dalam pelayanan
1. REFORMASI BIROKRASI
REFORMASI BIROKRASI
Misi reformasi yaitu mengembalikan cita dan citra birokrasi pemerintahan sebagai
abdi negara dan abdi masyarakat serta dapat menjadi suri tauladan dan panutan
masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari -hari.
Secara umum, ada 3 tingkat atau gradasi penyakit yaitu sakit ringan (mild), sakit sedang
(moderate), dan sakit parah (severe) yang menuntut bentuk pelayanan kesehatan yang
berbeda pula. Oleh sebab itu, perlu dibedakan adanya 3 bentuk pelayanan, yakni :
Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat
yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan
yang diperlukan pada jenis ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services)
atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care).
Bentuk pelayanan ini seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan
Balkesmas.
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services) :
Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasiaen yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan kesehatan
ini sudah komplek, dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contohnya Rumah
sakit bertipe A dan B.
PELAYANAN PUBLIK
Kualitas pelayanan adalah pelayanan yang diberikan keapada pelangan sesuai dengan
standar pelayanan yang telah dilakukan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan.
Menurut Kotler (dalam Hardiyansyah, 2011 : 35) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat
dari satu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas tidak dapat dipisahkan dari produk, jasa
atau pelayanan.
Dimensi yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengukur kualitas pelayanan
publik menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry (dalam Harbani Pasalong, 2013 : 135) telah
diuraikan sebagai berikut:
b. Reliability adalah kemampuan dan keandalan untuk mmenyediakan jasa pelayanan yang
terpercaya dan akurat.
d. Assurance (jaminan) adalah kemampuan dan keramahan serta sopan santun pegawai dalam
meyakinkan konsumen
e. Empatyadalah sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap konsumen.
PELAYANAN PRIMA
Menurut Ismail (dalam buku Menuju Pelayanan Prima, 2010 : 69), pengembangan
dan pemantapan sistem manajemen pelayanan publik menuju pelayanan prima menekankan
pada fokus perhatian yang dapat dilakukan melalui penyiapan sumber daya aparatur yang
sadar akan fungsinya sebagai pelayan masyarakat.
Tujuan dari pelayanan prima (dalam Ismail, 2010 : 70) adalah memberikan kepuasan
atau sesuai dengan keinginan pelanggan. Oleh karena itu, mutu pelayanan publik adalah
kesesuaian antara harapan dan keinginan dengan kenyataan dari praktik pelayanan yang
diberikan oleh organisasi publik.