Anda di halaman 1dari 5

Perbedaan Intensitas Nyeri Saat Tindakan Skeling Ultrasonik

Berdasarkan Kriteria OHI-S di RSGM Universitas Sam Ratulangi

1
Deborah Karamoy
2
Damajanty H. C. Pangemanan
1
Christy N. Mintjelungan
1
Johanna Khoman

1
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: deborahkaramoy11@gmail.com

Abstract: Pain is defined as an unpleasant sensory and emotional experience related to actual
or the potential to cause tissue damage. Ultrasonic scaling is easier and more preferred to
remove calculus on the tooth surface compared to manual scaling. The Oral Hygiene Index
Simplified (OHI-S) is an index for assessing dental and oral hygiene status. This study was
aimed to obtain the differences in pain intensity during ultrasonic scaling treatment among
patients with varied OHI-S at RSGM Unsrat. This study is an analytical study using a cross
sectional analysis. There were 36 patients involved in this study, obtained by using total
sampling method. The results showed that the means of pain intensity during ultrasonic
scaling in patients with good OHI-S was 6.50%; in patients with moderate OHI-S was
18.50%; and in patients with poor OHI-S was 28.79%. The Kruskal Wallis test showed a p-
value of 0,000 for the differences in pain intensity during ultrasonic scaling. It is concluded
that there were significant differences in the pain intensity during ultrasonic scaling based on
the OHI-S criteria.
Keywords: pain, ultrasonic scaling, Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S).

Abstrak: Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau berpotensi untuk
mengakibatkan kerusakan jaringan. Skeling ultrasonik merupakan skeling yang lebih mudah
dan lebih banyak dilakukan untuk menghilangkan kalkulus pada permukaan gigi dibanding
dengan skeling manual. Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) merupakan indeks untuk
menilai status kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
intensitas nyeri saat tindakan skeling ultrasonik berdasarkan kriteria OHI-S di RSGM Unsrat.
Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Sampel diperoleh secara total
sampling yang berjumlah 36 orang. Hasil pemeriksaan menunjukkan nilai rerata intensitas
nyeri saat skeling ultrasonik dengan OHI-S baik sebesar 6,50%; dengan OHI-S sedang sebesar
18,50%; dan dengan OHI-S buruk sebesar 28,79%. Hasil uji Kruskal Wallis terhadap
perbedaan nilai rerata intensitas myeri mendapatkan nilai p=0,000. Simpulan penelitian ini
ialah terdapat perbedaan bermakna dalam intensitas nyeri saat tindakan skeling ultrasonik
berdasarkan kriteria OHI-S.
Kata kunci: nyeri, skeling ultrasonik, Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)

Nyeri merupakan salah satu alasan bagi national Association for Study of Pain
seseorang untuk datang dan melakukan (IASP) nyeri didefinisikan sebagai penga-
perawatan gigi dan mulut. Menurut Inter laman sensorik dan emosional yang tidak

