Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

Target Costing and Cost Analysis for

Pricing Decisions

Dosen Pengampu:

Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Andri Fahmi C1C018110


2. Muhammad Hatta Wendry C1C018067

KELAS R-10

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan karunia-Nya sehingga laporan buku ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Adapun judul dalam laporan buku ini adalah “Target Costing and Cost Analysis for
Pricing Decisions”

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntasni
Manajemen Lanjutan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan buku ini. Terutama
kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing dan memberi arahan kepada kami.

Dengan disusunnya laporan buku ini diharapkan dapat memberikan informasi


kepada berbagai pihak yang membutuhkan. Penulis menyadari bahwa laporan buku
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
ataupun masukan yang membangun demi kesempurnaan pembuatan laporan buku ini
untuk masa yang akan datang dan lebih bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Akhir kata, semoga laporan buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
semua pihak. Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih.

Jambi, 17 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
Identitas Buku

Judul Buku : Mangerial Accounting (Creating Value In a Dynamic


Business Environment) ninth edition
Nama Pengarang : Ronald W. Hilton
Nama Penerbit : The McGraww-Hill Companies
Tahun Terbit : 2011
Jumlah Halaman : 850 halaman
Jmlh hal. Chapter : 41 halaman

Gambaran Isi Buku


1. Pengaruh Utama pada Keputusan Penetapan Harga
 Permintaan pelanggan
 Tindakan Pesaing
 Biaya
 Politik, Hukum, dan Terkait Gambar
 Masalah
2. Penetapan Harga yang Memaksimalkan Keuntungan Ekonomi
 Kurva Pendapatan Total, Permintaan, dan Pendapatan Marginal
 Kurva Biaya Total dan Biaya Marginal
 Harga dan Kuantitas yang Memaksimalkan Keuntungan
 Elastisitas harga
 Batasan dari Memaksimalkan Keuntungan
 Model
 Biaya dan Manfaat Informasi
3. Peran Biaya Produk Akuntansi dalam Penetapan Harga
 Biaya Ditambah Harga
 Rumus Penetapan Harga Biaya Penyerapan
 Rumus Penetapan Harga Biaya Variabel
 Menentukan Markup
 M.A.P. Persaingan Harga dan Biaya
 Pengelolaan
 Penetapan Harga Cost-Plus: Ringkasan dan
 Evaluasi
4. Penetapan Harga Strategis Produk Baru Target Costing
 M.A.P. Penetapan harga di Internet oleh
 “E-Tailers”
 Keuntungan Strategis dan Manajemen Biaya
 Proses
 Penetapan Biaya dan Target Berbasis Aktivitas
 Penetapan biaya
 Distorsi dan Harga Produk-Biaya:
 Peran Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas
 Rekayasa Nilai dan Pembiayaan Target
 Penetapan Harga Waktu dan Material
 Penawaran yang kompetitif
 Pengaruh Undang-Undang Antitrust pada Penetapan Harga
 Ringkasan Bab
 Tinjau Masalah tentang Penetapan Harga Cost-Plus
 Istilah Kunci
 Tinjau Pertanyaan
 Latihan
 Masalah
 Kasus
Latar Belakang Masalah

Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan dituntut


untuk memiliki keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan
persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Setiap
perusahaan akan memfokuskan kegiatannya pada pencarian laba. Saat ini semua
bisnis sedang berlomba lomba untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen dengan kualitas yang terbaik dan harga yang bersaing. Biaya
sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi laba merupakan unsur penting dalam
menjamin kemenangan perusahaan dalam melakukan persaingan di pasar. Bagi
perusahaan jasa, perencanaan biaya harus tersusun dengan baik, karena merupakan
dasar untuk menentukan harga sewa produk yang dihasilkan perusahaan. Dimana
harga sewa produk yang ditetapkan oleh suatu perusahaan diharapkan mampu
bersaing di pasaran. Penentuan harga sewa yang dapat bersaing bukanlah hal yang
mudah dilakukan. Harga jual yang terlalu tinggi dapat berakibat kalahnya perusahaan
dalam persaingan, sedangkan harga jual yang terlalu rendah dapat mengakibatkan
tidak tercapainya tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh laba pada tingkat yang
diinginkan. Demi kelangsungan hidup perusahaan, maka perlu dilakukan
pengendalian terhadap biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dan
mengurangi biaya-biaya yang tidak efektif dalam kegiatannya. Oleh karena itu,
perusahaan perlu menerapkan metode target costing untuk menyediakan informasi
bagi manajemen sehingga memungkinkan manajemen memantau kemajuan yang
dicapai dalam pengurangan biaya produk menuju target cost yang telah ditetapkan.
Semakin baik penerapan target costing pada perusahaan maka akan semakin baik pula
pengendalian biaya dan tujuan perusahaan untuk meningkatkan laba dapat dicapai.
Analisis Biaya Manfaat atau Cost Benefit Analysis digunakan untuk
mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka
tersebut dapat digunakan secara efisien. Pemerintah mempunyai banyak program atau
proyek yang harus dilaksanakan sedangkan biaya yang tersedia sangat terbatas.
Dengan analisis ini pemerintah menjamin penggunaan sumber-sumber ekonomi yang
efisien dengan memilih program–program kesehatan yang memenuhi kriteria
efesiensi. Analisis Cost Benefit merupakan alat bantu untuk membuat keputusan
publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Ada dua pihak yang
menaruh perhatian pada analisis ini, yaitu pertama, para praktisi teknis dan ekonom
yang berperan dalam mengembangkan metode analisis, pengumpulan data, dan
membuat analisis serta rekomendasi. Kedua, pemegang kekuasaan eksekutif yang
berwenang untuk membuat peraturan dan prosedur untuk melaksanakan keputusan
publik terutama keputusan di bidang kesehatan. Analisis ini hanya menitikberatkan
pada efisiensi penggunaan faktor produksi tanpa mempertimbangkan masalah lain
seperti distribusi, stabilisasi ekonomi dan sebagainya. Analisis ini hanya menentukan
program dari segi efisiensi sedangkan pemilihan pelaksanaan program berada di
tangan pemegang kekuasaan eksekutif yang dalam memilih juga mempertimbangkan
faktor lain. Suatu program yang efisien mungkin tidak akan dilaksankan karena
menimbulkan distribusi pendapatan yang semakin lebar. Sebaliknya program yang
menimbulkan distribusi pendapatan yang semakin baik akan dipilih meskipun progam
tersebut tidak terlalu efisien ditinjau dari hasil analisis Cost Benefit.

Rumusan Masalah
1. Apa saja pengaruh utama pada keputusan penetapan harga?
2. Bagaimana cara menggunakan model harga ekonomis untuk memaksimalkan
keuntungan?
3. Bagaimana cara menetapkan harga menggunakan rumus harga plus biaya?
4. Bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada dalam menetapkan harga
strategis produk baru?
5. Apa saja prinsip-prinsip utama dari target costing?
6. Apa yang dimaksud dengan peran biaya berbasis aktivitas dalam menetapkan
biaya target?
7. Bagaimana distorsi biaya produk dapat merusak strategi penetapan harga
perusahaan?
8. Bagaimana proses rekayasa nilai dan perannya dalam penetapan biaya target?
9. Bagaimana cara menentuka harga menggunakan pendekatan harga waktu dan
material?
10. Bagaimana cara menetapkan harga dalam pesanan khusus atau situasi
penawaran bersaing dengan penganalisis biaya yang relevan?
11. Apa saja batasan hukum dalam menetapkan harga?

Manfaat Penulisan
Laporan buku ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, laporan buku ini berguna sebagai ilmu
pengetahuan. Secara praktis, laporan buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan mengenai sukses dan


prestasi Pembaca, sebagai media informasi tentang materi akuntansi
manajerial yang baik secara teoritis maupun secara praktis.
2. Mengetauhi dan dapat memahami Target Biaya dan Analisis Biaya
yang telah di jelaskan dalam buku ini.
BAB II

PEMBAHASAN

Permintaan pelanggan

Tuntutan pelanggan sangat penting dalam semua fase operasi bisnis, mulai dari
desain produk hingga penetapan harganya. Masalah desain produk dan pertimbangan
harga saling terkait, sehingga harus diperiksa secara bersamaan. Misalnya, jika
pelanggan menginginkan perahu layar berkualitas tinggi, ini akan memerlukan waktu
produksi yang lebih lama dan bahan baku yang lebih mahal. Hasilnya hamper pasti
akan menjadi harga yang lebih tinggi. Di sisi lain, manajemen harus berhati-hati agar
produknya tidak keluar dari pasar. Membedakan permintaan pelanggan adalah proses
yang sangat penting dan berkelanjutan. Perusahaan secara rutin memperoleh
informasi dari riset pasar, seperti survei pelanggan dan kampanye uji pemasaran, dan
melalui umpan balik dari personel penjualan. Untuk menjadi sukses,

Tindakan Pesaing

Meskipun manajer Sydney Sailing Supplies ingin perusahaan memiliki pasar layar
sendiri, mereka tidak seberuntung itu. Pesaing domestik dan asing berusaha keras
untuk menjual produk mereka ke pelanggan yang sama. Jadi, saat manajemen Sydney
Sailing Supplies merancang produk dan menetapkan harga, manajemen perusahaan
harus terus mengawasi pesaing. Jika pesaing menurunkan harga kapal layar jenis
tertentu, Sydney Sailing Supplies mungkin harus mengikutinya untuk menghindari
kehilangan pangsa pasarnya. Namun perusahaan juga tidak bisa mengikuti para
pesaingnya secara membabi buta. Memprediksi reaksi kompetitif terhadap desain
produk dan strategi penetapan harga merupakan tugas yang sulit tetapi penting bagi
manajemen Perlengkapan Berlayar Sydney.
Dalam mempertimbangkan reaksi pelanggan dan pesaing, manajemen harus
berhati-hati dalam mendefinisikan produknya dengan benar. Haruskah manajemen
Sydney Sailing Supplies mendefinisikan produknya secara sempit sebagai
perlengkapan berlayar, atau lebih luas lagi sebagai perlengkapan berperahu?
Misalnya, jika perusahaan menaikkan harga perahu layar untuk dua orang, apakah ini
akan mendorong calon pelanggan beralih ke kano, perahu dayung, dan perahu motor
kecil? Ataukah sebagian besar pelanggan perahu layar potensial bereaksi terhadap
kenaikan harga hanya dengan berbelanja harga di antara produsen perahu layar yang
bersaing? Cara manajemen Sydney Sailing Supplies menjawab pertanyaan-
pertanyaan ini dapat sangat memengaruhi strategi pemasaran dan penetapan harga.

Biaya

Peran biaya dalam penetapan harga sangat bervariasi di antara industri. Di beberapa
industri, harga ditentukan hampir seluruhnya oleh kekuatan pasar. Contohnya adalah
industri pertanian, di mana harga biji-bijian dan daging didorong oleh pasar. Petani
harus memenuhi harga pasar. Untuk memperoleh keuntungan, mereka harus
memproduksi dengan biaya di bawah harga pasar. Ini tidak selalu memungkinkan,
sehingga beberapa periode kerugian pasti terjadi. Di industri lain, manajer
menetapkan harga setidaknya sebagian berdasarkan biaya produksi. Misalnya,
penetapan harga berbasis biaya digunakan di pesawat terbang, peralatan rumah
tangga, dan industry bensin. Harga ditetapkan dengan menambahkan markup ke
biaya produksi. Manajer memiliki kebebasan dalam menentukan markup, sehingga
kekuatan pasar juga memengaruhi harga. Di utilitas publik, seperti perusahaan listrik
dan gas alam, harga umumnya ditetapkan oleh badan pengatur pemerintah negara
bagian. Biaya produksi adalah yang terpenting dalam membenarkan tingkat utilitas.
Biasanya, utilitas publik akan mengajukan permintaan kepada Komisi Utilitas Umum
untuk kenaikan tarif berdasarkan biaya produksinya saat ini dan yang diproyeksikan.
Industri dapat memberi harga produknya di bawah biaya produksi tanpa batas. Dan
tidak ada manajemen perusahaan yang dapat menetapkan harga secara membabi buta
dengan biaya plus markup tanpa mengawasi pasar. Dalam kebanyakan kasus,harga
dapat dilihat dengan salah satu cara berikut.

Masalah Politik, Hukum, dan Terkait Gambar

Di luar pengaruh penting pada harga kekuatan pasar dan biaya, terdapat
serangkaian pertimbangan lingkungan. Dalam hukum daerah, manajer harus
mematuhi hukum tertentu. Undang-undang pada umumnya melarang perusahaan
melakukan diskriminasi di antara pelanggan mereka dalam menetapkan harga. Yang
juga dilarang adalah kolusi dalam penetapan harga, di mana perusahaan-perusahaan
besar dalam suatu industri semuanya setuju untuk menetapkan harga mereka pada
tingkat yang tinggi.

Pertimbangan politik juga bisa relevan. Misalnya, jika perusahaan dalam suatu
industri berada dirasakan oleh publik karena meraup keuntungan besar yang tidak
adil, mungkin ada tekanan politik pada pembuat undang-undang untuk mengenakan
pajak atas keuntungan tersebut secara berbeda atau untuk campur tangan dalam
beberapa cara untuk mengatur harga.

Perusahaan juga mempertimbangkan citra publik dalam proses penetapan


harga. Perusahaan dengan reputasi untuk produk berkualitas sangat tinggi dapat
menetapkan harga produk baru yang tinggi agar konsisten dengan citranya. Seperti
yang telah kita semua ketahui, produk bermerek yang sama mungkin tersedia di toko
diskon dengan setengah harga yang dikenakan di toko yang lebih eksklusif.

Penetapan Harga yang Memaksimalkan Keuntungan Ekonomi


Perusahaan terkadang pengambil harga, Artinya, harga produk mereka
ditentukan sepenuhnya oleh pasar. Beberapa komoditas pertanian dan logam mulia
adalah contoh produk tersebut. Namun, dalam kebanyakan kasus, perusahaan
memiliki beberapa fleksibilitas dalam menetapkan harga. Secara umum, ketika harga
suatu produk atau jasa meningkat, kuantitas yang diminta menurun, dan sebaliknya.

Kurva Pendapatan Total, Permintaan, dan Pendapatan Marginal

Pertukaran antara harga yang lebih tinggi dan kuantitas penjualan yang lebih
tinggi dapat ditunjukkan dalam bentuk perusahaan kurva pendapatan total, yang
menggambarkan hubungan antara total pendapatan penjualan dan kuantitas yang
terjual. Kurva pendapatan total Sydney Sailing Supplies untuk perahu layar dua
orangnya, Wave Darter, ditampilkan di Exhibit 15–1, panel A. Pendapatan total
kurva meningkat sepanjang rentangnya, tetapi tingkat kenaikan menurun seiring
dengan peningkatan kuantitas penjualan bulanan. Untuk melihat hal ini, perhatikan
bahwa peningkatan total pendapatan saat kuantitas penjualan meningkat dari nol
menjadi Sebuah unit lebih besar dari peningkatan pendapatan total saat kuantitas
penjualan meningkat Sebuah unit untuk b unit. Terkait erat dengan kurva pendapatan
total adalah dua kurva lainnya, yang digambarkan dalam panel B dari Tampilan 15–1.
Itu kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga jual dan jumlah unit yang
diminta. Kurva permintaan menurun sepanjang rentangnya, karena setiap penurunan
harga jual akan meningkatkan kuantitas penjualan bulanan. Kurva permintaan juga
disebut kurva pendapatan rata-rata, karena ini menunjukkan harga rata-rata di mana
kuantitas tertentu dapat dijual. Itu kurva pendapatan marjinal menunjukkan
perubahan dalam total pendapatan yang terjual. Kurva pendapatan marjinal menurun
sepanjang rentangnya untuk menunjukkan bahwa yang menurun seiring dengan
peningkatan kuantitas penjualan bulanan. menyertai a perubahan dalam jumlah yang
pendapatan total meningkat pada tingkat

Presentasi tabel dari data harga, kuantitas, dan pendapatan untuk


Perlengkapan Berlayar Sydney ditampilkan di panel C dari Exhibit 15–1. Pelajari
tabel ini dengan cermat untuk melihat bagaimana data terkait dengan grafik yang
ditampilkan di panel A dan B pada pameran. Tidak peduli apa pendekatan yang
diambil manajer untuk keputusan harga, pemahaman yang baik tentang hubungan
yang ditunjukkan dalam Tampilan 15–1 akan menghasilkan keputusan yang lebih
baik. Namun, sebelum kita dapat sepenuhnya menggunakan data pendapatan, kita
harus memeriksa sisi biaya bisnis Sydney Sailing Supplies.

Kurva Biaya Total dan Biaya Marginal

Memahami perilaku biaya penting dalam banyak keputusan bisnis, dan harga tidak
terkecuali. Bagaimana perilaku biaya total saat jumlah Wave Darters yang diproduksi
dan dijual oleh Sydney Sailing Supplies berubah? Panel A dari Exhibit 15–2
menampilkan perusahaan itu kurva biaya total, yang menggambarkan hubungan
antara biaya total dan kuantitas yang diproduksi dan dijual setiap bulan. 1 Total biaya
meningkat di seluruh rentangnya. Tingkat kenaikan biaya total menurun seiring
dengan peningkatan kuantitas dari nol menjadi c unit. Untuk memverifikasi ini,
perhatikan bahwa kenaikan biaya total ketika kuantitas meningkat dari nol menjadi
Sebuah unit lebih besar dari kenaikan biaya total saat kuantitas meningkat Sebuah
unit untuk b unit.

Tingkat kenaikan biaya total meningkat seiring dengan peningkatan kuantitas c unit
ke atas. Untuk memverifikasi ini, perhatikan bahwa kenaikan biaya total seiring
dengan meningkatnya kuantitas c unit untuk d unit kurang dari kenaikan biaya total
karena kuantitas meningkat d unit untuk e unit. Terkait erat dengan kurva biaya total
adalah kurva biaya marjinal, yang digambarkan dalam panel B dari Tampilan 15–2.
Itu kurva biaya marjinal menunjukkan perubahan total biaya yang menyertai
perubahan kuantitas yang diproduksi dan dijual. Biaya marjinal menurun dengan
meningkatnya kuantitas dari nol menjadi c unit; kemudian meningkat seiring dengan
bertambahnya kuantitas c unit. Presentasi tabel dari data biaya dan kuantitas untuk
dari Tampilan 15–2. Periksa tabel ini dengan cermat, dan ditampilkan di panel A dan
B pameran. Sydney Sailing Supplies ditampilkan di panel C lacak hubungan antara
data dan grafik yang

Harga dan Kuantitas yang Memaksimalkan Keuntungan

Sekarang kita memiliki alat yang kita butuhkan untuk menentukan harga dan
kuantitas yang memaksimalkan keuntungan. Dalam Tampilan 15–3, kami
menggabungkan pendapatan dan data biaya yang disajikan dalam Tampilan 15–1 dan
15–2. Kuantitas penjualan yang memaksimalkan laba Sydney Sailing Supplies untuk
Wave Darter ditentukan oleh perpotongan kurvabiaya marjinal dan pendapatan
marjinal. (Lihat panel B dari Tampilan 15–3.) Kuantitas optimal ini dilambangkan
dengan q * pada grafik. Harga yang memaksimalkan keuntungan, dilambangkan
dengan p *, ditentukan dari kurva permintaan untuk kuantitas, q
Elastisitas harga

Dampak perubahan harga terhadap volume penjualan disebut dengan elastisitas


harga. Permintaan adalah elastis jika kenaikan harga berdampak negatif yang besar
terhadap volume penjualan, begitu pula sebaliknya. Permintaan adalah tidak elastis
jika perubahan harga berdampak sedikit atau tidak sama sekali pada kuantitas
penjualan. Elastisitas silang mengacu pada sejauh mana perubahan harga suatu
produk mempengaruhi permintaan produk lain produk pengganti. Misalnya, jika
Sydney Sailing Supplies menaikkan harga perahu layar untuk dua orang, mungkin
akan ada peningkatan permintaan untuk kapal rekreasi pengganti, seperti perahu
motor kecil, kano, atau selancar angin. Mengukur elastisitas harga dan elastisitas
silang merupakan tujuan penting dari riset pasar. Memiliki pemahaman yang baik
tentang konsep-konsep ekonomi membantu manajer untuk menentukan harga yang
memaksimalkan keuntungan.

Keterbatasan Model yang Memaksimalkan Keuntungan

Model ekonomi dari keputusan penetapan harga berfungsi sebagai kerangka kerja
yang berguna untuk mendekati masalah penetapan harga. Namun, itu memang
memiliki beberapa batasan. Pertama, kurva permintaan dan pendapatan marjinal
perusahaan sulit untuk dilihat dengan tepat. Meskipun riset pasar dirancang untuk
mengumpulkan data tentang permintaan produk, namun jarang memungkinkan
manajemen untuk memprediksi secara lengkap pengaruh perubahan harga terhadap
kuantitas yang diminta. Banyak faktor lain yang mempengaruhi permintaan produk
selain harga. Desain dan kualitas produk, periklanan dan promosi, dan reputasi
perusahaan juga secara signifikan mempengaruhi permintaan konsumen akan suatu
produk. Kedua, paradigma pendapatan marjinal, biaya marjinal tidak berlaku untuk
semua bentuk organisasi pasar. Dalam sebuah pasar oligopolistik, ketika sejumlah
kecil penjual bersaing di antara mereka sendiri, model penetapan harga ekonomi
sederhana tidak lagi sesuai. Dalam sebuah oligopoli, seperti industri otomotif, reaksi
pesaing terhadap kebijakan harga perusahaan harus diperhitungkan. Sementara para
ekonom telah mempelajari penetapan harga oligopolistik, keadaan teori tersebut tidak
cukup untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang dampak harga terhadap
permintaan. Batasan ketiga dari model penetapan harga ekonomi melibatkan
kesulitan dalam mengukur biaya marjinal. Sistem akuntansi biaya tidak dirancang
untuk mengukur perubahan marjinal dalam biaya yang terjadi karena produksi dan
penjualan meningkat unit demi unit. Untuk mengukur biaya marjinal akan
memerlukan sistem informasi yang sangat mahal. Kebanyakan manajer percaya
bahwa setiap perbaikan dalam keputusan penetapan harga yang dimungkinkan oleh
data biaya marjinal tidak akan cukup untuk membiayai biaya memperoleh informasi.

Biaya dan Manfaat Informasi

Akuntan manajerial selalu menghadapi trade-off biaya-manfaat dalam produksi


informasi biaya untuk penetapan harga dan keputusan lain. Seperti ditunjukkan pada
Gambar 15–4, hanya sistem informasi yang canggih yang dapat mengumpulkan
databiaya marjinal. Namun, informasi semacam itu lebih mahal untuk diperoleh.
Hasilnya adalah bahwa pendekatan yang optimal untuk penetapan harga dan
keputusan lain kemungkinan besar berada di antara ekstrem yang ditunjukkan dalam
Tampilan 15–4. Untuk alasan ini, sebagian besar manajer membuat keputusan harga
berdasarkan kombinasi pertimbangan ekonomi dan informasi biaya produk akuntansi.
Terlepas dari keterbatasannya, paradigma penetapan harga pendapatan marjinal,
biaya marjinal berfungsi sebagai kerangka kerja konseptual yang berguna untuk
keputusan penetapan harga. Dalam kerangka keseluruhan ini, manajer biasanya
sangat bergantung pada pendekatan penetapan harga berbasis biaya, seperti yang akan
kita lihat selanjutnya.

Peran Biaya Produk Akuntansi dalam Penetapan Harga


Kebanyakan manajer mendasarkan harga pada biaya produk akuntansi, setidaknya
sampai batas tertentu. Ada beberapa alasan untuk ini. Pertama, kebanyakan
perusahaan menjual banyak produk atau layanan. Tidak ada cukup waktu untuk
melakukan analisis permintaan dan biaya marjinal secara menyeluruh untuk setiap
produk atau layanan. Manajer harus mengandalkan metode cepat dan lugas untuk
menetapkan harga, dan rumus penetapan harga berbasis biaya menyediakannya.
Kedua, meskipun pertimbangan pasar

pada akhirnya dapat menentukan harga produk akhir, formula penetapan harga
berbasis biaya memberi manajer tempat untuk memulai. Akhirnya, dan yang paling
penting, biaya suatu produk atau layanan memberikan nilai minimum yang di
bawahnya harga tidak dapat ditetapkan dalam jangka panjang. Meskipun suatu
produk pada awalnya mungkin "diberikan", dengan harga di bawah biaya, harga suatu
produk pada akhirnya harus menutupi biayanya agar perusahaan tetap dalam bisnis.
Bahkan organisasi nonprofit,

kecuali jika disubsidi secara besar-besaran, tidak dapat selamanya memberi harga
produk atau layanan di bawah biaya mereka.

Biaya Ditambah Harga

Rumus harga berbasis biaya biasanya memiliki bentuk umum berikut. Harga
Biaya (Persentase markup Biaya) Pendekatan harga seperti itu sering
disebut Biaya Ditambah Harga, karena harganya sama dengan biaya ditambah
markup. Bergantung pada bagaimana biaya didefinisikan, persentase markup
mungkin berbeda. Beberapa definisi biaya yang berbeda, masing-masing
digabungkan dengan persentase markup yang berbeda, dapat menghasilkan harga
yang sama untuk suatu produk atau layanan. Bagan 15–5 mengilustrasikan bagaimana
manajemen Perlengkapan Berlayar Sydney dapat menggunakan beberapa formula
penetapan harga plus biaya yang berbeda dan mendapatkan harga $ 925 untuk Wave
Darter. Rumus biaya-plus (1) didasarkan pada biaya produksi variabel. Rumus (2)
didasarkan pada penyerapan (atau penuh) biaya produksi, yang mencakup bagian
yang dialokasikan dari biaya produksi tetap. Rumus (3) didasarkan pada semua biaya:
baik biaya variabel maupun tetap dari fungsi produksi, penjualan, dan administrasi.
Rumus (4) didasarkan pada semua biaya variabel, termasuk biaya produksi,
penjualan, dan administrasi variabel. Perhatikan bahwa keempat rumus

penetapan harga didasarkan pada representasi linier dari fungsi biaya, di mana semua
biaya dikategorikan sebagai tetap atau variabel. Karena Perlengkapan Berlayar
Sydney memasukkan lebih banyak biaya dalam basis biaya formula harga, persentase
markup yang diperlukan menurun. Ini mencerminkan fakta bahwa, dengan satu atau
lain cara, harga harus menutupi semua biaya serta margin keuntungan normal. Jika
hanya biaya produksi variabel yang dimasukkan secara eksplisit ke dalam basis biaya,

seperti dalam rumus (1), maka semua biaya lainnya (dan laba perusahaan) harus
ditutup dengan markup. Namun, jika basis biaya yang digunakan dalam rumus
penetapan harga mencakup semua biaya, seperti dalam rumus (3), markup bisa jauh
lebihrendah, karena hanya perlu menutupi margin laba normal perusahaan.

Rumus Penetapan Harga Biaya Penyerapan


Sebagian besar perusahaan yang menggunakan penetapan harga cost-plus
menggunakan biaya produksi penyerapan atau biaya total sebagai dasar untuk
menentukan harga produk atau layanan. [Lihat rumus (2) dan (3) dalam Tampilan 15–
5.] Alasan umum yang diberikan untuk kecenderungan ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam jangka panjang, harga harus menutupi semua biaya dan margin
keuntungan normal. Mendasarkan rumus biaya-plus hanya pada biaya variabel dapat
mendorong manajer untuk menetapkan harga yang terlalu rendah untuk
meningkatkan penjualan. Ini tidak akan terjadi jika manajer memahami bahwa
formula penetapan harga biaya-plus variabel memerlukan markup yang lebih tinggi
untuk menutupi biaya tetap dan laba. Namun demikian, banyak manajer berpendapat
bahwa orang cenderung melihat dasar biaya dalam formula harga plus biaya sebagai
dasar untuk menetapkan harga. Jika harga ditetapkan terlalu dekat dengan biaya
produksi variabel, perusahaan akan gagal menutupi biaya tetapnya. Pada akhirnya,
praktik semacam itu dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.
2. Rumus harga biaya penyerapan atau biaya total memberikan harga yang dapat
dibenarkan yang cenderung dianggap adil oleh semua pihak. Konsumen umumnya
memahami bahwa perusahaan harus mendapatkan keuntungan dari produk atau
jasanya agar dapat tetap berbisnis. Membenarkan harga sebagai biaya total produksi,
penjualan, dan kegiatan administrasi, ditambah margin keuntungan yang wajar,
tampaknya masuk akal bagi pembeli.

3. Ketika pesaing perusahaan memiliki operasi dan struktur biaya yang serupa,
penetapan harga biaya-plus berdasarkan biaya penuh memberi manajemen gambaran
tentang bagaimana pesaing dapat menetapkan harga.
4. Informasi biaya penyerapan disediakan oleh sistem akuntansi biaya
perusahaan, karena itu diperlukan untuk pelaporan keuangan eksternal yang diterima
secara umum prinsip - prinsip akuntansi. Karena informasi biaya penyerapan sudah
ada, maka hemat biaya digunakan untuk penetapan harga. Alternatifnya akan
melibatkan persiapan data biaya produk khusus khusus untuk keputusan penetapan
harga. Dalam perusahaan dengan ratusan produk, data seperti itu bisa jadi mahal
untuk diproduksi.
Kerugian utama dari formula harga biaya-penyerapan atau biaya total adalah
bahwa mereka mengaburkan pola perilaku biaya perusahaan. Karena data biaya
penyerapan dan biaya total termasuk biaya tetap yang dialokasikan, tidak jelas dari
data ini bagaimana total biaya perusahaan akan berubah seiring perubahan volume.
Cara lain untuk menyatakan kritik ini adalah bahwa data biaya penyerapan tidak
konsisten dengan analisis biaya-volume-laba. Analisis CVP menekankan perbedaan
antara biaya tetap dan variabel. Pendekatan ini memungkinkan para manajer untuk
memprediksi pengaruh perubahan harga dan volume penjualan terhadap laba.
Informasi biaya absorpsi dan biaya total mengaburkan perbedaan antara biaya
variabel dan biaya tetap.
Rumus Penetapan Harga Biaya Variabel
Untuk menghindari mengaburkan efek perilaku biaya terhadap laba, beberapa
manajer lebih suka menggunakan rumus harga costplus berdasarkan biaya produksi
variabel atau biaya variabel total. [Lihat rumus (1) dan (4) dalam Tampilan 15–5.]
Tiga keuntungan dikaitkan dengan pendekatan penetapan harga ini:
1. Data biaya variabel tidak mengaburkan pola perilaku biaya dengan
menyatukan tetap biaya dan membuatnya tampak bervariasi. Dengan demikian,
informasi biaya variabel lebih konsisten dengan analisis biaya-volume-laba yang
sering digunakan oleh manajer untuk melihat implikasi laba dari perubahan harga dan
volume.
2. Data biaya variabel tidak memerlukan alokasi biaya tetap umum ke lini
produk individu. Misalnya, gaji tahunan wakil presiden penjualan Sydney Sailing
Supplies adalah biaya yang harus ditanggung oleh semua lini produk perusahaan.
Mengalokasikan sebagian dari gajinya secara sewenang-wenang untuk lini produk
Wave Darter tidaklah berarti.
3. Data biaya variabel adalah jenis informasi yang dibutuhkan manajer ketika
menghadapi keputusan tertentu, seperti apakah menerima pesanan khusus. Keputusan
ini, yang diperiksa secara rinci pada bab sebelumnya, seringkali memerlukan analisis
yang memisahkan biaya tetap dan variabel.
Kerugian utama dari formula penetapan harga biaya variabel telah dijelaskan
sebelumnya. Jika manajer menganggap biaya variabel dari suatu produk atau jasa
sebagai dasar harga, mereka mungkin cenderung menetapkan harga terlalu rendah
bagi perusahaan untuk menutupi biaya tetapnya. Akhirnya ini bisa berarti bencana.
Oleh karena itu, jika data biaya variabel digunakan sebagai dasar untuk penetapan
harga biaya-plus, manajer harus memahami kebutuhan markup yang lebih tinggi
untuk memastikan bahwa semua biaya dapat ditutup.

Menentukan Markup
Terlepas dari formula biaya-plus mana yang digunakan, Sydney Sailing Supplies
harus menentukan markupnya pada WaveDarter. Jika manajemen menggunakan
formula penetapan harga biaya variabel, markup harus mencakup semua biaya tetap
dan keuntungan yang wajar. Jika manajemen menggunakan formula biaya
penyerapan, markup masih harus cukup untuk menutupi keuntungan perusahaan pada
lini produk Wave Darter. Apa yang dimaksud dengan margin keuntungan yang wajar
atau normal?
Penetapan Harga Laba atas Investasi Pendekatan umum untuk menentukan margin
keuntungan dalam penetapan harga cost-plus adalah dengan mendasarkan laba pada
target laba atas investasi (ROI) perusahaan. Menggambarkan harga laba atas
investasi, anggaplah rencana produksi Sydney Sailing Supplies membutuhkan 480
Wave Darters untuk diproduksi sepanjang tahun. Berdasarkan data biaya yang
ditunjukkan pada Tampilan 15–5, rencana produksi ini akan menghasilkan biaya total
sebagai berikut.

Biaya variabel:

Manufaktur ................................................. .................................................. .................. Penjualan dan $ 192.000

administrasi ............................. .................................................. ...................... Total biaya variabel ......................... 24.000

...... .... .... .... .... .... .... .... ..

.................................................. Biaya tetap: $ 216.000

Manufaktur ................................................. .................................................. .................. Penjualan dan $ 120.000

administrasi ............................. .................................................. ...................... Total biaya tetap ......................... 48.000

.................................................. ........................................ 168.000

Biaya total ................................................ .................................................. ............................. $ 384,000

Misalkan jumlah modal rata-rata tahun yang diinvestasikan dalam lini produk Wave Darter adalah $ 300.000.

Jika target laba atas investasi Sydney Sailing Supplies untuk jalur Wave Darter adalah 20 persen, laba tahunan yang

dibutuhkan dihitung sebagai


berikut:

Rata-rata modal yang Targetkan


diinvestasikan Target ROI keuntungan

$ 300.000 20% $ 60.000

Persentase markup yang diperlukan untuk memperoleh keuntungan Sydney Sailing Supplies sebesar $ 60.000 pada
jalur Wave

Darter bergantung pada rumus biaya-plus yang digunakan. Kami akan menghitung persentase markup
untuk dua rumus biaya-plus.

1. Penetapan harga plus biaya berdasarkan biaya total. Total biaya Wave Darter

adalah $ 800 per unit (Tampilan 15–5). Untuk mendapatkan keuntungan sebesar $ 60.000 dari penjualan tahunan

480 perahu layar, perusahaan harus mendapatkan keuntungan sebesar $ 125 per perahu ($ 125

$ 60.000 480). Ini memerlukan persentase markup


15,63 persen atas total biaya $ 800.

$ 925

_____ 100%

15,63%

$ 800

Jalan pintas ke kesimpulan yang sama menggunakan rumus berikut.

Persentase markup
___________ Targetkan keuntungan

tentang biaya Volume


total tahunan Biaya total per unit

$ 60.000

15,63% ___________

480 $ 800

2. Penetapan harga biaya plus berdasarkan total biaya variabel. Total biaya variabel Wave

Darter adalah $ 450 per unit (Exhibit 15–5). Persentase markup yang diterapkan pada biaya variabel harus cukup untuk

menutupi kedua keuntungan tahunan $ 60.000 dan total biaya tetap tahunan sebesar $ 168.000. Persentase markup

yang diperlukan dihitung sebagai berikut:

Persentase markup
____ T_arget profi_t___T _ o_t_a_l_fia_xn_en_du_ca__ol_s_t___
pada biaya variabel total Volume tahunan Total biaya variabel per unit

$ 60.000 $1

____________ 6_8 _, _ 0_0_0_

105,56% 480 $ 450

Formula Umum Rumus umum untuk menghitung persentase markup dalam penetapan harga biaya-plus untuk mencapai

ROI target adalah sebagai berikut:

Profit dibutuhkan untuk Total biaya tahunan tidak

Persentase markup

_ ac_h_i_e_v_e_t_a_rg__eOt_IR in_c_l_u_d_e_d dalam basis biaya

diterapkan ke basis biaya dalam


Basis biaya per unit
rumus harga plus biaya Tahunan

digunakan dalam biaya-plus

volume formula harga

PERSAINGAN HARGA DAN MANAJEMEN BIAYA


Persaingan harga yang ketat, terkadang disebut sebagai perang harga, dapat terjadi di
hampir semua industri. Minggu Bisnis melaporkan bahwa industri asuransi mobil
sedang memasuki periode persaingan harga seperti itu. Allstate dan State Farm
Mutual adalah salah satu operator asuransi yang dipaksa untuk menurunkan tarif
mereka. Namun, untuk bertahan dalam perang harga, perusahaan harus mengelola
biayanya secara agresif. Allstate, misalnya, lebih memanfaatkan database
pelanggannya untuk menentukan pengemudi mana yang memiliki risiko terbaik untuk
menurunkan premi dan pengemudi mana yang harus terus membayar premi pada atau
mendekati level saat ini.

Persaingan harga selalu ketat di industri otomotif. Berdasarkan The Wall Street
Journal, “Dalam upaya untuk menulis ulang aturan penetapan harga di pasar mobil
AS yang sangat kompetitif, Mesin umum akan memangkas harga sebagian besar
kendaraan barunya. Langkah tersebut merupakan upaya terbaru pembuat mobil untuk
menetapkan strategi penetapan harga yang menguntungkan bagi perusahaan dan
menarik bagi pelanggan. ” Untuk menurunkan harga, GM harus mengatur biaya
produksinya secara agresif.
Toyota Tanggapan terhadap persaingan harga yang meningkat adalah kampanye
pemotongan biaya yang agresif. Dalam beberapa tahun terakhir, Toyota telah
mengurangi biaya pengadaan hampir sepertiganya. Langkah selanjutnya dari pembuat
mobil adalah mengurangi rata-rata "jumlah suku cadang baja dalam mobil dari 610
menjadi 500 untuk mengatasi melonjaknya harga baja."
Memenuhi harga yang kompetitif dan mengelola biaya secara efektif berjalan seiring
dalam bisnis apa pun.
Penetapan Harga Cost-Plus: Ringkasan dan Evaluasi
Kami telah memeriksa dua pendekatan berbeda untuk menetapkan harga: (1)
ekonomi, pendekatan memaksimalkan keuntungan dan (2) harga plus biaya.
Meskipun teknik yang digunakan dalam metode ini sangat berbeda, metode tersebut
saling melengkapi. Dalam menetapkan harga, manajer tidak dapat mengabaikan
pasar, juga tidak dapat mengabaikan biaya. Penetapan harga biaya-plus digunakan
secara luas dalam praktiknya untuk menetapkan titik awal dalam proses penentuan
harga. Rumus costplus sederhana; mereka dapat diterapkan secara mekanis tanpa
meluangkan waktu dari manajemen puncak. Mereka memungkinkan perusahaan
dengan ratusan produk atau layanan untuk mengatasi tugas memperbarui harga untuk
produk yang ada dan menetapkan harga awal untuk produk baru.
Rumus harga plus biaya dapat digunakan secara efektif dengan berbagai definisi
biaya, tetapi persentase markup harus sesuai untuk jenis biaya yang digunakan.
Manajer penetapan harga harus memahami bahwa pada akhirnya harga harus
menutupi semua biaya dan margin keuntungan normal. Harga absorpsi-biaya-plus
atau total-biaya-plus memiliki keuntungan karena menjaga perhatian manajer
terfokus pada menutupi biaya total. Rumus variabel-biaya-plus memiliki keuntungan
karena tidak mengaburkan informasi penting tentang perilaku biaya.
Rumus harga plus biaya menetapkan titik awal dalam menetapkan harga. Kemudian
penentu harga harus mempertimbangkan kondisi pasar, kemungkinan tindakan
pesaing, dan kondisi bisnis secara umum. Dengan demikian, penetapan harga yang
efektif memerlukan interaksi yang konstan antara pertimbangan pasar dan kesadaran
biaya.

Penetapan Harga Strategis Produk Baru


Menentukan harga produk baru adalah masalah keputusan yang sangat menantang.
Semakin baru konsep produk, semakin sulit keputusan penetapan harganya.
Misalnya, jika Sydney Sailing Supplies keluar dengan perahu layar dua orang baru,
masalah penetapan harga jauh lebih mudah daripada masalah penetapan harga
perusahaan yang pertamakali memasarkan produk dengan menggunakan teknologi
baru yang radikal. Rekayasa genetika, superkonduktivitas, hati buatan, dan kristal
spacegrown adalah contoh dari teknologi perbatasan tersebut.
Menentukan harga produk baru lebih sulit daripada menentukan harga produk yang
sudah matang karena besarnya ketidakpastian yang terlibat. Produk baru mengandung
banyak ketidakpastian. Misalnya, kendala apa yang akan dihadapi dalam pembuatan
produk, dan berapa biaya produksinya? Apalagi setelah produk tersedia, apakah ada
yang mau membelinya, dan berapa harganya? Jika Sydney Sailing Supplies
memutuskan untuk memasarkan perahu layar dua orang yang baru, manajemen dapat
membuat perkiraan yang baik tentang biaya produksi dan pasar potensial untuk
produk tersebut. Ketidakpastian di sini jauh lebih kecil daripada ketidakpastian yang
dihadapi perusahaan yang mengembangkan hati buatan.
Selain produksi dan permintaan yang tidak pasti, produk baru menimbulkan
tantangan lain. Ada dua strategi yang sangat berbeda yang dapat diadopsi oleh
produsen produk baru. Satu strategi disebut harga skimming, di mana harga produk
awal ditetapkan tinggi, dan keuntungan jangka pendek diraih dari produk baru. Pasar
awal akan kecil, sebagian karena harga awal yang tinggi. Pendekatan penetapan harga
ini sering digunakan untuk produk unik, dimana ada orang yang “harus memilikinya”
berapapun harganya. Saat produk mendapatkan penerimaan dan daya tariknya
meluas, harga diturunkan secara bertahap. Akhirnya produk tersebut diberi harga
dalam kisaran yang menarik bagi beberapa jenis pembeli. Contoh produk yang
menggunakan harga skimming adalah televisi definisi tinggi. Awalnya HDTV
dihargai cukup tinggi dan hanya terjangkau oleh beberapa pembeli. Akhirnya harga
diturunkan, dan HDTV dibeli oleh berbagai macam konsumen.
Strategi penetapan harga awal alternatif disebut harga penetrasi, dimana harga awal
ditetapkan relatif rendah. Dengan menetapkan harga rendah untuk produk baru,
manajemen berharap dapat menembus pasar baru secara mendalam, dengan cepat
memperoleh pangsa pasar yang besar. Pendekatan penetapan harga ini sering
digunakan untuk produk yang berkualitas baik, tetapi tidak jauh lebih baik daripada
produk pesaing.

Target Costing
Di awal bab ini, kami menjelaskan penetapan harga produk sebagai proses di mana
harga pokok produk ditentukan, dan kemudian harga yang sesuai dipilih. Semakin
banyak, pendekatan yang berlawanan sedang diambil. Perusahaan pertama kali
menggunakan riset pasar untuk menentukan harga di mana produk baru dapat dijual.
Mengingat kemungkinan harga jual, manajemen menghitung biaya yang harus
diproduksi produk untuk memberikan perusahaan margin keuntungan yang dapat
diterima. Akhirnya, insinyur dan analis biaya bekerja sama untuk merancang produk
yang dapat diproduksi dengan biaya yang diperbolehkan. Proses ini, disebut biaya
target, digunakan secara luas oleh proyeksi biaya jangka panjang yang akan bersaing
dengan sukses dengan pesaing perusahaan dalam tahap pengembangan produk baru.
Produk baru biaya target adalah memungkinkan perusahaan masuk dan tetap berada
di pasar untuk produk dan perusahaan.
HARGA DI INTERNET OLEH "E-TAILER"
Salah satu masalah tersulit dalam membangun bisnis retail online terbukti adalah
harga. “Banyak pedagang Internet masih berjuang untuk menemukan cara
menetapkan harga untuk menarik pelanggan sebanyak mungkin, sambil
menggemukkan margin keuntungan mereka yang sangat tipis. Apa yang diketahui
pengecer ini adalah apa belum bekerja." Saat industri dot-com berjuang, strategi
penetapan harga yang salah telah banyak disalahkan. “Terlalu banyak pedagang yang
berlomba-lomba meraih posisi terbawah dengan diskon besar yang membuat
keuntungan hampir mustahil dicapai — terutama ketika pasar saham melemah dan
pendanaan untuk dot-com membeku. Yang lain merasakan reaksi
konsumen terhadap apa yang disebut diskriminasi harga, karena Internet telah
memberi pembeli kemampuan untukmendeteksi dengan lebih baik perbedaan harga
dan penawaran. Para penyintas sekarang harus mencari tahu apakah mungkin
memanfaatkan kemampuan unik Internet untuk menetapkan harga dinamis, yang
akan lebih mencerminkan kesediaan pelanggan untuk membayar lebih dalam keadaan
yang berbeda. 'Sebelum Internet ada, ritel adalah bisnis yang sangat kompetitif, sulit,
dengan margin rendah,' kata ekonom Austan Goolsbee. 'Dengan munculnya pengecer
Internet, ada momen singkat di mana mereka dan orang lain percaya bahwa mereka
telah memutus rantai besi dari margin rendah dan persaingan yang tinggi dalam ritel
dengan memperkenalkan Internet. Sekarang, ritel online mulai terlihat seperti ritel
offline — sangat kompetitif, dengan margin keuntungan yang berkurang. Secara
keseluruhan, tempat yang sangat sulit. '
Penetapan harga di Internet “diharapkan menawarkan sejumlah keuntungan kepada
pengecer”. Pertama, “akan jauh lebih mudah untuk menaikkan atau menurunkan
harga sebagai tanggapan atas permintaan, tanpa perlu petugas yang berjalan melalui
toko dengan senjata harga. Harga online dapat diubah dalam kelipatan yang jauh
lebih kecil — bahkan hanya satu atau dua sen — sesering yang diinginkan pedagang,
sehingga memungkinkan untuk menyempurnakan strategi penetapan harga. ”

