Anda di halaman 1dari 14

JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING


TERHADAP PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI
SMK NEGERI 1 LOKSADO
Abdul Rahman
Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin
Email : Abdulrahmanspd9@gmail.com

Abstrak
Peranan guru bimbingan dan konseling sebagai pelaksana utama yang
mengkoordinir semua kegitan bimbingan dan konseling di sekolah layanan
bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang
yang terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan untuk dapat
menjalani kegiatan dalam hidupnya. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui Peranan Guru Bimbingan Konseling Terhadap Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Belajar di SMK Negeri 1 Loksado. Faktor –faktor yang
mempengaruhi Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar di SMK Negeri 1
Loksado. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif. Tujuan penelitian dengan menggunakan metode ini adalah
ingin mengetahui Bagaimana Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar di SMK Negeri 1 Loksado dan subjek
penelitian dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling di SMK
Negeri 1 Loksado. Sampel pada penelitian ini adalah guru bimbingan dan
konseling SMK Negeri 1 Loksado. Teknik analisis data dengan cara
mengumpulan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian guru Bimbingan dan Konseling memberikan layanan bimbingan belajar
dan menerapkan kepada semua siswa di SMK Negeri 1 Loksado agar semua
siswa. Proses pelaksanaan bimbingan belajar di SMK Negeri 1 Loksado
dilaksanakan melalui ketentuan program pemerintah materi yang disampaikan dan
materi yang akan disampaikan oleh pihak sekolah kemudian melakukan
pendekatan kepada siswa. Materi Bimbingan Belajar Materi Bimbingan yaitu
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kegiatan peningkatan motivasi, Peningkatan
Keterampilan Belajar dan Pengembangan Sikap Belajar dan Kebiasaan Belajar
Pelaksanaan bimbingan belajar di SMK Negeri 1 Loksado, para siswa antusias
dalam pemberian bimbingan belajar, akan tetapi ada sebagian terkecil siswa masih
kurang antusias dalam pemberian materi bimbingan belajar ini dan faktor – faktor
apa saja yang mempengaruhi Pelaksanaan Bimbingan Belajar di SMK Negeri 1
Loksado yaitu faktor Internal mencakup Siswa dan guru Bimbingan Konseling,
faktor eksternal mencakup lingkungan, ruangan dan dukungan pihak luar (orang
tua). Pengaruh positif dalam pelaksanaan bimbingan belajar di SMK Negeri 1
Loksado adalah siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar dan menjadi
tahu tujuan arti belajar. Saran untuk lebih lancaranya pelaksanaan bimbingan
konseling, hendaknya guru bimbingan dan konseling dapat lebih mengembangkan
diri siswa agar dapat meningkatnya kualitas layanan bimbingan konseling.

Kata Kunci : Guru Bimbingan Konseling, Bimbingan Belajar

Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 1
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

ABSTRACT
The role of guidance and counseling teachers as the main implementer coordinates
the activity of guidance and counseling in schools tutoring service is a help that
can be given by a person trained in others where age was not determined to lead
an activity in his life. This study aimed to find Role of Teachers Counseling of
Implementation Services Tutoring in SMK Negeri 1 Loksado. Factors - factors
that affect the implementation of Tutoring Services in SMK Negeri 1 Loksado.
The method used in this study is a qualitative research method. The purpose of
research using these methods is to know How Teachers Role of Implementation
Guidance and Counseling Services Tutoring in SMK Negeri 1 Loksado and
research subjects in this study is the guidance and counseling teacher at SMK
Negeri 1 Loksado. Samples are counseling and guidance teachers of SMK Negeri
1 Loksado. Data analysis techniques by way of gathering data reduction, data
presentation and conclusion. Results of research guidance and counseling teachers
provide tutoring services and apply to all students in SMK Negeri 1 Loksado that
all students. The implementation process of tutoring in SMK Negeri 1 Loksado
implemented through the provision of government programs submitted materials
and materials that will be delivered by the school then approached the students.
Creative Tutoring Creative Tutoring is Increasing Student Motivation Activities to
increase motivation, Skill Learning and Development Attitudes Study and Study
Habits Implementation tutoring in SMK Negeri 1 Loksado, students are
enthusiastic in providing tutoring, but there is a very small fraction of students are
still less enthusiastic the provision of guidance material of this study and the
factors - factors that affect the implementation of Tutoring in SMK Negeri 1
Loksado namely Internal factors include student and teacher Counseling, external
factors include environmental, indoor and external support (parents). The positive
influence in the implementation of tutoring in SMK Negeri 1 Loksado are
students become more active and creative in learning and become aware of the
sense of learning objectives. Suggestions for more lancaranya implementation of
counseling, guidance and counseling teachers should be able to further develop
the students in order to increasing the quality of guidance and counseling services.

Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 2
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

A. PENDAHULUAN
Peranan guru bimbingan dan B. KAJIAN TEORI
konseling sebagai pelaksana utama yang Bimbingan dan konseling yang
mengkoordinir semua kegitan sudah dijelaskan di atas secara terpisah
bimbingan dan konseling disekolah dapat dikemukakan pengertian
untuk membantu siswa menyelesaikan bimbingan dan konseling secara
masalah –masalah yang dihadapi siswa, bersama-sama yaitu suatu kegiatan
agar menjadi pribadi yang mandiri, pemberian layanan bimbingan atau
peran –peran yang ada, peranan guru bantuan kepada individu maupun
bimbingan dan konseling sangat kelompok agar dapat mengenali dan
diperlukan sehingga kegiatan belajar memahami dirinya dan seluruh potensi
dapat berlangsung baik sesuai dengan yang ada pada dirinya sehingga mampu
apa yang diharapkan. Bimbingan dan mengembangkannya seoptimal mungkin
konseling merupakan pelayanan dari, guna menghadapi dan menyesuaikan diri
untuk, dan oleh manusia memiliki dengan lingkungan yang ditempatinya.
pengertian yang khas. Secara umum Dalam bimbingan belajar, para
pengertian peranan adalah kehadiran pembimbing berupaya memfasilitasi
didalam menentukan suatu proses individu dalam mencapai tujuan
keberlangsungan. akademik yang diharapkan. Menurut
Pelaksanaan bimbingan belajar Thantawi (2005:11) bimbingan belajar
merupakan upaya untuk membantu adalah sebagai berikut: Bimbingan
siswa untuk mengatasi masalah belajar belajar adalah bidang pelayanan
dengan lebih efiktif, layanan bimbingan bimbingan dan konseling yang
belajar merupakan suatu bantuan yang membantu individu atau peserta didik
dapat diberikan oleh seseorang yang dalam mengembangkan diri, sikap, dan
terdidik pada orang lain yang mana kebiasaan belajar yang baik untuk
usianya tidak ditentukan untuk dapat menguasai pengetahuan dan
menjalani kegiatan dalam hidupnya. keterampilan serta menyiapkan untuk
Bimbingan belajar adalah suatu pendidikan pada tingkat yang lebih
bantuan dari pembimbing kepada siswa tinggi.
dalam hal menemukan cara belajar yang Bimbingan belajar adalah segala
tepat, dalam memilih program studi usaha yang dilakukan oleh pembimbing
yang sesuai, dan dalam mengatasi untuk mengembangkan kebiasaan
kesukaran-kesukaran yang timbul belajar yang baik kepada peserta didik
berkaitan dengan tuntutan-tuntutan agar siap menempuh pendidikan yang
belajar di institusi pendidikan. selanjutnya.
Berdasarkan pengertian di atas, Keberhasilan penyelenggaraan
bimbingan belajar bisa bermakna suatu bimbingan dan konseling di sekolah,
bantuan dari pembimbing kepada tidak lepas dari peranan berbagai pihak
terbimbing dalam menghadapi dan di sekolah. Selain Guru Pembimbing
memecahkan masalah-masalah belajar. atau Konselor sebagai pelaksana utama,
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 3
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

penyelenggaraan Bimbingan dan dianalisis.


konseling di sekolah, juga perlu c. Tempat penelitian Penelitian ini
melibatkan kepala sekolah, guru mata dilaksanakan di SMK Negeri 1
Dari semua proses pendidikan, Loksado yang beralamat di
belajar merupakan kegiatan inti. Dimana Jl.Bregjend Hasan Basry KM.20
pendidikan juga dapat diartikan sebagai Desa Lumpangi Kec. Loksado Kab.
salah satubantuan perkembangan diri Hulu Sungai Selatan.
melalui kegiatan belajar. d. Subjek Penelitian Menurut Nyoman
Secara psikologis, belajar dapat Kutha Ratna (2010: 12), Subjek
diartikan sebagai proses mendapatkan penelitian pada dasarnya adalah yang
perubahan tingkah laku untuk akan dikenai kesimpulan hasil
memperoleh respons yang diperlukan penelitian. Apabila subjek
ketika berinteraksi dengan lingkungan penelitiannya terbatas dan masih
secara efisien. dalam jangkauan sumber daya, maka
Keberhasilan dalam belajar siswa dapat dilakukan studi populasi, yaitu
sendiri sangat dipengaruhi oleh berbagai mempelajari seluruh objek secara
faktor, baik eksternal ataupun internal. langsung Adapun yang menjadi
subjek penelitian dalam penelitian ini
C. METODOLOGI PENELITIAN adalah guru bimbingan dan konseling
Metode yang akan digunakan dalam di SMK Negeri 1 Loksado yang
penelitian ini adalah metode penelitian beralamat di Jl. Bregjend Hasan
kualitatif. Tujuan penelitian dengan Basry KM.20 Desa Lumpangi Kec.
menggunakan metode ini adalah ingin Loksado Kab. Hulu Sungai Selatan.
mengetahui Bagaimana Peranan Guru
Bimbingan Dan Konseling Terhadap e. Obyek Penelitian Menurut Nyoman
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kutha Ratna (2010: 12), obyek
Belajar Di SMK Negeri 1 Loksado adalah keseluruhan gejala yang ada di
dengan cara mengumpulkan data sekitar kehidupan manusia. Apabila
selengkap-lengkapnya, kemudian data dilihat dari sumbernya, obyek dalam
yang telah diperoleh akan dideskripsikan penelitian kualitatif menurut Spradley
dan selanjutnya diinterprestasikan. Hal disebut social situation atau situasi
ini sesuai dengan pendapat dari Winarno social yang terdiri dari tiga elemen,
Surakhman dalam buku pengantar yaitu tempat (place), pelaku (actors),
penelitian Ilmiah, bahwa sifat-sifat dan aktivitas (activity) yang
tertentu yang terdapat dalam metode berinteraksi secara sinergis
deskriptif adalah : (Sugiyono, 2007: 49)Obyek yang
a. Merumuskan diri pada pemecahan dimaksud dalam penelitian ini adalah
masalah-masalah masa sekarang dan peranan guru bimbingan dan
masalah-masalah yang aktual. konseling dan faktor-faktor yang
b. Data yang dikumpulkan mula-mula mempengaruhi terhadap pelaksanaan
disusun, dijelaskan dan kemudian layanan bimbingan belajar di SMK
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 4
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

