2. Lingkup Pekerjaan :
A PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet
2 Pengukuran / Uitzet
3 Pembuatan Jembatan Darurat
B PEKERJAAN TANAH
1 Penggalian Tanah
2 Urugan Kembali Tanah
3 Urugan Pasir dibawah lantai kerja
4 Pembuangan Material Galian Pengangkutan Tanah keluar proyek
5 Pasang Kisdam
6 Pemompaan
C PEKERJAAN DRAINASE
1 Pekerjaan Pembongkaran Cor beton dan Saluran Existing / lama
2 Pekerjaan Cor lantai kerja
3 Pengadaan U-Ditch K-350 Fabriksi Dengan Manhole
4 Box Tangkapan Air (K-350) (Fabrikasi) + Pemasangan
5 Grill Manhole (Cover & Frame) Fabrikasi
6 Grill Tangkapan Air (Cover & Frame) Fabrikasi
7 Pemasangan Pipa Air Kotor 4"
D PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Dewatering
2 Quality Kontrol
3 Pembersihan Lapangan / Lokasi
3. Rencana Kerja
Dalam waktu Secepat-cepatnya 7 hari serta selambat-lambatnya 14 hari setelah Surat
Perintah Kerja (SPK) turun, Kontraktor harus mengajukan sebuah rencana kerja atau
action plan tertulis lengkap dengan gambar -gambar pendukung metode kerja,
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti yang disebutkan dalam dokumen
tender, menjelaskan secara terperinci urusan pekerjaan dan cara melaksanakan
pekerjaan tersebut termasuk hal-hal khusus bila diperlukan, persiapan-persiapannya,
peralatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh mana hal tersebut mencakup lingkup
dari pekerjaannya dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi, pengawas dan
pihak-pihak atau instansi yang terkait dengan kelangsungan proyek tersebut di atas.
Spesifikasi Teknis -1
Kegiatan Pekerjaan Saluran Drainase DR Murjani
4. Tempat Kerja
Bilamana diperlukan tempat kerja, dan tempat kerja tersebut di luar daerah pengawasan
proyek, dimana harus membayar sewa/dikeluarkan biaya ganti rugi, maka Kontraktor
harus menyelesaikannya tanpa membebani Direksi dengan pembiayaan tambaha n.
6. Tenaga Kerja
Tenaga-tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga -tenaga yang ahli/terlatih
dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik
sesuai dengan ketentuan / petunjuk Direksi Lapangan.
7. Satuan Ukuran
Semua satuan ukuran yang disebutkan dalam spesifikasi ini serta yang digunakan di
dalam pekerjaan adalah standar meter dan kilogram. Bila disebut satu ton, yang
dimaksud adalah satu ton yang bernilai 1000 kilogram.
10. Laporan
10.1 Laporan Perkembangan Bulanan.
Spesifikasi Teknis -2
Kegiatan Pekerjaan Saluran Drainase DR Murjani
Spesifikasi Teknis -3
Kegiatan Pekerjaan Saluran Drainase DR Murjani
Spesifikasi Teknis -4
Kegiatan Pekerjaan Saluran Drainase DR Murjani
maka Direksi berwenang untuk menolak bahan tersebut dan mengh aruskan
Kontraktor untuk menyingkirkannya dan diganti dengan bahan -bahan yang sesuai
dengan contoh yang telah diperiksa terdahulu.
g. Semua bahan yang disimpan di lokasi proyek harus diletakkan dan dilindungi
sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi konta minasi atau mengalami proses
lainnya yang dapat mengakibatkan rusaknya atau menurunnya mutu bahan -bahan
tersebut.
h. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Kontraktor dilarang menyimpan bahan -bahan
berbahaya seperti minyak, cairan lainnya yang mudah terbakar, gas dan bahan kimia
sedemikian rupa sehingga keselamatan orang dan keamanan lingkungan sekitarnya
dapat dijamin.
i. Penggunaan bahan-bahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti pedoman
atau petunjuk dari pabrik yang memproduksinya. Kelalaian dalam hal ini merupakan
tanggung jawab Kontraktor.
j. Direksi berhak menunjuk seorang ahli dalam memeriksa mutu bahan -bahan yang
diajukan oleh Kontraktor, baik di lokasi proyek maupun di gudang leveransir atau
dilokasi pabrik atau produsen. Dalam melaksanakan tugas nya ahli mempunyai
wewenang untuk mewakili Direksi dalam menguji dan menilai bahan -bahan yang
diajukan Kontraktor.
f. Untuk pembuatan pasangan talud ( plengsengan ) pada saluran -saluran yang sudah
ada, Kontraktor diharuskan membuat tanggul ( kisdam ) sepanjang talud dengan
Spesifikasi Teknis -5
Kegiatan Pekerjaan Saluran Drainase DR Murjani
ukuran dan Kontruksi yang disetujui oleh Direksi. Tanggul / kisdam harus dibuat
cukup kuat, tidak mudah rusak akibat kikisan air. Sebelum pelaksanaan pembuatan
tanggul dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar detail talud beserta
spesifikasi bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
g. Persetujuan Direksi seperti tersebut pada gambar tidak mengurangi tanggung jawab
Kontraktor, jika sewaktu-waktu talud mengalami kerusakan. Perbaikan talud serta
akibat lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor .
h. Perlu koordinasi antar Kontraktor dalam pelaksan aan pekerjaan guna mengendalikan
aliran air di saluran.
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1.1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet
a. Kontraktor harus menyediakan kantor lapangan untuk dipergunakan oleh Direksi
selama pelaksanaan pekerjaan, alat komunikasi serta gudang untuk menyimpan
bahan dan peralatannya.
b. Lokasi untuk membangun gudang dan kantor lapangan akan ditentukan oleh
Direksi.
c. Ukuran dan bentuk gudang, kantor lapangan beserta perlengkapannya akan
ditentukan sebagai berikut :
• Ukuran =3mx6m
• Lantai = Rabatan beton
• Dinding = Triplek tb. 4 mm finish cat tembok
• Rangka = Kayu meranti 5/7
• Atap = Asbes gelombang kecil
d. Syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi untuk pembuatan gudang dan kantor
lapangan adalah penyediaan sarana sanitasi air bersih, sambungan listrik, alat
pemadam api dan kotak pertolongan pertama.
e. Pemeliharaan, kebersihan dan keamanan gudang dan kantor lapangan merupakan
tanggung jawab Kontraktor.
f. Tempat kosong untuk parkir kendaraan proyek harus disediakan di sekitar kantor
lapangan.
g. Pada saat pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai, gudang dan kantor lapangan
harus dibongkar oleh Kontraktor atas biaya sendiri dan semua peralatan dan
perlengkapan tetap menjadi milik Kontraktor.
h. Bangunan untuk kantor Direksi yang diuraikan dalam pasa l di atas akan dibayar
secara harga unit price untuk sewa direksi keet, dimana harus dianggap bahwa
pembayaran dilaksanakan secara penuh baik untuk pekerjaan pembangunan,
pengadaan, pelayanan, pembersihan maupun pekerjaan pembongkaran bangunan
setelah selesai penanganan pekerjaan.
i. Untuk keperluan air kerja kontraktor harus menyediakan sendiri air tawar yang
bersih dan tidak mengandung minyak, garam, alkali dan bahan -bahan organis atau
bahan lain yang dapat merusak pelaksanaan pekerjaan.
j. Kontraktor harus menyediakan generator sebagai daya listrik secukupnya, guna
kebutuhan penerangan proyek dan keperluan pelaksanaan pekerjaan.
k. Kontraktor bertanggung jawab atas semua biaya pengadaan fasilitas tersebut pada
butir a dan b.
Spesifikasi Teknis -6
Kegiatan Pekerjaan Saluran Drainase DR Murjani
l. Bangunan tersebut harus dapat dijamin agar di dalamnya bebas dari air hujan dan
sinar matahari, termasuk dapat melindungi material yang tersimpan.
m. Kontraktor harus mengisi perabotan maupun perlengkapan lain berupa buku harian
n. Kontraktor membuat dan memasang papan nama proyek dilokasi dengan uku ran
0,9 m x 1,2 m
Spesifikasi Teknis -7
Kegiatan Pekerjaan Saluran Drainase DR Murjani
13. Hasil pengukuran lengkap mengenai peil elevasi, sudut, koordinat, serta letak
patok patok harus dibuat gambarnya dan dilaporkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan. Kebenaran dari hasil laporan tersebut sepenuhny a
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
14. Jika menurut pendapat Direksi kemajuan Kontraktor tidak memuaskan untuk
menyelesaikan pekerjaan survey ini tepat pada waktunya atau dalam hal Kontraktor
tidak memulai pekerjaan atau melakukan pekerjaan tidak dengan stan dar yang
ditentukan. Direksi dapat menunjuk stafnya sendiri atau pihak lain untuk
mengerjakan survey lapangan dan membebankan seluruh biayanya kepada
Kontraktor.
15. Jika diperlukan untuk mengetahui kondisi tanah (tekstur, jenis tanah dan daya
dukung tanah) , kontraktor diwajibkan melakukan test penyeli dikan tanah dengan
menunjuk pihak / lembaga yang bergerak dalam tes penyelidikan tanah yang
bersertifikasi.
2. PEKERJAAN TANAH
2.1. Penggalian Tanah Untuk Konstruksi
2.1.1. Umum
1. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, pembuangan tanah atau material lain bila
ada dari tempat kerja atau sekitarnya yang perlu, untuk penyelesaian yang
memuaskan dari pekerjaan dalam kontrak ini.
2. Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan pondasi, untuk pembuangan
material yang tidak terpakai atau humus, dan untuk pembentukan seca ra umum
garis, ketinggian penampang yang ditunjukkan dalam gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi.
Spesifikasi Teknis -8
Kegiatan Pekerjaan Saluran Drainase DR Murjani
b. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi gambar perincian dari seluruh struktur
sementara yang diusulkannya atau yang diperintahkan untuk digunakan seperti skor,
turap, cofferdam, dan tembok penahan dan harus memp eroleh persetujuan direksi
sebelum melaksanakan pekerjaan galian yang dimaksudkan untuk dilindungi oleh
struktur yang diusulkan tersebut.
c. Setelah masing-masing galian untuk tanah dasar, formasi atau pondasi selesai,
kontraktor harus memberitahu direksi. Bahan landasan atau material lain tidak boleh
dipasang sebelum kedalaman galian disetujui oleh direksi.
Spesifikasi Teknis -9
Kegiatan Pekerjaan Saluran Drainase DR Murjani
b. Pasir di isi karung dengan pasir kemudian disusun secara menumpuk sehingga dapat
mengatasi aliran air.
c. Khusus pekerjaan pengerukan lumpur, digunakan kisdam sandbag dengan ukuran tinggi
1,00 – 2M’
2.6. Pemompaan
Pengoperasian per hari selama 24 jam 1 buah pompa air diesel daya 5 kW dengan suction head
max. 3m dan discharge head max. 20m (kapasitas 0,5 m3/s pada suction head 1m dan discharge
head 10m). Pengoperasian pompa diasumsikan akan beroperasi 24 jam dan disediakan
20% pompa cadangan (misalkan untuk 4 buah pompa dioperasikan dan 1 cadangan),
maka biaya operasi per 1 bh pompa.
350 liter. Setiap kali membuat adukan, pengadukan h arus rata hingga warna dan
kentalnya sama. Takaran perbandingan campuran Semua bahan harus ditakar
menurut volume/beratnya. Temperatur adukan yang diizinkan 28 – 30 C.
d. Pengawasan campuran adukan Komposisi Semua agregat, semen, air,
volume/beratnya harus ditakar dengan seksama. Proporsi semen ya ng ditentukan
adalah minimal. Sebagai pedoman, kontraktor harus tetap mengusahakan
mutu/kekuatan beton sesuai dengan yang disyaratkan dalam PBI 1971.
2. Bahan-Bahan
a. Semen Semen yang dipakai harus Portland Cement dari merk yang disetujui dan
yang dalam segala hal memenuhi syarat seperti dikehendaki oleh “Peraturan Beton
Bertulang Indonesia”. Dalam pengangkutan, semen harus terlindung dari hujan,
zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat dan harus disimpan
di gudang yang cukup ventilasinya dan tidak kena air, ditaruh pada tempat yang
ditinggikan paling sedikit 10 cm dari lantai. Kantong semen tersebut tidak boleh
ditumpuk sampai tinggi melampaui 2 m, dan tiap pengiriman baru harus dipisahkan
dan ditandai dengan maksud agar pemakaian s emen dilakukan menurut urutan
pengirimannya.
b. Agregat (butiran, pasir) Agregat harus keras, bersifat kekal dan bersih serta tidak
boleh mengandung bahan-bahan yang merusak umpamanya yang bentuk atau
kualitasnya bertentangan dan mempengaruhi kekuatan atau kekalnya konstruksi
beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya terhadap karat dari tulangan besi
beton. Agregat (butiran) dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki
(ketentuan-ketentuan) PBI 1971.
c. Air Air untuk adukan dan perawatan beton haru s bersih, bebas dari bahan-bahan
yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.
d. Cetakan (bekisting) :
• Bahan Bekisting harus dipakai kayu klas III dengan rangka yang cukup kering
dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan
dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Bekisting harus
mampu untuk menahan getaran-getaran vibrator dan kejutan daya lain yang
diterima tanpa mengubah bentuk. Cetakan harus dibuat dari papan -papan yang
bermutu baik, dipakai kayu terentang setebal minimum 3 cm.
