Anda di halaman 1dari 21

KESESUAIAN LAHAN

UNTUK TANAMAN JAGUNG (Zea mays L)


DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1
Fakultas Geografi

Disusun Oleh :
Ayudi Prabowo
NIM : E100080044

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012


 
HALAMAN PHYGESAHAN
PUBLIKASI ILMIATI

KESESUAIAN I.AIIAN
UNTUK TANAMAN JAGUNG (Zea maysL\
DI KECAMATA}I BEFIDOSARI KABTJPATEN SUKOI{ARJO

Ayudi Prabowo
NIM: ElfiX)8ffi44

Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat oleh


Team Pembimbins :

Pembimbing I : DR. H. Kusw4ji Dwi Priyono, M.Si

Suraka*a 03 Oktober 2012


PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk mernperoleh gelar kesa{anaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 03 Oktober 2012

Ayudi Prabowo

ill
KESESUAIAN LAHAN
UNTUK TANAMAN JAGUNG (Zea mays L)
DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

Land Suitability for Corn Crops


in Bendosari Sub District, Sukoharjo District

Ayudi Prabowo¹ dan Kuswaji Dwi Priyono²


¹Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
²Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Surakarta 57102


E-mail : ayudiprabowo@yahoo.co.id, kuswaji@yahoo.com

ABSTRACT
The study, entitled "Land Suitability for Corn Crops in Bendosari Sub
District, Sukoharjo District" aims to determine the suitability of land as well as
the limiting factors to the suitability of land for maize in the study area.
The research method used was a survey. Stipulation to capture data and
soil samples determined by stratified random sampling. Sampling points is
determined by land units map. The data used are primary data include soil
drainage, effective soil depth, slope, surface rock, rock outcrops, erosion
appearance. Secondary data include rainfall, land use, population. Laboratory
analysis data includes soil tekstur, KTK, soil pH, total N, P2O5, K2O, and salinity.
Processing data by matching the comparison between guideline requirements for
land suitability classes with characteristics of maize land in the study area.
Results from this research that, of the 12 land units in the study area has
two land suitability classes, namely the class S2: Pretty As (moderatly Suitable)
spread on seven land units namely V I Gr Sw, V I Gr Tg, V II Gr Sw, V II Gr Tg,
F I Al Tg, V II La Tg, V II La Sw. In this class there is a sub-class S2, f,n,x,s ;
S2,r,f,n,s ; S2,f,n,s ; S2,n,x,s ; S2,n,s ; S2,n,x,s,e ; S2,r,n,x,s. And S3 classes:
Under Marginal (Marginal Suitable) spread on five land units are F I Gr Sw, F I
Gr Tg, V III Gr Tg, V III Gr Sw, F I Al Sw. In this class there is a sub-class of S3,r
; S3,s ; S3,x.
As the final results of this study, the suitability of the land in the study area
are presented in a land suitability map Bendosari Sukoharjo district.

Keywords : landforms, land units, land suitability

iii 
 
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jagung di
Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo” bertujuan untuk mengetahui kelas
kesesuaian lahan serta faktor-faktor pembatas terhadap kesesuaian lahan untuk
tanaman jagung di daerah penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Penetapan lokasi untuk
pengambilan data maupun sampel tanah ditentukan dengan cara stratified random
sampling. Titik pengambilan sampel ditentukan dengan peta satuan lahan. Data-
data yang digunakan yaitu data primer meliputi drainase tanah, kedalaman efektif
tanah, lereng, batuan permukaan, singkapan batuan, dan kenampakan erosi. Data
sekunder meliputi curah hujan, penggunaan lahan, dan kependudukan. Data
analisis laboratorium meliputi tekstur tanah, KTK, pH tanah, N total, P2O5, K2O,
dan salinitas. Pengolahan data dengan matching yaitu membandingkan antara
pedoman persyaratan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman jagung dengan
karakterisitik lahan yang ada di daerah penelitian.
Hasil dari penelitian ini yaitu, dari 12 satuan lahan pada daerah penelitian
memiliki dua kelas kesesuaian lahan, yaitu kelas S2 : Cukup Sesuai (Moderatly
Suitable) yang tersebar pada tujuh satuan lahan yaitu V I Gr Sw, V I Gr Tg,
V II Gr Sw, V II Gr Tg, F I Al Tg, V II La Tg, V II La Sw. Pada kelas ini
terdapat sub kelas S2,f,n,x,s; S2,r,f,n,s; S2,f,n,s; S2,n,x,s; S2,n,s; S2,n,x,s,e;
S2,r,n,x,s. Dan kelas S3 : Sesuai Marginal (Marginal Suitable) yang tersebar pada
lima satuan lahan yaitu F I Gr Sw, F I Gr Tg, V III Gr Tg, V III Gr Sw, F I Al Sw.
Pada kelas ini terdapat sub kelas S3,r,f,n,x; S3,r,f,n,s; S3,s,n; S3,s,r,f,n; S3,x,n,s.

