Anda di halaman 1dari 36

Expanding the space and public

ruangrupa’s 10th anniversary

Program
Book
December
Intro Intro

Merentang ruang dan publik, gagasan ini kami pikir paling bisa merepresentasikan Expanding space and public, we
kerja-kerja ruangrupa selama sepuluh tahun keberadaannya. Dalam sepuluh tahun consider the idea to best represent
ini pula kami melihat bahwa rentang waktu ini juga merupakan periode bagi masa ruangrupa body of works in the course
terpenting dalam perkembangan seni kontemporer dengan percepatan berubahnya of ten years of its existence. During
situasi sosial, budaya, dan politik. Tidak hanya merayakan sepuluh tahun perjalanan that time, we have noticed that it was
ruangrupa bersama segala tawaran dan gagasanya selama ini, kegiatan ini juga kami also the most important period in the
rancang untuk lebih jauh lagi dapat dijadikan instrumen untuk melihat dan mengkaji development of contemporary art stimulated
perkembangan gagasan kita sebagai masyarakat tentang banyak hal dalam konteks by the acceleration of change in social, cultural and
sosial dan budaya. political situations. Not only celebrating the ten years
journey ruangrupa has gone through by the virtue of its whole ideas and proposition,
Melalui rangkaian kegiatan 10 Tahun ruangrupa, kita dapat melihat bersama rentangan the event is also intended to be an instrument to examine and look further into the
gagasan ruang dan publik yang turut membentuk nilai-nilai budaya kontemporer. Ini development of our ideas as a society towards various issues in the social and cultural
juga merupakan upaya reflektif ruangrupa terhadap fenomena produksi seni budaya scope.
di masyarakat dengan melihat aspek sejarah dan kekinian. Kami melibatkan sebanyak
mungkin publik yang berada dalam arena produksi seni dan budaya, yaitu seniman, Through the 10 Years of ruangrupa series of events, we could collectively assess the
pelajar, masyarakat, praktisi lintas disiplin serta komunitas-komunitas dan berbagai span of idea on space and public, contributing to the formation of the contemporary
organisasi seni, budaya, dan sosial yang peransertanya selama satu dekade ini telah cultural values. It also serves as ruangrupa’s reflective effort towards the art and
memberi kontribusi bagi wacana seni kontemporer. Lebih jauh lagi, kegiatan ini culture production in society by referring to the historical and contemporary aspects.
juga menawarkan semacam perayaan bersama antara ruangrupa dengan berbagai We involve as much public as we can, exist in the domain of art and culture production
komunitas di banyak tempat dalam peta jaringan budaya yang menampilkan fenomena consists of artists, students, community members, cross-disciplinary practitioners,
keterlibatan seni dan budaya dengan berbagai praktik sosial dan disiplin ilmu lainnya. as well as different art, culture, and social organizations or communities which
have contributed to the discourse of contemporary art throughout the last decade.
Kegiatan ini dipersiapkan kurang lebih selama setahun, dengan ide dan gagasan yang Furthermore, the events also offers a collective celebration lived up by ruangrupa and
terus bergulir. Berawal dari hal-hal yang kami punya, mungkin dan mampu lakukan, various communities in a cultural network that represents the phenomenon of art and
kami membaca konteks terkini dan merancang kegiatan yang relevan. Kami banyak culture involvement in social practices and other disciplines.
menemukan bahasan baru ketika membongkar kumpulan arsip dan data. Kami juga
bertemu dan bekerja sama dengan sejumlah mahasiswa, komunitas, dan kawan- The event has been prepared for approximately a year, with snowballing of ideas and
kawan baru yang penuh semangat dan bakat. Sejumlah program juga dilahirkan plans. Starting with what we already had, might and were able to do, we read recent
dari kerjasama dengan lembaga budaya nasional dan asing. Rencana selalu berubah context and planned the relevant activities. We found a lot of new discussions over our
dan seringkali berhadapan dengan ketidakpastian, membuat kami harus terus collection of archives and data. We also found and work together with a number of new
menyesuaikan diri, bernegosiasi dan berstrategi. students, communities, and friends with undeniable passion and talent. A number of
programs were also created from the collaboration with national and foreign cultural
Kegiatan 10 Tahun ruangrupa ini mencakup rangkaian pameran, proyek kolaborasi, institutions. Plans were constantly in flux and often faced with uncertainties, asking us
seminar, program pemutaran film dan festival musik, lokakarya, penerbitan buku, to always be prepared to adapt, negotiate and strategize.
peluncuran video dan film, produksi karya seni di sejumlah ruang publik dan juga
pertemuan antar-jaringan dan organisasi untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. The 10 Years of ruangrupa event consists a series of exhibitions, collaboration projects,
Seluruh program yang diadakan saling terintegrasi satu sama lain. Semua bentuk seminars, film screening and music festival, workshops, book publication, video and film
ekspresi merupakan kelindan, layaknya budaya dan generasi. Kemudian, seluruh launching, a number of artistic intervention in public spaces, as well as inter-network
rangkaian acara ini akan menjadi momen yang tepat untuk merayakan kerja bersama and inter-organizational gathering to share experience and knowledge. The programs
dan persahabatan kita yang telah terjalin dengan baik selama ini. are integrated with one another. All forms of expression are intertwined, just as culture
and generation. This will be a wonderful moment to express our gratitude celebrating
our fruitful friendship and collaboration throughout the years.
Terima kasih untuk segala dukungan, kepercayaan, semangat dan intensitas Anda ;)

Thank you for your support, trust, passion and intensity ;)

ruangrupa
Jakarta, 2010 ruangrupa
Jakarta, 2010

2 3
exhi exhi
bition ARTIST TALK bition

Tanggal/ 1. Artist Talk ruru & friends


Date:
28•12•10 - Tanggal/Date:
12•01•11 Selasa/Tuesday,04•01•2011
Waktu/Time:
Tempat/ 15.00 - 18.00
Venue: Tempat/Venue:
Galeri Galeri Nasional Indonesia
Nasional Pembicara/Speakers:
Indonesia Jean-Gabriel Périot (France), Reinaart Vanhoe (Netherlands), Rosliham Ismail (Malay-
sia), Irwan Ahmett (Indonesia), Tintin Wulia (Indonesia)
Opening Moderator:
Ceremony: Agung Hujatnikajennong (Indonesia)
28•12•10
(19.30) 2. Artist Talk & Presentation

Waktu Tanggal/Date:
buka Kamis/Thursday, 29•12•2010
pameran/ Waktu/Time:
Open 15.00 - 17.00
Tempat/Venue:
Hour:
Senin-
RURU & FRIENDS Galeri Nasional Indonesia
Minggu, Pembicara/Speakers:
tutup pada Pameran ruru & friends dirancang untuk memberikan gambaran besar tentang Oliver Husain
hari libur praktik-praktik seni rupa yang telah dilakukan oleh ruangrupa selama sepuluh tahun Moderator:
nasional terakhir. Pameran ini mengikutsertakan beberapa seniman ruangrupa dan seniman Indra Ameng (Indonesia)
(open daily, tamu, baik dari Indonesia maupun internasional, yang pernah terlibat dalam program
closed ruangrupa sejak 2000. Beberapa seniman menampilkan kembali karya yang berkaitan Oliver Husain
dengan proyek, residensi, lokakarya dan festival yang pernah dipamerkan bersama Seorang seniman asal Jerman yang menggunakan media audio-visual untuk mengeksplorasi
on public ide tentang biografi, migrasi dan globalisasi. Karya-karya film pendek dan dokumenternya telah
holidays) ruangrupa di Jakarta. Beberapa lainnya menampilkan karya-karya terbaru mereka,
mendapatkan berbagai penghargaan, misalnya dari Internationale Kurfilmtage Oberhausen. Sejak
11.00- yang memperlihatkan kesinambungan dengan karya terdahulu yang pernah diproduksi 2004 sampai 2005, Husain membuat seri video perjalanan di Cina, Indonesia dan India, yang bertajuk
21.00 atau yang berkolaborasi dengan ruangrupa. Materi dalam pameran ini merupakan Swivel, Shrivel dan Squiggle. Husain pernah memberikan lokakarya video musik di ruangrupa bersama
karya individu atau kolaborasi yang ditampilkan dalam konteks galeri atau ruang publik. Michael Klöfkorn pada 2002 dan kini ia berpartisipasi dalam pameran ruru & friends.
Sebagai tambahan bagi sifat retrospektifnya, pameran ini juga menyediakan pembacaan --------------------------------------------------------------------------------------------------
taksonomi artistik ruangrupa bagi pengunjung pameran. An artist from Germany who uses audio-visual media to explore ideas about biographies, migration
-------------------------------------------------------------------------------------------------- and globalisation. His short films and documentaries have received numerous awards, such as the
Internationale Kurfilmtage Oberhausen. From 2004 to 2005, Husain made a series of travel video in
ruru & friends exhibition is designed to draw a big picture of artistic practices that have China, Indonesia and India, entitled Swivel, Shrivel and Squiggle. Husain, in collaboration with Michael
been carried by ruangrupa during the last ten years. This exhibition will involve a number Klöfkorn, was a mentor for video music workshop held in ruangrupa on 2002, and is now participating
ruangrupa’s artists and invited guest artists, from Indonesia and international ones, who in ruru & friends.
have been involved in ruangrupa’s exhibitions and projects since 2000. Some artists are
exhibiting their works that were presented in previous exhibition projects, residencies, Videoworks
Director Location Year Length Subtitle
workshops and festivals along with ruangrupa in Jakarta. Some others are showing Presentation
their latest works which show a continuity with their previous works produced or shown Echtzeit - music
Husain/
in collaboration with ruangrupa. The exhibition contains of individual and collaborative video for Germany 1997 6’ no dialogue
Klöfkorn
works that will be presented either in gallery-context or public spaces. In addition to sensorama
its retrospective nature, this exhibition is to provide the audience with a reading of the Husain/
ruangrupa’s artistic taxonomy. Betty Ford - music
Klöfkorn/ Germany 2002 4’ no dialogue
video for alter ego
Berger
Kurator/Curator:
Agung Hujatnikajennong Q Husain Germany 2002 15’ no dialogue

Indonesia: Germany/
Squiggle Husain 2005 20’ english
(Alm) Andry Moch, Ade Darmawan, Ahmad Jainudin, Anggun Priambodo, Angki Purbandono, Ari Dina India
Krestiawan, Ari Satria Darma, Bob Yudhita, Daniella Fitria, Diaz, Edmond Waworuntu, Godel, Hafiz,
Leona Alone Husain Canada 2009 6’ no dialogue
Henry Foundation, Herra Pahlasari, Indra Ameng, Irwan Ahmett, Mateus Bondan, M.G Pringgotono,
Mimi Fadmi, Muhammad Reza, Narpati Awangga, Nuny Sudewo, Prilla Tania, Reza Afisina, Ronny Canada/
Agustinus, Syagini Ratnawulan, Taring Padi, Tintin Wulia, Tisna Sanjaya, Tony Tandun, Ugeng T. Green Dolphin Husain 2008 15’ english
Malaysia
Moetidjo, W. Christiawan, Wimo Ambala Bayang, and all artists involved in Jakarta Habitus Publik.
International: i hate papa Husain Canada 2007 3’ english
Anne Mie Van Kerckhoven (Belgium), Arjan Van Helmond (Netherlands), Jean-Gabriel Périot (France),
Marco Paulo Rolla (Brazil), Maroan el Sani & Nina Fischer (Germany), Michael Blum (France/Germany), Mt Shasta Husain Canada 2008 8’ english
Oliver Husain (Germany),Reinaart Vanhoe (Belgium), Renee Hayashi (Mexico), Roslisham Ismail
Dear What’s Your english (with
(Malaysia), Sebastian Diaz Moralez (Argentina/Netherlands), Sebastian Friedman (Argentina), Tomoko Husain Canada 2010 6’
Face live reading)
Take (Japan), Tero Nauha (Finland).
4 5
exhi exhi
bition RURU.ZIP bition

Tanggal/ Bekerja sama dengan Indonesian Visual Art Archive (IVAA), ruru.zip adalah
Date: pameran arsip yang merangkum dan menghadirkan presentasi pokok (highlight)
28•12•10 - sejumlah data dan memorabilia yang terkumpul selama satu dekade berjalanya
12•01•11 ruangrupa. Kuratorial pameran dirumuskan untuk menyaring dan menstrukturkan seluruh
arsip tersebut, yang secara garis besar merujuk kembali pada perkembangan visi dan
Tempat/ gagasan ruangrupa sebagai sebuah artists’ initiative yang kemudian berkembang menjadi
Venue: organisasi penggerak seni dan budaya urban dalam waktu sepuluh tahun. Dengan
Galeri memberi penekanan pada pembacaan aspek-aspek kultural yang menjadi wilayah kerja
Nasional ruangrupa, pameran arsip ini tidak hanya akan menelusuri perjalanan ruangrupa sebagai
Indonesia sebuah organisasi dan laboratorium seni rupa, namun juga membaca ulang segala
fenomena seni, sosial budaya dan isu-isu lainnya yang kemudian terangkum dalam tiga
Opening
Waktu/ isu kunci yaitu: Ruang, Publik dan Pengetahuan.
Ceremony:
Time: --------------------------------------------------------------------------------------------------
28•12•10
11.00- In collaboration with Indonesian Visual Art Archive (IVAA), ruru.zip is an exhibition of
(19.30)
21.00 archive summing up and presenting a number of data and memorabilia highlights, gathered
in the course of a decade since this organization came to existence. The curatorial of the
Waktu exhibition were formulated to filter as well as to restructure the whole body of the archive,
buka outlining and referring back to the development of ruangrupa’s main vision as an artist’s
pameran/ initiative which meaning had been translated as an organization interested in art and
Open urban culture activism, all in ten years time. By underlining the reading of certain cultural
Hour: aspects that has fallen under its working domain, this exhibition will not only serve as
Senin- a mere retrospect on ruangrupa as an art organization and laboratory, but also a total
Minggu, reinterpretation of artistic and socio-political phenomena, as well as other issues that could
tutup pada be summarized in three key-terms which are: Space, Public and Knowledge.
hari libur
nasional Kurator/Curator :
Farah Wardani & Ugeng T. Moetidjo
(open daily,
closed
on public
holidays)
11.00-
21.00

6 7
exhi exhi
bition bition

Tanggal/
Date:
28•12•10 -
12•01•11

Tempat/
Venue:
Galeri
Nasional
Indonesia

Opening
Ceremony:
28•12•10
(19.30)

Waktu
buka
pameran/
Open
Hour:
Senin- RURU.NET ARTIST TALK
Minggu,
tutup pada Kurang lebih selama sepuluh tahun terakhir, ruangrupa memerhatikan
hari libur perkembangan yang terjadi di dalam ruang, publik dan aktivitasnya yang Tanggal/Date:
nasional senantiasa bergerak dinamis dengan pertumbuhan organisasi seni dan budaya. Kamis/Thursday, 29•12•2010 (13.00-15.00)
(open daily, Pameran ini menampilkan kronologi kerjasama yang terjalin antara ruangrupa dengan Tempat/Venue:
closed organisasi, kelompok, komunitas dan jaringan kerja ruangrupa dari dalam dan luar Galeri Nasional Indonesia
on public negeri. Runutan peristiwa ini mencoba untuk memetakan kembali bentuk kerja sama Pembicara/Speakers:
holidays) lintas disiplin yang pernah terjalin melalui proyek seni, lokakarya, pameran, seminar, Serrum (Indonesia), Asbestos (Indonesia), Jatiwangi
11.00- diskusi dan residensi seni rupa. Selain itu, pameran ini juga akan menampilkan sekilas- Art Factory (Indonesia), PenitiPink (Indonesia), Monte
21.00 lintas perjalanan, dokumentasi dan proyek terbaru dari 25 partner ruangrupa yang Video (Netherlands)
masih aktif sampai sekarang seperti Akademi Samali, ELSAM, Forum Lenteng, Grafis Moderator:
Sosial, Institut Sejarah Sosial Indonesia, Kineforum, PenitiPink, Sanggar Akar dan Reza Afisina (Indonesia)
Serrum (Jakarta), Asbestos Art Space dan Commonroom (Bandung), Jatiwangi Art
Factory (Jatiwangi), Gardu Unik (Cirebon), BYAR Creative Industry (Semarang), Daging Tanggal/Date:
Tumbuh, KUNCI Cultural Study Center dan MES56 (Yogyakarta), C.E.I.A (Brazil), Casco Kamis/Thursday, 6•01•2011 (13.00-15.00)
dan Montevideo (Belanda), Gang Festival dan Engagemedia (Australia), Kuratoriskaktion Tempat/Venue:
(Denmark), Skulpturenpark/KUNSTrePUBLIK (Jerman), serta Video Art Center Tokyo Galeri Nasional Indonesia
(Jepang). Pembicara/Speakers:
-------------------------------------------------------------------------------------------------- KUNCI Cultural Studies (Indonesia), ISSI (Indonesia),
In the last ten years, ruangrupa has observed the development of space, public and their Commonroom (Indonesia), CASCO (Netherlands),
activities that endlessly and dynamically grow with the artistic and cultural organizations. KUNSTrePUBLIK (Germany)
The exhibition will chronologically present the collaboration held between ruangrupa and Moderator:
other organizations, collectives, communities, and its professional networks, local and Reza Afisina (Indonesia)
foreign. This outline of events tries to remap the forms of cross-disciplinary collaboration
occurred through art projects, workshops, exhibitions, seminars, discussions, and artistic
residencies. On the other hand, the ruru.net exhibition will also exhibit the recapitulation
of the journey so far, documentation and current projects from ruangrupa’s partners,
which are still active to the present day, such as from Akademi Samali, ELSAM, Forum
Lenteng, Grafis Sosial, Institut Sejarah Sosial Indonesia, Kineforum, PenitiPink, Sanggar
Akar dan Serrum (Jakarta), Asbestos Art Space dan Commonroom (Bandung), Jatiwangi
Art Factory (Jatiwangi), Gardu Unik (Cirebon), BYAR Creative Industry (Semarang),
Daging Tumbuh, KUNCI Cultural Study Center dan MES56 (Yogyakarta), C.E.I.A (Brazil),
Casco and Montevideo (Netherland), Gang Festival and Engagemedia (Australia),
Kuratoriskaktion (Denmark), Skulpturenpark/KUNSTrePUBLIK (Germany), and Video Art
Center Tokyo (Japan).

Kurator/Curator:
Reza Afisina & Iswanto Hartono

8 9
exhi exhi
bition ARTIST TALK bition
Tanggal/Date:
Tanggal/ Jumat/Friday, 27•01•2011 (15.00-17.00)
Date: Tempat/Venue:
07•01•11 - Galeri Cipta II - Taman Ismail Marzuki
27•01•11 Speakers:
Widianto Nugroho (Indonesia), Tintin Wulia
Tempat/ (Indonesia), HONF Collective (Indonesia)
Venue: Moderator:
Galeri Cipta Hendro Wiyanto (Indonesia)
II, Taman
Ismail
Marzuki

Opening
Ceremony:
07•01•11
(19.30)

Waktu
buka
pameran/
Open
hour:
Selasa-
Minggu,
tutup pada MULTIMEDIA ARTS IN INDONESIA
hari libur
nasional Bagaimana hubungan antara seni rupa dengan perkembangan teknologi media,
(Tuesdays khususnya di Indonesia sekarang ini? Bagaimana seniman menyikapi perkembangan
to Sundays, baru di sekitar pokok soal ini? Apakah sebagai sikap ‘estetis’ yang baru, sikap politik
closed seni atau sebuah keniscayaan karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
on public itu sendiri tak terelakkan oleh siapa pun, di mana pun? Sejumlah seniman, setidaknya
holidays) lebih kurang dalam dua dekade terakhir ini, dapat ditengarai semakin tampak giat
10.00- bekerja dengan medium-medium baru, atau katakanlah memasuki gelanggang ‘seni rupa
20.00 media baru’ di kancah yang semakin global. Apakah media baru akan mengenyahkan
yang lama, menggantikannya dan bahkan menggusurnya? Apa kontribusi seniman
melalui riset-riset media yang mereka tempuh? Di ranah mana kontribusi para seniman
itu berada? Pameran Multimedia Arts in Indonesia (Seni Rupa Multimedia di Indonesia)
menunjukkan penampang perkembangan seni rupa di ranah yang jarang diungkap ini
dan melibatkan beberapa seniman Indonesia.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
How do art and media technology development relate, especially in the context of
Indonesia today? How do artists address the newest developments around this main
subject? Whether as a new ‘aesthetic’ gesture, as a political art pose, or more as a certainty
since the growth in information and communication technology is inevitable to anyone,
whoever and wherever s/he is? A number of artists in at least these last two decades could
be suspected to be increasingly productive by the utilization of new media, in other words
they are entering the ‘new media art’ realm in a more globalized scene. Is new media
rendering the old ones obsolete, replacing them, and even obliterating them? What is the
contribution of artists given through their media researches? In which realm would these
artists’ contributions better serve their function? The Multimedia Arts in Indonesia exhibition
presents the cross-section showing the growth of this rarely discovered realm of art and
involving Indonesian artists.

Kurator/Curator :
Hendro Wiyanto
Seniman / Artists :
Yogyakata : Geber Modus Operandi, Vensha, AG Kus Widananto (Jompet), Agus Suwage, Performance
Fucktory, House of Natural Fiber; Jakarta : Krisna Murti, Tintin Wulia, Ade Darmawan, Hardiman
Radjab, Hafiz; Bandung : Widiyanto Nugroho, Commonroom, Muhamad Akbar, Prillia Tania.

10 11
dipresentasikan secara khusus dalam sesi pameran Jakarta 32 °C. Lokakarya yang
diadakan adalah Lokakarya Video bersama Forum Lenteng, Ilustrasi bersama Komunitas
JAKARTA Maros, Street Art bersama Artcoholic, Komunikasi Visual bersama Kampung Segart,
JAKARTA
32’C Komik bersama Akademi Samali, Multimedia bersama sakitkuningkolektivo, Seni Rupa 32’C
Publik bersama Serrum, Performance Art bersama Rewind Art, Fotografi bersama
ruangrupa.
Tanggal/ --------------------------------------------------------------------------------------------------
Date: The current series of art workshops is entitled Bongkar Jakarta (Dismantling Jakarta).
28•12•10 - Working with eight art communities and collectives in Jakarta as facilitators, the
12•01•11 workshops invites students to discuss, analyze, and trade ideas on the contemporary
issues faced by Jakarta citizens through the creation process of visual works in
Tempat/ a variety of artistic media. The workshop is limited and held by those Jakarta art
Venue: communities/collectives in various places, before the Jakarta 32 °C exhibition itself,
Galeri from October through November 2010. The results are specially presented during the
Nasional Jakarta 32 °C exhibition session. These series of workshops are Video Workshop with
Indonesia Forum Lenteng, Illustration with Komunitas Maros, Street Art with Artcoholic, Visual
Communication with Kampung Segart, on Comics with Akademi Samali, Multimedia with
Opening sakitkuningkolektivo, Public Art with Serrum, Performance Art with Rewind Art, and
Ceremony: Photography with ruangrupa.
28•12•10
(19.30)
SENI RUPA PUBLIK/Public Art
Waktu
buka
pameran/ Tanggal/Date :
Open JAKARTA 32°C 18 – 19•12•2010
Hour: Tempat/Venue:
Senin- Jakarta 32°C adalah sebuah forum antar-mahasiswa di Jakarta dan pameran besar Kota Tua, Jakarta Utara
Minggu, dua tahunan bagi karya-karya visual mahasiswa di Jakarta. Diadakan sejak 2004,
tutup pada Jakarta 32°C bertujuan untuk menumbuhkan dialog kritis para mahasiswa serta Program presentasi ini merupakan karya seni rupa publik di kawasan Kota Tua, Jakarta
hari libur memperkenalkan karya-karya terbaik mereka kepada publik yang lebih luas. Jakarta Utara, yang menghadirkan karya-karya mahasiswa peserta lokakarya seni rupa publik
nasional 32°C memiliki program pameran, diskusi, lokakarya, pemutaran film, pertunjukkan bersama organisasi Serrum.
(open daily, musik dan bazar. Sejak 2008, Jakarta 32°C menganugerahkan lima penghargaan khusus --------------------------------------------------------------------------------------------------
closed untuk karya terbaik yang dipamerkan. Acara ini terbuka bagi seluruh mahasiswa di This presentation program is a public art works that takes place in Jakarta Old City
on public Jakarta. Kini Jakarta 32°C kembali diadakan pada 2010, bertepatan dengan perayaan 10 district, North Jakarta, which displays the works of the students engaged in the Public
holidays) Tahun ruangrupa. Jumlah karya yang diterima sebanyak 128 dari 24 perguruan tinggi. Art Workshop with Serrum.
11.00- Setelah proses seleksi, terpilih 37 karya yang dipamerkan di Jakarta 32°C kali ini. Selain
21.00 pameran, karya performance art terbaru dari para mahasiswa juga ditampilkan dalam
sesi khusus. DISKUSI/DISCUSSION
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Jakarta 32°C is forum between students in Jakarta and is a major exhibtion forum for the Tanggal/Date :
students’ visual art works. Started in 2004, Jakarta 32°C aims to inseminate the habit of 30•12•2010 (13.00-15.00)
critical dialogue between the students, while introducing their best works into a broader >Presentasi lokakarya Seni Rupa Publik dan Street Art Jakarta 32 °C dan diskusi/
public. Jakarta 32°C program includes exhibition, discussions, workshops, film screening, Jakarta 32 °C Public Art & Street Art workshop results presentation and discussion
music show, and bazaar. Starting in 2008, Jakarta 32°C has awarded five honorable 04•01•2011 (15.00-18.00)
awards for the best exhibited works. The event is open to every Jakarta students. Jakarta >Diskusi Perkembangan Komunitas dan Jaringan Kerja Mahasiswa di Jakarta
32°C is back in 2010, coincides with the celebration of the 10th Year Anniversary of /Discussion on Students’ Community and Network Development in Jakarta
ruangrupa. There were 128 works from 24 colleges that have been submitted, 37 works are Tempat/Venue:
selected and now being shown in Jakarta 32°C. Besides exhibition, the latest performance Galeri Nasional Indonesia
art works by the students is also included in special session.
Program diskusi ini diadakan sebagai forum mahasiswa untuk membicarakan karya-
karya visual yang dipamerkan, membahas perkembangan aktivitas kegiatan seni
di kampus masing-masing, serta untuk mengembangkan jaringan kerja di antara
LOKAKARYA/WORKSHOP mahasiswa di Jakarta. Dua program diskusi yang akan dilaksanakan adalah Presentasi
Lokakarya Seni Rupa Publik dan Street Art Jakarta 32 °C bersama Artcoholic dan
Serrum, dan Diskusi Perkembangan Komunitas dan Jaringan Kerja Mahasiswa di
Tajuk lokakarya seni rupa kali ini adalah Bongkar Jakarta.
Jakarta. Bekerja sama dengan delapan komunitas/ --------------------------------------------------------------------------------------------------
kelompok seni di Jakarta sebagai fasilitator, lokakarya The program is held as a forum between students to discuss about the visual works
ini ingin mengundang mahasiswa untuk membicarakan, being exhibited and about the development of artistic activities in each of their
menelaah dan bertukar-pikiran mengenai permasalahan campuses, as well as to foster the working networks between the students in Jakarta.
yang dihadapi warga kota Jakarta sekarang melalui The two series of discussions will be held are the Public Art Workshop with Serrum &
proses penciptaan karya visual dengan berbagai Street Art Workshop with Artcoholic Results Presentation, and Discussion on Students’
medium seni rupa. Lokakarya ini bersifat terbatas dan Community and Network Development in Jakarta.
berlangsung di berbagai komunitas dan kelompok seni di Jakarta, diadakan sebelum
pameran Jakarta 32 °C, yaitu pada Oktober sampai November 2010. Hasil lokakarya

12 13
JAKARTA TOURING
32’C BAZAR/BAZAAR EXHIBI
TION
Tanggal/Date :
8 – 9•01•2011 (16.00-23.00) Tanggal/
Tempat/Venue: Date:
Galeri Nasional Indonesia 12•01•11

Jakarta 32°C bekerja sama dengan komunitas, organisasi seni dan para mahasiswa di
Jakarta membuat kegiatan bazar di area pameran. Bazar ini akan menampilkan produk- Tempat/
produk hasil kreasi mahasiswa dan seniman muda. Venue:
Galeri
Jakarta 32°C, together with other art communities, organizations, as well as students in Nasional
Jakarta, organize a bazaar in the exhibition area. The bazaar sells products and works Indonesia
made by the students and young artists.
Waktu/
Time:
16.00-
PEMUTARAN FILM/FILM SCREENING 19.00

Tanggal/Date :
05•01•2011 (16.00-18.00)
Tempat/Venue:
Galeri Nasional Indonesia
HANYA MEMBERI TAK HARAP KEMBALI
Pemutaran film menjadi salah satu program khusus yang menampilkan karya-karya
film mahasiswa yang telah diseleksi dan akan dilanjutkan dengan diskusi bersama Dalam proyek ini, ruangrupa sebagai sebuah kolektif, terdiri dari 35 seniman yang kerap
mahasiswa para pembuat film. terlibat dalam berbagai proyek dan program seni rupa untuk berpameran bersama
dalam sebuah rangkaian pameran keliling di dua kota. Pameran pertama bertempat
Film screening is one of the special programs that presents a body of selected works by di Galeri Soemardja, Bandung, pada 23 – 25 Juli 2010, dan yang kedua bertempat di
the students and will be followed by a discussion event with the student filmmakers. Kedai Kebun Forum (KKF), Yogyakarta, pada 30 September – 2 Oktober 2010. Seluruh
karya dirancang untuk bisa diperbanyak dan dibagikan secara gratis dan interaktif
kepada pengunjung pameran. Karya-karya tersebut meliputi poster, kaos, buku dalam
format fotocopy, foto kartu pos dan kalender, selebaran, emblem dan stiker. Pameran
ini akan dihadirkan kembali sebagai acara penutupan 10 Tahun ruangrupa, dengan
mengundang salah satu rekan dari Jerman, Skulpturenpark/KUNSTrePUBLIK, sebagai
bintang tamu.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
tO GIVE AND TO EXPECT NOTHING IN RETURN
In this project, ruangrupa as an artistic collective, invited 35 artists that have been
involved in various art projects as well as programs for a collaborative traveling exhibition
series held in two cities. The first took place in Galeri Soemardja, Bandung, July 23rd-
25th 2010, while the second were held in Kedai Kebun Forum (KKF), Yogyakarta,
September 30th – October 2nd 2010. All works were reproducible and the audience can
have it for free in an interactive way. The works came in the form of posters, t-shirts,
photocopy-formatted books, postcard-formatted photographs and calendars, flyers,
badges and stickers. The materials of the exhibit will be represented as the closing
event of the 10 Years ruangrupa celebration, together with one of our Germany invited
partners, Skulturenpark/KUNSTrePUBLIK, as guest star.

Seniman/Artists :
Ade Darmawan, Andi RhaRhaRha, Anggun Priambodo, Aprilia Apsari, Andang Kelana, Ardi Yunanto,
Ari Dina, Ary Sendy, Bujangan Urban, Daniela Fitria, Hafiz, Haoritsa, Henry Foundation, Indra Ameng,
Irwan Ahmett, Iswanto Hartono, Isrol Triono, Julia Sarisetiati, Lilia Nursita, Mahardhika Yudha,
Mateus Bondan, MG Pringgotono, Mushowir Bing, oomleo, Oky Arfie, Popo, Rebecca Theodora, Reza
Asung Afisina, Rio Farabi, Rithmi, RM Herwibowo, Ronny Agustinus, Ricky Janitra, Skulpturenpark/
Kunstrepublik, Syaiful Ardianto, Saleh Husein, Ugeng T. Moetidjo.

14 15
LAUNCH LAUNCH
PENERBITAN BUKU/BOOK LAUNCH Gridthiya Gaweewong (Bangkok), artistic director at Jim Thompson Art Center, Bangkok and curator.
Hafiz (Jakarta), artist, director of OK Video Festival.
Heejin Kim (Seoul), director of Art Space Pool in Seoul, Korea.
Hikmat Budiman (Jakarta), founder and senior researcher at Interseksi Foundation.
INITIATIVE Hilmar Farid (Jakarta), social activist, lecturer, historian. Founder of Institute of Indonesian Social
History.
Ibe Karyanto (Jakarta), founder of Sanggar Akar and writer.
Setelah lebih dari sepuluh tahun berakhirnya Orde Baru, telah begitu banyak fenomena Jagath Weerasanghe* (Kolombo), professor of Archeology, writer, art and cultural worker.
dan permasalahan yang terjadi dalam ranah ruang kota, sosial, budaya, dan politik di Jemi Irwansyah (Jakarta), lecturer at University of Indonesia and activist.
Indonesia yang perlu dikaji kembali. Melalui penerbitan buku ini, ruangrupa membahas JJ Rizal (Jakarta), historian and director of Komunitas Bambu publishing.
sejumlah permasalahan, pemikiran dan gagasan yang selama ini menjadi perhatian dan Lisabona Rahman (Jakarta), program manager Kineforum and co-editor of www.filmindonesia.or.id.
wilayah kerjanya, bersama sejumlah individu dan organisasi lain. Berisi lebih dari 30 esai Mirwan Andan (Jakarta) works in Research and Development Division, ruangrupa.
Moelyono (Temanggung), consultant for independent pilot project program Early Childhood Care for
dan wawancara, buku ini ditulis oleh para penulis dan narasumber dari dalam dan luar Development, Holistik.
Indonesia. Mereka adalah para seniman, praktisi, aktivis, sejarawan, peneliti, kritikus, Mohammed Kazem (Dubai), curator and artist.
maupun akademisi. Buku ini diharapkan dapat menjadi tinjauan kritis dalam melihat Nuraini Juliatuti (Yogyakarta), founder and researcher at KUNCI Cultural Studies Center.
kembali permasalahan ruang kota, sosial, budaya dan politik yang sejak lebih dari satu Patrick D Flores (Manila), professor on history, art critic and theories at The University of the
dekade ini harus dikaji dan disikapi. Philippines (UP).
Shuddhabrata Sengupta* (New Delhi), artist and member of the Raqs Media Collective, initiator and
member of editorial collective of Sarai Reader series.
Diterbitkan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, dalam dua buku terpisah. Buku
versi bahasa Indonesia akan diterbitkan pada acara 10 Tahun ruangrupa dan setelah itu NARASUMBER / SOURCES
bisa didapatkan di berbagai toko buku di kota Anda. Wendy Putranto & Indra Ameng
Wendy Putranto (Jakarta) editor for music magazine Rolling Stones Indonesia and The Upstairs’
Dengan pengantar oleh Thomas Berghuis dan Charles Esche. band manager.
Penyunting: Ardi Yunanto, Thomas Berghuis, dan Arief Ash Shiddiq. Indra Ameng (Jakarta) artist, White Shoes & The Couples Company’s band manager.
Dendi Darman (Bandung), founder of 347/EAT, a pioneer of distribution outlet in Bandung.
-------------------------------------------------------------------------------------------------- Tisna Sanjaya (Bandung), artist and lecturer at Institute Technology of Bandung.
After more than ten years the New Order regime met its end, there have been numerous FX Harsono (Jakarta), artist and lecturer at Jakarta Art Institute and Universitas Pelita Harapan.
phenomena and problems emerged in Indonesian urban, social, cultural and political Yustoni Taring Padi (Yogyakarta), artist.
realms, begging to be reevaluated. Ruangrupa explores a number of problems, thoughts, Reza “Asung” Afisina (Jakarta), artist and coordinator for Artlab ruangrupa.
and ideas that have been the focus and domain of ruangrupa, together with other Tintin Wulia (Jakarta), artist.
individuals and organizations. Containing more than 30 essays and interviews, the book
*To be confirmed
was collectively composed of writers and sources from Indonesia and international. They
consist of artists, practitioners, activists, historians, researchers, critics, and academics. The
book is hoped to be a critical assessment towards the review of urban, social, cultural, and
political issues that has to be examined after more than one decade.

Published bilingually in both Indonesian and English, the publication will be composed of
two separate volumes. The Indonesian version will be issued in the 10 Years of ruangrupa
celebration event, and would be available in the nearest bookstore in your area shortly
after.

With Introduction by Thomas Berghuis and Charles Esche.


Editors: Ardi Yunanto, Thomas Berghuis, and Arief Ash Shiddiq.

PENYUSUN / BOARD OF EDITORS


Ade Darmawan (Jakarta), director and founder of ruangrupa.
Ugeng T. Moetidjo (Jakarta), coordinator for Research and Development in ruangrupa.
Ardi Yunanto (Jakarta), chief editor Karbonjournal.org.
Arief Ash Shiddiq (Jakarta), arts and culture freelancer.
Thomas Berghuis (Australia), curator, lecturer, and sinolog (Chinese studies).

PENULIS / WRITERS
Aaron Seto (Sydney), art critic and curator.
Abidin Kusno (Toronto), writer and a Associate Professor in Columbia University.
Afra Suci Ramadhan (Jakarta), editor Change Magazine. Writer on gender issues.
Agung Hujatnikajenong (Bandung), curator and lecturer in ITB.
Agung Kurniawan (Yoyakarta), artist and founder of Kedai Kebun Forum, Yogyakarta.
Charles Esche (Amsterdam), curator and art critic, director of Van Abbemuseum, Netherlands.
Farah Wardani & Yoshi Fajar Kresno Murti
Farah Wardani (Yogyakarta), writer and curator. Executive Director of Indonesian Visual Art Archive.
Yoshi Fajar Kresno Murti (Yogyakarta), coordinator for Research and Development in Indonesian
Visual Art Archive.
Franky Budi Hardiman (Jakarta), philosophy lecturer in Driyarkara and Universitas Pelita Harapan.
Fumihiko Sumitomo (Tokyo), art critic and curator.

16 17
LAUNCH LAUNCH

Tanggal/
Date:
06•01•11

Tempat/
Venue:
Goethe
Institut
Jakarta

Waktu/
Time:
19.30

Kompilasi 10 tahun seni video Indonesia


Apa yang dapat kita temukan dalam seni video di Indonesia? Siapa pelaku-
pelakunya? Dalam usaha melihat fenomena perkembangan seni video di Indonesia,
ruangrupa merangkum karya-karya seni video yang dihasilkan dalam kurun waktu
sepuluh tahun terakhir. Kompilasi ini berisi 30 karya seni video dari berbagai seniman
Dokumenter Ruangrupa : yang dianggap telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan seni video
di Indonesia dalam bentuk temuan-temuan bahasa artistik, gagasan dalam video dan
Alternative Space and Network kedisiplinan dalam menggunakan medium video. Video-video yang ada dalam kompilasi
ini mempunyai kencenderungan pendekatan yang beragam, mulai dari animasi,
dokumenter, instalasi, game, performance dan sebagainya. Video ini akan dijual dengan
Sebuah dokumenter feature diproduksi untuk melengkapi perhelatan ruangrupa. harga yang terjangkau dan dapat ditemukan di ruangrupa.
Dengan durasi 60 menit, film dokumenter yang melibatkan kalangan dari lintas --------------------------------------------------------------------------------------------------
disiplin ini akan menelusuri perkembangan ruangrupa dan menggambarkan
bagaimana dalam sepuluh tahun organisasi ini membangun jaringan dan komunitasnya. 10 years of Indonesian video art compilation
Melalui rekaman-rekaman wawancara, Alternative Space and Network berusaha melihat
kembali posisi ruangrupa dalam aktivisme kesenian dan kebudayaan di Indonesia. What can we discover by looking through Indonesian video art works? Who are the
Wawancara juga dilakukan dengan para pendiri untuk menelusuri mimpi-mimpi yang persons behind the cameras? In the attempt to survey the Indonesian video art
dibayangkan para seniman muda Jakarta ketika mendirikan ruangrupa. development, ruangrupa has compiled video art works produced in Indonesia in the
-------------------------------------------------------------------------------------------------- last ten years. The compilation consists of 30 video art works courtesy of numerous
Ruangrupa Documentary : artists that are considered to have given their big contributions in the medium’s
development in Indonesia in the form of inventions in artistic language, ideas on the
Alternative Space and Network video, and discipline shown towards the medium utilization. The videos included various
approaches, from animation, documentary, installation, game, performance, and
A feature documentary is produced to complete the event held by ruangrupa. During such. The compilation will be sold with an affordable price tag and will be available in
its 60-minutes duration, the documentary explores ruangrupa’s development and ruangrupa.
illustrates how in ten years, the organization had built its network and community, with
various interdisciplinary background. Through interviews conducted with numerous Perupa pilihan / Selected Artist :
Tintin Wulia, Muhammad Akbar, Yusuf Ismail, Aditya Satria, Mahesa Almeida, Reza Afisina, Ade
sources, the film attempts to review the position ruangrupa holds in art and cultural Darmawan, Henry Foundation, Anggun Priambodo, Forum Lenteng, Maulana Muhammad Pasha,
activism in Indonesia. The interviews were also conducted with its founders, in order to Mahardika Yudha, Bagasworo Aryaningtyas, Otty Widasari, Hafiz, Krisna Murti, Eko Nugroho, Wimo
dip into the dreams envisioned by these young artists in Jakarta when ruangrupa was Ambala Bayang, Ari Satria Darma, Andry Mochamad, Martin Kristianto, Wok The Rock, Ariani
founded. Darmawan, Prilla Tania.

18 19
SEMINAR SEMINAR
PROGRAM SEMINAR The session will discuss various artistic and organizational strategies done by collectives
in the Asia Pacific region and their development, examined from historical point of view.
Rangkaian seminar ini akan membahas berbagai tema yang juga menjadi fokus Session 1 : Thomas Berghuis (Australia), Agung Hujatnikajennong (Indonesia), Heejin
penerbitan buku 10 Tahun ruangrupa, dengan para kontributor buku sebagai Kim (South Korea)
pembicara. Seminar akan berjalan dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia, terbuka Moderator : Agung Kurniawan (Indonesia)
untuk umum dan tidak dipungut bayaran.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
The seminar series will discuss various themes, some of which would also serve as the
4. Budaya dan masyarakat digital
focus of the 10 Years of ruangrupa book, with the writers as the speakers. Sessions in /Culture and Digital Society
the seminars will be held bilingually, in English as well as in Indonesian. It is open and
free for the public. Tanggal/Date :
10•01• 2011 (13.00 – 17.00)
Tempat/Venue:
1.Arsip Visual dan Produksi Pengetahuan Galeri Cipta III – Taman Ismail Marzuki
/Visual Archiving and Knowledge Production
Diskusi ini membicarakan bagaimana budaya digital telah mengubah masyarakat meli-
Tanggal/Date : hat kenyataan di sekitarnya yang juga menginspirasi praktek seni visual saat ini.
05•01• 2011 (13.00 – 17.00) -------------------------------------------------------------------------------------------------
Tempat/Venue: The discussion will review how digital culture has changed the way society construct its
Galeri Nasional Indonesia reality, inspiring the practice of visual art today.

Sesi ini mendiskusikan bagaimana lembaga-lembaga pengarsipan memberi kontribusi Session 1 : Hikmat Budiman (Indonesia),
penting bagi produksi, reproduksi dan distribusi ilmu pengetahuan. Moderator : Nirwan Ahmad Arsuka, writer, independent researcher, cultural
------------------------------------------------------------------------------------------- observer (Jakarta, Indonesia)
Session 2 : Hafiz (Indonesia), Nuraini Juliastuti (Indonesia)
The session will discuss how archival institutions are crucial in their contribution towards Moderator : Gustaff Hariman, founder of Commonroom (Bandung, Indonesia)
knowledge production, reproduction, and distribution.

Session 1 : Heiner Holtappels (Netherlands), Lisabona Rahman (Indonesia) 5. Warga, Praktik Seni dan Ruang Kota
Moderator : Hafiz (Indonesia)
Session 2 : Patrick Flores (Philippines), Farah Wardani (Indonesia) /Citizen, Arts Practice and City Space
Moderator : Agung Hutjanikajennong (Indonesia)
Tanggal/Date :
11•01• 2011 (13.00 – 17.00)
Tempat/Venue:
2. Tentang organisasi seni rupa di Indonesia Galeri Cipta III – Taman Ismail Marzuki
/On Visual Arts Organization in Indonesia
Sesi ini membicarakan persoalaan kewargaan dan praktek seni di ruang kota.

Tanggal/Date : -------------------------------------------------------------------------------------------------
07•01• 2011 (13.00 – 17.00) The session will discuss the issue of citizenship and artistic practice in urban setting.
Tempat/Venue:
Galeri Nasional Indonesia Session 1 : Ibe Karyanto (Indonesia), Ardi Yunanto (Indonesia)
Moderator : Jemi Irwansyah (Indonesia)
Session 2 : JJ Rizal (Indonesia), F. Budi Hardiman (Indonesia)
Diskusi ini membicarakan bagaimana organisasi seni rupa di Indonesia menyusun strategi
Moderator : Evi Mariani, journalist of Jakarta Post (Jakarta, Indonesia)
kerjanya dari zaman ke zaman.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
The discussion will review the working strategies employed by visual art organizations
in Indonesia from time to time. 6. Seni Rupa dan Aktivisme
Session 1 : Aminuddin TH Siregar (Indonesia), Charles Esche (UK)
/Arts and Activism
Moderator : Farah Wardani (Indonesia)
Session 2 : Ade Darmawan (Indonesia), Agung Kurniawan (Indonesia) Tanggal/Date :
Moderator : Lisabona Rahman (Indonesia) 13•01• 2011 (13.00 – 17.00)
Tempat/Venue:
Galeri Cipta III – Taman Ismail Marzuki
3. Institusi dan Inisiatif Seniman di Asia Pasifik
/Intitutions and Artist Initiatives in Asia Masyarakat Indonesia sudah banyak berubah sejak 1998. Baik seni rupa maupun aktiv-
Pacific isme sama-sama membutuhkan formula dan strategi baru di tengah riuhnya perubahan
kehidupan ekonomi, sosial dan politik.
Tanggal/Date : -------------------------------------------------------------------------------------------------
08•01• 2011 (13.00 – 15.00) Societies in Indonesia have undergone vast changes since 1998. Both art and activism
Tempat/Venue: are in need of new formulas and strategies to survive the hectic economical, social, and
Galeri Nasional Indonesia political transformations.

Sesi ini membicarakan ragam strategi seniman dan organisasi di kawasan Asia Pasifik
ditinjau dari sejarah dan perkembangannya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
20 21
KIDS
SEMINAR Session 1 : Hilmar Farid (Indonesia), Tisna Sanjaya (Indonesia) PROGRAM
Moderator : Antariksa, researcher and founding member of KUNCI Cultural
Studies Center (Yogyakarta, Indonesia)
Session 2 : Mulyono (Indonesia), Reza Asung Afisina (Indonesia)
Moderator : Ugeng T. Moetidjo (Indonesia)

7. Anak Muda dan Subkultur


/Youth And SubcultureS
Tanggal/Date :
14•01• 2011 (13.00 – 17.00)
Tempat/Venue:
Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki (TIM)

Sebagai lapisan masyarakat yang memiliki warnanya sendiri, anak muda selalu menjadi
rebutan berbagai kepentingan dan ideologi. Sesi ini akan membahas bagaimana pertar-
ungan itu terjadi dan bagaimana anak muda menyiasatinya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
As a layer of society that possesses its own particular color, youth have always been the
group where various interests and ideologies are in contention. The session will discuss
how exactly they compete, and how youth employ their own reaction strategies.

Session 1 : Jemi Irwansyah (Indonesia), Wendy Putranto (Indonesia)


Moderator : Ardi Yunanto (Indonesia)
Session 2 : Mirwan Andan (Indonesia), Afra Suci Ramadhan (Indonesia)
Moderator : Ade Darmawan (Indonesia)

CP Seminar : RURUKIDS
Ibnu Rizal
Ph : +62813 1581 3178
E-mail : ibnurizal88@gmail.com Tanggal/Date :
09•01• 2011 (10.00 - 15.00)
Tempat/Venue:
Galeri Nasional Indonesia

rurukids adalah divisi di ruangrupa yang fokus pada pengembangan bentuk-bentuk


seni rupa kontemporer bagi kalangan remaja dan pelajar. rurukids menciptakan
ruang bagi remaja sekolah untuk bermain, belajar, berekspresi, bereksperimen,
bereksplorasi dan berkarya. Dengan melibatkan anak-anak dan remaja pelajar sekolah
ke dalam bentuk kegiatan seni, rurukids mengantar mereka berpikir kritis dan kreatif
serta memperluas potensi pengembangan diri.

Dalam kesempatan ini rurukids mengajak siswa SMA di Jakarta untuk terlibat dalam
lokakarya kolase dengan tema Relationship.

--------------------------------------------------------------------------------------------------
rurukids is a division in ruangrupa focusing on the development of contemporary art
forms targeting the audience group of teenagers and students. rurukids creates a space
in which teenagers are given the room to play, study, express themselves, experiment,
explore and create. By involving children and school-age teenagers in art activities,
rurukids introduce them to critical and creative thinking and further expanding their
potential for self-development in the process.

In this opportunity, rurukids invites high-school students in Jakarta to be involved in


collage workshop entitled Relationship.

Mentors : Saleh Husein (artist & musician) & Ika Vantiani (artist & writer)
Participants : High-school students in Jakarta
Registration : Online & limited (http://rurukids.ruangrupa.org)

22 23
FRINGE FRINGE
PROGRAM Jean-Gabriel Périot & 40yearsvideoart.de is a conservation project for video works, susceptible to the rapid PROGRAM
change of video format and technology. Scouring museum storage closets, archives and
HAFIZ artist’ basements, for video works from the sixties and seventies era, those involved in the
Video Works Presentation And Discussion project succeeded in converting around 50 eraly video works by Joseph Beuys, Klaus vom
Bruch, Egon Bunne, Jörg Herold, Nam June Paik, Alexander Kluge, Gerd Kroske, Korpys/
Tanggal/Date : Löffler, Urs Lüthi, Anna Oppermann, Susanne Ofteringer, all of which were screened for
06•01• 2011 (14.00 – 16.00) the first time in 30 years. Artistic Director : Peter Weibel; Project Manager : Christoph
Tempat/Venue: Blase; Editor : Christoph Blase, Peter Weibel; Text : René Block, Walter Grasskamp, Wulf
Klub Kajian Film, Institut Kesenian Jakarta Herzogenrath; Publication : Hatje Cantz.

Jean-Gabriel Périot adalah seniman asal Perancis yang secara konsisten memperlakukan Pembicara / Speaker :
Oliver Husain
arsip-arsip visual sebagai instrumen yang hidup, cair, dan otonom dalam karya-karya Perupa asal Jerman yang menggunakan media audio-visual untuk mengeksplorasi ide tentang biografi,
videonya. Ketertarikannya pada persoalan sejarah dan politik membuatnya leluasa migrasi dan globalisasi.
bermain-main dengan komponen makna yang terkandung di dalam arsip visual. Karya- An artist from Germany who uses audio-visual media to explore ideas about biographies, migration and
karyanya selalu “subversif” dan mengundang pemaknaan baru terhadap berbagai globalisation.
peristiwa besar yang luput dari pengamatan para sejarawan dan pandangan-pandangan
arus utama. Berdua bersama Hafiz, perupa dan pendiri Forum Lenteng yang juga Veronika Kusumaryati
Programer paruh waktu Festival Film Eropa dan telah menghasilkan beberapa karya dokumenter.
menghasilkan banyak karya video yang menggunakan arsip sebagai elemen penting Part-time programmer for European Film Festival and has produced several documentaries.
dalam berkarya, mereka akan mempresentasikan karya-karyanya dan mengundang
publik untuk berdiskusi. Moderator :
-------------------------------------------------------------------------------------------------- Hafiz
Jean-Gabriel Périot is a French artist. He consistently treats visual archives as a lively, fluid, Direktur artistik OK. Video Festival, pendiri ruangrupa.
and autonomous instrument in his video works. His interest towards historical and political Artistic director OK. Video Festival, founder of ruangrupa.
issues gives him the ability to be playful with the components of meaning contained in
visual archives. His works are always “subversive” and invite new significations towards big OK Video – Jakarta International Video Festival
events, often overlooked by historians and mainstream viewpoints. Hafiz, an artist and also Merupakan festival video dua tahunan yang diselenggarakan sejak 2003 oleh ruangrupa.
is the founder of Forum Lenteng, has also produced a lot of video works in which archives OK Video merupakan salah satu kegiatan ruangrupa untuk membahas fenomena sosial dan
are used as vital elements. Both will present their works and invite a public discussion budaya di Indonesia dan dunia internasional dalam sebuah festival dengan tema spesifik.
based on these presentations.
Is a biannual video festival held since 2003 by ruangrupa. OK Video is one of the events
Moderator : Veronika Kusumaryati organized by ruangrupa to discuss the social and cultural phenomena in Indonesia and the
Programer paruh waktu Festival Film Eropa, dan telah menghasilkan beberapa karya dokumenter. international world within a festival with a specific theme.
Part-time programmer for European Film Festival and has produced several documentaries.

SESI OK VIDEO
Pemutaran Record > Again!, Kompilasi 40 Tahun Sejarah Seni Video Jerman.
Sebuah kompilasi dari sekitar 40 karya video sejak era 1970-an yang berhasil direstorasi.
RECORD > AGAIN! Keikutsertaan Record > Again! merupakan hasil kerjasama antara Goethe Institute
Diskusi Sejarah Seni Video Jerman Jakarta dengan Divisi Pengembangan Seni Video ruangrupa. 40yearsvideoart.de – Part
Tanggal/Date : 1 pernah dipresentasikan dalam OK Video Comedy – 4th Jakarta International Video
30•12• 2010 (15.00 – 17.00) Festival 2009.
Tempat/Venue:
Galeri Nasional Indonesia Record > Again! is a film documenting the conversion and rescue process, done
successfully to videos from the 60s and 70s era. The participation of Record > Again!
Diskusi ini diselenggarakan berkaitan dengan dipresentasikannya Record > Again!, bagian is made possible by the cooperation between Goethe Institut Jakarta and Video Art
dari proyek 40yearsvideoart.de – Part 2, dalam Kompilasi 40 Tahun Sejarah Seni Video Development Division of ruangrupa. 40yearsvideoart.de - Part 1 was presented at the OK
Jerman di sesi OK Video. Video Comedy - 4th Jakarta International Video Festival 2009.

40yearsvideoart.de adalah sebuah proyek dengan tujuan mengkonservasi karya video Tanggal/Date :
yang rentan terhadap kecepatan perubahan teknologi dan format video. Orang-orang yang 28•12• 2010 - 12•01•2011
terlibat dalam proyek ini mencari karya video tahun 1960-an dan 1970-an di museum, Tempat/Venue:
tempat arsip dan gudang para perupa dan telah berhasil mengkonversi sekitar 50 karya Galeri Nasional Indonesia
video buatan Joseph Beuys, Klaus vom Bruch, Egon Bunne, Jörg Herold, Nam June Paik,
Alexander Kluge, Gerd Kroske, Korpys/Löffler, Urs Lüthi, Anna Oppermann, Susanne
Ofteringer serta memutarnya untuk pertama kali setelah 30 tahun berlalu. Direktur Artistik
: Peter Weibel; Manajer Proyek : Christoph Blase; Editor : Christoph Blase, Peter Weibel;
Teks : René Block, Walter Grasskamp, Wulf Herzogenrath; Publikasi : Hatje Cantz.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
This discussion is held relating to Record > Again!’ presentation, part of the
40yearsvideoart.de - Part 2 project, included in the Compilation of 40 Years History of Video
Art in Germany for OK Video exhibition.

24 25
FRINGE FRINGE
PROGRAM WHOLETRAIN PUBLIC LECTURE PROGRAM
Film Screening
Jean-Gabriel Périot
Tanggal/Date : Sejarah dan Makna Politis Arsip Visual/History and Political Meaning of
11•01• 2011 (19.00) Film (visual) Archive
Tempat/Venue:
Goethe Institut Jakarta Tanggal/Date :
07•01• 2011 (13.00 - 15.00)
Tempat/Venue:
Dir : Florian Gaag | Germany | 82’ | 2005 | Ruang Soelaiman Soemardi, Multimedia Center, Gedung C
dokumenter | DVD | Germany with eng-sub Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Dalam film yang luar biasa dan telah mendapat banyak penghargaan ini, Florian Gaag
bercerita mengenai empat serangkai para pembuat grafiti yang menetapkan dunia grafiti
Arsip visual adalah materi yang sangat berharga dan potensial untuk menyingkap
dengan hirarki, nilai-nilai, peraturan dan kode mereka sendiri. Dengan cara yang unik,
berbagai persoalan yang belum selesai di masa lalu dan menggugat permasalahan yang
Florian Gaag, berhasil menceritakan potret beragam dari para tokoh pembuat grafiti yang
harus dikritisi hari ini. Namun selama ini, pemanfaatan arsip visual dalam karya-karya
tidak pernah didokumentasikan seperti ini sebelumnya. Dalam film ini, budaya subkultur
dokumenter cenderung mengabaikan potensi visual yang terkandung di dalamnya. Arsip
mereka tetap otentik dan realistis.
visual masih ditempatkan sebagai materi pendukung dan bertindak sebagai benda mati
--------------------------------------------------------------------------------------------------
yang ilustratif. Padahal, begitu besar potensi eksplorasi arsip visual untuk menciptakan
In this remarkable movie that has garnered numerous awards, Florian Gaag tells a story
strategi pengucapan baru yang seringkali mengejutkan. Ketika sebuah arsip visual
about a gang of four graffiti bombers who defines the world of graffiti with their own
diperlakukan sebagai sebuah elemen yang cair dan otonom, berbagai kemungkinan makna
hierarchies, values, statutes and codes. Florian Gaag has peculiarly narrated various
pun dapat terbuka. Seni kontemporer, khususnya seni video, telah membuka kemungkinan
successful portraits of graffiti makers, of whom documentations as such has never been
pemanfaatan arsip visual sebagai elemen yang sesungguhnya bisa berbicara lebih banyak
made before. In the movie, the quality of their subculture remains authentic and realistic.
dan lebih dinamis dari yang sebelumnya dibayangkan.
Florian Gaag (Jerman / Germany) --------------------------------------------------------------------------------------------------
Seorang sutradara Jerman dan penulis skenario. Di dunia grafiti di kota München, dia menjadi terkenal Visual archives are priceless materials and full of potential in discovering a number of issues
dan melukis secara aktif sampai tahun 1990-an. Kini Gaag tinggal di München dan sedang mengerjakan that has not been dealt with fully in the past, as well as to claim the ones that has to be put
royek barunya dalam bidang film sebagai produsen musik. under scrutiny today. Yet all of this time, the utilization of visual archives in documentary
A German director and scriptwriter. In the graffiti circle in the city of Munich, he is well known and was works tends to neglect the visual potential embedded within. Visual archives are still
actively painting up until the nineties. Nowadays, Gaag can be found in Munich, pursuing his new projects
considered as mere supporting components, and rendered lifeless as illustrative elements.
in the motion picture industry as a music producer.
Even so, there is a great potential for visual archive explorations to come up with a new—
therefore sometimes surprising—articulation strategy. When visual archives were treated
YOGYAKARTA BANDUNG as an element, liquid and self-governing, coverings on a number of meaning possibilities
they have could be made ajar. Contemporary art, especially video art, has opened this very
Film Screening & Discussion Film Screening & Discussion possibility in the utilization of visual archives as elements that could narrate to a greater
extent in quantity, and more dynamically in quality, than we could ever imagined.
Tanggal/Date : Tanggal/Date :
16•01• 2011 (19.30) 14•01• 2011 (19.30) Pembicara/Speaker :
Tempat/Venue: Tempat/Venue: Jean-Gabriel Périot (France)
Kedai Kebun Forum, Yogyakarta Rumah Buku/Kineruku Seniman yang konsisten memperlakukan arsip visual sebagai instrumen penting dalam karya-karya
videonya. Lebih dari 20 karya videonya diapresiasi dengan tinggi di berbagai festival film dan video
internasional.
Workshop Workshop
An artist that has consistently treated visual archives as essence in his video works. More than 20 of his
works have been highly appreciated in numerous international film and video festivals.
Tanggal/Date : Tanggal/Date : Pengamat/Observer : Jemi Irwansyah (Indonesia)
17•01• 2011 (11.00) 15•01• 2011 (11.00) Moderator : Ibnu Rizal (Indonesia)
Tempat/Venue: Tempat/Venue: CP : Maulida +62857 1187 1363
Kedai Kebun Forum, Yogyakarta Rumah Buku/Kineruku

JAKARTA
CHARLES ESCHE

Film Screening & Discussion Perubahan Arah dan Geografis Seni Rupa Kontemporer Pasca 2000.
Tanggal/Date : Decentralization of Biennales: The Changes of Geographies and
11•01• 2011 (19.00) Directions of Contemporary Art Post 2000s
Tempat/Venue:
Goethe Institut Jakarta YOGYAKARTA
Tanggal/Date :
Workshop 10•01• 2011 (16.00-20.00)
Tempat/Venue:
Tanggal/Date : Auditorium LIP, Jln. Sagan 3, Yogyakarta.
13•01• 2011 (11.00)
Tempat/Venue:
ruangrupa

26 27
FRINGE FRINGE
PROGRAM Esche akan berbicara mengenai posisi Biennale/Triennale ketika mendapat persaingan PROGRAM
dari festival dan pasar seni rupa yang cenderung lebih komersil. Program kuliah umum ini
merupakan kerjasama antara IVAA dengan Yayasan Yogya Biennale dan akan diadakan
di Bandung dan Yogyakarta. Diskusi dalam bahasa Inggris, dengan terjemahan ke dalam
Tanggal/
bahasa Indonesia dalam sesi diskusi.
Date:
--------------------------------------------------------------------------------------------------
3-12•01•11
Esche will discuss about the position of biennales/triennales still holds at the time when
challenges are constantly posed by art festivals and markets, which tend to lean on the
Tempat/
more commercial side of things. The public lecture program is made possible by the
Venue:
collaboration between IVAA and Yogya Bienalle Foundation. The events will be held in
Bioskop
Bandung and Yogyakarta. Discussion sessions will be held in English, with Indonesian
Kineforum
translation.
TIM, Galeri
Penanggap/Respondences : Nasional
Alia Swastika (freelance curator), Nindityo Adipurnomo (Yogyakarta Biennale Foundation) Indonesia

CP :
Christy (christy@ivaa-online.org)
Farah Wardani (program@ivaa-online.org)
INDONESIAN VISUAL ART ARCHIVE (IVAA)
Patehan Tengah 37 Yogyakarta 55133
Tel: +62 274 375 247 Fax: +62 274 372 095

Participation fee : Rp 150.000 | Early bird (before January 3rd , 2011) : Rp 100.000 | Registration
ruru.mov
deadline : January 7th , 2011.
Program Pemutaran Film dan Video/FILM AND VIDEO
SCREENING PROGRAM
A Feeling for the Political. Artist and Art after European Democracy Failed.
Film, video dan video musik punya posisi yang sangat khas bagi generasi muda. Ketiganya
BANDUNG bisa dipuja sebagai inspirasi, bisa juga dicacimaki karena ngaco dan pada saat lain diambil-
Tanggal/Date : alih untuk menjadi corong pernyataan anak muda. Kepentingan dunia bisnis hiburan
06•01• 2011 (14.00-17.00) bertemu atau berbenturan dalam ketiga media ini kalau sudah berurusan dengan ekspresi
Tempat/Venue: anak muda.
Selasar Sunaryo Art Space
Jln. Bukit Pakar Timur No. 100, Bandung 40198 Dalam program ini kami memilih karya-karya yang dalam berbagai cara melihat dan bicara
mewakili dunia anak muda. Dari rangkaian ini kita melihat bukti, bahwa di setiap zaman
tenaga kreatif muda bukan saja menciptakan saluran komunikasi antar anak muda, tapi
Program kuliah umum di Bandung merupakan kerjasama dengan Selasar Sunaryo juga menguak penindasan politik dan menghidupkan dunia bisnis hiburan yang tadinya
Art Space. Publik yang berminat dapat langsung datang ke tempat acara. Diskusi sekarat. Kita bisa melihat pergeseran bahasa visual yang sangat mencolok antara karya-
dilangsungkan dalam bahasa Inggris. karya buatan masa Orde Baru (1990-an) dengan karya pasca Orde Baru setelah 1990-an.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
The public lecture program in Bandung is made possible by collaboration done with Biarpun begitu, dunia anak muda tetap merasa perlu menyuarakan dirinya sendiri. Bukan
Sunaryo Art Space. Those who are interested could come directly to the location of the saja tentang persoalan masa muda, tapi juga pandangan politik dan ekspresi artistiknya
event. Discussion session will be held in english. sendiri lewat media-media yang sangat khas sesuai kemungkinan zamannya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Moderator :
Agung Hujatnikajennong
Films, videos, and music clips hold a very special position in the lives of the younger
generation. The three of them could be praised for their inspirational qualities, or
CP : condemned for just being a mess. At the same time, they were reclaimed by the youth
Arum Prameshwari using them as a mouthpiece, to help them amplify their statements. Consequently, any
Program Manajer Selasar Sunaryo Art Space interest owned by the entertainment business meets, or more precisely clashes, in these
selasar@bdg.centrin.net.id | www.selasarsunaryo.com three media whenever they deal with youth expressions.
Charles Esche adalah kurator dan penulis. Sejak 2004, ia menjadi direktur Van Abbemuseum,
Eindhoven, Belanda. Esche adalah salah satu pendiri dan ko-editor Afterall Journal, sebuah publikasi seni
For the program, we have picked sample of works that perceived and expressed these
kontemporer yang pertama kali diluncurkan di Central St Martins College of Art and Design, University of world of the young ones in more ways than one. From the series we could distinguish
the Arts, Inggris. Esche pernah menjadi ko-kurator Gwangju Biennale 2002, Korea dan menjadi kurator the proof on how the youth creative energy in each era not only succeeds in creating
untuk Istanbul Biennale 2005, Istanbul. Bersamaan dengan kedatangannya ke Jakarta dalam rangka 10 communication channels between themselves, but also in revealing political repressions,
Tahun ruangrupa, Esche akan memberikan kuliah umum di Bandung dan Yogyakarta. as well as in bringing the dying entertainment business sector back to life. We could see
-------------------------------------------------------------------------------------------------- a striking shift in visual language between ones used during the New Order era (nineties),
Charles Esche is a curator and writer. Since 2004, he serves the Van Abbemuseum, in Eindhoven,
the Netherlands, as its director. Esche is one of the founders and co-editors of Afterall Journal, a
and the ones after.
contemporary art publication, first launched at Central St. Martins College Art and Design, University
of the Arts, UK. Esche had served the role of co-curator for Gwangju Bienalle 2002, South Korea and Nevertheless, this youthful world still feels the need to make sure the voice of their
curator for Istanbul Bienalle 2005, Turkey. During his visit to Jakarta, to celebrate the 10 Years of aspirations could be heard. Aspirations on not only on their age peculiar issues, but also
ruangrupa, Esche will also give public lectures in Bandung and Yogyakarta their political ones, together with their distinctive artistic expressions made possible
through media exclusively belong to their respective era.

Kurator/Curators : Lisabona Rahman & Anggun Priambodo


28 29
FRINGE FRINGE
PROGRAM PAMERAN 1. Djakarta 1966 Tempat/Venue: 121’ | 1980 | DVD | Dir : PROGRAM
Kineforum Nawi Ismail | Pemain : Dono
135’ | 1982 | 35 mm | Dir : (Slamet), Indro (Paijo)
Tanggal/Date : Arifin C. Noer | Pemain : Umar Kasino (Sanwani), Camelia Malik
03-12•01• 2011 Kayam (Presiden Soekarno), Tanggal/Date : (Rika), Zainal Abidin, M Pandji FILM/
Amoroso Katamsi (Letjen 10•01•2011 (19.30)
Tempat/Venue: Anom. VIDEO
Soeharto), Ikranagara, Cok Tempat/Venue:
Teras Kineforum Simbara, Ratna Riantiarno. SREENING
Galeri Nasional Indonesia Tanggal/Date : PROGRAM
Bersamaan dengan pemutaran film terprogram, koleksi zine-zine lokal juga akan Tanggal/Date : 10•01•2011 (19.30)
dipamerkan untuk merayakan bersama keberagaman pernyataan yang dihasilkan anak Si Doel, pemuda salah Tempat/Venue:
3•01•2011 (19.30)
muda Indonesia melalui media-media independen yang mereka jalankan. Pameran ini juga satu kampung di Jakarta, Kineforum
9•01•2011 (14.15)
mencoba melihat kembali media-media yang telah dibuat oleh anak muda Indonesia, mulai menganggur setelah lulus Tanggal/Date :
Tempat/Venue:
dari zaman keemasan majalah Aktuil sampai sekarang. sekolah. Ia berusaha 4•01•2011 (19.30)
Kineforum
------------------------------------------------------------------------------------------------------ merebut hati Nonon, 12•01•2011 (17.00)
Together with the programmed film screening, collections of local zines will also be seorang peragawati. Tempat/Venue:
Tahun 1966, setahun
exhibited to collectively celebrate how rich and diverse Indonesian youth have made their Saingannya adalah Achmad, Galeri Nasional Indonesia
setelah peristiwa 30
statements through independent self-initiated media. The exhibit will also revisit these seorang bintang musik yang
September mencekam kota-
youthful self-initiated media in Indonesia, from the golden era of Aktuil magazine to this senang gonta-ganti pacar. Tiga anak dari keluarga
kota di Indonesia. Hari-hari
day. Demi persaingan, Doel pedagang, Slamet, Paijo dan
itu jalanan Jakarta dipenuhi
ingin kelihatan ‘modern’, Sanwani sama-sama kuliah
demonstrasi mahasiswa.
bergaya rambut kribo dan di suatu kampus di Jakarta.
DISKUSI Presiden sipil terpaksa
ikut spekulasi bisnis teman- Demi memenangkan
mengatasi keadaan dengan
Talking ‘Bout My Generation memberi mandat kepada
temannya. Sebuah komedi hati Rika, mereka saling
satir yang sangat jeli adu gengsi. Rika justru
seorang tentara untuk
tentang proses modernisasi dijodohkan dengan seorang
Tanggal/Date : memulihkan keamanan
Jakarta dan ekspresi anak calon tentara. Pada tahun
10•01• 2011 (17.00-19.00) negara.
muda yang terengah-engah 1980-an saat rezim
Tempat/Venue: ------------------------------
mengikutinya. militer Indonesia sedang
Teras Kineforum 1966, a year after the
------------------------------ kuat-kuatnya, punya
September 30th incident
Doel, a young man from menantu tentara menjadi
petrified every city in
Representasi tentang anak muda dan kulturnya yang dibangun dan diterapkan oleh media one of the kampungs of idaman banyak orangtua.
Indonesia. Streets of
arus utama, seperti film komersial dan media massa, cenderung menyalah-artikan atau Jakarta, faced the harsh ------------------------------
Jakarta were filled with
ingin menasehati. Apakah akibatnya setelah anak muda punya media/teknologinya sendiri reality of post-graduation Three merchant sons—
student demonstrations
untuk mengekspresikan diri? Apakah ada perubahan dalam representasi anak muda di unemployment. At the Slamet, Paijo, and
back then. The civilian
media massa? Atau representasi yang lebih dekat dengan kenyataan anak muda tetap same time he tried to Sanwani—went to the same
president were forced to
hanya beredar di media yang mereka produksi sendiri? Bagaimana proses anak muda win the heart of Nonon, school in Jakarta. In order
cope with the circumstences
merebut kembali kendali atas sirkulasi ide antar mereka? Adakah usaha reclaim itu? Di a runway model. His to win Rika’s attention, they
by mandating a soldier
mana tempat ide anak muda dalam media komersial? competition was Achmad, competed by the way of
the authority to restore
a music star as much prestige. Rika, on the other
the condition of national
Diskusi akan berlangsung setelah pemutaran film kaya Erfan Agus, Untuk Kaum Muda. as a girls’ charmer. For hand, was arranged to be
stability.
Karya dokumenter ini bercerita tentang pendirian dan sepak terjang majalah anak muda the sake of competition, paired with an army recruit.
Aktuil yang besar pada akhir 1960-an sampai pertengahan 1970-an. Doel wanted to look In the eighties, Indonesian
------------------------------------------------------------------------------------------------------ 2. Si Doel Anak Modern ‘modern’: by supporting military regime was in its
The representation on youth and their culture, made up and applied by mainstream media, a ‘fro and participating strongest state, parents
such as commercial box office movies and others, has tendencies either to misinterpret or in his fellows’ business considered soldiers to be
to preach. What consequences does it bring when youth finally came around and employed speculation. A satire that the ideal son-in-laws.
their own media/technology in their expression? Does it bring any difference in how the age shows extraordinary wit on
group is represented in the media? Is it true then that the more accurate representation Jakarta modernization and
4. Gadis Metropolis
towards youth reality could only circulate through their self-produced media? How does this the expression of youth
process of reclaiming control on their own idea circulation unravel? Is there any trace left running by its side, gasping 82’ | 1992 | DVD | Dir : Slamet
Riyadi | Sally Marcelina (Lisa),
of this reclaiming effort? Is there any trace left of this reclaiming effort? where is the actual for breath. Inneke Koesherawati (Fanny),
room for youth in commercial media? Febby R Lawrence (Sandra),
3. Warkop DKI (Gengsi Alex Kembar (Maxi), Baby Zelvia
The discussion program will be held after the screening of Erfan Agus’ film, Untuk Kaum Dong ) (Mirna).
107’| 1977 | DVD | Dir : Sjuman
Muda (For the Youth). The documentary recounts the establishment of, as well as the
Djaya | Pemain : Benyamin S
struggle done by, the youth magazine Aktuil, a magazine popular in the late sixties up until (Doel), Christine Hakim (Nonon/ Tanggal/Date :
the mid seventies. Kristin), Farouk Afero (Sapii), 8•01•2011 (14.15)
Wahab Abdi (Sinyo), Achmad Tempat/Venue:
Moderator : Soleh Solihun (Rolling Stone) Albar (Achmad). Kineforum
Speaker : Remy Silado (founder of Aktuil), Ika Vantiani (Peniti Pink zine distributor)
Tanggal/Date : Tanggal/Date :
KAPASITAS RUANG pemutaran program ruru.mov 6•01•2011 (14.15) 5•01•2011 (17.00)
Kineforum : 45 tempat 11•01•2011 (19.30)
Galeri Nasional Indonesia Ruang Audiovisual: 100 tempat 7•01•2011 (14.15)

30 31
FRINGE FRINGE
PROGRAM Tempat/Venue: Tanggal/Date : datang dari kalangan Tempat/Venue: PROGRAM
Galeri Nasional Indonesia 7•01•2011 (19.30) mampu. Pernyataan yang Galeri Nasional Indonesia
12•01•2011 (19.30) paling keras dalam film ini
FILM/ Gadis muda dan kota Tempat/Venue: adalah bahwa kaum muda Puisi kesaksian dari para FILM/
VIDEO dalam film ini adalah Kineforum memerlukan film yang seniman Indonesia tentang VIDEO
SREENING kombinasi sempurna berbeda dibanding para masa represif rezim Orde SREENING
PROGRAM kebobrokan moral. Tiga Tanggal/Date : pendahulunya dan Kuldesak Baru Soeharto yang PROGRAM
sahabat, Lisa, Fanny 11•01•2011 (17.00) berhasil menciptakannya. diwarnai KKN, penculikan
dan Sandra cuma kenal Tempat/Venue: Film ini menandai kelahiran dan pembunuhan para
hura-hura dan rebutan Galeri Nasional Indonesia angkatan baru dalam aktivis yang berbeda
lelaki. Pada 1990-an, sejarah film Indonesia pendapat dengan penguasa
film Indonesia didominasi Pada pertengahan 1980- yang ironisnya pada saat saat itu. Syair-syair W.S
adegan erotis dan laga. an, tari kejang atau kelahirannya dianggap Rendra dan lagu-lagu
Kehidupan kota dan kaum breakdance memicu sama sekali tidak punya dari “Kantata Takwa” dan
muda yang tampil di perdebatan hangat karena identitas Indonesia. “Swami” menyertai adegan
layar terfokus pada sisi sampai mencelakakan ------------------------------ demi adegan dalam film
eksploitasi seksualitas jiwa beberapa anak muda. Each of the four ini. Peristiwa-peristiwa
dan adu kekuasaan fisik. Dengan nada romantis, film protagonists in the film had paling mengesankan dalam
------------------------------ ini memotret konflik dalam an unfufilled obsession. The film ini adalah melihat Tempat/Venue: hubungan, pilihan dan rasa
Young girl and the city, keluarga karena perbedaan world of youth depicted energi kaum muda yang Galeri Nasional Indonesia keibuan. Percakapan tak
depicted in the movie was nilai antara anak dengan here were full of dreams begitu dahsyat seperti berawal maupun akhir.
a perfect portrait of moral orangtua tentang ekspresi without any remarkable tersalurkan lewat kritik Sebuah proyek film yang ------------------------------
decadence. Three friends— seni. achievement, despite their sosial yang diungkapkan mengundang sembilan A long conversation
Lisa, Fanny, and Sandra— ------------------------------ well-to-do background. para seniman ini. sutradara muda untuk between Omen, a
were ideal hedonists. In Breakdance triggered The loudest statement ------------------------------ membuat film pendek chef, and Nuri, his
the nineties, Indonesian a hot discussion in the this film makes is that A testimonial prose made tentang kota Jakarta di neighbor. A dialogue on
movies were dominated by mid-eighties and was what youth needed was by Indonesian artists malam hari. relationship, choice, and
erotic and action scenes. considered problematic movies, different from their about the repressive age ------------------------------ sense of motherhood. A
Urban life and youth, since it harmed the lives of predecessors. Kuldesak is under Soeharto’s New A film project about Jakarta conversation that neither
represented on screen some youngsters. Romantic a success in this regard. Order regime. An era during the night, made by had any beginning, nor an
were focused exclusively in tone, the movie portrays The film marked the birth that was characterized nine young directors. end.
on sexual exploitations and a domestic conflict caused of a new generation in by KKN (Korupsi,
fist fights. by inter-generational Indonesian cinema history, Kolusi & Nepotisme— Umbrella Mamalia
difference in values on what one that ironically perceived corruption, collusion, and Dir : Agung Sentausa Dir : Tumpal Tampubolon

5. Gejolak Kawula artistic expression actually as not in possession of any nepotism), abductions,
was. identity that made them and assasinations done Wahyu, seorang pekerja Wati sedang mencari
Muda kebanyakan, tampak lelah. ojek waktu Maman
Indonesian in the first place. to the government-
opposing activists. Poems Malam itu hujan turun menghampirinya. Akhirnya
6. Kuldesak dengan deras, menambah mereka sepakat dan
7. Kantata Takwa by W.S. Rendra, songs
110’| 1997| 35mm / DVD | kebenciannya pada mencari sebuah alamat
MILES | Dir : Mira Lesmana. by Kantata Takwa and
Swami accompany the kota tempatnya tinggal, bersama hingga mata Wati
Riri Riza. Rizal Mantovani. Nan.
T. Acnas | Pemain : Oppie scenes in the movie. kehidupannya dan dirinya kelilipan dan ojek pun
Andaresta (Dina), Ryan Hidayat The most impressive sendiri. Pertemuannya berhenti. Maman gembira
(Andre), Wong Aksan (Aksan), events contained in the dengan Fitri merubah dan malam itu menjadi
Bianca Adinegoro (Lina). movie are about youthful malam menjadi hangat. milik Wati.
Tanggal/Date : fierce energy channeled ------------------------------ ------------------------------
5•01•2011 (19.30) through the social critiques Wahyu, a commoner, Wati was looking for an
10•01•2011 (14.15) expressed by the artists. looked tired. Rain fell hard ojek (motor taxi) when
Tempat/Venue: that night, adding to the Mamam approached her.
Kineforum contempt he felt towards They agreed to look for a
8. Belkibolang the city he lived in, his life, similar address. Wati’s eye
Tanggal/Date : 95’ | 2008 | DVD | dokumenter 87’ | 2010 | Digital | Kompilasi and himself. His meeting got something in her eye
9•01•2011 (14.15) | Dir : Eros Djarot & Gotot film pendek | Indonesia with Fitri gave warmth to when the motor stopped.
Tempat/Venue: Prakosa. the night. Maman felt a sense of
Galeri Nasional Indonesia Tanggal/Date : happiness and Wati owned
Tanggal/Date : 8•01•2011 (19.30) Chit Chat the night.
107’ | 1985 | DVD | Dir : Empat tokoh utama film 6•01•2011 (19.30) Tempat/Venue: Dir : Ifa Isfansyah
Maman Firmansyah | Pemain : Tempat/Venue: Kineforum
ini punya obsesi yang Planet Elephant
Chicha Koeswoyo (Chicha)
tidak kesampaian. Dunia Kineforum Sebuah percakapan Dir : Rico Marpaung
Rico Tampatty (Rico), Ade
Irawan, Zainal Abidin, Beben kaum muda di sini penuh Tanggal/Date : panjang antar Omen,
Firmansjah. mimpi tanpa pencapaian Tanggal/Date : 9•01•2011 (17.00) seorang koki, dan Nuri, Sebuah ramalan
gemilang, meski mereka 8•01•2011 (14.15) 12•01•2011 (14.15) tetangganya. Sebuah menunjukkan angka 25
10•01•2011 (17.00) pembicaraan tentang dan 2010. Untuk Nathan

32 33
FRINGE FRINGE
PROGRAM adalah sebuah permainan, ------------------------------ Full Moon Didahului oleh/preceded Tanggal/Date : Indonesia yang sangat PROGRAM
sedangkan untuk Mili James always went home Dir : Sidi Saleh by: 12•01•2011 (17.00) berbakat, Dede Suryana
adalah sebuah tanda-tanda. by train, accompanied by Tempat/Venue: (Surf Champion dan dua
Malam ini adalah ulang his iPod everyday. That Bobi, seorang supir Peta Ngombe Kineforum Gold Winner di Asian
FILM/ FILM/
tahun Nathan ke 25 di night, it was malfunctioned taksi, dan Isna istrinya, 9’58” | 2007 | DVD | Dir: Seto Games Beach).
VIDEO Hari Wibowo VIDEO
tahun 2010, dan Mili tidak and he found particular berjalan-jalan pada malam Tanggal/Date : ------------------------------
SREENING Video ini merupakan sebuah SREENING
siap kehilangan Nathan. voices he rarely heard. tahun baru. Bobi ingin 4•01•2011 (14.15) A documentary that offers
PROGRAM pemandu bagi pendatang PROGRAM
------------------------------ mengutarakan keinginnya 8•01•2011 (17.00) an intimate outlook into the
A prophecy showed the Ella yang terpendam, yang ingin membeli Tempat/Venue: life of a very talented young
number 25 and 2010. For Dir : Wisnu Surya Pratama sedangkan Isna ingin minuman keras di kota Galeri Nasional Indonesia Indonesian surfer, Dede
Nathan it is just a mere merayakan keriaan tahun Malang. Dalam bahasa Jawa, Suryana (Surf Champion
game, whereas for Mili it Malam ini adalah malam baru. Dalam kegembiraan, ngombe berarti minum, tapi Dokumentasi perjalanan and two Gold Winner in
is a sign. The night was terakhir di bulan puasa. Isna mendengar keinginan sering diasosiasikan sebagai hidup band rock oktan tinggi Asian Games Beach).
Nathan’s 25th birthday in Ella seorang pelacur dari suaminya. Bulan purnama minum minuman keras. Peta Seringai selama sekitar
the year of 2010, and Mili Surabaya dan selalu terdiam merayakan tahun Ngombe menjadi sebuah delapan tahun. Bisa juga Didahului oleh/preceded
was not prepared to lose berjualan di warung bebek baru. video yang menggunakan menjadi sebuah pernyataan by:
him. Madura milik Pak Gendut. ------------------------------- ‘kebiasaan ngombe’ sebagai gairah band Seringai
Subuh itu, Ella pulang Bobi, was a taxi driver, and salah satu jendela untuk terhadap musik rock, di mana The Jonis, A Spy in The
Gecko kampung sebagai anak with Isna was his wife, went menjelaskan kota Malang. mereka menghembuskan House of Love
Dir : Anggun Priambodo yang patuh walaupun tidak down for a stroll in a new Video ini merupakan nafas segar ke dalam kancah 5’25” | Video Musik | 2003 |
sempurna. year’s eve. Bobi wanted salah satu hasil lokakarya musick rock lokal sejak 2002. DVD | Dir. : Grainy Cullinaire
Malam-malam biasa ------------------------------ to state his hidden desire, OK Video Militia yang --------------------------------
dengan tayangan sinetron That night was the last while all Isna wanted was diadakan di Malang, bekerja The documentation of the Sabotase
di TV. Edwin sibuk bekerja night of Ramadhan (the to celebrate the festivities sama dengan komunitas journey belongs to the high- 15’ | 2009 | DVD | Dir : Hadrah
di kamarnya yang dingin, Moslem fasting month). Insomnium. Daeng Ratu
of the evening. In joyment, octane rock band Seringai
sementara istrinya tidur Ella was a hooker from Isna heard her husband’s -------------------------------- during approximately 8 years
Penggusuran dan
dengan lelap. Tiba-tiba, Surabaya and also waited desire. The full moon was The video is a guide for a of its existence. It could also
penempatan lahan tidak
listrik mati. Rumah mereka for a Madura duck warung silent in celebrating this new new comer that wants to buy be considered as a passion
resmi memicu konflik
digilir PLN malam ini. owned by Pak Gendut. year. alcoholic beverages in the statement Seringai made for
yang menimbulkan tindak
Kini kamar menjadi gelap, When dawn came, Ella town of Malang. In Javanese, rock music scene, for which
sabotase.
panas, dan terisi suara- returned home as an ngombe means to drink, but Seringai brough a breath of
9. Untuk Kaum Muda ------------------------------
suara tetangga, dan Edwin obedient child, although often associated with drinking fresh air in 2002.
43’| 2003 | DVD | Dir : Erfan Agus Evictions and non-official
menikmatinya, hingga was far from perfect. alcohol. Peta Ngombe is a
land placements triggering
sebuah suara menganggu work that uses this ngombe
Tanggal/Date : 11. Mengejar Ombak conflict and comes the act
kesenangan barunya. Roller Coaster habit as a window by which
Dir : Edwin 4•01•2011 (14.15) of sabotage.
--------------------------- one explains Malang. The
Usual night with soap 10•01•2011 (17.00)-with video is a result of OK.Video
operas on TV, Edwin was Sepasang sahabat, laki-laki discussion Milita workshop done in 12. Kompilasi
working in the cold room dan perempuan berniat Tempat/Venue: Malang, collaborating with
Kineforum
Film Pendek karya
with his wife soundly mencari tantangan. Mereka Komunitas Insomnium.
telah bersahabat sekian sutradara Ariani
asleep. All of a sudden,
lama, tahu segalanya Tanggal/Date : Darmawan
the electricity went out. Tety Kadi, Pulau Seribu
It was their turn that tapi tidak pernah melihat 6•01•2011 (17.00) 3’09’’ | Video Musik | 2002 | DVD 62’ | DVD
night, according to PLN ketelanjangan masing- 9•01•2011 (19.30) | Dir : Oliver Husain
(Perusahaan Listrik masing.Mereka sangat Tempat/Venue: Tanggal/Date :
Negara—The State tegang dan tanpa mereka Galeri Nasional Indonesia Brisik, Burn 3•01•2011 (17.00)
48’ | 2009 | DVD | Dir : Dave
sadari waktu telah berakhir. 1’25” | Video Musik | 2002 | 7•01•2011 (17.00)
Electricity Company.) The Arnold
------------------------------- Are you ready for some rock DVD | Dir: Ari Satria Darma
room went dark, balmy, Tempat/Venue:
and was filled by voices A pair of bestfriends, ‘n roll? Pada tahun 1975, Tanggal/Date : Kineforum
male and female were out majalah Aktuil menghadirkan 10. Seringai –
from the neighbors. Edwin 6•01•2011 (17.00)
enjoyed it, up until a voice looking for challenge. All pertunjukan Deep Purple Generasi Menolak Tua 11•01•2011 (14.15) Tanggal/Date :
interrupted the new found through the years they had di Jakarta. Konser itu Tempat/Venue: 5•01•2011 (19.30)
enjoyment. been bestfriends, they were merupakan sukses yang luar Kineforum Tempat/Venue:
knowledgeable about each biasa, tapi juga menjadi awal Galeri Nasional Indonesia
Peron other every condition, but sebuah kejatuhan... Tanggal/Date :
Dir : Azhar Lubis had never seen each other -------------------------------- 7•01•2011 (19.30)
in nudity. They were so Are you ready for some Tempat/Venue: The Anniversaries
James selalu pulang naik tense without realizing it rock’n’roll? In 1975, Aktuil Galeri Nasional Indonesia 12’ | 2006
KRL setiap hari ditemani their time was up. magazine presented Deep
ipodnya. Malam itu, ipodnya Purple show in Jakarta. Sebuah dokumenter yang Potret hubungan pasangan
rusak dan dia menemukan The concert was a brilliant 59’40” | 2010 | DVD | HighOctane menawarkan wawasan suami istri yang digambarkan
suara-suara istimewa yang success, but it also served as Production & Demajors | Dir : intim ke dalam kehidupan lewat momen-momen
jarang ia dengarkan. the beginning of a collapse... Bramantyo Hernomo seorang surfer muda perayaan ulang tahun

34 35
FRINGE FRINGE
PROGRAM pernikahan mereka, dalam --------------------------------- yang jelas penuh kontradiksi: Tanggal/Date : kesempatan bernyanyi di Ada di mana diri Anda pada PROGRAM
latar sebuah lift. Four women from different Apa benar seseorang perlu 8•01•2011 (19.30) depan kamera? bulan Mei 1998 ? Melalui
--------------------------------- national and linguistic nama ‘asli’? Apa betul Tempat/Venue: ------------------------------- Di mana saya?, Anggun
FILM/ A portrait of the relationship background fought on a nama bisa dijual? Apa iya Galeri Nasional Indonesia When I was little, I sang Priambodo menelusuri kisah FILM/
VIDEO of a married couple, depicted table. In the real world, identitas bisa disamarkan Bintang Kecil, Balonku, sejumlah ‘orang biasa’ satu VIDEO
SREENING through their anniversary the work is entitled “Still di balik sebuah nama? Sebagai gadis muda, Susan, Si Kancil and such. dekade setelah reformasi SREENING
PROGRAM moments, taking a setting Stupidity.” Sugiharti Halim menawarkan Kartika Jahja mendengar What would happen if berlalu melalui foto-foto PROGRAM
inside a lift. sebuah cara pandang yang VIna Panduwinata children were given the mereka saat berada dalam
Silenced jenaka, ‘nyelekit’, sekaligus menyanyi dan memutuskan chance to sing in front of a beragam kegiatan ketika itu.
City of Desire 6’ 20’’ | 2004 kontekstual untuk ditilik lagi ingin bernyanyi. Sejak itu camera nowadays? -------------------------------
4’ | 2000 hari ini. Vina adalah salah satu Where were you in May
Sebuah pelajaran tentang --------------------------------- inspirasi paling penting 14. Tjidurian 19 1998? Through Di Mana
Sebuah interpretasi karya kesahajaan, atau mungkin What’s in a name? For bagi Tika. Pada November Saya?, Anggun Priambodo
41’| 2009 | DVD | Dir : Abduh
tulis Italo Calvino yang malah tentang keangkuhan? Sugiharti Halim, it meant 2009, kedua penyanyi ini retraced some stories of the
Aziz, Lasja F. Susatyo
berjudul City of Desire Atau bahkan sebuah a number of lengthy dipasangkan bersama di ‘common people’ after the
tentang sebuah kota yang demonstrasi tentang questions. Funny at times, atas panggung Jakarta reformation era went through
dibangun oleh hasrat-hasrat bagaimana kau bisa Tanggal/Date :
often annoying, and clearly Artmosphere 2009 dan 3•01•2011 (14.15) the mark of a decade,
para pria untuk menangkap membuat film menarik always controversial: Is it menghadirkan pertunjukan through their photographs
perempuan dalam mimpi dengan sarana minim? 8•01•2011 (17.00)
true that someone needs a yang tak terlupakan. Tempat/Venue: depicting their activities at
mereka. Mungkin sedikit dari semua ‘real’ name? Could identity Film ini mengikuti Tika that exact moment.
-------------------------------- ini. Sebuah shot yang Kineforum
be concealed over a name? dan kelompoknya,
An interpretation of a piece statis dan tak terpotong Sugiharti Halim offered a The Dissidents, Tanggal/Date : 15. Pemutaran
of writing by Italo Calvino, menunjukkan seorang gadis funny perspective, witty, saat mempersiapkan
entitled City of Desire, about dan sebuah buku. Jelas 6•01•2011 (19.30) Video dan Diskusi
and at once contextual to be pertunjukan yang Tempat/Venue:
a city built by the men’s sedang dimata-matai, tapi reconsidered today. mencakup aransemen ulang : 15.000.000
desires to catch the women oleh si pembuat film sendiri, Galeri Nasional Indonesia
dari beberapa judul lagu
of their dreams. sehingga kita berkesimpulan Ariani Darmawan
Parachutes
legendaris Vina. Anak-anak muda berkumpul, 25’ | 2001 | DVD | Dir :
bahwa si gadis sadar penuh Seorang seniman/pembuat film, ------------------------------- saling adu kebolehan dalam Sebastian Morales
It’s Almost There akan proses pengambilan tinggal dan bekerja di Bandung,
As a young girl, Kartika mewarnai kancah sastra (Diskusi bersama Hafiz)
23’ | 2001 gambar. Dibisukan, tapi Indonesia. Sebagian karyanya
mengomentari persoalan Jahja heard Vina Indonesia. Jalan Tjidurian
mengapa dan oleh siapa? Panduwinata sang and
Diari seorang perempuan kekuasaan/identitas serta nomor 19 adalah rumah buat
Ada latar belakang musik, bahasa yang juga terkait dengan decided to be a singer.
ketika pulang kembali tapi lebih dari itu karya ini gagasan, cinta, ilmu dan
konstruksi makna. Darmawan Since that moment,
ke tanah airnya. Sebuah telanjang. Ya, itulah apa yang telah berpartisipasi dalam
persahabatan. Pada suatu
Vina serves as one of hari, komunitas itu hancur
pertanyaan membuka dan kau butuhkan untuk menarik beragam festival dan pameran
Tika’s most important karena pertikaian politik dan
membingkai seluruh film ini: perhatian. (G. Zuilhoff). seni rupa di Eropa, America Utara,
Australia dan Asia, menampilkan influences. On November bersama itu masa muda pun
“Tahukah kau bentuk dunia ---------------------------------
film pendek, dokumenter, sampai 2009, the two singers terampas.
ini?” A lesson in modesty. Or instalasi video dan karya teatrikal. were put together on a ---------------------------------
--------------------------------- is it perhaps vanity? Or a --------------------------------- Jakarta Atmosphere 2009 Youth gathered, competing
A diary of a woman when she demonstration of how you A video artist/filmmaker, lives stage, and resulted in an
returned to her homeland. A can make an intriguing film and works in Bandung, Indonesia.
in the Indonesian literature
unforgettable show. The scene. Tjidurian steet no. 19
question opened and framed with minimal means? Maybe Most of her works comment on Tanggal/Date :
movie followed Tika and was a place for idea, love,
the whole film in unity: “Do a bit of each. A static, uncut power/identity and language 4•01•2011 (19.30)
along with its construction her band, The Dissidents, knowledge, and friendship.
you know about the form of shot of a girl with a book. Tempat/Venue:
of meaning. Darmawan has during the preparation of One day, the community
this world?” Apparently spied on, but it Kineforum,
participated in numorous festivals the show including the was shattered by political
is the film maker herself, so and art exhibitions in Europe, rearrangement process of a
Still Life she must be aware of the North America, Asutralia and Asia
dissension and seizing some 15.000.000 Parachutes
few numbers originally sang youth in the process.
filming. Reduced to silence, with works ranging from short adalah sebuah film yang
by Vina.
but why and by whom? films, documentaries to video menyentuh tentang
There is some music, but
installations and theatrical works. Didahului oleh/preceded urbanisasi yang terjadi
Didahului oleh/preceded by:
apart from that it’s bare. di Indonesia, di mana
by:
Yes, that’s all you need to banyak warga desa pindah
13. The Songstress and Anomicratrap, Ode to A ke Jakarta dan setiap
intrigue. (G. Zuilhoff). Lagu Anak
The Seagull Scar hari harus menemukan
5’ | 2008 | DVD | Dir : I Gede 3’55” | 2003 | Video Musik | DVD
Sugiharti Halim 50’ | 2010 | DVD | Dir : Paul Adhi JP keberanian untuk “terjun”
| Dir : Satellite of Love
9’ 52’’ | 2008 Agusta dari Monumen Nasional
Sewaktu kecil saya tanpa mengetahui tempat
Apa artinya sebuah nama? Teknoshit, Eksploitasi
7’ | 2006 Tanggal/Date : menyanyikan lagu Bintang 4’22” | 2002 | Video Musik | DVD yang tepat untuk mendarat.
Bagi Sugiharti Halim, 5•01•2011 (17.00) Kecil, Balonku, Susan, Si | Dir : Eddy Cahyono Para pekerja anonimus ini
Empat perempuan dari ternyata nama berarti 11•01•2011 (17.00) Kancil dan sejenisnya. Apa Di Mana Saya? merupakan metafora untuk
berbagai bangsa dan bahasa sejumlah pertanyaan Tempat/Venue: yang terjadi sekarang jika 10’39” | 2008 | DVD | Dir : jutaan orang yang berjuang
bertengkar di sebuah meja. panjang. Kadang kocak, Kineforum anak-anak kecil diberikan Anggun Priambodo menemukan tempat
Dalam dunia nyata, karya ini kerap menjengkelkan dan
dinamakan “Still Stupidity”.

36 37
FRINGE FRINGE
PROGRAM mereka di kehidupan urban Lift workshop attracted the Arema is Going Nowhere!!! of people and the lake, PROGRAM
kontemporer. 2’55’’ | 2003 | DVD | Dir Didahului oleh/preceded public to consider more is a statement. This video with Cirebon’s song as the
------------------------------- : Albertus Wisnumurti & by: the utilization of video as told the story about Malang backsound, performed by the
Stephanus Citra Pramadi
FILM/ 15.000,000 Parachutes a productive “tool”, and people’s fanaticism towards video makers themselves. In FILM/
VIDEO is a beautiful and moving Everything’s OK to be able to put critical their city pride, Arema collaboration with Komunitas VIDEO
Video semi dokumenter yang
story of a rural worker 5’10’’ | 2003 | DVD | Dir : awareness on video, media, Singo Edan football club. Gardu Unik Sinau.
SREENING imajinatif tentang pekerjaan Tintin Wulia SREENING
PROGRAM in Indonesia who comes and technology in their Done in collaboration with PROGRAM
seorang penjaga lift di Lift
to the city of Jakarta and local context. From the komunitas Insomnium. Asongan
sebuah gedung perkantoran 2’55’’ | 2003 | DVD | Dir
who must daily find the diversity, critical culture 3’57| 2007| Dir : Komunitas
di Jakarta. : Albertus Wisnumurti & Multimedia Manado (KOMED)
courage to “parachute” off Stephanus Citra Pramadi was expected to grow. Round 1
-------------------------------
the National Monument 5’43”| 2007| Dir : Awaludin
Semi-documentary video Post-Urban Alokasi atas ruang dagang
without ever finding an 3’12’’ | 2003 | DVD | Dir : Azab Perempuan
on the work of an elevator pedagang telepon genggam
appropriate place to land. Sulasmoro Matre & Pacarnya Siapa yang bertarung?
usher in one of the office di Manado menimbulkan
This anonymous worker is Sama Sekali Tidak yang Selingkuh di Kota Siapa yang menang?
buildings in Jakarta. konflik dua kubu, Pemerintah
a metaphor for the many Membosankan Kembang Video performans
2’30’’ | 2003 | DVD | Dir : yang menampilkan Kota dan para pedagang.
millions of such individuals
Post-Urban Irwan Ahmett | 5 ver. Perbedaan sudut pandang
trying to find a place in pertarungan dua petinju
3’12’’ | 2003 | DVD | Dir : ini lantas memunculkan cara
contemporary urban life. Tolonovela di jalan ini mencoba
Sulasmoro
3’ | 2005 | DVD | Dir : Maulana mengkritik kehadiran berdagang yang berbeda,
Adel Pasha menjual telepon genggam
Sebastian Diaz Morales Video satir tentang pusat perbelanjaan di
Lahir pada 1975 di Comodoro Bermain Bersama dengan mengasong. Bekerja
urbanisasi, dibuat dengan kota Malang. Bekerja
Rivadavia, Argentina. 10’08’’ | 2008 | DVD | Dir : sama dengan Komunitas
gaya iklan layanan Hendry Ong sama dengan Komunitas
Ia menempuh studi di Multi Media Manado
masyarakat yang bertujuan Insomnium.
Rijksakademie dan sekarang (KOMED).
untuk menghalau laju -------------------------------
tinggal serta bekerja di 16. Kompilasi ------------------------------
Amsterdam. urbanisasi. Who fought? Who won?
Workshop OK.Video – Video performance of two The allocation of space
------------------------------- -------------------------------
Was born in 1975 in Comodoro 6’40’| 2007| Dir : Dilayoe boxers fighting on the done towards mobile
A satire on urbanization, Militia 2007
Rivadavia, Argentina. He studied street. This video criticized phone sellers in Manado
made by employing the
at the Rijksakademie and now Barbie dan Superman, the presence of shopping (capital city of North
lives and works in Amsterdam. style of public service Tanggal/Date :
dua tokoh mainan raksasa centres in Malang City. Sulawesi) caused a strained
announcements in order 12•01•2011 (14.15)
Amerika ini menjalin kisah In collabotarion with situation between City
Didahului pemutaran to ease the acceleration of Tempat/Venue:
cinta di Kota Kembang, Insomnium. Government and those
karya-karya video hasil urbanization rate. Kineforum
Bandung. Kisah ini berakhir sellers. The differing
lokakarya OK. Video dengan kutukan. Bekerja point of view resulted in
Sama Sekali Tidak Tanggal/Date : Segara Setu Patok
2003 bertema Urban sama dengan Buton Kultur a particular way of selling
Space yang diadakan Membosankan 3•01•2011 (14.15)
21. cell phones. They sold
oleh ruangrupa.
2’30’’ | 2003 | DVD | Dir : 10•01•2011 (14.15)
Irwan Ahmett ------------------------------- them, as hawkers would
Tempat/Venue:
Barbie and Superman, do. Done in collaboration
Preceded by video Galeri Nasional Indonesia
Iklan layanan masyarakat the two characters in the with Komunitas Multi Media
works, result of gigantic American toys Manado (KOMED).
tentang kehidupan kota Kompilasi video ini memuat
OK.Video workshop done industry, had a romantic
yang jorok dan menjijikan. sepuluh video pilihan
in 2003 by ruangrupa, relationship in Bandung, the Montir
Dibuat dalam lima versi hasil lokakarya OK. Video
utilizing the theme City of Flowers. Their love 5’30| 2007| Dir : Jani Samanta
yang masing-masingnya – Militia (2007) yang
Urban Space. story ended up cursed. Done
berdurasi 30 detik. diadakan di 15 tempat di 12
------------------------------- in collaboration with Buton Banyak cara mengisi
Everything’s OK kota. Lokakarya video ini
Public service Kultur 21. 7’| 2007| Dir : Abeng, Teddy, hari libur bagi seorang
5’10’’ | 2003 | DVD | Dir : mengajak masyarakat untuk
announcement on dirty and Eka Pegawai Negeri Sipil (PNS),
Tintin Wulia lebih aktif menggunakan
disgusting urban life. Made Arema Tidak Kemana- salah satunya adalah
kekuatan video sebagai
in five versions, each is 30 mana!!! Sebuah video musik tentang memperbaiki televisi. Video
Video animasi dengan “alat” yang produktif, serta
seconds in duration. 4’7”| 2007| Dir : Akbar Yummi Situ Patok yang dilupakan ini menjabarkan tahap-
teknik stop-motion yang mampu menempatkan
masyarakatnya. Video tahap memperbaiki televisi.
menceritakan perkembangan kesadaran video, media Arema Tidak Kemana-
15.000.000 Parachutes ini membuat gambaran Bekerja sama dengan Seni
pembangunan kota. Telah dan teknologi secara kritis mana!!! merupakan interaksi masyarakat dengan Media Rekam, Direktorat
diputar di berbagai festival dalam konteks lokalnya. Dari sebuah pernyataan. Video
Tanggal/Date : danaunya yang diiringi oleh Kesenian, Departemen
video di seluruh dunia. keberagaman ini, diharapkan dokumenter ini bercerita
9•01•2011 (17.00) lagu khas Cirebonan yang Kebudayaan dan Pariwisata.
------------------------------- budaya kritis dapat hidup. tentang bagaimana
Tempat/Venue: dibawakan sendiri oleh ------------------------------
Animated video made by ------------------------------- fanatisme masyarakat
Kineforum pembuat video. Bekerja As a Civil Servant, there
applying the stop motion The video compilation Malang terhadap sebuah sama dengan Komunitas are many things to do
technique, telling a story contains ten selected kebanggaan kota, yaitu
Tanggal/Date : Gardu Unik Sinau. during a holiday. Television
about the development of results of OK.Video kesebelasan Arema Singo
12•01•2011 (19.30) ------------------------------- reparation is one of them.
cities. It has been screened Militia (2007) workshop, Edan. Bekerja sama dengan A video music about Situ
Tempat/Venue: This video shows the steps
on various festival globally. carried out in 15 spots Komunitas Insomnium.
Galeri Nasional Indonesia Patok, the forgotten lake. The of repairing television. Done
in 12 cities. The video ------------------------------- video captures the interaction in collaboration with Media

