Anda di halaman 1dari 2

ALUR PEMERIKSAAN HEPATITIS B PADA IBU HAMIL DI FASYANKES

Ibu Hamil Pendaftaran Bumil Trimester


Ruang KIA I dan II
Puskesmas (POLI KEBIDANAN) Bumil telah menandatangani
konseling Hepatitis B & informed consent.
HIV Data pasien di catat dalam
format pencatatan pkm (Form
9B), kuesioner, dan form
permintaan pengambilan drh

Bumil di arahkan ke Lab


Puskesmas

Pengambilan Darah Data dicatat dalam


Pemisahan Darah register laboratorium
Pemeriksaan Darah Metode Rapid (Form 9 F)
Tes : HIV & Syph

GunakanPuskesmas
Laboratorium Form 9G

Pemeriksaan HBsAg Konfirmatif di Lab


Rujukan BBLK Surabaya

Non Reaktif Reaktif

Edukasi untuk Pemeriksaan lanjutan :


Pemeriksaan Anti HBeAg - Anti Hbe
HBs dan Anti HBc SGPT/ALT - HBV DNA

Tinjut :
Hasil R & NR dikirim ke Dinkes prov  Dinkes Kab/kota  kirim ke
pkm
Non Reaktif Salah 1 Bila hasil hepatitis B reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan
/ke 2 nya untuk penanganan lebih lanjut.
Reaktif Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan.
Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
Vaksinasi Mandiri Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah
dengan Pemberian sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk untuk umpan
3 x (0, 1 & 6 Tidak perlu balik (feedback).
bulan) vaksinasi Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil
tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui
ada tidaknya antibodi.
Bila hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs non-reakif, maka
dianjurkan vaksinasi hepatitis B sebanyak 3
kali,dandiberikanpenyuluhan (KIE).
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang hepatitis B reaktif, diberikan HBIg,
vitamin K, danvaksinasi HB 0 kurang dari 12 jam setelah
kelahiran, dan vaksinasi hepatitis B berikutnya sesuai program
imunisasi nasional.
Setelah bayi berusia di atas 9 bulan, dilakukan pemeriksaan HBsAg
dan anti-HBs.
Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan
vitamin K dan HB 0 kurang 12 jam setelah kelahiran dan
vaksinasi hepatitis B berikutnya sesuaiprogram imunisasi
nasional.
Tindaklanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan
Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS, Direktorat
P2ML, Ditjen PP dan PLP).
ALUR PEMERIKSAAN HEPATITIS BPADA PADA KELOMPOK MASYARAKAT BERISIKO
TINGGI DI FASYANKES
Kelpk Berisiko
Kelompok Pendaftaran Ruang Poli Umum menandatangani informed
Puskesmas Konseling Hepatitis consent.
Berisiko Data mrk di catat dalam
format pencatatan pkm
(Form 10B)
, kuesioner, dan form
permintaan pengambilan drh

 Pengambilan Darah Data dicatat dalam


 Pemisahan Darah register
laboratorium
Laboratorium Puskesmas

Pemeriksaan HbsAg Konfirmatif di


Lab Rujukan BBLK Surabaya

Non Reaktif Reaktif

Edukasi untuk Pemeriksaan lanjutan :


pemeriksaan Anti - HBeAg - Anti Hbe
HBs dan Anti HBc - SGPT/ALT - HBV DNA
Tinjut :
 Hasil R & NR dikirim ke Dinkes prov  Dinkes
Non Salah 1/
ke 2 nya Kab/kota  kirim ke pkm
Reaktif
Reaktif
 Bila hasil konfirmasi menunjukkan hepatitis B,
maka pasiendirujuk ke rumah sakit rujukan.

Vaksinasi Tidak perlu  Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit


Mandiri dengan Vaksinasi rujukan
Pemberian 3 x  Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi
(0, 1 & 6 bulan)
lainnya atau mandiri
 Hasil pemeriksaan, penanganan dan
rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan
dikirim ke puskesmas yang merujuk untuk
umpan balik.
 Bila hasil deteksidini hepatitis B di puskesmas
non-reaktif, maka dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada
tidaknya antibodi.
 Bila hasil pemeriksaan HBsAg, dan anti-HBs non-
reakif, maka dianjurkan vaksinasi hepatitis B
sebanyak 3 kali.

Anda mungkin juga menyukai