Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menduduki peringkat yang tinggi, menurut data WHO pada tahun 2007
mengenai pasien dengan usia lebih dari 65 tahun, dan sekitar 6-10%
lebih banyak mengenai laki-laki dari pada wanita. Pada tahun 2030
juta jiwa di dunia. Gagal jantung juga menjadi masalah khas utama
Indonesia.
(Miller,1997).
A. Rumusan Masalah
CHF?
B. Tujuan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
I. KONSEP MEDIS
A. Definisi
2013)
jaringan.
pulmonari.
a. FisiologiKardiovaskuler
seluruh tubuh.
2 lapisan yaitu:
sternoperikardial.
a) Siklus jantung
b) Curah Jantung
C. Klasifikasi
keluhan.
D. Etiologi
inflamasi.
kontraktilitas menurun
menurun.
E. Pathofisiologi
gagalan gagal jantung kanan atau gagal jantung kiri. Pada gagal
Pada gagal sisi kiri, ventrikal kiri tidak stabil untuk memompa darah
(syaifuddin, 2011).
F. Manifestasi klinik
a. Tanda dominan :
(PND)
b) Batuk
terjadi
dengan baik
e) Nokturia
f) Kelemahan
a) Pusing
b) Kelelahan
d) Ekstrimitas dingin
G. Pemeriksaan Penunjang
CI,ureum,gula darah).
H. Penatalaksanaan
b) Oksigenasi
b. Terapi farmakologi
oedema.
b) Terapi deuritic
I. Komplikasi
J. Patways
Gagal jantung
Intoleransi
aktifitas
A. Pengkajian
a. Pengkajian Primer
a) Airway :
b) Breathing :
beberapa bantal
c) Circulation :
b. Pengkajian Sekunder
a) Aktifitas/istirahatKeletihan,
tersinggung
c) Eliminasi
d) Makanan/cairan :
umum, dll
e) Hygiene :
kurang.
f) Neurosensori :
mudah tersinggung.
g) Nyeri/kenyamanan :
gelisah.
paru
C. Intervensi
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN DAN KH INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Ganguan Setelah dilakukan Airway management
tindakan keperawatan a. Buka jalan, gunakan teknik
pertukaran gas
selama 1 x 24 jam chin lift atau jaw thurst bila
berhubungan
diharapkan Gangguan perlu
dengan tekanan pertukaran gas terpenuhi b. Posisikan pasien untuk
1 (sangat tegangu), 2 memaksimalkan ventilasi
kapiler paru
(banyak tergangu), 3 c. Identifikasi pasien perlunya
(cukup tergangu), 4 pemasangan alat jalan nafas
(sedikit tergangu), 5 (tidak d. Pasang mayo bila perlu
tergangu) dengan Kriteria e. Lakukan fisioterapi dada bila
Hasil : perlu
a. Mendemonstrasikan f. Keluarkan secret dengan
peningkatan ventilasi batuk atau suction
dan oksigenasi yang g. Auskultasi suara nafas catat
BAB III
RESUME KASUS
I. Identitas Klien
Nama : Tn”H”
Umur : 30 Thn
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan : Anak
TD : 90/70 mmHg
P : 29 x/i
N : 96 x/i
S : 390C
Infus RL 20 Tetes/menit
O2 10 liter/menit
Paracitamol
B. RIWAYAT KESEHATAN
C. RIWAYAT AMPLE
menstruasi terakhir:
Tindakan prehospital :
IV Line √ tdk ya
√
medication ya √ tdk
D. PEMERIKSAAN PRIMER
benda asing.
mungkin
Respirasi : 32x/m
Krepitasi : ya tdk √
Suara nafas
Saturasi O2 : 99 %
lainnya √
Assesment : pemasangan O2
regular √ irregular
Suhu :
daerah: akral
Assesment : -
Resusitasi : -
Re-evaluasi : -
TRAUMA SCORE
1. FREKUENSI PERNAFASAN
10-25 =4
25-35 =3
1. RIWAYAT KESEHATAN
seperti pasien.
