FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
BUKU SAKU
PENGUAT RASA
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat membuat Buku Saku yang berjudul
“Penguat Rasa” Dengan terselesainya buku saku ini, maka tidak lupa penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
laporan ini, khususnya kepada :
Demikian Buku Saku yang penulis buat, mohon kritik dan sarannya atas
kekurangan dalam penyusunan Buku Saku ini. Semoga Buku Saku ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan bagi kamis selaku penulis.
DEFINISI PENGUAT RASA
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah
MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi,
pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam
makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan
untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan. Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan
yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan
efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk
bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat
aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi
makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari
zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat
menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
Menurut PerMenKes RI No.722 / MenKes / 1988 Flavour enhanher adalah
ingredient khas mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja
ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi penyimpan pada pembuatan,
pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan penyimpanan atau
pengangkutan makanan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan (langsung
atau tidak langsung) suatu komponen atau mempengaruhi seperti khas makanan tersebut.
Rasa adalah hal penting dalam makanan.
Tujuan
Monosodium Glutamat (MSG), merupakan produk bahan tambahan pangan yang lazim
dikenal masyarakat sebagai penyedap rasa dan aroma. MSG merupakan hasil fermentasi
zat tepung dan tetes dari gula beet atau gula tebu. Bahan ini tidak memiliki cita rasa tetapi
dapat mengaktifkan timbulnya cita rasa dari komponen-komponen yang terdapat didalam
suatu makanan dan tergolong kedalam “taste enhancer” atau penegas rasa. MSG terdiri
dari air, sodium dan glutamat, sehingga saat ditambahkan kedalam makanan MSG akan
memberikan fungsi yang sama seperti glutamat, yaitu memberikan rasa sedap pada
makanan. Glutamat merupakan bagian alami dari bahan makanan yang mengandung
protein seperti daging, sayuran, unggas dan susu. Glutamat ditemukan dalam dua bentuk
yaitu glutamat yang melekat berikatan dengan protein dan glutamat lepas yang tidak
berikatan dengan protein.
Manfaat
Penguat rasa (flavour enhancer) adalah bahan tambahan pangan untuk memperkuat atau
memodifikasi rasa dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan pangan tanpa memberikan
rasa dan/atau aroma baru, diataranya:
• Asam L-glutamat beserta garam natrium, kalium, dan kalsiumnya;
• Asam 5′-guanilat beserta garam natrium, kalium, dan kalsiumnya;
• Asam 5′-inosinat beserta garam natrium, kalium, dan kalsiumnya;
• Kalsium dan dinatrium 5′-ribonukleotida.
1. Peny
Penyedap alami Penyedap sintetik
Bahan-bahan yang termasuk dalam Penyeda Sintetik yang sangat populer
golongan ini ada yang diperoleh dari alam di masyarakat adalah vetsin atau
berupa rempah-rempah (misalnya: bawang MSG (Monosodium Glutamat).
putih, bawang bombay, pala, merica, serai, Monosodium Glutamat merupakan
daun salam, dan daun pandan) garam natrium dari asam glutamat
yang secara alami terdapat dalam
protein nabati maupun hewani.
Keunikan dari MSG adalah bahwa
meskipun tidak mempunyai cita rasa,
tetapi dapat membangkitkan cita rasa
komponen-komponen lain yang
terkandung dalam bahan makanan.
Sifat yang semacam itu disebut
dengan taste enhancer (penegas rasa).
2. Pengaroma
Pengaroma alami
Pengaroma alami merupakan zat pemberi
aroma yang berasal dari bahan segar atau
ekstrak dari bahan alami, contoh beberapa
pengaroma alami ; bumbu, minyak esensial
dan turunannya, sari buah ekstrak tanaman
atau hewan (ekstrak kopi, coklat, vanili)
Pengaroma Sintetis
Batas Pemakaian
PENGUAT RASA
Efek dan Bahaya Apabila Berlebihan