44
Karamoy, Pangemanan, Mintjelungan, Khoman: Perbedaan intensitas ... 45

menyenangkan berkaitan dengan kerusakan METODE PENELITIAN


jaringan yang aktual atau berpotensi untuk Jenis penelitian yang dilakukan ialah
mengakibatkan kerusakan jaringan.1 analitik dengan menggunakan desain
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskes- potong lintang. Penelitian dilaksanakan
das) tahun 2018 menunjukkan prevalensi pada bulan April-Mei 2019 di RSGM
nasional masalah gigi dan mulut di Unsrat Manado. Populasi penelitian ini
Indonesia sebesar 57,6%. Provinsi Sula- yaitu pasien yang melakukan tindakan
wesi Utara merupakan salah satu provinsi skeling ultrasonik di Bagian Periodonsia
dengan prevalensi masalah gigi dan mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas
tertinggi ke empat di Indonesia.2 Sam Ratulangi. Metode pengambilan sam-
Kebersihan gigi dan mulut mempunyai pel yang digunakan ialah total sampling
peran yang sangat penting di bidang kese- dan yang memenuhi kriteria inklusi ber-
hatan gigi, karena kebersihan mulut yang jumlah 36 orang.
buruk terhadap seseorang dapat mengaki- Intensitas nyeri yang dimaksud dalam
batkan timbulnya berbagai penyakit baik penelitian ini yaitu respon nyeri yang
lokal maupun sistemik. Secara klinis ditampilkan oleh seorang pasien saat dila-
tingkat kebersihan mulut dinilai dengan kukan tindakan skeling dengan mengguna-
kriteria Oral Hygiene Index Simplified kan skeler ultrasonic. Dilakukan pengu-
(OHI-S). Kriteria ini dinilai berdasarkan kuran intensitas nyeri setelah dilakukan
keadaan endapan lunak (debris) dan karang skeling dengan menggunakan Wong Baker
gigi (kalkulus).3 Salah satu perawatan Pain Rating Scale untuk menilai intensitas
penyakit periodontal yaitu skeling, yang nyeri melalui ekspresi wajah yang terdiri
merupakan tindakan perawatan untuk dari enam bentuk ekspresi wajah dan diberi
menghilangkan plak, kalkulus, dan stain kode pada bentuk ekspresi wajah yang
pada permukaan mahkota dan akar gigi. sesuai dengan penelitian.
Dikenal dua metode skeling yaitu skeling Oral Hygiene Index Simplified (OHI-
manual dan skeling ultrasonik.4,5 S) digunakan untuk menilai status keber-
Intensitas nyeri yang dialami saat sihan gigi dan mulut. Penilaian skor OHI-S
skeling sulit untuk ditentukan karena setiap ialah sebagai berikut: Baik, bila nilai
orang memiliki rasa nyeri yang berbeda- berada di antara 0-1,2; sedang, bila nilai
beda. Umumnya skeling tidak terlalu me- berada di antara 1,3-3,0; buruk bila nilai
nyakitkan, tetapi beberapa orang mengang- berada diantara 3,1-6,0.6
gap skeling sangat menyakitkan terutama Instrumen dan alat penelitian yang
yang penumpukan kalkulusnya cukup digunakan dalam penelitian ini ialah lembar
banyak. Perbedaan status mengenai inten- informed consent, lembar kuesioner, alat
sitas nyeri saat skeling nantinya akan dapat tulis, dan kamera.
membantu dokter gigi maupun pasien yang Untuk mengetahui nilai OHI-S dari
akan melakukan tindakan kedokteran gigi subyek, operator memeriksa langsung
untuk dapat menangani rasa nyeri yang kebersihan rongga mulut pasien dan
ditimbulkan akibat tindakan skeling. mencatat dalam rekam medik. Peneliti
Bertolak dari hal tersebut, penulis mela- mengamati langsung ekspresi wajah saat
kukan penelitian mengenai perbedaan subyek sedang dilakukan tindakan skeling
intensitas nyeri saat tindakan skeling ultrasonik yang sesuai dengan skala pene-
ultrasonik berdasarkan kriteria OHI-S di litian ini yaitu menggunakan Wong Baker
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Pain Rating Scale, kemudian diberi kode
Sam Ratulangi (RSGM Unsrat). Pengam- centang pada lembar penilaian.
bilan subyek penelitian dilakukan di rumah Data penelitian ini diproses dengan
sakit ini karena letaknya di tengah kota editing, coding, dan entry dan dianalisis
serta jumlah pasien skeling cukup banyak menggunakan Statistical Product and
untuk diikutsertakan dalam penelitian. Service Solution (SPSS) 22. Analisis
perbedaan intensitas nyeri saat tindakan
46 Jurnal e-Gigi (eG), Volume 7 Nomor 2, Juli-Desember 2019

skeling ultrasonik berdasarkan kriteria Tabel 2 memperlihatkan perbedaan


OHI-S di RSGM Unsrat menggunakan uji intensitas nyeri saat tindakan skeling
Kruskal Wallis. ultrasonik berdasarkan kriteria OHI-S di
RSGM Unsrat. Secara keseluruhan, terlihat
HASIL PENELITIAN bahwa nilai rerata intensitas nyeri saat
Penelitian ini dilakukan di RSGM tindakan skeling ultrasonik dengan OHI-S
Unsrat yang menyelenggarakan pelayanan baik sebesar 6,50%. Nilai rerata intensitas
kesehatan gigi dan mulut sekaligus merupa- nyeri saat tindakan skeling ultrasonik
kan sarana Pendidikan Profesi Dokter Gigi dengan OHI-S sedang sebesar 18,50% dan
yang dikelola oleh Program Studi Pendi- untuk nilai rerata intensitas nyeri saat
dikan Dokter Gigi Fakultas Kedok-teran skeling ultrasonik dengan OHI-S buruk
Unsrat, yang menyediakan berbagai macam sebesar 28,79%. Hasil uji Kruskal Wallis
pelayanan perawatan gigi dan mulut. menunjukkan nilai asymp.sig 0,000
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unsrat (asymp.sig <0,05) yang berarti terdapat
beralamat di Jalan Dr. Sutomo No.3, perbedaan intensitas nyeri saat tindakan
Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, skeling ultrasonik berdasarkan kriteria
Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini OHI-S.
melibatkan 36 pasien sebagai subyek;
jumlah yang berjenis kelamin laki-laki Tabel 1. Distribusi subyek berdasarkan usia
sama banyak dengan perempuan. Usia (tahun) n %
Tabel 1 memperlihatkan distribusi sub-
20-29 13 36
yek penelitian berdasarkan usia. Yang
30-39 12 33
terbanyak ialah subyek berusia 20-29 tahun
(36%) dan yang paling sedikit berusia 40- 40-49 11 31
49 tahun (31%). Total 36 100

Tabel 2. Perbedaan intensitas nyeri saat tindakan skeling ultrasonik berdasarkan kriteria OHI-S di
RSGM Unsrat
Kategori OHI-S Nilai
Intensitas nyeri N Mean asymp.sig
baik sedang buruk
Tidak nyeri 0 0 0 0 0
Sedikit nyeri 12 0 0 12 6,50
Sedikit lebih nyeri 0 11 0 11 18,50
Lebih nyeri 0 0 13 13 28,79 0,000*
Sangat nyeri 0 0 0 0 0
Nyeri sangat hebat 0 0 0 0 0
Total 12 11 13 36
*Kruskal Wallis Test; Asymp.sig <0,05

BAHASAN Pada penelitian ini, terdapat 18 pasien


Penelitian ini dilakukan pada 36 pasien berjenis kelamin laki-laki dan 18 pasien
yang bertujuan untuk mengetahui perbe- berjenis kelamin perempuan (masing-
daan intensitas nyeri saat tindakan skeling masing 50%). Dari rerata intensitas nyeri
ultrasonik berdasarkan kriteria OHI-S di dengan perbedaan OHI-S berdasarkan jenis
RSGM Unsrat. Penilaian intensitas nyeri kelamin, didapatkan subyek laki-laki dengan
saat skeling ultrasonik dengan perbedaan intensitas nyeri kategori lebih nyeri sebesar
OHI-S dilakukan pada saat pasien sedang 16,7% sedangkan pada subyek perempuan
mdiakukan skeling ultrasonik. intensitas nyeri kategori lebih nyeri sebesar
Karamoy, Pangemanan, Mintjelungan, Khoman: Perbedaan intensitas ... 47

19,4%, yang menunjukkan terdapat perbe- buruk dibandingkan dengan katogeri


daan intensitas nyeri antara laki-laki dan lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena
perempuan. Intensitas nyeri pada perempuan penumpukan kalkulus yang banyak akan
lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki. menyebabkan rasa nyeri yang lebih akibat
Hal ini didukung dengan penelitian tindakan skeling ultrasonik tersebut.
Guzeldemir et al7 di Turki yang menyatakan Hasil penelitian ini memperlihatkan
bahwa terdapat hubungan antara jenis perbedaan intensitas nyeri saat tindakan
kelamin dengan intensitas nyeri. Demikian skeling ultrasonik berdasarkan kriteria
pula penelitian dari Yezierski yang mela- OHI-S di RSGM Unsrat. Secara kese-
porkan bahwa rasa nyeri saat perawatan luruhan, terlihat nilai rerata intensitas nyeri
dokter gigi lebih banyak terjadi pada dengan OHI-S baik sebesar 6,50%, OHI-S
perempuan.8 Penelitian dari Sanikop et al9 sedang 18,50%, dan OHI-S buruk 28,79%.
di India juga menyatakan bahwa perem- Hal ini dapat menyimpulkan yaitu bahwa
puan lebih dapat mengekspresikan rasa intensitas nyeri yang paling besar terjadi
nyeri dibandingkan laki-laki. Laki-laki pada subyek dengan OHI-S buruk. Hasil
cenderung menutupi rasa nyeri karena penelitian ini juga didukung oleh penelitian
dianggap tidak maskulin.9 oleh Sanikop et al9 yang menyatakan ada-
Hasil penelitian ini memperlihatkan nya nyeri saat skeling ultrasonik pada
bahwa intensitas nyeri dengan perbedaan pasien dengan perbedaan tingkatan OHI-S.
OHI-S berdasarkan usia dari 36 subyek Pasien dengan OHI-S baik tetap akan
menunjukkan subyek berusia 20-29 tahun merasakan nyeri, begitupun dengan OHI-S
memiliki intensitas nyeri sebesar 19,4% sedang dan OHI-S buruk tetapi dalam
dengan ketegori sedikit lebih nyeri; subyek tingkatan yang berbeda.
berusia 30-39 tahun memiliki intensitas Penyebab besarnya intensitas nyeri
nyeri sebesar 13,9%; sedangkan yang saat skeling ultrasonik dipengaruhi oleh
berusia 40-49 tahun memiliki intensitas beberapa faktor, yaitu getaran yang ditim-
lebih nyeri sebesar 19,4%; hal ini menun- bulkan oleh skeler dapat mengakibatkan
jukkan seiring bertambahnya usia, maka rasa nyeri oleh tekanan yang digunakan
semakin besar intensitas nyerinya. Hasil saat skeling. Semakin buruk OHI-S atau
penelitian ini sesuai dengan penelitian semakin buruk kebersihan rongga mulut
Guzeldemir et al7 di Turki yang menya- maka kalkulusnya akan semakin banyak
takan bahwa terdapat perbedaan antara usia yang dapat menyebabkan tekanan skeler
dan persepsi nyeri saat skeling. Hasil yang berlebih. Penelitian ini juga didukung
penelitian dari Saatchi et al10 di Iran oleh penelitian yang dilakukan oleh
melaporkan bahwa makin bertambah usia Sanikop et al9 yang menyatakan bahwa
seseorang, maka fungsi organ juga akan variasi tekanan yang dilakukan oleh
menurun, salah satunya yaitu stimulus operator pada ujung skeler ultrasonik
untuk merasakan nyeri. untuk menghilangkan kalkulus menghasil-
Dari keenam kategori tersebut, hanya kan variasi nyeri pada pasien. Panasnya
tiga kategori nyeri saja yang tampak pada skeler yang nantinya memengaruhi inten-
pengamatan ekspresi wajah subyek yang sitas nyeri saat skeling. Semakin banyak
diteliti, yaitu ekspresi wajah yang menan- kalkulus maka akan semakin lama alat
dakan intensitas nyeri kategori sedikit skeler bekerja yang akan menyebabkan
nyeri, sedikit lebih nyeri, dan kategori lebih skeler lebih panas sehingga intensitas nyeri
nyeri saat dilakukan skeling. Jumlah juga akan semakin bertambah. Selain itu,
subyek pada kategori sedikit nyeri sebesar ketajaman dari instrumen dan kalkulus
33,3%; sedikit lebih nyeri sebesar 30,6%, yang semakin banyak akan menyebabkan
dan lebih nyeri sebesar 36,1%. Hal ini terjadi resesi gingiva. Penelitian Shaju et
berarti intensitas nyeri katogeri lebih nyeri al11 menunjukkan terdapat perbedaan nyeri
paling banyak dialami pada skeling saat tindakan skeling dengan pemakaian
ultrasonik pada subyek dengan OHI-S alat skeling yang berbeda. OHI-S buruk
48 Jurnal e-Gigi (eG), Volume 7 Nomor 2, Juli-Desember 2019

membutuhkan waktu lebih lama untuk 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kese-
dilakukan prosedur skeling dan tekanan hatan. Hasil Utama Riskesdas 2018.
lebih banyak untuk menghilangkan kalku- Jakarta: Kemenkes RI 2018; h. 93-6.
lus yang banyak tersebut. 3. Basuni, Cholil, Putri D. Gambaran Indeks
Selain rasa nyeri yang ditimbulkan, Kebersihan Mulut Bedasarkan Tingkat
Pendidikan Masyarakat di Desa
skeling ultrasonik memiliki keuntungan Guntung Ujung Kabupaten Banjar.
dalam pembersihan karang gigi, seperti Dentino. 2014;2(1):19.
penggunaan waktu yang lebih efisien, lebih 4. Krismariono A. Prinsip-prinsip Dasar Scaling
ergonomis, dan modifikasi desain dari dan Root Planning dalam Perawatan
ujung alat dapat meningkatkan akses untuk Periodontal. Periodontic Journal. 2009;
beberapa area termasuk furkasi.11 Hasil 1(1):30-4.
penelitian Shaju et al11 memperlihatkan 5. Nirola A, Batra P, Kaur S. Comparison of
bahwa skeling dengan menggunakan skeler nonsurgical periodontal therapy with
ultrasonik membuat permukaan gigi yang hand scaler, conventional ultrasonic
telah diskeling lebih halus tanpa menghi- scaler, and vector ultrasonic system in
patients with generalized chronic
langkan jaringan keras gigi. Pada ujung alat
periodontitis. Indian Journal of Dental
ultrasonik terdapat semprotan air yang Sciences 2016;8(4):226.
bertujuan untuk menghilangkan panas yang 6. Herijulianti, E, Indriani TS, Artini S.
umumnya terjadi akibat getaran ultra- Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta:
sonik, selain itu juga berfungsi sebagai EGC, 2001; p, 101-8.
pembersih permukaan gigi. Skeling ultra- 7. Guzeldemir E, Oygar U, Cilasun U. Pain
sonik telah terbukti efektif untuk menghi- perception and anxiety during scaling
langkan kalkulus supragingiva dan plak in periodontally healty subjects. J
subgingiva baik yang melekat maupun Periodontol. 2009;79:2247-55.
yang tidak melekat, serta menghilangkan 8. Yezierski RP. The effect on pain
toksin dari permukaan akar dan mengu- sensitivity: Preclinical Student. Pain
rangi kedalaman poket.12 Medicine 2012:13(2):27-36.
9. Sanikop S, Agrawal P, Patil S. Relationship
SIMPULAN between dental anxiety and pain
perception during scaling. J Oral Sci.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
2011;53(3):341-8.
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
10. Saatchi M, Abtahi M, Mohammadi G,
bermakna pada intensitas nyeri saat Mirdamadi M, Binandeh E. The
tindakan skeling ultrasonik berdasarkan prevalence of dental anxiety and fear in
kriteria OHI-S. patients referred to Isfaham dental
Perlu dilakukan penelitian lanjut untuk school. Dental Res J. 2015;12(3):248-
melihat perbedaan intensitas nyeri saat 53.
tindakan skeling ultrasonik berdasarkan 11. Shaju P, Amirishetty R, Zade M. Factors
kriteria OHI-S menggunakan lokasi berbe- influencing pain experienced during
da, misalnya di tempat praktik dokter gigi. scaling and root planing: A correlative
Operator sebaiknya memberitahukan terle- pilot trial. J Periodonta Implant Dent.
2011;3:8-12.
bih dahulu bahwa saat sedang melakukan
12. Chatterjee A, Baiju S, Bose S, Shetty S.
tindakan skeling akan terasa nyeri. Clinical uses and benefits of ultrasonic
scalers as compared to curetes: A
DAFTAR PUSTAKA review. J Oral Health & Community
1. Kumar KH, Elavarasi P. Definition of pain Dent. 2013;7(2):108-13.
and classification of pain disorders.
JCRI. 2016;3(3):87-8.

Anda mungkin juga menyukai