• Konstruksi Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat
menahan getaran yang merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang
cair atau sudah padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa hingga
mempermudah penumbukan-penumbukan untuk memadatkan pengecoran tanpa
merusak konstruksi.
• Alat untuk membersihkan Pada cetakan untuk kolom atau dinding harus
diadakan perlengkapan- perlengkapan untuk menyingkirkan kotoran-kotoran,
serbuk gergaji, potongan-potongan kawat pengikat dan lain-lain. Ukuran Semua
ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama di semua tempat
untuk bentuk dan ukuran yang diinginkan sama.
• Pelapis Cetakan Untuk mempermudah pembukaan bekisting, pelapis cetaka n
dari merk yang telah disetujui dapat dipergunakan. Minyak pelumas, yang sudah
dipakai tidak boleh digunakan.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
Setiap pekerjaan beton, pemborong harus melakukan pengujian kuat tekan beton (Khusus
untuk Bangunan Berlantai II atau lebih) yang hasilnya harus diketahui oleh pengawas.
a. Lubang-lubang dan blok-blok klos Pemborong harus menentukan tempat dan
membuat lubang-lubang, memasang kayu keras untuk paku atau klos -klos, angker,
dan sebagainya yang diperlukan, memasang rangka atau pekerjaan kayu halus. Alat
yang salah penempatannya harus dipindahkan jika memang diperintahkan oleh
pemberi tugas dan ketetapan-ketetapan lain harus dibuat untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki.
b. Toleransi Posisi masing-masing bagian konstruksi harus tepat dalam batas toleransi 1
cm, toleransi ini tidak boleh bertambah-tambah (cumulative). Ukuran masing- masing
bagian harus seksama dalam – 0,50 dan + 0,50 cm.
c. Pemberitahuan pelaksanaan pengecoran Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran
beton pada bagian-bagian utama dari pekerjaan, kontraktor harus mendapat
persetujuan. Jika tidak mendapat persetujuan, dan pengecoran tidak disetujui, maka
kontraktor dapat diperintahkan untuk membongkar beton yang telah dicor atas biaya
sendiri. (Khusus untuk yang berlantai II)
d. Pengangkutan adukan Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa hingga dapat
dihindarkan adanya pemisahan dari bagian-bagian bahan. Adukan tidak boleh
dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 2 meter. Dalam keadaan terpaksa tinggi jatuh
beton lebih dari 2 m, maka disarankan untuk mempergunakan talang.
e. Pembersihan cetakan dan alat-alat Sebelum beton dicor, semua kotoran dan benda -
benda lepas harus dibuang dari cetakan. Permukaan cetakan dan pasangan -pasangan
dinding yang akan berhubungan dengan beton harud dibasahi dengan air sebelum
dicor.
f. Pengecoran Pengecoran ke dalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai
mengental, yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran
suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti. Tidak boleh
mengecor beton pada waktu hujan, kecuali jika kontraktor mengambil tindakan -
tindakan mencegah kerusakan atau dengan izin dari Direksi.
g. Pemadatan beton Adukan harus dipadatkan dengan memakai alat penggetar (vibrator)
yang berfrekwensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran dalam 1 menit.
Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan ditaruh dan dilanjutkan adukan
berikutnya. Dalam permukaan yang vertikal, vibrator harus dekat ke cetakan tapi
tidak menyentuhnya sehingga dihasilkan suatu permukaan beton yang baik.Dengan
sudut kemiringan vibrator antara 45 – 90 derajad. Penggetaran tidak boleh dilakukan
langsung menembus tulangan ke bagian-bagian adukan yang sudah mengeras.
h. Perawatan Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari, angin dan
hujan, sampai beton itu mengeras dengan baik, dan untuk mencegah pengeringan
terlalu cepat harus diambil tindakan-tindakan sebagai berikut :
1. Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton harus dibasahi terus menerus sampai
cetakan dibongkar.
2. Setelah pengecoran, beton harus terus menerus dibasahi selama 14 hari berturut -
turut.
i. Pembongkaran cetakan Pembongkaran cetakan dapat dilakukan setelah ada izin dari
pengawas Lapangan (Direksi) Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian
konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka
cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tetap berlangsung. Perhatian
U-Ditch + Cover yang dimaksud adalah U-Ditch + Cover Precast yang berasal dari
pembuatan sendiri di suatu lahan yang sesusai standart pabrikasi yang mampu menahan
beban kendaraan 5 ton/m2.
1. U-Ditch menggunakan mutu beton K-350 sesuai Fabriksai
2. Kontraktor harus memesan untuk pembuatan U-Ditch Precast tersebut pada sebuah
lahan, yang telah disetujui oleh pihak Direksi
3. Mutu, Dimensi serta Detail U-Ditch Precast yang dipesan harus sesuai dengan
gambar perencanaan yang sudah disetujui oleh Direksi
4. Syarat diterimanya beton precast, pihak penyedia diwajibkan mengun dang pihak
pengguna untuk melakukan inspeksi / tinjauan ke produsen melihat tahap an dan
pemakaian bahan
5. Bila mutu pembuatan dibawah / tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, maka pihak
pengguna berhak menolak produk beton precast
6. Kontraktor diharuskan dapat memberikan Jaminan Spesikasi Pemesanan U-Ditch
Precast ( yang berisi Job Mix Formula ) serta Surat Dukungan dari Pabrik ( dengan
melampirkan analisa harga satuan pabrikasi) yang dikeluarkan oleh Pabrik, kepada
Direksi dan Pengawas.
7. Sebelum dipasang pada galian Konstruksi yang sudah disiapkan, Kontraktor harus
memastikan bahwa galian Konstruksi tersebut telah diisi dengan Beton B0 di bawah
K-350.
Sebuah produk beton yang dicetak dengan menggunakan sistem atau pracetak semakin
populer dan semakin merajalela di kalangan masyarakat pada saat ini. Saluran air u
ditch termasuk ke dalam salah satu produk yang pada umumnya banyak dibutuhkan
untuk suatu proyek berlindung. Dengan adanya perkembangan teknologi dari tahun ke
tahun itu menjadikan saluran u ditch mempunyai mutu dan juga kualitas yang semakin
baik pula serta dapat diandalkan.
Kekuatan saluran u ditch juga sangatlah terjamin, hal ini dikarenakan proses produksi
saluran telah diatur oleh standar nasional Indonesia (SNI) dengan sebuah ketetapan
tertentu. Karena itu saluran u ditch memiliki kekuatan yang telah terjamin jadi anda
bisa untuk mengandalkan saluran ini sebagai kebutuhan drainase dan juga irigasi.
