Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU III


MODUL II
ROUTING SHEET DAN MULTI PRODUCT PROCESS CHART (MPPC)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 ( LIMA )

ANGGOTA :
1. AGUNG FIRMANSYAH 171730057
2. RINALDI SAPUTRA 171730017

KELAS : IN7A

DOSEN PEMBIMBING :

SEPTA HARDINI, S.T, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BINADARMA
PALEMBANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perancangan tata letak pabrik dimulai dengan analisis terhadap produk
yang akan dihasilkan dan berakhir pada rancangan pabrik atau fasilitas untuk
memproduksi produk yang dimaksud tadi. Salahsatu outcomes dari sekian banyak
proses perancangan tata letak pabrik adalah data kebutuhan raw materia dan
Multi-Product Process Chart (MPPC). Kebutuhan raw materia perlu dihitung
karena berkaitan dengan pemenuhan target produksi perusahaan dan pembuatan
anggaran pengeluaran perusahaan. Dengan mengetahui jumlah kebutuhan raw
materia, perusahaan dapat mengalokasikan modal dengan pas, menyiapkan ukuran
gudang yang pas, dan penghitungan lain yang dapat meminimalkan biaya
produksi, baik langsung maupun tak langsung, yang harus dikeluarkan
perusahaan. Data kebutuhan raw materia juga menghindarkan perusahaan dari
tindakan berspekulasi terhadap pengadaan raw materia. Selain itu, dalam
hubungannya dengan pemasok raw materia, perusahaan dapat memilih pemasok
yang paling dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, baik dari segi volume raw
materia, lead time, maupun harga raw materia yang ditawarkan pemasok.
Outcomes yang lain, yaitu Multi-Product Process Chart (MPPC), merupakan
salahsatu jenis operation chart yang digunakan untuk menggambarkan routing
penggunaan mesin untuk beberapa jenis produk yang berbeda.
(www.slideshare.net)
Lembar urutan proses (routing sheet) adalah tabulasi langkah-langkah
yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu dari
halhal yang berkaitan (Apple, 1990). Fungsi dari pembuatan routing sheet ini
secara garis besar adalah untuk menentukan jumlah mesin yang dibutuhkan.
Routing sheet juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan bahan yang
harus disiapkan untuk masing-masing komponen yang menjadi pembentuk dari
produk. Pembuatan routing sheet ini berdasarkan pada Operation Process Chart
(OPC) yang telah dibuat sebelumnya. Penggunaan Operation Process Chart (OPC)
bertujuan untuk mengurutkan proses-proses yang dilakukan pada pembuatan
produk, sehingga dengan demikian penentuan kebutuhan bahan yang harus
disiapkan dapat diketahui dengan jelas, karena perhitungan dari bahan yang
diminta maupun bahan disiapkan berdasarkan jumlah akhir dari produk
(kapasitasproduksinya). (Apple, 1990)

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum modul 2 ini yaitu :
1. Menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan
2. Menghitung jumlah teoritas yang dipakai
3. Menentukan urutan untuk masing-masing komponen yang akan diproduksi

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum modul 2 ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengerti cara menghitung jumlah mesin
2. Mahasiswa dapat mengetahui keperluan setiap komponen

1.4 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum modul 2 ini yaitu : Bagaimana membuat
routing sheet dan MPPC, dengan menggunakan Operation Process Chart (OPC)
untuk masing-masing produk ( Kursi kuliah ) dengan 8 jam kerja/hari.

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam laporanRouting Sheet dan Multi Product Process
Chart (MPPC)ini adalah produk yang telah dipilih, yaitu Kursi kuliah. Berikut ini
merupakan pembatas masalah dari modul 2 :

1. Routing Sheetdari produk Kursi kuliah


2. Product Process Chart (MPPC) dari Kursi kuliah
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Routing Sheet dan Multi Product Process Chart (MPPC)


Lembar urutan proses (routing sheet) adalah tabulasi langkah-langkah
yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu dari
hal- hal yang berkaitan (Apple, 1990). Fungsi dari pembuatan routing sheet ini
secara garis besar adalah untuk menentukan jumlah mesin yang dibutuhkan.
Routing sheet juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan bahan yang
harus disiapkan untuk masing-masing komponen yang menjadi pembentuk dari
produk.
Pembuatan routing sheet ini berdasarkan pada Operation Process Chart
(OPC) yang telah dibuat sebelumnya. Penggunaan Operation Process Chart (OPC)
bertujuan untuk mengurutkan proses-proses yang dilakukan pada pembuatan
produk, sehingga dengan demikian penentuan kebutuhan bahan yang harus
disiapkan dapat diketahui dengan jelas, karena perhitungan dari bahan yang
diminta maupun bahan disiapkan berdasarkan jumlah akhir dari produk (kapasitas
produksinya).(Apple, 1990)
Tabel 2.1. Routing Sheet

No. Nama Produksi % Bahan Bahan Efisiensi Kebutuhan Mesin


Operasi Mesin / Mesin / yang yang Mesin
Deskripsi Scrap Teoritis Aktual
peralatan Jam diminta disiapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pengisisan kolom 1, 2, dan 3 dilakukan sesuai data yang terdapat pada peta
proses operasi. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan kapasitas produksi
mesin per jam adalah sebagai berikut:
Waktu kerja (menit)
Produksi mesin/jam 

Waktu proses

Produksi mesin per jam merupakan kemampuan mesin menghasilkan


suatu produk dalam satu jam. Kapasitas produksi per jam akan digunakan untuk
melakukan perhitungan bahan yang harus disiapkan, efisiensi mesin dan juga

Bahan diminta
Bahan yangdisiapkan 
1- % Scrap

jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk memenuhi jumlah produksi. Bahan
yang disiapkan pada routing sheet, diperoleh dari perhitungan dengan
menggunakan rumus berikut:

Perhitungan selanjutnya adalah perhitungan efisiensi mesin, berdasarkan


jumlah bahan yang disiapkan yang telah diketahui sebelumnya. Rumus yang

Bahan yangdisiapkan
Efisiensi mesin 
Efisiensi
digunakan untuk menentukan besarnya efisiensi mesin adalah sebagai berikut:

Nilai efisiensi merupakan asumsi dari persentase mesin tersebut


digunakan. Misalnya, jika mesin yang digunakan adalah mesin baru maka
efisiensi mesin dapat diasumsikan sebesar 95%, dengan 5% adalah waktu istirahat
/ waktu set up dari mesin tersebut. Hasil dari perhitungan efisiensi mesin
tersebutselanjutnya digunakan untuk mengetahui nilai dari jumlah mesin yang
dibutuhkan secara teoritis. Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam
melakukan perhitungan jumlah mesin yang digunakan secara teoritis.

Efisiensi mesin
Jumlahmesinteoritis
Produksimesin/jam*Reabilitas*Jamkerja/hari
Reliabilitas menyatakan reliabilitas kerja dari sumber daya yang ada. Hasil
perhitungan routing sheet tersebut untuk mengetahui kebutuhan mesin (aktual dan
teoritis) dari proses pembuatan sebuah produk.

Multi Product Process Chart atau MPPC adalah suatu diagram yang
menunjukan urut-urutan proses untuk masing-masing komponen yang akan
diproduksi (Apple, 1990). Pembuatan MPPC dilakukan berdasarkan Operation
Process Chart (OPC) dan routing sheet. Berikut ini adalah contoh MPPC dari
pembuatan sebuah produk.

Gambar 2.1 Contoh MPPC

Lambang yang digunakan dalam MPPC adalah lingkaran untuk operasi


dan segitiga untuk penyimpanan. Komponen-komponen diurutkan dari kiri ke
kanan (digambarkan dalam dua departemen, yaitu fabrikasi dan assembling), dan
proses setiap komponen digambarkan secara vertikal, mulai dari receiving
hinggashipping. Jumlah mesin teoritis (berdasarkan routing sheet) untuk setiap
proses dicantumkan di samping lambang operasi. Jumlah mesin teoritis tersebut
dijumlahkan secara mendatar per peralatan / mesin / departemen, sehingga akan
diperoleh jumlah mesin total yang dibutuhkan per peralatan / mesin / departemen.
(https://www.academia.edu/4916898/LAPORAN_AKHIR_PRAKTIKUM_PERAN
CANGAN_TATA_LETAK_FASILITAS_ROUTING_SHEET_and_MPPC_)
BAB III
DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM
Berikut menampilkan diagram alir praktikum.

Mulai

Identifikasi Masalah

Tujuan dan Manfaat

Pengumpulan data

 OPC,
 Persentase scrap,
 Efisiensi,
 Kapasitas Produksi
Terpasang (KPT)

Pengolahan data

 Routing Sheet dan


 Product Process Chart (MPPC)

Analisis Hasil

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Praktikum


1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah proses terpenting dalam sebuah penelitian
selain latar belakang dan perumusan masalah.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya
hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan
dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian.
3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan
teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Data
yang dikumpulkan berupa data OPC, Kapasitas mesin (waktu standar
operasi), Persentase scrap, Efisiensi mesin, Kapasitas Produksi Terpasang
(KPT) Kursi kuliah
5. Pengolahan Data
Pengolahan Data adalah manipulasi data agar menjadi bentuk yang lebih
berguna. Pengolahan data ini tidak hanya berupa perhitungan numeris
tetapi juga operasi-operasi seperti klasifikasi data dan perpindahan data
dari satu tempat ke tempat lain. Data yang diolah berupaRouting Sheet dan
Multi Product Process Chart (MPPC) dari Kursi kuliah
6. Analisis Hasil
Analisis hasil adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam
bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan adalah pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari
keseluruhan hasil analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam
sebuah penelitian. Saran adalah usul atau pendapat dari seorang peneliti
yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian
ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Untuk membuat routing sheet dan juga MPPC, dibutuhkan Operation
Process Chart (OPC) untuk masing-masing produk (Kursi kuliah) dan juga waktu
kerja/hari. Untuk jam kerja/hari adalah 8 jam kerja/hari

Tabel 4.1 Komponen Penyusun Kursi Kuliah.


Kode Jumlah Ukuran dipakai Ukuran diterima
Komponen unit

KD 2 pxl 30 x 4 120 32 x 6 192


KB 2 pxl 86 x 4 344 88 x 6 528
PS 2 pxl 65 x 8 520 67 x 10 670
PD 3 pxl 65 x 6 390 67 x 8 536
PK 2 pxl 60 x 4 240 62 x 6 372
PPD 4 pxl 60 x 4 240 62 x 6 372

4.2 Pengolahan Data


4.2.1 Perhitungan Pada Produk

a. Perhitungan Manual Data Routing Sheet

Contoh perhitungan untuk KD ( 2 Unit ) dengan ukuran panjang 30


cm dan lebar 4 cm dengan operasi pengukuran. Untuk mencari jumlah yang harus
disiapkan dipakai rumus :

Diketahui :
Ukuran diterima = 32 cm x 6 cm = 192 cm
Ukuran dipakai = 30 cm x 4 cm = 120 cm
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
% Scrap = [ 1- ] x 100%
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
120
% Scrap = [ 1 - 192 ] x 100%

= 0.38
𝑄′
Q =
1−𝑠
Diketahui :
Q’ ( Jumlah unit yang diharapkan ) = 2
s ( Jumlah %Scrap ) = 0.38
𝑄′
Jadi, Q =
1−𝑠
2
Q =
1−0.38
2
= = 3.22 ≈ 3
0,62

Untuk mencari jumlah teoritas dipakai


𝑇𝑠.𝑄
F=
𝐸.𝑅.𝐻
Diketahui :
𝑇
Ts (Waktu proses jam) =3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

= 0,08
Q (Jumlah unit yang disiapkan) = 3.22
E (Efisiensi mesin (%)) = 90% = 0,9
R (Reliabilitas (%)) = 90% = 0,9
H (hour) = 8 jam kerja
𝑇𝑠.𝑄
F =
𝐸.𝑅.𝐻
0.08×3.22
= (0,9)(0,9)(8)
= 0.039 (Lihat tabel 4.2)
Tabel 4.2 Perhitungan Manual Data Routing Sheet

Jumlah Efesi Jumah Mesin


Jumlah Reabili
NO Nama Alat Waktu Scarp yang ensi
diharapk tas
Operasi Mesin (Menit) % disiapk Mesi
an Q ‘ Mesin Teoritas Aktual
an Q n
1 KD (2 Unit)
1 Pengukuran Meteran 5 0.38 2 3 0.9 0.9 0.039 1
2 Pemotongan Gergaji 5 0.38 2 3 0.9 0.9 0.039 1

3 Penghalusan Amplas 5 0.38 2 3 0.9 0.9 0.039 1

4 Inspeksi 3 0.38 2 3 0.9 0.9 0.024 1

2 KB(2 Unit)

1 Pengukuran Meteran 5 0,35 2 3 0.9 0.9 0.038 1

2 Pemotongan Gergaji 5 0,35 2 3 0.9 0.9 0.038 1

3 Penghalusan Amplas 5 0,35 2 3 0.9 0.9 0.038 1

4 Inspeksi 5 0,35 2 3 0.9 0.9 0.038 1

3 PS(2 Unit)

1 Pengukuran Meteran 10 0.22 2 3 0.9 0.9 0.066 1

2 Pemotongan Gergaji 10 0.22 2 3 0.9 0.9 0.066 1

3 Penghalusan Amplas 10 0.22 2 3 0.9 0.9 0.066 1

4 Inspeksi 5 0.22 2 3 0.9 0.9 0.032 1

4 PPD(4 Unit)

1 Pengukuran Meteran 10 0,35 4 6 0.9 0.9 0.163 1

2 Pemotongan Gergaji 10 0,35 4 6 0.9 0.9 0.163 1

3 Penghalusan Amplas 10 0,35 4 6 0.9 0.9 0.163 1

4 Inspeksi 5 0,35 4 6 0.9 0.9 0.077 1

5 PD(3 Unit)

1 Pengukuran Meteran 5 0,27 3 4 0.9 0.9 0.051 1

2 Pemotongan Gergaji 10 0,27 3 4 0.9 0.9 0.018 1

3 Penghalusan Amplas 10 0,27 3 4 0.9 0.9 0.018 1

4 Inspeksi 5 0,27 3 4 0.9 0.9 0.051 1


6 PK(2 Unit)

1 Pengukuran Meteran 5 0,35 2 3 0.9 0.9 0.038 1

2 Pemotongan Gergaji 5 0,35 2 3 0.9 0.9 0.038 1

3 Penghalusan Amplas 5 0,35 2 3 0.9 0.9 0.038 1

4 Inspeksi 5 0,35 2 3 0.9 0.9 0.038 1

7 Perakitan 1
(PK dan KD)
1 Penggabungan Paku 10 1 1 1 0.9 0.9 0.026 1

8 Perakitan 2
(KB dan
Perakitan 1)
1 Penggabungan Paku 10 1 1 1 0.9 0.9 0.026 1

2 Inpeksi 5 1 1 1 0.9 0.9 0.012 1

9 Perakitan 3
(PS dan
Perakitan 2)
1 Penggabungan Paku 10 1 1 1 0.9 0.9 0.026 1

2 Inpeksi 5 1 1 1 0.9 0.9 0.012 1

10 Perakitan 4
(PPD dan
Perakitan 3)
1 Penggabungan Paku 10 1 1 1 0.9 0.9 0.026 1

2 Inpeksi 5 1 1 1 0.9 0.9 0.012 1

11 Perakitan 5
(PD dan
Perakitan 4
1 Penggabungan Paku 10 1 1 1 0.9 0.9 0.026 1

2 Inpeksi 5 1 1 1 0.9 0.9 0.012 1

3 Pengecetan Kuas 10 1 1 1 0.9 0.9 0.026 1

4 Inpeksi 5 1 1 1 0.9 0.9 0.012 1

5 Pengeringan 60 1 1 1 0.9 0.9 0.154 1

6 Selesai - - - - - - - - -
a. Multi Product Process Chart (MPPC)
Berikut Multi Product Process Chart (MPPC) dari rak lemari :

Tabel 4.3 Multi Product Process Chart (MPPC) dari rak lemari

PABRIKASI PABRIKASI JUMLAH MESIN


PERAKITAN PERAKITAN PERAKITAN PERAKITAN
PERAKITAN
2 3 4 5
OPERASI NAMA MESIN KD KB PS PPD PD PK 1
(KB & (PS & (PPD & (PD & TEORITAS AKTUAL
(PK & KD)
Perakitan 1) Perakita 2) Perakitan 3) Perakitan 4)