Sebagai hasil akhir dari penelitian ini, kesesuaian lahan pada daerah
penelitian disajikan dalam peta kesesuaian lahan Kecamatan Bendosari Kabupaten
Sukoharjo

Kata Kunci : bentuklahan, satuan lahan, kesesuaian lahan

iv 
 
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertandatangan di bawah ini, saya


Nama : Ayudi Prabowo
NIM : E 100080044
Fakultas : Geografi
Jenis : Skripsi
Judul : Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jagung (Zea Mays L)
di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :


1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalihkan mediakan/mengalih
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk
kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS tanpa perlu meminta ijin
dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan Perpustakaan UMS dari semua bentuk tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.

Surakarta, 03 Oktober 2012


Yang Menyatakan

(Ayudi Prabowo)


 
PENDAHULUAN pertanian secara maksimal.
Kesesuaian lahan adalah tingkat
Lahan sangat penting bagi kecocokan sebidang lahan untuk
kehidupan manusia karena seluruh suatu penggunaan tertentu (Sitorus,
aktivitas dan kehidupan manusia 1985).
terjadi di dalamnya. Sebagai sumber Permasalahan yang dihadapi
penghidupan, ketergantungan adalah sumber daya lahan bersifat
manusia terhadap lahan sangat besar. terbatas, sedangkan kebutuhan
Lahan merupakan bagian dari bentang manusia akan lahan semakin lama
alam yang mencakup pengertian semakin bertambah seiring bertambah
lingkungan fisik termasuk iklim, pesatnya jumlah penduduk.
topografi atau relief, tanah, hidrologi, Kebutuhan lahan untuk non pertanian
dan bahkan keadaan vegetasi alami yang semakin besar mengakibatkan
yang semuanya secara potensial akan semakin langkanya lahan pertanian.
berpengaruh terhadap penggunaan Oleh sebab itu lahan harus
lahan (FAO, 1976). dimanfaatkan secara maksimal dan
Wujud dari penggunaan lahan dipergunakan secara optimal untuk
diantaranya untuk pertanian, memperoleh hasil baik yang
permukiman, industri, maupun untuk menunjang kepada peningkatan
sarana lain baik dalam ruang lingkup kualitas kehidupan.
fisik maupun sosial ekonomi. Usaha pertanian jagung di
Penggunaan lahan merupakan segala Kecamatan Bendosari Kabupaten
kegiatan manusia terhadap lahan Sukoharjo memberikan peran yang
untuk memenuhi sebagian dari penting dan sumbangan yang besar
kebutuhan hidupnya. Indonesia terhadap petani lokal. Ini
dikenal sebagai negara agraris dimana menunjukkan daerah penelitian
sebagian besar penduduk bermata merupakan daerah yang sangat
pencaharian sebagai petani. Usaha berpotensi pertanian jagung. Adapun
penggunaan lahan untuk keperluan tingkat produksi jagung selama kurun
produksi pertanian harus diperhatikan waktu 10 tahun terakhir dapat dilihat
secara seksama agar tercapai produksi dalam Tabel 1. Berikut.

Tabel 1. Produksi Jagung di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo


Tahun 2002-2011
Tahun Produksi (Ton) Tahun Produksi (Ton)
2002 3.713 2007 3.549
2003 1.443 2008 4.173
2004 1.717 2009 2.578
2005 3.878 2010 4.387
2006 3.032 2011 4.295
Sumber : Sukoharjo dalam angka 2003-2012 


 
Dari data di atas dapat dilihat tanah, peta lereng, peta bentuklahan,
bahwa produktivitas tanaman jagung dan peta penggunaan lahan, dengan
masih belum stabil dari tahun ke skala yang sama yaitu 1:50.000
tahun. Kadangkala mengalami dilakukan tumpang susun (overlay)
kenaikan, terkadang juga mengalami menggunakan program arc view
penurunan. Sehingga perlu adanya untuk mendapatkan peta satuan lahan.
penelitian tentang kesesuaian lahan Peta satuan lahan digunakan sebagai
untuk tanaman jagung agar lahan dasar untuk menentukan lokasi
dapat dimanfaatkan secara optimal pengambilan sampel. Penelitian ini
dan didapatkan produktivitas yang menggunakan tiga data yaitu data
optimal pula. primer, data skunder, dan hasil
Berdasarkan masalah tersebut analisa laboratorium. Data primer
tujuan dari penelitian ini adalah : dengan cara langsung terjun di
1) mengetahui klasifikasi kelas lapangan meliputi : drainase tanah,
kesesuaian lahan di daerah penelitian kedalaman efektif tanah, lereng,
untuk tanaman jagung, dan batuan permukaan, singkapan batuan,
2) mengetahui faktor-faktor pembatas serta kenampakan erosi. Data
lahan terhadap kesesuaian tanaman sekunder meliputi : curah hujan,
jagung di daerah penelitian. penggunaan lahan, dan
kependudukan. Data di laboratorium
METODE PENELITIAN meliputi : tekstur tanah, KTK, pH
tanah, N total, P2O5, K2O, dan
Penelitian ini menggunakan salinitas.
metode survey. Penetapan lokasi Pengolahan data dengan
untuk pengambilan sampel tanah dilakukan perhitungan, klasifikasi dan
ditentukan dengan cara stratified analisa data primer, sekunder dan
random sampling. Pengolahan peta hasil laboratorium kemudian
dilakukan dengan bantuan aplikasi dilakukan matching dengan
software GIS. Peta satuan lahan persyaratan kelas kesesuaian lahan
memiliki peran yang penting dalam untuk tanaman jagung. Pedoman
penelitian ini. Untuk membuatnya klasifikasi kesesuaian lahan untuk
diperlukan interpretasi peta topografi tanaman jagung dalam penelitian ini
skala 1:50.000 dan peta geologi skala menggunakan pedoman dari
1:100.000. Kedua peta tersebut untuk CSR/FAO staff, 1983. Disajikan
menghasilkan peta bentuklahan. Peta dalam tabel 2. Berikut.


 
Tabel 2. Pedoman Penggolongan Kelas Kesesuaian Lahan
untuk Tanaman Jagung
Variabel-variabel Kesesuaian Lahan
No yang dipakai
S1 S2 S3 N1 N2
Kesesuaian Lahan
Pengaruh temperatur (t)
1. - Temperatur tahunan 20 – 26 27 – 30 31 – 35 > 35 -
rata-rata (ºC) 20 – 18 < 18
Ketersediaan air (w)
- Jumlah bulan kering 1–7 7,1 – 8,0 8,1 – 9,0 >9 -
2. (<60mm)
- Jumlah curah hujan > 1200 1200 – 900 900 – 600 < 600 -
tahunan rata-rata (mm)
Kondisi perakaran (r)
- Drainase tanah b ac, s at, c st, t -
- Tekstur tanah glp, gd, g, gld, pg, gp, ld, gld, lb, l k,p -
3.
(lapisan atas) gl, d lp
- Kedalaman efektif tanah > 100 75 – 99 50 – 74 25 – 49 < 25
(cm)
Potensi hara (f)
- KTK lapisan bawah > Sedang Rendah Sangat rendah
4. (me/100g)
- pH lapisan atas 5,5 – 6,0 6,1 – 7,5 7,6 – 8,0 8,1 – 8,5 > 8,5
5,4 – 5,0 4,9 – 4,0 < 4,0 -
Ketersediaan unsur hara(n)
- N total lapisan atas > sedang Rendah Sangat rendah - -
5.
- P2O5 tersedia > tinggi Sedang Sangat rendah - -
- K2O tersedia > sedang Rendah Sangat rendah - -
Toksisitas/ keracunan (x)
6.
- Salinitas (mm hos/cm) <2 2–3 3–6 6–8 >8
Medan (s)
- Lereng (%) 0–5 5 – 15 15 – 24 24 – 35 > 35
7.
- Batuan permukaan (%) 0–5 5 – 10 10 – 25 25 – 50 > 50
- Singkapan bantuan (%) 0 0–5 5 – 25 25 – 50 > 50
Erosi (e)
8.
- Kenampakan erosi Tanpa Sedang Berat Sangat berat -

Sumber : CSR/FAO Staff (1983 dalam Taryono, 1997)


Keterangan : Tekstur = glp : geluh lempung berpasir, gd : geluh berdebu, g : geluh, gld : geluh lempung
berdebu, gl : geluh lempung, d : debu, pg : pasir bergeluh, gp : geluh berpasir,
ld : lempung berdebu, gld : geluh lempung berdebu, lp : lempung berpasir,
lb : lempung berdebu, l : lempung, k : kerikil, p : pasir
Drainase = b : baik, ac : agak cepat, s : sedang, at : agak terhambat, c : cepat,
st : sangat terhambat, t : terhambat


 
Bentuklahan Daerah Penelitian berbatuan tuff, lahar, breksi dan
lava andesit sampai basal.
Untuk mengetahui kondisi Bentuklahan ini mempunyai
bentuklahan daerah penelitian, mempunyai luas 3.493,69 ha atau
diperlukan peta bentuklahan yang 62,75 %, berada pada ketinggian
diperoleh dari interpretasi peta 150-200 lebih mdpal, dengan
topografi skala 1:50.000 dan peta kemiringan lereng 5-25 %,
geologi skala 1:100.000 serta cek Berbatuan Formasi lahar Lawu.
lapangan. Berdasarkan hasil overlay Batuan yang menyusun
kedua peta tersebut, daerah penelitian bentuklahan ini adalah tuff, lahar,
memiliki dua bentuklahan berikut. breksi dan lava andesit sampai
1. Dataran aluvial berbatuan tuff, basal.
lahar, breksi dan lava andesit
sampai basal. Bentuklahan ini Satuan Lahan Daerah Penelitian
mempunyai mempunyai luas
2.073,80 ha atau 37,25 %, berada Satuan lahan daerah penelitian
pada ketinggian 100-150 mdpal, dinyatakan dengan simbol. Urutan
dengan kemiringan lereng 0-5 %, penulisan simbol tersebut adalah
berbatuan Formasi aluvial. Batuan bentuklahan, lereng, tanah,
yang menyusun bentuklahan ini penggunaan lahan. Tabel 3. berikut
adalah tuff, lahar, breksi dan lava menunjukkan simbol yang
andesit sampai basal. dipergunakan dalam satuan lahan di
2. Lereng kaki vulkan terkikis sedang daerah penelitian.

