Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak teknologi yang telah diciptakan untuk mempermudah aktivitas dalam
kehidupan sehari hari dalam melakukan perkerjaan. Salah satu teknologi yang terus
berkembang adalah teknologi pada bidang monitoring suhu dan kelembaban. Alat monitoring
suhu dan kelembaban dalam hal-hal tertentu sangat dibutuhkan, seperti pada rumah budidaya
tanaman atau green house untuk dapat dipantau suhu dan kelembaban tanamannya setiap saat.
Sehingga sangat dibutuhkan untuk suatu ruangan tertentu karena bisa saja menyimpan alat atau
perangkat yang kondisi suhu dan kelembabannya harus terjaga dengan baik maka sangat
diperlukan sistem monitoring.
Sistem monitoring yang diharapkan mampu memantau kondisi secara terus menerus
dalam suatu tampilan data visual dan grafik. Data yang ditampilkan juga disimpan pada tabel
database. Selain pelaporan yang bersifat terus menerus dan terekam, pengguna juga perlu
mengetahui nilai suhu dan kelembaban secara langsung dengan menggunakan perangkat
gadget atau smartphone.
Pada sistem monitoring suhu dan kelembaban ini berbasis web dan telegram. Web akan
dibangun menggunakan PHP dan MySQL untuk menampilkan hasil monitoring pembacaan
suhu dan kelembaban pada ruangan. Sementara itu telegram dipilih karena aplikasi ini memiliki
keunggulan dibandingkan aplikasi chat lain nya. Beberapa keuntungan aplikasi Telegram yaitu
Telegram bersifat aplikasi open source, Telegram merupakan aplikasi yang bersifat gratis
dalam proses pengiriman data atau informasi, Telegram dapat mengirimkan pesan lebih cepat
dan lebih ringan dijalankan, Telegram dapat mengirimkan data tanpa batasan ukuran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memonitoring suhu dan kelembaban agar dapat terpantau dari
jarak jauh?
2. Apa yang digunakan sebagai penanda ketika terjadi perubahan suhu dan
kelembaban diatas batas normal?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari persoalan tersebut maka, adanya sistem ini memudahkan dalam memonitoring
suhu dan kelembaban dalam jarak jauh serta mendapatkan notifikasi ketika terjadi perubahan
suhu dan kelembaban diatas batas normal.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang
dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang
sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai
referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis.
Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan
penelitian yang dilakukan penulis.
Tabel. 2.1 Penelitian Terdahulu 1
Nama Penulis Judul Hasil Perancangan
Untuk mengirim sebuah data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi yang
berhubungan dengan manusia atau manusia ke komputer maka konsep tersebut dinamakan
Internet of Things(IoT). Saat ini, IoT sudah dikembangkan menjadi teknologi tanpa kabel. Cara
Kerja Internet of Things adalah dengan memanfaatkan suatu perintah yang telah diprogram,
dimana setiap perintah program tersebut dapat menghasilkan suatu komunikasi antar mesin
yang saling terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia walau jaraknya jauh
sekalipun.
b. NodeMCU
NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware
berbasis e-Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro USB port yang berfungsi untuk
pemrogaman maupun power supply. Selain itu juga pada NodeMCU dilengkapi dengan tombol
push button yaitu tombol reset dan flash. NodeMCU menggunakan bahasa pemorgamanan Lua
yang merupakan package dari esp8266. Bahasa Lua memiliki logika dan susunan pemorgaman
yang sama dengan c hanya berbeda syntax. Jika menggunakan bahasa Lua maka dapat
menggunakan tool Lua loader maupun Lua uploder. Selain dengan bahasa Lua NodeMCU juga
support dengan sofware Arduino IDE dengan melakukan sedikit perubahan board manager
pada Arduino IDE. Sebelum digunakan Board ini harus di Flash terlebih dahulu agar support
terhadap tool yang akan digunakan. Jika menggunakan Arduino IDE menggunakan firmware
yang cocok yaitu firmware keluaran dari Ai- Thinker yang support AT Command. Untuk
penggunaan tool loader Firmware yang di gunakan adalah firmware NodeMCU.
c. Sensor DHT11
Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan
kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut
menggunakan mikrokontroler. Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor
lainnya yaitu dari segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memiliki
kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah
terinterverensi.
Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan
kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori
program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi.
Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout PCB yang
terdapat hanya memilik 3 kaki pin
d. LCD
LCD 20×4 (Liquid Crystal Display) merupakan modul penampil data yang
mepergunakan kristal cair sebagai bahan untuk penampil data yang berupa tulisan maupun
gambar. Pengaplikasian pada kehidupan sehari – hari yang mudah dijumpai antara lain pada
kalkulator, gamebot, televisi, atau pun layar komputer.
2.3 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini
sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan
mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering
ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan
Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan
lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya.