TINJAUAN PUSTAKA
Ni Pengaruh Senam Hamil Jenis penelitian ini adalah penelitian 1. Ibu hamil yang
dan Yoga terhadap analitik. Populasi pada penelitian ini adalah melakukan
Kesiapan Fisik dan seluruh ibu-ibu hamil yang mengikuti senam yoga
Psikologis dalam senam yoga ibu hamil di Bidan Praktik secara teratur
Menghadapi Persalinan Mandiri Lasmitasari, S.ST. Penentuan sebanyak 25
di BPM Lasmitasari, populasi didasarkan atas semua jumlah ibu responden
S.ST hamil trimester II dan trimester III yang (62.5%).
melakukan senam yoga di Bidan Praktik 2. Sebagian besar
Jurnal Kedokteran dan Mandiri Lasmitasari, S.ST. Jumlah kesiapan fisik
Kesehatan, Vol. 14, No. populasi dari penelitian ini sebanyak 40 dan psikologis
1 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah ibu hamil siap
Januari 2018 ISSN : pengaruh senam yoga ibu hamil dan menghadapi
0216 – 3942 e-ISSN : kesiapan fisik dan psikologis dalam persalinan yaitu
2549 – 6883 menghadapi persalinan. Teknik 26 responden
pengumpulan data dalam penelitian ini (65%).
berupa data primer dan data sekunder. 3. Ada Pengaruh
antara senam
ibu hamil
terhadap
kesiapan fisik
dan psikologis
dalam
menghadapi
persalinan p =
0.00 < α = 0.05
Dian Pengaruh Quasi-experimentalpre-testandpost-tes Asuhan
Hypnopregnancy controlgroupdesign terhadap 16 ibu hamil kebidanan
Terhadap Kecemasan Ibu pada kelompok kelas hypnopregnancy dan dengan
Hamil Dalam 16 pada kelompok control. Penelitian hypnopregnanc
Menghadapi Persalinan dilakukan di Klinik Asih Waluyo Jati pada y dapat
di Klinik Pratama Asih bulan Oktober sampai dengan November memberikan
Waluyo Jati Bantul 2017. Analisa data menggunakan uji pengaruh
Yogyakarta chisquare. Hasil analisis menunjukkan terhadap
bahwa kelas hypnopregnancy berpengaruh kecemasan ibu
terhadap penurunan kecemasan ibu hamil hamil dalam
dalam mempersiapkan persalinan, menghadapi
(p<0,05). persalinan
dengan
menurunkan
kecemasan
sebesar 4,6 kali
dibandingkan
dengan metode
konvensioanal
Maya Efektifitas Hipnoterapi Metode yang digunakan dalam penelitian Terdapat
Shella dan Terapi Musik ini adalah quasi experiment dengan perbedaan yang
Asmara Klasik terhadap menggunakan dua kelompok pretest dan signifikan
Kecemasan Ibu posttest, kelompok kontrol antara sebelum
non-equivalent. Hipnoterapi dan terapi dan setelah
diberikan
Tabel 2.5
Hubungan kadar bilirubin (mg/dL) dengan daerah ikterus menurut Kramer
(Arif Mansjoer, 2017)
Daerah Penjelasan Kadar bilirubin (mg/dl)
Ikterus Prematur Aterm
1 Kepala dan Leher 4–8 4–8
2 Dada sampai pusat 5 – 12 5 – 12
3 Pusat bagian bawah sampai lutut 7 – 15 8 – 16
4 Lutut sampai pergelangan kaki dan bahu 9 – 18 11 – 18
sampai pergelangan tangan
5 Kaki dan tangan termasuk telapak kaki >10 >15
dan telapak tangan
Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini adalah:
a) Kekecewaan pada bayinya.
b) Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami.
c) Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya.
d) Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya.
2) Fase Taking Hold
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa
khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan
bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif sehingga mudah tersinggung. Hal yang
periu diperhatikan adalah komunikasi yang baik, dukungan dan pemberian
penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang perawatan diri dan bayinya.
Tugas bidan antara lain: Mengajarkan cara perawatan bayi, cara
menyusui yang benar, cara perawatan luka jahitan, senam nifas, pendidikan
kesehatan gizi, istirahat. Kebersihan diri dan lain-lain.
3) Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya.
Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat
menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Terjadi peningkatan
akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa percaya diri akan peran
barunya, lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya.