38 39
FRINGE FRINGE
PROGRAM and Recording Department, Ayu Mbolong-Mbolong di ruang publik bukan Irama Hari kaya di Jakarta. Mereka Andang dan Sarjo PROGRAM
Indonesian Ministry of 3’55”| 2007| Dir : Agoes karena pilihan, melainkan 9’| Dir : Steve Pillar Setiabudi berbagi masalah kehidupan 8’
Culture and Tourism. Koecink semata untuk bertahan di pintu masjid, gerobak
hidup. Beragam makanan yang dengan roda yang rusak Film ini mendokumentasikan
FILM/ Sebuah video dokumenter FILM/
Dalam Kotak, di Dalam ------------------------------ ada di jalanan Jakarta dan tongkat ajaib. peristiwa pengalaman
VIDEO pendek yang merekam VIDEO
Tralis Personal stories from the tidak datang begitu saja. ------------------------------ yang diperoleh Andang
SREENING kehidupan Ludruk Irama SREENING
5’| 2007| Dir : Brian Genie, street of Jakarta, a place Komposisi dari berbagai Kamal and Ida collected the saat mencukur rambutnya.
PROGRAM Robert M. Syarief, Dimas Budaya Surabaya. Bekerja PROGRAM
where ten million life elemen yang ada dalam riches’ left-overs in Jakarta. Dialog terjadi antara Sarjo,
Djunaedi, Maulani Gani sama dengan Taman satu hari – didedikasikan yang bekerja sebagai
comes to live from different They shared their life
Budaya Cak Durasim. corners of the country. untuk orang-orang yang problems at a mosque gate, tukang cukur keliling,
Video eksperimental ------------------------------ memberikan kontribusi dengan Andang, tentang
Every documentary through a broken-wheeled
tentang visual dan realitas A short video documentary pada kehidupan Jakarta. memori hidup di Jakarta dan
attentively told a story cart, and a magic wand.
yang muncul bersamaan records the life of Ludruk ------------------------------ sejarah masing-masing.
on how ‘resident alien’
dalam satu durasi. Sosok Irama Budaya Surabaya. The diverse cuisine ------------------------------
inhabiting the public space 18. Massroom Project
yang terbingkai berada Done in collaboration with available on the street of This film documenting
was not a product of
di dua refleksi yang Cak Durasim Cultural Park. Jakarta was not invented 92’| 2003 | Forum Lenteng
the experience achieved
choice, but one of survival.
bersandingan. Bekerja out of nothing. The movie by Andang when his hair
sama dengan Rumah Jancok is formed by compositions Tanggal/Date : being shave-off. Dialogue
Bot.. Parabot
Kotak. 3’56’’ | 2007 | Dir : Nakula from numerous elements 9•01•2011 (19.30) occurs between Sarjo, who
------------------------------ throughout one given day— Tempat/Venue: work as traveling barber,
An experimental video Dengan mewawancarai dedicated to those who had Kineforum with Andang. Talking about
about visual and reality that warga Malang, video ini given their contributions to Tanggal/Date : memories of their history of
arise simultaneously at the mengungkapkan makna life in Jakarta as we know 5•01•2011 (14.15) life living in Jakarta.
same duration. The framed dan penggunaan kata it. 11•01•2011 (19.30)
figure was located between umpatan ‘jancok’, yang Tempat/Venue: Dongeng Sebelum Hujan
two juxtaposed reflections. biasa digunakan di daerah Makan Siang Di Hari Galeri Nasional Indonesia
Done in collaboration with Jawa Timur. Bekerja Jumat
Rumah Kotak. sama dengan komunitas Kota adalah ladang ide yang
Insomnium. tidak pernah habis dan
De-Ja-Vu ------------------------------ 7’| dir : Jastis Arimba
tempat terjadinya fenomena-
By interviewing Malang fenomena disinteraksi
residents, the work gives Kenaikan harga minyak atau ketidakwajaran
the explanation on meaning berpengaruh buruk pada yang dianggap biasa oleh
and usability of the term bisnis. Dion dan teman- masyarakatnya. Dari
‘jancok’, popularly used temannya menyesuaikan pemikiran inilah ide tentang
in the East Java region. diri dengan hal ini sambil Massroom Project yang
Done in collaboration with melibatkan mahasiswa 15’
menggerutu tentang hidup.
komunitas Insomnium. ------------------------------ komunikasi yang mempunyai
8’| Dir : Ariani Djalal ketertarikan terhadap Kesaksian seorang sopir yang
The rise in oil price brings
fenomena kota, terutama kesehariannya mendapat
6’5”| 2007| Dir : Brian Genie & 17. Tales From a bad consequence to
berbagai pengalaman
Dimas Djunaedi businesses. Dion and Kisah dua masjid di ibu Jakarta.
Jakarta kota negara dengan ------------------------------ menarik ketika ia membawa
friends adapted to the fact,
Lorong itu menyerukan 54’ | 2008 | DVD penduduk Muslim terbesar City is a field in which penumpangnya, mulai dari
through complaints against
memori tentang pekerja di dunia dan bagaimana ideas never run out, and cerita mengenai pelacur di
life.
dan kesibukan masyarakat Tanggal/Date : pengaruhnya terhadap a place where phenomena Jakarta sampai kejahatan
di Stasiun Depok. Suara 7•01•2011 (14.15) orang-orang yang berada di of disinteraction and orang yang dialaminya.
Babi Apa Ayam?
adzan dengan wajah-wajah Tempat/Venue: sekitarnya. ridiculousness considered “Mendongeng”, itulah yang
13’| Dir : Sakti Parantean
khas pekerja yang pulang Kineforum ------------------------------ normal by its society dilakukan Ukar kepada
kerja di sore hari bertautan Satu hari dalam hidup A story about two mosques happen. The idea about penumpangnya. Kebenaran
dalam tutur penceritaan Tanggal/Date : Novi, bocah perempuan in the capital of a country Massroom Project arose dan kebohongan menjadi
video ini. Bekerja sama 3•01•2011 (17.00) berusia sepuluh tahun which had the biggest basicly from this proposition. kabur.
dengan Rumah Kotak. 11•01•2011 (14.15) keturunan Cina yang Moslem population in the The project involved ------------------------------
------------------------------ Tempat/Venue: tinggal di Glodok, pecinan world, as well as about communication students who This public transport has
That alley re-invites the Galeri Nasional Indonesia kota Jakarta. Hari-harinya how these two mosques put their interest into urban many stories embedded
memory about workers and diisi dengan kerja… bukan influenced the society phenomena, especially in the within. Ukar, a taxi driver told
people who were always Cerita-cerita personal dari sekolah. around them. context of Jakarta. what happened when you
busy at Depok Station. The jalanan di kota Jakarta, ------------------------------ Partisipan/Participants drove and constantly met
workers went home with tempat tinggal sepuluh juta A day in Novi’s life, a ten- Musafir : Andang Kelana, Andy strangers. The conversation
a weary face, Adzan as orang dari seluruh penjuru year-old girl Chinese decent 17’| Dir : BW. Purba Negara
Rahmatullah, Mahardhika Yudha, really became a heroic story
Maulana M. Pasha, Wachyu revolving around Ukar as an
their background sound; Indonesia. Tiap film and lived in Glodok, Jakarta Ariestya P., Hafiz (Advisor), Otty
they were all linked as the dokumenter dengan penuh Chinatown district. Her day Kamal dan Ida actor. The boundary between
Widasari (Mentor).
narrative of this video goes. perhatian menceritakan was filled with labor... not mengumpulkan barang- lies and truth rendered
Done in collaboration with ‘warga ilegal’ yang berdiam education. barang yang dibuang orang blurry.
Rumah Kotak.

40 41
FRINGE FRINGE
PROGRAM Ronin Benhil wanted to be served. There 19. Video Musik Dewa 19, Cukup Siti Club Eighties, Gejolak PROGRAM
6’ were so many ways for Nurbaya Kawula Muda
Indonesia 4’50” | 1995 | digital | 4’40” | 2001 | digital | Universal
business enterprises to 1990 - 2000
“Ngga’ kenal tapi akrab”. present themselves. The Aquarius Musikindo | Dir : Rizal Music Indonesia | Dir : Platon
VIDEO 65’ Manthovani
Keakraban antara commercial advertisement
MUSIC Slank, Ngangkang
penumpang dengan sopir, in mass media was very Tanggal/Date :
SREENING Iwa K, Bebas 3’45” | 2002 | digital | Human
serta kisah seputar sopir expensive. But there was 4•01•2011 (17.00)
PROGRAM 3’36” | 1995 | digital | Musica House | Dir : Eugene Panji
kendaraan yang setiap another way to do it: “put Tempat/Venue: Studio | Dir : Rizal Manthovani
hari membawa orang- your telephone number on Kineforum Seurieus, Gadisku
orang asing. Bahasa tubuh the streets!” Pure Saturday, Kosong 2’06” | 2003 | digital | Deus
dari kedua personal yang Tanggal/Date : 3’24” | 1996 | digital | Pure Rieut Record | Dir : Sim F
13’ berbeda tersebut sangat Ditutup oleh/closed by : 3•01•2011 (19.30) Saturday | Dir : Pure Saturday
menarik untuk dilihat. Alam Syuhada 6•01•2011 (14.15) Mocca, Me and My
Ronin adalah saksi yang ------------------------------ Chrisye, Kala Sang Surya
Tempat/Venue: Boyfriend
melihat dan mendengar “Intimate strangers, Alam Syuhada Tenggelam 4’05” | 2003 | digital | FFWD |
“perubahan” dan “kejadian” Galeri Nasional Indonesia
strangely intimate”. The | 1996 | Musica Studio | dir : Dir : Gustaff Hariman
di komunitas-komunitas intimacy between a rider Jay Subyakto
kecil di Jakarta. Ronin Dewa 19, Kangen
and a driver, together with 2’54’’ | 1992 | digital | Team Lain, Train Song
adalah seseorang yang the story of this driver Record | Dir : TN
Rumah Sakit, Mati Suri 3’16” | 2003 | digital | The
ditunggu-tunggu oleh ibu- 5’ 58” | 1997 | digital |Rumah Jadugar | Dir : The Jadugar
taking strangers everyday.
ibu rumah tangga dan para Sakit | Dir : Platon
The body language between ROXX, Penguasa
pembantu. Ronin adalah these two different persons 4’44’’ | 1992 | digital | Viva Pro The Upstairs, Modern
yang tersisa dari kehadiran | Dir : TN
Potret, Salah Bob
are interesting to watch. 3’21”| 1997 | digital | Aquarius
mal-mal dan supermarket 3’37” | 2004 | digital | The
Musikindo | Dir: Dimas Upstairs| Dir : Syauqi Tuasikal
di Jakarta. B Padhyangan Project, Djayadiningrat
------------------------------ 5’ Nasib Anak Kost
Ronin was a witness 9’ | 2005 | DVD | Dir: Hafiz Kornchonk Chaos,
Sheila on 7, Dan
who heard and saw the Celaka
Bising dan bergetar, itulah 4’41” | 1999 | digital | Sony
Alam memiliki impian 4’41” | 2004 | digital | VJ
“changes” and “occurences” ciri khas dari kendaraan ini. Music Indonesia | Dir: Dimas
Productions | Dir : Aswan Tatra
in a number of small ------------------------------ untuk menjadi tentara. Djayadiningrat
communities in Jakarta. Noisy and vibrating, that Namun kendala ekonomi,
Zeke and the Popo,
Ronin was someone ever membuatnya berangkat Padi, Mahadewi
are the peculiarities of the Unrescued World
expected by household ke Jakarta untuk mer 3’24” | 1999 | digital | PRS |
vehicle. Dir : Isac Wee 5’31” | 2004 | digital |
mothers and keepers in the ingankan beban orang Blackmorse Records| Dir : Irwan
neighborhood. Ronin was Jakarta 24 tuanya. Alam bercerita Ahmett
tentang hidup dan mimpi Tipe X, Genit
what’s left, in the middle of 14’ 3’08” | 1999 | digital | Pops
the ever growing presence sebagai manusia yang Musik | Dir : Eugene Panji Sore, Lihat
of malls and supermarkets in Adakah yang sulit di dapat berjuang di kota besar. 4’58” | 2005 | digital | Aksara
Jakarta. ------------------------------ Record | Dir: Zeke Gumelar dan
dari pelayanan di Jakarta? Kubik, Matel
Alam had an aspiration to Ramondo Gascaro
Semuanya tersedia... 3’45” | 1999 | digital | Target
Pemandangan Piknik dan kota ini tidak pernah become a soldier. Alas, he Pro & Prosound | Dir: Dimas
7’ went to Jakarta as a result 4’41” | 1993 | digital | Musica Djayadiningrat The Brandals, Lingkar
berhenti. Studio | Dir : Rizal Mantovani
of economic difficulties. Labirin
------------------------------ 3’53” | 2004 | digital | Aksara
Pernahkah Anda What is the most dificult He wanted to relief the Naif, Posesif
membayangkan duduk di Slank, Terbunuh Sepi 4’23’’ | 2000 | digital | Bulletin
Record| Dir : The Jadugar
thing to find in Jakarta? burdens of his parent. Alam 3’40” | 1994 | digital | Piss
atas sebuah kendaraan told his stories on life, on Record | Dir : Platon
Everything is available... Record | Dir : Joseph Tika, You Belong To Me
umum? Pemandangan and the city never sleeps. dream of a human being 3’30” | 2006 | digital | Aksara
apakah yang Anda who fought for survival in Pas Band, Impresi 20. Video Musik
dapatkan, ketika ada 1500 Andy Bertanya big city. 
 4’14” | 1992 | digital | Indonesia 2001 - 2010
volt arus listrik mengalir di 14’ Aquarius| Dir : PAS Band 85’05’’
kepala Anda?
------------------------------ Banyak cara sebuah usaha Netral, Walah Tanggal/Date :
Have you ever imagined: dalam mengiklankan 3’33’’ | 1994 | digital | Dir :
Wisnu
5•01•2011 (14.15)
sitting on the top of this diri. Jasa iklan di media Tempat/Venue:
public transportation? What massa sangatlah mahal. Kineforum
scenery would you catch Katon Bagaskara, Negeri
Tapi ada cara untuk
during that situation? You Di Awan
menyelesaikannya, “taruh 4’17” | 1995 | digital | SET Film Tanggal/Date :
would get a new scenery nomor telepon Anda di | Dir : Garin Nugroho 4•01•2011 (17.00) Record | Dir : Joshua Sutojo
when you sat on the roof of jalanan!” 7•01•2011 (17.00)
a moving train, with 1500 ------------------------------ Paquita, Dua Manusia Tempat/Venue: The S.I.G.I.T,
volt electricity above you You could call the number 3’21” | 1995 | digital | Kita2 Galeri Nasional Indonesia Provocateur
head. that you saw on the street. Production | dir : Garin Nugroho 2’27” | 2008 | digital | FFWD |
You would get what you Dir : Joshua Sutojo

42 43
FRINGE FRINGE
PROGRAM Seringai, Srigala Militia PROGRAM
4’32” | 2006 | digital | Dir :
Tromarama

Santa Monica, Tanggal/


Wanderlust Date:
4’25” | 2007 | digital | 8-9•01•11
Sinjitos | Dir : Dibyokusumo
Hadipamenang, R. Hatumena, Tempat/
Anton Ismael
Venue:
Galeri
Agnes Monica, Godai
Nasional
Aku Lagi
Indonesia
4’41” | 2010 | digital | Aquarius
Musikindo | Dir : Dimas
Djayadiningrat Waktu/
Time:
The Wispy Hummers, 16.30-
Jakarta 23.00
3’37” | 2010 | digital |
KineKuma Pictures | Dir : Paul
Agusta dan Tika

Gribs, Serangga Kecil


2010 |5’15” | digital | Suara RRREC FEST
Gunung Kelud Records | Dir :
Dibyokusumo RUNDOWN RRREC FEST
Naif, Dia Adalah Pusaka Ruangrupa Music Festival
Sejuta Umat Manusia Saturday, 8 January 2011
Yang Ada Di seluruh Indoor (17.00 – 22.00) Ingatkah Anda ketika berkunjung ke beberapa pembukaan proyek seni ruangrupa
Penjuru Dunia – live recording session pada awal 2000-an? Sebuah ruangan gelap namun spektakuler dilengkapi dengan
2003| 3’53” | digital | Buletin
1. The Wispy Hummers sebuah meja, mixer kecil berwarna hijau, sepasang disc-man dan lampu strobo
Record | Dir : The Jadugar
2. Muhammad Djayzuan disediakan bagi para Disc Jockey (DJ) amatir untuk menghibur tamu-tamu dengan musik
Homogenic, Taste Of The 3. Analog Girl pop rock disko amburadul pada malam pembukaan yang jauh dari sakral.
Harmony 4. Ghaust Eksistensi ruangrupa memang tidak pernah lepas dari dunia musik. Didedikasikan untuk
2004 | 3’47” | digital | FFWD | 5. The Milo kedekatan antara seni rupa dengan musik dalam tubuh ruangrupa, program RRREC FEST
Dir : cerahati 6. The Upstairs – Ruangrupa Music Festival merupakan salah satu bagian dari perayaan acara 10 Tahun
ruangrupa, sekaligus juga menjadi pesta peluncuran perdana Ruru Records. Dengan dua
C’mon Lennon, Detektif Outdoor (16.00 – 23.00) panggung berbeda, stage-in dan stage-out, festival ini akan menampilkan band-band
Flamboyan 1. Kapitalindo paling inspiratif dari beragam lintas genre: indie, pop, new wave, rock, experimental,
2005| 4’| digital | Marmalade | 2. Sungsang Lebam Telak electronic hingga hip hop. Stage-out area menawarkan suasana festival dengan tingkat
Dir : henry Foundation 3. Hightime Rebellion keakraban sosial, bersatu dengan Ruangrupa Lonely Market, sebuah pasar malam yang
4. Bangku Taman menjajakan barang kebutuhan tertier. Sedangkan Stage-in area menampilkan panggung
5. Zeke Khaseli yang dilengkapi dengan visual, tata lampu dan kamera untuk merekam aksi para musisi di
6. Jalan Surabaya panggung. Dokumentasi tersebut kemudian akan dirilis dalam bentuk DVD oleh Ruangrupa
Record.
Sunday, 9 January 2011
Indoor (17.00 – 22.00) Ini adalah persembahan Ruangrupa memoir past-present-future. We are one decade old!
------------------------------------------------------------------------------------------------------
– live recording session
Do you recall the times you visited the openings of a number of ruangrupa art projects in
1. L’Alphalpha
the early noughties? A dark room, yet spectacular, was made complete with a desk, a small
2. Sir Dandy
mixer green in color, a pair of disc-man, not to forget are the strobe lights. They were all
3. Kunokini
provided for the (amateur) DJ’s to entertain the distinguisheds by the help of pop-rock-
4. Frau
disco lists in that far-from-sacred night.
5. White Shoes & The Couples Company
The existence of ruangrupa could never be detached from the music scene. Dedicated to
6. Efek Rumah Kaca
this closeness between art and music in ruangrupa’s body, RRREC FEST - ruangrupa Music
Festival program is an element of the 10 Years of ruangrupa anniversary celebration series
Outdoor (16.00 – 23.00) of events, which will also act as a launching party for Ruru Records. Staged in two different
1. The Kucruts
venues, stage-in and stage-out, the festival will present the most inspirational bands across
2. VULT
various genres: indie, pop, new wave, rock, experimental, electronic, and even hip hop.
3. That’s Rockefeller
Stage-out area will offer a festival ambience with a socialized level of intimacy, blending
4. Thedjembuts
with Ruangrupa Lonely Market, a night market that caters for all of your tertiary needs.
5. Kelelawar Malam
While stage-in area will grant your desire towards a stage complete with visualizations,
6. Racun Kota
lighting design, and cameras, ready to record the liveliness of the musicians on stage.
Ruangrupa Record is planning to release the DVD-ed experience of this documentation.
This is a presentation of ruangrupa memoir past-present-future. We are one decade old!
44 45
FRINGE FRINGE
PROGRAM PROGRAM

MUSIC MUSIC
PROGRAM PROGRAM

The Wispy Hummers Muhammad Djayzuan Analog Girl Kapitalindo Sungsang Lebam Bangkutaman
www.myspace.com/ http://www.the-wknd.com/ www.analog-girl.net *they are not existed on the net Telak www.myspace.com/
thewispyhummers news/new-music-mohd-jayzuan- www.myspace.com/ bangkutamanyk
lelaki-pop/ Salah satu pelopor di Sebuah band dengan sungsanglebamtelak
Seorang penyanyi/penulis www.myspace.com/freelove kancah musik Singapura ekperimentasi musik http://yesnowave.com/?p=654 Aktivitas para personil
lagu belia, Joan Lumanauw. yang membawakan musik yang banyak dipengaruhi Bangkutaman di luar band
Ia menyajikan lirik-lirik Seorang penulis, elektro pop yang unik Sungsang Lebam menjadikan mereka pelopor
orkes Melayu dan irama
kontemplatif tentang penyair dan penulis lagu sekaligus catchy. The Telak (SL*T) bermain- kemunculan medan musik
musik disko Turki. Saat ini
kesendirian, pengasingan kebangsaan Malaysia yang Analog Girl mendefinisikan main dengan nada indiepop yang sangat hidup
Kapitalindo bermain dengan
agama dan eksistensialisme sudah berkecimpung di genre musiknya sebagai dan bebunyian lewat di Yogyakarta. Kini tinggal
unsur musik rock 1990-an
dengan iringan dua gitar dunia musik sejak 1990-an. musik laptop rock improvisasi yang liar di Jakarta dan baru saja
dan suara dari alat musik tiup
dan sebuah bass yang tak Djayzuan juga membentuk dengan suara-suara yang dan ekstrim. Dibentuk merilis album baru, Ode
yang dikolaborasikan dengan
rumit dan indah. band yang beraliran indie- memercikkan electronic di Bandung, Jawa Barat, Buat Kota (2010).
beberapa sahutan MC dari
------------------------------- rock/noise pop act; Free noise dan hamburan abu Indonesia pada akhir 2005. -------------------------------
kawan-kawan sejawat.
A young singer/ Love. peri negeri dongeng. ------------------------------- The personnel’s activities
-------------------------------
songwriter, Joan ------------------------------- ------------------------------- Sungsang Lebam Telak outside the band have made
An experimental band with
Lumanauw. She delivers A Malaysian author, poet A pioneer in Singapore’ local (SL*T) plays with tone them the pioneers of the
heavy influence from Malay
contemplative lyrics about and singer-songwriter and scene who delivers a unique and sound in a wild and emergence of lively indiepop
orchestra and Turki’s disco
loneliness, alienation has been performing music and catchy brand of electro extreme improvisation. music scene in Yogyakarta.
music. Currently, Kapitalindo
and existentialism with since the 90s. Djayzuan pop. The Analog Girl defined Formed in Bandung, West Now lives in Jakarta and has
is delivering an element
accompaniment of easy also form Free Love, an their genre as laptop rock Java, Indonesia, in the late just recently released their
from the 1990s rock music
listening yet beautiful indie rock/noise pop act with a sound that sprinkled 2005. new album, Ode Buat Kota
with winds instrument’s and
acoustic guitars and bass. band. with electronic noises and (2010).
collaboration with MC and
fairy dust. fellow comrades.

Ghaust Themilo The Upstairs Jalan Surabaya Zeke Khaseli Racun Kota
www.myspace.com/ www.myspace.com/themilo www.myspace.com/theupstairs1 http://www.facebook.com/ www.zekekhaseli.com www.myspace.com/
soundofghaust http://www.facebook.com/ jalansurabaya www.myspace.com/ dancetoracunkota
Terbentuk pada 1996 theupstairs zekedewinter
Band heavy-rock sebagai band sampingan Merupakan aksi hip-hop Mereka membawakan musik
instrumental psychedelic yang digagas oleh Ajie Salah satu band yang terkini yang beranggotakan Zeke Khaseli, vokalis/ yang provokatif, lintas batas,
yang dibentuk di Jakarta Gergaji. Themilo akan membangkitkan dan MC Bilal, DJ Dangerdope gitaris/pianis dari band tapi masih bisa membuat
pada Agustus 2005. Debut selamanya menjadi proses menggairahkan kancah and DJ Uncle Ho. Sebuah Zeke & The Popo, sudah kita menari lincah. Dibentuk
album self title-nya muncul tanpa batas, kontemplasi musik ibu kota pada kolaborasi brilian yang selalu tidak asing lagi di kancah oleh tiga sekawan yang
pada 2008 dan disebut tanpa henti dan dialektika awal 2000. Mendapatkan muncul secara spontan dan musik Indonesia. Kini terpesona oleh suara musik
sebagai salah satu rilisan tanpa akhir. pengaruh dari band-band meninggalkan kegembiraan. Zeke menyiapkan paket digital yang absurd dari
album rock lokal terbaik ------------------------------- new wave dan banyak ------------------------------- audio-visual untuk genre hardcore.
tahun itu. Formed in 1996 as a dikenal karena ciri musikal Is the newest hip-hop proyek solo terbarunya, -------------------------------
------------------------------- secondary band project yang danceable serta lirik- action, consist of MC Bilal, Salacca Zalacca. Their music is provocative,
A heavy-rock instrumental of Ajie Gergaji. The Milo lirik lagu yang implisit dan DJ Dangerdope and DJ Uncle ------------------------------- border crossing, and yet
psychedelic band, formed will forever be a process jenial. Ho. A brilliant collaboration Zeke Khaseli, a vocalist/ still danceable. United by
in Jakarta, August 2005. without boundaries, ------------------------------- that always spontaneously guitarist/pianist of Zeke & friendship, three youngsters
They released their self unstoppable contemplation One of the band which arises and leaves a trail of The Popo is no stranger in from Jakarta found
title debut album on 2008 and dialectics without an on 2000, brought a lot of happiness. Indonesia’s music scene. themselves intoxicated by
and was mentioned as one end. excitement in Jakarta’s Now Zeke is making an the sound of digital absurd
of the best local rock that music scene. Influenced by audio-visual package for noise hardcore.
have been released that new wave bands and well his newest solo project,
year. known for its danceable Salacca Zalacca.
music character as well as
the implicit and genial lyrics.
46 47
FRINGE FRINGE
PROGRAM PROGRAM

MUSIC MUSIC
PROGRAM PROGRAM

L’Alphalpha Sir Dandy KunoKini The Kucruts VULT Thedjembuts


www.myspace.com/alphasource www.myspace.com/ www.kunokini.com www.myspace.com/thekucruts www.myspace.com/ http://dgtmb.blogspot.com/
vogueunderlight-ningtiger
L’alphalpha adalah Seniman visual sekaligus KunoKini adalah grup perkusi New wave mentah Didirikan di wilayah Jogja
sebuah ‘keluarga’ dengan vokalis Teeenage Death yang menggabungkan alat guncangan masa pubertas. Terbentuk di Jakarta Selatan pada 2005.
kemampuan permainan Star mempersembahkan musik tradisional Indonesia Mereka bersenang-senang pada pertengahan 2010. Dengan latar belakang
musik yang mumpuni album solonya yang dan mancanegara dengan dan gagal menjadi dewasa. Sebuah proyek musik kutu lulusan seni rupa murni,
dari Ildo (Sigma), Ciwi pertama. Kemampuan alat musik modern. Grup Eksentrik, jenaka dan buku yang mengangkat memberikan musik jazz
(Omega), Yudish (alpha-2) bernyanyi dan bermain ini dibentuk pada 2003 menghibur. kelemahan musik pop, perspektif yang berbeda,
dan Herald (alpha-1). gitar yang terbatas, dengan setelah mendapat tawaran ------------------------------ disandarkan pada distorsi membius dilengkapi dengan
------------------------------ hasil di luar batas dan bermain di Folklore Festival Raw new wave, puberty dan suara yang bising. penampilan yang memukau.
L’alphalpa is a ‘family’ with lirik yang bijaksana tapi di Jerman. shocks. They are having fun ------------------------------ Dinilai sebagai aransemen
skillful band player; Ildo berbahaya. ------------------------------ and fail to achieve maturity. Formed in Jakarta by mid terbaik versi DGTMB.
(sigma), Ciwi (omega), ------------------------------- KunoKini is a percussion Eccentric, funny and 2010. A bookworm music ------------------------------
Yudish (alpha-2) and A visual artist as well as group that combines entertaining in character project, put forward the Established in 2005 in
Herald (alpha-1). a vocalist for the band Indonesian and international weakness owned by pop the Southern Yogyakarta.
Teenage Death Star, traditional music with music, relying on distortion The personnel’s fine art
presents his first solo modern instruments. The and noisy sounds. background gives a different
album. His singing and group was formed in 2003, perspective for a stunning
guitar playing may be after being requested to play jazz and a mesmerizing
limited, but comes out with in the Folklore Festival. show. Rated as the best
a out-of-bound results, arrangement DGTMB
wise yet dangerous lyrics. version.

Frau White Shoes & The Efek Rumah Kaca Hightime Rebellion That’s Rockefeller Kelelawar Malam
www.myspace.com/ffrau Couples Company www.myspace.com/ www.myspace.com/ www.myspace.com/ www.myspace.com/
www.whiteshoesandtheco- efekrumahkaca hightimerebellion thatsrockefeller kelelawarmalam
Frau berawal sebagai uplescompany.org
proyek sampingan dari www.wsatcc.com Efek Rumah Kaca (ERK) Kami adalah dua Aquarius, Grup ini dibentuk atas Kelelawar Malam adalah
penyanyi/penulis lagu dikenal karena karya-karya seorang Pisces, dua Virgo dasar kecintaan para band horror metal punk dari
muda berbakat, Leilani Kelompok ini dipengaruhi yang mampu memotret dan seorang Scorpio. Terdiri anggotanya terhadap musik Jakarta, Indonesia. Terdiri
Hermiasih. Bersama piano oleh soundtrack film zaman dengan mengangkat dari Rendy Surindrapati, rock. Berbagai acara dan dari Sayiba Von Mencekam
kesayangannya, Oskar, Indonesia 1970-an dan tema-tema lagu personal Miyane Soemitro, Jason panggung, yang besar (vokal/gitar), Deta Beringas
Frau akan menghibur kita, terinspirasi oleh semangat dan keseharian, mulai dari Sutrisno, Pulung Wahyuaji, dan bergengsi, sampai (vokal/bass), Apin Kiamat
mengalun dengan santai akustik musisi jazz 1930- isu sosial, budaya, politik, Adji Dimas Ramayanda dan yang kecil dan acara tujuh (Drum) dan Fahri Al Maut
dan nikmat. an. Album terbaru mereka, psikologi, lingkungan, Reza Arafat. belasan mereka jalani. (lead guitar). Mereka baru
------------------------------- Album Vakansi dirilis pada hingga gaya hidup. Kini ERK ------------------------------- ------------------------------ saja merilis album terbarunya
Frau started out as a playful Oktober 2010. tengah mempersiapkan We are two Aquarians, The group was formed pada Oktober 2010.
side project of a young ------------------------------- album ketiganya. one Pisces, two Virgoans based on its members’ ------------------------------
talented singer/songwriter, This group influenced ------------------------------- and one Scorpian. The devotion towards rock Kelelawar Malam is a horror
Leilani Hermiasih. With by Indonesian movies Efek Rumah Kaca (ERK) is group comprises of Rendy music. Numerous events metal punk band from
her beloved piano, Oskar, soundtrack from the known as creator of diverse Surindrapati, Miyane and stages, the big and Jakarta, Indonesia. Consist
Frau will entertain us with seventies and is also and era-defining songs— Soemitro, Jason Sutrisno, prestigious to the small and of Sayiba Von Mencekam
comforting and relaxing inspired by acoustic spirit about psychology, lifestyle, Pulung Wahyuaji, Adji Dimas local they have conquered. (vocal/guitar), Deta Beringas
sound. belonged to 1930’s classical environment, social, political, Ramayanda and Reza Arafat. (vocal/bass), Apin Kiamat
jazz musician. Their newest as well as personal issues. (Drum) dan Fahri Al Maut
album, Album Vakansi, ERK is currently preparing its (lead guitar).
has just been released on third album.
October 2010.
48 49
schedule PROGRAM PROGRAM schedule

DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME
Friday, Jakarta 32˚ C Kota Tua, Interactive works from public art 11.00 - 17.00 Monday, Film/video National Video Workshop Compilation 14.15
18 Dec - 2010 North Jakarta workshop Jakarta 32˚ C 3 Jan Screening Gallery of of OK. Video Militia 3rd Jakarta
2010 Public Art 2011 “City, Public Space Indonesia -International Video Festival 2007
& Youth Culture” (Audio Visual
Friday, Jakarta 32˚ C Kota Tua, Interactive works from public art 11.00 - 17.00 Room)
19 Dec - 2010 North Jakarta workshop Jakarta 32˚ C
2010 Public Art “Tales From Jakarta” 17.00
Director: Jastis Arimba (IDN),
Tuesday, Exhibition Opening National “ruru & friends” 19.30 Sakti Parantean (IDN), Steve Pil-
28 Dec Gallery of Curated by: lar Setiabudi (IDN), Ariani Djalal
2010 Indonesia Agung Hujatnikajennong (IDN), B W. Purba Negara (IDN)
“ruru.net”
Curated by:
Indonesian Music Video 19.30
Reza Afisina & Iswanto Hartono
(1990-2000)
“ruru.zip”
Curated by: Kineforum, “Tjidurian 19” 14.15
Farah Wardani & Ugeng T. Mo- Taman Ismail Director: Abduh Aziz (IDN) &
etidjo Marzuki (TIM) Lasja F. Susatyo (IDN)

“Jakarta 32˚ C 2010” “Ode To A Scar”


Curated by: Director: Sattelite of Love (IDN)
Student Forum Jakarta 32˚
“Eksploitasi”
Opening performance: Director: Eddy Cahyono (IDN)
Tisna Sanjaya (IDN), Prilla Tania
(IDN), Reza Afisina (IDN) , Mimi “Di Mana Saya?”
Fadmi & W.Christiawan (IDN), Director: Anggun
Tintin Wulia (IDN), PM TOH with Priambodo (IDN)
TV Eng Ong Program

Wednesday, Artist Talk National Speakers: 13.00 - 15.00 Videoworks Compilation 17.00
29 Dec “ruru.net “ Gallery of Serrum (IDN), ASBESTOS (IDN), by Ariani Darmawan (IDN)
2010 (Bilingual ENG-IN) Indonesia Monte Video (NLD), Jatiwangi Art
(Seminar Room) Factory (IDN), PenitiPink (IDN) The Anniversaries, City of Desire,
It’s Almost There, Still Life, Si-
Moderator: lenced, Sugiharti Halim
Reza Afisina (IDN)
“Djakarta 1966” 19.30
Director : Arifin C. Noer (IDN)
Artist Talk Videoworks Presentation & Artist 15.00 - 17.00
“ruru&friends “ Talk by Oliver Husain (DEU)
(Bilingual ENG-IN) Tuesday, Discussion National Artcoholic (IDN) ,Kampung 15.00 - 18.00
Moderator: 4 Jan “Jakarta 32˚ C Gallery of Segart (IDN), ruangrupa (IDN),
Indra Ameng (IDN) 2011 - 2010” Indonesia Rewind Art (IDN), Maros (IDN),
(Building C) Forum Lenteng (IDN), Akademi
Thursday, Workshop National Presentation of street art 13.00 - 15.00 “Organization Samali (IDN), Sakitkuning Collec-
30 Dec Program Gallery of & public art workshop Development and tivo (IDN), Serrum (IDN) and all
2010 Presentation Indonesia Networking” workshop program participants.
“Jakarta 32˚ C (Building C) Moderator:
- 2010” Saleh Husein (IDN) & Indra
Ameng (IDN) Artist Talk Jean-Gabriel Periot (FRA), 15.00 - 18.00
“ruru & friends” Reinaart Vanhoe (BEL/NLD),
Discussion National Talk by: 15.00 - 17.00 (Bilingual / ENG-IN) Roslisham Ismail (MYS), Irwan
“Record > Again!”, Gallery of Oliver Husain (DEU) & Ahmett (IDN), Tintin Wulia (IDN)
history of German Indonesia Veronika Kusumaryati (IDN) Moderator: Agung Hujatnikajen-
video art (Seminar Room) Moderator : Hafiz (IDN) nong (IDN)

50 51
schedule PROGRAM PROGRAM schedule

DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME
Tuesday, Film/video National Gallery “Seringai: Generasi Menolak 14.15 Wednesday, Film/video National Gallery “Massroom Project” 14.15
4 Jan Screening of Indonesia Tua” 5 Jan Screening of Indonesia by Forum Lenteng
2011 “City, Public Space (Audio Visual Director: Bramantyo Hernomo 2011 “City, Public Space (Audio Visual
& Youth Culture” Room) (IDN) & Youth Culture” Room)
“Gadis Metropolis” 17.00
Indonesian Music Video 17.00 Director: Slamet Riyadi (IDN)
(2001-2010)
Videoworks Compilation 19.30
“Gengsi Dong” 19.30 by Ariani Darmawan (IDN)
Director: Nawi Ismail (IDN)
The Anniversaries, City of Desire,
Kineforum, “Untuk Kaum Muda” 14.15 It’s Almost There, Still Life, Si-
Taman Ismail Director: Erfan Agus (IDN) lenced, Sugiharti Halim
Marzuki (TIM)
“Peta Ngombe”, Kineforum, Indonesian Video Music 14.15
Director: Seto Hariwibowo (IDN) Taman Ismail (2001-2010)
Marzuki (TIM)
“Pulau Seribu”,
Director: Oliver Husain (DEU) &
Michael Klöfkorn (DEU) “The Songstress and The 17.00
Seagull”
“Burn”, Director: Paul Agusta (IDN)
Director: Ari Satria Darma (IDN)
“Lagu Anak”
Director: I Gede Adi J P (IDN)
Indonesian Music Video 17.00
“Kuldesak” 19.30
(1990-2000)
Director: Rizal Mantovani (IDN),
Mira Lesmana (IDN), Riri Riza
“15.000.000 Parachutes” 19.30 (IDN), Nan. T. Achnas (IDN)
Director: Sebastian Diaz
Morales (NLD/ARG) Thursday, Artist Talk National Gallery CASCO (NLD), KUNSTrePUBLIC 13.00 - 15.00
6 Jan “ruru.net” of Indonesia (DEU), KUNCI (IDN), ISSI (IDN),
“Everything’s OK” 2011 (bilingual/ENG-IN) (Seminar Room) Commonroom (IDN)
Director: Tintin Wulia (IDN) Moderator:
Reza Afisina (IDN)
“Lift”
Director: Albertus Wisnumurti Videoworks Artcinema, Faculty Artists: Jean-Gabriel Periot 14.00 - 16.00
(IDN) & Stephanus Citra Pramadi Presentation and of Film & Television, (FRA), Hafiz (IDN)
(IDN) Artist Talk Program Jakarta Art Institut Moderator:
(bilingual/ENG-IN) (FFTV-IKJ) Veronika Kusumaryati (IDN)
“Post Urban”
Director:Sulasmoro (IDN) Public Lecture Selasar In collaboration with 14.00 - 17.00
“A Feeling for the Sunaryo Art Space Selasar Sunaryo Art Space
“Sama Sekali Tidak Membo- Political. Artists and
sankan” Art After European Lecturer:
Director: Irwan Ahmett (IDN) Democracy Failed” Charles Esche (GBR)

(Bilingual/ENG-IN) Moderator:
Wednesday, Seminar National Gallery “1st session: Heiner Holtappels 13.00 - 17.00 Agung Hujatnikajennong (IDN)
5 Jan “”Visual Archive & of Indonesia (NLD), Lisabona Rahman (IDN)
2011 The Production of (Seminar Room) Moderator: Hafiz (IDN) Film & Video Goethe Institut Screening of ruangrupa docu- 19.30
Knowledge” Launching Jakarta mentary film :
(Bilingual/ENG-IN)” 2nd session: Patrick Flores (bilingual/ENG-IN) “Alternative Space & Net-
(PHL), Farah Wardani (IDN) work”,
Moderator: Agung Hujatnikajen- Director : Hafiz (IDN)
nong (IDN)” And launching compilation of “10
years of Video Art in Indonesia”

52 53
schedule PROGRAM PROGRAM schedule

DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME
Thursday, Film/video National Gallery Indonesian Video Music 14.15 Friday, Seminar National Gallery “1st session: Charles Esche (GBR), 13.00 - 17.00
6 Jan Screening of Indonesia (1990-2000) 7 Jan “On Art Organiza- of Indonesia Aminnudin TH Siregar (IDN)
2011 “City, Public Space (Audio Visual 2011 tion in Indonesia” (Seminar Room) Moderator: Farah Wardani (IDN)
& Youth Culture” Room) (Bilingual/ENG-IN)”
2nd session: Ade Darmawan
“Untuk Kaum Muda” 17.00 (IDN), Agung Kurniawan (IDN)
Director: Erfan Agus (IDN)
Moderator: Lisabona Rahman
“Peta Ngombe” (IDN)”
Director: Seto Hariwibowo (IDN)

“Pulau Seribu” Public Lecture Faculty of Political Lecturer: Jean-Gabriel 13.00 - 15.00
Director: Oliver Husain (DEU) “History and Politi- Science, Periot (FRA)
& Michael Klöfkorn (DEU) cal Meaning of Film University of Indo-
(Visual) Archive” nesia Observer : Jemi Irwansyah
“Burn” (Bilingual/ENG-IN) (FISIP UI) (Ruang (IDN),
Director: Ari Satria Darma (IDN) Soelaiman Soe- Moderator : Ibnu Rizal (IDN)
mardi, Multimedia
“Tjidurian 19” 19.30 Centre, Gedung C)
Director: Abduh Aziz(IDN) &
Lasja F. Susatyo (IDN) Exhibition Galeri Cipta II, “Multimedia Arts in Indone- 19.30
Opening Taman Ismail Mar- sia”
“Ode To A Scar” zuki (TIM) Curated by : Hendro Wiyanto
Director: Sattelite of Love (IDN)
Film/video National Gallery “Gadis Metropolis” 14.15
“Eksploitasi” Screening of Indonesia Director : Slamet Riyadi (IDN)
Director: Eddy Cahyono (IDN) “City, Public Space (Audio Visual
& Youth Culture” Room)
“Di Mana Saya”?
Director: Anggun Indonesian Video Music 17.00
Priambodo (IDN) (2001-2010)

Kineforum, “Si Doel Anak Modern” 14.15 “Mengejar Ombak” 19.30


Taman Ismail Director : Sjuman Djaya (IDN) Director : Dave Arnold (IDN)
Marzuki (TIM)
“A Spy in The House of Love”,
Director : Grainy Culinaire (IDN)

“Sabotase”
“Mengejar Ombak” 17.00 Director : Hadrah Daeng Ratu
Director : Dave Arnold (IDN) (IDN)

“A Spy in The House of Love” Kineforum, “Tales From Jakarta” 14.15


Director : Grainy Culinaire (IDN) Taman Ismail Director : Jastis Arimba (IDN),
Marzuki (TIM) Sakti Parantean (IDN), Steve Pil-
“Sabotase” lar Setiabudi (IDN), Ariani Djalal
Director : Hadrah Daeng (IDN), B W. Purba Negara (IDN)
Ratu (IDN) Videoworks Compilation by 17.00
“Kantata Takwa” 19.30 Ariani Darmawan (IDN)
Director : Eros Djarot (IDN) &
Gotot Prakosa (IDN) The Anniversaries, City of Desire,
It’s Almost There, Still Life, Si-
lenced, Sugiharti Halim
Friday, Film/video National Gallery Special screening of “Jakarta 32˚ 16.00 - 17.00
7 Jan Screening of Indonesia (Build- C 2010” student’s videoworks “Gejolak Kawula Muda” 19.30
2011 “City, Public Space ing C) Director : Maman Firmansyah
& Youth Culture” (IDN)

54 55
schedule PROGRAM PROGRAM schedule

DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME
Saturday, Seminar National Gallery Thomas J. Berghuis (AUS), Hee- 13.00 – Sunday, Kids Program National Gallery Creative workshop for 10.00 -
8 Jan “Institutions & Art- of Indonesia jin Kim (KOR), Agung Hujatnika- 15.00 9 Jan of Indonesia high school students 15.00
2011 ists’ Initiatives in (Seminar Room) jennong (IDN) 2011 Theme: Relationships
Asia Pacific” Moderator: Mentor: Ika Vantiani (IDN) &
(Bilingual/ENG-IN) Agung Kurniawan (IDN) Saleh Husein (IDN)

RRREC Music Fest & National Gallery of Indoor stage: The Wispy 16.30 - 11.00
Bazaar Indonesia Hummers (IDN), Muhammad
Djayzuan (MYS), Analog Girl
(SGP), Ghaust (IDN), The Milo RRREC Music Fest & “Indoor stage: L’Alphalpha (IDN), 16.30 - 23.00
(IDN), The Upstairs (IDN) Bazaar Sir Dandy (IDN), Kunokini (IDN),
Outdoor stage: Kapitalindo (IDN), Frau (IDN), White Shoes & The
Sungsang Lebam Telak (IDN), Couples Company (IDN), Efek
Hightime Rebellion (IDN), Bang- Rumah Kaca (IDN)
kutaman (IDN), Zeke Khaseli Outdoor stage: The Kucruts
(IDN), Jalan Surabaya (IDN) (IDN), VULT (IDN), That’s
Rockefeller (IDN), Thedjembuts
(IDN), Kelelawar Malam (IDN),
Film/video National Gallery “Kantata Takwa” 14.15
Racun Kota (IDN)”
Screening of Indonesia Director : Eros Djarot (IDN) &
“City, Public Space (Audio Visual Gotot Prakosa (IDN)
& Youth Culture” Room)
“Seringai: Generasi Menolak 17.00 Film/video National Gallery “Kuldesak” 14.15
Tua” Screening of Indonesia Director: Rizal Mantovani (IDN),
Director: Bramantyo Hernomo “City, Public Space (Audio Visual Mira Lesmana (IDN), Riri Riza
(IDN) & Youth Culture” Room) (IDN), Nan. T. Achnas (IDN)
“The Songstress and The 19.30
Seagull”
Director : Paul Agusta (IDN)
“Belkibolang” 17.00
“Lagu Anak” Director: Agung Sentausa (IDN),
Director : I Gede Adi J P (IDN) Ifa Isfansyah (IDN), Tumpal Tam-
pubolon (IDN), Rico Marpaung
Kineforum, “Gadis Metropolis” 14.15 (IDN), Anggun Priambodo (IDN),
Taman Ismail Director : Slamet Riyadi (IDN) Azhar Lubis (IDN), Wisnu Surya
Marzuki (TIM) Pratama (IDN), Edwin (IDN), Sidi
Saleh (IDN)
“Tjidurian 19“ 17.00
Director: Abduh Aziz(IDN) &
Lasja F. Susatyo (IDN) “Untuk Kaum Muda” 19.30
Director: Erfan Agus (IDN)
“Ode To A Scar”
Director: Sattelite of Love (IDN) “Peta Ngombe”
Director: Seto Hariwibowo (IDN)
“Eksploitasi”
Director: Eddy Cahyono (IDN) “Pulau Seribu”
Director: Oliver Husain (DEU)
“Di Mana Saya?” & Michael Klofkörn (DEU)
Director: Anggun
Priambodo (IDN) “Burn”
Director: Ari Satria Darma (IDN)
“Belkibolang” 19.30
Director: Agung Sentausa (IDN), Ifa
Isfansyah (IDN), Tumpal Tampubo-
lon (IDN), Rico Marpaung (IDN), Kineforum, “Djakarta 1966” 14.15
Anggun Priambodo (IDN), Azhar Taman Ismail Director: Arifin C. Noer (IDN)
Lubis (IDN), Wisnu Surya Pratama Marzuki (TIM)
(IDN), Edwin (IDN), Sidi Saleh IDN)

56 57
schedule PROGRAM PROGRAM schedule

DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME
Sunday, Film/video Kineforum, “15.000.000 Parachutes”, 17.00 Monday, Film/video National Gallery Video Workshop Compila- 14.15
9 Jan Screening Taman Ismail Director: Sebastian Diaz 10 Jan Screening of Indonesia tion of OK. Video Militia
2011 “City, Public Space Marzuki (TIM) Morales (NLD/ARG) 2011 “City, Public Space (Audio Visual 3rd Jakarta International
& Youth Culture” & Youth Culture” Room) Video Festival 2007
“Everything’s OK”
Director: Tintin Wulia (IDN) “Kantata Takwa” 17.00
Director: Eros Djarot (IDN) &
“Lift” Gotot Prakosa (IDN)
Director: Albertus Wisnumurti
(IDN) & Stephanus Citra Pramadi
“Si Doel Anak Modern” 19.30
(IDN)
Director: Sjuman Djaya (IDN)
“Post Urban”
Director: Sulasmoro (IDN)
Kineforum, “Kuldesak” 14.15
“Sama Sekali Tidak Membo-
Taman Ismail Director: Rizal Mantovani (IDN),
sankan”
Marzuki (TIM) Mira Lesmana (IDN), Riri Riza
Director: Irwan Ahmett (IDN)
(IDN), Nan. T. Achnas (IDN)
“Tolonovela” “Untuk Kaum Muda” 17.00
Director: Maulana Director: Erfan Agus (IDN)
Adel Pasha (IDN) Continued with a discus-
sion after the film screening
“Bermain Bersama”
Director: Hendry Ong (IDN)
“Gengsi Dong” 19.30
“Massroom Project” 19.30 Director: Nawi Ismail (IDN)
by Forum Lenteng

Tuesday, Seminar Galeri Cipta III, “1st session: Ibe Karyanto (IDN), 13.00 - 17.00
Monday, Seminar Galeri Cipta III, “1st session: Hikmat Budiman 13.00 - 17.00 11 Jan “Citizen, Art Taman Ismail Ardi Yunanto (IDN)
10 Jan “Culture & Digital Taman Ismail (IDN) 2011 Practice, and City Marzuki (TIM) Moderator: Jemi Irwansyah
2011 Society” Marzuki (TIM) Moderator: Nirwan Space” (IDN)
(Bilingual/ENG-IN) Ahmad Arsuka (IDN) (Bilingual/ENG-IN)
2nd session: J.J. Rizal (IDN), F.
2nd session: Hafiz (IDN), Nuraini Budi Hardiman (IDN)
Juliastuti (IDN) Moderator: Evi Mariani (IDN)”
Moderator: Gustaff Hariman
(IDN)” Film Screening Goethe Institut “Wholetrain” 19.00
& Discussion Jakarta German graffiti film
Public Lecture Auditorium LIP In collaboration with IVAA & Bi- 16.00 - 20.00
Director: Florian Gaag (DEU)
“Decentralization Yogyakarta ennale Yogyakarta Foundation
of Biennales: The Lecturer: Charles Esche (GBR)
Changes of Geogra-
Film/video National Gallery “Tales From Jakarta” 14.15 PM
phies and Directions Moderator: Antariksa (IDN),
Screening of Indonesia Director: Jastis Arimba (IDN),
of Contemporary Panelis : Alia Swastika (IDN) ,
“City, Public Space (Audio Visual Sakti Parantean (IDN), Steve Pil-
Art Post 2000s” Nindityo Adipurnomo (IDN)
& Youth Culture” Room) lar Setiabudi (IDN), Ariani Djalal
(Bilingual/ENG-IN)
(IDN), B W. Purba Negara (IDN)
Discussion Kineforum, Remy Sylado (IDN) 18.00
“My Generation” Taman Ismail , Ika Vantiani (IDN) “Gejolak Kawula Muda” 17.00
Marzuki (TIM) Director: Maman Firmansyah
Moderator: Soleh Solihun (IDN) (IDN)

“Massroom Project” 19.30


by Forum Lenteng

58 59
schedule PROGRAM PROGRAM schedule

DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME
Tuesday, Film/video Kineforum, “Mengejar Ombak” 14.15 Wednesday, Film/video National Gallery “15.000.000 Parachutes”, 19.30
11 Jan Screening Taman Ismail Director: Dave Arnold (IDN) 12 Jan Screening of Indonesia Director : Sebastian Diaz Morales
2011 “City, Public Space Marzuki (TIM) 2011 “City, Public Space (Audio Visual (NLD/ARG)
& Youth Culture” “A Spy in The House of Love” & Youth Culture” Room)
Director: Grainy Culinaire (IDN) “Everything’s OK”
Director: Tintin Wulia (IDN)
“Sabotase”
“Lift”
Director: Hadrah Daeng Ratu
Director: Albertus Wisnumurti
(IDN)
(IDN) & Stephanus Citra Pramadi
“The Songstress and The 17.00 (IDN)
Seagull”
“Post Urban”
Director: Paul Agusta (IDN)
Director: Sulasmoro (IDN)
“Lagu Anak” “Sama Sekali Tidak Membo-
Director: I Gede Adi J P (IDN) sankan”
“Si Doel Anak Modern” 19.30 Director: Irwan Ahmett (IDN)
Director: Sjuman Djaya (IDN) “Tolonovela”
Director: Maulana
Wednesday, Hanya Memberi National Gallery A ruangrupa project. After held 16.00 - 19.00 Adel Pasha (IDN)
12 Jan Tak Harap Kem- of Indonesia in Bandung and Yogyakarta -
2011 bali it will be presented again at “Bermain Bersama”
the closing of ruangrupa 10th Director: Hendry Ong (IDN)
anniversary. This time ruangrupa
invites a colleague from Kineforum, Video Workshop Compila- 14.15
Germany: “Skulpturenpark / Taman Ismail Mar- tion of OK. Video Militia
KUNSTrePUBLIK” as a guest star. zuki (TIM) 3rd Jakarta -International
Video Festival 2007
Announcement of Pantomime Ciprut (IDN), 19.00 - 21.00 “Seringai: Generasi Menolak 17.00
Five Best Artworks Indobeatbox (IDN), DJ Celsius  Tua”
“Jakarta 32˚ C” & Rustique Kollektiv (IDN), DJ Director: Bramantyo Hernomo
Diba (IDN) / to be confirmed (IDN)

Workshop Program Presentation of Jakarta 32˚ “Gejolak Kawula Muda” 19.30


Presentation C- students’ Performance & Director: Maman Firmansyah
Multimedia Art Workshop (IDN)

Exhibition Closing “ruru & friends”, “ruru.net”, 21.00 T h u r s d a y, Seminar Galeri Cipta III, “1 st session: Hilmar Farid (IDN), 13.00 - 17.00
“ruru.zip”, “Jakarta 32˚ C 13 Jan “Art and Activism ” Taman Ismail Tisna Sanjaya (IDN)
2010” 2010 (Bilingual/ENG-IN) Marzuki (TIM) Moderator: Antariksa (IDN)

Film/video National Gallery “Belkibolang” 14.15 2nd session: Moelyono (IDN),


Screening of Indonesia Director: Agung Sentausa Reza Afisina (IDN)
“City, Public Space (Audio Visual (IDN), Ifa Isfansyah (IDN), Moderator: Ugeng T. Moetidjo
& Youth Culture” Room) Tumpal Tampubolon (IDN), (IDN) “
Rico Marpaung (IDN), Anggun
Priambodo (IDN), Azhar Lubis Documentary ruangrupa Mentor: Florian Gaag (DEU) 11.00
(IDN), Wisnu Surya Pratama Film Workshop
(IDN), Edwin (IDN), Sidi Saleh
(IDN)
Friday, Seminar Galeri Cipta III, “1st session: Jemi Irwansyah 13.00 - 17.00
“Gengsi Dong” 17.00 14 Jan “Youth & Subcul- Taman Ismail (IDN), Wendy Putranto (IDN)
Director: Nawi Ismail (IDN) 2010 tures”” Marzuki (TIM) Moderator: Ardi Yunanto (IDN)
(Bilingual/ENG-IN)
2nd session: Mirwan Andan (IDN),
Afra Suci Ramadhan (IDN)
Moderator: Ade Darmawan (IDN)”

60 61
schedule PROGRAM Committee

DATE PROGRAM VENUE DETAILS TIME


Friday, Film Screening & Rumah Buku/ Director: Florian Gaag (DEU) 19.30 Multimedia Arts In Indonesia Exhibition Design Coordinator
Curator Mateus Bondan Wikanti Aji
14 Jan Discussion Kineruku
Hendro Wiyanto Designs
2011 “Whole Train” Multimedia Arts In Indonesia Exhibition Mateus Bondan Wikanti Aji
German graffiti film Display Coordinator Ganda Permana
MG Pringgotono Ricky Janitra
Saturday, Documentary Film Rumah Buku/ Mentor: Florian Gaag (DEU) 11.00 Rio Farabi
15 Jan Workshop Kineruku Hanya Memberi Tak Harap Kembali (Given Andang Kelana
2011 Sincerely, Expecting No in Return)
Exhibition Project Officer TVC Production Team
Fanny Rediastuti, Tiffany Ayu Puspasari Hauritsa
Sunday, Film Screening & Kedai Kebun Forum Director: Florian Gaag (DEU) 19.30 Mushowir Bing
Production Faesal Rizal
16 Jan Discussion JJ Adibrata, Isrol Triono Rendy Herdiyan
2011 “Whole Train”
German graffiti film ruru.mov Film Program Curators Photo & Video Documentation Coordinator
Anggun Priambodo, Lisabona Rahman Faesal Rizal
Monday, Documentary Film Kedai Kebun Forum Mentor: Florian Gaag (DEU) 11.00 ruru.mov Curatorial Assistant Photo & Video Documentation Team
17 Jan Workshop Siti Anisah Faesal Rizal
2011 Rendy Herdiyan
RRREC FEST Music Program Curators Ari Rusyadi
Friday, Artist Talk Galeri Cipta II, Widianto Nugroho (IDN), Tintin 15.00 - 17.00 Henry Foundation & Nasta Soetardjo Aditya Fachrizal Hafiz
27 Jan “Multimedia Arts in Taman Ismail Wulia (IDN), HONF Collective Technical Manager RRREC FEST Lindung
Ezhar Pramananda Darnadi
2011 Indonesia” Marzuki (TIM) (IDN) Distribution Team
rurukids Project Officer Kampung Segart Jakarta
Moderator : Hendro Wiyanto Daniella Fitria & Yudhi Faisal
rurukids mentor Web Designer
Exhibition Closing Galeri Cipta II, “Multimedia Arts in Indonesia “ 21.00 Ika Vantiani, Saleh Husain Oomleo
Taman Ismail
Marzuki (TIM) Exhibition Venue Coordinator Program Book
Selo Riemulyadi ruangrupa 10th Anniversary
Exhibition Guide Coordinator Expanding The Space & Public
Lilin Rosasanti © 2010, ruangrupa

Seminar Program Coordinator The rights to each essays are held by


Mirwan Andan respective authors
Susunan Panitia & Tim Kerja 10 Tahun ruangrupa
Seminar Program Assistant
ruangrupa 10th Anniversary Organizing Committee
Ibnu Rizal Writers :
Ade Darmawan
Opening Ceremony Manager Agung Hujatnikajennong
Artistic Director Data & Communication
Ezhar Pramananda Darnadi Reza Afisina & Iswanto Hartono
Ade Darmawan & Indra Ameng Mahardhika Yudha, Andike Widyaningrum,
Farah Wardani & Ugeng T. Moetidjo
Isrol Triono, Rendy Herdiyan, Shinta
Food & Beverages Hendro Wiyanto
Managing Director Kusumawardhani, Cindy Damayanti Soediro
Pritta Audia Hafiz
Julia Sarisetiati Audio Transcript
Indra Ameng
Arie Kartikasari, Linda
Publication Lisabona Rahman & Anggun Priambodo
Finance
Henry Foundation & Nasta Soetardjo
Laurentius Daniel ruru & friends Exhibition Curator
ruangrupa 10th Anniversary Book Ardi Yunanto
Agung Hujatnikajennong
Editor : Ardi Yunanto & Thomas J Berghuis Mirwan Andan
Administrator ruru & friends Exhibition Display
Managing Editor : Arief Ash Shiddiq Irma Chantily
Maya S. Coordinator
Ibnu Rizal
Mushowir Bing
Exhibition Catalog
Sponsorship Coordinator Display Assistant
Editor : Afra Suci Ramadhan & Ibnu Rizal Translator
Thema Isriarti Putri Djarot Soerjadi
Farid Rakun
Film of Alternative Network
Media Relation & Communication ruru.net Exhibition Curators
Director : Hafiz Design and Layout
Gyanda Agtiani Reza Afisina & Iswanto Hartono
Mateus Bondan Wikanti Aji
Irma Chantily ruru.net Exhibition Display Coordinator
Compilation of 10 Years of Video Art in
Cultural Partnership Iswanto Hartono
Indonesia
Maya S.
Curator: Hafiz
ruru.zip Exhibition Curators
ruangrupa 10th Anniversary Newsletter
Hospitality Coordinator Farah Wardani & Ugeng T. Moetidjo
Editor : Afra Suci Ramadhan, Ibnu Rizal
Nastasha Abigail Archive Processing by IVAA
Program Book of ruangrupa 10th Anniversary
Pitra Hutomo, Dwe Rachmanto, Melisa Angela,
Editor : Irma Chantily
Exhibition Coordinator Christy Mahanani
Penerjemah / Translator
Maria Nadia ruru.zip Exhibition Display Coordinator
Farid Rakun, Rani Elsanti
MG Pringgotono

62 63
bio bio

ruangrupa adalah sebuah artists’ initiative yang didirikan pada --------------------------------------------------------------------------------------------------


2000 oleh sekelompok seniman di Jakarta. Organisasi nirlaba ruangrupa is an artists’ initiative established in 2000 by a group of artists in Jakarta. It is a
yang bergiat mendorong kemajuan gagasan seni rupa dalam not-for-profit organization that strives to support the progress of art ideas within the urban
konteks urban dan lingkup luas kebudayaan melalui pameran, context and the larger scope of the culture, by means of exhibitions, festivals, art labs, work-
festival, laboratorium seni rupa, lokakarya, penelitian, dan pener- shops, research, and journal publication.
bitan jurnal.
Since 2008, we have developed a number of new activities and altered several other activities
in order to make them better integrated and focused, to serve as the basis for our collabora-
Sejak 2008 kami mengembangkan beberapa kegiatan baru dan tive work, researches, supporting activities, and the development of Indonesian contemporary
mengubah bentuk sejumlah kegiatan lainnya agar lebih terinte- art.
grasi dan fokus sebagai landasan kolaborasi, penelitian, pendu-
kung, dan pengembangan seni rupa kontemporer Indonesia. From June 2008, the Promotion and Support Division has opened the RURU Gallery, providing
a space to exhibit visual art works by young artists and curators, by holding six exhibitions in
Divisi Dukungan & Promosi mulai Juni 2008 membuka RURU Gallery yang memberi a year. The division also holds art and visual culture writing workshop, as well as curatorial
ruang bagi karya visual seniman dan kurator muda melalui enam pameran dalam workshop; both workshops are held once a year. It also holds the Jakarta 32°c, a bi-annual
setahun. Divisi ini juga mengadakan lokakarya penulisan seni rupa dan budaya visual, exhibiting visual art works by Jakarta students. Jakarta 32°c will be held again in 2010.
serta lokakarya kurator masing-masing satu kali tiap tahun, serta mengadakan Jakarta
32°c, pameran dua tahunan karya visual mahasiswa Jakarta. Jakarta 32°c akan kembali We have changed our Artist in Residence program as well as Art Workshop with the Art Lab
diadakan pada tahun 2010 ini. program, which is designed to conduct research and creative collaborations on the urban and
media issues. Art Lab serves as a collaborative space for individual artists as well as interdisci-
plinary groups from Indonesia and abroad. In 2008 - 2010, the Art Lab will focus on the issue
Kami mengganti program Residensi Seniman dan Workshop Seni Rupa dengan Art Lab,
of ‘urban mobility’, packed into two thematic projects each year.
sebuah program yang meneliti dan melakukan kolaborasi kreatif atas permasalahan
urban dan media. Art Lab menjadi ruang kolaborasi bagi perupa individual maupun Apart from being an international video festival held every two years, the OK. Video also func-
kelompok lintas disiplin dari Indonesia dan internasional. Selama 2008 - 2010, Art Lab tions as a distinct institution focusing on video workshops in a range of towns and cities, and
fokus pada ‘mobilitas urban’ yang akan dipadatkan dalam dua proyek tematik setiap conducting the production and distribution of Indonesian video works and creating a database
tahunnya. and storage for these works.

OK. Video, selain sebagai sebuah festival video internasional dua tahun sekali, juga Meanwhile, the Research and Development Division conducts research and publication, espe-
menjadi badan tersendiri yang fokus pada lokakarya video di berbagai kota dan melaku- cially analyzing the development of the contemporary art and its relationship with the urban
kan produksi, pendataan, penyimpanan, dan distribusi karya video Indonesia. phenomenon, as well as publishing the karbonjournal.org.

Sementara itu, Divisi Penelitian & Pengembangan melakukan kerja penelitian dan
penerbitan khususnya dalam melihat perkembangan seni rupa kontemporer dan hubun-
gannya dengan fenomena urban, termasuk menerbitkan karbonjournal.org.

64 65
VENUES VENUES

4
3 5

1. ruangrupa 7. GoetheHaus, Goethe Institut Jakarta


Jln. Tebet Timur Dalam Raya No 6, Jakarta Pusat, 12820, DKI Jakarta. Jln. Sam Ratulangi No. 9-15, Jakarta Pusat, 10350, DKI Jakarta.
2. Galeri Nasional Indonesia (National Gallery of Indonesia) 8. FISIP-UI (Faculty of Political Science, University of Indonesia)
Jln. Medan Merdeka TImur No. 14, Jakarta Pusat, 10110, DKI Jakarta. Ruang Soelaiman Soemardi, Multimedia Centre, Gedung C
3. Galeri Cipta II & III, Taman Ismail Marzuki (TIM / Jakarta Arts Center) Jln. Lingkar Kampus Raya, Depok 16424.
Jln. Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat, 10330, DKI Jakarta. 9. Rumah Buku / Kineruku
4. Kineforum, Taman Ismail Marzuki (TIM / Jakarta Arts Center) Jln. Hegarmanah 52, Bandung, 40141, Jawa Barat.
Jln. Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat, 10330, DKI Jakarta. 10. Kedai Kebun Forum
5. Artcinema, FFTV-IKJ (Faculty of Film & Television, Jakarta Art Institute) Jln. Tirtodipuran No. 3. Yogyakarta 55143, Jawa Tengah.
Jln. Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat, 10330, DKI Jakarta. 11. Auditorium LIP
6. Selasar Sunaryo Art Space Jln. Sagan 3 No. 1 , Yogyakarta 55223, Jawa Tengah.
Jln. Bukit Pakar Timur No. 100, Bandung, 40198, Jawa Barat.
66 67
ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No.6 Jakarta Selatan 12820
For
Telp/Fax : +6221 8304220, E-mail : info@ruangrupa.org
more
|www.ruangrupa.org|www.okvideofestival.org|www.jakarta32c.org
info:
|www.karbonjournal.org|www.jarakpandang.net
Facebook : www.facebook.com/ruangrupa
Twitter : @ruangrupa

Anda mungkin juga menyukai