Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A


DENGAN GANGGUAN JIWA

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Penugasan Individu Program Ners


Departemen Keperawatan Jiwa

Oleh:
DENNY
NIM. 190070300011052

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021

1
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT: Puskesmas Bululawang TANGGAL DIRAWAT / Jam :

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial :tn. A (L/P) Tanggal Pengkajian /jam: 19 januari 2021/10.00
Umur :35 th RM No. :_____________________
Alamat :Desa Bululawang
Pekerjaan :wiraswasta
Informan :Pasien

II. ALASAN MASUK


III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mengatakan malu keluar rumah, lebih senang diam di kamar, Klien mengatakan kadang-kadang
suka mendengar suara-suara yang tidak jelas dan suara itu terdengar sangat banyak pada saat
diajak bicara klien hanya menunduk, tidak mau menatap lawan bicara.
MK : Harga dirir rendah, Isolasi social, Halusinasi Pendengaran
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ya

Ibu klien mengatakan kejadian awal yang membuat anaknya menjadi seperti sekarang,
karena pada masa lalu anakanya pernah di ajak oleh temannya bekerja di kapal setelah
pulang dari bekerja tersebut pasien mengalami gangguan.
.
2. Pengobatan sebelumnya Kurang Berhasil
Ibu klien mengatakan sudah pernah di bawa ke rumah sakit jiwa untuk berobat tapi tidak
sampai rawat inap, klien hanya mendapatkan rawat jalan dan pengobatannya kurang
berhasil

3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang) tidak


Bila ya jelaskan : tidak pernah

 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga d
5. Tindakan kriminal √ 18d
ds
Jelaskan a narkoba pada saat sma
: mengkonsumsi obat obatan
d
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan
ca (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual):
Pasien mengatakan sangat tertekan saat masih SMA karena jarang berinterkasi dengan teman-
sc
temannya dan mengkonsumsi obat” yang di berikan oleh teman yang baru di kenal di luar sekolah
katnaya dapat menenangkan pikiran . as
Diagnosa Keperawatan: isolasi sosial cs
d
d
ca
x
cz
x
cz
7. Kesan Kepribadian klien: extrovert √ introvert lain-lain:__________________

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? ya


√ tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan/ perawatan
suami berperilaku keras tidak ada
pada pasien
Diagnosa Keperawatan:

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
1. Jelaskan : Penampilan klien cukup rapi, kulit tampak bersih, berpakaian
sesuai, rambut tampak rapi, kuku hitam tapi tidak panjang
2. Kesadaran
 Kwantitatif/ penurunan kesadaran
√compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma

 Kwalitatif
tidak berubah √ berubah
meninggi gangguan tidur:
hipnosa disosiasi:

3. Disorientasi
√ waktu tempat orang

Jelaskan : salah menyebutkan tanggal


Relasi :
Orientasi :
Limitasi :
Diagnosa Keperawatan: Halusinasi

4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor


Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas sub stupor katatonik
katalepsi flexibilitas serea

Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik
TIK grimase √ tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi akhopraxia
command automatism atomatisma nagativisme reaksi konversi
verbigerasi berjalan kaku/ rigit kompulsif lain-2 sebutkan

5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
√ inadequat anhedonia marasa kesepian eforia
ambivalen apati marah depresif/ sedih
cemas: ringan √ sedang berat panik

Jelaskan : Klien tampak merespon sesuai stimulus yang diberikan dan tidak
percaya akan kemampuannya.
Mk : Harga diri rendah

6. Persepsi
√halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi

Macam Halusinasi
√pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain, sebutkan...................

Jelaskan : Klien mengatakan kadang-kadang suka mendengar suara-suara yang


tidak jelas dan suara itu terdengar samar”
Mk : Halusinasi pendengaran

7. Proses Pikir
 Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan/ persevarasi
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme √ bicara lambat bicara cepat irelevansi
main kata-kata afasi assosiasi bunyi lain2 sebutkan..

Jelaskan : Pada saat berbicara pasien kadang suka berhenti secara tiba-tiba di
tengah-tengah pembicaraan

 Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran magis
alienasi √ isolaso sosial √ rendah diri
preokupasi pesimisme fobia sebutkan.........................
waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir kontrol pikir
kejaran dosa

Jelaskan : tidak mengalami gangguan waham


Diagnosa Keperawatan:

 Bentuk Pikir
√ realistik nonrealistik
autistik dereistik
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:

8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
√ gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan.........................
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................

Jelaskan : pasien mengingat dengan baik kejadian-kejadian yang dialaminya,


Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________

9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


mudah beralih √tidak mampu berkonsentrasi √ tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : saat ditanya angka pasien tidak bisa menjawab dengan benar
Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________

10. Kemampuan Penilaian


√gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : pasien mengetahui sakit yang diaalaminya dan cara mengatasinya


Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________

11. Daya Tilik Diri/ Insight


mengingkari penyakit yang diderita √ menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : pasien menyadari keadaannya


Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________________

12. Interaksi selama Wawancara


bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung
√kontak mata kurang defensif √ curiga

Jelaskan : saat berbicara mata pasien terkadang tidak fokus ke lawan bicara
Diagnosa Keperawatan: harga diri rendah

VI. FISIK
1. Keadaan umum : Baik/kompos mentis
2. Tanda vital: TD:110/90 N: 98x/mnt S: 36,7 P: 20x/mnt
3. UKur: TB: 160 cm BB: 62 kg turun √ naik
4. Keluhan fisik: tidak √ ya jelaskan merasa malu karena Ras yg
berbeda
5. Pemeriksaan fisik:
Pasien mengatakan saat tidak ada keluhan, pasien terlihat bersih dan merawat diri
Jelaskan :__________________________________________________________________________
Diagnosa Keperawatan :_______________________________________________________________

VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)


1. Konsep Diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan menyukai sebagian rambutnya

b. Identitas : pasien mengatakan jika pasien saat ini hanya beban bagi keluarga

c. Peran : pasien menyadari dirinya sebagai anak yang harus bekerja

d. Ideal diri : Klien tidak pernah mengikuti kegiatan di masyarakat tempat


tinggalnya,klien tidak pernah keluar rumah karena malu dan takut di olok-
olok.
MK : Isolasi sosial, haraga diri rendah.
e. Harga diri : pasien mengatakan memiliki keluarga yang mendukungnya

Diagnosa Keperawatan : isolasi social , harga diri rendah

2. Genogram

1. Genogram

Keterangan:

=Laki-laki meninggal = Meninggal

= Perempuan meninggal = Garis perkawinan

= Klien = Garis tinggal serumah

= Garis keturunan

Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat : Klien mengatakan orang yang sangat berarti saat ini adalah kdedua
orang tuanya
Klien mengatakan tidak pernah terlibat dalam
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat :
kegiatan di masyarakat di tempat tinggalnya, klien takut mendapatkan olokan
yang sering di lakukan orang-orang terhadap dirinya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan karena kondisinya
saat ini sehingga malu untuk terlibat dalam kegitan di masyarakat, sehingga lebih
baik berdiam diri di rumah.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial, Harga diri rendah.

3. Spiritual dan kultural


a. Klien mengatakan dia beragama islam, tetapi tidak pernah menunaikan ibadah solat
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya pasien mengatakan tidak ada konflik dalam beribadah

c. Klien mengatakan tidak pernah menunaikan ibadah solat, maupun


Kegiatan ibadah pasien
mengikuti acara keagamaan di lingkungan tempat tinggalnya

Diagnosa Keperawatan:

VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)

1. Makan
√ Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

3. Mandi
√ Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

5. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama : 13.00 s/d 15.00
Tidur malam lama : 23.00 s/d 04.00
Aktivitas sebelum / sedudah tidur : menonton tv dan olahraga pagi/membersihkan rumah

6. Pengginaan obat
√Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan √ Ya Tidak
Sistem pendukung √ Ya Tidak
Jelaskan : pasien rutin minum obat dan suami dan keluarga mendukung pengobatannya

8. Aktivitas di dalam rumah


Mempersiapkan makanan √ Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah √ Ya Tidak
Mencuci pakaian √ Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya √ Tidak
Jelaskan : Klien hanya beraktivitas didalam rumah, dalam keseharian hanya
menonton tv, kadang-kadang membantu ibunya membereskan rumah, memasak dan
mencuci piring.

9. Aktivitas di luar rumah


Belanja Ya √ Tidak
Transportasi Ya √ Tidak
Lain-lain √ Ya Tidak
Jelaskan : pasien Klien mengatakan malu untuk keluar rumah, klien hanya
berdiam diri di kamar, klien tidak pernah berinteraksi dengan orang-orang disekitar
rumahnya.
MK : Isolasis sosial, Harga diri rendah
IX. MEKANISME KOPING
Adatif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain √ Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
√ Aktivitas konstruktif √ Menghindar
√ Olah raga Mencederai diri
Lainnya ...................... Lainnya ......................
Diagnosa Keperawatan : ______________________________________________________________

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan pasien mengatakan memiliki banyak teman dan
keluarga yang mendukung
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan pasien mengatakan saat ini tidak ada masalah
dengan lingkungan
Masalah dengan pendidikan, uraikan pasien mengatakan putus sekolah saat SMP
Masalah dengan pekerjaan, uraikan pasien mengatakan tidak ada masalh dengan pekerjaan
karena saat ini dia berdagang keliling sesuai kemauanya sendiri, tidak setiap hari
Masalah dengan perumahan, uraikan pasien saat ini tinggal bersama suami dirumah peninggalan
orang tuanya
Masalah dengan ekonomi, uraikan pasien mengatalan tidak ada masalah
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan pasien mengatakan tidak ada masalah
Masalah lainnya, uraikan tidak ada
Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah

XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


√ Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presiptasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya tidak ada
Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : skizofrenia paranoid DD skizoafektifn depresi
Terapi medik : Halloperidol , trihexypenidyl

XIII. ANALISA DATA

No Dx DATA MASALAH
1 DS : Isolasi sosial
Ibu klien mengatakan,klien lebih
banyak berdiam diri di kamar
DO :
- Klien tampak melamun.
- Jika diajak bicara klien lebih
banyak menunduk.
- Tidak mau menatap lawan
bicara.

