Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Hasil belajar

a. Pengertian

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1995: 787) istilah hasil

belajar merupakan unsur hasil dan unsur belajar. Hasil merupakan suatu

hasil yang telah dicapai pelajar dalam kegiatan belajarnya (dari yang telah

dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).

Sejalan dengan itu, Nawawi (1981: 100) mengemukakan bahwa

keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah

pelajaran tertentu. Kemudian Nawawi (1981: 127) menambahkan

berdasarkan tujuannya, hasil belajar dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau

kecapakan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas,

termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat.

b. Hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu

pengetahuan tentang apa yang dikerjakan.

c. Hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran disekolah, sehingga terjadi perubahan keterampilan, kebiasaan

sikap dan pengetahuan pada siswa yang berupa nilai atau skor.

5
B. Pendekatan Kooperatif Learning tipe Student Team Achievement

Division (STAD)

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok

dengan jumlah peserta didik 4-5 orang dengan gagasan untuk saling

memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya

suatu tujuan pembelajaran yang maksimal. Pembelajaran kooperatif

menurut Depdiknas (2003:5) “Pembelajaran Kooperatif (cooperative

learning) merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa

yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk

mencapai tujuan belajar”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan

struktur penghargaan. Dalam proses pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk bekerjasama pada suatu

tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikannya usaha untuk

menyelesaian tugas yang diberikan oleh guru. Tujuan model pembelajaran

kooperatif adalah prestasi belajar akademik siswa meningkat dan siswa

dapat menerima berbagai keragaman dari temannya. Salah satu tipe dari

pembelajaran kooperatif adalah Tipe STAD.

a. Pengertian Model Pembelajaran Tipe STAD ( Student Teams

Achievement Division)

6
Menurut Slavin (2009:144), menjelaskan bahwa pembelajaran

kooperatif teknik STAD adalah pembelajaran kelompok yang terdiri dari

empat atau lima orang dengan struktur heterogen, heterogen dari prestasi,

jenis kelamin dan etnis. Materi dirancang untuk belajar kelompok, siswa

bekerja sama menyelesaikan kegiatan secara bersama-sama berdiskusi dan

saling membantu dalam kelompoknya

b. Prinsip Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Adapun prinsip dari pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

sebagai berikut: (a). Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab

atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. (b) setiap

anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota

kelompok mempunyai tujuan yang sama. (c) setiap anggota kelompok

(siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara

anggota kelompoknya. (d) setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai

evaluasi. (e) setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya. (f) setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta pertanggung

jawaban secara individual materi yang ditangani dalam kooperatif.

Pada STAD siswa dalam suatu kelas tertentu dibagi menjadi

kelompok dengan 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen yang

terdiri dua laki-laki dan perempuan, berasal dan berbagai suku, memiliki

kemampuan tinggi, sedang dan anggota tim menggunakan lembar kegiatan

7
atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi

pelajarannya, dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk

memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan

melakukan diskusi (Rachmadiarti, 2001).Metode diskusi yang digunakan

dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dengan ceramah, tanya

jawab, diskusi, dan sebagainya, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan siswa (Permana, 2004).

c. Ciri- ciri pembelajaran kooperatif tipe STAD

Menurut Nur dalam Chotimah (2007), ciri- ciri pembelajaran

kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut (a) siswa dalam kelompok

secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetisi dasar

yang akan dicapai. (b) kelompok yang dibentuk dari siswa yang memiliki

kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang

dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku

yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender. (c) penghargaan

menekankan pada kelompok dari masing-masing individu.

d. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD. Menurut Agus

Suprijono (2011: 133-134), adalah sebagai berikut:

1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen

(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).

8
2. Guru menyajikan pelajaran.

3. Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-

anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam

kelompok itu mengerti.

4. Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat

menjawab kuis tidak boleh saling membantu.

5. Memberi evaluasi.

6. Kesimpulan.

e. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tipe Student Teams

Achievement Division (STAD)

1. Kelebihan model pembelajaran Kooperatif STAD

a) Meningkatkan kecakapan individu.

b) Meningkatkan kecekapan kelompok

c) Meningkatkan komitmen

d) Menghilangkan prasangka buruk

terhadap teman sebaya

e) Tidak bersifat kooperatif

f) Tidak memiliki rasa dendam

g) Dapat mengembangkan prestasi siswa,

baik hasil tes yang dibuat guru maupun tes baku

9
h) Meningkatkan Rasa percaya diri siswa

dan siswa merasa lebih terkontrol untuk keberhasilan

akademisnya

2. Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD

Menurut Slavin (dalam Nurasma 2006:2007) kekurangan

pembelajaran kooperatif learning tipe STAD yaitu:

a) Konstribusi dari siswa berpretasi rendah menjadi kurang

b) Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan

karena peran anggota yang pandai lebih dominan

c) Pemborosan waktu

d) timbul kelompok kecil

e) adanya suatu ketergantungan

f) menyebabkan siswa yang lambat berfikir tidak dapat berlatih

belajar mandiri.

g) memerlukan waktu yang lama sehingga target mencapai

kurikulum tidak dapat dipenuhi,

h) tidak dapat menerapkan materi pelajaran secara cepat

i) penilaian terhadap individu dan kelompok dan pemberian

hadiah menyulitkan bagi guru untuk melaksanakanny

10

Anda mungkin juga menyukai