Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “Y” UMUR 27 TAHUN DENGAN

GASTRITIS DI PUSKESMAS KAIRATU

LAPORAN INDIVIDU

Oleh :
TITIN SAFITRI RENWARIN
NPM. 1540119134

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MALUKU HUSADA
KAIRATU
TA 2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “Y” UMUR 27 TAHUN DENGAN


GASTRITIS DI PUSKESMAS KAIRATU

LAPORAN INDIVIDU

Disusun Oleh :

TITIN SAFITRI RENWARIN

NPM. 1540119134

Disetujui Tanggal :
...................................

Pembimbing Lahan, Pembimbing Akademik ,

................................................... ............................................

NIK. NIDN/NIK.

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Windatania Mayasari, SST., M.Kes
NIDN : 1204079001

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................1

LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................................2

KATA PENGANTAR ...................................................................................2

DAFTAR ISI ................................................................................................2

BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................3


A. LATAR BELAKANG ...........................................................................3
B. TUJUAN
1. Tujuan umum ...........................................................................4
2. Tujuan kasus ...........................................................................4

BAB II
A.ANATOMI FISIOLOGI ........................................................................5
B. Definisi gastritis ...............................................................................5
C. Etiologi ..............................................................................................6
D. Manifestasi klinik .............................................................................7
BAB lll. TATA LAKSANA KASUS .......................................................................10
A. Pengkajian data subjektif ..............................................................11
B. Pengkajian data objektif ..............................................................12
C. Analisis ..............................................................................................12
2. Diagnosa .................................................................................... 17
1. Kebutuhan .....................................................................................17
D. Implementasi ....................................................................................

BAB lV KESIMPULAN ........................................................................................18

BAB V PENUTUPAN .........................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................20


KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah

asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis. Adapun maksud dari

penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas keperawatan medical

bedah di Stikes maluku husada. Disusunnya makalah ini tidak lepas dari

peran dan bantuan beberapa pihak dan sumber. Karena itu, pemakalah

mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada dosen

pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.

Kiranya amal baik serta budi luhur secara ikhlas yang telah diberikan

kepada kami dari beliau di atas yang dapat maupun belum dapat kami sebutkan, mendapatkan

imbalan yang semestinya dari Allah SWT.

Pemakalah menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Pemakalah berharap semoga

makalah ini bisa bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya;
diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada kalangan
mahasiswa. disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola
makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan)
sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan
malas untuk makan.(Fahrur, 2009).

Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu


asupan alkohol
berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%)
dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2009 gastritis
bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit autoimun, radiasi
dan Chron’s Disease.

Salah satu penyebab dari gastritis adalah infeksi dari bakteri Helicobacter
pylori(H. pylori) dan merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung.
Bakteri ini dapat menginfeksi lambung sejak anak-anak dan menyebabkan
penyakit lambung kronis. Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia
terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan, akan menimbulkan masalah
sepanjang hidup (Soemoharjo, 2007). Menurut Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia (KSHPI)
tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 % dari penduduk Negara Indonesia telah
terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono, 2004). Penemuan infeksiHelicobacter
pylori ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian gastritis, pada beberapa
daerah di Indonesia menunjukkan angka kejadian gastritis yang cukup tinggi.
Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman
pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu
aktivitas sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau
sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau
lebih buruk ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung. Dapat
pula disertai demam, menggigil (kedinginan), cegukan (hiccups)
Bila penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan
akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan
tukak lambung. Bahkan bisa juga disertai muntah darah (Arifianto, 2009).
Menurut penelitian Surya dan Marshall pada tahun 2007 hingga 2008 mengatakan
gastritis yang tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan komplikasi yang
mengarah kepada keparahan.yaitu kanker lambung dan peptic ulce

B. TUJUAN

1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pola
makan pada penderita gastritis di wilayah puskesmas MranggenDemak.

2. Tujuan kasus

• Mendeskripsikan faktor usiapenderita gastritis di wilayah


Puskesmas Mranggen 1 Demak.
• Mendeskripsikan faktor aktivitas fisik penderita gastritis di
wilayah Puskesmas Mranggen 1 Demak.
• Mendeskripsikan faktor psikologis penderita gastritis di wilayah
Puskesmas Mranggen 1 Demak.
• Mendeskripsikan faktor sosial budaya penderita gastritis di
wilayah Puskesmas Mranggen 1 Demak.
• Mendeskripsikan faktor pengetahuan penderita gastritis di
wilayah Puskesmas Mranggen 1 Demak.

B. RUMUS MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan gastritis ?
2. Bagaimana penyebab dari gastritis ?
3. Apa gejala yang ditimbulkan dari gastritis ?
4. Bagaimana patofisiologis gastritis akut dan gastritis kronik ?
5. Pengobatan apa yang dilakukan untuk penyakit gastritis ?
6. Pencegahan yang bagaimana yang dapat dilakukan sebagai tindakan preventif?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi dari gastritis
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya peradangan lambung (gastritis)
3. Untuk mengetahui gejala-gejala dari gastritis
4. Untuk mengetahui patofisiologi gastritis akut dan gastritis kronik
5. Untuk mengetahui pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita
gastritis
6. Untuk mengetahui tindakan preventif dari gastritis tersebut.
BAB ll

A. ANATOMI FISIOLOGIS

Gaster atau lambung Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupaka saluran
makanan yang paling dapat mengeBagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas Bagian gaster atau
ventrikulum ini terdiri atas :

  Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam

 lambung
  Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak disebelah
kiri osteum kardiak biasanya terisi gas
  Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum kardiak lekukan
pada bagian bawah kurvatura minor.
 Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum kardiak
sampai pilorus
  Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui fundus
 ventrikuli menuju kekanana sampai pilorus inferior
  Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung
 mempunyai otot tebal yang membentuk sfingter pilorus

Fungsi gaster antara lain :

  Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan , dan menghaluskan


makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung
 Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus dengan semua makan
dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida.
  Mengubah protein menjadi pepton oleh pepsin
  Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin.

B. Definis gastritis

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492).
Gastritis adalah segala radang mukosa lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisihal749) Gastritis
merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A Price hal 422 Gastritis merupakan inflamasi pada
dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan
peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri (Charlene.
J, 2001, hal : 138)

Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang
berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari
mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan
mulas. Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:

1. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut.

Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu

banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan

yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau

terapi radiasi.

2. Gastritis Kronis

Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung

yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau

bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam

lambung yang pekat.

C. Etiologi

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya

sebagai berikut 1. Gastritis Akut

faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:

Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan

obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.

Minuman beralkohol

Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci

Infeksi virus oleh sitomegalovirus


Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis

Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.

Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan

minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab

2. Gastritis Kronik

Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua

predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu

infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).

Gastritis infeksi

Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan

manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal

berikut.

D. Gastritis infeksi

Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan

manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal

berikut.

a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab

utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007).

b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)

c) Infeksi parasit (Wehbi, 2008).

d) Infeksi virus (Wehbi, 2008).

Gastritis non-infeksi

a) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu

kronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009).


b) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan ureum

terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).

C. Patofisiologi

1. Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi

mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

a) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung

akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan

berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari

penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung

meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan

nutrisi cairan & elektrolit.

b) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang

dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan

terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal

melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika

erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi

perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

2. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang

sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi

penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel

danhilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka

produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga

menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa

sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.


D. Manifestasi Klinik

1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan

saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia

2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian

kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan

pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan

E. Komplikasi

1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:

  Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis,


terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat

menyebabkan kematian.

  Ulkus, jika prosesnya hebat


  Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat

1
BAB III

TATALAKSANA KASUS

Tanggal Pengkajian : 24Januari 2021 Jam : 02.12 WIT

Ruangan/Tempat : Puskesmas Kairatu

LANGKAH I : PENGKAJIAN DATA SUBYEKTIF

Biodata / Identitas

Nama lengkap : Tn. L

Umur : 27 Tahun

Jenis kelamin : perempuan

Agama : Kristen

Suku / Bangsa : Seram/Indonesia

Pendidikan: : SMA kls 2

Alamat : Wasamu

Diagnosa Medis : gastritis

Identitas Penanggung Jawab

Nama lengkap : Ny. S

Umur : 31 Tahun

Agama : Kristen

Suku/Bangsa : Seram/Indonesia

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Alamat : Wasamu
2

: bagi orang yang tingkat pendidikan

rendah/minim mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan

menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit

perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat menimbulkan serta

memperparah penyakit ini.

9. Riwayat sakit dan kesehatan

a) Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan

bawah.

b) Riwayat penyakit saat ini: Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari

gejala yang dirasakan klien, keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau

bertahap, faktor pencetus, upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

c) Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang berhubungan

dengan penyakit sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat.

Pemeriksaan fisik, yaitu Review of system (ROS)

Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri

tekan di kwadran epigastrik.

1. B1(breath): takhipnea

2. B2 (blood): takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah,

pengisian perifer lambat, warna kulit pucat.

3. B3 (brain): sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat

terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum.

4. B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.

5. B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak

toleran terhadap makanan pedas.


3

3.1.3 Fokus Pengkajian

1. Aktivitas / Istirahat

Gejala : kelemahan, kelelahan

Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)

2. Sirkulasi

Gejala : kelemahan, berkeringat

Tanda : - hipotensi (termasuk postural)

 - takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia)


- nadi perifer lemah

 - pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi)


 - warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)
 - kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan status syok,
nyeri akut, respons psikologik)

3. Integritas ego

Gejala: faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja),

perasaan tak berdaya.

Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian

menyempit, gemetar, suara gemetar.

4. Eliminasi

Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena

perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan GE,

misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster.

Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.

Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi

 - bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah


perdarahan.
 - karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau kadang-kadang
merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi (perubahan

diet, penggunaan antasida).

 - haluaran urine : menurun, pekat.

5. Makanan / Cairan

Gejala : - anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi

pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).

- masalah menelan : cegukan

- nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah

Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa

bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit

buruk (perdarahan kronis).

6. Neurosensi

Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.

Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur,

disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada volume

sirkulasi / oksigenasi).

7. Nyeri / Kenyamanan

Gejala : - nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih,

nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan / distres

samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut).

- nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung terjadi 1-2

jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster).

- nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi kurang

lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau
antasida (ulkus duodenal).

- tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).

- faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu

(salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor psikologis.

Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat,

perhatian menyempit.

8. Keamanan

Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA

Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis

/ hipertensi portal)

9. Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang

mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI.

Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia) atau diagnosa yang tak

berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat.

Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan

makan (Mustaqin A., Gangguan Gastrointestinal )

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.

2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
BAB III
TATA LAKSANA KASUS

Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2021 Jam : 02.12 WIT

Ruangan/Tempat : Puskesmas Kairatu

S : - pasien mengeluh sakit perut, mual-mual


- pasien susa BAB

O : - keadaan umun : baik

- kesadaran : CM

- TTV : N : 78×/menit . R : 24×/ menit, SB : 35,5ºC

- tumbuh kembang normal

A:

1. Diagnosa : Pasien umur 27 tahun dengan gastritis

2. Kebutuhan : perlu pemberian obat melalui suntik

P:

Tanggal 24 Januari 2021 jam 02.12 wit


P :Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan pengembangan daya pikir dan

penalaran data keperawatan sesuai dengan kaidah-kaidah dalam

ilmu keperawatan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan untuk

membahas permasalahan keperawatan (Ali, 2012).

Analisa data yang diperoleh pada gastritis dengan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yaitu :

1. Data Subjektif

Diperleh dari hasil pengkajian terhadap pasien gastritis dengan

teknik wawancara, data ini berupa keluhan atau persepsi

subjektif pasien pada status kesehatannya. Data subjektif pada

pasien gastritis, yaitu nyeri epigastrum.Munculnya keluhan

diakibatkan iritasi mukosa lambung dan menyebabkan keluhankeluhan lain yang menyertai

(Sukarmin, 2013).

2. Data Objektif

Pada pasien gastritis dengan masalah keperawatan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

dilakukan dengan pendekatan ABCD yaitu Anthropometric

measurement, Biochemical data, Clinical sign of nutrional

status, Dietary history (Sukarmin, 2013).

a) Antrhopometricmeasurement, meliputi BB, TB, LK, LILA, IMT.

b) Biochemical data, meliputi data laboratorium yang

abnormal.
c) Clinical sign of nutrional status, meliputi tanda-tanda

klinis rambut, turgor kulit, mukosa bibir, congjungtiva

anemis/tidak.

