Abstrak
Taekwondo merupakan cabor beladiri asal korea yang mengandalkan pukulan dan tendangan.
Taekwondo memiliki teknik pukulan dan tendangan yang berbeda dengan bela diri yang lain. Ada 3 teknik
memukul lawan yaitu, menggenggam (jireugi), menyabit (chigi) dan tusukan (chireugi). Memiliki 5 tendangan
dasar yaitu, menggunakan punggung kaki (dollyo), menggunakan pisau kaki (yeop chagi), tendangan belakang
(dwi chagi), tendangan depan (ap chagi) dan tendangan mencangkul (deol chagi). Di Taekwondo sendiri
merupakan olahraga yang menggunakan kontak fisik, jadi tidak di ragukan lagi jika di dalam olahraga
Taekwondo itu sendiri sering terjadi cedera. Banyak sekali atlet Taekwondo yang mengalami cedera ketika
berlatih dan ketika bertanding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja cedera yang
dialami atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur.
Penelitian ini belum didasari diketahuinya perkembangan tentang analisis cedera atlet Taekwondo
Puslatda Jawa Timur. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian
memberikan angket kepada 8 atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur.
Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah Bagian tubuh yang sering mengalami cedera adalah
daerah hamstring dan ankle. Waktu saat terjadinya cedera adalah pada saat latihan. Penyebab sering terjadinya
cedera dikarenakan terjadinya tabrakan pada saat menendang, overtraining, dan terjadi kesalahan teknik pada
saat menendang. Penanganan yang dilakukan ketika cedera adalah melakukan metode R.I.C.E, mengunjungi
ruang masasse KONI, dan mengunjungi dokter KONI. Yang dilakukan setelah cedera adalah tetap melakukan
latihan rutin sesuai dengan program latihan.
PUSLATDA (Pusat Latihan Daerah) merupakan wadah untuk atlet Jawa Timur mengembangkan dan
meningkatkan prestasi. Atlet Taekwondo Jawa Timur yang memiliki kemempuan akan dibina dan dilatih
dengan sangat ketat sesuai program latihan.
Kata kunci : Taekwondo, cedera, puslatda
Abstract
Taekwondo is one of the martial arts sport from Korea that relies on punches and kicks. Taekwondo
has different punch and kicks techniques than other martial arts. There are 3 techniques of hitting your
opponent, namely grasping (jireugi), scribbling (chigi) and stabbing (chireugi). It has 5 basic kicks that are
roundhouse kick (dollyo chagi), side kick (yeop chagi), back kick (dual chagi), front kick (ap chagi) and hoe kick
(deol chagi). Taekwondo itself is a sport that uses physical contact, so there is no doubt that in Taekwondo
sports there are often injuries. There are so many Taekwondo athletes who get injured while practicing and
when competing. The purpose of this study was to find out what injuries were experienced by the Puslatda
Taekwondo athletes in East Java.
This research has not been based on the knowledge of developments in the analysis of injuries to the
Puslatda Taekwondo athletes in East Java. This research method uses a quantitative descriptive research
design to give questionnaires to 8 Puslatda Taekwondo athletes in East Java.
The results and conclusions of this study are the body parts that are often injured are hamstring and
ankle areas. The time when an injury occurs is during exercise. The cause of frequent injuries due to collisions
1
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
when kicking, overtraining, and technical errors occur when kicking. Handling carried out when injured was
to carry out the R.I.C.E method, visit the KONI massage room, and visit the KONI doctor. Keep doing routine
exercises that are in accordance with the training program are things to do after an injury
. PUSLATDA (Pusat Latihan Daerah) or Training center is a place for East Java athletes to develop and
improve their achievements. East Java Taekwondo athletes who have the ability will be fostered and trained
very strictly in accordance with the training program.
Keywords : Taekwondo, injury, puslatda
2
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
merangkul lawan, mengkunci lawan, dan juga seorang olahragawan atau pelaku olahraga, cedera
membanting lawan karena Taekwondo bertujuan yang terjadi dapat menghambat dan atau
untuk memukul dan yang paling dominan adalah menghentikan langkahnya untuk beraktivitas dan
menendang lawan. meraih prestasi yang lebih tinggi. Cedera yang
Taekwondo juga sudah berkembang diberbagai terjadi harus mendapat pertolongan dan
daerah di Indonesia terutama di Jawa Timur. Di Jawa pengobatan, agar olahragawan atau pelaku olahraga
Timur sudah banyak dan tersebar berbagai tidak mengalami kesakitan yang lebih fatal dan
perguruan Taekwondo. Para atlet Taekwondo di dapat menimbulkan kecacatan, sehingga dapat
Jawa Timur memiliki kemampuan yang lebih tinggi mengikuti latihan dan bertanding kembali.
diseleksi guna memasuki Pusat Pelatihan Daerah Cedera juga ada beberapa golongan, contohnya
(PUSLATDA). Para atlet yang sudah memasuki ada cedera ringan, cedera sedang dan cedera berat.
Pusat Latihan Daerah (PUSLATDA) akan dibina dan Untuk cedera ringan tidak terlalu berpengaruh besar
dilatih dengan sangat ketat dan juga terprogram. kepada performa atlet, seperti contoh memar, lecet
Dengan tujuan untuk mengikuti pertandingan pada kulit, dan robekan kecil pada ligament. Lalu
Nasional yang diikuti oleh seluruh atlet Taekwondo untuk cedera sedang akan berpengaruh pada
di Indonesia. kondisi dan performa dari atlet itu sendiri, seperti
Taekwondo merupakan olahraga yang contoh cedera pada otot, saraf, tendon, ligament,
menggunakan kontak fisik, jadi tidak diragukan lagi pembuluh darah, dll. Untuk berat itu sendiri seperti
jika olahraga Taekwondo sering terjadi cedera. akan sangat berpengaruh kepada atlet dan bahkan
Banyak sekali atlet Taekwondo yang mengalami akan membuat atlet itu terjadi trauma, seperti contoh
cedera ketika berlatih dan ketika bertanding. Atlet cedera pada tulang yang terjadi retakan atau bahkan
Taekwondo Puslatda Jawa Timur memiliki tingkat yang paling parah adalah terjadi patah tulang atau
cedera yang sangat tinggi dikarenakan program fraktur.
latihan yang terlalu keras dan juga atlet Taekwondo Dalam hal ini, membutuhkan analisis untuk
Puslatda Jawa Timur masih kurang dalam mengetahui cedera atlet Taekwondo di Jawa Timur.
melakukan pemanasan sehingga otot yang akan di Analisis adalah merupakan kegiatan mengurai,
latih masih belum siap menerima latihan yang membedakan, memilah sesuatu lalu digolongan atau
ekstream dan eksplosif. dikelompok kembali untuk ditentukan kaitannya
Cedera adalah seseorang yang mengalami luka atau tafsirannya menurut maknanya.
atau kerusakan jaringan pada bagian tubuh. Ketika Berdasarkan latar belakang di atas, maka
seseorang mengalami luka ketika sedang berlatih dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Cedera
ataupun sedang bertanding, bisa jadi seorang atlet Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur” dengan
tersebut mengalami cedera. Atlet yang mengalami harapan agar Taekwondo di Jawa Timur dapat
cedera akan mengalami trauma pada diri mereka, meningkatkan prestasi untuk kedepannya.
sehingga akan berpengaruh buruk dan
mendapatkan hasil yang kurang memuaskan ketika
berlatih. Menurut Simatupang (2016:32) bagi
3
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
1. Presentasi Kategori
METODE 𝑛
× 100%
A. Jenis Penelitian. 𝑁
Penelitian kuantitatif adalah sebuah penelitian
yang berlangsung secara ilmiah dan sistematis Keterangan :
dimana pengamatan yang dilakukan mencakup n = Jumlah Klarifikasi
segala hal yang berhubungan dengan objek N= Jumlah Keseluruhan Atlet
penelitian, fenomena serta korelasi yang ada
diantaranya (Kamusq:2013). Sedangkan menurut HASIL DAN PEMBAHASAN
Mahardika (2015: 90) menyatakan bahwa penelitian A. Hasil Penelitian.
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
Untuk mengidentifikasi hasil penelitian
mendiskripsikan atau menggambarkan suatu
analisis cedera atlet puslatda Jawa Timur, dalam
keadaan atau fenomena secara sistematik fakta
bagian ini di deskripsikan cedera apa saja yang
dengan akurat yang menjadi suatu objek penelitian.
sering terjadi dan dialami oleh atlet Taekwondo
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian
Puslatda Jawa Timur. Hasil penelitian yang akan
deskriptif kuantitatif.
diulas pada bab ini adalah hasil pencatatan dari
Dan hanya mencangkup tentang analisis
pengisian angket.
cedera atlet taekwondo di PUSLATDA jatim dan
dapat mengetahui tingkatan cedera yang pernah
1. Deskripsi Data.
terjadi atau yang menjadi faktor peneyebab cedera.
No. Aspek- Pertanyaan Jawaban Pertanya
TIDAK
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis
YA
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
1. Cedera Apakah pernah 62,5% 37,5%
responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
Olahraga mengalami cedera
atau hal-hal yang iya ketahui. (Arikunto, 2013:194) memar saat latihan?
C. Teknik Analisis Data. Apakah pernah 100% 0%
mengalami cedera
Teknik analisis data yang akan digunakan sudah hamstring saat
4
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
5
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
6
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
7
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
partisipasi atlet muda dalam olahraga bela diri turnamen, tetapi kebanyakan tidak mengevaluasi
secara umum masih langkah. atlet dalam pelatihan.
Dari hasil penelitian atlet Taekwondo Puslatda Pada item penelitian ini penyebab terjadinya
Jawa Timur mengalami cedera ketika latihan. Hal ini cedera atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
terbukti menurut presentase sebesar 100% menurut presentasi menunjukan sebesar 87,5%
mengalami cedera ketika latihan. Jadi, atlet terjadi tabrakan pada saat menendang hal ini
Taekwondo Puslatda Jawa Timur sering mengalami diakibatkan saat atlet sama-sama melakukan
cedera olahraga ketika latihan dikarenakan atlet serangan tendangan, overtraining pada saat latihan
Taekwondo Puslatda Jawa Timur ketika latihan hal ini dirasakan oleh atlet yang merasakan
sering terjadi kontak fisik. kelelahan berlebih, dan tejadi kesalahan teknik
Menurut Rampai (2015:89) Kompetisi olahraga menendang pada saat latihan hal ini terjadi ketika
menimbulkan derajat keparahan yang lebih saat atlet tersebut menendang pada gerakan yang
bervariasi namun tingkat keparahannya lebih berat salah.
pada olahraga kontak. Peserta kompetisi Menurut Tirtawirya (2008:88) Banyak sekali
Taekwondo dan karate walaupun sudah kasus yang terjadi, apalagi atlet Taekwondo, yang
menggunakan alat pelindung diri namun masih dalam melakukan aktivitas olahraganya akan
mengalami cedera berat. Atlet Taekwondo Puslatda banyak terjadi kontak langsung. Walaupun dalam
Jawa Timur sering sekali terkena cedera olahraga olahraga Taekwondo sudah menggunakan
ketika latihan dikarenakan gerakan Taekwondo pelindung, baik dari ujung kaki sampai ke ujung
sangat eksplosif dan juga ekstrim. Jadi meskipun atlet kepala.
Taekwondo Puslatda memakai perlindungan Taekwondo merupakan olahraga yang
lengkap akan tetap terkena cedera olahraga. gerakannya sangat agresif, sehingga cukup
Telah tercatat hampir 60% penelitian tentang melelahkan dan sangat mudah terkena cedera
cedera Taekwondo tidak pernah dilaporkan. Pelatih olahraga. Menurut Rampai (2015:94) Jumlah atlet
Taekwondo Puslatda Jawa Timur kurang sekali pria lebih banyak mengalami cedera dibanding atlet
memperhatikan program latihan untuk atlet yang perempuan, mengingat jumlah massa otot pria tentu
mengalami cedera dan kurang mengevaluasi tentang lebih besar dan juga atlet pria lebih aggresif ketika
cedera atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur. bertanding,mengingat ketika atlet sudah lelah dan
Menurut Covarrubias (2015:121) Karena sifat tidak fokus sangat gampang untuk mengalami
olahraga yang agresif, cedera merupakan resiko cedera.
yang melekat. Namun, data tentang kebiasaan Secara teoritis, olahraga full body contact lebih
latihan yang tepat, jenis cedera yang diderita selama berpotensi menimbulkan berbagai jenis cedera. Sifat
pelatihan, dan rekomendasi untuk atlet menghindari seni bela diri (martial art) (menendang/kicking,
cedera masih kurang. Seringkali, penelitian bertarung/sparring, bergulat/grappling, dan
Taekwondo mengevaluasi cedera atlet selama
8
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
setelah terjadi cedera olahraga (0-24 jam) adalah Jawa Timur yang dilakukan setelah cedera adalah
dengan metode R.I.C.E. (Rest, Ice, Compression dan melakukan latihan rutin sesuai program latihan
Rest (istirahat) adalah mengistirahatkan Taekwondo Puslatda Jawa Timur agar setelah cedera
kembali ke performa puncak.
bagian yang terkena cedera, tidak boleh
Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur harus
dipakai/digerakan yang bertujuan
melakukan latihan rutin sesuai dengan program
untuk menghentikan pendarahan dan
latihan yang telah dibuat oleh pelatih, supaya bisa
mengurangi pembengkakan.
mengembalikan teknik dan stamina dari atlet
Ice (es) ialah kompres dingin dengan tersebut untuk mencapai prestasi. Prestasi atlet
menggunakan es yang bertujuan untuk merupakan suatu kumpulan hasil yang telah dicapai
menghentikan pendarahan atlet dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
(memperlambat aliran darah), kepadanya. Prestasi atlet dapat diukur dalam
mengurangi rasa sakit. Kompres dingin diikuti misalnya seberapa sering seorang atlet
menjadi juara (Widyaningrum:2015).
kurang berpengaruh terhadap bagian
PENUTUP
yang bersifat dalam.
A. Simpulan.
Compression (balut tekan) adalah suatu
ikatan yang terbuat dari bahan yang Berdasarkan hasil penelitian berupa analisis data
elastis yang bertujuan untuk pada bab IV tentang ANALISIS CEDERA ATLET
ikatan tersebut dan untuk mengurangi peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
9
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
2. Tingkat cedera yang dialami oleh atlet putra Hariadi, Nopi. 2016. Analisis Gerakan Tendangan Ap
Chagi Pada Taekwondoin Junior Putra Kabupaten
Taekwondo Puslatda Jawa Timur sebesar 67,5%
Lombok Timur.
3. Tingkat cedera yang dialami oleh atlet putra
Harmoni, Hestu. F. H. Dkk. 2016 Hubungan Latihan
Taekwondo Puslatda Jawa Timur sebesar 58,3% Taekwondo Terhadap Atensi Pada Usia Remaja
Yang Diukur Dengan Attention Network Test.
Jurnal Kedokteran Diponegoro, ISSN 2540-
8844
B. Saran.
3. Bagi atlet, hendaknya ketika Paramita, Bunga Listia. Dkk. 2016. Karakteristik
pemanasan lebih maksimal lagi, agar Cedera Pada Kejuaraan Taekwondo Tingkat
Amatir 2016. Jakarta, Indonesia.
otot lebih siap ketika berlatih.
4. Bagi peneliti, menambah subjek Rumah Sakit Olahraga Nasional Kementrian
Pemuda Dan Olahraga RI. 2015. Bunga Rampai
penelitian dan variabel agar ruang Kesehatan Olahraga.
lingkup lebih luas dengan model
Setiawan, Arif. 2011. Faktor Timbulnya Cedera
penelitian yang lebih bervariasi. Olahraga.
10
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
11