Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS CROSS SECTION

Dosen Pengampu : Dr. Sudiyanto, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Adizha Putri Pramita (K7718003)

2. Aida Nur Fitriyana (K7718004)

3. Aldha Pramudya (K7718006)

4. Dinda Risna Elfiyanti (K7718025)

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSIAS SEBELAS MARET SURAKARTA


2020
A. Pengertian Analisis Cross Section
Analisis cross section adalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan dengan
perusahaan atau industi yang sejenis. akan bermanfaaat untuk melihat prestasi perusahaan
relatif terhadap industri dan juga bermanfaat dalam kasus khusus seperti untuk
menentukan bonus bagi manjemen perusahaan. Bonus bagi manajemen perusahaan pada
beberapa perusahaan ditentukan berdasarkan keuntungan perusahaan relatif terhadap
industri.
Definisi industri sejenis adalah kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier,
contoh standar klasifikasi industry listing di BEJ, dan kesamaan dari sisi permintaan.
Kriteria pengelompokan industry didasarkan atas produk yang di hasilkan .contoh : misal
kebutuhan komunikasi, penghasil computer PC dengan mesin fax bisa bersaing, kamera
dan HP.
Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan
baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi
kegunaannya.

B. Fungsi Analisis Cross Section


• Melihat prestasi perusahaan terhadap industri.
• Untuk menentukan bonus bagi manajemen perusahaan apabila perusahaan
memperoleh untung di atas industri.

C. Prosedur Analisis Cross Section

Prosedur yang dilakukan untuk menyusun anilisis Cross Section adalah :

1. Membandingkan data keuangan dari kedua laporan. Hal hal yang diperhatikan dalam
membandingkan ini adalah tingkat likuiditasnya,
2. Menghitung rasio rasio dari perusahaan yang dianalisis : pada hal ini menghitung
rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio laverage.
3. Dalam menghitung rasio profitibilitas hal yang wajib dihitung adalah ROE ( Return
On Equity ) dan ROI (Return On Investmen)
4. Dalam menghitung rasio likuiditas, hal hal yang wajib dihitung adalah cash ratio dan
current ratio.
5. Pada rasio aktivitas, hal hal yang wajib dihitung adalah perputaran piutang,
perputaran persediaan dan perputaran total aset
6. Pada rasio laverage yang dihitung adalah rasio total modal sendiri terhadap total asset.
7. Menganalisis hasil pengukuran

D. Praktik analisis Cross Sectional Laporan Keuangan


Analisis laporan keungan dengan metode cross sectional dilakukan dengan
membandingkan kinerja dua perusahaan atau lebih yang sejenis. Berikut ini contoh
analisis Cross Sectional laporan keuangan yang dinilai dari neraca bagian aset perusahaan
:

Assets Perusahaan 1 Perusahaan 2


(Persentase dari total aset) (Persentase dari total aset)
Kas 38 12
Piutang 33 55
Persediaan 27 24
Net Aset Tetap 1 2
Investments 1 7

Total Aset 100 100

Dari perbandingan neraca aset kedua perusahaan tersebut kita dapat menilai kinerja
perusahaan. Tingkat likuiditas dari perusahaan 1 dapat dikatakan lebih likuid dibandingkan
perusahaan 2, hal tersebut tercermin dari jumlah ketersediaan kas pada perusahaan dimana
pada perusahaan 1 memiliki kas sebanyak 38% dari total keseluruha aset sedangkan
perusahaan 2 hanya memiliki kas sebesar 12% dari total keseluruhan aset yang dimiliki.

Analisis Cross Sectional pada PT. Semen Baturaja dan PT. Semen Indonesia

Analisis Cross Sectional dilakukan dengan menghitug rasio-rasio dari perusahan yang
sejenis, berikut ini perhitungan rasio profitabilitas, Rasio Likuiditas, Aktivitas Leverage dari
PT.Semen Baturaja dan PT. Semen Indonesia yang miliki jenis usaha yang sama.

a. Pengukuran laporan keuangan

Rasio Profitabilitas

1. ROE (Return On Equity)

Laba Setelah Pajak


ROE = x 100 %
Modal Sendiri

2. ROI (Return On Investment)

EBIT + Penyusutan
ROI = x 100 %
Capital Employe

Rasio Likuiditas

1) Cash Ratio

Kas + Bank + Surat Berharga Jangka Pendek


Cash Ratio = X 100 %
Current Liabilility

2) Current Ratio

Current Asset
Current Ratio = X 100 %
Current Liability

Rasio Aktivitas
a) Perputaran Piutang

Total Piutang Usaha


Perputaran Piutang = X 100 %
Total Pendapatan Usaha

b) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Total Persediaan
Perputaran Persediaan = X 100 %
Total Pendapatan Usaha

c) Perputaran Total Aset (Total Asset Turn Over)

Total Pendapatan
Perputara Total Aset = X 100 %
Capital Employed

Rasio Leverage

Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Aset

Total Modal Sendiri


TMS Terhadap TA = X 100 %
Total Aset

b. Hasil pengukuran

N Indikato PT. Semen Baturaja PT. Semen Indonesia


o r 201 201 201 2016 2017 201 2014 201 201 2017
3 4 5 3 5 6
1 ROE 18 16 16 12 7 20 20 20 20 4
2 ROI 9 9 9 4 3 10,5 10,5 9 9 3
3 Cash 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0
Ratio
4 Current 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ratio
5 CP 2,4 2,4 4 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
6 PP 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
7 TATO 3 3,5 3 3 3 4 4 4 3,5 3
8 TMS 6,5 6,5 6,5 7,5 8 7,5 7,5 7,5 8 8
thd TA
Total skor 41,5 40 40,1 28,3 22,8 44,4 26,4 44,1 42,3 19,8
bobot
penilaian
Kategori Bai Bai Bai Kuran Kuran Bai Kuran Bai Bai Kuran
k k k g Baik g Baik k g Baik k k g Baik

c. Analisa Hasil Pengukuran

Hasil analisis Cross Sectiom dari rasio keuangan PT. Semen Baturaja Tbk
selama tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 menunjukkan hasil perhitungan cash
ratio, current ratio, inventory turnover, rasio total modal sendiri terhadap total aset,
rasio total aset turn over dan rasio collection periods mengalami fluktuasi sedangkan
rasio return on equity dan return on investment mengalami penurunan setiap
tahunnya.

Hasil analisis rasio keuangan PT. Semen Indonesia Tbk selama tahun 2013
sampai dengan tahun 2017 menunjukkan hasil perhitungan cash ratio, current ratio
dan rasio total modal sendiri terhadap total aset mengalami fluktuasi. Rasio collection
periods dan inventory turn over mengalami peningkatan setiap tahunnya, sedangkan
rasio return on equity, return on investment dan total aset turn over mengalami
penurunan setiap tahunnya.

Hasil analisis rasio keuangan menunjukkan perusahaan yang bergerak


dibidang yang sama yaitu sub sektor semen dan perusahaan milik BUMN bahwa PT.
Semen Indonesia yang memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan
dengan PT.Semen Baturaja yang tidak mengalami peningkatan kinerja keuangan
setiap tahunnya.

E. Kesimpulan Analisis Cross Section


Analisis Cross Section adalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan dengan
perusahaan atau industi yang sejenis. akan bermanfaaat untuk melihat prestasi perusahaan
relatif terhadap industri dan juga bermanfaat dalam kasus khusus seperti untuk
menentukan bonus bagi manjemen perusahaan. Bonus bagi manajemen perusahaan pada
beberapa perusahaan ditentukan berdasarkan keuntungan perusahaan relatif terhadap
industri. Fungsi Analisis Cross Section yaitu untuk melihat prestasi perusahaan terhadap
industri dan untuk menentukan bonus bagi manajemen perusahaan apabila perusahaan
memperoleh untung di atas industri.
Sumber :

Sitanggang, S. N. (2018). Analisis Rasio Keuangan Secara Cross Sectional Untuk


Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sub Sektor Semen Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. LIABILITIES (JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI), 1(3), 239-250.

Anda mungkin juga menyukai