Tindakan pertama pada pasien yang mimisan pada menderita DHF
Jawab: a. Konsumsi banyak cairan Pasien diharuskan mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Jika dehidrasi dibiarkan maka akan mengakibatkan penurunan trombosit dan syok. Inilah yang dapat mengancam nyawa pasien demam berdarah hingga kematian. Konsumsi cairan yang dianjurkan adalah 2–3 liter per hari. Beberapa pilihannya adalah air putih, jus buah, susu, dan larutan oralit. Hindari minuman bersoda dan kafein karena berpotensi menarik cairan keluar dari tubuh. b. Istirahat total Pasien diharapkan untuk beristirahat total selama masih demam maupun fase syok. Penting juga untuk selalu memonitor kadar trombosit dan kadar sel darah merah sampai mencapai batas normal kembali c. Atasi demam dengan kompres Untuk mengatasi demam Anda dapat melakukan kompres. Kompres tidak hanya pada dahi saja tetapi seluruh tubuh, termasuk ketiak, kepala, dan selangkangan. Hal ini berfungsi untuk mentransfer suhu panas ke handuk kompres. d. Atasi demam dengan obat penurun panas Obat penurun panas dapat diberikan untuk mengurangi demam, misalnya parasetamol. Namun, jangan lupa catat jam terjadinya demam untuk informasi ketika mengunjungi dokter.
e. Terdapat beberapa fase demam pada demam berdarah, termasuk fase
kritis selama 2–3 hari. Pada fase kritis inilah, suhu tubuh yang menurun sering dikira sebagai tanda penyembuhan, padahal justru ini adalah fase yang berbahaya.
2. Patofiologi pateci, kenapa bisa terjadi pateci
Jawab: Nyamuk aedes aegypti pembawa firus dengue menggigit manusia virus dengue masuk sirkulasi darah/ VIREMIA + Antibody (Ab) kompleks virus – antibody dalam sirkulasi darah agregasi trombosit kerusakan trombosit fungsi trombosit menurun trombosit dimusnahkan oleh RES trombositopenia hebat perdarahan kulit kapiler pecah pateci. 3. Penyebab trombosit menurun Jawab: Penurunan produksi trombosit pada fase awal penyakit (hari sakit ke-1 sampai dengan ke-4) merupakan penyebab trombositopenia. Pada saat itu sumsum tulang tampak hiposeluler ringan dan megakariosit meningkat dalam berbagai bentuk fase maturasi. Tampaknya,virus secara langsung menyerang mieloid dan megakariosit. Pada hari sakit ke-5 sampai dengan ke-8, terjadinya trombositopenia terutama disebabkan oleh penghancuran trombosit dalam sirkulasi. Kompleks imun yang melekat pada permukaan trombosit mempermudah penghancuran trombosit oleh sistem retikuloendotelial dalam hati dan limpa, mengakibatkan trombositopenia . Tetapi, penghancuran trombosit ini. dapat pula disebabkan oleh kerusakan endotel, , antibodi trombosit spesifik, atau koagulasi intravaskular diseminata (Suhendro, 2006; Nasiruddin, 2006). 4. Intervensi penanganan selama dimasa-masa renjatan DHF Jawab : Fase Demam: Hari 1-3 Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa. Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus. Penanganan: Selama demam, perbanyak minum air untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi. Bila demam tak kunjung reda selama 2-3 hari, jangan tunda untuk segera menemui dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Fase Kritis: Hari 3-5 Fase ini ditandai dengan demam yang mereda. Banyak penderita yang salah kaprah dengan suhu tubuh yang kembali normal atau bahkan di bawah normal, mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, penderita sedang memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi. Saat penderita memasuki fase ini, pembuluh darah mengalami pelebaran dengan efek munculnya ruam atau bintik merah pada kulit, itulah yang sebenarnya menyebabkan suhu tubuh menurun. Padahal, saat penderita sudah memperlihatkan tanda ruam atau bintik merah pada kulit, tandanya penderita sedang berada dalam masa kritis. Bila ditangani dengan cepat dan tepat, fase Kritis bisa berlangsung tidak lebih dari 24 sampai 48 jam. Sebagian besar komplikasi yang timbul selama fase ialah perdarahan dan kelainan metabolik misalnya, hipokalsemia, hipoglikemia, atau hiperglikemia. Penanganan: Penanganan medis sudah harus didapatkan oleh penderita yang telah memasuki fase ini. Keterlambatan dalam penanganan bisa menyebabkan kematian mendadak pada penderita. Fase penyembuhan: Hari 6-7 Berakhirnya Fase Kritis ditandai dengan suhu tubuh yang kembali naik. Dalam fase ini, denyut nadi menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya. Beberapa penderita mengaku nafsu makan mereka mulai kembali, berkurangnya bintik atau ruam merah pada kulit. Penanganan: Pemeriksaan masih diperlukan untuk melihat perkembangan penyembuhan. Walau DBD bisa menimbulkan komplikasi, dengan mendapatkan perawatan yang tepat, DBD bisa sembuh tanpa meninggalkan gejala sisa.