0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kerajinan tradisional Indonesia beserta alat bahan dan teknik pembuatannya serta pentingnya keselamatan kerja dalam membuat kerajinan. Beberapa jenis kerajinan yang dijelaskan antara lain kerajinan ukiran kayu, wayang, bambu, logam, keramik dan rotan. Dokumen juga menjelaskan alat dan bahan yang digunakan serta pentingnya menggunakan alat pelind
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kerajinan tradisional Indonesia beserta alat bahan dan teknik pembuatannya serta pentingnya keselamatan kerja dalam membuat kerajinan. Beberapa jenis kerajinan yang dijelaskan antara lain kerajinan ukiran kayu, wayang, bambu, logam, keramik dan rotan. Dokumen juga menjelaskan alat dan bahan yang digunakan serta pentingnya menggunakan alat pelind
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kerajinan tradisional Indonesia beserta alat bahan dan teknik pembuatannya serta pentingnya keselamatan kerja dalam membuat kerajinan. Beberapa jenis kerajinan yang dijelaskan antara lain kerajinan ukiran kayu, wayang, bambu, logam, keramik dan rotan. Dokumen juga menjelaskan alat dan bahan yang digunakan serta pentingnya menggunakan alat pelind
5 Aneka Ragam Kerajinan Pasar Global dan Keselamatan Kerja
Aneka kerajinan Contoh gambar Alat bahan Metode dan alat K3
pasar lokal Kerajinan ukiran Gergaji, palu, satu Sarung tangan, kayu set pahat ukir sepatu safety, kacamata transparan, masker, dan juga sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan fokus penuh
Kerajinan wayang Tatah(pahat), Sarung tangan,
panduk(alas untuk masker, dan juga memahat wayang), sikap kerja yang palu(ganden), lilin rapi, hati-hati, teliti, batik dan fokus penuh
Kerajinan bambu Gergaji, pisau, Kaca mata
bendo, pisau besar, pelindung, sarung pisau kecil, kulit tangan, masker, dan pembalut jari, juga sikap kerja meteran, dan yang rapi, hati-hati, penggaris teliti, dan fokus penuh
Kerajinan perak dan Catakan lelehan Sarung tangan,
logam logam, tungku masker, baju yang pembakaran, alat sesuai, dan juga ukir, dan alat sikap kerja yang penghalus rapi, hati-hati, teliti, dan fokus penuh Kerajinan keramik Penggilimg, meja Masker, sarung putar, tali pemotong, tangan karet, cetakan, pisau pahat, pakaian kerja, dan butsir, dan sudip juga sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan fokus penuh
Kerajinan rotan Maje, pusut, Kaca mata
meteran, potongan pelindung, sarung kuku, penjepit, sikat, tangan, masker, dan palu, dan baskom juga sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan fokus penuh Lembar Kerja 1
Jenis Protein Kelebihan Kekurangan
Protein nabati Di dalam sumber makanan protein Protein nabati tidak memiliki nabati, juga mengandung berbagai kandungan asam amino yang nutrisi lainnya, seperti karbohidrat lengkap. Protein nabati hanya kompleks, serat, vitamin, mineral dan mengandung beberapa kandungan zat-zat gizi lainnya. Sehingga dengan asam amino esensial, sehingga mengonsumsi protein nabati, juga untuk memenuhi kebutuhan asam sekaligus membantu Ibu dalam amino esensial yang diperlukan memenuhi kebutuhan nutrisi harian yang oleh tubuh, Ibu harus mengonsumsi diperlukan tubuh. beragam jenis protein nabati secara bersamaan. Menurut Dr. Campbell, Dr. T. Colin Jika hanya mengonsumsi protein Campbell, seorang dosen Biokimia nabati saja, maka tubuh akan rentan Nutrisi di Universitas Cornell, Amerika mengalami kekurangan sejumlah Serikat, menyatakan bahwa protein nutrisi esensial, seperti zat besi, nabati adalah protein berkualitas tinggi. lemak baik, vitamin B12 dan Dengan mengonsumsi protein nabati omega 3. Padahal nutrisi tersebut merupakan salah satu langkah yang tepat sangat dibutuhkan tubuh untuk untuk menjaga kesehatan, karena proten sumber energi dan juga menjaga nabati dapat menurunkan risiko terkena keseimbangan hormon. penyakit kanker, penyakit Protein hewani Asam amino esensial tidak dapat Sumber protein yang berasal diproduksi oleh tubuh manusia dari hewan