Tabel 3. Simbol Satuan Lahan


No Unsur Jenis Simbol
1. Bentuklahan - Dataran aluvial berbatuan tuff, lahar, F
breksi dan lava andesit sampai basal
- Lereng kaki vulkan terkikis sedang V
berbatuan tuff, lahar, breksi dan lava
andesit sampai basal
2. Lereng 0–5% I
5 – 15 % II
15 – 24 % III


 
No Unsur Jenis Simbol
3. Tanah - Latosol coklat kemerahan La
- Aluvial kelabu dan aluvial coklat Al
kekuningan
- Asosiasi grumusol coklat keabuan dan Gr
grumusol kelabu kekuningan
4. Penggunaan - Permukiman Pr
Lahan - Sawah Sw
- Tegalan Tg
- Waduk Wd
Sumber : Penulis, 2012

Dari hasil overlay seperti yang penelitian, terdiri dari 20 satuan


disebutkan di atas, diperoleh bahwa lahan, dapat dilihat dalam Tabel 4.
Kecamatan Bendosari Kabupaten berikut.
Sukoharjo atau daerah

Tabel 4. Satuan Lahan Daerah Penelitian


Satuan Luas Persen Satuan Luas Persen
No No
Lahan (ha) (%) Lahan (ha) (%)
1. F I Al Pr 246,00 4,41 11. S I Gr Sw 1007,28 18,09
2. F I Al Sw 429,48 7,71 12. S I Gr Wd 5,49 0,09
3. F I Al Tg 10,90 0,19 13. S I Gr Tg 19,81 0,35
4. V III Gr Pr 153,52 2,75 14. V I Gr Pr 335,92 6,03
5. V III Gr Sw 494,30 8,87 15. V I Gr Sw 700,97 12,59
6. V III Gr Tg 151,00 2,71 16. V I Gr Tg 43,71 0,78
7. V II Gr Pr 403,00 7,23 17. V I Gr Wd 82,54 1,48
8. V II Gr Sw 912,00 16,38 18. V II La Pr 16,00 0,28
9. V II Gr Tg 183,32 3,29 19. V II La Sw 12,00 0,21
10. F I Gr Pr 354,64 6,37 20. V II La Tg 5,61 0,10
Sumber : Penulis berdasakan hasil perhitungan dengan software Arcview GIS, 2012


 
Dari 20 satuan lahan yang ada tersebut adalah F I Al Pr, V III Gr Pr,
pada daerah penelitian, hanya ada 12 V II Gr Pr, F I Gr Pr, V I Gr Pr, V II
satuan lahan yang digunakan untuk La Pr. Dua satuan lahan lain yang
penambilan sampel. Dalam hal ini, tidak dipergunakan untuk penentuan
sebanyak enam titik satuan lahan titik sampel yaitu satuan lahan dengan
dengan penggunaan lahan untuk penggunaan lahan sebagai waduk
permukiman tidak dipergunakan, dengan alasan yang sama. Kedua
karena daerah permukiman tidak satuan lahan itu adalah F I Gr Wd dan
mungkin bisa dipergunakan untuk V I Gr Wd.
budidaya pertanian jagung. Serta di Untuk lebih jelasnya, sebaran
masa yang akan datang, area satuan lahan pada daerah penelitian
permukiman sangat tidak disajikan pada Gambar 1. Peta Satuan
dimungkinkan untuk dirubah menjadi Lahan Kecamatan Bendosari
area pertanian. Enam satuan lahan Kabupaten Sukoharjo.

Gambar 1. Peta Satuan Lahan Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo


(Sumber : Penulis, 2012)

Karakteristik dan Kelas Kesesuaian Lahan untuk Tanaman


Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung di Daerah Penelitian
Jagung di Daerah Penelitian disajikan dalam tabel 5. dan tabel 6.
berikut.
Karakteristik dan Kelas


 
Tabel 5. Karakteristik Satuan Lahan Daerah Penelitian
Karakteristik Lahan
Pengaruh Ketersediaan Unsur
Ketersediaan Air Kondisi Perakaran Potensi Hara Toksisitas Medan Erosi
Temperatur Hara
(w) (r) (f) (x) (s) (e)
Satuan (t) (n)
No Curah
Lahan Temperatur Jumlah Kedalaman
Hujan KTK N K2O Salinitas Batuan Singkapan
Tahunan Bulan Drainase Tekstur Efektif pH P2O5 Lereng Kenampakan
Tahunan (me/ total (me/ (mm Permukaan Batuan
Rata-rata Kering Tanah Tanah Tanah tanah (ppm) (%) Erosi
Rata-rata 100g) (%) 100g) hos/cm) (%) (%)
(°C) (cm)
(mm)
1. F I Gr Sw 25,38 4,3 2.135,6 Baik Lempung 75 29,20 5,44 0,17 15,27 0,30 2,2 2 0-5 0 Tanpa
2. V I Gr Sw 25,38 4,3 2.135,6 Baik Gl 120 28,00 5,20 0,15 13,66 0,30 2,3 4 5-10 0-5 Tanpa
3. F I Gr Tg 25,38 4,3 2.135,6 Baik Lempung 100 27,60 6,20 0,13 11,91 0,31 1,9 2 0-5 0-5 Tanpa
Gl
4. V I Gr Tg 25,38 4,3 2.135,6 Baik 80 30,40 6,12 0,13 12,35 0,30 1,8 4 5-10 0-5 Tanpa
berlempung
5. V II Gr Sw 25,38 4,3 2.135,6 Baik Gl 100 24,00 6,21 0,14 19,95 0,30 1,6 4 0-5 0-5 Tanpa
Gl
6. V II Gr Tg 25,38 4,3 2.135,6 Baik 180 29,60 5,72 0,15 18,49 0,30 2,0 8 5-10 0-5 Tanpa
berlempung
Gl lmp
7. V III Gr Tg 25,38 4,3 2.135,6 Baik 150 20,40 5,93 0,15 13,66 0,30 1,5 20 0-5 0 Tanpa
berpasir
Lempung
8. V III Gr Sw 25,38 4,3 2.135,6 Baik 150 32,00 6,11 0,18 19,51 0,30 1,6 20 0-5 0 Tanpa
berdebu
Gl
9. F I Al I S Tg 25,38 4,3 2.135,6 Baik 150 30,40 5,61 0,20 10,89 0,31 1,6 2 0-5 0-5 Tanpa
berlempung
10. F I Al Sw 25,38 4,3 2.135,6 Baik Geluh 100 32,00 5,67 0,23 12,64 0,31 3,3 2 0-5 0-5 Tanpa
Gl
11. V II La Tg 25,38 4,3 2.135,6 Baik 120 26,64 5,57 0,18 10,30 0,31 2,2 6 5-10 0 Sedang
berlempung
Gl lmp
12. V II La Sw 25,38 4,3 2.135,6 Baik 80 22,80 5,76 0,20 11,33 0,31 2,2 2 0-5 0-5 Tanpa
berpasir

