Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

AVERTEBRATA AIR
“PHYLUM COELENTERATA”

OLEH:
MUHAMMAD FADHLILLAH
C1K 212 049
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


UNIVERSITAS MATARAM
2013
HALAMAN PENGESAHAN

Laporanpraktikumavertebrata air telahdiselesaikanoleh:

NAMA : MUHAMMAD FADHLILLAH


NIM : C1K212049

MENGETAHUI

(Asisten) (Praktikan)

(M A R J U K Y) (MUHAMMAD FADHLILLAH)
NIM: C1K010036 NIM: C1K212049

TanggalPengesahan :

BAB. I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pada praktikum kali ini, akan diuraikan ciri-ciri dan klasifikasi dari filum
coellenterata. Phylum coelenterata ini terbagi menjadi tiga kelas yaitu, Hydrozoa,
Schypozoa, Anthozoa yang akan diketahui ciri-cirinya.
Phylum coelenterata memiliki beberapa karang seperti Tubipora musica,
Acropora sp, Favites sp dan Fungia sp, karang ini memiliki bagian-bagian yank
harus diketahui melalui praktikum.
Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan praktikum ini untuk mengetahui
struktur morfologi dan anatomi organisme yang tergolong dalam phylum
coelenterata. Berdasarkan dari hasil pengamatan praktikum, dapat dilihat spesies-
spesies coelenterata memiliki persamaan, yaitu memiliki tentakel, mulut, rongga
gastrovaskuler dan simetri tubuhnya diploblastik radial.
Selain memiliki persamaan, phylum coelenterata juga mempunyai perbedaan
ada tidaknya cakram basal serta berdasarkan bentuknya, ada yang polip dan ada
mendusa.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum kali ini antara lain :
1. Melakukanidentifikasiterhadaphewanavertebrata airdarifilumCoelenterata
2. Mengetahuiciri – cirihewanavertebrata airdarifilumCoelenterata
3. Mengetahui struktur, fungsi, dan kehidupan hewan avertebrata air dari filum
Coelenterata
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA

Coelentrata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua


lapisan sel, yaitu ektoderm, (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau
gastrodermis). Lapisan ektoderm berfungsi sebagai pelindung, sedangkan lapisan
endoderm berfungsi untuk pencernaan (Anonim, 2011).

Favites adalah hewan yang memiliki beberapa bagian antara lain, sekat atau
pembatas yang disebut dengan septa. Pada hewan ini berwarna hitam dengan duri
yang hamper sama dengan warna tubuhnya Gerakannya tidak begitu aktif mencakup
dengan gerakan duri-duri dan tabung-tabung telapaksisi oral, selain itu juga terdapat
mulut yang dilengkapi dengan 5 buah gigi dari mulut diteruskan keesophagus dan
berlanjut kelambung yang berlobus (Anonim, 2012).  
Anthozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filumCnidaria. Anthozoa berasal dari bahasa Yunani, anthos berarti
bunga, dan zoon berarti hewan. Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti
bunga atau hewan bunga, yang meliputi anemon laut serta hewan-hewan karang.
Anthozoa hidup sebagai polip.Contoh anemone laut adalah Metridium (Soemarwoto,
I, 2007).
Acropora mempunyai bentuk percabangan aborsen dengan percabangan
rampai sampai gemuk.radial koralit membentuk tabung dengan bukan membulat atu
oval tersusun merata dan rapat. Warna koloni kecoklatan dengan unjung cenderung
memutih. Terbesar di seluruh perairan Indonesia (Wells 1995 dalam Suharsono,
1996).
Fungia adalah hewan yang dikenal dengan nama karang hitam (mushroom-
coral) dan berukuran besar. Hidup berkoloni dengan cara gemmatio kesamping,
sehingga terjadi bentuk sebagai pohon yang banyak memiliki zooid yang berpangkal
pada satu caenosarc (Maryati, 2007).
BAB. III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,02 April 2013, pukul
12:00 sampai selesai dan bertempat di Laboraturim Program Studi Budidaya
Perairan Universitas Mataram.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum


Adapun alat dan bahan praktikum yang digunakan antara lain:
NO. Alat dan Bahan Fungsi
1 Kaca pembesar (lup) Untuk melihat benda kecil dan bagian dari
spesies
2 Bak praparat Untuk menyimpan karang
3 Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan pada
karang
4 Tubifora musica Sebagai objek yang diamati
5 Fungia sp Sebagai objek yang diamati
6 Acropora sp Sebagai objek yang diamati
7 Favites sp Sebagai objek yang diamati

3.3ProsedurKerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum kali ini adalah:
1. Didengarkan apa yang disampaikan oleh Co.ass, tentang bagian-bagian
spesies akan diamati
2. Digambar empat spesies yang telah disediakan sebagai laporan sementara
3. Dicatat apa yang telah disampaikan oleh co.ass mengenai acara praktikum
4. Diamati spesies dan dicatat bagian-bagiannya
BAB. IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM :Coellenterata NAMA :M. FADHLILLAH
TANGGAL : 04 April 2013 NIM : C1K212049
ASISTEN : MARJUKY KLP : 1 (satu)
GAMBAR DORSAL KLASIFIKASI
Phylum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Sub kelas : Zhoantaria
Ordo : Madreroporaria
Family : Favidae
Genus : Favites
Species : Favites sp.
Local name : Favites
GAMBAR VENTRAL KETERANGAN GAMBAR
1. Sekat (Septa)
2.Ruang antar sekat (coralit)
3.Mulut
GAMBAR LITERATUR CIRI – CIRI
1.Memiliki sekat (septa)
2.Menempel pada substrat
3.Memiliki Coralit dan Taecha

Sumber : Anonim, 2012

LEMBAR KERJA
GAMBAR DORSAL KLASIFIKASI
Phylum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Sub kelas : Zhoantaria
Ordo : Madreroporaria
Family : Fungiidae
Genus : Fungia
Species : Fungiasp.
Local name : Karang amur

GAMBAR VENTRAL KETERANGAN GAMBAR


1. Mulut
2. Sekat (septa)
3. Lingkaran tahun

GAMBAR LITERATUR CIRI – CIRI


1. Berbentuk seperti jamur
2. Memiliki sekat (septa)
3. Memiliki lingkaran tahun
4. Berwarna putih (tidak terang)

Sumber:Anonim, 2012

LEMBAR KERJA
GAMBAR DORSAL KLASIFIKASI
Phylum :Coelenterata
Kelas :Anthozoa
Sub kelas :Alcyonaria
Ordo :Stolonifera
Family :Tubiforidae
Genus :Tubifora
Species :Tubiforamusica
Local name:Karangsuling

GAMBAR VENTRAL KETERANGAN GAMBAR


1. Lubang pori - pori
2. Tabung ventrikel
3. Platform
4. Aboral

GAMBAR LITERATUR CIRI – CIRI


1. Berbentuk seperti bunga
2. Memiliki pori - pori
3.Memilikiruas (platform)
4.Memilikitabung – tabungkecil
(ventrikel)

Sumber: Anonim, 2012

LEMBAR KERJA
GAMBAR DORSAL KLASIFIKASI
Phylum :Coelenterata
Kelas :Anthozoa
Sub kelas :Zhoantaria
Ordo :Madreroporaria
Family :Acroporidae
Genus :Acropora
Species :Acroporasp.
Local name:Acropora

GAMBAR VENTRAL KETERANGAN GAMBAR


1. Polip
2. Mata
3. Hydran
4. Batang primer
5. Aboral

GAMBAR LITERATUR CIRI – CIRI


1. Memiliki polip (pori – pori)
2.Melekatpadasubstrat
3.Memilikimata yang banyak
4.Memilikilubang hydra
5.Memilikibatang primer

Sumber : Anonim, 2012


BAB. V.PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapaun beberapakesimpulan yang dapat di tarik daripembahasan di atas
adalah sebagai berikut :
1. Yang termasuk dalam filum coelenterat adalah, Tubifora musica, Acroporra
sp., Favites sp. Dan Fungia sp.. .
2. Ciri dari filum coelenterata antara lain, Tubifora musica berbentuk seperti
bunga, Acropora sp.berbentuk seperti batang, Favites sp. Berbentuk seperti
bunga, Fungia sp. Berbentuk seperti jamur.
3. Semua filum coelenterata tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3) dan
berfungsi untuk melekatkan diri pada substrak.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan pada praktikum antar lain:

1. Diharapkan pada co.as, pada saat menjelaskan jangan tertujuh pada satu arah
ajaa tau pada satu praktika.
2. Pada saat menjelaskan, mohon suaranya diperbesarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011.http://google.com/mengenal filum coellenterata. Diakes padat anggal


12 Maret 2011.
Anonim.2011. http://id.wikipedia./coellenterata/wiki.html.Diakses pada tanggal 11
Maret 2011.

Budi, L. 1993. Biologi laut I. Ujung Pandang :Rineka Cipta.

Maryati, dkk.2007. Biologi Jilid 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Soemarwoto, I, dkk. 1982. Biologi Umum. Jakarta :Gramedia

Filum coellenterata yang kedua yaitu Fungia sp. atau disebut juga kerang
jamur. Pada bagian dorsal, kerang jamur ini memiliki mulut yang berfungsi untuk
bernafas, dan makan. Selain itu, juga terdapat sekat – sekat atau disebut dengan septa.
Sedangkan pada bagian ventral,terdapat bintik – bintik kasar yang disebut aboral
yang berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat untuk hidupnya. Selain itu, pada
bagian ventral juga terdapat lingkaran tahun yang berguna untuk mengetahui umur
dari kerang jamur tersebut.

Kadang-kadang gemmae terjadi pengumpulan sehingga dibentuk koloni


padat. Setelah dewasa berbentuk polip dengan memiliki banyak pentakel, pada fungia
terdapat banyak septa dan hubunga bersama-sama dengan synaptocula.

Fungia umumnya bersifat multiseluller, diploblastik dan acelomata. Fungia


hidup di air laut, tubuhnya berongga yang bergerigi-gerigi memanjang pada seluruh
tubuhnya. Habitatnya di laut dankal atau zona nertik dan melekat didasar laut yang
airnya hangat dengan kedalman sekitar 50 meter. Bereproduksi secara
aseksual,memakan ikan dan udang-udang kecil dan tempat berkembang biaknya ikan,
dapat dipakai sebagai hiasan rumah, bahan kapur dan sebagai taman laut tempat
rekreasi dan keindahan warnanya dapat memper cantik lingkungan di bawah laut.

Filum coellenterata yang terakhir pada praktikum kali ini yaitu Acropora sp..
Pada bagian dorsal, terdapat banyak bagian yang menonjol (bentul – bentul) yang
disebut dengan polip (pori – pori). Didalam polip terdapat mata yang sangat banyak.
Selain itu, terdapat juga lubang hydran yang merupakan tempat pertunasan. Apabila
ada bagian yang patah, maka akan tumbuh yang baru pada bagian hydran tersebut.
Sedangkan pada bagian aboral yang berfungsi yang melekatkan diri pada substrak.
Hewan ini termasuk bentuk karang yang tersusun atas zat kapur sehingga tubuhnya
tampak keras.Tentakel pada tubuhnya sebagai alat untuk bergerak. Umumya hidup di
perairan hangat dan di tempat yang dangkal  dengan berkoloni.
Koloninya sangat umum dijumpai dalam bentuk bercabang, meja dan
bersemak-semak. Bentuk mengerak (encrusting) dan submasif jarang
ditemukan.Memiliki dua tipe korait yaitu : axial koralit dan radial koralit. Tidak
memiliki kolumela. Dinding koralit terpisah dengan konestum (koralit memilki
dinding masing-masing).Polip hanya muncul di malam hari.
Tingkat pertumbuhan karang Acropora jauh lebih cepat daripada sebagian
besar karang lain. Untuk memaksimalkan tingkat pertumbuhan mereka, sangat
penting untuk mempertahankan pH tinggi, alkalinitas dan tingkat kalsium, dan untuk
menjaga kadar fosfat dan nitrat mendekat inol mungkin. Jika kondisi ideal, juga dapat
dikultur dan tumbuh menjadi koloni baru dari hidup fragmen atau pecahan-pecahan.
Karang Acropora menerima sebagian besar kebutuhan gizi mereka dari fotosintesis,
tetapi akan mendapatkan keuntungan dari penambahan berbagai jenis nabati dan
zooplankton.

Filum coellenterata ketiga yaitu Tubifora musica atau disebut juga dengankerang
suling. Pada bagian dorsal, Kerang suling ini memiliki banyak lubang pori – pori,
dan terdapat tabung – tabung kecil yang sangat banyak. Tabung ini disebut dengan
tabung ventrikel. Sedangkan pada bagian aboral, terbuat dari zat kapur, dan berbentuk
seperti bunga.
Tubifora musica atau karang suling mempunyai warna yang berbeda-beda,
struktur tubuh terdapat polip, plat form berbentuk seperti tabung kecil, ventrikal
seperti lubang tabung kecil dan aboral yang berfunsi untuk melekatkan diri pada
substrak.

Habitatnya pada dasar laut, bereproduksi secara seksual dan aseksual dan
bermanfaat bagi habitat ikan.

Filum coellenterata yang pertama adalah Favitessp.. Pada bagian dorsal


Favites sp. Ini memiliki lingkaran dalam (garis dalam) yang disebut taecha. Pada
taecha, terdapat ruang yang disebut coralit. Favites sp. Ini juga memiliki mulut yang
terletak pada bagian dalam thaeca. Sedangkan pada bagian ventral, terdapat aboral,
yang berfungsi melekatkan diri pada substrat.
Bentuk tubuh/badannya bulat, setengah bulat. Skeleton terdiri atas 10 pasang
baris laminae meridionales yang tersusun deret-deret rapat dari satu ujung kesisi
ujung yang lain. Pada ossiculumada suatu tuber culum dengan spina bersendi yang
dapat digerakkan. Favites sp. ini, memiliki beberapa bagian antara lain, sekat atau
pembatas yang disebut dengan septa. Pada hewan ini berwarna hitam dengan duri
yang hamper sama, dengan warna tubuhnya. Gerakannya tidak begitu aktif mencakup
dengan gerakan duri-duri dan tabung-tabung telapaksisi oral, selain itu juga terdapat
mulut yang dilengkapi dengan 5 buah gigi dari mulut diteruskan ke esophagus dan
berlanjut kelambung yang berlobus.  

Pada hewan ini terdapat pembuluh sirkular, tabung telapak dengan ampula.
Lalu usus berbalik arah dan berakhir sebagai rectum dari esophagus mulai dari
sebuah siphon yang berada dalam dinding lambung dan terus ke posterior. Habitat
hewan ini hidup dalam air laut, darilaut yang dangkal sampai yang dalam. Biasanya
bersembunyi dalam batu-batu, tetapi ada juga yang bersembunyi di dalam batuan
karang. Bermanfaat untuk mencegah kerusakan dan kepunahan lamun (seagrass)
yang memiliki peran penting bagi kehidupan organism laut dan bahkan manusia.

Anda mungkin juga menyukai