umumnya memiliki sehingga harus diperoleh dari kandungan lemak dan kolesterol konsumsi makanan yang yang tinggi, sehingga tidak baik mengandung protein. Protein untuk tubuh jika dikonsumsi hewani merupakan sumber protein berlebihan. Terlalu banyak lengkap, karena mengandung mengonsumsi protein hewani sembilan asam amino esensial menyebabkan risiko penyakit penting yang diperlukan oleh tubuh. jantung. Selain memiliki asam amino Kebanyakan protein hewani esensial yang lengkap, protein mengandung kadar sodium yan hewani juga memiliki kandungan tinggi, sehingga bisa memicu vitamin B12 yang tidak ditemui tekanan darah tinggi, karena dalam protein nabati. Vitamin B12 tingginya kadar sodium dalam ini sangat berguna dalam darah. pembentukan sel darah merah, memperlancar sistem metabolisme tubuh, dan menjaga sistem saraf tetap sehat. Lembar Kerja 2
No Jenis unggas Ciri-ciri
1 Ayam Ukuran badan besar Pertumbuhan cepat Berdaging Memiliki temperamen tenang dan lamban Serta kaki berbulu. 2 Bebek Mempunyai postur tubuh yang besar. Pakan yang diberikan sebaiknya mengandung gizi yang tinggi. Pertumbuhannya sangat cepat. Mempunyai leher yang pendek. 3 Enthog Kepala entok ini besar dan berjambul. Pada bagian pangkal paruh dan mukanya terdapat benjolan-benjolan seperti kutil. Lehernya tidak terlalu panjang, namun leher entok jenis ini sangat kuat. 4 Angsa Ukuran tubuh angsa cenderung lebih besar dibandingkan dengan jenis unggas pada umumnya. Memiliki leher yang cukup panjang. Berkembangbiak dengan cara bertelur. Bulunya berwarna putih, cokelat, hitam maupun campuran. 5 Puyuh Bentuk tubuhnya lebih besar dari burung puyuh yang lain, badannya bulat, ekornya pendek, paruhnya pendek dan kuat, tiga jari kaki menghadap ke muka dan satu jari kaki ke arah belakang Pertumbuhan bulunya lengkap setelah berumur dua sampai tiga minggu jenis kelamin dapat dibedakan berdasarkan warna bulu, suara dan berat badannya Lembar Kerja 3
No Nama penyakit Gejala Gambar
1 Avian Pada anak ayam umumnya umur encephalomyelitis 1-2 minggu ditemukan gejala antara lain ayam awalnya tampak sayu, diikuti ataksia karena adanya inkoordinasi dari otot- otot kaki, sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi, tremor pada kepala dan leher terutama bila dipacu, keadaan akan berlanjut dengan kelumpuhan dan diakhiri dengan kematian. Pada ayam petelur gejala yang terlihat hanyalah penurunan produksi telur antara 5-10% dan tidak diikuti gejala gangguan syaraf. Pada ayam pembibitan ditemukan adanya daya tetas telur yang menurun dan anak ayam yang ditetaskan akan banyak tertular penyakit AE. 2 Avian influenza Gejala klinis yang terlihat pada ayam penderita HPAI antara lain adalah, jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki dan perut yang tidak ditumbuhi bulu terlihat berwarna biru keunguan. Adanya perdarahan pada kaki berupa bintikbintik merah (ptekhie) atau biasa disebut kerokan kaki. Keluarnya cairan dari mata dan hidung, pembengkakan pada muka dan kepala, diare, batuk, bersin dan ngorok. Nafsu makan menurun, penurunan produksi telur, kerabang telur lembek. Adanya gangguan syaraf, tortikolis, lumpuh dan gemetaran. Kematian terjadi dengan cepat. Sementara itu pada LPAI, kadang gejala klinis tidak terlihat dengan jelas. 3 Cacar unggas Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yaitu bentuk kulit atau bentuk difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala klinis bervariasi tergantung pada : kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi dan faktor komplikasi yang lain. Gejala umum yang timbul adanya pertumbuhan yang lambat pada unggas muda, penurunan telur pada periode bertelur,adanya kesulitan bernapas dan makan. 4 Chiken anemia Pada kasus akut gejala klinis syndrome muncul pada ayam umur 7-14 hari, ditandai dengan hambatan pertumbuhan dan anoreksia. Pada bagian muka, pial dan jengger tampak pucat, bulu ayam berdiri disertai dengan terjadinya peningkatan mortalitas ayam sekitar 5-16%, tetapi pernah mencapai 60%.