Dukungan suami dan keluarga dapat membantu merawat bayi. Kebutuhan
akan istirahat masih diperlukan ibu untuk menjaga kondisi fisiknya. Hal-hal
yang harus dipenuhi selama nifas adalah sebagai berikut:
a) Fisik.
b) Psikologi.
c) Sosial.
f. Pijat Oksitosin
Oksitosin (Oxytocin) adalah salah satu dari dua hormone yang dibentuk
oleh sel-sel neuronal nuclei hipotalamik dan disimpan dalam lobus posterior
pituitary, hormone lainnya adalah vasopressin. Ia memiliki kerja mengontraksi
uterus dan menginjeksi ASI (Suherni, Hesty & Anita, 2009). ASI diproduksi
atas hasil kerja gabungan antara hormon dan refleks. Selama kehamilan,
perubahan pada hormon berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI. Segera setelah melahirkan, bahkan mulai pada usia
kehamilan 6 bulan akan terjadi perubahan pada hormon yang menyebabkan
payudara mulai memproduksi ASI. Pada waktu bayi mulai menghisap ASI,
akan terjadi dua refleks pada ibu yang akan menyebabkan ASI keluar pada saat
yang tepat dan jumlah yang tepat pula (Bobak, 2005). Dua refleks tersebut
adalah :
1) Refleks Prolaktin Refleks pembentukan atau produksi ASI. Rangsangan
isapan bayi melalui serabut syaraf akan memacu hipofise anterior untuk
mengeluarkan hormon prolaktin ke dalam aliran darah. Prolaktin
memacu sel kelenjar untuk sekresi ASI. Makin sering bayi menghisap
makin banyakprolaktin dilepas oleh hipofise, makin banyak pula ASI
yang diproduksi oleh sel kelanjar, sehingga makin sering isapan bayi,
makin banyak produksi ASI,sebaliknya berkurang isapan bayi
menyebabkan produksi ASI kurang. Mekanisme ini disebut mekanisme
“supply and demand”. Efek lain dari prolaktin yang juga penting adalah
menekan fungsi indung telur (ovarium). Efek penekanan ini pada ibu
yang menyusui secara eksklusif adalah memperlambat kembalinya fungsi
kesuburan dan haid. Dengan kata lain, memberikan ASI eksklusif pada
bayi dapat menunda kehamilan.
2) Refleks oksitosin Reflek pengaliran atau pelepasan ASI (let down reflex)
setelah diproduksi oleh sumber pembuat susu, ASI akan dikeluarkan dari
sumber pembuat susu dan dialirkan ke saluran susu. Pengeluaran ASI ini
terjadi karena sel otot halus di sekitar kelenjar payudara mengerut
sehingga memeras ASI untuk keluar. Penyebab otot-otot itu mengerut
adalah suatu hormon yang dinamakan oksitosin. Rangsangan isapan bayi
melalui serabut syaraf memacu hipofise posterior untuk melepas hormon
oksitosin dalam darah. Oksitosin memacu sel-sel myoepithel yang
mengelilingi alveoli dan duktus untuk berkontraksi, sehingga
mengalirkan ASI dari alveoli ke duktus menuju sinus dan puting. Dengan
demikian sering menyusui penting untuk pengosongan payudara agar
tidak terjadi engorgement (payudara bengkak), tetapi justru
memperlancar pengaliran ASI.
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk
merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Biancuzzo, 2003;
Indiyani, 2006; Yohmi & Roesli, 2009).
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau let
down reflex. Selain untuk merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin
adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement),
mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormone oksitosin,
mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007; King,
2005).
Sebagaimana menurut Musyrifatul Husniyah & Sri Subiyatun dalam
penelitiannya tentang ” Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas
Di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta” Produksi ASI pada ibu nifas dengan kenaikan
berat badan pada kelompok kontrol dengan rentang 100-250 gram, sedangkan
kelompok eksperimen peningkatan berat badan lebih tinggi dari pada kelompok
kontrol dengan rentang kenaikan mulai dari 200-600 gram. Hasil uji statistik
menggunakan independent t test diperoleh p value 0,000 (p value < 0,05) dengan
demikian Ha diterima Ho ditolak Simpulan dan Saran: Ada pengaruh pijat
oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan menggunakan uji statistik
independent t test dibuktikan dengan p value = 0,000 (p value < 0,05). Setelah
diberikan teknik pijat oksitosin diharapkan ibu nifas dapat melaksanakan pijat
oksitosin dirumah.