Anda di halaman 1dari 4

Gerakan nu

Sejarah dan Gerakan Berdirinya NU

Arif, NU Online | Senin, 09 Juni 2008 06:00


Judul Buku: 99 Kiai Kharismatik Indonesia; Biografi,
Perjuangan, Ajaran, dan Doa-doa Utama yang Diwariskan
Penulis: KH A. Aziz Masyhuri
Penerbit: Kutub, Yogyakarta
Cetakan: II, April 2008
Tebal: xvii + 340 halaman
Peresensi: Fikrul Umam MS

KH Abdul Wahid Hasyim adalah putra kelima dari


Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari dengan Nyai Nafiqah.
Anak lelaki pertama dari 10 bersaudara yang lahir pada
Jumat, 1 Juni 1914 M, ketika di rumahnya sedang ramai
dengan pengajian. Wahid Hasyim adalah salah seorang
dari silsilah yang bersambung hingga Joko Tingkir, tokoh
yang kemudian lebih dikenal dengan Sultan Sutawijaya
yang berasal dari kerajaan Islam Demak.<>

Sejak kecil, Wahid Hasyim diperkenalkan dengan


pengetahuan Islam dan dibebaskan untuk mempelajari
pengetahuan umum. Tidak soal baginya bagaimana
mendapatkan buku bahan bacaan walaupun kondisi
ekonomi tergolong mampu, sehingga Wahid Hasyim
tumbuh dan berkembang. Wahid Hasyim kecil memiliki
otak yang cerdas, ia sudah pandai membaca Al-Quran dan
malah sudah khatam ketika berusia 7 tahun.

Pada April 1934, sepulang dari Mekah, Wahid Hasyim


banyak diminta kawan-kawannya agar aktif di
perhimpunan atau organisasi yang dipimpinnya.
Tawaran juga datang dari Nahdlatul Ulama (NU). Pada
tahun-tahun itu, di Tanah Air banyak berkembang kaum
nasionalis maupun keagamaan. Apa yang terjadi pada
pergulatan panjang pemikiran Wahid Hasyim tidak begitu
cepat menentukan alur organisasi. Kemungkinan pertama,
ia menerima tawaran dan masuk ke dalam salah satu
perkumpulan atau partai yang ada. Kemungkinan kedua,
mendirikan perhimpunan atau partai sendiri.

Selama 4 tahun, Wahid Hasyim menimbang-nimbang


berbagai tawaran, akhirnya dipilihlah NU, tepatnya pada
1938, ia menyatakan menerima tawaran untuk aktif di
NU. “NU merupakan perhimpunan orang-orang tua yang
geraknya lambat, tidak terasa dan tidak revolusioner.”
Namun di mata Wahid Hasyim memiliki nilai lebih
dibanding perhimpunan atau organisasi lain. Selama lebih
satu dasawarsa, NU mengembangkan sayapnya dan baru
memiliki 20 cabang dan itu tempatnya berdekatan.

Selama 4 tahun Wahid Hasyim mengembangkan pemikiran


kritisnya terhadap eksistensi berbagai perhimpunan
atau partai yang ada. Setelah itu, ia memilih NU, karena
dinilai lebih memberikan keyakinan kuat bahwa NU akan
berpengaruh besar terhadap perkembangan kebangkitan
umat Islam di Indonesia. Buku yang sangat menarik
memberikan beragam informasi tentang tokoh-tokoh
NU, di antaranya; KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri
Musthofa, KH Raden Asnawi Kudus, KH Ali Maksum, dan
lain-lain.

Pada 20 Desember 1949, Wahid Hasyim diangkat menjadi


Menteri Agama dalam Kabinet Hatta. Dalam kabinet
pertama yang dibentuk presiden Soekarno, Wahid Hasyim
ditunjuk sebagai Menteri Negara. Dalam Kabinet Sjahrir
pada 1946, setelah terjadinya penyerahan kedaulatan
dan berdirinya Republik Indonesia Serikat (RIS) dan
dalam Kabinet Hatta, ia menjadi Menteri Agama.

Pada 1952, Wahid Hasyim memprakarsai berdirinya Liga


Muslim Indonesia, suatu badan federasi yang anggotanya
terdiri dari atas wakil-wakil NU, Partai Syarikat Islam
Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
dan Darul Dakwah al-Irsyad. Susunan pengurusnya
adalah Wahid Hasyim sebagai ketua, Abikusno Cokrosuyoso
sebagai wakil ketua I, dan H Sirojuddin Abbas sebagai
wakil ketua II.

Kelebihan lain Wahid Hasyim adalah senang menulis.


Tulisannya tersebar dalam bentuk pidato-pidato resmi,
ceramah-ceramah keagamaan dan artikel-artikel di
berbagai media massa. Karya-karya tulisannya antara
lain; Nabi Muhammad dan Persaudaraan Manusia;
Berimanlah dengan Sungguh dan Ingatlah Kesabaran
Tuhan; Kebangkitan Dunia Islam; Kedudukan Ulama
dalam Masyarakat Islam di Indonesia; dan Islam antara
Materialisme dan Mistik.

Meski dikenal sebagai pemimpin nasional, Wahid Hasyim


memiliki sikap tawadhu’ kepada para ulama, terutama
pada Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari.

Peresensi adalah aktivis Muda NU, ting


Terakhir diubah: 15 Jun 2019

Anda mungkin juga menyukai