1) Wajah pucat dan sayu (kekurangan nutrisi), mata

cekung (penurunan cairan tubuh), anemis (penurunan oksigen ke jaringan), mukosa

bibir kering (penurunan

cairan intrasel mukosa), bibir pecah-pecah, lidah

kotor, bau mulut tidak sedap (penurunan hidrasi bibir

dan personal hygiene).

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.

2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang

tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia

4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik

5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyaki

Diagnosa

1.Nyeri (akut) berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam Nyeri klienberkurang atau

hilang Skala nyeri 0 Klien dapat relaks.Keadaan umum klien baik

2.Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan
output cair yang berlebih (mual dan muntah
- Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24jam,masalah kekurangan volume cairan pasien dapat
teratasi.

Kriteria Hasil :

Mempertahankan volume cairan adekuatdengan dibuktikan oleh mukosa bibir lembab, turgor kulit baik,
pengisian kapiler berwarna merah muda, input

Kriteria Hasil :Mempertahankan volume cairan adekuatdengan dibuktikan oleh mukosa


bibir lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler berwarna merah muda, input output sarimbang

3.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi

Kriteria hasil : Keadaan umum cukup Turgor kulit baik BB meningkat Kesulitan menelan

berkurang
BAB Vl

A. KESIMPULAN

Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan

secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah

tersebut.

Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa

kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.

Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang

sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu

Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian

secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan

gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan

tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.

KRITIK DAN SARAN

Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan kritik dan serta

saran dari Dosen Pembimbing beserta teman-teman kelompok lain.

halodoc-banner Coronavirus Diabetes Jantung Stroke

KehamilanKolesterolHipertensiAnemiaKanke Reproduksi Selengkapnya×

Home/Kesehatan/Gastritis Gastritis Ditinjau oleh: dr. Fitrina Aprilia Gastritis

Pengertian Gastritis

Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan.

Pada lapisan lambung terdapat kelenjar yang fungsinya untuk menghasilkan asam lambung dan

juga enzim pencernaan. Lapisan lambung dilindungi oleh lendir yang tebal sehingga tidak terjadi
iritasi pada lapisan tersebut. Saat lendir tersebut hilang, iritasi bisa terjadi pada lambung.

Gastritis dibagi menjadi dua, berdasarkan jangka waktu perkembangan gejalanya. Yang

pertama adalah gastritis akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan yang kedua adalah

kronis (perkembangannya secara perlahan). Istilah gastritis juga dikenal sebagai iritasi lambung

atau radang lambung yang bisa muncul secara tiba-tiba dan dalam waktu yang relatif lama.

Meskipun gejala gastritis mirip maag, tetapi gastritis berbeda dengan penyakit tersebut.

Gastritis terbagi menjadi akut dan kronis. Dalam kondisi gastritis akut, iritasi akan muncul tiba-

tiba. Umumnya, akan muncul nyeri ulu hati yang parah walau hanya sementara sebagai gejala

yang ditimbulkan.

Pada gastritis kronis, iritasi di lambung berlangsung lambat tetapi akan terjadi dalam kurun

waktu yang relatif lebih lama. Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung yang kronis ini tidak

separah dibandingkan dengan gastritis akut tetapi akan terjadi pada waktu yang lama. Iritasi ini

dapat mengubah struktur lapisan lambung dan mempunyai risiko menjadi kanker.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan gastritis erosif, atau terjadinya pengikisan lambung.

Pengikisan tersebut bisa menyebabkan luka dan pendarahan pada lambung. Meskipun kondisi

tersebut terbilang jauh lebih jarang dibandingkan dengan gastritis erosif.


BAB V

PENUTUP

Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan

submukosa lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya

infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut.

Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa

kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.

Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang

sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu

Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian

secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan

gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan

tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.

B. KRITIK DAN SARAN

Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan kritik dan serta

saran dari Dosen Pembimbing beserta teman-teman kelompok lain.


DAFTAR PUSTAKA

Ags P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika

Chandrasoma, & Parakrama. (2005). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta

:EGC

Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan

Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : Salemba Medika.

Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta :

Gosyen Publising.

Jurnal

Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman nyeri di

RSUD jombang

Hubungan pola makanan dengan timbulnya gastritis pada pasien di universitas

muhammadiyah malang center (UMC)

Jurnal nyeri gastritis versi wayan supetran

Anda mungkin juga menyukai