JUDUL
KELOMPOK A-03
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
PEMBIMBING
Bu Rifqa
2
jalan-jalan sore setiap 2 minggu sekali walau terkadang masih sangat minim durasi aktivitas
tersebut dan membuat ia kesulitan bernapas karena postur tubuhnya yang memlki berat
badan berlebih. Ibu dan adik dari Tn.G kerap kali mengingatkannya untuk tidak makan
terlalu banyak dan memperbanyak mengkonsumsi makanan seperti buah dan sayur, serta
teratur meminum air putih. Walau begtu, , ia sealu rutin melakukan kontrol gula darah setiap
satu bulan dan melakukan pemeriksaan untuk HbA1c setiap tiga bulan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu (serta Pengobatan)
(Uraikan penyakit yang ada pada klien, pengobatan, pembedahan dan riwayat alergi. Uraikan pula
pelayanan kesehatan yang telah diterima termasuk imunisasi dan skrining)
Tn. G memiliki alergi terhadap udang dan beberapa jenis ikan. Ia juga teridagnosa
menderita Diabetes Melitus tipe 2 sejak 2015. Pada saat itu diketahui dari jamban yang
dikerumuni semut setelah ia berkemih diketahui oleh anggota keluarga dan menyarankan Tn.
G untuk memeriksakan diirinya. Dokter yang saat itu menangani kasus Tn. G, memberikan
terapi berupa Metformin yang dikonsumsi 3 kali sehari yang rutin diminum hingga saat ini.
Ia juga menjelaskan bahwa ketika terdiagnosis pada tahun 2015, ia juga diberitahu oleh
dokter memiliki Hipertensi dan meresepkan Amlodipin untuk menyeimbangkan tekanan
darahnya.
Pada tahun 2019, Tn. G sempat di opname karena rasa menusuk di kakinya sangat
menggaggu dan sakit hingga membuatnya tidak sanggup untuk berjalan. Dari keadaan ini,
dokter yang saat itu menanganginya melakukan tindakan observasi tanda vital, tekanan
darah dan lainnya. Tn.G tidak pernahh memliki riwayat tindakan operasi, namun ia berkata
bahwa ketika kecil pernah menerima imunisasi lengkap kecuali imunisasi hepatitis.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
(Uraikan penyakit yang ada pada keluarga termasuk riwayat pengobatan. Diagram riwaya
t keluarga disusun dalam bentuk genogram digambarkan terpisah).
Tn. G memiliki Ayah yang meninggal dikarenakan penyakit yang sama seperti dirinya,
yaitu Diabetes Melitus pada 2017 lalu. Walaupun belum diketahui Diabetes tipe apa karena
menurut Tn. G, ayahnya sempat memilki keluhan bau asam dari mulut dan pernah
memeriksakan gula darah mencapai 400 mg/dL. Ia juga menceritakan bahwa, Ayahnya tidak
rutin kontrol gula darah serta lebih suka mengkonsumsi obat – obatan herbal dibandingkan
obat yang telah diresepkan oleh dokter. Selain ayah Tn. G, adik dari Ayah nya (Paman),
serta saudari dari Nenek Tn. G, juga memiliki penyakit yang sama. Kakek darari Tn. G
memiliki riwayat Sirosis Hepatis, pamannya yang lan memiliki riwajat PJK.
3
5. Riwayat Personal Sosial
(Uraikan pula factor risiko yang ada pada klien dan keluarganya dengan menggali iberbagai
permasalahan dalam aspek-aspek pendidikan, pekerjaan, keluarga asal dan rumahtangga sekarang,
serta minat dan gaya hidup)
Ketika kecil, adik pasien mengatakan kalau Tn. G memilik nafsumakan yang inggi dan hal ni
membuat ibu nya sellau memberkan porsi makan yang lebh banyak ketimbang saudara/i nya yang
lain. Tn. G merupakan lulusan sarjana dalam sistem informatika. Ketka lulus ia memiliki usaha toko
online dan beberapa tahun kemudian bekerja sebagai guru di sekolah. Ketika ia memiliki usaha
sendiri, Tn. G mengatakan sering merekap dan bertemu klien dan teman-temannya di kafe. Dari
situlah ia sangat menyukai minuman berkafein dan hampir setiap hari ia mengkonsumsi minuman
tersebut.
Setelah teridagnosa Diabetes Melitus, Tn. G merasa khawatir tidak dapat melakukan
hobinya yaitu travelling karena kondisinya yang selalu ingin buang air kecil dan tubuhnya
yang merasa cepat lelah untuk berjalan singkat. Namun dibalik kondisinya tersebut, ia
4
tetap berharap suatu hari dapat melakukan kembali hobinya. Ia juga menyadari bahwa
penyakitnya ini tidak akan mempengaruhi pencapain hidupnya dan sadar bahwa semua
yang terjadi adalah pemberian dari Tuhan dan harus dijalani dengan ikhlas.