2. Pemeriksaan Fisik
KEPALA
a. Kulit kepala : Bentuk kepala bulat, tidak ada lesi
dikepala, rambur berwarna putih, lurus,
distribusi merata, tidak terdapat oedema
b. Mata : Kedua mata klien simetris, konjungtiva
pucat, pupil isokor, diameter kanan kiri
2mm/2mm, reaksi cahaya +/+.
c. Telinga : Kedua telinga simetris lengkap dan
terdapat kedua lubang telinga, tidak ada
lesi, terdapat serumen, tidak terdapat
pengeluaran darah atau cairan.
d. Hidung : Posisi septum nasal simetris, tidak
Terdapat pernafasan cuping hidung,
tidak terdapat pengeluaran lendir atau
darah, terpasang oksigen 5 liter per
menit dengan nasal kanul.
e. Mulut dan gigi : mukosa bibir pucat, gigi Pasien tidak
f. Wajah : pucat
LEHER
a. Pemeriksaan Penunjang
b) Laboraturium
F. DATA FOKUS
G. ANALISA DATA
DO :
Gagal jantung
a. pasien nampak sesak
b. pasien nampak sulit
Gagal pompa
bernafas ventrikel kiri
c. nampak mukosa bibir pucat
d. bunyi npas mengi
e. dispnea Forward failure
k. pasien nampak
menggunakan nasal canule Back failure
10L
LVED naik
TTV:
TD: 90/70 mmHg
Tekanan vene pulmonalis
N:96 X/i
P:32 X/i
S:39°c tekanan kapiler paru
fatique
intoleransi aktifitas
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
No. TGL DITEMUKAN TGL TERATASI
KEPERAWATAN
1 Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan -
26/01/2019
perubahan membrane
alveolar-kapiler
2
Intolerasi aktifitas -
26/01/2019
berhubungan dengan
suplai oksigen.
I. INTERVENSI
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN DAN KH INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Ganguan Setelah dilakukan Airway management
tindakan keperawatan j. Posisikan pasien untuk
pertukaran gas
selama 1 x 24 jam memaksimalkan ventilasi
berhubungan
diharapkan Gangguan k. Identifikasi pasien perlunya
dengan perubahan pertukaran gas terpenuhi pemasangan alat jalan nafas
1 (sangat tegangu), 2 l. Auskultasi suara nafas catat
membrane
(banyak tergangu), 3 adanya suara tambahan
alveolar-kapiler
(cukup tergangu), 4 m. Atur intake untuk cairan
DS : (sedikit tergangu), 5 (tidak mengoptimalkan
c. pasien tiba-tiba tergangu) dengan Kriteria keseimbangan
sesak saat Hasil : n. Monitor respirasi dan status
bernafas/sulit e. Mendemonstrasikan O2
bernafas peningkatan ventilasi Respiratory monitoring
d. pasien pusing dan oksigenasi yang e. Monitor rata – rata
terus menerus adekuat 3 menjadi 4 kedalaman, irama dan usaha
f. Memelihara respirasi
DO :
kebersihan paru dan f. Catat pergerakan dada, amati
f. pasien nampak
bebas dari tanda kesimetrisan, penggunaan
sesak
distress pernapasan 2 otot tambahan, retraksi otot
g. pasien nampak
menjadi 3 supraclavicular dan
sulit bernafas
g. Mendemonstrasikan intercostals
h. nampak
batuk efektif dan suara g. Monitor suara nafas seperti
mukosa bibir
nafas yang bersih, dengkur
pucat
tidak ada sianosis dan h. Monitor pola nafas :
i. nafas terdengar
dyspneu 2 menjadi 3 bradipena, takipena,
vesicular
h. Tanda – tanda vital kussmaul, hiperventilasi,
V= 3
J. IMPLEMENTASI
H:
Gerakan paru saat
inspirasi dan
ekspirasi sama, pasien
menggunakan otot
bantu nafas, terdapat
retraksi dinding dada
4. Monitor suara nafas
seperti dengkur
H:
Tidak ada suara seperti
dengkur, suara napas
P:
Pertahankan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ump.ac.id/1411/3/LUJI%20MIATI%20BAB%20II.pdf