Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

LAB. INSTALASI DAN PENERANGAN

“INSTALASI BANGUNAN DENGAN SAKLAR IMPULS & INSTALASI TENAGA DENGAN

MOTOR DUA KECEPATAN (DAHLANDER)”

OLEH :

CHRISTABELLA GAUTAMI

18021052

KELOMPOK V, SHIFT 1

5 TL 1 D3K-PLN

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MANADO

2020
I. Tujuan

Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan :

- Membuat rangkaian instalasi penerangan dengan saklar impuls

- Membuat rangkaian tenaga dengan rangkaian kontrol dua kecepatan pada motor tiga fasa

secara tepat dan benar

- Memilih komponen yang diperlukan untuk rangkaian instalasi penerangan dan rangkaian

kontrol dua kecepatan pada motor tiga fasa

- Menginstalasi rangkaian instalasi penerangan dan rangkaian kontrol dua kecepatan pada

motor tiga fasa

- Menguji coba rangkaian instalasi penerangan dan rangkaian kontrol dua kecepatan pada motor

tiga fasa

- Mencari / memperbaiki gangguan rangkaian instalasi penerangan dan rangkaian kontrol dua

kecepatan pada motor tiga fasa

II. Pendahuluan

Untuk mempermudah penyalaan beban dari banyak tempat seperti yang dibutuhkan pada

kawasan untuk industri, pusat perdagangan maupun perhotelan maka diperlukan suatu

komponen listrik yang memenuhi yaitu saklar impuls yang dilengkapi dengan saklar tukar dalam

pengoperasiannya.

Pada industri juga dibutuhkan motor yang dapat bekerja dengan dua kecepatan yaitu jika

hanya melayani beban yang tidak banyak maka hanya membutuhkan kecepatan yang lebih

lambat sedangkan, jika melayani beban yang banyak maka membutuhkan kecepatan yang cepat.

Motor dua kecepatan ini dapat difungsikan untuk start awal yang hanya memerlukan kecepatan
yang lambat. Untuk mengoperasikan motor dua kecepatan, diperlukan rangkaian kontrol yang

tepat untuk mengontrol motor dua kecepatan (Dahlander).

III. Teori Dasar

3.1 Instalasi Penerangan

3.1.1 Pengertian Instalasi Penerangan

Instalasi penerangan adalah suatu rangkaian beberapa komponen listrik dari sumber

ke beban yang saling berhubungan satu sama lainnya secara listrik, yang terletak pada

suatu tempat atau ruangan tertentu. Instalasi ini berupa titik cahaya sehingga

terbentuklah suatu sistem yang mempunyai fungsi penerangan.

3.1.2 Komponen Instalasi Penerangan

1. MCB 3 Kutub

MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus

yg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari kemampuan,

misalnya adanya korsleting dan lainnya.

2. Sekring 2 A

Sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam rangkaian

elektronika maupun perangkat listrik. Fuse (sekring) pada dasarnya terdiri dari

sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh arus

listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit)

dalam sebuah peralatan listrik / elektronika. Dengan putusnya fuse (sekring)

tersebut, arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam
rangkaian elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat

dalam rangkaian elektronika yang bersangkutan.

3. Kontaktor dengan Kontak Bantu

Kontaktor magnet adalah suatu alat penghubung rangkaian listrik yang bekerja atas

dasar medan magnet. Kontaktor memiliki 2 jenis yaitu :

a. Kontaktor utama

b. Kontaktor bantu

Sedangkan pada kontaktor terdapat anak kontak yang memiliki pasangan nomor

yang menyatakan kondisinya. Masukkan kontak utama biasanya dihubungkan

dengan nomor kode terminal 1,3,5 atau L1,L2 dan L3 dan untuk keluarannya melalui

nomor kode terminal 2,4,6 atau T1, T2 dan T3. Kontak bantu dengan kondisi NO

memiliki anak kontak seperti 13-14 dan 43-44 dan kontak NC memiliki nomor anak

kontak akhiran 1&2s seperti 21-22

4. Saklar Impuls

Saklar impuls adalah saklar yang bekerja dengan menggunakan prinsip

elektromagnetis. Ketika tegangan masuk ke dalam coil maka akan menggerakkan tuas

saklar. Pada pengoperasiannya, saklar impuls dibantu dengan tombol tekan yaitu

sebuah alat yang dapat menghubungkan dan memutuskan rangkaian dalam keadaan

berbeban (bertegangan) tanpa adanya penguncian.

5. Saklar Tukar

Saklar tukar adalah  saklar yang berfungsi untuk mengendalikan sebuah instalasi

penerangan dari dua tempat. Saklar ini sering jua diaplikasikan dengan saklar silang

untuk pengendali dari tiga tempat atau lebih.


6. Saklar Seri

Saklar seri digunakan untuk menyalakan lampu yang berada di ruangan berbeda seperti

pada ruang tamu dan terus dan dapat dinyalakan di satu tempat saja.

7. Stop Kontak

Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus

negatif dan grounding pada instalasi listrik

3.2 Instalasi Tenaga

3.2.1 Pengertian Instalasi Tenaga

Instalasi tenaga adalah instalasi pemasangan rangkaian pada motor listrik dapat

bekerja secara optimal. Pada dasarnya motor listrik dapat dibagi sesuai kebutuhan

fasanya menjadi dua yaitu motor listrik satu fasa dan motor listrik tiga fasa. Untuk

motor satu fasa, hanya perlu menghubungkan terminal fasa dan netral ke sumber

tegangan sedangkan untuk motor tiga fasa terdapat dua hubungan dasar yaitu

hubungan bintang dan hubungan segitiga. Hubungan bintang atau segitiga dipilih

berdasarkan kebutuhan dan kemampuan sumber tenaga listrik yang tersedia.

3.2.2 Komponen Instalasi Tenaga

1. MCB 3 Kutub

MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus

yg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari kemampuan, misalnya

adanya korsleting dan lainnya.


2. Kontaktor dengan Kontak Bantu

Kontaktor magnet adalah suatu alat penghubung rangkaian listrik yang bekerja atas

dasar medan magnet. Kontaktor memiliki 2 jenis yaitu :

c. Kontaktor utama

d. Kontaktor bantu

Sedangkan pada kontaktor terdapat anak kontak yang memiliki pasangan nomor

yang menyatakan kondisinya. Masukkan kontak utama biasanya dihubungkan

dengan nomor kode terminal 1,3,5 atau L1,L2 dan L3 dan untuk keluarannya melalui

nomor kode terminal 2,4,6 atau T1, T2 dan T3. Kontak bantu dengan kondisi NO

memiliki anak kontak seperti 13-14 dan 43-44 dan kontak NC memiliki nomor anak

kontak akhiran 1&2 seperti 21-22

3. Push Button

Push Button adalah saklar yang berupa tombol dan berfungsi sebagai pemutus dan

penyambung arus listrik dari sumber ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push

button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan tombol tekan untuk emergency.

4. Over Load Relay (OL)

Over Load Relay adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengamankan

beban lebih berdasarkan suhu thermal yang mempunyai relay untuk memutuskan

sebuah rangkaian kontrol.

5. Pilot Lamp

Pilot lamp digunakan untuk mengetahui apakah ada aliran listrik yang masuk. Pilot

lamp 1 untuk indikator ketika ada kecepatan lambat aktif dan pilot lamp 2 untuk

indicator untuk kecepatan cepat.


6. Motor Dahlander

Motor Dahlander adalah motor listrik induksi tiga fasa dengan dua kecepatan.

Perbedaan kecepatan ini didapat dengan prinsip perubahan jumlah kutub pada stator

motor tersebut.
IV. Alat dan Bahan

N Nama Bahan/Peralatan Jumlah Satuan Keterangan


O
A. Instalasi Tenaga

1 Panel Siap Buat 1 pcs Import/Lokal


2 Kotak Tarik Siap Buat 1 pcs Import/Lokal
3 Alas Kabel (Saluran) 1 pcs Import/Lokal
4 Penopang Alas Kabel 4 pcs Import/Lokal
5 Profil C untuk Klem Pasangan 1.4 m Import/Lokal
6 Penopang Pipa Baja Ls Import/Lokal
7 Kotak Sambung 1 pcs Import/Lokal
8 Baja 29 mm 2 pcs Import/Lokal
9 Pipa baja 29 mm 1 m Import/Lokal
10 Pipa baja 16 mm 6 m Import/Lokal
11 Pipa PVC 36 mm 2 m Import/Lokal
12 Pipa PVC 29 mm 2 m Import/Lokal
13 Pipa PVC 16 mm 2 m Import/Lokal
14 Klem, besi sadel 36 mm 5 buah Import/Lokal
15 Klem, besi sadel 29 mm 5 buah Import/Lokal
16 Klem, besi sadel 16 mm 5 buah Import/Lokal
17 Fischer plastic S6 5 buah Import/Lokal
18 Fischer plastic S8 3 buah Import/Lokal
19 Fischer plastic S10 3 buah Import/Lokal
20 Sekrup kayu 3.5 x 25 100 buah Import/Lokal
21 Sekrup kayu 4x30 50 buah Import/Lokal
22 Sekrup kayu 6x40 10 buah Import/Lokal
23 M 4 x 20 round head (seng) 4 buah Import/Lokal
24 Mur dan Ring M4 4 buah Import/Lokal
25 M6 kepala bulat (seng) 10 buah Import/Lokal
26 M6 Mur dan Ring 10 buah Import/Lokal
27 Kabel NYM atau NYY 5x2.5 mm (warna) 2 m Import/Lokal
28 Kabel NYM atau NYY 5x1.5 mm 3.6 m Import/Lokal
29 Kabel NYM atau NYY 6x1.5 mm 5 PN 3 m Import/Lokal
30 Kabel NYM atau NYY 5x1.5 mm 4 PN 3 m Import/Lokal
31 Kabel NYM atau NYY 4x1.5 mm 2 PN 8 m Import/Lokal
32 Kabel NYM atau NYY 3x1.5 mm 2 PN 2 m Import/Lokal
33 KSV diameter 14 mm 12 pcs Import/Lokal
34 KSV diameter 12 mm untuk profil C 8 pcs Import/Lokal
35 Penahan kabel 21 mm 2 pcs Import/Lokal
36 Penutup 21 mm 36 pcs Import/Lokal
37 Penahan kabel 16 mm bahan sintetik 5 pcs Import/Lokal
38 Penutup kabel 16 mm 10 pcs Import/Lokal
39 Stop kontak 3P+PE 16 A 1 pcs Import/Lokal
40 Steker untuk no 39 1 pcs Import/Lokal

B. Instalasi Penerangan / Bangunan

41 Plastoflex 11 ( ukuran yang ditetapkan) 1.3 m Import/Lokal


42 Plastoflex 13 ( ukuran yang ditetapkan) 3.5 m Import/Lokal
43 Plastoflex 16 ( ukuran yang ditetapkan) 0.5 m Import/Lokal
44 KRF 11 ( ukuran yang ditetapkan) 3.3 m Import/Lokal
45 KRF 16 ( ukuran yang ditetapkan) 0.5 m Import/Lokal
46 KRF W 16 ( ukuran yang ditetapkan) 0.8 m Import/Lokal
47 Pipa baja 5/8” 2.0 m Import/Lokal
48 Tule untuk pipa baja 5/8” 6 buah Import/Lokal
49 Kotak sambung plastic/kayu 95/95 2 buah Import/Lokal
50 Terminal ring 3 buah Import/Lokal
51 Tutup plastik untuk kotak sambung 3 buah Import/Lokal
52 Presasembled panel (inbow) komplit 2 buah Import/Lokal
53 Flush mounting box untuk saklar 1 buah Import/Lokal
54 Flush mounting box untuk stop kontak 3P NPE 7 buah Import/Lokal
55 Roset kayu untuk lampu 1 buah Import/Lokal
56 Klem 11 plastik atau baja 3 buah Import/Lokal
57 Klem 16 plastik atau baja 12 buah Import/Lokal
58 Semen 6 ls Import/Lokal
59 Pasir 2.5 ls Import/Lokal
60 Paku 2.5 x 60 / 2.5 x 70 40 buah Import/Lokal
61 Kabel NYA 1.5 mm (merah,kuning,hitam) 40 m Import/Lokal
62 Kabel NYA 1.5 mm (biru) 15 m Import/Lokal
63 Kabel NYA 1.5 mm (hijau,kuning) 15 m Import/Lokal
64 Kabel NYA 2.5 mm (merah,kuning, hitam) 10 m Import/Lokal
65 Kabel NYA 2.5 mm (biru) 3 m Import/Lokal
66 Kabel NYA 2.5 mm (hijau kuning) 3.5 m Import/Lokal
67 Stop kontak PNE flush mounting 2 buah Import/Lokal
68 Stop kontak 3 PNE flush mounting 1 buah Import/Lokal
69 Box lampu TL 36/40 Watt Set 1 buah Import/Lokal
70 Lampu TL 36/40 Watt 3 buah Import/Lokal
71 Kapasitor 3 3 buah Import/Lokal
72 S F 400 Volt 0.1 m Import/Lokal
73 Eternit proteksi 5 mm 1 buah Import/Lokal
74 Saklar satu arah inbow 2 buah Import/Lokal
75 Saklar dua arah inbow 1 buah Import/Lokal
76 Push button inbow flush mounting 2 buah Import/Lokal
77 Klem 13 mm 4 buah Import/Lokal
Klem 16 mm
V. Gambar Rangkaian

Gambar 1. Rangkaian Kontrol Instalasi Penerangan / Bangunan


Gambar 2. Penampakan Rangkaian Instalasi Penerangan Pada Media Kerja
Gambar 3. Rangkaian Kontrol Instalasi Tenaga
Gambar 4. Rangkaian Kontrol Instalasi Tenaga
Gambar 5. Penampakan Rangkaian Kontrol dan Beban Instalasi Tenaga Pada Media Kerja
VI. Prosedur Percobaan

1. Pelajari gambar diagram kontrol instalasi penerangan bangunan dan instalasi tenaga

menggunakan motor dua kecepatan tiga fasa

2. Pelajari sistem kerja saklar impuls

3. Pelajari sistem kerja motor dua kecepatan (Dahlander)

4. Order bahan dan alat yang akan digunakan dan periksa dahulu sebelum dipasang

5. Rangkai instalasi penerangan bangunan dan tenaga (motor dua kecepatan Dahlander) baik

rangkaian kontrol maupun rangkaian beban denagn baik

6. Periksa kembali rangkaian yang sudah dibuat dan pastikan semua sudah terhubung

7. Periksakan pada pengawas

8. Uji coba semua fungsi rangkaian yang dibuat bersama-sama dengan pengawas

9. Cari dan perbaiki kesalahan / gangguan yang dibuat oleh instruktur dan uji coba ulang
VII. Analisa

7.1 Instalasi Penerangan / Bangunan

Saat suplai PLN diberikan pada rangkaian instalasi bangunan, suplai ini akan masuk

ke terminal 1 saklar impuls dan terminal saklar tukar. Saat salah satu saklar tukar di tekan,

maka saklar tukar tersebut berpindah posisi dari NO ke NC dan arus akan masuk ke

terminal A1 saklar impuls sehingga saklar impuls bekerja dan membuat tuas anak kontak

saklar impuls menjadi NC dan akhirnya mengalirkan arus ke kontaktor K1 melalui

terminal A1 kontaktor. Saat kontaktor K1 bekerja, seluruh anak kontak utama K1 yang NO

akan berpindah posisi menjadi NC dan mengalirkan arus ke beban tiga fasa dimana tiap

fasa terdiri dari satu buah lampu pijar dan satu buah lampu TL. Saat saklar tukar dilepas,

maka coil pada saklar impuls tidak bekerja namun anak kontaknya tetap berada di posisi

NC

Untuk menonaktifkan beban yaitu lampu, dapat dilakukan dengan menekan saklar

tukar yang digunakan untuk mengaktifkan beban atau dengan menekan saklar tukar

lainnya sehingga arus akan masuk kembali ke coil saklar impuls dan membuat anak

kontaknya berpindah posisi menjadi NO lagi sehingga tidak ada arus yang masuk ke

kontaktor K1 dan semua anak kontak K1 yang tadinya berada di NC berpindah ke posisi

NO dan beban tidak akan menyala.

7.2 Instalasi Tenaga (Motor Dua Kecepatan / Dahlander)

1. Pengoperasian Menggunakan Push Button

Pada kondisi normal, rangkaian tidak akan bekerja. Saat suplai PLN diberikan pada

rangkaian dan push button S1 (NO) ditekan, maka arus akan menuju ke kontaktor K1

sehingga anak kontaknya berubah dari NO menjadi NC dan membuat motor Dahlander
berputar dalam keadaan lambat. Walau push button S1 telah dilepas, motor akan tetap

berputar lambat karena arus akan melewati anak kontak K1 yang telah NC.

Untuk memindahkan kecepatan motor menjadi lebih cepat, dapat langsung menekan

push button S2 (NO) sehingga arus akan masuk ke kontaktor K2 dan membuat anak

kontak yang NO menjadi NC sehingga motor dapat berputar lebih cepat. Motor tidak

akan berpindah menjadi lambat karena anak kontak NC K2 yang diserikan dengan S1

telah berubah menjadi NO sehingga K1 tidak akan bekerja.

Untuk menonaktifkan rangkaian, dapat dilakukan dengan menekan push button S0

(NC) sehingga rangkaian akan terhenti.

2. Pengoperasian Menggunakan Kontaktor

Pada kondisi normal, rangkaian tidak akan bekerja. Saat suplai PLN diberikan pada

rangkaian dan kontaktor K1 ditekan maka anak kontaknya yang NO berubah menjadi NC

sehingga arus dapat masuk ke motor dan motor dapat beroperasi dalam putaran lambat.

Untuk memindahkan kecepatan motor menjadi lebih cepat, dapat langsung menekan

kontaktor K2 sehingga kontaktor aktif dan anak kontaknya yang NO menjadi NC dan

motor dapat berputar lebih cepat. Motor tidak akan berpindah menjadi lambat karena anak

kontak NC K2 yang diserikan dengan S1 telah berubah menjadi NO sehingga K1 tidak

akan bekerja.

Untuk menonaktifkan rangkaian, dapat dilakukan dengan menekan push button S0

(NC) sehingga rangkaian akan terhenti.


VIII. Kesimpulan

8.1 Instalasi Penerangan / Bangunan

Saklar impuls adalah saklar yang bekerja dengan menggunakan prinsip

elektromagnetis. Ketika tegangan masuk ke dalam coil maka akan menggerakkan tuas

saklar.. Pada instalasi, saklar impuls adalah komponen utama yang bertugas untuk membuat

beban aktif saat coilnya aktif sehingga anak kontaknya mampu menyalakan beban melalui

kontaktor. Pada instalasi ini, saklar impuls dibantu oleh dua buah saklar tukar untuk

menghubungkan atau memutuskan arus yang akan masuk ke coil saklar impuls.

8.2 Instalasi Tenaga

Motor dua kecepatan (Dahlander) merupakan objek utama dari rangkaian instalasi

tenaga dimana rangkaian kontrol dibuat untuk mengontrol dan memproteksi motor dua

kecepatan tersebut. Motor Dahlander ini merupakan motor yang dapat beroperasi pada dua

kecepatan yaitu lambat dan cepat yang biasa digunakan pada kawasan industrial yang

membutuhkan dua fungsi dalam sebuah motor yaitu kecepatan lambat maupun cepat.
IX. Daftar Pustaka

Aror, Ventje. 2020. Modul Praktikum Instalasi Penerangan Dan Tenaga. Manado. hal. 6-11

Anda mungkin juga menyukai