Tn. G bertempat tnggal di dalam komplek tidak padat, memiliki akses jalan satu mobil dan
lingkungan yang tenang, rumah ini merupakan kepemlikan sendiri dengan ukuran 165 m².
,
Ceklist Penilaian Kriteria Rumah Sehat (MENKES 2002)
I KOMPONEN RUMAH 31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit 1 √
dibersihkan, dan rawan
kecelakaan
c. Ada, bersih dan tidak 2
rawan kecelakaan
2 Dinding a. Bukan tembok 1
(terbuat dari anyaman
bambu/ilalang)
b. Semi 2
permanen/setengah
tembok/pasangan bata
atau batu yang tidak
diplester/papan yang
tidak kedap air.
c. Permanen 3 √
(Tembok/pasangan batu
bata yang diplester)
5
papan kedap air.
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman 1
bambu dekat dengan
tanah/plesteran yang
retak dan berdebu.
c. 2 √
Plester/ubin/keramik/pa
pan (rumah panggung).
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 √
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 √
6 Ventilasi a. Tidak ada
b. Ada, lubang ventilasi
dapur < 10% dari luas
lantai
c. Ada, lubang ventilasi √
> 10% dari luas lantai
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada √
b. Ada, lubang ventilasi
dapur < 10% dari luas
lantai dapur
b. Ada, lubang ventilasi
dapur > 10% dari luas
lantai dapur (asap keluar
dengan sempurna) atau
ada exhaust fan atau ada
peralatan lain yang
sejenis.
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak
dapat dipergunakan
untuk membaca
b. Kurang terang,
sehingga kurang jelas
untuk membaca dengan
normal
c. Terang dan tidak silau √
sehingga dapat
6
dipergunakan untuk
membaca dengan
normal
II SARANA SANITASI
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik
sendiri dan tidak
memenuhi syarat kesh.
c. Ada, milik sendiri dan
tidak memenuhi syarat
kesh.
e. Ada, milik sendiri dan √
memenuhi syarat kesh.
d. Ada, bukan milik
sendiri dan memenuhi
syarat kesh.
2 Jamban (saran pembuka- a. Tidak ada.
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher
angsa, tidak ada tutup,
disalurkan ke sungai /
kolam
c. Ada, bukan leher
angsa, ada tutup,
disalurkan ke sungai
atau kolam
d. Ada, bukan leher
angsa, ada tutup, septic
tank
e. Ada, leher angsa, √
septic tank.
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga
tergenang tidak teratur
di halaman
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi
mencemari sumber air
(jarak sumber air (jarak
dengan sumber air <
7
10m).
c. Ada, dialirkan ke √
selokan terbuka
d. Ada, diresapkan dan
tidak mencemari sumber
air (jarak dengan sumber
air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke
selokan tertutup (saluran
kota) untuk diolah lebih
lanjut.
4 Saran Pembuangan a. Tidak ada
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak
kedap air dan tidak ada
tutup
c. Ada, kedap air dan √
tidak bertutup
d. Ada, kedap air dan
bertutup.
8
jamban
5 Membuang sampah pada a. Dibuang ke sungai /
tempat sampah kebun / kolam
sembarangan
b. Kadang-kadang
dibuang ke tempat
sampah
c. Setiap hari dibuang ke √
tempat sampah.
TOTAL HASIL
PENILAIAN
Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
:
Kriteria
• Rumah Sehat : 1068 – 1200
• Rumah Tidak Sehat : < 1068
DENAH RUMAH
2. Lingkungan Sekitar Rumah
(Jelaskan tentang sumber dan penampungan air, pengaturan limbah, pembuangan sampah, situasi
halaman, selokan, serta gambaran kedekatan dengan rumah tetangga sekitar)
Pembuanngan sampah dan limbah rumah tangga dibuang teratur dan perumah tempat Tn. G
tinggal terdapat lembaga yang mengelola sampah lngkungan tersebut. Tetangga dan warga di
sekitar perumahan saling membantu ketika ada masalah dan gotong royong membersihakn
selokan. Rumah tempat tinggal Tn. G menggunakan air tanah kemudian di tampung pada
torent air.
3. Lingkungan Pekerja
(jika pasien bekerja deskripsikan apakah ada paparan dari lingkungan kerja , contoh pabrik rokok,
ventilasi nya, sirkulasinya baik atau enggak)
9
Lingkungan sekolah dimana Tn. G bekerja terdapat variasi makanan dan restoran yang cukup
banyak, meskipun begitu terkadang ia membawa bekal makanan sendiri ke tempat kerjanya.
10
hubungan, semakin kuat makin tebal garisnya
5. APGAR Keluarga (Family APGAR)
[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
(Isilahi nstrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat adanya disfungsi
keluarga)
11
(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)
Tanya ke pece kemarin dia yg isi wkwkkw
12
2019 Opname inum obat Kalo lepas obat bb perlahan
eningkat, minum obat bb turun
Mula menggunakan insuln
injeksi
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum = Baik, compos mentis
2. Kesadaran =
3. Tanda Vital
● Tekanan Darah : 150/110 mmHg
● Frekuensi Nadi : 85 kali/menit
● Frekuensi nafas : 20 kali/menit
4. Antropometri
● Tinggi Badan : 175 cm
● Berat Badan : 170 Kg
● Lingkar Pinggang : 162.5 cm
● Lingkar Panggul : 167.5 cm
● Lingkar Lengan Atas : 44.5 cm
Status Gizi :
● IMT [TB/BB] : 55.5 Kg/m²
5. Pemeriksaan Umum
Kepala
Lingkar kepala 58 cm,
Mata
Leher
Simetris dan tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening
Thoraks
Paru: inspeksi (Bentol, hiperpigmentasi, sikatrik), palpasi (tidak ada benjolan), perkusi
(sonor), auskultasi (tidak ada suara tambahan wheezing ataupun murmur)
Cor: perkusi (tidak ada suara tambahan wheezing ataupun gallop)
Abdomen
inspeksi (kemerahan, sikatrik,scretchmark), auskultasi (gemuruh), palpasi (tidak ada
benjolan), perkusi (redup 4 kuadran)
Anogenital
13
Ekstremitas
Terlalu lama duduk tungkai menjadi bengkak, hiperpigmentasi di lengan
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
2. Radiologi
3. Lainnya
I. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis pasti/ d/kerja hanya ada di aspek klinis
J. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
(Gabungan dari diagnosis klinis plus masalah psiko-sosial-kultural-spiritual pasien dan
keluarga)
● Aspek Personal :
- Alasan : pasien merasa ada yang menusuk dikaki, beberapa hari dan bulan
kebelakang merasakan mual dan mulut terasa asam, serta setiap malam
sering terbangun untuk berkemih.
- Harapan : pasien berharap dapat melakukan hobby nya kembali yaitu
travelling
- Kekhawatiran : pasien khawatir tidak dapat melaksanakan hobbynya
kembali
- Religious : pasien menjalani semuanya dengan ikhlas karena menurut ia ini
adalah salah satu pemberian tuhan. Dan ia selalu menjalankan ibadah seperti
mengaji dan santunan anak yatim dengan keluarga
- Persepsi medis : pasien selalu uptodate tentang penyakitnya dan pasien
mengetauhi jika penyakit yang dideritanya adalah genetik atau keturunan,
belum bisa menjaga gaya hidup dan mengatur pola pikir
● Aspek Klinis
Diagnosis klinis : Diabetes Melitus tipe 2, hipertensi dan gastritis
14
● Aspek Risiko Internal
Ayahnya sudah meninggal karena mempunyai riwayat yang sama dengannya, yaitu
diabetes melitus, neneknya juga sama mempunyai riwayat yang sama, kakeknya
memiliki sirosis hepatis dan pamannya memiliki riwayat penyakit jantung kronik
Kebiasaan minum kopi setiap hari, tidak bisa mengatur pola pikir yang berakibat tidak
bisa berkosentrasi jika stress.
● Aspek Risiko Eksternal
Sewaktu kecil memiliki nafsu makan yang sangat besar sehingga ibunya
memberikan porsi makan yang berlebih.
● Aspek Derajat Fungsional
Derajat fungsional 1 yaitu mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit,
mandiri dalam perawatan diri, bekerja didalam dan diluar rumah
Uraian Diagnosis Holistik: kesimpulan klinis dengan aspek2 yang positf ke penyakit
contoh ,aspek internal apa eksternal apa dan masalah yang ada pada pasien di narasikan
K. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
(Meliputi Lima Tahap Pencegahanan)
15
2 Ibu Sakit gigi Duraha rutn, Seminar lengkap Propolis &
Mimin ureum, vit.C
kreatann,
hcg, mcu
karyawan
2 10 September 1965 /
Ibu: Mimin Perempuan Perawat Sehat
55 tahun
1.
N. Prognosis
a. Ad vitam :
16
b. Ad functionam :
c. Ad sanationam :
O. Lampiran :
P. Dokumentasi
17