Sumber : Penulis, 2012


Keterangan : Tekstur tanah = Gl : geluh, Lmp : lempung


 
Tabel 6. Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jagung di Daerah Penelitian
Karakteristik Lahan
Pengaruh Ketersediaan Unsur
Ketersediaan Air Kondisi Perakaran Potensi Hara Toksisitas Medan Erosi
Temperatur Hara Kelas
(w) (r) (f) (x) (s) (e)
Satuan (t) (n)
No Kesesuaian
Lahan Curah
Temperatur Jumlah Kedalaman
Hujan KTK K2O Salinitas Batuan Singkapan Kenam- Lahan
Tahunan Bulan Drainase Tekstur Efektif pH N total P2O5 Lereng
Tahunan (me/ (me/ (mm Permukaan Batuan pakan
Rata-rata Kering Tanah Tanah Tanah tanah (%) (ppm) (%)
Rata-rata 100g) 100g) hos/cm) (%) (%) Erosi
(°C) (cm)
(mm)
1. F I Gr Sw S1 S1 S1 S1 S3 S2 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S3,r,f,n,x
2. V I Gr Sw S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S2 S2 S1 S2,f,n,x,s
3. F I Gr Tg S1 S1 S1 S1 S3 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S1 S3,r,f,n,s
4. V I Gr Tg S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S2 S2 S1 S2,r,f,n,s
5. V II Gr Sw S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S1 S2,f,n,s
6. V II Gr Tg S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S2,n,x,s
7. V III Gr Tg S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S3 S1 S1 S1 S3,s,n
8. V III Gr Sw S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S3 S1 S1 S1 S3,s,r,f,n
9. F I Al Tg S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S2 S1 S2,n,s
10. F I Al Sw S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S3 S1 S1 S2 S1 S3,x,n,s
11. V II La Tg S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S2 S2,n,x,s,e
12. V II La Sw S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S2 S1 S2,r,n,x,s

Sumber : Penulis, 2012


Keterangan : S1 : Sangat Sesuai
S2 : Cukup Sesuai
S3 : Sesuai Marginal
N1 : Tidak Sesuai Pada Saat Ini
N2 : Tidak Sesuai Permanen


 
HASIL DAN PEMBAHASAN V I Gr Sw, V I Gr Tg, V II Gr Sw,
V II Gr Tg, I Al Tg, V II La Tg, V
Dengan melihat kelas II La Sw. Dan kelas S3 : Sesuai
kesesuaian lahan untuk tanaman Marginal (Marginal Suitable) yang
jagung di daerah penelitian yang tersebar pada lima satuan lahan
disajikan dalam Tabel 6. tersebut, yaitu F I Gr Sw, F I Gr Tg, V III
maka diketahui daerah penelitian Gr Tg, V III Gr Sw, F I Al Sw.
memiliki kelas kesesuaian, yaitu
kesesuaian lahan pada tingkat kelas 2. Kesesuaian lahan pada tingkat
dan kesesuaian lahan pada tingkat sub sub kelas dan faktor
kelas. pembatasnya
Sub kelas kesesuaian lahan
1. Kesesuaian lahan pada tingkat menceminkan jenis pembatas atau
kelas macam perbaikan yang diperlukan
Daerah penelitian memiliki dalam suatu kelas. Faktor
dua kelas kesesuaian lahan, yaitu pembatas ditunjukkan dengan
kelas S2 : Cukup Sesuai simbol, disajikan dalam Tabel 7.
(Moderatly Suitable) yang tersebar Berikut.
pada tujuh satuan lahan yaitu

Tabel 7. Simbol Faktor Pembatas


Faktor Pembatas Simbol Faktor Pembatas Simbol
Pengaruh Temperatur t Ketersediaan Unsur Hara n
Ketersediaan Air w Toksisitas x
Kondisi Perakaran r Medan s
Potensi Hara f Kenampakan Erosi e
Sumber : Penulis, 2012

Hasil dari penelitian, yaitu kelas dan persebarannya tiap satuan lahan
kesesuaian lahan, faktor pembatas, disajikan dalam Tabel 8. Berikut.


 
Tabel 8. Sub Kelas, Faktor Pembatas, dan Persebaran Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jagung
di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo
No Satuan Lahan Sub Kelas Faktor Pembatas Daerah Persebaran Luas (Ha)
pH tanah, N total, P2O5, K2O, salinitas, batuan permukaan, Desa Sugihan, Mulur, Mertan, Jagan, Bendosari dan
1. V I Gr Sw S2,f,n,x,s 701
dan singkapan batuan Mojorejo
kedalaman efektif tanah, pH tanah, N total, P2O5, K2O, Desa Sugihan, Mulur, Mertan, Jagan, Bendosari dan
2. V I Gr Tg S2,r,f,n,s 43
batuan permukaan, dan singkapan batuan Mojorejo
Mertan, Jagan, Bendosari, Mojorejo, Manisharjo,
3. V II Gr Sw S2,f,n,s pH tanah, N total, P2O5, K2O, dan singkapan batuan 912
Cabeyan, Puhgogor dan Paluhombo
N total, P2O5, K2O, salinitas, lereng, batuan permukaan, dan Desa Mertan, Jagan, Bendosari, Mojorejo, Manisharjo,
4. V II Gr Tg S2,n,x,s 184
singkapan batuan Cabeyan, Puhgogor dan Paluhombo
5. F I Al Tg S2,n,s N total, P2O5, K2O, dan singkapan batuan Gentan, Sidorejo dan Jombor 11
N total, P2O5, K2O, salinitas, lereng, batuan permukaan, dan
6. V II La Tg S2,n,x,s,e Cabeyan 5
kenampakan erosi
kedalaman efektif tanah, N total, P2O5, K2O, salinitas, dan
7. V II La Sw S2,r,n,x,s Cabeyan 121
singkapan batuan
kedalaman efektif tanah, pH tanah, N total, P2O5, K2O, dan Gentan, Sidorejo, Jombor, Sugihan, Toriyo, Mulur dan
8. F I Gr Sw S3,r,f,n,x 1007
salinitas Jagan
9. F I Gr Tg S3,r,f,n,s pH tanah, N total, P2O5, K2O, dan singkapan batuan Gentan, Sidorejo, Jombor, Sugihan, Mulur dan Jagan 19
Bendosari, Mojorejo, Manisharjo, Cabeyan, Puhgogor
10. V III Gr Tg S3,s,n N total, P2O5, dan K2O 151
dan Paluhombo
11. V III Gr Sw S3,s,r,f,n tekstur tanah, pH tanah, N total, P2O5, dan K2O Bendosari, Mojorejo, Cabeyan, Puhgogor dan Paluhombo 494
12. F I Al Sw S3,x,n,s P2O5, K2O, dan singkapan batuan Gentan, Sidorejo, Jombor, Toriyo dan Mulur 429

Sumber : Penulis, 2012

10 
 
a. Kelas S2 : Cukup Sesuai luas 912 ha atau 17,21% dari
(Moderatly Suitable) total luas daerah penelitian.
Pada kelas ini lahan mempunyai Tersebar di Desa Mertan, Jagan,
pembatas-pembatas agak berat Bendosari, Mojorejo,
untuk suatu penggunaan yang Manisharjo, Cabeyan, Puhgogor
lestari. Pembatas akan mengurangi dan Paluhombo.
produktivitas dan keuntungan dan 4. Satuanlahan V II Gr Tg,
meningkatkan masukan yang termasuk kedalam sub kelas
diperlukan. Sub kelas tersebut S2,n,x,s. Dengan faktor
sebagai berikut : pembatasnya adalah N total,
1. Satuanlahan V I Gr Sw, P2O5, K2O, salinitas, lereng,
termasuk kedalan sub kelas batuan permukaan, singkapan
S2,f,n,x,s. Dengan faktor batuan. Sub kelas ini memiliki
pembatasnya adalah pH, N luas 184 ha atau 3,47% dari
total, P2O5, K2O, salinitas, total luas daerah penelitian.
batuan permukaan, singkapan Tersebar di Desa Mertan, Jagan,
batuan. Sub kelas ini memiliki Bendosari, Mojorejo,
luas 701 ha atau 13,22% dari Manisharjo, Cabeyan, Puhgogor
total luas daerah penelitian. dan Paluhombo.
Tersebar di Desa Sugihan, 5. Satuanlahan F I Al Tg,
Mulur, Mertan, Jagan, termasuk kedalam sub kelas
Bendosari dan Mojorejo. S2,n,s. Dengan faktor
2. Satuanlahan V I Gr Tg, pembatasnya adalah N total,
termasuk kedalam sub kelas P2O5, K2O, singkapan batuan.
S2,r,f,n,s. Dengan faktor Sub kelas ini memiliki luas 11
pembatasnya adalah kedalaman ha atau 0,20% dari total luas
efektif tanah, pH, N total, P2O5, daerah penelitian. Tersebar di
K2O, batuan permukaan, Desa Gentan, Sidorejo dan
singkapan batuan. Sub kelas ini Jombor.
memiliki luas 43 ha atau 0,81% 6. Satuanlahan V II La Tg,
dari total luas daerah penelitian. termasuk kedalam sub kelas
Tersebar di Desa Sugihan, S2,n,x,s,e. Dengan faktor
Mulur, Mertan, Jagan, pembatasnya adalah N total,
Bendosari dan Mojorejo. P2O5, K2O, salinitas, lereng,
3. Satuanlahan V II Gr Sw, batuan permukaan, kenampakan
termasuk kedalam sub kelas erosi. Sub kelas ini memiliki
S2,f,n,s. Dengan faktor luas 5 ha atau 0,09% dari total
pembatasnya adalah pH, N luas daerah penelitian. Tersebar
total, P2O5, K2O, singkapan di Desa Cabeyan.
batuan. Sub kelas ini memiliki