Negeri 1 Loksado. Teknik Pengolahan Data dan Analisis


f. Sampel Penelitian Sukandarrumidi Data
(2004:50) sampel-sifat yang adalah Metodologi penelitian kualitatif
sama dari obyek yang merupakan dilakukan dalam situasi yang wajar
sumber dataSampel pada penelitian (natural setting) dan data yang
ini adalah guru bimbingan dan dikumpulkan umumnya bersifat
konseling SMK Negeri 1 Loksado. kualitatif. Oleh sebab itu penelitian ini
g. Tekik Pengumpulan Data, Dalam disebut metode kualitatif. Istilah lainnya
mengaplikasikan metode kualitatif ialah the postpositivistic, etnografic,
ada beberapa instrument penelitian phenomenological, subjective, case
yang dapat digunakan, yaitu: study, qualitative, and humanistic.
h. Obsrvasi, Observasi adalah suatu Pengertian Analisis Data Kualitatif
pengawasan terhadap gejala-gejala adalah proses analisis kualitatif yang
dan kejadian-kejadian yang dapat mendasarkan pada adanya hubungan
dicapai dengan mata kita ataupun semantis antar bariabel yang sedang
dapat dicapai dengan indera-indera diteliti.
yang lain. Dalam hal ini peneliti Tujuan Analisis Data kualitatif yaitu
langsung turun kelapangan untuk agar peneliti mendapatkan makna
melihat secara langsung Peranan hubungan variabel-variabel sehingga
Guru Bimbingan Dan Konseling dapat digunakan untuk menjawab
Terhadap Pelaksanaan Layanan masalah yang dirumuskan dalam
Bimbingan Belajar di SMK Negeri 1 penelitian. Prinsip pokok teknik analisis
Loksado , kemudian apa yang penulis data kualitatif ialah mengolah dan
dapat dan amati lalu dituangkan menganalisis data-data yang terkumpul
dalam catatan kecil yang nantinya menjadi data yang sistematik, teratur,
menjadi data bagi penulis. terstruktur dan mempunyai makna.
i. Wawancara, Wawancara adalah suatu
alat untuk memperoleh suatu
informasi penelitian yang D. PEMBAHASAN
dikehendaki secara langsung bertatap Dalam penelitian ini
muka. Berdasarkan pendapat diatas pembahasan “Peran Terhadap
teknik pengumpulan data peneliti Pelaksanaan Bimbingan Belajar Di
menggunakan teknik wawancara SMK Negeri 1 Loksad pertanyaan
yaitu mengajukan beberapa beserta jawaban dari responden :
pertanyaan kepada guru bimbingan 1. Bagaimana Peranan Guru Bimbingan
dan konseling . Isi pertanyaan Konseling Terhadap Pelaksanaan
mengacu kepada beberapa hal yang Layanan Bimbingan Belajar Di SMK
berhubungan dengan Peranan Guru Negeri 1 Loksado ?
Bimbingan Dan Konseling Terhadap Jawaban Responden :
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Peranan Guru Bimbingan Konseling
Belajar di SMK Negeri 1 Loksado. Terhadap Pelaksanaan Layanan
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 5
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

Bimbingan Belajar di SMK Negeri 1 g. Mengadministrasikan kegiatan


Laksado yaitu Guru Bimbingan satuan layanan dan kegiatan
Konseling sudah memberikan layanan pendukung bimbingan yang
bimbingan belajar dan menerapkan dilaksanakan nya.
kepada semua siswa-siswi di SMK h. Mempertanggungjawabkan tugas
Negeri 1 Loksado dengan benar dan dan kegiatannya dalam pelayanan
baik agar semua siswa-siswi mampu bimbingan konseling secara
memahami serta menguasai layanan menyeluruh kepala koordinator
bimbingan belajar agar dapat Bimbingan dan konseling serta
mengetahui tujuan layanan bimbingan Kepala Sekolah.
belajar. Proses pelaksanaan bimbingan
Dalam melakukan layanan bimbingan belajar di SMK Negeri 1 Loksado
konseling dalam bidang belajar para dilaksanakan melalui ketentuan program
siswa-siswa SMK Negeri 1 Loksado pemerintah materi yang disampaikan
antusias dalam menjalani setiap materi dan materi yang akan disampaikan oleh
yang disampaikan guru bimbingan pihak sekolah , kemudian melakukan
konseling baik didalam kelas maupun pendekatan kepada siswa yang akan
ruangan lainnya. dilakukan pemberian layanan bimbingan
Guru bimbingan konseling sebagai belajar di SMK Negeri 1 Loksado.
pelaksana utama dalam layanan Adapun tahapan proses bimbingan
bimbingan belajar , tenaga inti dan ahli dan konseling dilakukan yakni :
guru bimbingan konseling melakukan a. Tahap pengantaran
tugas : Membangun hubungan konseling
a. Memasyarakatkan pelayanan yang melibatkan klien Kunci
bimbingan dan konseling. keberhasilan membangun hubungan
b. Merancanakan program bimbingan terletak pada terpenuhinya asas-asas
dan konseling. bimbingan dan konseling, terutama asas
c. Melaksanakan segenap program kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan;
satuan layanan bimbingan dan dan kegiatan. Memperjelas dan
konseling. mendefinisikan masalah.. Jika hubungan
d. Melaksanakan segenap program konseling sudah terjalin dengan baik dan
satuan kegiatan pendukung klien telah melibatkan diri, maka
bimbingan konseling. konselor harus dapat membantu
e. Menilai program dan hasil memperjelas masalah klien.
pelaksanaan satuan layanan dan b. Penjajagan dan penafsiran
kegiatan pendukung bimbingan Membuat penafsiran dan perjajagan.
konseling. Konselor berusaha menjajagi atau
f. Melaksanakan tindak lanjut menaksir kemungkinan masalah dan
berdasarkan hasil penilaian layanan merancang bantuan yang mungkin
dan kegiatan pendukung bimbingan dilakukan, Menegosiasikan kontrak.
dan konseling. c. Pembinaan
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 6
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

Menjaga agar hubungan konseling Dalam metode atau cara guru


tetap terpelihara.Hal ini bisa terjadi jika : bimbingan dan konseling dalam
Klien merasa senang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan belajar yaitu:
pembicaraan atau wawancara konseling, a. Metode Bimbingan Individual
serta menampakkan kebutuhan untuk Keberhasilan bersimpati dan
mengembangkan diri dan memecahkan berempati dari guru bimbingan dan
masalah yang dihadapinya. Konselor konseling juga akan sangat membantu
berupaya kreatif mengembangkan keberhasilan proses konseling. Apabila
teknik-teknik konseling yang bervariasi merajuk kepada teori –teori konseling,
dan dapat menunjukkan pribadi yang setidaknya ada tiga cara konseling yaitu:
jujur, ikhlas dan benar-benar peduli 1) Konseling direktif (direktive
terhadap klien. counseling)
d. Penilaian Konseling yang menggunakan
1) Konselor bersama klien membuat metode ini, dalam prosesnya yang aktif
kesimpulan mengenai hasil proses atau paling berperan adalah konselor.
konseling; Dalam praktiknya konselor berusaha
2) Menyusun rencana tindakan yang mengarahkan klien sesuai dengan
akan dilakukan berdasarkan masalahnya. Selain itu, konselor juga
kesepakatan yang telah terbangun memberikan saran, anjuran dan nasihat
dari proses konseling sebelumnya; kepada klien. Praktik konseling yang
3) Mengevaluasi jalannya proses dan dilakukan oleh para penganut teori
hasil konseling (penilaian segera). behavioral counseling umumnya
4) Membuat perjanjian untuk menerapkan cara –cara di atas dalam
pertemuan berikutnya konselingnya. Karena praktik yang
Metode membimbing siswa dalam demikian, konseling ini juga dikenal
pelaksanaan bimbingan belajar di SMK dengan konseling yang berpusat pada
Negeri 1 Loksado dengan Metode konselor.
Bimbingan Individual dan Metode Praktik konseling direktif mendapat
Bimbingan Kelompok. kritik terutama dari para penganut
Prosedur Umum Layanan paham bahwa tujuan utama dalam
Bimbingan Belajar Suatu layanan konseling adalah kemandirian klien
bimbingan belajar, pada umumnya (siswa). Apabila klien masih dinasihati
memiliki beberapa tahap dalam dan diarahkan berarti belum mandiri;
kegiatannya, antara lain : sehingga tujuan utama konseling belum
a. Identifikasi Kasus tercapai. Oleh sebab itu, para penganut
b. Identifikasi Masalah paham ini menganjurkan konseling yang
c. Diagnosis berpusat pada siswa ( client centered).
d. Mengadakan Prognosis 2) Konseling nondirektif ( non –
e. Melakukan Tindakan Remedial atau directive counseling )
Membuat Referral (Rujukan) Seperti telah di sebutkan diatas,
f. Evaluasi dan Follow Up konseling nondirektif atau konseling
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 7
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

