Anda di halaman 1dari 4

Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan
laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan
dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Matematika/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
viii, 216 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X


ISBN 978-602-427-114-5 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-427-115-2 (jilid 1)

1. Matematika -- Studi dan Pengajaran I. Judul


II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

510

Penulis : Bornok Sinaga, Pardomuan N.J.M Sinambela, Andri Kristianto


Sitanggang, Tri Andri Hutapea, Sudianto Manulang, Lasker
Pengarapan Sinaga, dan Mangara Simanjorang
Penelaah : Agung Lukito, Turmudi, Yudi Satria, Muhammad Darwis M, dan
Widowati
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Cetakan Ke-1, 2013 ISBN 978-602-282-104-5 (jilid 1)


Cetakan Ke-2, 2014 ISBN 978-602-282-492-3 (jilid 1a) Edisi Revisi
ISBN 978-602-282-493-0 (jilid 1b) Edisi Revisi
Cetakan Ke-3, 2016 (Edisi Revisi)
Cetakan Ke-4, 2017 (Edisi Revisi)
Disusun dengan huruf Minion Pro, 12 pt.
1.3 Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel
Berdasarkan konsep nilai mutlak dan persamaan nilai mutlak, kita akan
mempelajari bagaimana konsep pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita jumpai kasus yang melibatkan
pembatasan suatu hal. Seperti lowongan kerja mensyaratkan pelamar dengan
batas usia tertentu, batas nilai cukup seorang pelajar agar dinyatakan lulus dari
ujian, dan batas berat bersih suatu kendaraan yang diperbolehkan oleh dinas
perhubungan.
Selanjutnya, kita akan mengaplikasikan konsep nilai mutlak ke dalam
pertidaksamaan linear dengan memahami dan meneliti kasus-kasus berikut.

Masalah 1.3

Seorang bayi lahir prematur di sebuah


Rumah Sakit Ibu dan Anak. Untuk mengatur
suhu tubuh bayi tetap stabil di suhu 34oC,
maka harus dimasukkan ke inkubator selama
2 hari. Suhu inkubator harus dipertahankan
berkisar antara 32oC hingga 35oC.
Bayi tersebut lahir dengan BB seberat
2.100-2.500 gram. Jika pengaruh suhu ruangan
membuat suhu inkubator menyimpang sebe-
sar 0,2oC, tentukan interval perubahan suhu Sumber: http://www.indotekken.com

Gambar 1.9 Inkubator


inkubator.

Alternatif Penyelesaian

Cara I (Dihitung dengan Nilai Mutlak)


Pada kasus tersebut di atas, kita sudah mendapatkan data dan suhu inkubator
yang harus dipertahankan selama 1-2 hari semenjak kelahiran, yaitu 34oC.
Misalkan t adalah segala kemungkinan perubahan suhu inkubator akibat
pengaruh suhu ruang, dengan perubahan yang diharapkan sebesar 0,2oC,
Nilai mutlak suhu tersebut dapat dimodelkan, yaitu sebagai berikut.
|t – 34| ≤ 0,2

Matematika
27
Dengan menggunakan Definisi 1.1, |t – 34| ditulis menjadi
 t − 34 jika t ≥ 34
t − 34 = 
− ( t − 34 ) jika t < 34

Akibatnya, |t – 34| ≤ 0,2 berubah menjadi


t – 34 ≤ 0,2 dan –(t – 34) ≤ 0,2 atau
t – 34 ≤ 0,2 dan (t – 34) ≥ -0,2
atau dituliskan menjadi
|t – 34| ≤ 0,2 ⇔ –0,2 ≤ t – 34 ≤ 0,2
⇔ 33,8 ≤ t ≤ 34,2
Dengan demikian, interval perubahan suhu inkubator adalah {t|33,8 ≤ t ≤ 34,2}.
Jadi, perubahan suhu inkubator itu bergerak dari 33,8oC sampai dengan 34,2oC.

Cara II (Mengamati Melalui Garis Bilangan)
Perhatikan garis bilangan di bawah ini.

0,2oC
0,2oC

33,8oC ... 33,9oC 34oC 34,1oC ... 34,2oC


Gambar 1.10 Interval perubahan suhu

Berdasarkan gambar, interval perubahan suhu inkubator adalah


{t|33,8 ≤ t ≤ 34,2}. Jadi, perubahan suhu inkubator itu bergerak dari 33,8oC
sampai dengan 34,2oC.

Cara III. Alternatif Penyelesaian (Menggunakan t = t 2 )


|t – 34| ≤ 0,2 ⇔ (t − 34)2 ≤ 0, 2 (kuadratkan)
⇔ (t – 34)2 ≤ (0,2)2
⇔ (t – 34)2 – (0,2)2 ≤ 0

28
Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Anda mungkin juga menyukai