11 
 
7. Satuanlahan V II La Sw, adalah pH tanah, N total, P2O5,
termasuk kedalaman sub kelas K2O, dan singkapan batuan. Sub
S2,r,n,x,s. Dengan faktor kelas ini memiliki luas 19 ha
pembatasnya adalah kedalaman atau 0,35% dari total luas
efektif tanah, N total, P2O5, daerah penelitian. Tersebar di
K2O, salinitas, singkapan Desa Gentan, Sidorejo, Jombor,
batuan. Sub kelas ini memiliki Sugihan, Mulur dan Jagan.
luas 121 ha atau 2,28% dari 3. Satuanlahan V III Gr Tg,
total luas daerah penelitian. termasuk kedalam sub kelas
Tersebar di Desa Cabeyan. S3,s,n. Dengan faktor pembatas
b. Kelas S3 : Sesuai Marginal utamanya adalah lereng. Faktor
(Merginal Suitable) pembatas yang lain adalah N
Pada kelas ini lahan yang total, P2O5, dan K2O. Sub kelas
mempunyai pembatas-pembatas ini memiliki luas 151 ha atau
yang sangat berat untuk suatu 2,84% dari total luas daerah
penggunaan yang lestari. Pembatas penelitian. Tersebar di Desa
akan mengurangi produktivitas Bendosari, Mojorejo,
atau keuntungan dan perlu Manisharjo, Cabeyan, Puhgogor
menaikkan masukan yang dan Paluhombo.
diperlukan. Sub kelas tersebut 4. Satuanlahan V III Gr Sw,
sebagai berikut : termasuk kedalam sub kelas
1. Satuanlahan F I Gr Sw, S3,s,r,f,n. Dengan faktor
termasuk kedalam sub kelas pembatas utamanya adalah
S3,r,f,n,x. Dengan faktor lereng. Faktor pembatas yang
pembatas utamanya adalah lain adalah tekstur tanah, pH
tekstur tanah. Faktor pembatas tanah, N total, P2O5, dan K2O.
yang lain adalah kedalaman Sub kelas ini memiliki luas 494
efektif tanah, pH tanah, N total, ha atau 9,32% dari total luas
P2O5, K2O, dan salinitas. Sub daerah penelitian. Tersebar di
kelas ini memiliki luas 1007 ha Desa Bendosari, Mojorejo,
atau 19,00% dari total luas Cabeyan, Puhgogor dan
daerah penelitian. Tersebar di Paluhombo.
Desa Gentan, Sidorejo, Jombor, 5. Satuanlahan F I Al Sw,
Sugihan, Toriyo, Mulur dan termasuk kedalam sub kelas
Jagan. S3,x,n,s. Dengan faktor
2. Satuanlahan F I Gr Tg, termasuk pembatas utamanya adalah
kedalam sub kelas S3,r,f,n,s. salinitas. Faktor pembatas yang
Dengan faktor pembatas lain adalah P2O5, K2O, dan
utamanya adalah tekstur tanah. singkapan batuan. Sub kelas ini
Faktor pembatas yang lain memiliki luas 429 ha atau

12 
 
8,09% dari total luas daerah kesesuaian lahan pada daerah
penelitian. Tersebar di Desa penelitian disajikan pada Gambar 2.
Gentan, Sidorejo, Jombor, Peta Kesesuaian Lahan Kecamatan
Toriyo dan Mulur. Bendosari Kabupaten Sukoharjo.
Sebagai hasil akhir dari penelitian ini,

Gambar 2. Peta Kesesuaian Lahan Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo


(Sumber : Penulis, 2012)

KESIMPULAN DAN SARAN Tg, V III Gr Tg, V III Gr Sw, F


1. Kesimpulan I Al Sw. Pada kelas ini terdapat
1. Daerah penelitian memiliki dua sub kelas S3,r,f,n,x; S3,r,f,n,s;
kelas kesesuaian lahan, yaitu S3,s,n; S3,s,r,f,n; S3,x,n,s.
kelas S2 : Cukup Sesuai 2. Faktor pembatas terhadap
(Moderatly Suitable) yang kesesuaian lahan untuk tanaman
tersebar pada tujuh satuan lahan jagung di daerah penelitian,
yaitu V I Gr Sw, V I Gr Tg, V yaitu pada kelas S2 : Cukup
II Gr Sw, V II Gr Tg, F I Al Tg, Sesuai (Moderatly Suitable)
V II La Tg, V II La Sw. Pada adalah kondisi perakaran,
kelas ini terdapat sub kelas potensi hara, ketersediaan unsur
S2,f,n,x,s; S2,r,f,n,s; S2,f,n,s; hara, toxisitas, medan, dan
S2,n,x,s; S2,n,s; S2,n,x,s,e; erosi. Pada kelas S3 : Sesuai
S2,r,n,x,s. Dan kelas S3 : Sesuai Marginal (Marginal Suitable)
Marginal (Marginal Suitable) adalah kondisi perakaran,
yang tersebar pada lima satuan potensi hara, ketersediaan unsur
lahan yaitu F I Gr Sw, F I Gr hara, toxsisitas, dan medan.