Namun, hasil yang sebenarnya, “seharusnya menjadi informasi yang lebih baik
tentang bagaimana tepatnya pelanggan yang sadar harga. Misalnya, mengetahui
bahwa pelanggan A tidak peduli apakah DVD 'Gladiator' di keranjang belanjanya
berharga $ 21,95 atau $ 25,95 akan membuat pedagang yang giat bebas mengenakan
biaya yang lebih tinggi di
tempat. Sebaliknya, mengetahui bahwa pelanggan B akan mengembalikan film
thriller terbaru penulis John Le Carre ke rak kecuali harganya $ 20, bukan $ 28, akan
membuka peluang bagi penjual buku untuk melakukan penjualan dengan memotong
harga secara real time. ” Namun, mempraktikkan konsep ini “ke dalam praktik online
ternyata sangat sulit, sebagian karena Internet juga telah memberdayakan konsumen
untuk membandingkan harga guna mengetahui apakah pedagang lain menawarkan
penawaran yang lebih baik atau apakah konsumen lain mendapatkan keuntungan
yang lebih besar. “Ini juga memudahkan konsumen untuk mendaftarkan pengaduan.
Sebagai contoh, " Amazon.com menimbulkan
kehebohan. . . ketika pelanggan mengetahui bahwa mereka membayar harga yang
berbeda untuk film DVD yang sama, hasil dari uji pemasaran di mana pengecer
memvariasikan harga untuk mengukur efek pada permintaan. " Setelah menerima
banyak keluhan dari konsumen yang marah, "Amazon mengumumkan akan
mengembalikan selisih antara harga tertinggi dan terendah dalam pengujian."
Proses Manajemen Laba dan Biaya Strategis
Penetapan biaya target dapat menjadi alat penting untuk manajemen karena berusaha
mengelola biaya dan keuntungan perusahaan secara strategis. Dengan memastikan
bahwa produk dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diproduksi dengan biaya
yang cukup rendah untuk mendapatkan harga yang kompetitif, manajemen dapat
mencapai dan mempertahankan posisi kompetitif yang berkelanjutan di pasar.

Prinsip Utama dari Target Costing Penetapan biaya target melibatkan tujuh prinsip
utama.
• Penetapan biaya berdasarkan harga. Biaya target menetapkan biaya target
sebesar pertama menentukan harga dimana suatu produk dapat dijual di pasar.
Mengurangi margin keuntungan target dari ini target harga menghasilkan biaya
target, yaitu, biaya di mana produk harus diproduksi. Hubungan yang sederhana
namun penting secara strategis ini dapat diekspresikan dalam persamaan berikut.

Biaya target Target harga Targetkan keuntungan

Perhatikan bahwa dalam pendekatan biaya target, harga ditetapkan pertama, dan
kemudian biaya produk target ditentukan. Hal ini berlawanan dengan urutan di mana
biaya produk dan harga jual ditentukan di bawah penetapan harga plus-plus
tradisional.
• Fokus pada pelanggan. Agar berhasil dalam penetapan biaya target,
manajemen harus mendengarkan pelanggan perusahaan. Produk apa yang mereka
inginkan? Fitur apa yang penting? Berapa banyak yang bersedia mereka bayarkan
untuk tingkat kualitas produk tertentu? Manajemen perlu secara agresif mencari
umpan balik pelanggan, dan kemudian produk harus dirancang untuk memenuhi
permintaan pelanggan dan dijual dengan harga yang bersedia mereka bayar.
Singkatnya, pendekatan biaya target didorong oleh pasar.
• Fokus pada desain produk. Rekayasa desain adalah elemen kunci dalam
penetapan biaya target. Insinyur harus merancang produk dari bawah ke atas sehingga
dapat diproduksi sesuai dengan biaya yang ditargetkan. Kegiatan desain ini meliputi
menentukan bahan baku dan komponen yang akan digunakan serta tenaga kerja,
mesin, dan elemen lain dari proses produksi. Singkatnya, suatu produk harus
dirancang untuk kemampuan manufaktur.
• Fokus pada desain proses. Seperti yang ditunjukkan pada poin sebelumnya,
setiap aspek produksi proses harus diperiksa untuk memastikan bahwa produk
diproduksi seefisien mungkin. Penggunaan tenaga kerja sentuh, teknologi, sumber
global dalam pengadaan, dan setiap aspek proses produksi harus dirancang dengan
mempertimbangkan biaya target produk.
• Tim lintas fungsi. Memproduksi produk pada atau di bawah biaya targetnya
memerlukan keterlibatan orang-orang dari berbagai fungsi dalam sebuah organisasi:
riset pasar, penjualan, rekayasa desain, pengadaan, teknik produksi, penjadwalan
produksi, penanganan material, dan manajemen biaya. Individu dari semua bidang
keahlian yang beragam ini dapat memberikan kontribusi kunci untuk proses
penetapan biaya target. Selain itu, “tim lintas fungsi bukanlah sekumpulan spesialis
yang menyumbangkan keahliannya dan kemudian pergi; mereka bertanggung jawab
atas seluruh produk. "
• Biaya siklus hidup. Dalam menentukan target biaya produk, analis harus
berhati-hati dalam memasukkan semua produk biaya siklus hidup. Ini termasuk biaya
perencanaan produk dan desain konsep, desain pendahuluan, desain dan pengujian
rinci, produksi, distribusi, dan layanan pelanggan. Sistem akuntansi biaya tradisional
cenderung hanya berfokus pada fase produksi dan tidak cukup memperhatikan biaya
siklus hidup produk lainnya.
• Orientasi rantai nilai. Terkadang biaya yang diproyeksikan untuk suatu
produk baru berada di atas biaya target. Kemudian dilakukan upaya untuk
menghilangkannya biaya non-nilai tambah untuk menurunkan biaya yang
diproyeksikan. 9 Dalam beberapa kasus, lihat dari dekat perusahaan
Pembiayaan Berbasis Kegiatan dan Pembiayaan Target
Sistem penetapan biaya berbasis aktivitas (ABC) dapat sangat membantu ketika
insinyur desain produk mencoba mencapai biaya target produk. ABC memungkinkan
desainer untuk memecah proses produksi untuk produk baru ke dalam aktivitas
komponennya. Kemudian desainer dapat mencoba perbaikan biaya dalam aktivitas
tertentu untuk membawa biaya yang diproyeksikan produk baru sesuai dengan biaya
targetnya. Sebagai ilustrasi, Divisi Instrumen Kelautan Sydney Sailing Supplies, yang
berlokasi di Perth, Australia, ingin memperkenalkan alat pencari kedalaman baru.
Studi penetapan biaya target menunjukkan bahwa biaya target $ 340 harus dipenuhi
agar berhasil bersaing di pasar ini. Tampilan 15–6 menunjukkan bagaimana ABC
digunakan untuk membawa perkiraan biaya awal pencari kedalaman dari $ 399
menjadi $ 337, tepat di bawah biaya target. Insinyur desain perusahaan dapat
berfokus pada aktivitas utama dalam proses produksi, seperti penanganan dan
inspeksi material, dan mengurangi biaya yang diproyeksikan.
Manufaktur Terintegrasi Komputer Ketika pabrikan terintegrasi komputer
sistem facturing (CIM) digunakan, proses target costing terkadang terkomputerisasi.
Desain berbantuan komputer dari produsen dan perangkat lunak penghitungan biaya
saling berhubungan. Seorang insinyur dapat mencoba banyak fitur desain yang
berbeda dan segera melihat implikasi biaya produk, tanpa harus meninggalkan
terminal komputer.
Distorsi dan Penetapan Harga Produk-Biaya: Peran
Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas

Penggunaan sistem biaya produk berbasis volume tradisional dapat mengakibatkan


distorsi biaya yang signifikan di antara lini produk. Dalam banyak kasus, produk
bervolume tinggi dan relatif sederhana dikenakan biaya berlebih sementara produk
volume rendah dan kompleks dihargai rendah. Ini dihasilkan dari fakta bahwa produk
bervolume tinggi dan relatif sederhana memerlukan aktivitas per unit yang secara
proporsional lebih sedikit untuk berbagai aktivitas pendukung manufaktur
dibandingkan dengan volume rendah.
dan produk kompleks. Namun sistem penetapan biaya produk tradisional, di mana
semua biaya overhead ditetapkan berdasarkan aktivitas tingkat unit tunggal seperti
jam kerja langsung, gagal menangkap implikasi biaya dari keragaman produk.
Sebaliknya, sistem penetapan biaya berbasis aktivitas (ABC) mengukur sejauh mana
setiap lini produk mendorong biaya dalam aktivitas pendukung produksi utama.
Manajer harus menyadari bahwa distorsi biaya dapat mengakibatkan harga
produk yang bervolume tinggi dan relatif sederhana terlalu mahal, sedangkan produk
bervolume rendah dan kompleks dihargai rendah. Hal ini dapat merusak setiap upaya
untuk menetapkan harga secara kompetitif, bahkan di bawah pendekatan penetapan
biaya target. Implikasi kompetitif dari kesalahan harga strategis seperti itu bisa
menjadi bencana. 11
Rekayasa Nilai dan Pembiayaan Target
Penetapan biaya target adalah hasil dari konsep rekayasa nilai, yang merupakan
teknik pengurangan biaya dan perbaikan proses yang memanfaatkan informasi yang
dikumpulkan tentang desain produk dan proses produksi dan kemudian memeriksa
berbagai atribut desain dan proses untuk mengidentifikasi kandidat untuk upaya
perbaikan.
Banyak perkembangan historis dari pendekatan biaya target telah terjadi di
industri Jepang, di mana “lebih dari 80 persen dari semua industri perakitan di Jepang
menggunakan biaya target. Beberapa praktisi terbaik dari target costing sedang
memimpin
Perusahaan Jepang. " 12 Dalam beberapa tahun terakhir, bagaimanapun, banyak
perusahaan lain, termasuk Ulat , Chrysler , Boeing , dan Memotret dgn kodak , telah
memberikan kontribusi yang signifikan untuk teori dan praktik penetapan biaya
target.
Isuzu Motors , Ltd. adalah produsen mobil, bus, dan truk ringan dan truk
tugas berat terkemuka di Jepang. “Di Isuzu, value engineering (VE) telah
dikembangkan untuk mencakup semua tahap desain dan pembuatan produk.
Memang, tiga tahap VE yang berbeda — 'penampilan' ke nol, pertama, dan kedua —
digunakan dalam tahap desain untuk meningkatkan fungsionalitas produk baru. ” 13
• Zeroth terlihat VE diterapkan pada tahap paling awal dari desain produk baru
— "tahap proposal konsep, ketika konsep dasar produk dikembangkan dan kualitas
awal, biaya, dan target investasinya ditetapkan."
• Tampilan pertama VE diterapkan selama paruh terakhir tahap proposal konsep
dan selama tahap perencanaan produk. Selama tahap ini, kualitas, fungsionalitas, dan
harga jual produk ditentukan; rencana desain diajukan; dan biaya target ditentukan
untuk setiap fungsi utama kendaraan baru (misalnya, mesin dan transmisi). Juga,
tingkat kesamaan komponen ditetapkan. "VE tampilan pertama digunakan pada tahap
ini untuk meningkatkan nilai produk dengan meningkatkan fungsionalitasnya tanpa
meningkatkan biayanya."
• Tampilan kedua VE diterapkan selama paruh terakhir tahap perencanaan
produk dan paruh pertama tahap pengembangan dan persiapan produk. “Komponen
fungsi utama kendaraan diidentifikasi, dan prototipe buatan tangan dirakit. Pada tahap
ini, VE bekerja untuk meningkatkan nilai dan fungsionalitas komponen yang ada,
bukan untuk membuat yang baru. ”
Selain itu, beragam metode penghancuran digunakan oleh Isuzu, dan banyak
perusahaan lain, "untuk menganalisis produk pesaing dalam hal bahan yang
dikandungnya, suku cadang yang mereka gunakan, cara fungsinya, dan cara
produksinya". Di Isuzu, misalnya, penghancuran dinamis berfokus pada pengurangan
jumlah operasi perakitan kendaraan atau waktu yang dibutuhkan untuk
melakukannya. Penghancuran biaya membahas cara-cara untuk mengurangi biaya
komponen yang digunakan dalam kendaraan. Penghancuran material
membandingkan bahan dan perawatan permukaan komponen yang digunakan oleh
Isuzu dengan pesaingnya. Penghancuran statis membongkar produk pesaing menjadi
komponennya untuk memungkinkan para insinyur Isuzu membandingkan komponen
Isuzu dengan yang digunakan dalam produk pesaing.
Meskipun pendekatan Isuzu menggambarkan metode penetapan biaya target,
banyak pendekatan berbeda digunakan oleh ribuan perusahaan yang sekarang terlibat
dalam program penetapan biaya target. Namun, target biaya dan proses rekayasa nilai
Isuzu menunjukkan keseriusan perusahaan dalam mendekati masalah pengurangan
biaya untuk memenuhi target biaya produk dan tetap kompetitif di pasar yang
semakin sulit.
Penetapan Harga Waktu dan Material Pendekatan harga berbasis biaya lainnya
disebut waktu dan harga material. Berdasarkan pendekatan ini, perusahaan
menentukan satu biaya untuk tenaga kerja yang digunakan dalam suatu pekerjaan dan
lainnya.
termasuk biaya langsung bahan. Penetapan harga firma profesional, seperti bahan
yang digunakan dalam suatu pekerjaan waktu dan material digunakan secara luas oleh
firma teknik, hukum, dan akuntan publik.
Sebagai ilustrasi, kami akan memeriksa pekerjaan khusus yang dilakukan oleh
Sydney Sailing Supplies. Wakil presiden penjualan perusahaan, Richard Moby,
didekati oleh seorang dokter lokal yang sukses untuk memperbaiki kapal pesiarnya.
Dia menginginkan perombakan mesin, perbaikan lengkap dan dekorasi ulang fasilitas
kabin, serta pengupasan dan pengecatan ulang lambung dan dek. Pekerjaan akan
dilakukan di Departemen Perbaikan Divisi Kapal Pesiar milik perusahaan, yang
berlokasi di Melbourne, Australia.
Efek dari formula material-charge adalah memasukkan biaya untuk biaya-biaya yang
timbul dalam penanganan dan
penyimpanan material.
Richard Moby memperkirakan bahwa pekerjaan perbaikan kapal pesiar akan
membutuhkan 200 jam kerja dan material $
8.000. Kutipan harga Moby untuk pekerjaan tersebut ditunjukkan dalam spreadsheet
Excel pada Tampilan 15–7.
Termasuk dalam kutipan harga $ 17.320 untuk perbaikan kapal pesiar adalah
biaya untuk biaya tenaga kerja, overhead,
biaya material, biaya penanganan dan penyimpanan material, dan margin keuntungan
normal. Beberapa perusahaan juga membebankan markup tambahan pada bahan yang
digunakan

Penawaran yang kompetitif


Di sebuah penawaran yang kompetitif situasi, dua atau lebih perusahaan mengajukan
penawaran tertutup (atau harga) untuk sebuah proyek, layanan, atau produk kepada
pembeli potensial. Pembeli memilih salah satu perusahaan untuk pekerjaan itu
berdasarkan harga penawaran dan spesifikasi desain untuk pekerjaan itu. Penawaran
kompetitif memperumit masalah harga manajer, karena sekarang manajer bersaing
langsung dengan satu atau lebih pesaing. Jika semua perusahaan yang mengajukan
penawaran menawarkan produk atau layanan yang kira-kira setara, harga penawaran
menjadi satu-satunya kriteria untuk memilih kontraktor. Semakin tinggi harga yang
ditawarkan, semakin besar keuntungan dari pekerjaan tersebut, jika perusahaan
mendapatkan kontrak. Namun, harga yang lebih tinggi juga menurunkan
kemungkinan mendapatkan kontrak untuk melakukan pekerjaan tersebut. Jadi, ada
trade-off antara menawar tinggi, untuk mendapat untung bagus, dan menawar rendah,
untuk mendapatkan kontrak. Beberapa orang mengatakan ada “kutukan pemenang”
dalam penawaran kompetitif, yang berarti bahwa perusahaan yang menawar cukup
rendah untuk mengalahkan pesaingnya mungkin menawar terlalu rendah untuk
menghasilkan keuntungan yang dapat diterima pada pekerjaan itu. Terlepas dari
kutukan pemenang, penawaran kompetitif adalah bentuk umum pemilihan kontraktor
dalam banyak jenis bisnis.
Richard Moby baru-baru ini didekati oleh kota Sydney tentang membangun
marina baru untuk kapal layar berukuran sedang. Moby memutuskan bahwa Divisi
Layanan Kelautan perusahaannya harus mengajukan tawaran untuk pekerjaan itu.
Divisi Layanan Kelautan mengkhususkan diri dalam pemeliharaan dan konstruksi
marina. Kota itu mengumumkan bahwa tiga perusahaan lain juga akan mengajukan
penawaran. Karena keempat perusahaan sama-sama mampu membangun marina
sesuai spesifikasi kota, Moby berasumsi bahwa harga penawaran akan menjadi faktor
penentu dalam memilih kontraktor. Moby berkonsultasi dengan pengontrol dan
kepala teknisi Divisi Layanan Kelautan, dan data berikut dikumpulkan.

Divisi Layanan Kelautan mengalokasikan biaya overhead variabel untuk pekerjaan


berdasarkan jam kerja langsung. Biaya-biaya ini terdiri dari biaya tenaga kerja tidak
langsung, seperti gaji personel perbaikan peralatan, bensin dan pelumas, dan
perlengkapan tak terduga seperti tali, rantai, dan mata bor. Biaya overhead tetap, juga
dialokasikan untuk pekerjaan berdasarkan jam kerja langsung, termasuk biaya seperti
asuransi kompensasi pekerja, depresiasi kendaraan dan peralatan konstruksi,
depresiasi gedung divisi, dan gaji pengawas.
Terserah Richard Moby untuk memutuskan harga penawaran untuk marina.
Dalam pertemuannya dengan pengawas divisi dan kepala teknisi, Moby berpendapat
bahwa pekerjaan marina penting bagi perusahaan karena dua alasan. Pertama, Divisi
Layanan Kelautan telah beroperasi di bawah kapasitas selama beberapa bulan.
Pekerjaan marina tidak akan menghalangi perusahaan untuk melakukan pekerjaan
konstruksi lainnya, jadi tidak akan memerlukan biaya peluang. Kedua, pekerjaan
marina akan menjadi iklan yang bagus untuk Perlengkapan Berlayar Sydney.
Penduduk kota akan melihat nama perusahaan pada proyek tersebut, dan ini akan
meningkatkan penjualan kapal dan perlengkapan berlayar perusahaan.
Berdasarkan argumen ini, Moby menekan harga penawaran yang hanya
menutupi biaya variabel perusahaan dan memungkinkan margin kontribusi yang
sederhana. Namun, chief engineer itu keras kepala, dan menganjurkan harga
penawaran yang lebih tinggi yang akan memberikan keuntungan yang baik bagi divisi
tersebut dalam pekerjaannya. “Karyawan saya bekerja keras untuk melakukan
pekerjaan yang luar biasa, dan pekerjaan mereka bernilai premium bagi kota,” adalah
komentar terakhir insinyur tentang masalah tersebut. Setelah ketiganya membahas
masalah itu sepanjang pagi, pengontrol setuju dengan Moby. Harga penawaran $
60.000 akhirnya disepakati.
Ini adalah pendekatan tipikal untuk menetapkan harga untuk pekerjaan khusus
dan menawar kontrak secara kompetitif. Ketika perusahaan memiliki kapasitas
berlebih, harga yang menutupi biaya tambahan yang timbul karena pekerjaan akan
berkontribusi untuk menutupi biaya tetap dan laba perusahaan. Tidak ada biaya tetap
Divisi Layanan Laut yang akan meningkat sebagai akibat dari menerima pekerjaan
marina. Jadi, harga penawaran $ 60.000 akan menutupi $ 55.500 dari biaya variabel
pekerjaan dan memberikan kontribusi $ 4.500 untuk menutupi biaya tetap divisi.

Tentu saja, manajemen Sydney Sailing Supplies ingin mendapat untung yang lebih
besar dari pekerjaan marina, tetapi menawar harga yang lebih tinggi berarti
menghadapi risiko besar kehilangan pekerjaan itu karena pesaing. Tidak Ada
Kelebihan Kapasitas Bagaimana jika Divisi Layanan Kelautan tidak memiliki
kelebihan kapasitas? Jika manajemen mengharapkan memiliki pekerjaan yang cukup
untuk menempati divisi tersebut, pendekatan yang berbeda sesuai dalam menetapkan
harga penawaran. Biaya tetap divisi tersebut adalah biaya produksi kapasitas, yaitu
biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan kapasitas produktif. Penyusutan gedung
dan peralatan, gaji pengawas, asuransi, dan pajak properti adalah contoh biaya tetap
yang dikeluarkan untuk memberi perusahaan kemampuan untuk menjalankan
operasinya. Ketika biaya tersebut dialokasikan ke pekerjaan individu, biaya setiap
pekerjaan mencerminkan perkiraan biaya peluang menggunakan kapasitas terbatas
untuk melakukan pekerjaan tersebut. Namun, agar alasan ini valid, organisasi harus
memiliki kapasitas penuh. Jika ada kelebihan kapasitas, tidak ada biaya peluang
dalam menggunakan kelebihan kapasitas tersebut.
Jika Divisi Layanan Kelautan tidak memiliki kapasitas berlebih, akan lebih tepat
untuk berfokus pada perkiraan biaya penuh pekerjaan marina, $ 67.500, yang
mencakup alokasi biaya produksi kapasitas tetap divisi. Sekarang Richard Moby
mungkin secara sah memperdebatkan harga penawaran lebih dari $ 67.500. Jika divisi
tersebut diberikan kontrak marina oleh kota, harga di atas $ 67.500 akan menutupi
semua biaya pekerjaan dan memberikan kontribusi terhadap keuntungan divisi.
Namun, seperti yang ditunjukkan oleh Richard Moby, akan ada manfaat
promosi yang berharga bagi Pasokan Berlayar Sydney jika Divisi Layanan
Kelautannya membangun marina. Ini adalah faktor kualitatif, karena potensi manfaat
ini sulit diukur. Moby harus membuat penilaian tentang seberapa penting pekerjaan
marina bagi perusahaan. Semakin besar manfaat kualitatif yang dirasakan, semakin
rendah harga penawaran yang harus ditetapkan untuk memaksimalkan kemungkinan
perusahaan mendapatkan kontrak.
Ringkasan Analisis Penawaran Bersaing Divisi Layanan Kelautan
masalah harga diringkas dalam Tampilan 15–8. Seperti yang Anda lihat, manajerial
untuk sepenuhnya mempertimbangkan data biaya kuantitatif, yang lebih tinggi dan
kemungkinan yang lebih besar untuk mendapatkan keputusan penetapan harga akhir
memerlukan pertimbangan manfaat promosi kualitatif, dan pertukaran antara
keuntungan kontrak marina.
Terima atau Tolak Pesanan Khusus Pada bab sebelumnya, kami memeriksa secara
rinci keputusan tentang apakah pesanan khusus harus diterima atau ditolak. Analisis
difokuskan pada mengidentifikasi biaya yang relevan dari pesanan khusus. Adanya
kelebihan kapasitas menjadi faktor penting dalam analisis tersebut. Menerima
pesanan khusus ketika ada kelebihan kapasitas tidak memerlukan biaya peluang.
Tetapi bila tidak ada kelebihan kapasitas, satu biaya yang relevan untuk menerima
pesanan khusus adalah biaya peluang yang timbul karena menggunakan kapasitas
terbatas perusahaan untuk pesanan khusus tersebut daripada beberapa pekerjaan lain.
Setelah semua biaya yang relevan dari pesanan telah diidentifikasi, pembuat
keputusan membandingkan total biaya yang relevan dari pesanan dengan harga yang
ditawarkan. Jika harga melebihi biaya yang relevan, pesanan secara umum harus
diterima.
Keputusan tersebut secara konseptual sangat mirip dengan masalah harga
penawaran yang dibahas dalam bab ini. Menetapkan harga untuk pesanan khusus atau
tawaran kompetitif juga memerlukan analisis biaya pekerjaan yang relevan. Apakah
pembuat keputusan menetapkan harga atau telah ditawari harga, dia harus
mengidentifikasi biaya yang relevan untuk menyediakan produk atau layanan yang
diminta.

Pengaruh Undang-Undang Antitrust pada Penetapan Harga

Perusahaan tidak bebas menetapkan harga apa pun yang mereka inginkan untuk
produk atau layanan mereka. Undang-undang antitrust AS, termasuk Robinson-
Patman Act, Clayton Act, dan Sherman Act, membatasi jenis perilaku penetapan
harga tertentu. Hukum ini melarang diskriminasi harga, yang berarti memberikan
harga yang berbeda kepada pelanggan yang berbeda untuk produk atau layanan yang
sama. Perbedaan harga tersebut melanggar hukum kecuali perbedaan tersebut dapat
secara jelas dibenarkan oleh perbedaan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi,
menjual, atau mengirimkan produk atau layanan. Manajer harus menyimpan catatan
yang cermat untuk membenarkan perbedaan biaya tersebut jika ada, karena catatan
tersebut mungkin penting untuk pembelaan hukum jika perbedaan harga
dipertanyakan di pengadilan.
Praktik penetapan harga lain yang dilarang oleh hukum adalah harga predator.
Praktik ini melibatkan pemotongan harga sementara untuk memperluas permintaan
suatu produk dengan maksud kemudian membatasi pasokan dan menaikkan harga
lagi. Dalam menentukan apakah suatu harga bersifat predator, pengadilan memeriksa
catatan biaya bisnis. Jika produk dijual di bawah harga pokok, penetapan harga
dianggap predator. Hukum dan kasus pengadilan tidak jelas mengenai definisi biaya
yang sesuai. Namun, berbagai keputusan pengadilan mempersulit pembuktian harga
predatori. Namun demikian, ini adalah satu area di mana pembuat keputusan
penetapan harga disarankan untuk memiliki akuntan di sebelah kiri dan pengacara di
sebelah kanan sebelum menetapkan harga yang dapat dianggap predator.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Menurut saya, kelebihan yang dimiliki oleh buku ini adalah:
a. Di dalam buku ini terdapat banyak gambar yang mendukung pemahaman
berpikir sehingga memberikan gambaran yang lebih baik.
b. Dilengkapi dengan pemahaman beserta foto yang dapat merangsang otak
untuk mudah mengingat dan memberikan suasana yang menyegarkan
sehingga pembaca tidak mudah bosan.
Menurut saya, kekurangan dari buku ini adalah:
a. Bahasa yang digunakan terlalu tinggi sehingga perlu sedikit waktu untuk
memahami setidaknya untuk beberapa paragraph.
b. Ada beberapa kata yang tidak umum, sehingga saat dilihat membuat
pembaca sulit untuk dipahami.
3.2 Saran
Buku ini sangat cocok untuk mahasiswa yang akan mengontrak mata kuliah
akuntansi manajemen, baik itu akuntansi manajemen satu maupun akuntansi
manajemen lanjutan karena materi buku ini dilengkapi dengan banyak contoh kasus
perhitungan beserta jawabannya.

Anda mungkin juga menyukai