yang berpusat pada siswa muncul akibat metode nondirektif begitu juga
kritik terhadap konseling direktif ( sebaliknya. Atau apabila mungkin
konseling berpusat pada konselor). adalah dengan cara menggabungkan
Konselor nondirektif di kembangkan kedua metode di atas.
berdasarkan teori client centered ( Penggabungan kedua metode
konseling yang berpusat pada klien atau konaseling di atas disebut metode
siswa ). aklaktif (eclective counseling).
Dalam praktik konseling nondirektif, Penerapan metode dalam konseling
konselor hanya menampung adalah dalam keadaan tertentu konselor
pembicaraan, yang berperan adalah menasihati dan mengarahkan konseli
konselor. Klien atau konseli bebas (siswa) sesuai dengan masalahnya, dan
berbicara sedangkan konselor dalam keadaan yang lain konselor
menampung dan mengarahkan. Metode memberikan kebebasan kepada konseli
ini tertentu sulit di terapkan kepada (siswa) untuk berbicara sedangkan
kepribadian tertutup ( introvert ), karena konselor mengarahkan saja.
klien ( siswa ) dengan kepribadian b. Metode Bimbingan Kelompok
tertutup biasanya pendiam dan sulit Cara ini dilakukan untuk membantu
diajak bicara. Cara ini juga belum bisa siswa (klien) memecahkan masalah
diterapkan secara efektif untuk murid melalui kegiatan kelompok. Masalah
sekolah dasar dan dalam keadaan siswa yang dipecahkan bersifat kelompok,
SMP. Metode ini bisa diterapkansecara yaitu yang disarankan bersama oleh
efektif untuk siswa SMA dan mahasiswa kelompok (beberapa orang siswa) atau
di perguruan tinggi. bersifat individual atau perorangan,
3) Konseing Eklektif ( Eclective yaitu masalah yang disarankan oleh
counseling) individu (seorang siswa) sebagai
Kenyataan bahwa semua teori cocok anggota kelompok.
untuk semua individu, semua masalah Penyelenggaraan bimbingan
siswa, dan semua situasi konseling. kelompok antara lain dimaksudkan
Siswa disekolah atau di madrasah untuk mengatasi masalah bersama atau
memiliki tipe –tipe kepribadian yang individu yang menghadapi masalah
tidak sama. Oleh sebab itu, tidak dengan menempatkanya dalaam
mungkin di terapkan metode konseling kehidupan kelompok. Beberapa jenis
direktif saja atau non direktif saja. Agar metode bimbingan kelompok adalah:
konseling berhasil secara efektif dan
efesien, tertentu harus melihat siapa 1) Program Home Room
siswa ( klien ) yang akan di bantu atau di
bombing dan melihat masalah yang Program ini dilakukan dilakukan di
dihadapi siswa dan melihat situasi luar jam perlajaran dengan menciptakan
konseling. Apabila terhadap siswa kondisi sekolah atau kelas seperti di
tertentu tidak bisa di terapkan metode rumah sehingga tercipta kondisi yang
derektif, maka mungkin bisa diterapkan bebas dan menyenangkan. Dengan
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 8
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

kondisi tersebut siswa dapat kelompok. Melalui kegiatan kelompok


mengutarakan perasaannya seperti di dapat mengembangkan bakat dan
rumah sehingga timbul suasana menyalurkan dorongan-dorongan
keakraban. Tujuan utama program ini tertentu dan siswa dapat
adalah agar guru dapat mengenal menyumbangkan pemikirannya. Dengan
siswanya secara lebih dekat sehingga demikian muncul tanggung jawab dan
dapat membantunya secara rasa percaya diri.
efsien.Bentuk Bimbingan Kelompok. 5) Organisasi Siswa
2) Karyawisata Organisasi siswa khususnya di
Karyawisata dilaksanakan dengan lingkungan sekolah dan madrasah dapat
mengunjungi dan mengadakan menjadi salah satu teknik dalam
peninjauan pada objek-objek yang bimbingan kelompok. melalui organisasi
menarik yang berkaitan dengan siswa banyak masalah-masalah siswa
pelajaran tertentu. Mereka mendapatkan yang baik sifatnya individual maupun
informasi yang mereka butuhkan. Hal kelompok dapat dipecahkan. Melalui
ini akan mendorong aktivitas organisasi siswa, para siswa
penyesuaian diri, kerjasama, tanggung memperoleh kesempatan mengenal
jawab, kepercayaan diri serta berbagai aspek kehidupan sosial.
mengembangkan bakat dan cita-cita. Mengaktifkan siswa dalam organisasi
3) Diskusi kelompok siswa dapat mengembangkan bakat
Diskusi kelompok merupakan suatu kepemimpinan dan memupuk rasa
cara di mana siswa memperoleh tanggung jawab serta harga diri siswa.
kesempatan untuk memecahkan masalah 6) Sosiodrama Sosiodrama dapat
secara bersama-sama. Setiap siswa digunakan sebagai salah satu cara
memperoleh kesempatan untuk bimbingan kelompok. sosiodrama
mengemukakan pikirannya masing- merupakan suatu cara membantu
masing dalam memecahkan suatu memecahkan masalah siswa melalui
masalah. Dalam memlakukan diskusi drama. Masalah yang didramakan
siswa diberi peran-peran tertentuseperti adalah masalah-masalah sosial.
pemimpin diskusi dan notulis dan siswa Metode ini dilakukan melalui
lain menjadi peserta atau anggota. kegiatan bermain peran. Dalam
Dengan demikian akan timbul rasa sosiodrama, individu akan
tanggung jawab dan harga diri. memerankan suatu peran tertentu
4) Kegiatan Kelompok dari situasi masalah sosial.
Kegiatan kelompok dapat menjadi Pemecahan masalah individu
suatu teknik yang baik dalam diperoleh melalui penghayatan peran
bimbingan, karena kelompok dapat tentang situasi masalah yang
memberikan kesempatan pada individu dihadapinya. Dari pementasan peran
(para siswa) untuk berpartisipasi secara tersebut kemudian diadakan diskusi
baik. Banyak kegiatan tertentu yang mengenai cara-cara pemecahan masalah.
lebih berhasil apabila dilakukan secara
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 9
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

