Anda di halaman 1dari 11

Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

ANALISIS CEDERA ATLET TAEKWONDO PUSLATDA JAWA TIMUR

Erdi Pudja Putra


S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya
email: erdiputra@mhs.unesa.ac.id

Dr. Irmantara Subagio, M.Kes


Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga
Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Taekwondo merupakan cabor beladiri asal korea yang mengandalkan pukulan dan tendangan.
Taekwondo memiliki teknik pukulan dan tendangan yang berbeda dengan bela diri yang lain. Ada 3 teknik
memukul lawan yaitu, menggenggam (jireugi), menyabit (chigi) dan tusukan (chireugi). Memiliki 5 tendangan
dasar yaitu, menggunakan punggung kaki (dollyo), menggunakan pisau kaki (yeop chagi), tendangan belakang
(dwi chagi), tendangan depan (ap chagi) dan tendangan mencangkul (deol chagi). Di Taekwondo sendiri
merupakan olahraga yang menggunakan kontak fisik, jadi tidak di ragukan lagi jika di dalam olahraga
Taekwondo itu sendiri sering terjadi cedera. Banyak sekali atlet Taekwondo yang mengalami cedera ketika
berlatih dan ketika bertanding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja cedera yang
dialami atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur.
Penelitian ini belum didasari diketahuinya perkembangan tentang analisis cedera atlet Taekwondo
Puslatda Jawa Timur. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian
memberikan angket kepada 8 atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur.
Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah Bagian tubuh yang sering mengalami cedera adalah
daerah hamstring dan ankle. Waktu saat terjadinya cedera adalah pada saat latihan. Penyebab sering terjadinya
cedera dikarenakan terjadinya tabrakan pada saat menendang, overtraining, dan terjadi kesalahan teknik pada
saat menendang. Penanganan yang dilakukan ketika cedera adalah melakukan metode R.I.C.E, mengunjungi
ruang masasse KONI, dan mengunjungi dokter KONI. Yang dilakukan setelah cedera adalah tetap melakukan
latihan rutin sesuai dengan program latihan.
PUSLATDA (Pusat Latihan Daerah) merupakan wadah untuk atlet Jawa Timur mengembangkan dan
meningkatkan prestasi. Atlet Taekwondo Jawa Timur yang memiliki kemempuan akan dibina dan dilatih
dengan sangat ketat sesuai program latihan.
Kata kunci : Taekwondo, cedera, puslatda

Abstract
Taekwondo is one of the martial arts sport from Korea that relies on punches and kicks. Taekwondo
has different punch and kicks techniques than other martial arts. There are 3 techniques of hitting your
opponent, namely grasping (jireugi), scribbling (chigi) and stabbing (chireugi). It has 5 basic kicks that are
roundhouse kick (dollyo chagi), side kick (yeop chagi), back kick (dual chagi), front kick (ap chagi) and hoe kick
(deol chagi). Taekwondo itself is a sport that uses physical contact, so there is no doubt that in Taekwondo
sports there are often injuries. There are so many Taekwondo athletes who get injured while practicing and
when competing. The purpose of this study was to find out what injuries were experienced by the Puslatda
Taekwondo athletes in East Java.
This research has not been based on the knowledge of developments in the analysis of injuries to the
Puslatda Taekwondo athletes in East Java. This research method uses a quantitative descriptive research
design to give questionnaires to 8 Puslatda Taekwondo athletes in East Java.
The results and conclusions of this study are the body parts that are often injured are hamstring and
ankle areas. The time when an injury occurs is during exercise. The cause of frequent injuries due to collisions

1
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

when kicking, overtraining, and technical errors occur when kicking. Handling carried out when injured was
to carry out the R.I.C.E method, visit the KONI massage room, and visit the KONI doctor. Keep doing routine
exercises that are in accordance with the training program are things to do after an injury
. PUSLATDA (Pusat Latihan Daerah) or Training center is a place for East Java athletes to develop and
improve their achievements. East Java Taekwondo athletes who have the ability will be fostered and trained
very strictly in accordance with the training program.
Keywords : Taekwondo, injury, puslatda

(seni). Menurut Solissa (2014:42) dalam sistem


PENDAHULUAN
pertandingan Taekwondo saat ini, telah
Taekwondo merupakan cabor beladiri asal diberlakukan sistem penilaian elektronik untuk
Korea yang mengandalkan pukulan dan tendangan. memberikan rasa keadilan dan menghindari
Taekwondo memiliki teknik pukulan dan tendangan Taekwondo dari permainan kotor akibat dari
yang berbeda dengan bela diri yang lain. Ada 3 pelemahan penilaian dengan sistem manual. Pada
teknik memukul lawan yaitu, menggenggam kenyataannya, untuk mendapatkan nilai dari sebuah
(jireugi), menyabit (chigi) dan tusukan (chireugi). tendangan tidaklah mudah, nilai akan muncul atau
Memiliki 5 tendangan dasar yaitu, menggunakan didapat hanya dengan tendangan yang berdaya
punggung kaki (dollyo), menggunakan pisau kaki ledak tinggi (powerfull). Tendangan yang tidak
(yeop chagi), tendangan belakang (dwi chagi), berdaya ledak tinggi tidak akan menghasilkan nilai.
tendangan depan (ap chagi) dan tendangan Sedangkan untuk poomsae merupakan seni dari
mencangkul (deol chagi). beladiri Taekwondo yang di pertandingkan.
Taekwondo mempunyai kemampuan untuk Tendangan ini ada banyak macam, tendangan
melatih seseorang ketika bertarung, dari tahun 1950- langsung atau tendangan samping, dan juga ada
an Taekwondo menjadi olahraga modern di dunia. tendangan memutar, dahulu Taekwondo pada
Sampai sekarang ini perkembangan olahraga nomor kyorugi pelindung badan dan pelindung
Taekwondo sangat pesat diseluruh dunia. Di kota kepala menjadi sasarannya. Pada saat menyerang,
Semarang juga terjadi perkembangan begitu pesat. wasit samping akan memberikan poin, tetapi pada
Jumlah dojangnya yaitu 106 dan sampai tahun 2016 sistem tersebut masih banyak kecurangan, akhirnya
bertambah menjadi 148 dojang. Menurut Harmoni, dalam era sekarang pelindung badan atau hugo,
dkk (2016:818) dengan menekankan pada teknik pelindung kepala, dan pada kaki menggunakan alat
memukul, menendang dan menangkis serangan yang diberikan sensor, ketika melakukan serangan
lawan olahraga beladiri ini sampai sekarang menjadi pada sensor tersentuh satu sama lain, akan muncul
salah satu olahraga beladiri yang diminati banyak poin secara otomatis.
orang di dunia. Karena itulah saat ini Selain itu Taekwondo juga memiliki model-
dipertandingkan di seluruh penjuru dunia dari model tendangan yang bervariasi. Seperti contohnya
tingkat Kabupaten, Kota, Provinsi, Nasional dan ada tendangan yang bisa melebihi kepala dari
Internasional. penendang itu sendiri, bahkan ada tendangan
Olahraga Taekwondo ada dua nomor yang memutar dari 90 derajat hingga 180 derajat. Cabang
dipertandingkan yaitu kyorugi (tarung) dan pommse olahraga Taekwondo tidak diajarkan cara

