Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A.MIKROSKOP
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek

(1632-1723) yang berkebangaan belanda, dengan mikroskop yang masing-masing

terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang di tanam dalam kerangka

kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran teringgi yang dapat dicapainya hanyalah

200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya

majemuk yang ada sekarang(Purba, 1999)

Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia

berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi

maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1600. Mikroskop masih menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari penelitian sel. Dua parameter penting dalam

mikroskop (teknik-teknik dalam penggunaan mikroskop) perbesaran dan daya

resulusi (atau resolusi saja) atau daya urai. Perbesaran merupakan perbandingan

ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi merupakan ukuran kejelasan

citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa

dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda yang tampak oleh mata telanjang

sebagai satu bintang dilangit mungkin diresolusi sebagai bintang kembar oleh

teleskop (campbell, 2010,hal:103).

Karena panca indra manusia memiliki kemampuan yang terbatas,

banyak masalah mengenai organisme yang ingin dipecahkan hanya dapat diperiksa

dengan menggunakan alat-alat. Adapun alat yang digunakan yaitu mikroskop ( latin :

micro = kecil, spocopium = penglihatan) yang mungkinkan seseorang untuk dapat

mengamati objek (latin : objectum = sesuatu yang diketengahkan) dan gerakan yang
sangat halus sehingga tidak dapat dilihat oleh kekuatan mata telanjang. Jadi

mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan seseorang untuk mengamati objek

yang mempunyai gerakan yang sangat halur dan tidak dapat dilihat oleh mata

telanjang (Anonymous, 2008)

Mikroskop pada prinsipnya merupakan alat pembesar yang terdiri dari

dua lensa cembung yaitu sebagai objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler

(dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesar yang

berbeda. Lensa objekif biasanya dipasang pada roda berputar yang disebut gagang

putar (volk, 1984)

Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium

mikrobiologi. Dengan bantuan mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang

dilihat sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda renik. Mikroskop

merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek yang

berukuran sangat kecil. Hal imi membantu memecahkan persoalan manusia tetang

organusme berukuran kecil (Widyatmoko, 2008)

Mikroskop merupakan alat yang dapat menghasilkan bayangan dari

benda yang di mikroskop menjadi lebih besar. Pembesaran ini menghasilkan byangan

dari benda yang di mikroskop menjadi lebih besar. pembesaran ini tergantung pada

berbagai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa ( objektif f 1 dan f 2, panjang

tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensaokuler dan yang ketiga adalah jarak

pandang mata normal (sn). Bayangan benda (obyek) yang kita lihat dibentuk dan

diperbesar oleh lensa obyektif, didalam tubus mikroskop membentuk bayangan nyata

terbalik dari obyek, bayangan nyata tersebut selanjutnya dibalik dan diperbesar lagi

oleh lensa okuler. Lensa okuler merupakan lensa yang berfungsi untuk membuat
bayangan terakhir, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat langsung oleh mata

pengamat. Lensa yang baik diperoleh dengan memperhatikan pembesaran dan daya

pisahnya. Semakin pendek jarak titi api lensa akan semakin kuat pembesarannya,

sehingga semakin besar kemampuan suatu lensa akan semakin kecil jarak dua titik

api yang berdekatan yang dapat dilihat secara terpisah menggunakan mikroskop.

Beberapa lensa obyektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan pembesaran

yang diinginkan. lensa obyektif dibuat dalam beberapa pembesaran yang berbeda,

yaitu : 4x, 10x, 40x, dan 100x, demikian juga lensa okuler dipasang pada ujung dalam

tubus dan biasanya yang dipasang yaitu pembesaran 10x. Degan demikian jika kita

mengamati obyek menggunakan lensa okuler pembesaran 10x dan lensa obyektif 40x,

maka pembesaran obyek yang dapat dilihat menjadi 400x dibanding besarnya obyek

yang sebenarnya. Kondensor berfungsi sebagai pengatur intensitas cahaya yang

masuk ke dalam mikroskop. Kondensor mempunyai dua bagian penting yaitu,

Susunan lensa untuk mengumpulkan sinar sebelum masuk ke dalam obyek dan lensa

obyektif, diafragma berfungsi untuk mengatur sinar tepi yang masuk ke dalam lensa

obyektif dan okuler (Purnomo. Vol 2008 : Hal 3-4)

Ada dua proses yang terjadi saat kita menggunakan mikroskop, yaitu

proses pembesaran pada proses ini mikroskop dapat meyebabkan benda-benda kecil

terlihat besar dan sanggup membesarkan obyek dan proses penguraian pada proses ini

mikroskop dapat memperjelas pola-pola rumit yang tidak terlihat oleh mata telanjang

(joyle,2002).
a. jenis mikroskop

bersasarkan atas sumber cahaya, mikroskop terbagi atas mikroskop

cahaya/optik dan mikroskop elektron. Mikroskop optik/cahaya merupakan mikroskop

yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber

penyinaran.dalam mikroskop cahaya, (light microscope, LM), cahaya tampak

diteruskan melalui epesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi

(membengkokkan) cahaya sedemikian ruga sehingga citra spesimen diperbesar ketika

diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau layar

vidio.mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari

ukuran asli spesimen. Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu, mikroskop biologi ini

umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran

sebagai beriktu :

1. objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x 2

2. objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x 3

3 objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x 4

4. objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000 disebut mikroskop emersi,

karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan

khusus pula. Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak

terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaraannya dapat diatur dari atas maupun

dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah

okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah
mata. Kekuatan pembesaran tidak terlaku kuat umumnya sebagai berikut objektif 1

atau 2 dengan okuler 10 atau 15 (campbell dkk,2008).

Mikroskop elektron transmisi (trasnmission electron microscope, TEM) digunakan

untuk mempelajari ultra struktur internal sel. Tem mengarahkan berkas electron

melalui irisan spesimen yang sangat tipis, mirip dengan cara mikroskop cahaya

meneruskan cahaya melalui objek (slide) (campbell dkk, 2008).

Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat dari kaca mudah

rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan perlakuan

yang dapat membuat benturan dengan komponen teersebut (tim penyusun 2013)

b. Bagian-bagian dari mikroskop dan fungsinya

Keterangan :
1. lensa okuler
sebagai kaca pembesar dan membentul bayangan maya, tegak, diperbesar
2. lensa objektif
membentuk bayangan cahaya kedalam lubang diafragma
3. diafragma
Mengatur banyak sedkitnya cahaya
4. cermin/reflektor
Memantulkan cahaya keladam lubang diafragma
5. meja kerja
Untuk meletakkan objek pengamatan
6. pemutar kasar(makrometer)
Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran kasar
7. pemutara halus (mikrometer)
Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergesaran halus
8.revolver
Tempat lensa objektif yang akan digunakan
9. tabung
Penghubung lensa objektif dan lensa okuler
10. penjepit objek
Menjepit kaca objek supaya tidak bergeser
11. kaki mikroskop
Menjaga mikroskop agar tetap tagak berdiri
12. lengan mikroskop sebagai pegangan mikroskop ketika mikroskop diangkat
atau dipindahkan (widyatmoko,2008)
B.SEL

Sekian banyak organ-orgab yang terdapat didalam sel, inti sel

merupakan subjek yang paling banyak mendapat perhatian dari para ahli ilmu
genetika.hal ini disebabkan karena didalam ini inilah dapat ditemukan kromosom dan

gen. Sifat-sifat kromosom membentuk seperti untaian yang mengandung unit

pewarisan sifat yang disebut gen. Kromosom memiliki bagian sentral yang disebut

sentromer. Berdasarkan posisi sentromernya, kromosom bisa digolongkan dalam

empat golongan yaitu; metasentrik (sentromer terletak ditengah-tengah kromosom),

submetasentrik (sentro terletak agak dipinggir kromosom), akrosentrik (sentromer

terletak di dekat ujung kromosom), dan telesntrik (sentromer terletak diujung

kromosom). Panjang kromosom bervariasi dari satu atau dua mikron sampai beberapa

mikrometer. Banyak gen yang terdapat pada kromosom bervariasi dari beberapa

sampai ribuan gen, tergantung panjang kromosom bervariasi dari beberapa

mikrometer. Banyaknya gen yang terdapat pada kromosom bervarisi dari beberapa

sampai ribuan gen, tergantung panjang kromosom. Didalam sel tubuh, kromosom

berada di dalam kondisi berpasangan sesuai dengan bentuk, panjang, dan letak

sentromer. Kromosom yang memiliki bentuk, panjangm dan letak setromer yang

sama disebut berada dalam keadaan diploid (2n). Sel kelamin atau gamet pada

umumnta memiliki kromosom yang tidak berpasangan dalam keadaan haploid, n

(Racman Ronny, 2004, hal:1)


Sel merupakan unit dasar keidupan yang tidak dapat dilihat tanpa

menggunakan mikroskop karena berukuran sangat kecil (sel manusia berdiameter

sekitar 25 mikromete). Tubuh manusia mengandung 60 miliar ( 6 x 1013) sel dan

sekitar dua ratus jenis sel yang berbeda tetapi semuanya memiliki struktur dasar yang

sama. Ada dua jenis utama sel-sel eukariota (hewan,tumbuhan, dan jamur) dan sel

prokariota (bakteri). Sel eukariota memiliki materi genetik berupa asam

deoksiribonukleat (DNA) yang dikemas menjadi kromosom didalam nukleus.

Diameter sel prokariota berukuran 1 n 3 meter sedangkan sel eukariota dapat

berdiameter sekitar 200 mikrometer. Sel – sel yang berukuran lebih kecil ini memiliki

DNA yang berada bebas di sitoplasma sel. Meskipun ada perbedaan seperti ini, dapat

dibayangkan bahwa sel manusia dan sel bakteri bersama-sama memiliki materi

genetik yang dikelilingi sitoplasma yang dilapisi membran tipis (James, Baker dan

Swain, 2008, hal:77).

Istika sel dipakai oleh robert hooke, kira-kira 300 tahun yang lalu,

untuk ruang-ruang kecuk seperti kotak yang dilihatnya pada waktu ia mengamati

gabus dan bahan tumbuhan lain di bawah mikroskop yang ada pada waktu itu di

temukan. Bagian penting dari sel bukanlah dinding selulosa yang dilihat dari hooke

melainkan isi dari sel itu (muthtadin, 2014, hal : 45)

Semua organisme kompleks tersusun dari sel-sel dengan cara yang

sama seperti rumah yang tersusun dari batu bata. Sel-sel ini terorganisasi dan

berinteraksi untuk melakukan fungsi yang berbeda, sel-sel yang melakukan fungsi

yang sama bergabung membentuk jaringan, misalnya jaringan hati tersusun dari sel-

sel hati. Jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ misalnya jantung
tersusun dari jaringan otot dan saraf yang bekerja sama sehingga jantung memompa

darah ke seluruh tubuh (james, baker dan swain, 2008, hal : 77).

a.Sel tumbuhan

Sel tumbuhan dan hewan terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk,

warna dan struktur bagian dalam, akan tetapi seluruhnya mempunyai sifat tertentu

yang umum. Setiap sel terdiri dari suatu tali yang sangat halus terbuat dari bahan

berupa gel dikelilingi oleh suatu membran sel. Kebanyakan sel mengandung satu inti

dan struktur bagian dalam lainnya yang disebut sebagai organel yang mempunyai

fungsi-fungsi khas ( muthtadin, 2014, hal : 10)

Bagian tumbuhan yang pokok yaotu akar, batang dan daun, sedangkan

bagian-bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaan salah satu diantara bagian

pokok yang tadi saja atau kombinasi bagian-bagian pokok tersebut, atau dengan lain

kata permukaan tersebut merupakan bagian tumbuhan (ih statu nascendi)

(Tjitrosoepomo, 2012, hal: 100).

b.sel hewan

Sel hewan yaitu nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan.

Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan karena mereka tidak

memiliki dinding sel dan kloroplas, dan biasanya memiliki vakoala yang lebih kecil

bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi

bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan, sel hewan terdiri dari
vesikel. Mikrotubulus, membran plasma, vakuola, sitosol, selaput inti, badan golgi

dan lisosom (Tjitrosoemopo, 2012, hal : 101)

c.sel prokariotik

Prokariota terdiri dari dinging sel, membran dan DNA bebas di

sitoplasma. Sedangkan eukariota terdiri dari nukleus yang dikelilingi membran dan

membran. Berbagai sistem organ bersama-sama membentuk organisme multiseluler,

misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan jamur. Sel-sel prokariota (bakteri) tidak

terorganisasi menjadi struktur seperti halnya sel-sel manusia. Bakteri adalah satu sel

tunggal (uniseluler) yang mampu hidup mandiri. Beratus-ratus jenis bakteri tunggal

didalam tubuh (James, Baker dan Swaim, 2008, hal: 77-78)

d.sel eukariotik

Fitur yang mendefinisikan yang menetapkan sel eukariotik terpisah

dari sel prokariotik bahwa mereka memiliki organdel bermembran, terutama inti,

yang dari bahasa yunani yaitu eue “baik” dan karyon “kacang” aatau “kemel”. Sel

eukariotik juga mengandung organel bermemran lainnya seperti mitokondria dan

badan golgi. Selain itu, tumbuhan dan alga mengandung kloroplas. Organisme

eukariotik ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler. Hanya ekukariotik yang

memilik banyak jenis jaringan yang terdiri dari jenis sel yang berbeda (James, Baker

dan Swaim, 2008, hal : 78).


Eukariotik merupakan minoritas keicl dari semua makhluk hidup

bahkan sel-sel dalam tubuh manusia kala jumlah sepulu banding satu dengan bakteri

dalam usus. Namun, karena ukuran mereka jauh lebih besarn biomassa kolektif

eukariotik di seluruh dunia diperkiraka sekitar setara dengan prokariotik. Eukariota

pertama kali berkembang sekitar 1,6-2,1 miliar tahun yang lalu yang pada umumnya,

sel eukariotik memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariotik dan memiliki bagian-

bagian sub-seluler yang disebut dengan organel dan sitoskeleton yang terdiri atas

mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen. Selain melakukan pembelahan sel secara

aseksual, kebanyakan eukariotik juga bisa melakukan reproduksi seksual melalui

proses fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariotik (Tjitrosoepomo,2012,hal:102)

C. INTERGRASI AYAT
Sesuai firman Allah dalam Surat Al A’raf ayat 56 sebagai beikut :

         


      
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)

memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (Tidak akan diterima)

dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada

orang-orang yang berbuat baik.”

Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa penguasaan penggunaan

mikroskop mahasiswa perl ditingkatkan, jika keterampilan tersebut tidak ditingkatkan

maka materi yang diajarkan tidak akan dikuasai dengan baik, dan menyebabkan

kualitas alumni menjadi rendah, sehingga menurunkan daya saing universitas dalam

pendidikan global. Oleh karena itu diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui

bagaimana penguasaan penggunaan mikroskop mahasiswa dalam pelaksaana


praktikum mikroskop dan pengamatan sel, sehingga diperoleh suatu solusi yang dapat

meminimalisir kesalahan penggunaan mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai