Anda di halaman 1dari 5

NAMA : EJA TRIO AJI

NIM : 08031282025021

KELAS : KIMIA A (GANJIL)

MATA KULIAH : PKN

DOSEN PEMBIMBING : Suci Flambonita, S. H., M. H.

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Konsep Dasar Hak dan Kewajiban

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaanya tergantung kepada kita
sendiri. Menurut Prof. Dr. Notonagoro Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Menurut Prof. Dr. Notongoro Wajib adalah beban untuk
memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat
oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh
setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak
memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk
berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebaginya), kekuasaan yang
benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Kewajiban adalah sesuatu yang
wajib dilaksanakan, keharusan atau sesuatu hal yang harus dilaksanakan. Jika dikaitkan dengan hak dan
kewajiban warga negara, konsep hak warga negara adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang
warga negara akibat hubungannya dengan negara. Hak tersebut mutlak harus dipenuhi oleh negara.
Sementara itu, konsep kewajiban warga negara merupakan suatu hal yang harus dilakukan sebagai
akibat dari hubungan dengan negara, kewajiban ini mutlak dipenuhi warga negara. Jadi, hak dan
kewajiban negara warga negara memiliki hubungan yang timbal balik dengan hak dan kewajiban negara.
Hal yang dimiliki oleh warga negara berakibat pada kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara.
Sebaliknya, hak negara berakibat pada kewajiban yang mutlak dipenuhi oleh warga negara.

B. Hak Warga Negara Indonesia

Hak warga negara tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak dalam bidang agama, hukum, sosial dan
budaya, ekonomi pendidikan, iptek, politik, pemerintahan, kesehatan, pertahanan dan keamanan.
Adapun hak warga negara indonesia :

 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” yang diatur dalam pasal 27 ayat 2.
 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan. “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya” yang diatur pasal 28A.
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah yang
diatur dalam pasal 28B ayat 1.
 Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang”
 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhakmendapat
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya
demi kesejahteraan hidup manusia, diatur dalam pasal 28C ayat 1.
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya,diatur dalam pasal 28C ayat 2.
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang
sama di depan hukum diatur dalam pasal 28D ayat 1.
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak. Hak untuk diakui sebagai pribadi
di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun diatur dalam pasal 28I ayat 1.

Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar atau tidak memberikan
apa yang menjadi hak warga negara Contoh :

1. Tidak mendapatkan persamaan hukum


2. Dilarang Mengeluarkan pendapat
3. Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih
4. Tidak mendapatkan pengajaran
5. Tidak mendapatkan pendidikan

C. Kewajiban Warga Negara Indonesia

Kewajiban warga negara juga tercantum dalam UUD 1945. Berikut kewajiban warga negara :

 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi "Segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya".
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi, "Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Di mana tertuang dalam Pasal 28J ayat 1 yang
berbunyi," Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain".
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Tertuang dalam Pasal
28J ayat 2 yang berbunyi menyatakan, “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis".
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Tertuan dalam Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945 yang menyatakan, “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara
Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap kewajiban yang ditentukan
pemerintah, Contoh :

1. Tidak membayar pajak


2. Melawan hukum
3. Tidak menjaga ketertiban
4. Melanggar aturan yang berlaku
5. Tidak ikut mempertahankan NKRI

D. Urgensi Hak Dan Kewajiban Bagi Kelangsungan Hidup Bangsa

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga
negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena
pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal
menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban
untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri
kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau
pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum
dan aturan-aturan yang berlaku, jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Oleh karena itu, dengan adanya hak dan kewajiban dalam kehidupan
berbangsa akan tercapai hubungan selaras, serasi, dan seimbang antara individu dan masyarakat.
Terjalin hubungan yang harmoni antara warga negara dan pemerintah karena berjalannya hak dan
kewajiban. Terciptanya keharmonisasian didalam negara karena adanya hak dan kewajiban. Agar
terciptanya kesinambungan antara kepentingan rakyat dalam pemenuhan hak dan kewajibannya oleh
negara. Adapun urgensi hak dan kewajiban dalam berbagai bidang :

1. Agama

Dalam hal ini cita-cita bersama untuk mewujudkan kehidupan beragama juga merupakan bagian
yang diatur dalam UUD. Ketentuan mengenai agama diatur dalam UUD NRI 1945 Pasal 29 “Tentang
Kebebasan Beragama”.

(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.


(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”

2. Pendidikan dan kebudayaan

Pendidikan adalah salah satu bentuk upaya pembudayaan. Melalui proses, pendidikan kebudayaan
bukan saja ditransformasikan dari generasi tua ke generasi muda, melainkan dikembangkan sehingga
mencapai derajat tertinggi berupa peradaban. Penjelasan tentang tujuan pendidikan nasional dapat kita
temukan dalam Pasal 31 Ayat (3) UUD NRI 1945 “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang undang” Jika kita menengok fungsi
fungsi negara (function of the state) dalam lingkup pembangunan negara (state-building) cakupannya
meliputi hal-hal berikut ini:

a. Fungsi minimal: melengkapi sarana dan prasarana umum yang memadai, seperti pertahanan dan
keamanan, hukum, kesehatan, dan keadilan.
b. Fungsi madya: menangani masalah-masalah eksternalitas, seperti pendidikan, lingkungan, dan
monopoli.
c. Fungsi aktivis: menetapkan kebijakan industrial dan redistribusi kekayaan.

3. Perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat

Sesuai semangat Pasal 33 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 asas perekonomian nasional adalah
kekeluargaan. Apa makna asas kekeluargaan? Kekeluargaan merupakan asas yang dianut oleh
masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan yang salah satunya kegiatan perekonomian
nasional. Asas kekeluargaan dapat diartikan sebagai kerja sama yang dilakukan lebih dari seorang dalam
menyelesaikan pekerjaan, baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan umum. Hasil pekerjaan
bersama memberikan manfaat yang dapat dinikmati secara adil oleh banyak orang. Tujuannya adalah
agar pekerjaan dapat cepat selesai dan memberi hasil lebih baik.

4. Pertahanan keamanan

Berdasarkan aturan dasar ihwal pertahanan dan keamanan Negara Pasal 30 Ayat (2) UUD NRI
Tahun 1945 bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Polri), sebagai komponen utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
Dengan demikian tampak bahwa komponen utama dalam Sishankamrata adalah TNI dan Polri
Referensi :

Esti Utami, Konsep hak dan kewajiban warga negara.

http://estiutami12.blogspot.com/2016/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html. (diakses pada 25


februari 2021).

Kompas, hak dan kewajiban warga negara.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/03/170000469/hak-dan-kewajiban-warga-negara-
indonesia. ( diakses pada 25 februari 2021).

Universitas Negeri Surakarta. 2009. PKn. winarno.staff.fkip.uns.ac.id /files/2009/…/Buku-PKn-Bab-5_10-


2014.pdf

Kiyainaufal, harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara


http://web.if.unila.ac.id/kiyainaufal16/2020/03/22/bagaimana-harmoni-kewajiban-dan-hak-negara-
dan-warga-negara-dalam-demokrasi-yang-bersumbu-pada-kedaulatan-rakyat-dan-musyawarah-untuk-
mufakat/.( diakses pada 25 februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai