DRG Kiki
DRG Kiki
A
F
T
A
R
I
S
I
. HALAMAN PERSETUJUAN
KATAPENGANTAR.........................................................
............. iv DAFTAR
ISL................................................................................
vi DAFTAR GAMBAR................................................... .. .
.. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . .. . . .. . . . . . .. I BAB 2. AMLODJPINE
BESYLATE
2.1. Deskripsi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
3
2.2 Farmakologi... .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
4
2.2.2. Farmakodinamik... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
6
DAFTARRUJUKAN....................................................................... 21
BABl
PENDAHULUAN
Umumnya obat ini dapat ditoleransi dengan baik, namun juga memiliki beberapa
.
efek samping yaitu edema, sak it kepala, nausea, takikardi, palpitasi,
xerostom ia,
.
dispepsia dan konstipasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan
Farmasi Canada (2004), dilaporkan bahwa darl 805 penderita hipertensi yang
2
mengkonsumsi Amlodipine Besylate, 0,7% mengeluh adanya xerostomia.
Xerostomia adalah sindroma mulut kering yang· timbul bila sekresi saliva kurang
yang diikuti oleh penurunan fungsi saliva sebagai pengatur buffer mulut,
'
· pelindung mukosa mulut, bersifat bakteriostatik dan bakterisid, pelindung elemen
gigi dan memiliki aksi self cleansing untuk mempertahankan kesehatan mulut
1 12
serta sebagai faktor retensi dan stabilisasi gigi tiruan. 0 Dengan adanya
-
penurunan fungsi saliva tersebut maka dapat� memicu terjadinya penyakit di
,· .
rongga mulut. Oleh karena itu, xerostomia memerlukan perhatian khusus dari
Dengan adanya efek samping Amlodipine Besylate ·di rongga mulut yaitu
xerostomia dan adanya faktor resiko terjadinya penyakit di rongga mulut akibat
Tujuan dan manfaat . penulisan skripsi ini adalab agar paramedis terutama
'
dokter gigi dan mabasiswa kedokteran gigi mengetabui babwa efek samping obat
efek samping obat Amlodipine Besylate serta peranan efek samping obat
3
magnesium stearat.
4-di
.
Gambar 1. Struktur ldmia Amlodipine Besylate
obat) dan respon tubuh terhadap obat (Farmakodinamik obat). Obat adalah suatu
substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui prinsip kimia,
proses-proses tubuh yang normal. Molekul obat akan berinteraksi dengan molekul
khusus dalam sistem biologik, yang berperan sebagai pengatur, yang disebut
ikatan kimia. Tiga tipe utama dari ikatan ini adalah kovalen, elektrostatik dan
hidrofobik.16
5
2.2.1 Farmakokinetik obat
Obat yang diberikan per oral untuk mendapatkan efek di susunan syaraf
pusat, perlu melewati sawar seperti jaringan dinding usus, dinding kapiler yang
mengaliri U$US dao "sawar otak darah" yaitu dinding kapiler yang mengaliri otak.
Akbirnya setelah memberi efek, obat harus dikeluarkan dengan kecepatan tertentu
14
melalui proses ekskresi tubuh.
I. Absorbsi
2. Distribusi
3. Metabolisme
dimetabolisme yang hampir seluruhnya oleh hati sehingga kerja hati Iebih
berat oleh karena itu penggunaan obat ini pada penderita sirosis hati
dan
8
2.3 Efek samping Amlodipine Besylate di rongga mulut
kesehatan rongga mulut adalah dispnoe, hiperglikemi dan rasa haus, muntah,
keluhan di rongga mulut adalah adalah xerostomia, Saliva diproduksi oleh tiga
kelenjar saliva mayor dan sejumlah besar kelenjar saliva minor. Ketiga
memproduksi saliva serous (encer) sebesar 25% dari volume normal total
mukus (kental) sebesar 5% dari volume normal total saliva dan kelenjar
seromukus sebesar 70% dari volume normal total saliva.l ' Kelenjar saliva
dipersyarafi oleh kedua sistem syaraf otonom yaitu syaraf simpatis dan syaraf
diblok sehingga ion kalsium tidak dapat masuk ke post sinaps syaraf
Buffer acialah pengatur keseimbangan asam dan basa (pH) saliva pH normal
saliva acialah 6,4-6,9, namun dapat berubah karena pengaruh makanan dan minuman.
Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem buffer untuk menjaga keseimbangan pH
22
di rongga mulut. Konsentrasi bikarbonat acialah sistem
sisa makanan dengan cara menguraikan rantai glukosa panjang menjadi rantai
atau potongan lebih kecil. Bila makanan banyak menumpuk di gigi maka akan
terjadi pembentukan plak pada gigi, ha! ini dapat menyebabkan bau mulut
2
(halitosis)_13. Selain itu dapat terjadi karies gigi terutama bila banyak
2
mengkonsumsi makanan manis yang mengandung banyak glukosa. Bila sekresi saliva
menurun maka kadar enzim amilase akan berkurang sehingga gigi menjadi rentan
terhadap penumpukan plak yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi akibat aktivitas
bakteri, terjadinya gingivitis yaitu peradangan pada gusi akibat plak di subgingival yang
agregasi (musin bertindak membentuk lapisan lendir yang sukar ditembus dan
22 24
20
dirusak oleh bakteri). • ' Dengan adanya kandungan protein
immunoglobulin (IgA) dan nonimmunoglobulin (laktoferin dan
Saliva mengandung protein yang melekat ke permukaan gigi untuk pembentukan pelikel
dan melindungi gigi dari asam. Protein tersebut dapat mengurangi kecepatan demineralisasi
dan F (fosfat) yang berguna untuk proses remineralisasi gigi. Selain itu protein
tersebut juga berfungsi sebagai pelicin untuk mencegah gigi menjadi aus. Dengan
Saliva mengandung musin yang berfungsi untuk membuat Judah menjadi pekat sehingga
tidak mudah mengalir, sehingga dapat membasahi permukaan gigi dan mukosa serta
melindungi mukosa terhadap infeksi bakteri dengan pembentukan lapisan lendir yang sukar
ditembus dan dirusak oleh bakteri. Musin bertanggung jawab terhadap sebagian besar
daiam rongga mulut dan melindungi mukosa terhadap infeksi jamur. Dengan berkurangnya
sekresi saliva, musin juga berkurang sehingga pasien menjadi rentan terhadap
terjadinya ulser, infeksi bakteri seperti gingivitis dan periodontitis, dan infeksi
adalah 14-47 µL/mL. Histatins memiliki aktivitas anti jamur spesifik terhadap
20 4 7
jamur Candida albicans. .2 .2 Pada keadaan xerostomia dimana produksi
cheilitis. 20 •3
tiruan ke mukosa mulut sehingga gigi tiruan dapat bertahan terhadap daya
glikoprotein yang terdapat pada saliva dengan permukaan gigi tiruan atau
27
resin akrilik yang disebut dengan adhesi. Perlekatan gigi tiruan rahang
bawah (mandibula) tidak memerlukan adhesi seperti halnya pada gigi tiruan
rahang atas (maksila) karena area mukosa rahang bawah yang melekat ke
pennukaan gigi tiruan tidak seluas mukosa pada rahang atas. Pada penderita
sukar untuk memasang gigi tiruan karena sedikit atau tidak adanya saliva yang
melubrikasi mukosa mulut untuk membantu memberikan retensi clan
stabilisasi pada gigi tiruan tersebut sehingga terjadi kontak langsung antara
mukosa, bila keadaan ini berkepanjangan maka dapat memicu terjadinya ulser
26
pada mukosa akibat tekanan dari permukaan gigi tiruan. •
38
8. Pengecapan
(seng) di dalam saliva dimana Zn tersebut terlibat dalam fungsi indra pengecapan
24 30
yaitu sebagai penghantar rangsang ke syaraf yang berhubungan dengan pengecapan. Zn
'
merupak:!!n mineral penting yang dapat diperoleh
dari makanan yaitu tiram, kacang-kacangan, gandum, biji labu dan biji bunga
erat dengan googgmui pengeeapan, K!!dar nqrmal Zn YMS diperlukan untuk penghantar
rangsang ke syaraf pengecapan adalah 10,7
µmol/L. Selain Zn, Fe (zar besi) juga merupakan mineral yang dapat mempengaruhi
Saleh satu efek samping penggunaan obat antihipertensi Amlodipine Besylate adalah
xerostomia, Berkurangnya produksi kelenjar saliva menyebabkan penurunan fungsi saliva sebagai
pertahanan kesehatan rongga mulut sehingga dapat memicu terjadinya penyakit di rongga mulut.
Oleh sebab itu disarankan agar para dokter mempertimbangkan efek samping yang ditimbulkan oleh
obat tersebut sehingga lebih memperhatikan keadaan rongga mulut pasien sebelum meresepkan
obat tersebut untuk menghindari terjadinya komplikasi yang lebih parab di rongga mulut dan dapat
I. Ganiswarna SG, Setiabudy R, Suyatna FD, et.al. Farmakologi don terapi. Jakarta:
clinical trial. Current Medical Research and Opinion 2005 ; Vol 21 : 951-958.
6. Soames JV, Southam JC. Oral Pathology. United States of America : Oxford
7. Burket, William L. Oral Medicine. United States of America: The Murray Printing
8. Gayford JJ, Haskell R. Penyakit mulut, Alih bahasa. Yuwono Lilian. Jakarta: EGC,
1990: 157-175.
9. Tannidi M, Pradono S. Xerostomia akibat terapi radiasi leher dan kepa/a pada
penderita kanker tiroid. Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 2002 ; 9(1) : 24-20.
22
mouth.
http://www.nidcr.nih.gov.healthinformation/OiseaseAndConditions/Drym
pada usia lanjut. Majalah kedokteran gigi USU: 1998 Ed. Ke-2; No.4:
40-45.
14. Katzung B. Farmakologi dasar dan klinik: Alih bahasa. Staf dosen
15. Sheps SG. Mayo Clinic Hipertensi. Mengatasi Tekanan Darah Tinggi.
Alih bahasa. Tjandrasa Meita Jakarta: PT. Duta Prima, 2005: 196-198.
16. Ganong WF. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, 2001 Ed. ke-20:
553-
570.
http://www.lib.mcg.edu/edu/eshuphysio/program/section6/6ch4.htm (20
Sept. 2006).
19. Anonymous. Responses of major organs to autonomic nerve impulses.
23
22. Amerogen AVN. Ludah dan kelenjar ludah. A1ih bahasa, Abyono Rafiah,
Jan. 2007).
469-479.
woman.
24
31. Kanz! LB, Sabaruddin AS. Hubungan kalkulus dengan pH saliva dan
2007).
2007).
http://www.dentalgentlecare.com/mouth sores.htm