2
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

merangkul lawan, mengkunci lawan, dan juga seorang olahragawan atau pelaku olahraga, cedera
membanting lawan karena Taekwondo bertujuan yang terjadi dapat menghambat dan atau
untuk memukul dan yang paling dominan adalah menghentikan langkahnya untuk beraktivitas dan
menendang lawan. meraih prestasi yang lebih tinggi. Cedera yang
Taekwondo juga sudah berkembang diberbagai terjadi harus mendapat pertolongan dan
daerah di Indonesia terutama di Jawa Timur. Di Jawa pengobatan, agar olahragawan atau pelaku olahraga
Timur sudah banyak dan tersebar berbagai tidak mengalami kesakitan yang lebih fatal dan
perguruan Taekwondo. Para atlet Taekwondo di dapat menimbulkan kecacatan, sehingga dapat
Jawa Timur memiliki kemampuan yang lebih tinggi mengikuti latihan dan bertanding kembali.
diseleksi guna memasuki Pusat Pelatihan Daerah Cedera juga ada beberapa golongan, contohnya
(PUSLATDA). Para atlet yang sudah memasuki ada cedera ringan, cedera sedang dan cedera berat.
Pusat Latihan Daerah (PUSLATDA) akan dibina dan Untuk cedera ringan tidak terlalu berpengaruh besar
dilatih dengan sangat ketat dan juga terprogram. kepada performa atlet, seperti contoh memar, lecet
Dengan tujuan untuk mengikuti pertandingan pada kulit, dan robekan kecil pada ligament. Lalu
Nasional yang diikuti oleh seluruh atlet Taekwondo untuk cedera sedang akan berpengaruh pada
di Indonesia. kondisi dan performa dari atlet itu sendiri, seperti
Taekwondo merupakan olahraga yang contoh cedera pada otot, saraf, tendon, ligament,
menggunakan kontak fisik, jadi tidak diragukan lagi pembuluh darah, dll. Untuk berat itu sendiri seperti
jika olahraga Taekwondo sering terjadi cedera. akan sangat berpengaruh kepada atlet dan bahkan
Banyak sekali atlet Taekwondo yang mengalami akan membuat atlet itu terjadi trauma, seperti contoh
cedera ketika berlatih dan ketika bertanding. Atlet cedera pada tulang yang terjadi retakan atau bahkan
Taekwondo Puslatda Jawa Timur memiliki tingkat yang paling parah adalah terjadi patah tulang atau
cedera yang sangat tinggi dikarenakan program fraktur.
latihan yang terlalu keras dan juga atlet Taekwondo Dalam hal ini, membutuhkan analisis untuk
Puslatda Jawa Timur masih kurang dalam mengetahui cedera atlet Taekwondo di Jawa Timur.
melakukan pemanasan sehingga otot yang akan di Analisis adalah merupakan kegiatan mengurai,
latih masih belum siap menerima latihan yang membedakan, memilah sesuatu lalu digolongan atau
ekstream dan eksplosif. dikelompok kembali untuk ditentukan kaitannya
Cedera adalah seseorang yang mengalami luka atau tafsirannya menurut maknanya.
atau kerusakan jaringan pada bagian tubuh. Ketika Berdasarkan latar belakang di atas, maka
seseorang mengalami luka ketika sedang berlatih dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Cedera
ataupun sedang bertanding, bisa jadi seorang atlet Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur” dengan
tersebut mengalami cedera. Atlet yang mengalami harapan agar Taekwondo di Jawa Timur dapat
cedera akan mengalami trauma pada diri mereka, meningkatkan prestasi untuk kedepannya.
sehingga akan berpengaruh buruk dan
mendapatkan hasil yang kurang memuaskan ketika
berlatih. Menurut Simatupang (2016:32) bagi

3
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

1. Presentasi Kategori
METODE 𝑛
× 100%
A. Jenis Penelitian. 𝑁
Penelitian kuantitatif adalah sebuah penelitian
yang berlangsung secara ilmiah dan sistematis Keterangan :
dimana pengamatan yang dilakukan mencakup n = Jumlah Klarifikasi
segala hal yang berhubungan dengan objek N= Jumlah Keseluruhan Atlet
penelitian, fenomena serta korelasi yang ada
diantaranya (Kamusq:2013). Sedangkan menurut HASIL DAN PEMBAHASAN
Mahardika (2015: 90) menyatakan bahwa penelitian A. Hasil Penelitian.
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
Untuk mengidentifikasi hasil penelitian
mendiskripsikan atau menggambarkan suatu
analisis cedera atlet puslatda Jawa Timur, dalam
keadaan atau fenomena secara sistematik fakta
bagian ini di deskripsikan cedera apa saja yang
dengan akurat yang menjadi suatu objek penelitian.
sering terjadi dan dialami oleh atlet Taekwondo
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian
Puslatda Jawa Timur. Hasil penelitian yang akan
deskriptif kuantitatif.
diulas pada bab ini adalah hasil pencatatan dari
Dan hanya mencangkup tentang analisis
pengisian angket.
cedera atlet taekwondo di PUSLATDA jatim dan
dapat mengetahui tingkatan cedera yang pernah
1. Deskripsi Data.
terjadi atau yang menjadi faktor peneyebab cedera.
No. Aspek- Pertanyaan Jawaban Pertanya

B. Instrumen Penelitian. Aspek an

TIDAK
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis
YA
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
1. Cedera Apakah pernah 62,5% 37,5%
responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
Olahraga mengalami cedera
atau hal-hal yang iya ketahui. (Arikunto, 2013:194) memar saat latihan?
C. Teknik Analisis Data. Apakah pernah 100% 0%
mengalami cedera
Teknik analisis data yang akan digunakan sudah hamstring saat

jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan latihan?


Apakah pernah 87,5% 12,5%
masalah atau menguji hipotesis yang telah
mengalami cedera
dirumuskan dalam proposal. Karena datanya
nyeri saat latihan?
kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan Apakah pernah 87,5% 12,5%
metode statistik yang sudah tersedia (Mahardika. mengalami cedera
bengkak saat
2015:234).
latihan?
Teknik analisis data pada penelitian ini
Apakah pernah 100% 0%
menggunakan rumus sebagai berikut : mengalami cedera
ankle saat latihan?

4
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

Apakah pernah 25% 75% Apakah pernah 87,5% 12,5%


mengalami cedera Overtraining pada
ACL (Anterior saat latihan?
Cruciate Ligament) Apakah pernah 87,5% 12,5%
saat latihan? terjadi kesalahan
Apakah pernah 25% 75% teknik saat latihan?
mengalami cedera Apakah pernah 25% 75%
dislokasi saat terjadi cedera pada
latihan? saat bangun tidur?
Apakah pernah 0% 100% Apakah pernah 75% 25%
mengalami cedera terjadi cedera pada
fraktur atau patah saat titik lelah
tulang saat latihan? tertinggi?
2. Waktu Apakah pernah 12,5% 87,5% 4. Penanga Apakah pernah 100% 0%
Terjadi mengalami cedera nan melakukan metode
Cedera sebelum latihan? Cedera R.I.C.E?
Apakah pernah 100% 0% Apakah pernah 37,5% 62,5%
mengalami cedera mengkonsumsi
ketika latihan? antibiotik atau
Apakah pernah 62,5% 37,5% anagelsik?
mengalami cedera Apakah pernah 0% 100%
setelah latihan? mengunjungi
Apakah pernah 37,5% 62,5% Sangkal Putung?
mengalami cedera Apakah pernah 100% 0%
ketika bangun mengunjungi ruang
tidur? massase KONI?
3. Penyeba Apakah pernah 75% 25% Apakah pernah 100% 0%
b kurangnya mengunjungi
Terjadin streatching/peman Dokter KONI?
ya asan saat latihan? Apakah pernah 75% 25%
Cedera mengunjungi
Apakah pernah 62,5% 37,5% Rumah Sakit?
terjadi cedera pada 5. Yang Apakah melakukan 50% 50%
saat menangkis dilakuka rehabilitas?
tendangan? n Setelah
Apakah pernah 87,5% 12,5% Cedera
terjadi tabrakan Apakah melakukan 75% 25%
pada saat latihan ringan?
menendang? Apakah melakukan 62,5% 37,5%
Apakah pernah 75% 25% Istirahat total?
kurangnya Apakah melakukan 87,5% 12,5%
coolingdown/pend latihan rutin sesuai
inginan setelah dengan program
latihan? latihan?

5
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

Apakah melakukan 62,5% 37,5% B. Pembahasan.