2 DS : Gangguan Konsep diri : Harga diri


- Ibu klien mengatakan anaknya rendah
tidak pernah mau beraktivitas di
luar rumah.
- Klien mengatakan malu keluar
rumah karena sering di olok-
olok orang-orang
DO :
- Klien tampak seperti seorang
yang sedang putus asa, tidak ada
harapan untuk menjadi lebih
baik lagi, sehingga dia tampak
menerima keadaannya dan
pasrah

3 DS : Halusinasi pendengaran.
- Klien mengatakan kadang-
kadang suka mendengar suara-
suara yang tidak jelas dan suara
itu terdengar sangat banyak
- Klien tampak melamun dan
tampak seperti orang
kebingungan.
A. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan konsep diri (Harga diri rendah )
2. Isolasi sosial
3. Halusinasi pendengaran
B. Pohon Masalah

Resiko prilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori halusinasi

Gangguan proses pikir

Isolasi sosial

Harga diri rendah

Koping individu inefektif


Regimen terapeutik in efektif
Kurang pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
Tujuan Kriteria Hasil Tindakan Rasional
Keperawatan
Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi
Setelah dua kali interaksi, klien
terapeutik :
menunjukkan eskpresi wajah
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal
bersahabat, menun-jukkan rasa
TUM: maupun non verbal.
senang, ada kontak mata, mau
Klien mempunyai harga diri 2. Perkenalkan diri dengan sopan.
berjabat tangan, mau
TUK 1 : 3. Tanyakan nama lengkap dan nama
Isolasi social menyebutkan nama, mau
Klien dapat membina panggilan yang disukai klien.
menjawab salam, klien mau
hubungan saling percaya 4. Jelaskan tujuan pertemuan.
dengan perawat. duduk berdampingan dengan
5. Jujur dan menepati janji.
perawat, mau mengutarakan
6. Tunjukan sikap empati dan menerima
masalah yang dihadapi.
klien apa adanya.
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
harga diri rendah Kognitif Klien mampu : Klien mampu berinteraksi dengan Latihan Asertif Menentukan apa hambatan
mengerti dengan anjuran yang lingkungan sekitar dan tidak - Tentukan apa hambatan untuk bisa asertif untuk bisa asertif (misal: tahap
diberikan dan melakukan merasa percaya diri bahwa orang
(misal: tahap perkembangan, kondisi medis, perkembangan, kondisi medis,
kegiatan untuk membantu pola disekitarnya membutuhkan pasien
koping klien dan tidak memandang rendah dan kejiwaan kronis) dan kejiwaan kronis)
Psikomotor, klien mampu : padanya. - Bantu pasien mengenali dan mengurangi - Membantu pasien
menggunakan fisiknya dengan
distorsi kognitif yang memblokir kemampuan mengenali dan mengurangi
baik
Afektif, klien mampu : yang menunjukkan perilaku distorsi kognitif yang
Mengendalikan emosi dengan asertif memblokir kemampuan yang
baik dan dapat menunjukkan perilaku asertif
mengekspresikan perasaan - Bantu pasien mengenali hak, tanggung Membantu pasien mengenali
dengan baik jawab, dan normanorma yang bertentangan hak, tanggung jawab, dan
- Instruksikan pasien mengenai strategi norma-norma yang
untuk berlatih berperilaku asertif bertentangan
- Fasilitasi kesempatan berlatih Menginstruksikan pasien
menggunakan diskusi, pemodelan dan mengenai strategi untuk berlatih
berperilaku asertif
bermain peran
- Memfasilitasi kesempatan
Restruksi Kognitif berlatih menggunakan diskusi,
- Bantu pasien untuk merubah pemodelan dan bermain peran
pernyataan diri yang tidak profesional Membantu pasien memahami
menjadi pernyataan yang rasional bahwa seringnya ketidak
- Bantu pasien untuk mengganti mampuan untuk mencapai
interpretasi yang salah dengan interpretasi tingkah laku yang di inginkan
yang lebih mempunyai dasar realitas merupakan hasil dari pernyataan
terhadap situasi penuh stres, kejadian dan diri yang tidak normal
interaksi - Membantu pasien untuk
- Bantu pasien memahami bahwa merubah pernyataan diri yang
seringnya ketidak mampuan untuk mencapai tidak profesional menjadi
tingkah laku yang di inginkan merupakan pernyataan yang rasional
hasil dari pernyataan diri yang tidak normal - Membantu pasien untuk
Dukungan Emosional mengganti interpretasi yang
Bantu pasien untuk mengenali perasaannya salah dengan interpretasi yang
seperti adanya cemas, marah atau sedih lebih mempunyai dasar realitas
- Dorong pasien untuk terhadap situasi penuh stres,
mengekspresikan perasaan cemas, marah kejadian dan interaksi
atau sedih Membantu pasien untuk
Dorong untuk bicara atau menangis mengenali perasaannya seperti
sebagai cara untuk menurunkan respon adanya cemas, marah atau sedih
emosi Mendorong pasien untuk
mengekspresikan perasaan
Berikan terapi Psikoedukasi
cemas, marah atau sedih
Peningkatan harga diri - Mendorong untuk bicara atau
- Dukung pasien untuk bisa menangis sebagai cara untuk
menurunkan respon emosi
mengidentifikasi kekuatan pribadi yang - Memberikan terapiPsikoedukasi
diindentifikasi pasien -Bantu pasien untuk - Mendukung pasien untuk bisa
mengidentifikasi respon positif dari orang mengidentifikasi kekuatan
- Menguatkan kekuatan pribadi
lain yang diindentifikasi pasien
- Bantu untuk mengatur tujuan yang realistik - Membantu pasien untuk
mengidentifikasi respon positif
dalam rangka mencapai harga diri yang lebih dari orang lain
tinggi - Membantu untuk mengatur
tujuan yang realistik dalam
Peningkatan sosialisasi rangka mencapai harga diri yang
- Tingkatkan hubungan dengan orang-orang lebih tinggi

yang memiliki minat dan tujuan yang sama


-Anjurkan kegiatan sosial dan masyarakat
- Izinkan pengujian terhadap keterbatasan
interpersonal