RECEIVING

MEJA
PENGUKURAN
0,039 0,038 0,066 0,163 0,051 0,038
0,395 1
PABRIKASI

MEJA
PEMOTONGAN
0,039 0,038 0,066 0,163 0,018 0,038 0,362 1

MEJA 0,362
PENGHALUSAN
0,039 0,038 0,066 0,163 0,018 0,038 1

MEJA INSPEKSI 0,024 0,038 0,032 0,077 0,051 0,038 0,260 1

STORAGE

MEJA
PENGGABUNGAN 0,026 0,026 0,026 0,026 0,026
0,130 1

MEJA INSPEKSI 0,012 0,012 0,012 0,012 0,156 1


PERAKITAN

MEJA
PENGECATAN 0,026 0,026 1

MEJA INPEKSI 0,012 0,012 1

MEJA
PENGERINGAN
0,154 0,154 1

STORAGE

TOTAL 1,857 9
4.3 Analisis
4.3.1 Analisis Routing Sheet Kursi Kuliah
Berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan untuk
menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh
sejumlah produk yang diinginkan. Data yang diperlukan dalam perhitungan
routing sheet ini adalah urutan operasi dari setiap komponen, nama atau jenis
peralatan yang digunakan, persentase scrap dan efesiensi pabrik. Urutan operasi
pada routing sheet ini didasarkan pada urutan operasi dari setiap operasi yang ada
pada peta proses operasi. Informasi – informasi yang diperoleh dari perhitungan
routing sheet adalah dapat mengetahui kapasitas alat teorits,jumlah unit yang
disiapkan, produk dengan efesiensi serta jumlah mesin aktual adalah 1 untuk
masing-masing komponen dan masing-masing prosesnya sama.

4.3.2 Analisis Multi Product Process Chart (MPPC) Kursi Kuliah


Simbol – Simbol yang dipergunakan dalam MPPC (Multi prodution
process chart) ini sama dengan Simbol – Simbol yang di gunakan pada OPC
(Operation Process Chart) antara lain Operasi, pemeriksaan dan penyimpanan.
Hanya saja pada cara penomorannya dilakukan berdasarkan urutan – urutan
proses operasi perkomponen. Hasil dari pembuatan MPPC (Multi prodution
process chart) menunjukan pabrikasi pada pengukuran membutuhkan aktualnya
1, pada pemotongan membutuhkan mesin aktualnya 1, pada penghalusan
membutuhkan mesin aktualnya 1, dan pada inspeksi membutuhkan mesin
aktualnya 1. Sedangkan perakitan pada penggabungan membutuhkan aktualnya
1, pada inspeksi membutuhkan aktualnya 2, pada pengecatan membutuhkan
aktualnya 1, dan pada pengeringan membutuhkan aktualnya 1.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik penyusunan laporan ini, yaitu :
1. Menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan untuk (2 Unit) dengan ukuran
panjang 30 cm dan lebar 4 cm dengan operasi memotong. Untuk mencari
𝑄′
jumlah yang harus disiapkan dipakai rumus: 1−𝑠 Sehingga hasil yang

didapatkan adalah 3.22 ≈ 3

2. Menghitung jumlah teoritas yang dipakai harus menggunakan rumus


𝑇𝑠.𝑄 0.08 ×3.22
F =𝐸.𝑅.𝐻 = (0,9)(0,9)(8) = 0.039 (lihat tabel 4.2) Sehingga hasil yang didapat

adalah 0.039

3. Untuk operasi KD, KB, PS, PD, PK, dan PPD, itu dimulai dengan operasi
pengukuran menggunakan meteran, operasi pemotongan menggunakan
gergaji, operasi penghalusan menggunakan amplas. untuk perakitan 1, 2,
3, 4, 5, dengan operasi perakitan dengan meja penggabungan
menggunakan paku, meja pengecatan menggunakan kuas, dan meja
pengeringan.

5.2 Saran
Dalam menyusun laporan tentang peta-peta kerja memang terdapat
banyak kelebihan dan kekurangan adapun yang ingin disampaikan oleh
praktikan adalah:
1. Yang harus di perhatikan dalam proses pembuatan produk ini adalah
waktu yang terjadi dalam perakitan untuk merakit setiap komponen sebuah
produk yang ditentukan. Waktu perakitan menjadi sebuah perhatian yang
sangat penting, karena dalam perakitan sebuah produk harus memiliki data
yang tepat dan susunan OPC (OperationProcess Chart) harus benar agar
memudahkan dalam pembuatan table Routing sheet dan MPPC (Multi
prodution process chart).
DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi Dani, 2020.Multi Product Process Chart - Perancangan Tata Letak Fasilit
as. Dikutip pada 7 November 2020, dari https://www.youtube.com/watch?v
=eAsph4GtI5g
Marul Marulloh, 2013.Laporan Akhir Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
(Routing Sheet& MPPC). Dikutip 7 November 2020, dari https://www.aca
demia.edu/4916898/LAPORAN_AKHIR_PRAKTIKUM_PERANCANGAN_T
ATA_LETAK_FASILITAS_ROUTING_SHEET_and_MPPC_

Anda mungkin juga menyukai