Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL UJI COBA

4.1. Bentuk Alat

Hasil realisasi bentuk alat dari rancangan bangun konveyor


pengukur panjang benda menggunakan interface Nextion NX3224t028
berbasis Arduino Mega 2560 dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Bentuk alat keseluruhan


Sumber: Dokumen pribadi (2020)
Gambar 4.2 Bagian belt konveyor
Sumber: Dokumen pribadi (2020)

Gambar 4.3 Bagian panel kontrol


Sumber: Dokumen pribadi (2020)
Dalam realisasi bentuk alat seperti pada gambar 4.1 dapat dilihat
bahwa terdapat 2 bagian utama dalam sistem bentuk alat tersebut. Kedua
bagian utama tersebut adalah bagian konveyor pada gambar 4.2 dan bagian
panel kontrol pada gambar 4.3.

4.2. Hasil Uji Coba Input

Agar pembuatan rancang bangun konveyor pengukur panjang benda


menggunakan interface Nextion NX3224t028 berbasis Arduino Mega
2560 berjalan dengan semestinya maka penulis melakukan uji coba
terhadap komponen elektronik yang digunakan sebagai input. Untuk
mengetahui apakah komponen berfungsi dengan baik maka dilakukan
pengujian terhadap komponen rotary encoder dan sensor infra red yang
digunakan sebagai input dalam proses pengukuran panjang benda ini.
4.2.1. Pengujian Rotary encoder

Pengujian rortary encoder dilakukan dengan cara melakukan


pengukuran tegangan Out A , Out B serta melakukan perhitungan
jumlah pulse rotary encoder dalam 1 CM panjang benda. Dalam
pengujian ini penulis menggunakan sumber tegangan rotary
encoder sebesar 7 VDC konektifitas dalam pengujian dapat dilihat
pada table 4.4. Dari hasil pengujian tersebut didapat timing
diagram seperti pada gambar 4.5.

Gambar 4.4 Skema rangkaian uji coba rotary encoder


Sumber: Dokumen pribadi (2020)
Hasil pengujian rotary encoder disajikan dalam bentuk timing
diagram ter dibawah Ini :

Gambar 4.5 Timing diagram rotary encoder


Sumber: Dokumen pribadi (2020)
Dari pengujian diatas menggunakan roller konveyor dengan diameter
2,7 Cm atau keeliling roller 8,478 Cm untuk menempuh panjang 1 cm
membutuhkan sinyal pulse sebesar 70 sinyal pulse . Sedangkan hasil
pengukuran tegangan Out A dan Out B rotary encoder mengeluakan
tegangan out sebesar 7,2 VDC.

4.2.1. Pengujian Infrared Sensor

Dalam pengujian infra red sensor penulis melakukan


pengukuran tegangan out infra red sensor dengan memberikan
sumber tegangan sebesar 7 VDC. Sehingga didapat hasil
pengukuran ketika kodisi LOW dan HIGH dapat dilihat pada table
4.2. Rangkain uji coba sensor ifra red dapat dilihat pada gambar
4.6.

Gambar 4.6 Skema rangkaian uji coba sensor Infrared


Sumber: Dokumen pribadi (2020)
Hasil pengujiansensor infrared disajikan dalam bentuk
tabel dibawah Ini :

Tabel 4.1 Hasil uji coba sensor infrared


No Kondisi Hasil pengukuran
1 Ada benda didepan 7,2 VDC
Tidak ada benda didepan 0 VDC
2 Ada benda didepan 7,2 VDC
Tidak ada benda didepan 0 VDC
3 Ada benda didepan 7,1 VDC
Tidak ada benda didepan 0 VDC
4 Ada benda didepan 7,2 VDC
Tidak ada benda didepan 0 VDC
5 Ada benda didepan 7,1 VDC
Tidak ada benda didepan 0 VDC
Sumber : (Dokumen pribadi, 2020)
Dari hasil pengujian infra red dapat disimpulkan bahwa
infra red bekerja dalam kondisi baik dan dapat digunakan dalam
rancang bangun konveyor pengukur panjang benda dengan
tegangan rata rata 7,16 VDC ketika ada benda dan 0 VDC ketika
tidak ada benda.

4.3. Hasil Uji Coba Proses

Selanjutnya adalah pengujian bagian proses dalam pengujian ini


penulis menetapkan bagian proses dalam rancang bangun konveyor
pengukur panjang benda menggunakan interface Nextion NX3224t028
berbasis Arduino Mega 2560 adalah Arduino Mega 2560.