latihan dengan
intensitas tinggi? Dari kesesuaian data yang diperoleh dari
pengamatan melalui angket, maka selanjutnya
Berdasarkan dari survey yang ada, maka terlihat pembahasaan hasil penelitian ini dapat diuraikan
bahwa cedera olahraga yang terjadi pada atlet putra sebagai berikut :
Taekwondo Puslatda Jawa Timur ternyata sering Bagian tubuh yang sering mengalami cedera
mengalami cedera olahraga pada saat latihan adalah daerah hamstring dan angkle. Waktu saat
memperoleh hasil presentase sebesar 67,5%. terjadinya cedera adalah pada saat latihan. Penyebab
Berdasarkan dari survey yang ada, maka terlihat sering terjadinya cedera dikarenakan terjadinya
bahwa cedera olahraga yang terjadi pada atlet putri tabrakan pada saat menendang, overtraining, dan
Taekwondo Puslatda Jawa Timur ternyata sering terjadi kesalahan teknik pada saat menendang.
mengalami cedera olahraga pada saat latihan Penanganan yang dilakukan ketika cedera adalah
memperoleh hasil presentase sebesar 58,3%. melakukan metode R.I.C.E, mengunjungi ruang
Cedera yang sering dialami oleh atlet masasse KONI, dan mengunjungi dokter KONI. Yang
Taekwondo Puslatda Jawa Timur pada saat latihan, dilakukan setelah cedera adalah tetap melakukan
yaitu cedera Hamstring dengan hasil 100% dan latihan rutin sesuai dengan program latihan.
cedera Angkle dengan hasil 100%. 1. Aspek Cedera Olahraga
Waktu yang sering terjadi cedera olahraga pada a. Memar
atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur, yaitu pada Dari hasil survei penelitian 8 atlet
saat latihan dengan hasil 100%. Taekwondo Puslatda Jawa Timur yang
Penyebab yang sering terjadi cedera olahraga pernah mengalami cedera memar
pada atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur, yaitu sebanyak 5 atlet dan 3 atlet tidak
terjadi tabrakan pada saat menendang dengan hasil mengalami cedera memar.
87,5%, overtraining pada saat latihan dengan hasil b. Hamstring
87,5% dan terjadi kesalahan teknik pada saat Dari hasil survei penelitian 8 atlet
menendang dengan hasil 87,5%. Taekwondo Puslatda Jawa Timur yang
Penanganan cedera olahraga yang sering pernah mengalami cedera hamstring
dilakukan oleh atlet Taekwondo Puslatda Jawa sebanyak 8 atlet dan 0 atlet yang tidak
Timur, yaitu melakukan metode R.I.C.E dengan hasil terkena cedera hamstring.
100%, mengunjungi ruang massase KONI dengan c. Nyeri
hasil 100% dan mengunjungi dokter KONI dengan Dari hasil survei penelitian 8 atlet
hasil 100%. Taekwondo Puslatda Jawa Timur yang
Yang sering dilakukan setelah cedera olahraga pernah mengalami cedera nyeri
oleh atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur, yaitu sebanyak 7 atlet dan 1 atlet tidak
melakukan latihan rutin sesuai dengan program mengalami cedera nyeri.
latihan dengan hasil 87,5%.

6
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

d. Bengkak Cedera hamstring adalah adalah cedera pada


Dari hasil survei penelitian 8 atlet jaringan otot hamstring karena kerusakan lansung
Taekwondo Puslatda Jawa Timur yang atau tidak langsung akibat teregang melebihi batas
pernah mengalami cedera bengkak normal. Cedera ini sering terjadi pada bagian groin
sebanyak 7 atlet dan 1 atlet tidak muscles, hamstring, dan otot quadricep. Cedera ini
mengalami cedera bengkak. sering terjadi pada atlet dimana salah satu otot paha
e. Ankle belakang mengalami robekan atau peregangan
Dari hasil survei penelitian 8 atlet akibat trauma dan gerakan mendadak atau gerakan
Taekwondo Puslatda Jawa Timur yang tiba-tiba berhenti (Samudra:2017).
pernah mengalami cedera ankle Menurut Sumartiningsih (2012:54) Keseleo
sebanyak 8 atlet dan 0 atlet tidak pergelangan kaki merupakan salah satu cedera akut
mengalami cedera ankle. yang sering dialami para atlet. Sendi pergelangan
f. ACL (Anterior Cruciate Ligament) kaki mudah sekali mengalami cedera karena kurang
Dari hasil survei penelitian 8 atlet mampu melawan kekuatan medial, lateral, tekanan
Taekwondo Puslatda Jawa Timur yang dan rotasi.
pernah mengalami cedera ACL Atlet Taekwondo yang terdiri dari 5 laki-laki
sebanyak 2 atlet dan 6 atlet tidak dan 3 perempuan seluruhnya mengalami cedera
mengalami cedera ACL. olahraga yang sangat signifikan. Karena itu gerakan
g. Dislokasi dari cabor Taekwondo di dunia sangat eksplosif dan
Dari hasil survei penelitian 8 atlet ekstrim sehingga para atlet Taekwondo Puslatda
Taekwondo Puslatda Jawa Timur yang Jawa Timur kurang melakukan streatching yang
pernah mengalami cedera dislokasi maksimal dan kurang siap terhadap gerakan cabor
sebanyak 2 atlet dan 6 atlet tidak Taekwondo.
mengalami cedera dislokasi. Menurut Feehan (1995:258) Meskipun ada
h. Fraktur / Patah Tulang penekanan yang berat pada teknik menendang. Di
Dari hasil survei penelitian 8 atlet studi kinetik, tendangan Taekwondo telah terbukti
Taekwondo Puslatda Jawa Timur yang memiliki potensi cedera yang sangat tinggi. Namun,
pernah mengalami fraktur / patah diperkirakan bahwa 60% dari cedera yang diderita
tulang sebanyak 2 atlet dan 6 atlet tidak dalam kompetisi dan latihan tidak dilaporkan.
mengalami fraktur / patah tulang. Cedera untuk atlet Taekwondo muda sangat
jarang untuk di teliti, bahkan sangat susah di
Dari pernyataan di atas, bahwa atlet
temukan penelitian tentang cedera atlet Taekwondo
Taekwondo Puslatda Jawa Timur pernah mengalami
muda dalam berpartisipasi ke cabor Taekwondo.
cedera olahraga hal ini terbukti dari hasil presentase
Menurut Phillips (2001:32) Cedera sangat lazim
sebesar 100% cedera hamstring dan ankle. Cedera
dalam olahraga kontak seperti kontak penuh di
yang dialami terjadi karena tendangan di
Taekwondo dan kontak penuh di Karate. Namun,
Taekwondo sangat eksplosif dan ekstrim.
studi epidemiologi prospektif tentang cedera pada

7
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

partisipasi atlet muda dalam olahraga bela diri turnamen, tetapi kebanyakan tidak mengevaluasi
secara umum masih langkah. atlet dalam pelatihan.

2. Waktu Terjadinya Cedera 3. Penyebab Terjadinya Cedera

Dari hasil penelitian atlet Taekwondo Puslatda Pada item penelitian ini penyebab terjadinya
Jawa Timur mengalami cedera ketika latihan. Hal ini cedera atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur
terbukti menurut presentase sebesar 100% menurut presentasi menunjukan sebesar 87,5%
mengalami cedera ketika latihan. Jadi, atlet terjadi tabrakan pada saat menendang hal ini
Taekwondo Puslatda Jawa Timur sering mengalami diakibatkan saat atlet sama-sama melakukan
cedera olahraga ketika latihan dikarenakan atlet serangan tendangan, overtraining pada saat latihan
Taekwondo Puslatda Jawa Timur ketika latihan hal ini dirasakan oleh atlet yang merasakan
sering terjadi kontak fisik. kelelahan berlebih, dan tejadi kesalahan teknik
Menurut Rampai (2015:89) Kompetisi olahraga menendang pada saat latihan hal ini terjadi ketika
menimbulkan derajat keparahan yang lebih saat atlet tersebut menendang pada gerakan yang
bervariasi namun tingkat keparahannya lebih berat salah.
pada olahraga kontak. Peserta kompetisi Menurut Tirtawirya (2008:88) Banyak sekali
Taekwondo dan karate walaupun sudah kasus yang terjadi, apalagi atlet Taekwondo, yang
menggunakan alat pelindung diri namun masih dalam melakukan aktivitas olahraganya akan
mengalami cedera berat. Atlet Taekwondo Puslatda banyak terjadi kontak langsung. Walaupun dalam
Jawa Timur sering sekali terkena cedera olahraga olahraga Taekwondo sudah menggunakan
ketika latihan dikarenakan gerakan Taekwondo pelindung, baik dari ujung kaki sampai ke ujung
sangat eksplosif dan juga ekstrim. Jadi meskipun atlet kepala.
Taekwondo Puslatda memakai perlindungan Taekwondo merupakan olahraga yang
lengkap akan tetap terkena cedera olahraga. gerakannya sangat agresif, sehingga cukup
Telah tercatat hampir 60% penelitian tentang melelahkan dan sangat mudah terkena cedera
cedera Taekwondo tidak pernah dilaporkan. Pelatih olahraga. Menurut Rampai (2015:94) Jumlah atlet
Taekwondo Puslatda Jawa Timur kurang sekali pria lebih banyak mengalami cedera dibanding atlet
memperhatikan program latihan untuk atlet yang perempuan, mengingat jumlah massa otot pria tentu
mengalami cedera dan kurang mengevaluasi tentang lebih besar dan juga atlet pria lebih aggresif ketika
cedera atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur. bertanding,mengingat ketika atlet sudah lelah dan
Menurut Covarrubias (2015:121) Karena sifat tidak fokus sangat gampang untuk mengalami
olahraga yang agresif, cedera merupakan resiko cedera.
yang melekat. Namun, data tentang kebiasaan Secara teoritis, olahraga full body contact lebih
latihan yang tepat, jenis cedera yang diderita selama berpotensi menimbulkan berbagai jenis cedera. Sifat
pelatihan, dan rekomendasi untuk atlet menghindari seni bela diri (martial art) (menendang/kicking,
cedera masih kurang. Seringkali, penelitian bertarung/sparring, bergulat/grappling, dan
Taekwondo mengevaluasi cedera atlet selama

8
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

menjatuhkan/takedown) menentukan resiko dan pendarahan berhenti dan


tingkat cedera (Paramita,dkk:2016). pembengkakan berkurang.

KONI memiliki ruang rehabilitas agar atlet


4. Penanganan Cedera
Taekwondo Puslatda Jawa Timur bisa melakukan
Dari penanganan pertama cedera olahraga atlet rehabilitas yang langsung dipimpin dan ditangani
Taekwondo Puslatda Jawa Timur, hasil dari oleh seorang ahli berasal dari Australia.
presentase menunjukan bahwa metode R.I.C.E,
mengunjungi ruang massase KONI, dan
5. Yang Dilakukan Setelah Cedera
mengunjungi dokter KONI sebesar 100%. Menurut
Muhammad (2012:50) Pengobatan cedera segera Dari hasil presentasi atlet Taekwondo Puslatda

setelah terjadi cedera olahraga (0-24 jam) adalah Jawa Timur yang dilakukan setelah cedera adalah

dengan metode R.I.C.E. (Rest, Ice, Compression dan melakukan latihan rutin sesuai program latihan

Elevation). sebesar 87, 5%. Hal ini dilakukan oleh atlet

Rest (istirahat) adalah mengistirahatkan Taekwondo Puslatda Jawa Timur agar setelah cedera
kembali ke performa puncak.
bagian yang terkena cedera, tidak boleh
Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur harus
dipakai/digerakan yang bertujuan
melakukan latihan rutin sesuai dengan program
untuk menghentikan pendarahan dan
latihan yang telah dibuat oleh pelatih, supaya bisa
mengurangi pembengkakan.
mengembalikan teknik dan stamina dari atlet
Ice (es) ialah kompres dingin dengan tersebut untuk mencapai prestasi. Prestasi atlet
menggunakan es yang bertujuan untuk merupakan suatu kumpulan hasil yang telah dicapai
menghentikan pendarahan atlet dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
(memperlambat aliran darah), kepadanya. Prestasi atlet dapat diukur dalam

mengurangi pembengkakan, pencapaian akhir dalam suatu pertandingan yang

mengurangi rasa sakit. Kompres dingin diikuti misalnya seberapa sering seorang atlet
menjadi juara (Widyaningrum:2015).
kurang berpengaruh terhadap bagian
PENUTUP
yang bersifat dalam.
A. Simpulan.
Compression (balut tekan) adalah suatu
ikatan yang terbuat dari bahan yang Berdasarkan hasil penelitian berupa analisis data
elastis yang bertujuan untuk pada bab IV tentang ANALISIS CEDERA ATLET

mengurangi pembengkakan akibat dari TAEKWONDO PUSLATDA JAWA TIMUR maka

ikatan tersebut dan untuk mengurangi peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :

pergerakan yang terkena cedera.


1. Bagian tubuh atlet Taekwondo Puslatda Jawa
Elevation (ditinggikan) yaitu
Timur yang sering mengalami cedera adalah
meninggikan bagian yang cedera lebih
daerah hamstring dan ankle.
tinggi dari jantung yang bertujuan agar

9
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

2. Tingkat cedera yang dialami oleh atlet putra Hariadi, Nopi. 2016. Analisis Gerakan Tendangan Ap
Chagi Pada Taekwondoin Junior Putra Kabupaten
Taekwondo Puslatda Jawa Timur sebesar 67,5%
Lombok Timur.
3. Tingkat cedera yang dialami oleh atlet putra
Harmoni, Hestu. F. H. Dkk. 2016 Hubungan Latihan
Taekwondo Puslatda Jawa Timur sebesar 58,3% Taekwondo Terhadap Atensi Pada Usia Remaja
Yang Diukur Dengan Attention Network Test.
Jurnal Kedokteran Diponegoro, ISSN 2540-
8844
B. Saran.

JS, Phillips. Dkk. Injury Surveillance In Taekwondo And


Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada Judo During Physiotherapy Coverage Of The
beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai Seventh All Africa Games.

berikut : Kamusq. 2013. Pengertian dan Definisi Penelitian


Kuantitatif.
1. Hasil penelitian dapat dijadikan
Krisdayadi, Dadang. 2004. Taekwondo Teknik Dasar,
masukan dan bahan evaluasi bagi
Poomse, dan Peraturan Pertandingan
pelatih, dalam menyiapkan atletnya
Maksum, Ali. 2012. Metodologi Penelitian Dalam
lebih maksimal.
Olahraga.
2. Bagi pelatih, sebagai bahan evaluasi
Mahardika, I. M. Sriundy. 2015. Metedologi Penelitian.
agar atlet Taekwondo Puslatda Jawa
Timur lebih siap dalam berlatih. Muhson, Ali. 2006. Teknik Analisis Kuantitatif.

3. Bagi atlet, hendaknya ketika Paramita, Bunga Listia. Dkk. 2016. Karakteristik
pemanasan lebih maksimal lagi, agar Cedera Pada Kejuaraan Taekwondo Tingkat
Amatir 2016. Jakarta, Indonesia.
otot lebih siap ketika berlatih.
4. Bagi peneliti, menambah subjek Rumah Sakit Olahraga Nasional Kementrian
Pemuda Dan Olahraga RI. 2015. Bunga Rampai
penelitian dan variabel agar ruang Kesehatan Olahraga.
lingkup lebih luas dengan model
Setiawan, Arif. 2011. Faktor Timbulnya Cedera
penelitian yang lebih bervariasi. Olahraga.

DAFTAR PUSTAKA Simatupang, Nurhayati. 2016. Pengetahuan Cidera


Olahraga Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu
Arikunto, S. 2013. Prsedur Penelitian Suatu Pendekatan keolahragaan UNIMED.
Praktek.
Solissa, Jonas. 2014. Pengaruh Metode Latihan Dan
Kemampuan Motorik Terhadap Daya Ledak
Covarrubias, Natalia. Dkk. The Relationship Between
Tendangan Dollyo Chagi
Taekwondo Training Habit And Injury : A Survey
Of A Collegiate Taekwondo Population. TaekwondoSudijandoko, Andun. 2000.
Perawatan Dan Pencegahan Cedera.
Feehan, Michael. Dkk. 1995. Precompetition Injury
And Subsequent Tournament Performance In Sukarmin, Yustinus. 2005. Cedera Olahraga Dalam
Prespektif Teori Model Ekologi.
Full-Contact Taekwondo.
Sumartiningsih, Sri. 2012. Cedera Keseleo Pada
Graha, Satia Ali. 2005. Kegunaan Rehabilitasi Dan
Pergelangan Kaki (Ankle Sprains).
Terapi Dalam Cedera Olahraga.
Tirtawirya, Devi. 2008. Cedera Pada Olahraga
Taekwondo.

10
Analisis Cedera Atlet Taekwondo Puslatda Jawa Timur

Widyaningrum, Yulhida. 2015. Pembinaan Prestasi


Olahraga Beladiri Taekwondo Di Pemusatan
Latihan Daerah (Pelatda) Taekwondo Indonesia
Jawa Tengah Tahun 2014/2015

11

Anda mungkin juga menyukai