7) Psikodrama anak.
Hampir sama dengan sosiodrama. d. Bekerjasama dengan masyarakat
Psikodrama adalah upaya pemecahan dan lembaga lembaga lainnya untuk
masalah melalui drama. Bedanya adalah membantu memecahkan masalah
masalah yang didramakan. Dalam murid.
sosiodrama masalah yang diangkat e. Membuat catatan pribadi murid
adalah masalah sosial, akan tetapi pada serta menyiapkan dengan baik.
psikodrama yang didramakan adalah f. Menyelenggarakan bimbingan
masalah psikis yang dialami individu. kelompok ataupun individual.
8) Pengajaran Remedial g. Bekerjasama dengan petuga petugas
Pengajaran remedial (remedial bimbingan lainnya, untuk
teaching) merupakan suatu bentuk membantu memecahkan masalah
pembelajaran yang diberikan kepada murid-muridnya.
seorang atau beberapa orang siswa untuk h. Bersama sama dengan petugas
membantu kesulitan belajar yang bimbingan lainnya, menyusun
dihadapinya. Pengajaran remedial program bimbingan sekolah.
merupakan salah satu teknik pemberian i. Meneliti kemajuan murid baik di
bimbingan yang dapat dilakukan secara sekolah maupun di luar sekolah.
individu maupun kelompok tergantung 2. Faktor –faktor apa saja yang
kesulitan belajar yang dihadapi oleh mempengaruhi Pelaksanaan
siswa. Bimbingan Belajar Di SMK Negeri
Dalam tugas pokoknya yaitu 1 Loksado ?
mendidik, guru bimbingan konseling Jawaban responden :
harus membantu agar siswa – siswi a. Faktor Internal
mencapai kedewasaan secara optimal a) Siswa-siswi SMK Negeri 1
dalam bimbingan belajar, artinya Loksado atau klien
kedewasaan yang sempurna sesuai b) Adanya siswa-siswi yang masih
dengan norma dan sesuai pula dengan banyak belum mengetahui
kodrat yang dimilikinya. sebuah layanan bimbingan
Sehubungan denagan peranan nya konseling bidang belajar baik
sebagai pembimbing maka seorang guru dalam manfaat ataupun tujuan
harus : mempelajari sebuah layanan
a. Mengamati tingkah laku murid bimbingan konseling.
dalam situasi sehari hari, c) Adanya siswa –siswi memiliki
b. Mengenal murid murid yang masalah kesulitan dalam
memerlukan bantuan khusus. bimbingan belajar
c. Mengadakan pertemuan atau d) Adanya siswa-siswi yang masih
hubungan dengan orang tua murid, takut mengungkapkan masalah
baik secara individual maupun kepada guru bimbingan
secara kelompok untuk memperoleh konseling.
saling prngertian dalam pendidikan 2) Guru Bimbingan Konseling
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 10
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