Dapat anda gambarkan secara umum bahwa saluran air u ditch mampu menahan beban
lalu lintas serta tekanan tanah yang aktif yang berlokasi di sekitar dinding sehingga
proses produksi material harus dilakukan secara akurat supaya dapat memenuhi tingkat
efisiensi di dalam pengaplikasiannya.
Tidak hanya daerah kota saja yang menggunakan u ditch sebagai saluran air drainase,
namun juga terdapat beberapa wilayah pelosok yang sudah mulai mengubah sistem
drainase mereka dengan menggunakan u ditch atas permintaan dari pemerintah. Lalu
apa sajakah kelebihan yang dimiliki oleh u ditch sehingga produk ini sangat populer di
berbagai daerah dalam memenuhi kebutuhan drainasenya.
Karena material yang sudah siap untuk dipasang maka pekerjaan proyek konstruksi
hanya membutuhkan waktu yang sedikit serta mempercepat proses pengerjaan
Masa pakai dari produk ini atau yang biasa di sebut dengan durabilitas jauh lebih
panjang dibanding dengan produk lain karena produk ini termasuk ke dalam beton yang
awet. Produk u ditch dapat menampung volume air yang lebih banyak karena memiliki
kualitas struktur yang tinggi
Bagian cover Udin dapat dibuka tutup, sehingga lebih mudah saat membersihkan,
memperbaiki, dan lain sebagainya.
Standar Produksi Saluran Air U Ditch Precast
Produk saluran ini memiliki proses produksi yang sama dengan material beton yang
lainnya. Dalam proses pembuatan saluran air sendiri telah ditetapkan standar tertentu
sehingga mutu dan kualitasnya akan terjamin. Begitu pula dengan saluran air u ditch
precast yang dibuat langsung di suatu lahan yang sudah di siapkan sesuai dengan
standart pabrik dengan pengawasan yang sangat ke tat melalui teknologi canggih dalam
pembuatan materialnya. Dikarenakan di Kalimantan tengah belum ada pabrikasi U -ditch
maka untuk pembuatan nya di lakukan di suatu lahan kosong yang sesuai dengan
standart pabrik.
Di bawah ini adalah beberapa bahan yang sangat diperlukan dalam proses produksi
saluran air u ditch. Bahan tersebut pastinya akan menentukan kualitas dan juga standar
mutu beton dihasilkan oleh produk ini. Beberapa material ban tersebut, diantaranya
adalah:
Semen
Pengertian bahan utama yang sangat penting dalam proses produksi. Semen yang
diperlukan dalam proses produksi adalah semen yang memiliki standar mutu SNI 15 –
7064 – 2004. Standar mutu tersebut adalah portland komposit atau PPC yang
mempunyai hidrasi panas yang rendah sehingga proses pen gerjaannya lebih mudah.
Karena itu semen dapat menghasilkan bentuk permukaan beton yang lebih rapat serta
halus.
Agregat
Agregat yang memilki struktur kasar dan halus dengan ukuran standar yang sudah
memenuhi SNI yakni 12,5 mm adalah agregat yang diperluk an. Dalam melaksanakan
proses penyaringan agregat, diperlukan waktu setidaknya 20 menit dengan pencucian
yang dilakukan sehingga lumpur yang ada bagian dalamnya akan menghilang
sepenuhnya.
Air
Bahan yang dimanfaatkan untuk proses produksi u ditch adalah ai r, hal tersebut sama
dengan produk beton precast lainnya. Air yang digunakan dalam proses ini haruslah air
yang bersih tanpa adanya unsur maupun campuran yang dapat merusak struktur beton
yang akan dibentuk. Maka dari itu Anda bisa melihat ketetapan air ya ng bagus untuk
suatu produksi beton precast yakni pada SNI 7974 : 2013.
Baja Tulangan
U ditch dibagi menjadi dua tipe Jika dilihat berdasarkan tempat pengaplikasiannya
yakni tipe light duty dan heavy duty. Maka dari itu di dalam proses produksi sangat
diperlukan baja tulangan agar dapat memperkuat struktur beton. Tulangan yang dipakai
untuk membuat u ditch haruslah yang berjenis polos dan mempunyai ukuran diameter
10 mm dan 12 mm . Namun serangan tersebut juga bisa anda ganti dengan
menggunakan tulangan ulir yang mempunyai diameter 10 mm yang telah diatur pada
SNI 2052 : 2014.
Pada umumnya alat yang sering digunakan dalam pemotongan baja tulangan ini dikenal
dengan nama gerinda. Biasanya ada yang harus memotong baja tulangan dengan
diameter 164 cm hingga mencapai 6 buah untuk tipe U ditch D 10. Sementara itu, pada
umumnya besi tulangan hanya memiliki diameter 10 mm.
Anda juga bisa memotong sebanyak 9 buah potongan besi tulangan. Agar dapat
memproduksi 1 unit, diperlukan waktu sekitar 7 menit di dalam proses pemotongan baja
tulangan nya. Proses pemotongan tersebut bisa dilakukan dengan cara manual yakni
dengan cara dikunci penyambungannya menggunakan metode las, akan tetapi supaya
Anda tidak repot maka sebaiknya anda menggunakan mesin khusus.
Superplasticizer
Untuk proses produksi precast u ditch ada juga istilah Superplasticizer, dimana ia
merupakan Sika Viscocrete 3115, yakni dosis semen yang dibutuhkan dalam proses
produksi hanya sebesar 1%.
Cetakan U- ditch atau Bekisting & Campuran Beton U Ditch
Cetakan U- ditch atau bekisting terbuat dari plat besi dan pengaku dari tripleks yang
sangat kuat dan di perkuat lagi dengan kerangka kayu.cetakan dari kayu ini rata -rata di
butuhkan hingga 5 kali.selain itu saluran beton precast yang di buat dari plat besi bias
juga anda fungsikan atau mamfaatkan berkali-kali.
Cetakan U- ditch atau Bekisting adalah metode yang digunakan untuk standar produksi
u ditch. Material yang digunakan dalam bekisting adalah baja di mana ia memiliki
kekuatan yang terjamin serta tahan lama wala upun dipakai berulang kali.
Pada awal proses produksi, bekisting harus dibersihkan dahulu dari debu. Bahkan untuk
beberapa tipe perlu adanya pelapisan antara mirror glaze serta corrugate kayu. Lapisan
ini bertujuan untuk menutupi celah-celah yang mungkin ada pada permukaan u ditch.
Jika sudah melewati proses sebagai testing, anda dapat melanjutkannya dengan
merapatkan baut atau mur. Anda harus memastikan agar beton tidak dapat keluar dari
pengecoran dan pemadatan yang dilakukan.
Setelah pembuatan bekisting telah memenuhi standar yang telah ditetapkan, berikut
adalah metode pembuatan campuran beton yang harus anda lakukan:
Melakukan penimbangan bahan dan material yang dibutuhkan dalam proses cetakan u
ditch, seperti: Semen, agregat, air, superplasticizer, har us diukur sesuai komposisi yang
telah ditetapkan.
Lakukan pencampuran bahan (mixing), proses pencampuran bahan ini bisa
menggunakan concrete mixer dengan memasukan pasir, semen, agregat halus, dengan
perbandingan yang telah ditimbang sebelumnya. Setelah it u baru anda memasukkan air
ke dalam campuran. Proses pencampuran ini sama seperti dalam pembuatan beton
Precast pada umumnya.
Demikian standar produksi u ditch yang dapat kami paparkan untuk anda. Setiap proses
produksi membutuhkan ketelitian tinggi dan ke tetapan dalam menghitung jumlah
maupun waktu proses pembuatannya.
i. Uraian
1. Beton terdiri dari suatu campuran yang sebanding (proporsional) antara semen,
air, dan agregat bergradasi. Campuran beton akan mengendap dan mengeras
menurut bentuk yang diminta, diisyaratkan dan membentuk satu bahan yang
padat keras dan tahan lama (awet) yang memiliki karakteristis tertentu.
2. Agregat meliputi baik yang bergradasi kasar maupun yang bergradasi halus,
tetapi jumlah agregat halus akan dipertahankan sampai jumlah m inimum yang
diperlukan, yang apabila dicampur dengan semen akan cukup untuk mengisi
rongga-rongga antara agregat kasar serta memberikan suatu permukaan akhir
yang halus.
3. Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum, volume air
yang dimasukkan kedalam campuran harus dipertahankan sampai jumlah
minimum yang diperlukan untuk memudahkan pengerjaan selama
pencampuran.
4. Bahan tambahan kepada campuran beton seperti memasukkan udara air (air
entraining ) atau bahan kimia untuk memperlambat atau memper cepat waktu
pengerasan, tidak diperbolehkan kecuali diminta demikian didalam
persyaratan kontrak khusus.
iv. Toleransi
Toleransi dimensi
Struktur dengan panjang keseluruhan sampai dengan 6 meter + 5mm
Struktur dengan panjang lebih dari 6 meter +15 mm
Panjang balok, slab lantai, kolom dan dinding nol
Antar Kepala Jembatan (Abutment) + 10 mm
Toleransi posisi (dari titik acuan ) + 10 mm
Alinyemen vertikal untuk kolom-kolom dan dinding-dinding
+ 10 mm
Toleransi untuk selimut beton diatas baja tulangan sampai 5 cm atau lebi 0 dan 10
mm
Selimut dari 5 cm sampai 10 cm 10 mm
v. Penyerahan-penyerahan
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan-bahan yang digunakan
untuk pekerjaan beton bersama-sama dengan data-data pengujian yang menunjukkan
kecocokkan dengan persyaratan mutu spesifikasi ini.
Apabila disyaratkan demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus menyerahkan
gambar–gambar rinci semua pekerjaan acuan yang digunakan pa da pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan.
Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi Teknik paling lambat 24 jam sebelum
pencampuran atau pengecoran beton.
BAHAN
a. Semen
1. Semen yang digunakan untuk pekerjaan Beton harus dipilih berasal dari salah
satu jenis P.C. (Portland Cement) berikut ini, yang memenuhi spesifikas i
AASTHO M85
Tipe I : Pemakaian umum tanpa sifat-sifat khusus
Tipe II : Pemakaian umum dengan ketahanan terhadap sulfat
yang moderat (sedang)
Tipe III : digunakan jika diperlukan pencapaian kekuatan
awal yang tinggi
Tipe IV : Digunakan jika dipergunakan panas hidrasi yang
rendah
b. Air
Air yang digunakan untuk bahan pencampuran dan perawatan beton harus bersih
dan bebas dari bahan-bahan yang berbahaya seperti oli, garam,asam, alkali, gula
atau bahan-bahan organic. Direksi Teknik dapat meminta kontraktor untuk
mengadakan pengujian air yang berasal dari suatu sumber yang dipertimbangkan
mutunya meragukan (Rujukan Pengujian AASHTO T 26)
c. Agregat
i. Persyaratan umum
1. Agregat untuk pekerjaan harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus,
berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam harus
dicuci.
2. Agregat tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi yang diberikan pada
Tabel 7.1.2. dan dengan keadaan mutu (sifat) yang diberikan pada table
7.1.3.
3. ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat
ruang bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang
tulangan dan cetakan (acuan)
4. Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar s/d halus dengan hampir
seluruh partikel lolos saringan 4,75 mm
5. Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organic, dan
jika dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian
kandungan organic menggunakan pengujian chlorimetric AASTHO T21
setiap agregat yang gagal test warna, harus ditolak.
6. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton kontruksi
1,18 # 16 45-80 - - -
0,3 # 50 10-30
0,15 # 100 2-10
Uraian
Agregat Agregat
Kasar Halus
Kehilangan berat karena abrasi (500
40 % -
putaran)
Kehilangan kesempurnaan sodum sulfat
12 % 10 %
setelah 5 putaran
Prosentase gumpalan lempung dan partikel
2% 0,5 %
serpih
Bahan-bahan yang lolos saringan 0,075
1% 3%
mm ( # 200 )
Ukuran
Agregat Maks.
Yang Perbandingan
Berat Semen Disarankan Air Semen Optimum
Kelas
Total
Beton ( mm )
(Kg/m3)
Perbandinga Dgn
Kelas n Berat
Kelas A
B
(Ratio) Kg/m3
K 400 > 425 25.0 19.0 0.35 150
K 350 425 25.0 19.0 0.42 180
K 275 400 25.0 19.0 0.42 170
K 175 300 37.5 25.0 0.50 150
v. Penakaran beton berdasarkan volume, akan dipilih dari salah satu campuran
berikut yang diberikan pada Tabel 3.1.5.
