Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

PERHITUNGAN ERITROSIT DAN LEUKOSIT


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

PENYUSUN :
Yulia Handayani (19012020)

DOSEN PENGAMPU :
Nina Imaniar, M.Si

S1 Reguler Khusus A
Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi
Bogor
2021
TUGAS

1. Hitunglah berapa banyak sel darah merah dan sel darah putih yang diperoleh
dari hasil praktikum!
JAWAB :
A. Perhitungan Leukosit

Dik : L = 191
64 = Jumlah keseluruhan kotak hitung sel darah putih
20 = Faktor pengenceran jika sel darah putih diambil sampai
skala 0,5
Dit : Jumlah leukosit per mm3 darah ?
Jawab : Jumlah leukosit per mm3 darah = L / 64 x 160 x 20
= 191 / 64 x 160 x 20
= 9.550 mcL
B. Perhitungan Eritrosit

Dik :E = 399
64 = Jumlah keseluruhan kotak hitung sel darah merah
200 = Faktor pengenceran jika sel darah merah diambil sampai
skala 0,5
Dit : Jumlah eritrosit per mm3 darah ?
Jawab : Jumlah eritrosit per mm3 darah = E / 80 x 4000 x 200
= 399 / 80 x 4000 x 200
= 3,99 juta / mcL
Dengan Hb 11 g/dL

2. Buatlah bahasan singkat mengenai prosedur perhitungan sel darah merah dan sel
darah putih !
JAWAB:
A. Mengukur Eritrosit
• Gunakan pipet eritrosit standar yang bertanda “101”, kemudian hisap
darah sampai tanda “0.5”. Jika darah melebihi tanda “0.5”, maka darah
dapat dikeluarkan dengan membuka jari dan ujung pipet dibersihkan
dengan kertas saring atau
• Reagen : Larutan Hayem
Merkuri klorida : 0,5 g
Natrium klorida : 1,0 g
Natrium sulfat : 5,0 g
Akuades : 200,0 ml
• Ujung pipet harus bersih (tidak boleh ada sisi darah) sebelum
memasukkan pipet ke dalam larutan reagen. Larutan dihisap sampai
tanda “101”. Darah diencerkan dengan perbandingan 1:
• Tempatkan pipet secara horizontal dan letakkan jari pada ujing tabung
sebelum pipa karet.
• Pipet dibolak-balikan agar dapat campur homogen. Caranya
tempatkan pipet horizontal, tutup ujung-ujungnya dengan jari telunjuk
dan ibu jari kemudian gerakkan membentuk angka.
• Teteskan beberapa tetes cairan dalam pipet sebelum diteteskan pada
hemositometer.

Perhitungan
• Daerah yang bergaris-garis dari hemositometer dan kaca penutup harus
dibersihkan dengan kertas tisu secara hati-hati.
• Tempatkan kaca penutup di atas kamar/bilik hitung (counting chamber)
improved Neubaur ruling hemocytometer. Jagalah jangan sampai
mengalir ke dalam parit di pinggirnya. Biarkan beberapa menit supaya
sel-sel mengelilingi parit, perlu dihindari terhadap terjadinya evaporasi
(penguapan) karena akan menyebabkan kesalahan.
• Periksa menggunakan mikroskop, dengan perbesaran kecil cari ruang
tengah dari 9 ruangan besar (lihat Gambar 1).
• Kemudian dengan perbesaran kuat, hitung semua eritrosit dalam 5
kotak dari 25 ruangan kecil. Tiap kotak (5 kotak) masing-masing dibagi
menjadi 16 ruangan kecil. Jadi yang dihitung 80 ruangan kecil.
• Penghitungan dimulai dari ruangan kiri atas dari 4 persegi kecil ke
kanan, kemudian dari baris kedua dari kanan ke kiri.

Ketentuan dan rumus perhitungan

• Ketentuan untuk triple lines: sel-sel yang menempel pada garis atas dan kiri
(garis yang tengah) dihitung, sedang yang menempel pada garis kanan dan
bawah tidak dihitung.
• Ketentuan untuk double ruling: sel-sel yang menempel pada dinding atas dan
garis luar kiri dihitung, yang pada garis bawah dan kanan tidak dihitung.

Perhitungan: E / 80 x 4000 x 200


Menghitung Hemoglobin :
• Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum.
Diambil larutan HCL 0,1 N kedalam tabung sampai ukuraan angka 2.
• Diambil sampel darah dari probandus.
• Darah disedot dengan alaat penghisap sampai tanda batas yang telah
ditentukan.
• Darah dimasukkan kedalam tabung yang berisi HCL 0,1 N.
• Ditambah aquades menggunakan pipet tetes sampai warna sampel berubah
atau sama dengan warna standar yang ada pada alat tersebut.
• Dibaca tinggi permukaan cairan pada tabung pengukur, dibandingkan
dengan Hb normal.

( Nilai Hb = 11 g/dL )

B. Mengukur Leukosit
• Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Diambil darah probandus, diletakkan pada plat tetes yang sudah
diberi larutan EDTA.
• Darah dihisap dengan “pipet darah” sampai tanda 1. Kemudian,
larutan turk dihisap juga sampai tanda 11.
• Dilepaskan pipet kater penghisap, lalu dipegang ujung pipet antara ibu
jari dan telunjuk.
• Lalu dikocok dengan memutar pergelangan tangan.
• Diteteskan satu atau dua tetes pada kamar hitung neubaeur yang
sudah ada kaca penutupnya.
• Dilihat dibawah mikroskop.

Menurut Nuryati (2006) Larutan pengencer yang digunakan pada


penghitungan leukosit adalah larutan Turk. Larutan ini merupakan larutan
yang isotonis dengan sitoplasma sel darah putih sekaligus memberikan
pewarnaan (ungu muda) dan dapat menghemolisiskan eritrosit.
Reagen larutan Turk : gentian violet, asam asetat glasial, aquadest

Untuk menghitung jumlah leukosit digunakan rumus sebagai berikut :


L / 64 x 160 x 20

3. Apakah kesimpulan dari hasil perhitungan sel darah merah dan sel darah putih
tersebut ?
JAWAB :
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa jumlah eritrosit pada
probandus 1 sebesar 3.990.000/mm3. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan
atau jumlah sel darah merah pada probandus 1 dalam batas normal. Karena batas
normal jumlah eritrosit pada wanita adalah 3,9 – 5,1 juta/mm3.Dari hasil
pehitungan Hb yang didapat yaitu 11 g/Dl. Hal ini menunjukkan bahwa Hb rendah
karena kadar Hb normal wanita dewasa adalah 12-16 g/dL.. Pada penghitungan
jumlah leukosit didapatkan hasil untuk probandus 1 sebesar 9.550 mcL , dari
probandus tersebut memiliki leukosit yang normal karena dalam batas normal
yaitu 5.000 – 10.000 mcL.

Anda mungkin juga menyukai