a) Adanya suatu kewajiban bagi guru informasi ada siswa yang tidak
bimbingan konseling dalam mengetahui manfaat dan tujuan
melaksanakan layanan bimbingan dari layanan bimbingan belajar
belajar kepada siswa. Namun dalam hal ini masih terdapat
hambnatan – hambatan dalam
b) Adanya dorongan dari pihak pelaksanaan layanan bimbingan belajar
sekolah dalam melakukan di SMK Negeri 1 Loksado adalah :
pelaksanaan layanan bimbingan Hambatan-hambatan yang mungkin
belajar. datang atau berasal dari konseling bisa
c) Adanya dukungan dan ketersediaan berupa karena.
siswa-siswi untuk dilakukan 1) Konseling tidak terbuka
pelaksanaan bimbingan belajar. sepenuhnya kepada konselor atas
b. Faktor Eksternal persoalan yang sedang dihadapi
1) Lingkungan atau konseling merasa tidak
Lingkungan yang memadai yang bebas untuk mengungkapkan
terlihat nyaman untuk melakukan persoalannya karena suasana di
pelaksanaan layanan bimbingan belajar. sekitaran tempat pelayanan
2) Ruangan. kurang nyaman/aman atau
Ruangan yang tersedia difasilitasi konseling tidak percaya kepada
kelengkapan dalam melakukan layanan konselor untuk dapat membantu
bimbingan belajar. menyelesaikan persoalan yang
3) Dukungan pihak luar (orang tua) sedang dihadapinya, terutama
Orang tua siswa memberikan bagi konseling yang dipanggil.
dukungan penuh tehadap anak-anaknya 2) Disebabkan oleh kurangnya
untuk mengikuti pelaksanaan bimbingan kemampuan/penguasaan seorang
belajar untuk pencapaian kebaikan bagi konselor dalam menggunakan
anak-anaknya. Adapun faktor-faktor teknik-teknik konseling, baik itu
yang mempengaruhi layanan bimbingan verbal maupun non verbal,
belajar secara umum yaitu : sehingga masalah yang dialami
1) Siswa tidak serius dalam siswa tidak terungkap dengan
mengikuti layanan, jelas. Selain itu, juga mungkin
2) Siswa keluar masuk kelas ketika disebabkan oleh
pelaksanaan layanan informasi ketidakmampuan seorang
berlangsung, konselor dalam membina
3) Siswa ribut ketika guru hubungan yang baik dengan
pembimbing memberikan konseli pada saat/permulaan
layanan, konseling, sehingga membuat
4) Siswa tidak semangat mengikuti siswa merasa tidak bebas untuk
layanan, mengungkapkan masalahnya,
5) Siswa mengganggu teman, terutama bagi konseli yang
6) Setelah mengikuti layanan dipanggil. Oleh karena itu, dalam
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 11
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

kegiatan konseling diharapkan yang akan disampaikan oleh


konselor dan konseli harus pihak sekolah, dan kemudian
membina hubungan (kerjasama) melakukan pendekatan kepada
yang baik dalam diri masing- siswa yang akan dilakukan
masing agar tercipta suasana pemberian layanan bimbingan
yang nyaman sehingga ada belajar di SMK Negeri 1
perasaan bebas, terutama konseli, Loksado.
untuk mengungkapkan persoalan Adapun tahapan proses
yang sedang dihadapinya. Selain bimbingan dan konseling
itu, di pihak konselor, dilakukan yakni : Tahap
diharapkan teknik-teknik dalam pengantaran, Penjajagan dan
konseling (verbal dan non penafsiran, Pembinaan dan
verbal) harus dikuasai dengan Penilaian
baik, sehingga masalah yang c. Materi Bimbingan Belajar
sedang dihadapi konseli dapat Materi Bimbingan yaitu
terungkap dengan baik dan jelas. Peningkatan Motivasi Belajar
E. Kesimpulan Siswa Kegiatan peningkatan
Berdasarkan hasil wawancara motivasi, Peningkatan
dengan guru bimbingan konseling Keterampilan Belajar dan
dalam peranan guru bimbingan dan Pengembangan Sikap Belajar
konseling terhad ap pelaksanaan dan Kebiasaan Belajar .
bimbingan belajar sebagai berikut : d. Metode membimbing siswa
1. Peranan Guru Bimbingan dalam pelaksanaan bimbingan
Konseling Terhadap Pelaksanaan belajar di SMK Negeri 1
Layanan Bimbingan Belajar di Loksado dengan Metode
SMK Negeri 1 Laksado yaitu : Bimbingan Individual dan
a. Guru Bimbingan Konseling Metode Bimbingan Kelompok
memberikan layanan bimbingan e. Pelaksanaan bimbingan belajar
belajar dan menerapkan kepada di SMK Negeri 1 Loksado, para
semua siswa di SMK Negeri 1 siswa antusias dalam pemberian
Loksado agar semua siswa-siswi bimbingan belajar, akan tetapi
mampu memahami serta ada sebagian terkecil siswa
menguasai layanan bimbingan masih kurang antusias dalam
belajar agar dapat mengetahui pemberian materi bimbingan
tujuan layanan bimbingan belajar ini.
belajar.
b. Proses pelaksanaan bimbingan
belajar di SMK Negeri 1
Loksado dilaksanakan melalui
ketentuan program pemerintah
materi yang disampaikan, materi
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 12
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

Bim b. Faktor Eksternal mencakup


Um Laya bing Bel Lingkungan, Ruangan. Dan
Prosedur um nan an ajar Dukungan pihak luar (orang
pada umumnya tua)Pengaruh Positif dalam
Suatu layanan memiliki beberapa pelaksanaan bimbingan belajar di
bimbingan belajar, tahap dalam SMK Negeri 1 Loksado adalah
kegiatannya, antara siswa menjadi lebih aktif dan
lain : kreatif dalam belajar dan menjadi
tau tujuan arti belajar.
1) Identifikasi Kasus c. Pengaruh Positif dalam
2) Identifikasi Masalah pelaksanaan bimbingan belajar di
3) Diagnosis SMK Negeri 1 Loksado adalah
4) Mengadakan Prognosis siswa menjadi lebih aktif dan
5) Melakukan Tindakan kreatif dalam belajar dan menjadi
Remedial atau Membuat tau tujuan arti belajar.
Referral (Rujukan) d. Kendala dalam melakukan
6) Evaluasi dan Follow Up pelaksanaan bimbingan belajar di
f. Peranan guru bimbungan dan SMK Negeri 1 Loksado ini adanya
konseling dalam pemberian beberapa siswa yang masih tidak
bimbingan belajar di SMK Negeri memperhatikan materi bimbingan
1 Loksado yaitu baik dan mudah belajar dan adanya siswa belum
dipahami dalam pemberian materi mengetahui tujuan bimbingan
serta tujuannya. Bimbingan belajar sehingga siswa lamban
Konseling sudah memberikan dalam memahamiya.
layanan bimbingan belajar dan e. Cara mengatasi siswa yang tidak
menerapkan kepada semua siswa- memperhatikan ketika materi
siswi di SMK Negeri 1 Loksado bimbingan belajar adalah dengan
dengan benar dan baik agar semua membuat suasana lebih nyaman
siswa-siswi mampu memahami dan memberikan hal-hal yang
serta menguasai layanan disukai siswa tersebut dan sedekit
bimbingan belajar agar dapat memberikan kebebesan dalam
mengetahui tujuan layanan mengeluarkan pendapat serta
bimbingan belajar. membuat diskusi kelompok.
2. Faktor –faktor apa saja yang
mempengaruhi Pelaksanaan B. Saran
Bimbingan Belajar Di SMK Negeri 1 1. Bagi Sekolah
Loksado yaitu : Sekolah hendaknya mampu
a. Faktor Internal mencakup Siswa- berpartisipasi lebih aktif dan
siswi dan Guru Bimbingan dapat bekerjasama dengan guru
Konseling, bimbingan dan konseling dalam
membantu pelaksanaan layanan
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 13
JMBK ISSN : 2477-6300/VOLUME: 2/ Nomor 1

bimbingan dan konseling kuantitatif . Dan R&D. Bandung:


alfabeta
2. Bagi Guru Bimbingan dan Sukardi,. 2008,Pengantar Pelaksanaan
Knseling Program Bimbingan Dan konselin
Disekolah. Jakarta:Rineka Cipta.
Untuk lebih lancaranya
Sutirna.2013. Bimbingan Dan Konseling
pelaksanaan bimbingan
pendidikan Nonformal dan
konseling, hendaknya guru Informal.Yogyakarta. CV ANDI
bimbingan dan konseling dapat OFFSET.
lebih mengembangkan diri Undang –Undang RI Nomor 14 tahun 2015
siswa agar dapat meningkatnya tentang Guru dan Dosen.2009.
kualitas layanan bimbingan Bandung.PT Citra Umbara
konseling Uzer.Moh Usman, 2003.Upaya
3. Bagi Siswa –Siswi Optimalisasi Kegiatan Belajar
Hendaknya siswa-siswi agar Mengajar. Bandung, PT Remaja
lebih mengoptimalkan fungsi Rosdakarya.Error! Hyperlink
reference not valid. (diakses pada
keberadaan layanan bimbingan
tanggal 31 Oktober 2015 pada pukul
dan konseling terkait alam
21.00 Wita)
pengembangan diri. www.google.makalahperangurudalambimbi
F. DAFTAR PUSTAKA ngankonseling (diakses pada tanggal
Depdikbud. 1999. Kamus besar bahasa 31 Oktober 2015 pada pukul 21.20
Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. Wita)
Depdiknas. 2004. Pedoman pelaksanaan www.google.makalahbimbinganbelajar (diakses
pelayanan bimbingan dan konseling. pada tanggal 31 Oktober 2015 pada pukul
Jakarta:dirjen didemen,direktorat 21.40 Wita)
pendidikan lanjutan pertama. www.google.kegigatanlayananbimbingan
Dewa Ketut.2000. Proses Bimbingan dan (diakses pada tanggal 20 Desember 2015
Konseling di Sekolah. Jakarta. Rineka pada pukul 21.20 Wita)Error! Hyperlink
Cipta reference not valid. (diakses pada tanggal
Dirman dan Cicih Juarsih.2014.Karakter 02 Januari 2016 pada pukul 21.20 Wita)
Peserta Didik. Jakarta. PT Asdi https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2014/11/0
Mahasatya. Dan R & D 5/permendikbud-no-111-tahun-2014-
Hidayah. 2000. Bimbingan dan Konseling tentang-bimbingan-dan-konseling/ diakses
Islami di Sekolah. Jakarta. Bumi pada tanggal 02 Januari 2016 pada pukul
Aksara. 21.20 Wita)
Nuryadin, 2005. Bimbingan dan Konseling http://belardobk.blogspot.co.id/2013/07/metode-
di Sekolah. Jakarta . PT.Raja bimbingan-dan-konseling.html diakses pada
Grafindo Persada tanggal 02 Januari 2016 pada pukul 21.20
Prayitno ,2004,Dasar-Dasar Bimbingan Wita)
Konseling. Jakarta . PT Rineka Cipta
Ronny kountor.2004.Metode Penelitian
Untuk Penulisan Skiripsi Dan
Tesis Bandung;PPM
Sogiyono.2013.Metode Penelitian kualitatif,
Dipublikasikan Oleh : Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari 14

Anda mungkin juga menyukai