PENDAHULUAN
Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dan kebenaran sebelumnya sehinga
kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Kurikulum
1994).
dengan baik, maka pembelajaran matematika harus lebih terpusat kepada peserta
didik. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, dengan cara menemukan sendiri
dan berinteraksi dengan siswa lainnya. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar ada beberapa masalah yang sering ditemui seperti
motivasi dan minat sebagian siswa belajar matematika kurang sehingga berpengaruh
terhadap rendahnya hasil belajar siswa dan suasana pembelajaran dalam kelas, siswa
yang kurang aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dan hanya menerima apa
yang diberikan guru dan lebih banyak diam dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran yang diterima siswa tidak bertahan lama dan mudah hilang.
Permasalahan lain yang ditemui adalah rendahnya hasil belajar, terlihat dari hasil
latihan yang dikerjakan siswa, hanya 50% nilai siswa diatas KKM.
1
Kurang optimalnya nilai yang diperoleh siswa tidak terlepas dari peran seorang
guru sebagai motivator dan fasilisator. Seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
dapat menetukan hasil belajar peserta didik. Kesalahan dalam menggunakan metode
menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang diharapkan. Salah satu metode yang
model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan
kooperatif siswa didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka
meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
2
C. Tujuan Penelitian
penggunaan model Kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar matematika siswa di
1. Bagi siswa: Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
3. Bagi Sekolah: sebagai acuan dalam menentukan metode yang tepat dalam