(Dengan n Kasar
Volume 40 Kg Lemba ( M 3) Lemba Kerin
Kanto Kering
Bahan b b g
ng
Kering)
Gelegar,pela
t
1:2:3 5 0.34 0.28 0.42 54 100
lantai,kolom
bertulang
Pelat lantai,
beton
1:2:4 5 0.34 0.28 0.57 82 109 bertulang,da
n tanpa
tulang
Beton
massa,
1 : 2,5 : 5 5 0.41 0.34 0.68 95 132 dinding
penahan dan
pekerjaan
Umum
1:3:6 5 0.51 0.85 0.85 114 154 Pondasi
beton massa
c. Campuran percobaan
Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan -bahan yang
diusulkan dengan membuat dan mengadakan pengujian campuran percobaan
yang disaksikan oleh Direksi Teknik, menggunakan peralatan jenis yang sama
seperti yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Campuran percobaan akan
diperlakukan dapat diterima, asalkan hasil -hasil pengujian memuaskan dan
memenuhi semua persyaratan perbandingan campuran seperti ditentukan dalam
Tabel 3.1.6.
iii. Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan
dianggap di bawah standart dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan,
terkecuali Direksi Teknik dapat menyetujui penggunaan terbatas beton
tersebut untuk pekerjaan dengan kelas rendah.
Bilamana hasil-hasil pengujian 7 hari memberikan kekuatan di bawah yang
ditentukan Kontraktor tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya, sampai
masalah hasil-hasil kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan
Kontraktor telah mengambil langkah-langkah demikian yang akan
meyakinkan bahwa produksi beton memenuhi persyaratan spesifikasi
sehingga memuaskan Direksi Teknik.
Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan pada
tabel 3.1.6 dan 3.1.7 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan -
pekerjaan tersebut harus di perbaiki seperti yang ditetapkan pada Bab 3.1.1
(8 )`
Direksi Teknik akan memperhitungkan kemungkinan cacat -cacat karena
kesalahan pengambilan contoh bahan, perbedaan-perbedaan dalam statistik
persiapan contoh uji yang buruk, dan dapat meminta pengujian -pengujian
lebih lanjut untuk dilaksanakan sebelum mengambil putusan akhir.
e. Penyesuaian Campuran
i. Penyesuaian Kemudahan dikerjakan
1. Bilamana tidak memungkinkan mendapatkan beton campuran yang
dikehendaki dan kemudahan dikerjakan dengan perbandingan –perbandingan
yang ditetapkan menurut aslinya, Direksi Teknik akan memerintahkan
perubahan-perubahan dalam berat atau volume agregat sebagaimana yang
diperlukan asalkan kandungan semen yang ditunjukkan menurut calon
aslinya tidak diganti atau perbandingan air semen yang ditetapkan dengan
pengujian kekuatan tekan untuk kekuatan yang memadai tidak dilampaui.
2. Mengaduk kembali beton yang telah dicampur dengan menambah air atau
dengan cara lain tidak diperbolehkan. Campuran tambahan untuk
meningkatkan kemudahan dikerjakan, dapat diizinkan tergantung kepada
persetujuan Direksi Teknik seperti dinyatakan dibawah.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Pencampuran Beton di lapangan
i. Mencampur dengan pencampur ( mixer) beton
Beton akan dicampur di lapangan dengan sebuah pencampur yang dijalankan
dengan mesin serta jenis yang disetujui mengenai syarat dan ukuran -ukuran
menjamin suatu campuran yang merata/ homogen.
ii. Untuk semua pekerjaan besar dan jika diminta demikian oleh Direksi Teknik,
pencampur tersebut harus dilengkapi dengan sarana penyimpanan air dan satu
sarana pengukuran untuk mengndalikan jumlah air dalam setiap takaran.
iii. Waktu pencampuran tidak boleh kurang dari 1,5 menit untuk mesin -mesin
sampai kapasitas 0,4 m3. diatas ukuran ini jangka waktu pencampuran
minimum harus ditambah 15 detik untuk setiap penambahan 0,112 m3
campuran beton
iv. Pencampur (mixer) tersebut pertama-tama harus dimuati diisi dengan agregat
yang sudah ditakar beserta semen dan dicampur kering untuk waktu yang
pendek sebelum ditambah air.
c. Penyiapan Lapangan
i. Lapangan pekerjaan untuk penempatan beton harus disiapkan dan semua
penanganan yang diperlukan diselesaikan hingga disetujui Dir eksi Teknik.
Bahan –bahan harus telah diuji dan ditempatkan yang baik, serta peralatan
dalam keadaan bersih siap untuk digunakan .
ii. Semua penunjangan, pondasi – pondasi dan galian –galian harus diperiksa
dan disetujui oleh Direksi Teknik serta dirawat dalam keadaan kering
sebelum beton dicor.
iii. Semua acuan, penulangan dan saran-saran pelengkap lainnya harus
ditempatkan secara benar dan secara aman dan didukung untuk mencegah
penggeseran.
d. Acuan / Cetakan
Acuan /cetakan harus dari bahan yang disetujui dan si ap pakai serta cocok untuk
jenis dan letak pekerjaan beton yang harus dilaksanakan serta harus memenuhi
persyaratan berikut:
i. Acuan/ cetakan fabrikasi dapat dari kayu atau baja dengan sambungan yang
kedap pengecoran, pemadatan dan perawatan mengeras beton. Permukaan
sebelah dalam dari acuan / cetakan harus bersih dari setiap kotoran lepas atau
bahan-bahan lain sebelum penggunaan, dan harus disiram air sampai jenuh
atau diolesi dengan minyak mineral anti karat sebelum digunakan.
ii. Kayu dengan permukaan kasar (tidak diserut) dapat digunakan untuk
permukaan bangunan yang tidak kelihatan (expose) tetapi kayu diserut
dengan tebal yang rata harus digunakan untuk permukaan yang kelihatan
iii. Ujung –ujung tajam sisi dalam acuan harus dibuat tumpul kecuali
diperintahkan lain oleh Direksi Teknik, menggunakan ganjalan segitiga
dengan lebar paling sedikit 20 mm dipasang di sudut penampang.
iv. Penguatan acuan cetakan terdiri dari baut -baut, klerap atau sarana lain yang
digunakan menurut keperluan untuk mencegah merenggangnya acua n
pengecoran beton, dan acuan tersebut harus dibuat sedemikian hingga di
bongkar tanpa merusak permukaan beton jadi ( selesai )
v. untuk pengecoran beton pada penunjang dan pondasi acuan tanah dapat
digunakan yang tegantung pada persetujuan Direksi Teknik & B eton akan
didukung oleh galian yang dibentuk dengan baik yang sisi dan dasarnya
dirapikan dengan tangan sampai ukuran yang diperlukan.
vi. Acuan untuk beton yang dicor dibawah air harus kedap air dan di jamin
kekakuannya untuk mencegah suatu penggeseran.
Catatan : Untuk fabrikasi dan perencanaan acuan (dan perancah bagi jembatan -
jembatan mengacu kepada “ Petunjuk Perencanaan Jembatan “
e. Mengangkut dan menempatkan Beton
i. Pengangkutan beton campuran dari tempat penyampuran hingga tempat
pengecoran dilaksanakan secara halus dan secara efisien untuk mencegah
segregasi dan kehilangan bahan-bahan (air, semen, atau agregat)
ii. Pengangkutan campuran beton dan penempatan dengan peluncur yang
disetujui Direksi Teknik mengenai waktu pengangkutan, panjang dan
kemiringan peluncur serta cara pelaksanaan.
iii. Penuangan Beton tidak boleh dimulai sampai acuan, penulangan dan
persiapan lainnya telah diselesaikan sesuai dengan persyaratan spesifikasi
dan telah diperiksa serta disetujui oleh Direksi Teknik, untuk keperluan ini
Kontraktor harus memberitahu Direksi teknik paling lambat 24 jam
sebelumnya.
iv. Beton harus dicampur dan dicor dalam posisi final didalam jangka waktu 60
menit atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana diminta Direksi
Teknik berdasarkan jenis semen yang digunakan.
v. Beton harus dituangkan dalam satu cara hingga tidak terjadi segregasi
agregat, dan tidak ada beton yang harus dijatuhkan secara bebas dari satu
ketinggian lebih besar dari 1,50 meter
vi. Pengecoran beton harus dilaksanakn sebagai satu pekerjaan yang menerus
tanpa penghentian sampai akhir yang dipersiapkan sebelumnya.
vii. Beton yang dituangkan untuk konstruksi dengan penulangan yang rapat dan
untuk dinding-dinding beton yang sempit harus ditempatkan dalam lapisan
Horisontal dengan tebal tidak lebih dari 15 cm.
g. Sambungan kontruksi
Lokasi sambungan –sambungan kontruksi bagi setiap struktur harus ditentukan
sebelumnya, dan ditunjukkan pada gambar rencana, se rta harus disetujui oleh
Direksi Teknik sebelum mulai pelaksanaan persyaratan umum berikut ini harus
diterapkan :
1. Sambungan Kontruksi tidak boleh ditempatkan pada penyambungan pada
bagian – bagian structural kecuali ditentukan lain sebelumnya
2. Semua sambungan konstruksi harus tegak lurus kepada garis tegangan utama
dan ditempatkan pada titik-titik dengan geseran minimum.
3. Apabila sambungan tegak diperlukan, batang –batang tulangan harus
ditempatkan memotong sambungan-sambungan untuk membentuk kontruksi
yang monolit.
4. Sambungan lidah paling sedikit 4 cm dalamnya. Disediakan untuk
sambungan kontruksi dalam dinding plat lantai dan antara kaki -kaki dan
dinding-dinding
5. Sambungan kontruksi harus dibuat menembus dinding sayap
6. Dalam hal penundaan pekerasan yang tidak terencana dikarenakan hujan atau
kemacetan pemasokan beton, Kontarktor harus menyediakan tambahan
tenaga dan bahan –bahan yang diperlukan untuk membuat sambungan
kontruksi tambahan menurut Perintah direksi Teknik.
h. Pemadatan Beton
i. Beton harus dipadatkan dengan mesin penggetar didalam yang disetujui,
apabila diperlukan dilengkapi dengan pemampatan adukan beton
ii. Pemadatan manual hanya diizinkan jika disetujui dan akan terdiri dari
pemadatan tumbuk (cerucuk) didalam campuran beton dengan tongkat
pemadat bersama-bersama dengan permukaan yang menerus sisi luar cetakan.
iii. Pemadatan dengan penggetar dan pemadat tumbuk (cerucuk) harus dibatasi
sampai waktu yang diperlukan untuk menghasilkan pemadatan yang
memasukkan tanpa menyebabkan segregasi bahan-bahan.
iv. Penggetar didalam harus dilaksanakan dengan memasukkan batang penggetar
kedalam beton cor yang masih segar bebas penulangan. Alat penggetar harus
dimasukkan ke dalam campuran beton sejajar dengan sumbu memanjang &
dan digetar selama 30 detik pada setiap lokasi berjar ak masing-masing 45 cm
(lihat PBI 71).
v. Jumlah penggetar yang diperlukan harus ditentukan dengan volume beton
yang dicor setiap jam, dengan persyaratan minimum dua penggetar untuk
beton empat meter kubik.
PENGENDALIAN MUTU
a. Pengujian-pengujian Laboratorium
Pengujian-pengujian laboratorium berikut ini harus merupakan rujukan dan
pengujian-pengujian dilaksanakan seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik
untuk memenuhi persyaratan-persyaratan spesifikasi ini.
Referensi Test
Test Tipe
AASTHO Bina Marga
Analisa Untuk memenuhi
saringan persyaratan gradasi
agregat halus T 27 PB 0201 -76 menentukan ukuran dan
dan kasar distribusi partikel agregat
kasar dan agregat halus
Kekeruhan Menentukan kekeruhan
organic dalam organic dengan
pasir untuk menggunakan larutan
beton T 21 PB 0207- 76 Sodium Hydroxida dan
mengacu kepada
penyelesaian (solusi) warna
standart
Jumlah bahan- Menentukan total volume
bahan yang bahan-bahan yang lebih
lebih halus halus dari 0,075 mm
dari saringan T 11 PB 0208 – 76 Catatan : Mungkin
0,075 dalam diperlukan penerapan
agregat prosedur bash dan prosedur
kering di bawah T 27
Mutu air yang Penetuan keasaman dan
harus alkalinitas, total zat pada
digunakan dan inorganic
dalambeton Menetukan dengan %
T 26 PB 0301 – 76
gumpalan gumpalan lempung dan
T 112 -
lempung dan partikel-partikel pecahan
partikel dasar agregat halus (setelah
pecahan pengujian T11)
dalam agregat
Kekerasan
agregat oleh
penggunaan Menentukan kekerasan
sodium Sulfat T 104 - agregat terhadap kerusuhan
dan cuaca
Magnesium
Sulfat
Ketahan
terhadap
abrasi agregat
kasr ukuran Tes abrsai untuk agregat
T 96 PB 0206 – 76 kasr < 37,5 mm
kecil dengan
menggunakan
mesin Los
Angeles
Pengujian kekuatan tekan
Kekuatan contoh bahan beton pada 7
tekan contoh hari dan 28 hari memenuhi
T 22 -
uji beton persyaratan spesifikasi 9
Silinder tabel referensi 6.4.3 (3) dan
6.4.3. (4)
b. Pengendalian Lapangan
Pengujian –pengujian pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakn
untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Memotong suatu contoh bahan inti
beton dan pemulihannya harus dikerjakan oleh Ko ntraktor memenuhi perintah
dan berdasarkan persetujuan oleh Direksi Teknik
e. Tidak ada tambahan kelonggaran atau pengukuran akan dibuat untuk galian atau
pekerjaan persiapan lainnya bagi acuan cetakan perancah untuk balok -balok dan
slab (lantai ) dengan panjang 5 meter atau kurang ( tidak termasuk kontruksi
jembatan ) pemompaan, penyelesaian perawatan, penyediaan lubang lepas dan
kembali terhadap struktur beton yang baru saja selesai. Semua pekerjaan -
pekerjaan yang berhubungan dengan penyelesaian untuk penawaran untuk
pekerjaan beton.
f. Akan disediakan secara terpisah untuk pengukuran dan pembayaran lain bagi
pekerjaan cetakan yang digunakan dalam pelaksanaan jembatan beton yang
sesuai dengan item, pembayaran bersangkutan dan dimasukkan untuk
pembayaran bersangkutan dan dimasukkan dalam “spesifikasi umum jembatan
Kabupaten”
g. Volume baja tulangan, bahan filter porous dan item pemba yaran lain yang
digunakan dalam pekerjaan tersebut tidak boleh diukur untuk pembayaran
dibawah bab ini tetapi akan diukur dan dimasukkan untuk pembayaran terpisah
yang disediakan ditempat lain dalam spesifikasi ini
h. Apabila perbaikan-perbaikan pekerjaan beton yang tidak memuaskan telah
diperintahkan sesuai dengan sub bab 3.1.1 (8) spesifikasi ini tidak ada
pembayaran tambahan yang dibuat
i. Untuk pekerjaan extra ( tambahan ) atau volume yang diperlukan bagi
perbaikan–perbaikan tersebut.
tutup saluran terbuat dari bahan beton bertulang, mutu beton fc’= 20 MPa (Beton
K250) dan tulangan tarik BJTD 24. Dimensi panjang Tutup Saluran U Ditch yang
diproduksi disesuaikan dengan lebar sisi luar saluran 120 cm, dan ketebalan tutup 15
cm. Tutup Saluran U Ditch diproduksi adalah tutup Light Duty (mampu memikul beban
ringan) seperti beban pejalan kaki dan pot tanaman dan sebagainya. Dimungkinkan
untuk memproduksi tutup saluran sesuai dengan spesifikasi desain dari calon customer
seperti diameter tulangan, jarak antar tulangan dan sebagainya.
Cara pemasangan tutup saluran dengan menopangkannya pada sisi atas (bibir saluran)
dari saluran U ditch atau saluran terbuat dari bahan lainnya seperti ba tu kali, bata
merah, beton dan sebagainya.
• Telah mempunyai standar mutu yang jelas dan teruji, misal Sistem Kendali Mutu atau ISO
9001 : 2000
• Mampu memberikan jaminan terhadap produk yang dihasilkan
• Mampu melakukan pengiriman dalam waktu yang telah disepakati
• Mampu memberikan supervisi terhadap pelaksanaan di lapangan bila diperlukan
2. Desain Beton Pracetak Sesuai SNI 03-2847-2002
Desain beton pracetak tetap harus mengacu pada ketentuan–ketentuan SNI 03-2847-2002
seperti :
Perencanaan Struktur Beton Pracetak dan sambungannya harus mempertimbangkan semua
kondisi pembebanan dan deformasi saat proses pabrikasi termasuk melepaskan dari cetakan,
penyimpangan, pengangkutan, hingga pelaksanaan di lapangan.
Perencanaan Pembebanan direncanakan sesuai dengan fungsi dari beton pracetak tersebut,
misal :
• Desain Box tangkapan air harus dihitung sesuai pembebanan seperti pada struktur
jembatan dan pembebanan selama pelaksanaan pemasangan.
• Desain Box tangkapan air untuk Crossing jalan akan berbeda dengan desain untuk saluran
tepi.
Desain Balok untuk jembatan akan berbeda dengan desain untuk balok Bangunan Gedung.
Desain
Menentukan Kuat Beton Perlu pada umur tertentu pada tahapan – tahapan pabrikasi atau
konstruksi.
Perencanaan sambungan
- menggunakan grouting
- sambungan mekanis las
- sambungan baja tulangan
- pelapisan beton bertulang
- atau kombinasi dari cara-cara tersebut.
3. Identifikasi Produk
Komponen Beton Pracetak harus ditandai dengan nama, dimensi dan tanggal pabrikasinya
dan logo pabrikan (selama memungkinkan untuk dilakukan) guna memudahkan kontrol dan
aspek telusur bila terjadi sesuatu.
4. Persyaratan Pembebanan
• Desain Box Culvert untuk jembatan harus mampu menahan beban gandar kendaraan
sebesar 40 ton dan beban-beban lain selama pelaksanaan, seperti ditunjukkan pada gambar.
• Desain U-Gutter untuk saluran tepi harus mampu menahan beban gandar minimal 5 ton.
• Desain U-Gutter untuk crossing jalan dan inrit harus mampu menahan beban gandar
minimal 20 ton.
5. Persyaratan Kualitas & Dimensi
• Material bahan beton harus berkualitas.
• Mutu beton : Min. Fc’ = 35 Mpa
• Kadar Semen : Min. Wc = 350 kg/m3
• Mutu Tulangan : Mak. Fy = 400 Mpa ( U 40 )
Min. Fy = 320 Mpa ( U 32 )
• Diameter tulangan minimal = 8 mm
• Dimensi precast sesuai dengan gambar DED tiap–tiap lokasi.
• Toleransi dimensi : max 2 mm
6. Persyaratan Produksi
• Bekisting harus cukup kuat dan kaku (terbuat dari besi) dan tidak boleh bocor
• Harus memiliki penggetar eksternal dan meja getar
• Harus memiliki sistim curing (steam curing)
• Harus memiliki alat angkat yang cukup
• Harus memiliki lapangan penumpukan yang cukup dan tinggi tumpukan dibatasi.
7. Produsen
Produsen bertanggungjawab terhadap kekuatan elemen precast terhadap beban – beban yang
bekerja yang dibuktikan dengan analisa perhitungannya atau uji produk.
2)Dasar Pembayaran
a) Kuantitas yang diterima dari pekerjaan Pemasangan Grill sebagaimana yang
disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak untuk Mata Pembayaran dan
menggunakan satuan pengukuran yang ditunjukkan di bawah dan dalam Daftar Kuantitas.
b) Harga dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk seluruh penyediaan
dan pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar dalam Mata Pembayaran lain.
BAB VII
PENUTUP
Peraturan ini harus dipelajari seksama oleh Penyedia Barang/Jasa yang selanjutny a
akan merupakan bagian yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Hal -hal yang
belum diatur dalam RKS ini, akan dijelaskan pada pelaksanaan penjelasan pekerjaan
dan semua tambahan atas Penjelasan dalam dokumen pengadaan, akan dibuat dalam
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang ditanda tangani Gugus Tugas Pengadaan dan
merupakan pedoman dalam proses pelaksanaan berikutnya.