Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep

atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dan kebenaran sebelumnya sehinga

kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Kurikulum

1994).

Untuk mendukung agar tujuan pendidikan matematika di atas dapat tercapai

dengan baik, maka pembelajaran matematika harus lebih terpusat kepada peserta

didik. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, dengan cara menemukan sendiri

dan berinteraksi dengan siswa lainnya. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran

matematika memberikan potensi besar untuk meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi yang sedang dipelajari.

Dalam proses belajar mengajar ada beberapa masalah yang sering ditemui seperti

motivasi dan minat sebagian siswa belajar matematika kurang sehingga berpengaruh

terhadap rendahnya hasil belajar siswa dan suasana pembelajaran dalam kelas, siswa

yang kurang aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dan hanya menerima apa

yang diberikan guru dan lebih banyak diam dalam proses pembelajaran sehingga

pembelajaran yang diterima siswa tidak bertahan lama dan mudah hilang.

Permasalahan lain yang ditemui adalah rendahnya hasil belajar, terlihat dari hasil

latihan yang dikerjakan siswa, hanya 50% nilai siswa diatas KKM.

1
Kurang optimalnya nilai yang diperoleh siswa tidak terlepas dari peran seorang

guru sebagai motivator dan fasilisator. Seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam

mengembangkan kegiatan pembelajaran di sekolah. Metode yang digunakan oleh guru

dapat menetukan hasil belajar peserta didik. Kesalahan dalam menggunakan metode

menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang diharapkan. Salah satu metode yang

cocok digunakan dalam mata pelajaran matematika adalah dengan menggunakan

Model Kooperatif Tipe STAD.

Model pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran kooperatif. Semua

model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan

dan struktur penghargaan. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif siswa didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka

harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Tujuan pembelajaran kooperatif adalah prestasi belajar akademik siswa

meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta

pengembangan keterampilan sosial.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah: Apakah dengan menggunakan Metode Kooperatif Tipe STAD dapat

meningkatkan hasil belajar siswa di SDS Jam’iyyatul Hujjaj?.

2
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data/informasi dari

penggunaan model Kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar matematika siswa di

Kelas III SDS Jam’iyyatul Hujjaj Kota Bukittinggi.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi siswa: Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran

matematika dengan menggunakan metode STAD.

2. Bagi Guru: Memperbaiki pembelajaran yang dikelola oleh guru sehingga

menimbulkan rasa puas karena sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan

pembelajaran di kelasnya. Kemudian hasil PTK yang diperoleh dapat disebarkan

pada teman sejawat sehingga timbul keinginan untuk mencoba melakukan

perbaikan bagi pembelajaran di kelasnya.

3. Bagi Sekolah: sebagai acuan dalam menentukan metode yang tepat dalam

pembelajaran metematika di SDS Jam’iyyatul Hujjaj Kota Bukittinggi.

Anda mungkin juga menyukai