Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
dalam pengobatan pasien dengan gangguan obsesif-kompulsif. Suatu
penelitian MRI baru-baru ini melaporkan peningkatan waktu relaksasi T 1
di korteks frontalis. 1
2
Sedangkan menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan
Jiwa (PPDGJ) diIndonesia yang ke-III sebagai berikut :
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang jelas) :
a) - thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan
walaupun isinya sama tapi kualitasnya berbeda.
- thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar
masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil
keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan
- thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang
lain atau umum mengetahuinya;
b) - delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar, atau
- delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar
- delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan
pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang ³dirinya´ secara
jelas merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau pikiran,
tindakan atau penginderaan khusus);
- delusion perception = pengalaman inderawi yang tak wajar, yang
bermakna sangatkhas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik
atau mukjizat;
c) Halusinasi auditorik :
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus-menerus terhadap
perilkau pasien, atau
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara
berbagai suara yang berbicara) atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
pasien
3
d) Waham-waham menetap lainnya yang menurut budaya setempat
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal
keyakinan agama atau politik tertentu, ataukekuatan dan kemampuan
di atas manusia biasa
sil) yang memenuhi kriteria A (yaitu gejala fase aktif) dan mungkin termasuk
periode gejala prodormal atau residual. Selama periode prodomal atau
residual, tanda gejala mungkin dimanifestasikan hanya oleh gejala negatif
atau dua atau lebih gejala yang dituliskan dalam kriteria A dalam bentuk
yang diperlemah (misalnya keyakinan yang aneh, pengalamam persepsi
yang tidak lazim).
D. Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan mood: gangguan
skizoafektif dan gangguan mood dengan ciri psikotik telah disingkirkan
karena:
Tidak ada episode depresi berat, manik, atau campuran yang telah
terjadi bersama-sama dengan gejala fase aktif, atau
Jika episode mood telah terjadi selama gejala fase aktif, durasi totalnya
adalah relatif singkat dibandingkan durasi periode aktif dan residual.
E. Penyingkiran zat/kondisi medis umum: gangguan tidak disebabkan oleh efek
fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, suatu
medikasi) atau suatu kondisi medis umum.
2.8 Penatalaksanaan
A. Terapi biologis
4
Secara umum antipsikotik sebaiknya dimulai pada dosis rendah.
Dosis tersebut dipertahankan selama 4 - 6 minggu, kecuali terdapat gejala psikotik
atau agresif atau sulit tidur yang parah. Peningkatan dosis yang terlalu cepat akan
meningkatkan risiko terjadinya gejala ekstrapiramidal dan gejala negative
sekunder tanpa adanya kegunaan dari antipsikotik itu sendiri. Penggunaan obat
parenteral short-acting untuk pasien baru sebaiknya dihindari. Namun terapi
dengan obat long-acting tidak boleh diberikan kecuali pada pasien dengan riwayat
tidak responsive dengan bentuk pengobatan lain. Penggunaan dosis tinggi untuk
pengobatan sekali, dalam pengawasan tenaga medis, khususnya tenaga medis
bagian kejiwaan.
2.9 Prognosis
Prognosis pasien schizophrenia ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
2.10 Komplikasi
1. Kematian akibat usaha bunuh diri (suicidal attempt) Bunuh diri.
2. Membunuh orang lain.
5
3. Alkoholik.
6
BAB III
SIMPULAN
7
digunakan antipsikotik tipikal maupun atipikal. Untuk psikoterapi
membutuhkan keterlibatan individu, tenaga kesehatan, keluarga dan
lingkungan yang mendukung kesembuhan pasien
5. Prognosis pasien baik ditentukan oleh riwayat keluarga ttg gangguan
mood/afektif, perilaku dan personalitas premorbid yang baik, sudah
menikah, onset akut, gejala kelainan mood terutama kelainan depresif,
gejala positif (positive symptoms) , sistem pembantu (support systems)
yang baik.
8
DAFTAR PUSTAKA