13 
 
2. Saran usaha pertanian jagung di
1. Pemanfaatan lahan pertanian daerah ini agak sulit dilakukan.
untuk tanaman jagung di Lahan bisa dibudidayakan
Kecamatan Bendosari untuk tanaman lain yang sesuai
Kabupaten Sukoharjo dengan karakteristik lahan pada
hendaknya memperhatikan daerah tersebut.
kesesuaian lahan di daerah 4. Pada satuan lahan dengan faktor
tersebut, agar diperoleh hasil pembatas tekstur tanah,
yang optimum guna kedalaman efektif tanah, batuan
meningkatkan produksi permukaan, dan singkapan
pertanian dan peningkatan batuan, diperlukan pengelolaan
kesejahteraan petani. lahan yang teratur. Pada satuan
2. Pada satuan lahan dengan kelas lahan dengan faktor pembatas
kesesuaian lahan Kelas S2 : pH tanah, N total, P2O5, dan
Cukup Sesuai (Moderatly K2O, diperlukan pemupukan
Suitable) mempunyai pembatas- yang lebih intensif. Pada satuan
pembatas agak berat. Sehingga lahan dengan faktor pembatas
pertanian jagung masih bisa salinitas, diperlukan adanya
dikembangkan dengan pola pengairan yang baik dan
memperhatikan faktor-faktor teratur. Pada satuan lahan
pembatasnya. dengan faktor pembatas lereng,
3. Pada satuan lahan dengan kelas diperlukan adanya terasiring
kesesuaian lahan Kelas S3 : pada lahan tersebut. Dan pada
Sesuai Marginal (Marginal satuan lahan dengan faktor
Suitable) mempunyai pembatas- pembatas kenampakan erosi,
pembatas yang sangat berat. diperlukan adanya galengan
Sehingga dalam pemanfaatan atau guludan pada tanah yang
lahan yang optimum untuk akan diolah.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2003-2012. Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun


2003 – 2012. Sukoharjo : BPS.
Badan Pusat Statistik. 2011. Kecamatan Bendosari Dalam Angka Tahun 2012.
Sukoharjo : BPS.
Djauhari Nor. 2006. Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Graham Ilmu.
Eka Kusuma Ningsih, 2011. Perencanaan Pengembangan Lahan Untuk Tanaman
Hortikultura di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar.

14 
 
Skripsi, S-1. Surakarta : Fakultas Geografi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Eko Budiyanto, 2007. SIG Menggunakan Arc View GIS. Buku Umum. Surabaya :
Penerbit ANDI.
FAO, 1976. Guidelines for Soil Profiles Description. New York : Soil Survey
Fertility Branch Land Water Devision.
Heni Ika S, 2008. Kesesuaian Lahan Tanaman Tebu di Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganayar. Skripsi, S-1. Surakarta : Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Indrowuryatno, 1985. Meteorologi dan Klimatologi Pertanian. Surakarta :
Fakultas Pertanian UNS.
Jamulya dan Suratman Woro, 1993. Pengantar Geografi Tanah. Diktat Kuliah.
Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.
Kanisius. 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Yogyakarta : Kanisius.
Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis Tutorial Arch View. Bandung :
Informatika.
Santun Sitorus, 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung : Tarsito.
Sarwono Hardjowigono Widiatmaka, 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan
Perencanaan tata Guna Lahan. Diktat Kuliah. Yogyakarta : Fakultas
Geografi UGM.
Sitanala Arsyad, 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bandung : Institut Pertanian
Bogor, Press.
Sugeng, 1983. Bercocok Tanam Polowijo. Semarang : Aneka Jaya.
Suharjo, 1996. Geomorfologi Dasar. Diktat Kuliah. Surakarta : Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Taryono, 1997. Evaluasi Sumber Daya Tanah. Diktat Kuliah. Surakarta : Fakultas
Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Taryono, 1997. Erosi dan Konservasi Tanah. Diktat Kuliah. Surakarta : Fakultas
Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Taryono, 1999. Geografi Tanah Survei dan Pemetaan. Diktat Kuliah. Surakarta :
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Verstappen H.Th. 1983. Applied Geomorphology. Geomorphological Surveys for
Environmental Development. Elsevier : Amsterdam.
Wahyu Widayati, 2004. Kesesuaian Lahan Untuk Berbagai Tanaman Alternatif di
Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Skripsi, S-1. Surakarta :
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yuli Priyana, 1998. Pengantar meteorologi dan klimatologi. Diktat Kuliah.
Surakarta : Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

15 
 

Anda mungkin juga menyukai