BAB I
KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN
A. KompetensiDasar
1. Mampu menjelaskan pengertian mutu pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan
kebidanan.
2. Mampu menjelaskan tentang persepsi mutu pelayanan kesehatan dan pelayanan
kebidanan.
3. Mampu mendeskripsikan dimensi mutu pelayanan kesehatan dankebidanan.
4. Mampu menguraikan manfaat program jaminan mutu pelayanan kesehatan dan
kebidanan.
B. Uraian Materi
1.1 Mutu PelayananKesehatan
Mutu pelayanan kesehatan sangat melekat dengan faktor- faktor subjektivitas
individu yang berkepentingan dalam pelayanan kesehatan, seperti pasien,
masyarakat dan organisasi masyarakat, profesi layanan kesehatan, dinas kesehatan,
dan pemerintah daerah sehingga akan membentuk pendangan yang bereda dalam
definisi mutu pelayanankesehatan.
1.1.1 Pengertian Mutu PelayananKesehatan
Definisi mutu menurut pakar utama dalam manajemen mutu terpadu (total
quality management) adalah sebagai berikut:
1. Menurut Juran (V. Daniel Hunt, 1993:32), mutu produk adalah kecocokan
penggunaan produk (fitneess for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan.
2. Crosby (1979:58) menyatakan mutu adalah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.
3. Menurut Deming (1986:7), mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau
konsumen.
1
2
2
3
dilakukan penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari wujud
serta ciri dan kepatuhan para penyelenggara pelayanan terhadap standar yang telah
ditetapkan. Dalam kenyataan sehari-hari melakukan penilaian ini tidaklah mudah,
penyebab utamanya ialah karena mutu pelayanan tersebut bersifat multi-
dimensional. Tiap orang, tergantung dari latar belakang dan kepentingan masing-
masing dapat saja melakukan penilaian dari dimensi yang berbeda. Misalnya
penilaian dari pemakai jasa pelayanan kesehatan, dimensi mutu yang dianut
ternyata sangat berbeda dengan penyelenggara pelayanan kesehatan ataupun dengan
penyandang dana pelayanankesehatan.
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
8. Kenyamanan(Amnieties)
Berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung
dengan efektifitas klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan
bersedianya untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan
berikutnya (L.D. Brown et al, op.cit., hlm 2-6).
9
10
10
11
kode etik profesi yang telah ditetapkan melalui peningkatan yang berkelanjutan
atas semua proses.
11
12
12
13
13
i. Dimensi ketepatanwaktu
Pelayanan kebidanan yang bermutu harus memperhatikan ketepatan waktu dalam
pelayanan serta efiektif danefisien.
j. Dimensi hubungan antarmanusia
Hubungan antar manusia yang baik akan menimbulkan kepercayaan atau
kredibilitas dengan cara saling menghargai, menjaga rahasia, saling menghormati,
responsif, memberi perhatian dan lain-lain. Hubungan antar manusia ini merupakan
interaksi yang positif antara provider dan klien.
Dimensi pelayanan kebidanan merupakan suatu kerangka pikir yang dapat
digunakan dalam menganalisis masalah mutu pelayanan kebidanan yang sedang
dihadapi dan kemudian mencari solusi yang diperlukan untuk dapat mengatasinya.
Jika terdapat ketidakpuasan klien, maka analisis dilakukan pada setiap dimensi
pelayanan kebidanan. Peran utama sistem pelayanan kebidanan adalah selalu
menjamin mutu pelayanan dan selalu menngkatkan mutu pelayanan yang diberikan.
Semakin meningkatnya perhatian terhadap peningkatan mutu pelayanan kebidanan,
pemahaman pendekatan jaminan mutu pelayanan menjadi semakinpenting.
C. Rangkuman Materi
Mutu pelayanan kesehatan/kebidanan adalah kesesuaian pelayanan kesehatan
/kebidanan dengan kebutuhan klien/konsumen/pasar atau melebihi harapan. Mutu
pelayanan kesehatan/ kebidanan memiliki banyak persepsi berdasarkan pengguna
pelayanan, pemberi pelayanan, penyandang dana layanan, penyelenggara layanan dan
administrator layanankesehatan/kebidanan.
Program menjaga mutu dapat dilaksanakan, sehingga banyak manfaat yang akan
diperoleh. Secara umum beberapa manfaat yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan, dapat lebih meningkatkan
efesiensi pelayanan kesehatan, dan dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan.