Puji dan syukur yang tak terhingga penyusun panjatkan kehadirat Illahi
Rabbi, atas berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu materi
tugas kegiatan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam
melaksanakan studi di tingkat perkuliahan. Adapun judul yang penyusun buat
didalam makalah ini adalah mengenai “ Posisi Islam Sebagai Budaya “.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan
bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah
didalam kesempatan ini kami menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa
hormat serta dengan segala ketulusan hati, hingga selesainya makalah ini.
Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam
penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharapkan
masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para
pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya
bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Masalah........................................................................................2
Untuk itu, penyusun menyajikan mengenai Islam sebagai Budaya, agar kita
semua tahu mengenai permasalahan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sebenarnya pengertian Islam sebagai Budaya ?
2. Apa saja Unsur-unsur kebudayaan itu ?
3. Apa fungsi kebudayaan dalam islam ?
4. Bagaimana kelahiran Islam dan sentuhan Budaya Arab Pra-Islam ?
5. Bagaimana Islam antara gejala Sosial dan Budaya itu ?
6. Bagaimana pendekatan pokok dalam studi budaya Islam ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengerti dan mengetahui
mengenai :
1. Pengertian Kebudayaan dalam Islam
2. Unsur dan fungsi kebudayaan Islam
3. Kelahiran Islam Dan sentuhan Budaya Arab Pra-Islam
4. Pendekatan pokok dalam studi Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Demi kepentingan ibadah, bangsa Arab Pra Islam membuat 360 buah berhala
disekitar kabah karena setiap kabilah memiliki berhala (Mushthafa Said al-Khinn,
1984:15-6). Mereka pada umumnya tidak percaya pada hari kiamat dan tidak pula
percaya pada kebangkitan setelah kematian.
Di lihat dari sumber hukum yang digunakan bangsa Arab Pra Islam bersumber
pada adat istiadat. Dalam bidang muamallah diantara kebiasaan mereka adalah
dibolehkannya transaksi mubadallah (barter), jual beli, kerja sama pertanian dan
riba disamping itu dikalangan mereka juga terdapat jual beli yang bersifat
spekulatif seperti bai’al-munabadzah. Di antara ketentuan hukum keluarga Arab
Pra Islam adalh dibolehkannya berpoligami dengan perempuan dengan jumlah
tidak terbatas serta anak kecil dan perempuan tidak dapat menerima harta pusaka
atau harta peninggalan.
Ciri-ciri utama tatanan Arab pra-Islam adalah sebagai berikut :
Mereka menganut paham kesatuan
Memiliki tata sosial politik yang tertutup dengan partisipasi warga yang
tebatas
Mengenal hierarki sosial yang kuat
Kedudukan perempuan cenderung direndahkan
Mengkaji tentang Islam akan lebih sempurna bila kita mengkaji Arab pra-
Islam terlebih dahulu, karena Islam lahir di tengah-tengah masyarakat Arab yang
sudah mempunyai adat istiadat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Apalagi
ia muncul di kota terpenting bagi mereka yang menjadi jalur penting bagi lalu
lintas perdagangan mereka kala itu, dan dibawa oleh Muhammad (570-632 M)
yang merupakan salah satu keturunan suku terhormat dan memiliki kedudukan
terpandang di antara mereka secara turun-temurun dalam beberapa generasi,
Quraysh. Quraysh adalah suku penguasa di atas suku-suku lainnya di Mekah,
sebuah kota yang di dalamnya terdapat bangunan suci tua yang memiliki daya
tarik yang melebihi tempat-tempat pemujaan lainnya di daerah Arab.
Untuk melacak asal-usul orang Arab, mereka merunut jauh ke belakang yaitu
pada sosok Ibrahim dan keturunannya yang merupakan keturunan Sam bin Nuh,
nenek moyang orang Arab. Secara geneaologis, para sejarahwan membagi orang
Arab menjadi Arab Baydah dan Arab Bāqiyah. Arab Baydah adalah orang Arab
yang kini tidak ada lagi dan musnah. Di antaranya adalah ‘Ad, Thamud, Ṭasm,
Jadis, Aṣhab al-Ras, dan Madyan. Arab Bāqiyah adalah orang Arab yang hingga
saat ini masih ada. Mereka adalah Bani Qaḥṭān dan Bani ‘Adnān. Bani Qaḥṭān
adalah orang-orang Arab ‘Áribah (orang Arab asli) dan tempat mereka di Jazirah
Arab. Di antara mereka adalah raja-raja Yaman, Munadharah, Ghassan, dan raja-
raja Kindah. Di antara mereka juga ada Azad yang darinya muncul Aus dan
Khazraj. Sedangkan Bani ‘Adnān, mereka adalah orang-orang Arab Musta’ribah,
yakni orang-orang Arab yang mengambil bahasa Arab sebagai bahasa mereka.
Mereka adalah orang-orang Arab bagian utara. Sedangkan tempat asli mereka
adalah Mekah. Mereka adalah anak keturunan Nabi Isma’il bin Ibrahim. Salah
satu anak Nabi Isma’il yang paling menonjol adalah ‘Adnān. Muhammad adalah
keturunan ‘Adnān. Dengan demikian beliau adalah keturunan Isma’il. Menurut
Ibnu Hishām (w. 218 H), semua orang Arab adalah keturunan Isma’il dan Qaḥṭān.
Tetapi menurut sebagian orang Yaman, Qaḥṭān adalah keturunan Isma’il dan
Isma’il adalah bapak semua orang Arab.
Secara geografis, Jazirah Arab dibagi menjadi dua bagian. Pertama, jantung Arab.
Ia adalah wilayah yang berada di pedalaman. Tempat paling utama adalah Najd.
Kedua, sekitar Jazirah. Penduduknya adalah orang-orang kota. Wilayah yang
paling penting adalah Yaman di bagian selatan, Ghassan di sebelah utara, Ihsa`
dan Bahrain di sebelah timur, dan Hijaz di sebelah Barat. Dari sini kita bisa
menyimpulkan bahwa sebenarnya apa yang dimaksud dengan Arab di sini
bukanlah daerah di mana penduduknya berbahasa Arab seperti Mesir, Sudan,
Maroko, dan lain-lain tetapi hanya mencakup dua bagian daerah di atas. Sebelum
Islam, Jazirah Arab dikelilingi oleh dua kekuatan besar dan berpengaruh yang
selalu terlibat peperangan dan berebut pengaruh ke daerah sekitarnya, yaitu
imperium Bizantium pewaris Rumawi sebagai representasi agama Nasrani dan
kekaisaran Persia sebagai representasi agama Majusi.