Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 12 METODOLOGI PENELITIAN

“PROPOSAL PENELITIAN R & D”

Disusun Oleh :

QOSIM NURCAHYO
1502617108

Hari & Jam Perkuliahan :


Rabu, Jam 10.00-11.40

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
1. Buatlah proposal penelitian R & D ?

Jawab :

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING UNTUK


MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Oleh:

AKHMAD FATHUROHMAN

NIM: P31.2007.00400

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pemanfaatan teknologi e-learning diperlukan pertimbangan yang matang,


sehingga dapat memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas hasil belajar.
Analisis diperlukan menyangkut tersedianya hardware khususnya komputer (dengan
network-nya), listrik, jaringan internet, dan software-nya khususnya tersedianya
tenaga, bahan ajar yang siap di-online-kan dan management course tools yang akan
dipakai, dan lainsebagainya. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang (FK Unimus), adalah salahsatu lembaga pendidikan tinggi yang sedang
berupaya menfaatkan tekonologi informasi ini dalam kegiatan belajar mengajarnya,
model pembelajaran e-learning mulai diaplikasikan sejak awal perkuliahan dengan
harapan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut :


1) Bagaimana bentuk bahan ajar interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep
teknologi e-learning terhadap mahasiswa fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang?
2) Apakah bahan ajar interaktif layak untuk meningkatkan pemahaman konsep
teknologi e-learning terhadap mahasiswa fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang?

3) Apakah bahan ajar interaktif efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep


teknologi e-learning terhadap mahasiswa fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang?

C. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan banyaknya masalah yang


diidentifikasi, maka penelitian ini akan dibatasi pada masalah minimnya bahan ajar
interaktif yang dapat menvisualisasikan materi yang bersifat abstrak, sehingga
pemahaman mahasiswa masih perlu ditingkatkat dan dikembangkan sesuai dengan
standar pembelajaran.
D. Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: (1)
memberikan deskripsi model pembelajaran e-learning yang efektif untuk
dikembangkan pada FK Unimus, yangdapatdijadikansebagaimasukanuntukupaya-
upayapeningkatankualitaspembelajaran,(2) emberikan masukan terhadap FK Unimus
tentang pemanfaatan e-learning oleh dosen dan mahasiswa dalam aktivitas belajar
mengajar, (3) Memberikan masukan terhadap universitas sehingga dapat mendukung
aktivitas pembelajaran dengan model e-learning, (4) meningkatkan kultur akademik
yang tinggi pada FK Unimus dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.Manfaat bagi ipteks: (1) Pengembangan teknologi pembelajaran yang
didukung pemanfaatan teknologi informasi; (2) rekomendasi pengembangan
perangkat lunak e-learning yang lebih efektif dan efisien pada fakultas kedokteran.

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Konsep Pengembangan Model

E-learning merupakan pembelajaran yang memerlukan alat bantu


elektronika. Bisa berupa technology base learning seperti audio dan video atau web-
base learning (dengan bantuan perangkat komputer dan internet).

a. Pengertian e-learning

Soekartawi (2008) menyebutkan bahwa e-learning atau electronic learning


kinisemakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan,
baik di negara-negaramaju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak
orang menggunakan istilah yang berbeda- beda dengan e-learning, namun pada
prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika
sebagai alatbantunya. e-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan
singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-
learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat
elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video
atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.

b. Arsitektur Teknologi Pembelajaran e-learning

Arsiteknur teknologi sistem pembelajaran sampai saat ini yang banyak


digunakan pada adalah Learning Technology Systems Architecture (LTSA). LTSA
dipandang sebagai sistem yang relatif lengkap untuk pengembangan teknologi
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan yang dipaparkan oleh Kridanto Surendro (2005)
bahwa LTSA merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh divisi edutool dari
Farance Incorporation yang dikembangkan berdasarkan IEEE 1484. LTSA adalah
arsitektur yang menggambarkan rancangan sistem level tinggi beserta komponen-
komponennya. LTSA mencakup sistem yang banyak dikembangkan dan dikenal
sebagailearning technology, education and training technology, computer-based
training, computer assisted instruction, intelligent tutoring, metadata, dan sebagainya.
Arsitektur ini bersifat netral terhadap aspek pedagogi, isi, budaya dan plat form dari
suatu sistem pengajaran.

Gambar 1. Lapis Arsitektur LTSA adapun layer-layer


Layer 1: Learner and Environment Interactions, lapisan ini berfokus pada akuisisi,
transfer, pertukaran, formulasi dan penemuan dari siswa terhadap pengetahuan dan
atau informasi melalui interaksi dengan lingkungannya.

Layer 2: Learner-Related Design Features, lapisan ini berfokus pada pengaruh atau
efek yang dimiliki siswa pada perancangan dari sistem pembelajaran.

Layer 3: System Components, lapisan ini mendeskripsikan komponen dasar arsitektur


yang diidentifikasi pada lapis ke-2.

Layer 4: Implementation Perspectives and Priorities, lapisan ini mendeskripsikan


sistem pembelajaran dari berbagai perspektif dengan mengacu padalapis ke-3. LTSA
telah memformulasikan lebih dari 120stakeholder perspective. Setiap stakeholder
memiliki perspektif yang berbeda terhadap sistem pembelajaran.

Layer 5: Operational Components and Interoperability, lapisan ini mendeskripsikan


komponen dan antarmuka yang bersifat generik dari arsitektur pembelajaran berbasis
teknologi informasi seperti yang diidentifikasi pada lapis ke-4. Dengan mengetahui
standar interoperabilitas (codings, APIs,protocols) yang digunakan maka dapat
ditingkatkan pemahaman terhadap sistem dan dapat diketahui interoperabilitas
potensialnya.

Komponen–komponen tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian:

a. Proses, yang meliputi entitas siswa, evaluasi, pelatih, danpengiriman.

Proses dideskripsikan dengan batasan, input, proses (fungsionalitas), dan output.

b. Penyimpanan data, yang meliputi rapor siswa dan sumber pembelajaran.


Penyimpanan data dideskripsikan berdasarkan tipe dari informasi yang disimpan serta
metode search, retrieval, dan update.

c. Aliran data, yang meliputi preferensi pembelajaran, perilaku, informasi penilaian,


informasi pembelajar, query, info katalog, lokator, konten pembelajaran, multimedia.
B. Kerangka Berpikir

Bahwa dalam pengembangan model pembelajaran e-learning, merupakan hal


yang penting untuk dikembangkan khususnya pada Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah.Semarang. E-learning dapat dikembangkan jika perangkat
pendukung e-learning diantaranya adalah ketersediaan infrastruktur e-learning berupa
perangkat keras dan lunak teknologi informasi, kemampuan dosen dalam
memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan e- learning, disain model
pembelajaran melalui e-learning, keaktifan mahasiswa memanfaatkan e-
learning,yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang positif yang
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran Mahasiswa FK Unimus.

Selanjutnya kerangka berpikir ini digambarkan sebagai berikut :


C. Rancangan Model Produk

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengadaptasi


dari model pengembangan Alessi dan Trolip yaitu planning, Design, dan Development.
Langkah-Langkah Pengembangannya terlihat pada gambar dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) Menerapkan pembelajaran e-learning


sebagai pendukung proses pembelajaran konvensional pada Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang, (2) meningkatkan kualitas pembelajaran agar
lebih optimal dengan menerapkan e-learning di Fakultas Kedokteran Unimus, dan (3)
mahasiswa FK Unimus mampu meningkatkan potensi diri dalam proses pembelajaran
melalui e-learning.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi Penelitian Ini adalah dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Muhammadiyah Semarang yang terdaftar pada tahun akademik
2008/2009. Sedangkan sampel penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa FK Unimus
angkatan I Tahun Akademik 2008/2009.

C. Karakteristik Model Yang Akan Dikembangkan

Sesuai dengan karakteristik penelitian yang dilakukan, data yang dihasilkan dari
kuesioner dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif untuk melihat
kecenderungan- kecenderungan yang terjadi. Sedangkan data yang bersifat kualitatif
yang diperoleh dari hasil wawancara, FGD, worshop, dan studi dokumen dianalisis
dengan teknik analisis data kualitatif model interaktif yang secara simultan terdiri dari
tahapan: (1) pengumpulan data, (2) Reduksi data, (3) penyajian data, dan (4)
penarikan kesimpulan/verifikasi.Untuk uji model pengembangan pembelajaran e-
learning dan pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa universitas
Muhammadiyah Semarang, menggunakan model regresi.

D. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan


(Research and Development). Hal ini berkaitan dengan tujuan utama penelitian yakni
untuk mengetahui: (1) seperti apa model pengembangan pembelajaran e-learning
yang dapat dikembangkan pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang; (2) potensi pendukung yang dapat diupayakan untuk mengembangkan
model pembelajaran e-learning di fakultas Kedokteran Unimus; (3) mendapatkan
model pembelajaran e-learning yang efektif untuk dapat meningkatkan hasil belajar
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Seperti
dijelaskan oleh Borg & Gall (1983:772) “Educational research and development (R &
D) is a process used to develop and validate educational products”. Maksud
penggunaan istilah produk pendidikan (educational products) dijelaskan lebih jauh,
tidak hanya mencakup wujud material seperti buku-buku teks, film-film
pembelajaran. pengembangan proses dan prosedur, seperti pengembangan metoda
atau model. Dengan dasar tersebut, maka pendekatan penelitian dan pengembangan
dipandang memiliki relevansi yang tinggi untuk mengembangkan model pemerataan
dan perluasan akses pendidikan bermutu berbasis potensi daerah dan standar nasional
pendidikan.

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa :

a. Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain studi
literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dan persiapan untuk
merumuskan kerangka kerja penelitian;

b. Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang
berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap
tahapan, dan jika diperlukan melaksanakan studi kelayakan secaraterbatas;

c. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan


dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan
komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk dan melakukan
evaluasi terhadap keyakan alat-alat pendukung;

d. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala
terbatas, dengan melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah 6 – 12
subjek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara
wawancara, observasi atau angket;
e. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang
dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan
lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas
sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diujicoba lebih luas;

f. Main field testing, biasanya disebut ujicoba utama yang melibatkan seluruh dosen
dan mahasiswa FKUnimus.

g. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempur-naan


terhadap hasil ujicoba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah
merupakan desain model operasional yang siapdivalidasi;

h. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional
yang telah dihasilkan;

i. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang
dikembangkan guna menghasilkan produk akhir(final);

j. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk/model


yang dikembangkan pada Fakultas KedokteranUnimus.

E. Langkah – Langkah Pengembangan Produk

Sesuai dengan langkah penelitian di atas selanjutnya data yang berupa data
kuantitatif dan data kualitatif, data kuantitatif berupa penilaian /pendapat responden
tentang variabel penelitian (1) ketersediaan perangkat teknologi informasi, (2)
kemampuan dosen memanfaatkan teknologi informasi, (3) disain pembelajaran e-
learning, dan (4) keaktifan mahasiswa memanfaatkan e-learning, diambil
menggunakan instrumen berupa angket, sedangkan nilai prestasi belajar mahasiswa
diambil dari data dokumentasi hasil tes akhir ujian mata kuliah / blok pada mata
kuliah yang memanfaatkan teknologi pembelajaran e-learing. Sedangkan data
kualitatif pengembangan model pembelajaran e-learning dan data pendukung lainnya
didapatkan dari hasil Focus Group Discussion dengan dosen, tim teknologi informasi
dan mahasiswa FK Unimus, workshop pengembangan pembelajaran dengan dosen,
dan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap dosen dan mahasiswa
FKUnimus.

a. Ketersediaan Perangkat Teknologi Informasi FK Unimus

FK Unimus menyediakan terminal akses untuk mahasiswa yaitu berupa PC-


PC Desktop (meja baca) di setiap kampus dan lokasi-lokasi strategis dan nyaman
untuk ruang belajar mahasiswa, di loby setiap gedung dan perpustakaan. Perangkat
keras yang digunakan minimal processor Pentium DualCore. Di samping itu juga
semua komputer yang berada di ruang prodi, ruang dosen, semuanya telah terhubung
jaringan dan juga sebagai terminal akses internet, inherent, maupun intranet.

b. Pandangan Responden Mengenai Ketersediaan Perangkat Teknologi Informasi

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa menurut penilaian responden


ketersediaan fasilitas TI di FK Unimus adalah cukup memadai, karena penilianan
responden secara umum adalah baik dan sangat baik, responden yang menilai kurang
dan tidak baik relatif lebih kecil.
c. Kemampuan Dosen FK Unimus Memanfaatkan Teknologi Informasi

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kemampuan dosen memanfatkan TI


mendapat penilaian responden cukup baik dan bahkan kurangbaik yang menilai baik
dan sangat baik relatif kecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa perlu ada upaya
peningkatan kemampuan dosen dalam memanfatkan teknologi informasi.

d. Disain Model PembelajaranE-Learning

Model pembelajaran e-learning yang dikembangkan pada FK Unimus adalah


dengan beberapa bentuk yang di antaranya adalah Penelurusan Referensi,
Penelusuran rerensi yang disarankan bagi mahasiswa adalah dengan menggunakan
mesin pencari (search enggine) misalnya www.google.co.id di samping penelusuran
menggunakan mesin pencari umum, juga disarankan kepada mahasiswa untuk
memanfaatkan portal ensiklopedi misalnya ensiklopedia bebas.

e. Penyajian Materi Pembelajaran dalam Portal E-learningUnimus

Portal e-learning Universitas Muhammadiyah Semarang telah disiapkan


sebagai acuan dasar belajar pada setiap matakuliah yang ada, dan telah disiapkan oleh
dosen. Portal ini menyediakan fasilitas pengelolaan perkuliahan. Dosen dapat
mengembangkan konten- konten/materi pembelajaran berbasis web, membuat tugas,
kuis, soal ujian dan sebagainya yang dapat dikomunikasikan langsung dengan
mahasiswa.
f. Interaksi Dosen dan Mahasiswa (Tatap MukaOnline)

Untuk tatap muka online digunakan fasilitas Chatting, forum diskusi, dan
video conference.

g. Model Evaluasi HasilBelajar

Dalam model pembelajaran dilakukan evaluasi melalui berbagai cara


diantaranya adalah tugas-tugas mahasiswa yang dapat diupload ke portable-learning
Unimus dan kuis, disamping itu untuk pengujian secara formal tetap dilakukan ujian
tertulis danujian praktik.

DAFTAR PUSTAKA

Adiwijaya, Z.A. (2009). Paradigma Baru Perguruan Tinggi. (http://aa-


kbk.blogspot.com/2009/04/paradigma-baru-perguruan-tinggi.html).

Aldhafeeri, Fayiz and Almulla, M. (2006). Teachers' Expectations Of The Impact Of


E-Learning On Kuwait's Public Education System, Bandar Alraqas. Social Behavior
andPersonality. Palmerston North: 2006. Vol. 34, No. 6, pp.711-728.

Barba, B. E, And McNeill, C. (2008). Creating Elearning Assignments That "Ignite


The Fire" For Geriatric Education. The Gerontologist.: 61st Annual Scientific
Meeting "Resilience in an Aging... SPECIAL ISSUE III Washington:Oct 2008. Vol.
48, pp.284.

Cook, D. A, Furman, S M. (2008). E-LEARNING: is there anything special about the


"e"? Perspectives in Biology and Medicine. Chicago:Winter 2008. Vol. 51, No. 1,
pp.5-21.

Dikti. (2010). Standar Kualitas Akademik. http://dikti.go.id Effendi, Rusdi dan


Megasari. 2005. E-Learning: Kesiapan Sistem Dalam Mendukung Program

“Bengkulu Kota Pelajar“. Yogyakarta:UII (http://journal.uii.ac.id/).


2. Daftar isi proposal seperti pada slide sebelum ini ?

Jawab :
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Fokus Masalah ....................................................................................................... 2
D. Kegunaan Penelitian .............................................................................................. 3

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Konsep Pengembangan Model .............................................................................. 3


B. Kerangka Berpikir ................................................................................................ .6
C. Rancangan Model Produk ……............................................................................. 7

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ……………................................................................................7


B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................................7
C. Karakteristik Model Yang Akan Dikembangkan ....................................................8
D. Pendekatan Dan Metode Penelitian ……................................................................8
E. Langkah – Langkah Pengembangan Produk ......................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

3. Sebagai gambaran bisa mencontoh dari internet dengan cara di google ,


dengan mengetik kata kunci : Penelitian Pengembangan Media
(produk) ?

Jawab : Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer untuk


Pembelajaran Remidial IPA di kelas VII SMP

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar IPA siswa-siswi Klas VII di SMP N 92 Jakarta pada akhir
semester 1 rata-ratanya sekitar 7,00. Padahal KKM sudah ditetapkan 7,5, sehingga
ada beberapa siswa yang harus mengikuti program remidial.

B. Fokus Masalah

Yang menjadi fokus masalah penelitian ini adalah program pembelajaran


remedial menggunakan media pembelajaran berbantuan komputer, pada mata
pelajaran IPA, untuk materi pelajaran kelas VII semester ganjil.

C. Rumusan Masalah

Seperti apa rancangan dan produk media pembelajaran berbantuan komputer


hasil pengembangan, untuk materi pembelajaran IPA SMP klas VII ?

D. Kegunaan Penelitian

Untuk memperoleh produk media pembelaran berbantuan komputer yang


efektif, pada pembelajaran remidial IPA klas VII di SMP, khusus untuk materi IPA
semester ganjil.

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Konsep Pengembangan Model ( Produk )

Tahapan (Langkah-langkah) pengembangan Media Pembelajaran


Berbantuan Komputer untuk masing-masing model.

B. Konsep Produk Yang Dikembangkan

Media pembelajaran berbantuan computer & Pembelajaran remedial.

C. Kerangka Berpikir
Peneliti menuliskan kerangka teoritik diawali dengan mendeskripsikan
beberapa media berbantuan komputer yang ada dengan mengungkapkan kelebihan,
kelemahan, dan perbedaan dengan produk yang akan dikembangkan peneliti.

D. Rancangan Model

Peneliti membuat rancangan cara menggunakan/mengoperasikan pruduk


yang akan dibuat.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Menerapkan pembelajaran berbantuan komputer untuk pembelajaran


remidial IPA di kelas VII SMP

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yaitu SMP N 92 Jakarta. Waktu penelitian mulai Januari


2017 s/d Juli 2017.

C. Karakteristik Model yang akan Dikembangkan

D. Pendekatan dan Model Penelitian

E. Langkah – Langkah Pengembangan Produk

Anda mungkin juga menyukai