4.3.1. Pengujian Arduino Mega 2560

Pada modul Arduino Mega 2560 ini diuji dengan cara


mengukur tegangan pada beberapa pin I/O menggunakan volt
meter. Pada pengujian ini penulis membuat rangkain pengujian
seperti seperti pada gambar 4.2 dalam rangkaian tersebut pin 13
sebagai output yang terubung ke volt meter dan pin 11 sebagai
input yang terhubung ke push bottom. Pengujian ini dimaksudkan
untuk mengecek apakah data masukan (input) dan keluaran
(output) dapat bekerja sesuai dengan listing program.
Gambar 4.7 Skema rangkaian uji coba arduino Mega 2560
Sumber: Dokumen pribadi (2020)

Setelah rangkaian terpasang seperti pada gambar, langkah


selanjutnya adalah memasukan program sederhana yang dibuat
untuk mengaktifkan pin output 13 dan membaca digital input push
bottom pada pin 12 pada arduino mega 2560 dan berikut listing
programnya :

Gambar 4.8 Listing program uji coba arduino Mega 2560


Sumber: Dokumen pribadi (2020)
Dari hasil pengujian bahwa pin 13 terukur sebesar 5 v
ketika push bottom ditekan dan 0 volt ketika push buttom dilepas,
kondisi tersebut sesuai dengan listing program yang dibuat yaitu
pin 13 high ketika push bottun pada pin 12 ditekan dan low ketika
push botton dilepas sehingga dapat disimpulkan kondisi
arduinoMEGA 2560 yang diujikan dalam kondisi baik dan dapat
digunakan pada pembuatan tugas akhir ini.

4.4. Hasil Uji Coba Output

Setelah melakukan pengujian pada bagian proses penulis melakukan


pengujian pada bagian ouput. Dalam pengujian ini penulis menetapkan
dua komponen sebagai output yaitu Nextion HMI dan Driver motor.
4.4.1. Pengujian Nexion HMI

Uji coba Nextion HMI bertujuan untuk mengetahui kinerja


HMI dalam menampilkan kondisi proses serta mengetahui hasil
pengukuran panjang benda.
Pengujian dilakukan dengan mengaktifkan Nextion HMI
yang telah terisi desain software kemudian melakukan koneksi
seperti pada gambar 4.9 dan melakukan pengamatan terhadap
respon tombol dan indikasi pada layar touchscreen ataupun
indikasi pada konveyor pengukur panjang benda.

Gambar 4.9 Skema rangkain uji coba Nextion HMI


Sumber: Dokumen pribadi (2020)
Hasil pengujian nextion HMI disajikan dalam tabel
dibawah ini :

Tabel 4.2 Hasil uji coba Nextion HMI


NO Tombol dan tampilan Indikasi
1 Motor berjalan

2 Mereset hasil pengukuran menjadi 0 CM

3 Motor berhenti

4 Speed motor berubah

5 Menampilkan Hasil pengukuran

Sumber : (Dokumen pribadi, 2020)

Dari hasil pengujian nextion HMI disimpulkan bahwa


Nextion HMI dapat bekerja dengan baik dan dapat berkomunikasi
dengan arduino mega 2560 sehingga Nextion HMI dapat di
gunakan dalam projek ini.

4.4.2. Pengujian driver motor

Driver motor digunakan untuk mengontrol hidup matinya


motor konveyor dan kecepatan motor konveyor dengan tegangan
power supply sebesar +24 Volt dan tegangan kerja +5 Volt. Pada
pengujian rangkaian driver motor ini, AVOmeter yang digunakan
adalah Multitester digital DT830B. Dalam pengujian ini penulis
melakukan pemrograman terhadap arduinuo sehinggga arduino
dapat mengeluarkan sinyal PWM dan mengimkanya ke driver
motor, dalam hal ini penulis merubah rubah nilai PWM dalam
listing program. Berikut ini adalah rangkaian pengujiannya seperti
pada gambar 4.2.

Gambar 4.10 Skema rangkain uji coba driver motor


Sumber: Dokumen pribadi (2020)

Gambar 4.11 Listing program uji coba driver motor


Sumber: Dokumen pribadi (2020)
Hasil pengujian Driver motor disajikan dalam tabel
dibawah ini :
Tabel 4.3 Hasil uji coba Driver motor

No Nilai Program PWM Hasil Pengukuran


1 0 0 VDC
2 50 17,2 VDC
3 100 20,1 VDC
4 200 23,4 VDC
5 255 24,5 VDC
Sumber : (Dokumen pribadi, 2020)
Dari hasil pengujian driver motor disimpulkan bahwa
semakin kecil nilai program PWM maka semakin kecil juga
tegangan output yang dikeluarkan driver motor dan driver motor
bekerja dengan baik sehingga dapat digunakan dalam projek ini.

Anda mungkin juga menyukai