Disusun Oleh:
Denny
NIM. 190070300011052
2020
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Veteran Malang-65145, Jawa Timur- Indonesia
Telp. (62) (0341) 551611 Ext. 213, 214; 569117- Fax (62) (0341) 564755
Lembar Pengesahan
Denny
NIM.190070300011052
Mengetahui,
A. Identitas Klien
Nama : Tn S No. RM :
Usia : 51 tahun Tanggal masuk : 24/02/ 2020
Jenis kelamin : Laki-laki Jam masuk RS : 12.00
Alamat : Kebunsari Malang Jam pengkajian : 25/02/2020, 20.25
Status pernikahan :Menikah Sumber infromasi : Keluarga
Agama :Islam Keluarga dekat : ny r
Suku :Jawa Status hubungan : Istri
Pendidikan :- Alamat : Malang
Pekerjaan : PNS Pendidikan :-
Lama bekerja : Pekerjaan :-
No. Telepon : No. Telepon :0
81335293xxx
D. Riwayat KesehatanTerdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami
a. Kecelakaan : tidak pernah
b. Operasi (jenis&waktu) : hernia 2014
c. Penyakit:
Kronis : -
Akut : -
2. Terakhir masuki RS : 6 tahun lalu oprasi hernia
3. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tipe Reaksi Tindakan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
4. Imunisasi:Tidak terkaji
() BCG () Hepatitis
() Polio () Campak
() DPT ()
5. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
0Merokok Tidak pernah Tidak pernah Tidak
pernah Kopi 2-3x/ hari 2-3 gelas/hari sejak
muda
Alkohol Tidak pernah Tidak ada Tidak ada
( minum kopi sudah berhenti sejak satu tahun yang lalu)
6. Obat – obatan: -
Tidak pernah Lamanya Dosis
CVA HT
th 51 th
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien/ Klien
: Perempuan : Menikah
: Tinggal satu rumah : Meninggal
: Hubungan anak kandung
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan Keluarga/anak mengatakan rumah disapu
2x/hari
Bahaya Keluarga mengatakan lantai tidak licin,
kecelakaan perabotan ditata rapi, risiko kecelakaan
karena aktifitas klien yang tidak mau
membatasi aktivitas berkebun meskipun
riwayat sakit stroke
Polusi Keluarga mengatakan tidak ada yang
merokok di dalam rumah, tidak ada bau
menyengat/tidak sedap, atau suara bising
dan gaduh
Ventilasi Keluarga mengatakan jendela dibuka setiap
hari, kamar yang ditempati klien terdapat
jendela dan ventilasi.
Pencahayaan Keluarga mengatakan cahaya dapat masuk
ke rumah. Klien bisa membedakan siang
dan malam dari dalam rumah.
G. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0.................................................. 2 di bantu istri..............................
Mandi 0.................................................. 2 di bantu istri..............................
Berpakaian/berdandan 0.................................................. 2 di bantu istri..............................
Toileting 0.................................................. 2 di bantu istri..............................
Mobilitas di tempat tidur 0.................................................. 2 di bantu istri..............................
Berpindah 0.................................................. 2 di bantu istri..............................
Berjalan 0.................................................. 2 di bantu istri..............................
Naik tangga 0.................................................. 2 di bantu istri..............................
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4 = tidak mampu
I. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
Frekuensi/pola 1-2 kali/hari Terakhir BAB 1hari sebelum
sakit
Belum BAB
Konsistensi Lembek
Warna dan bau Coklat
Kesulitan -
Upaya mengatasi -
BAK
Frekuensi/pola >5 kali/hari Mandiri
Konsistensi Cair jernih -
Warna dan bau Jernih -
Kesulitan - -
Upaya mengatasi - -
J. Pola Tidur-Istirahat
Jenis Rumah Rumah Sakit
Tidur siang
Lamanya 6-7 jam Hari 1 perawatan dirs
Jam .... s/d .... 12.00-14.00 Tidak pasti
Kenyamanan setelah tidur cukup
Tidur malam
Lamanya 7-8 jam
Jam .... s/d .... 21.00 – 05.00 21.00 – 05.00
Kenyamanan setelah tidur cukup
Kebiasaan sebelum tidur -
Kesulitan -
Upaya mengatasi -
M. Konsep Diri
1. Gambaran diri: tidak terkaji
2. Ideal diri: tidak terkaji
3. Harga diri: tidak terkaji
4. Peran: tidak terkaji
5. Identitas diri: tidak terkaji
N. Pola Peran&Hubungan
1. Peran dalam keluarga: sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah untuk keluarga
2. Sistem pendukung: istri dan anak
3. Kesulitan dalam keluarga:
( - ) Hub. dengan orang tua ( - ) Hub.dengan pasangan
( - )Hub. dengan sanak saudara ( - ) Hub.dengan anak
( - ) Lain-lain sebutkan, Tidak ada
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: tidak ada
masalah saat dirumah sakit
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: tidak ada
O. Pola Komunikasi
1. Bicara: ( ) Normal ( ) Bahasa utama:Jawa
( ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah:Jawa
( ) Bicaraberputar-putar ( ) Rentang perhatian:Adekuat
( ) Mampu mengerti pembicaraan orang lain( ) Afek:Adekuat
2. Tempat tinggal:
(√) Sendiri
( ) Kos/asrama
() Bersama orang lain
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan& agama yg dianut: Penganut islam taat
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta ( ) > 2 juta
P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada () tidak terkaji
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
(√) perhatian ()sentuhan ( )lain-lain, seperti:
c. Antopometri
TB : 165 cm, BB : - kg
2. Kepala&Leher
a. Kepala:
Inspeksi: tidak terdapat luka, rambut warna putih beruban, masih terlihat bersih,
tidak ada edema, terlihat simetris.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema,
b. Mata:
Inspeksi:Konjungtiva anemis, tidak ada ikterik, reflek cahaya baik, tidak ada racoon
eyes, tidak ada edema peri orbital.
c. Hidung:
Inspeksi:tidak ada perdarahan, tidak ada abrasi, simetris,
Palpasi :tidak ada benjolan, tidak ada tanda-tanda fraktur
d. Mulut & tenggorokan:
Inspeksi:bibir kering, tidak ada sariawan.
e. Telinga:
Inspeksi: tidak ada luka, daun telinga simetris kanan dan kiri
Palpasi: tidak ada nyeri tekan.
f. Leher:
Inspeksi:tidak ada lesi. Tidak ada memar, posisi trakhea di tengah, tidak tampak
gambaran pelebaran vena jugularis.
Palpasi: tidak teraba massa, tidak terdapat deviasi trachea, tidak teraba distensi
vena
3. Thorak& Dada:
a. Jantung
Inspeksi : normal, dada simetris, tidak terlihat memar
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 mid clavicula sinistra, 2 cm lateral, palpasi
nadi teraba kuat reguler.
Perkusi : pekak dari ICS 2 – ICS V kiri
Auskultasi: S1 tunggal terdengar di parasternal sinistra ICS 5 dan S2 tunggal
terdengar di ICS 2 parasternal sinistra, tidak ada gallop dan tidak ada murmur.
b. Paru
Inspeksi: Dada kanan dan kiri simetris, pergerakan dinding dada simetris,
penggunaan otot bantu napas tidak terlihat terlihat, bentuk dada normal, napas
reguler
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada area sekitar dada
Perkusi: terdengar bunyi sonor
Auskultasi:
- - - -
Ronkhi Wheezing
- - - -
- - - -
6. Abdomen
Inspeksi:tidak ada luka, tidak ada ascites.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan pada region abdomen.
Perkusi: timpani di regio kiri kanan hypochardium, kanan dan kiri lumbal.
Auskultasi: bising usus (+) 9 x/menit
8. Ekstermitas
Ekstrimitas Atas: warna kulit sawo matang, Kekuatan otot tangan 4/3.
Ekatrimitas Bawah: warna sawo matang, simetris. Kekuatan otot kaki
4/3,edema - /- CRT <4
9. Sistem Neorologi
Kesadaran pasien kompos mentis, GCS 456
Reflek fisiologis:refleks patela normal, reflek otot bisep trisep normal
Reflek patologis : -
Syaraf I: klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan sabun
Syaraf II: klien mampu melihat obyek dari arah depan , samping kanan dan kiri,
serta mengikuti pergerakan tangan pemeriksa dari atas ke bawah
Syaraf III, IV, VI: tidak ada edema di palpebra, tidak ada ptosis di kelopak mata
Syaraf V: sensor nyeri normal, klien mampu mengunyah makanan lunak, minum
dengan sedotan dari botol
Syaraf VII: mampu merasakan rasa manis, pada saat tersenyum bibir tidak
simetris
Syaraf VIII: tidak ditemukan tuli, klien mampu mempersepsikan yang disampaikan
pemeriksa dengan benar
Syaraf IX, X Klien mampu menelan makanan lunak dan minum dalam posisi tidur
tanpa tersedak
Syaraf XI: Gerakan bahu pada posisi tidur normal, tidak ada atrofi otot
sternokleidomastoid dan trapezius, mampu menoleh kanan dan kiri.
Syaraf XII: Lidah simetris, tidak terdapat defiasi pada satu sisi, indra pengecapan
normal
Jenis Pemeriksaan
Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Tanggal 24/02/ 2020
Hematologi
Hemoglobin 12,4 g/dL 14,4-17,5 normal
Leukosit 4.300 103/ µL 4000-10000 normal
Trombosit 90.000 103/ µL 150- 450 normal
Hematokrit 38,4 % 40 - 50 normal
GDA 151 mg/dl < 125 normal
Faal Hati
SGOT 18 u/l < 33 normal
SGPT 14 u/l <42 normal
Albumin 2,35 g/dl 3,6-5,5 normal
Elektrolit
T. Terapi
♦ Infus ringer laktat 20 tpm
♦ Cefixim 2x1 100mg
♦ Paracetamol
♦ Injeksi Omeprazol
♦ CPG distop
♦ Simvastatin distop
V. Kesimpulan
Klien mengalami penurunan trombosit sehingga hipetermia , klien mengalami
kelemahan pada ektremitas sebelah kiri, dan juga. Saat ini klien merasa lemas
ketergantungan kepada orang lain dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari (ADL)
W.Perencanaan Pulang.
Tujuan pulang: ke rumah klien
Transportasi pulang: mobil pribadi
Dukungan keluarga: dukungan istri
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: biaya ditanggung BPJS
Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang:perawatan diri dapat dilaksanakan klien
dibantu keluarga
Pengobatan:Mendapat terapi dari dokter budi
Rawat jalanke: poli umum
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: pemenuhan kebutuhan nutrisi , pengurangan
aktifitas fisik sesuai keadaan.
Mahasiswa,
DENNY
NIM. 190070300011052
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn. S
Umur : 51 Tahun
N Data Etiologi Masalah
o
1. Ds: Klien mengatakan Nyamuk aedes aegyti yang Hipertermi
Panas sejak 2 memiliki virus dengue
hari lalu
Do: Badan klien Mengigit manusia
teraba panas
TTV. Awal Virus dengue masuk dalam
TD: 120/80 mmhg aliran darah
R : 24x/menit
N : 88x/menit Terjadi veremia
S : 38.50C
TTV setelah di lakukan Suhu meningkat
intervensi
TD : 110/90 Hipertermi
RR : 20X/menit
N : 72x/menit
S : 36,80C
2. Ds: -klien mengatakan Nyamuk aedes aegypti yang Mual dan muntah
merasa mual, memiliki virus dengue
-klien
mengatakan Menimbulkan respon
kurang nafsu peradangan
makan
Do: - Klien terlihat Menstimulasi medulla
lemah vomiting
- Porsi makan
yang di Factor psikologis
habiskan 1/3 (Gelisah)
piring
-
Mual dan muntah
Syok hifovolemik
27/02/202
0
Intervensi Keperawatan :
Ruang : Teratai
Nama Pasien : TN Sukono
Diagnose : DHF (Dengeu Hemoragic Fever)
No Diagnose Tujian dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Keperawatan Hasil
1 Hipertermi NOC : NIC : Fever treatment
Thermoregulation Monitor suhu sesering
Definisi : suhu tubuh Kriteria Hasil : mungkin
naik diatas rentang Suhu tubuh dalam Monitor IWL
normal rentang normal Monitor warna dan suhu
Nadi dan RR dalam kulit
Batasan Karakteristik: rentang normal Monitor tekanan darah,
kenaikan suhu Tidak ada nadi dan RR
tubuh diatas perubahan warna Monitor penurunan tingkat
rentang normal kulit dan tidak ada kesadaran
serangan atau pusing Monitor WBC, Hb, dan Hct
konvulsi (kejang) Monitor intake dan output
kulit kemerahan Berikan anti piretik
pertambahan RR Berikan pengobatan untuk
takikardi mengatasi penyebab
saat disentuh demam
tangan terasa Selimuti pasien
hangat Lakukan tapid sponge
Kolaborasipemberian
Faktor faktor yang cairan intravena
berhubungan : Kompres pasien pada lipat
- penyakit/ trauma paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
- peningkatan
Berikan pengobatan untuk
metabolisme
mencegah terjadinya
- aktivitas yang
menggigil
berlebih
- pengaruh Temperature regulation
medikasi/anastesi Monitor suhu minimal tiap 2
- ketidakmampuan/ jam
penurunan Rencanakan monitoring
kemampuan untuk suhu secara kontinyu
berkeringat Monitor TD, nadi, dan RR
- terpapar Monitor warna dan suhu
dilingkungan kulit
panas Monitor tanda-tanda
- dehidrasi hipertermi dan hipotermi
- pakaian yang tidak Tingkatkan intake cairan
tepat dan nutrisi
Selimuti pasien untuk
mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan tentang
pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan efek
negatif dari kedinginan
Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan
penanganan emergency
yang diperlukan
Ajarkan indikasi dari
hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan
volume cairan
secara aktif
- Kegagalan
mekanisme
pengaturan
PELAKSANAAN
Ruang : Cempaka
Nama Pasien : Ny. S
Diagnose : Pnemonia
. Kolaborasi antipiretik
memberikan obat Parasetamol
Hasil :
Suhu klien menurun
D. EVALUASI
Ruang : Teratai
Nama Pasien : TN Sukono
Diagnose : DHF (Dengeu Hemoragic Fever)