Halusinasi Kognitif Klien mampu : Klien dapat mengontrol proses Manajemen Halusinasi - Menenentukan Caregiver yang
mengerti dengan anjuran yang berfikir dan emosinya konsisten setiap hari
- Tentukan Caregiver yang
diberikan dan melakukan
konsisten setiap hari - Memberikan klien untuk
kegiatan untuk membantu pola
koping klien - Berikan klien untuk mendiskusikan halusinasinya -
Psikomotor, klien mampu : mendiskusikan halusinasinya Mendorong klien untuk
menggunakan fisiknya dengan mengekspresikan perasaannya
- Dorong klien untuk mengekspresikan
baik secara tepat
Afektif, klien mampu : perasaannya secara tepat
- Memfokuskan kembali klien
Mengendalikan emosi dengan - Fokuskan kembali klien
baik dan dapat mengenai topik jika mengenai topik jika komunikasi
mengekspresikan perasaan komunikasi klien tidak sesuai komunikasi klien tidak sesuai komunikasi
dengan baik
- Monitor kehadiran halusinasi -Memonitor kehadiran
mengenai konten kekerasan atau yang
halusinasi mengenai konten
membahayakan
orang lain kekerasan atau yang
-Hindari berdebat dengan klien tentang membahayakan orang lain
validasi halusinasi - Meghindari berdebat
Manajemen alam perasaan dengan klien tentang validasi
halusinasi
-Gunakan bahasa yang sederhana dan
konkrit selama interaksi dengan pasien - Menggunakan bahasa
yang bermasalah dengan fungsi yang sederhana dan konkrit
Kognitifnya selama interaksi dengan pasien
-Gunakan alat bantu mengingat dan tanda- yang bermasalah dengan fungsi
tanda visual untuk membantu pasien yang kognitifnya
fungsi kognitifnya bermasalah - Menggunakan alat bantu
-Ajarkan pasien keterampilan membuat
mengingat dan tanda-tanda
keputusan, sesuai kebutuhan
visual untuk membantu pasien
Fasilitasi tanggung jawab diri
yang fungsi kognitifnya
-Diskusikan dengan pasien tanggung jawab bermasalah
tambahan yang ada terkait dengan status - Mengajarkan pasien
kesehatannya saat ini
-Dorong verbalisasi perasaan, persepsi, dan keterampilan membuat
ketakutan mengenai asumsi tanggung jawab keputusan, sesuai kebutuhan
Peningkatan sosialisasi
-Tingkatkan hubungan dengan orang-orang
yang memiliki minat dan tujuan yang sama
-Anjurkan kegiatan sosial dan masyarakat
-Izinkan pengujian terhadap keterbatasan
interpersonal
STRATEGI PELAKSANAAN
Nama : Tn. A Tanggal : 19/01/2020
Dx Medis : schizophrenia Ruang :-

N Diagnosa Tindakan Pertemuan


o 1 2 3 4 5 S.D 12
1 Gangguan Pasien 1. Identifikasi jenis halusinasi 1. Evaluasi jadwal 1. Evaluasi jadwal 1. Evaluasi jadwal 1. Evaluasi latihan
persepsi pasien kegiatan harian kegiatan harian pasien kegiatan harian mengendalikan
sensori: 2. Identifikasi isi halusinasi pasien 2. Latih pasien pasien halusinasi dengan
Halusinasi menghardik,
3. Identifikasi waktu halusinasi 2. Latih pasien mengendalikan 2. Berikan pendidikan
bercakap-cakap,
pasien mengendalikan halusinasi dengan kesehatan tentang melakukan
4. Identifikasi frekuensi halusinasi dengan melakukan kegiatan penggunaan obat kegiatan, dan
halusinasi pasien bercakap-cakap (kegiatan yang biasa secara teratur minum obat
5. Identifikasi situasi yang dengan orang lain dilakukan pasien 3. Memasukkan dalam 2. Nilai kemampuan
menimbulkan halusinasi 3. Masukkan dalam dirumah) jadwal kegiatan yang sudah mandiri
6. Identifikasi respon pasien jadwal kegiatan 3. Masukkan dalam harian 3. Nilai Apakah
terhadap halusinasi harian jadwal kegiatan harian halusinasi klien
7. Ajarkan pasien menghardik terkontrol
halusinasi
8. Masukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal
kegiatan

Keluarga 1. Jelaskan masalah yang 1. Latih keluarga 1. Bantu keluarga 1. Evaluasi


dirasakan keluarga dalam mempraktekkan cara membuat jadwal kemampuan
merawat pasien merawat pasien aktivitas di rumah kemampuan
2. Jelaskan pengertian, tanda dengan halusinasi termasuk minum obat keluarga dalam
dan gejala halusinasi, dan 2. Latih keluarga (dischange planning) merawat klien
jenis halusinasi yang dialami melakukan cara 2. Jelaskan follow up
pasien serta proses merawat langsung pasien
terjadinya pasien halusinasi
3. Jelaskan cara merawat
pasien dengan halusinasi

N Diagnosa Tindakan Pertemuan


o 1 2 3 4 5 S.D 12
2 Harga diri Pasien 9. Identifikasi jenis halusinasi 4. Evaluasi jadwal 4. Evaluasi jadwal 4. Evaluasi jadwal 4. Evaluasi latihan
rendah pasien kegiatan harian kegiatan harian pasien kegiatan harian mengendalikan
10.Identifikasi isi halusinasi pasien 5. Latih pasien pasien halusinasi dengan
menghardik,
11.Identifikasi waktu halusinasi 5. Latih pasien mengendalikan 5. Berikan pendidikan
bercakap-cakap,
pasien mengendalikan halusinasi dengan kesehatan tentang melakukan
12.Identifikasi frekuensi halusinasi dengan melakukan kegiatan penggunaan obat kegiatan, dan
halusinasi pasien bercakap-cakap (kegiatan yang biasa secara teratur minum obat
13.Identifikasi situasi yang dengan orang lain dilakukan pasien 6. Memasukkan dalam 5. Nilai kemampuan
menimbulkan halusinasi 6. Masukkan dalam dirumah) jadwal kegiatan yang sudah mandiri
14.Identifikasi respon pasien jadwal kegiatan 6. Masukkan dalam harian 6. Nilai Apakah
halusinasi klien
terhadap halusinasi harian jadwal kegiatan harian
terkontrol
15.Ajarkan pasien menghardik
halusinasi
16.Masukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal
kegiatan

Keluarga 4. Jelaskan masalah yang 3. Latih keluarga 3. Bantu keluarga 2. Evaluasi


dirasakan keluarga dalam mempraktekkan cara membuat jadwal kemampuan
merawat pasien merawat pasien aktivitas di rumah kemampuan
5. Jelaskan pengertian, tanda dengan halusinasi termasuk minum obat keluarga dalam
dan gejala halusinasi, dan 4. Latih keluarga (dischange planning) merawat klien
jenis halusinasi yang dialami melakukan cara 4. Jelaskan follow up
pasien serta proses merawat langsung pasien
terjadinya pasien halusinasi
6. Jelaskan cara merawat
pasien dengan halusinasi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

NO Tanggal &
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
1. 19–01–  BHSP pasien S:
2021 Membina hubungan saling percaya dengan klien;  Klien mengatakan namanya Ny. V usia 37 tahun
memperkenalkan diri, menanyakan identitas klien,  Suami klien mengatakan namanya Tn. F dan bekerja sebagai wiraswasta
keluhan yang dirasakan, riwayat penyakit O:
 Kesan pribadi pasien extrovert
 BHSP keluarga  Klien menjawab pertanyaan yang diberikan, bicara klien lantang dan cepat
Membina hubungan saling percaya dengan keluarga  Pandangan mata pasien tidak mampu fokus ke satu arah, pasien seringkali
klien; memperkenalkan diri, menanyakan hubungan mengalihkan pandangan ke tempat dan atau ke objek lain
keluarga dengan klien, riwayat penyakit klien  Klien menerima kedatangan perawat dan menyatakan kesediaannya
mendukung intervensi yang diberikan

2 19–01– SP 1 Pasien S:
2021 1. Identifikasi jenis halusinasi pasien  Tetangga klien mengatakan klien sering berbicara sendiri, marah-marah,
2. Identifikasi isi halusinasi dan teriak-teriak tanpa ada penyebab yang pasti
3. Identifikasi waktu halusinasi pasien  Klien mengatakan berbicara dengan teman
 Klien mengatakan temannya datang saat klien sendiri
4. Identifikasi frekuensi halusinasi pasien
 Tetangga klien mengatakan klien lebih sering sendiri, klien tidak pernah
5. Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
keluar rumah
6. Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi O:
7. Ajarkan pasien menghardik halusinasi  Klien menjawab pertanyaan yang diberikan, bicara klien lantang dan cepat
8. Masukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal  Pandangan mata pasien tidak mampu fokus ke satu arah, pasien seringkali
kegiatan mengalihkan pandangan ke tempat dan atau ke objek lain

SP 1 Keluarga S: -
1. Jelaskan masalah yang dirasakan keluarga dalam O: -
merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi,
dan jenis halusinasi yang dialami pasien serta proses
terjadinya
3. Jelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi
 Mengajak klien bercakap-cakap dan beraktivitas
 Mendampingi klien
 Mendukung pengobatan klien
3 20-01-2021 SP 2 Pasien S: -
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien  Klien mengatakan menghardik saat berhalusinasi
2. Latih pasien mengendalikan halusinasi dengan  Klien akan mencoba bercakap-cakap jika sedang berhalusinasi
O:
bercakap-cakap dengan orang lain
 Klien mampu menghardik dengan benar
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP 2 Keluarga S:
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat  Tetangga klien mengatakan dari pagi sampai siang klien ditinggalkan
pasien dengan halusinasi sendiri dirumah karena suami pergi bekerja sedangkan dan sore baru
2. Melaatih keluarga melakukan cara merawat langsung pulang sehinggga klien lebih sering sendiri dirumah
O: -
pasien halusinasi
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) 1
HANYA UNTUK DX 1 (KLIEN)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
- Klien suka menyendiri
- merasa orang tidak menyukainya
- mengalami Halusinasi karena Skizofrenia
2. Diagnosa Keperawatan:
Halusinasi
Tujuan khusus
Klien mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan merasa percaya diri bahwa orang
disekitarnya membutuhkan pasien dan tidak memandang rendah padanya.
3. Tindakan keperawatan
- Latihan Asertif
- Retruksi Kognitif
- Dukungan Emosianal
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tahapan SPTK SPTK
1. Orientasi 1. Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada pasien
- Perkenalkan nama terapis
- Menjelaskan peraturan terapi : klien berhadapan dengan
terapis dari awal sampai selesai.
2. Evaluasi validasi
- Menanyakan atau mengamati perasaan klien pada saat ini

