Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PAPER KEPERAWATAN PALIATIF

ALFIAN WARIYANTO
C2014201102

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS


PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN KHUSUS
2020
Metode ilmiah dalam melakukan proses terapeutik yang dilakukan secara
sistematis untuk mencegah masalah keperawatan disebut Proses Keperawatan.
Penggunaan proses keperawatan menunjukan tanggung gugat dan tanggung jawab
kepada klien, proses keperawatan merupakan sarana kerja sama antara perawat,
klien dan keluarga, proses keperawatan juga memberi struktur yang sistematis
dalam praktek keperawatan.

Manfaat penggunaan proses keperawatan

Proses keperawatan terdiri dari 5 tahap yang merupakan siklus dan saling
bergantung.setiap tahan dapat diperbarui sesuai dengan perubahan kondisi klien,
dengan melaksanakan ke 5 langkah tersebut perawat memiliki kerangka kerja
yang sistematis untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dalam
pelaksanaan askep, unsur pengkajian faktor predisposisi, faktor/ stressor
presipitasi, penilaian primer terhadap stressor, penilaian sekunder terhadap
sumber koping perilaku.
Perawatan paliatif adalah pelayanan kepada pasien yang penyakitnya sudah
tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau tidak dapat disembuhkan secara
medis (stadium akhir).
Tujuan perawatan paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
dalam menghadapi setiap penyakit yang diderita dan mempersiapkan diri
menghadapi kematian dengan tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan atas
penyakit yang diderita, baik secara fisik (nyeri, mual, muntah) maupun psikis
yang berbasis spiritual. Perawatan paliatif merupakan pelayanan sosial sehingga tidak
mendatangkan banyak keuntungan. Di Indonesia, pelayanan paliatif belum optimal,
hanya ada beberapa pelayanan paliatif dengan metode HHC (Hospice Home Care) atau
dengan mengunjungi rumah pasien yang kebanyakan dikhususkan untuk penderita
kanker, stroke, dan alzheimer.
Kenyataan yang ada saat ini banyak orang sudah merencanakan mengenai
rencana studinya, rencana karir, bahkan rencana travelling-nya dengan sangat
baik. Akan tetapi sangat jarang orang merencanakan masa-masa dimana sudah
tidak mampu berkomunikasi lagi dengan orang lain/ orang terkasih akibat kondisi
tubuh misalnya akibat suatu sakit. Tidak merencanakan masa dimana tidak
mampu berkomunikasi untuk menyampaikan harapan, keinginan, pengambilan
keputusan terkait apa yang akan dilakukan terhadap diri pribadi. Padahal hal ini
bisa terjadi sewaktu-waktu dan kapan saja. Hal-hal ini perlu dibicarakan bersama
dengan orang terdekat dan orang terkasih, juga tentunya dengan tenaga kesehatan.
Advance Care Planning merupakan sebuah proses komunikasi antara pasien,
orang yang pasien cintai, dan tim kesehatan pasien untuk membantu pasien,
misalnya:
1. Untuk memahami kondisi medis yang dimiliki dan kemungkinan
komplikasinya.
2. Mengeksplorasi makna dari living well serta makna kualitas hidup, juga
membantu pasien mengenali dirinya sendiri.
3. Merenungkan target perawatan, nilai-nilai dan keyakinan pribadi pasien.
4. Memahami pilihan perawatan medis di masa depan sehubungan dengan konsisi
kesehatan pasien.
5. Mempertimbangkan manfaat dan risiko berbagai pilihan terapi.
6. Menentukan siapa yang akan menjadi pengambil keputusan ketika pasien tidak
dapat mengambil keputusan.
7. Mendokumentasikan dan menyimpan salinan dokumen Advance Care
Planning.
Poin ketujuh ini bukan tujuan utama Advance Care Planning. Hal ini
dapat dilakukan ketika sudah mengeksplorasi semua hal yang diperlukan,
sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan dapat melihat pada dokumen
tersebut.
8. Meninjau kembali keputusan atau target yang telah pasien susun.
Biasanya terjadi ketika pasien berubah pikiran atau kondisi pasien
mengalami perubahan.

Anda mungkin juga menyukai