3. Kontrak topik, waktu dan tempat

a. Kontrak topik
- Berikan kesempatan klien dan keluarga untuk bertanya sebelum
kegiatan dilakukan
- Menjelaskan tujuan sesi terapi
b. Kontrak tempat dan waktu
- Memberitahukan waktu yang dibutuhkan
- Bertanya apakah setuju atau tidak untuk dilakukannya
terapi
Kerja Meminta keluarga mendampingi dari awal terapi sampai akhir terapi
Psycho Educational
a) Sesi pemberian informasi baru
b) Sesi diskusi dan berbagi pengalaman
c) Sesi pertanyaan dan jawaban
Cognitive Behavioral Therapy
a) Sesi pendidikan
b) Sesi pemecahan masalah dengan CBT
c) Sesi berkonsentrasi pada cara – cara praktis berurusan
dengan emosi.

Terminasi  Evaluasi terapi keluarga :


• Peningkatan pengetahuan tentang Skizofrenia, mengatasi
emosional dan mengatasi masalah.
• Peningkatan pemecahan masalah dan mengurangi penderitaan
• Peningkatan koping keluarga
• Peningkatan fungsi keseluruhan dari pasien (termasuk
perawatan diri, fungsi social dan keterampilan hidup
masyarakat).

 Tindak lanjut
Bantu klien untuk mengembangkan atau membuat jadwal terapi
selanjutnya

 Kontrak akan datang


Menyepakati jadwal terapi selanjutnya
Menyepakati waktu dan tempat
Berikan salam
C. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK): Halusinasi penglihatan
dan pendengaran
SP I: Mengontrol halusinasi dengan menghardik

Orientasi  Salam Terapeutik :


“Selamat pagi Bu.. Boleh saya kenalan dengan Ibu? Nama Saya Nila erbiantari,
boleh panggil saja Nila. Saya Mahasiswa Universitas Brawijaya, Saya sedang
praktik di sini dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB siang. Kalau
boleh Saya tahu nama Ibu siapa? dan senang dipanggil dengan sebutan apa? Oh
baik kalau begitu saya memanggilnya Ny. V ya”
 Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan?”
oh Ibu merasa biasa ya? Biasnya itu seperti apa bu?
 Validasi
“jika ibu sudah biasa dengan hal tersebut, apa yang Ibu lakukan?”
 Kontrak waktu
Topik
“Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Bagaimana kalau kita
ngobrol tentang yang ibu rasakan saat ini mengenai sesuatu yang selama ini ibu
dengar dan lihat tetapi tidak tambu wujudnya? Tujuannya supaya Ibu merasa lebih
tenang, dan hal tersebut berkurang. Apakah ibu setuju?”
Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit? Bagaimana
kalau 10 menit? Bisa?”
Tempat
“Di mana kita akan bincang-bincang ? Bagaimana kalau di ruang tamu?”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
a. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon.
“Coba Ibu ceritakan apa yang terjadi dirumah sehingga Ibu dibawa kesini. Ooh
ibu mempunyai teman baru ya? Apakah ibu sering berkomunikasi dengan
mereka? Seberapa sering ibu berinteraksi dengan mereka? kapan ibu merasa
mereka datang? Ohh setiap saat ya bu, apalagi jika ibu sedang sendirian ya? Lalu
bagaimana perasaan ibu dan tindakan apa yang ibu lakikan ketika bertemu
dengan mereka? "
b. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
“Nah yang ibu rasakan itu namanya halusinasi, halusinasi adalah mendengar,
melihat, merasakan, atau membau sesuatu yang sebnarnya itu tidak ada.
Halusinasi yag dirasakan ibu adalah halusinasi penglihatan, dan pendengaran.
Halusianasi ini bisa dikurangi atau bahkan bisa dihilangkan dengan 4 cara bu
yaitu menghardik, meminum obat, bercakap-cakap, dan melakukan aktivitas.
Cara mengurangi halusinasi ini akan sangat efektif jika ibu melakukannya secara
rutin.”

c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.


“Hari ini kita berlatih untuk mengurangi halusianasi dengan cara menghardik ya
bu. Menghardik itu seperti mengusir bu. Caranya jika halusinasi ibu itu dating
maka ibu bisa menghardiknya dalam hati dengan mengatakan “pergi..pergi…
kamu palsu kamu tidak nyata” jika halusinasi ibu masih mengganggu bisa
dilakukan dengan suara keras atau dengan menutup mata dan telinga. Sekarang
kita coba ya bu (memperagakan) baguss benar bu. Jadi kalau halusinasinya
datang ibu sudah bisa mengusirnya ya bu.
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.
“Nah kan ibu sudah belajar cara menghardik, sekarang kita memasukkan latihan
menghardik ini didalam jadwal kegiatan bu ya. Ibu mau berlatih menghardik
berapa kali sehari bu? ohh 3x sehari ya setelah minum obat, tapi jika halusinasi
tersebut muncul ibu bisa langsung menghardiknya juga ya bu.”

Terminasi Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


 Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang dengan
latihan tadi?”

 Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba ibu simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi dan coba praktekkan.” (jika benar beri pujian)

 Rencana tindak lanjut :


“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan ibu coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?”.
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien, Jika ibu melakukanya secara mandiri maka ibu menuliskan M, jika ibu
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu
menuliskan B, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T. Apakah ibu mengerti?).

 Kontrak yang akan datang


Topik
“Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang cara kedua yaitu dengan
bercakap-cakap saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
Waktu
“Kira-kira waktunya kapan? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana? Sampai jumpa
besok.Wassalamualaikum”
SP II: Mengontrol halusinasi dengan minum obat

Orientasi ● Salam terapeutik :


“Selamat pagi, ibu? Bagaimana kabarnya hari ini? ibu masih ingat dengan saya?
ibu sudah mandi belum? Apakah ibu sudah makan?
● Evaluasi validasi :
”Bagaimana perasaan ibu hari ini? Kemarin kita sudah berdiskusi tentang
halusinasi, Apakah ibu bisa menjelaskan kepada saya tentang isi suara-suara yang
ibu dengar dan Apakah ibu bisa mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang
pertama yaitu dengan menghardik?” (beri pujian jika benar dan kemudian
lanjutkan kecara kedua yaitu minum obat, namun apabila klien masih belum bisa
melakukannya maka tetap di sp 1 yaitu melatih cara menghardik kembali)
● Kontrak :
Topik :
”Sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruang tamu
mengenai cara-cara mengontrol sesuatu yang sering ibu dengar dan lihat dulu
agar suara itu tidak muncul lagi dan ibu tidak bisa melihat itu lagi yaitu dengan
cara yang kedua yaitu minum obat.
Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 20 menit saja,
bagaimana ibu setuju?”
Tempat :
”Dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? ibu setuju?”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
“Baik bu cara yang kedua dalam mengatasi halusinasi ibu dengan menggunakan obat
obatan. Hari ini kita akan belajar untuk mengenal warna, nama dan fungsi obat
tersebut ya bu. Saya akan menjelaskan obat-obatnya ya bu”
1. Obat CPZ: berwarna orange diminum 3x sehari jam 07.00,13.00,17.00 gunanya
untuk menghilangkan suara suara halusinasi
2. Obat HLD: berwana merah muda diminum 3x sehari jam 07.00,13.00,17.00
gunanya untuk membuat pikiran tenang
3. Obat THP: berwarna putih diminum 3x sehari jam 07.00,13.00,17.00 gunanya
untuk badan rileks dan tidak kaku.
Selain warna, nama dan fungsi obat bu H juga harus menghafalkan 8 benar obat.
1. Benar pasien: pastikan obat tersebut milik ibu
2. Benar obat : cek nama, warna, dan jenis obat
3. Benar dosis: diminum 3x sehari dan sekali minum hanya 1 butir per obat
4. Benar waktyu : obat harus diminum pada pukul 07.00, 13.00, dan 17.00
5. Benar cara: dengan memasukan dan menelan obat 1 butir bersama air putih
6. Benar manfaat: ibu juga harus mengetahui manfaat dari tiap obat ditambah
dengan efek sampingnya
7. Benar kadaluwarsa: mengecek tanggal kadaluwarsa masing masing obat
8. Benar dokumentasi: dengan memberi tanda centang pada daftar dan jadwal
minum obat ibu jika ibu telah meminum obat.
“Baik dari penjelasan saya tadi Apakah sudah jelas bu?”
Terminasi Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih cara meminum obat dan menghardik
bu?
 Evaluasi objektif
“Apa yang telah ibu pelajari hai ini dan kemarin bu ? coba diperagakan menghardik
dan diulangi cara meminum oat yang baik dan benar bu (beri pujian)”
- Rencana tindak lanjut
“Baik bu, karena ibu sudah bisa menghardik dan mengontrol halusianai dengan
minum obat sekarang kita memaskukkan jadwal menghardik dan minum obat
dijadwal harian ibu ya? ibu mau latihan pukul berapa? baik, jadi bu H akan
mengontrol halusinasi engan meminum obat setiap hari 3x dalam sehari ya bu?”
- Kontrak pertemuan selanjutnya
Topik :
”Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu dengan bercakap-cakap.”
Waktu :
”Jam berapa ibu bisa? Bagaimana kalau besok jam 09.30 ibu setuju?”
Tempat :
”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih ibu sudah
berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.wassalamualaikum”

SP III: mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

Orientasi ● Salam terapeutik :


“Selamat pagi, bu? Bagaimana kabarnya hari ini? Ibu masih ingat dengan saya?
Ibu sudah mandi belum? Apakah ibu sudah makan?
● Evaluasi validasi :
”Bagaimana perasaan ibu hari ini? Kemarin kita sudah berdiskusi tentang cara
mengontrol halusinasi yaitu menghardik dan minum obat. Apakah ibu bisa
mempraktikkannya?” (beri pujian jika benar dan kemudian lanjutkan kecara kedua
yaitu bercakap-cakap, namun apabila klien masih belum bisa melakukannya maka
tetap di sp 1 dan sp 2 lagi)
● Kontrak :
Topik :
”Sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruang tamu
mengenai cara-cara mengontrol halusinasi yang sering ibu dengar dan lihat agar
itu tidak muncul lagi dengan cara yang ketiga yaitu bercakap-cakap dengan orang
lain.
Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 15 menit saja,
bagaimana ibu setuju?”
Tempat :
”Dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? Ibu setuju?”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
“Ohh ya bu, hari ini kita akan belajar mengurangi halusinasi menggunakan cara yang
ketikga yaitu bercakap-cakap. Apakah ibu masih ingat cara yang 1 dan 2? Bagus bu.
Kalau boleh tahu bisaanya kalua dirmah ibu bersama siapa bu? Oh sama istrinya ya,
ibu bisa melakukan aktivitas bercakap-cakap ini dengan istri ibu, jika halusinasi ibu
datang dan mereka akan melakukan interaksi dengan ibu sebaiknya ibu mecari istri
bapk untuk bercakap-cakap agar ibu dapat teralihkan dari halusinasi ibu. Bagaimana
bu Apakah ibu sudah mengerti untuk mengurangi halusinasi dengan bercakap-cakap?”

Terminasi Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan


 Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih cara menghardik, meminum obat,
dan bercakap-cakap bu?
 Evaluasi objektif
“Coba apa yang sudah ibu pelajarai mengenai cara mengontrol halusinasi
diperagakan seperti menghardik, cara meminum oat yang baik dan benar dan
bercakap-cakap bu (beri pujian)”
- Rencana tindak lanjut
“Baik bu, karena ibu sudah bisa menghardik, mengontrol halusianai dengan minum
obat dan bercakap-cakap sekarang kita memaskukkan jadwal menghardik, minum
obat dan bercakap-cakap dijadwal harian ibu ya? ibu mau latihan pukul berapa?
baik, jadi bu H akan mengontrol halusinasi setiap hari 3x dalam sehari ya bu?”
- Kontrak pertemuan selanjutnya
Topik :
”Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan melakukan aktivitas.”
Waktu :
”Jam berapa ibu bisa? Bagaimana kalau besok jam 09.30 ibu setuju?”
Tempat :
”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih ibu sudah
berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.wassalamualaikum”

SP IV: mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas

Orientasi ● Salam terapeutik :


“Selamat pagi, bu? Bagaimana kabarnya hari ini? Ibu masih ingat dengan saya?
Ibu sudah mandi belum? Apakah ibu sudah makan?
● Evaluasi validasi :
”Bagaimana perasaan ibu hari ini? Kemarin kita sudah berdiskusi tentang cara
mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap.
Apakah ibu bisa mempraktikkannya?” (beri pujian jika benar dan kemudian
lanjutkan kecara kedua yaitu bercakap-cakap, namun apabila klien masih belum
bisa melakukannya maka tetap di sp 1, sp 2, dan sp 3 lagi)
● Kontrak :
Topik :
”Sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruang tamu
mengenai cara-cara mengontrol halusinasi yang sering ibu dengar dan lihat agar
tidak muncul lagi dengan cara yang keempat yaitu melakukan aktivitas.
Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 15 menit saja,
bagaimana ibu setuju?”
Tempat :
”Dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? Ibu setuju?”

Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan


“Hari ini kan kita akan berlatih tentang beraktivitas bu, sebelumnya saya tnya Apakah
hobi ibu? Ooh hobi ibu membaca buku rumus ya, selain itu bu? Ohh hobi ibu
membantu istri ibu untuk membereskan rumah, baik bu bagaimana kalua kita
membuat membersihkan rumah itu sebagai aktivitas harian ibu? Jadi jika nanti
halusinasi ibu dating ibu bisa menyibukkan diri dengan membantu istri membersihkan
rumah juga. Tujuan membersihkan rumah akan menjadi salah satu caara bbu agar ibu
tidak terfokus pada halusinasi ibu. Apakah ibu setuju? Baik, bisaanya ibu membantu
memberihkan rumah pada bagian apa bu? Ohh membereskan kamar dan buang
sampah ya? Baik bisa kita praktikkan bu bagaimana ibu membuang sampah dan
membersihkan kamar? Pintar sekali ibu. Baik kita akan membuat kedua aktivitas
tersebut menjadi aktivitas harian ibu ya?”

Terminasi Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan


 Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih cara menghardik, meminum obat,
dan bercakap-cakap serta beraktivitas bu?
 Evaluasi objektif
“Apa yang telah ibu pelajari hai ini dan kemarin bu? coba diperagakan menghardik,
cara meminum obat, bercakap-cakap dan mealkukan aktivitas yang baik dan benar
bu (beri pujian)”
 Rencana tindak lanjut
“Baik bu, karena ibu sudah bisa menghardik, mengontrol halusianai dengan minum
obat, bercakap-cakap dan melakukan aktivitas sekarang kita memaskukkan jadwal
menghardik dan minum obat dijadwal harian ibu ya? ibu mau latihan pukul
berapa? baik, jadi ibu akan mengontrol halusinasi setiap hari 3x dalam sehari ya
bu?”
 Kontrak pertemuan selanjutnya
Topik :
“Bagaimana ibu kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktifitas
Kelompok) yaitu menggambar sambil mendengarkan musik.”
Waktu :
”Jam berapa ibu bisa? Bagaimana kalau besok jam 09.30 ibu setuju?”
Tempat :
”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih ibu sudah
berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.wassalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai