Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Iqbal Nuari Fitra

Nim : 710016161
Kelas : 02
Tugas ringkasan Jurnal

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa

PENDAHULUAN
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk (distrursi) secara permanen.
Fluida dapat berupa cairan atau gas pada suhu tertentu dan tekanan tertentu. Perilaku zat cair
yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah fluida itu berada dibawah pengaruh
bidang batas atau tidak. Fluida zat cair yang mengalir melalui sebuah pipa dengan panjang
tertentu menyebabkan terjadinya kerugian energy berupa penurunan tekanan (preddure
energy) disebabkan oleh mayor loss akibat gesekan sepanjang dinding pipa maupun minor
losses akibat perubahan bentuk local saluran pipa dan juga tergantung besar koefisien gesek
pipa tersebut. Oleh karena itu percobaan aliran fluida di harapkan dapat memberikan
gambaran system aliran fluida dalam pipa dan dapat mempelajari factor apa saja yang dapat
mempengaruhi aliran fluida.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memberikan gambaran secara eksperimental
tentang analisi aliran fluida pada suatu system perpipaan untuk menghitung friction loss.
Prosedur penggunaan dengan melakukan valve set yaitu dengan mengisi tangki hingga
penuh, kemudian menyalakan pompa dan mengkalibrasi flow meter. Lalu mengulang lagi
percobaan untuk berbagai laju alir.

LANDASAN TEORI
Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena
kemampuan nya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul dalam
fluida jauh lebih kecil dari ikatan molekul dalam zat padat, akibatnya fluida mempunyai
hambatan yang relatif kecil pada perubahan bentuk karena gesekan. Sifat – sifat dasar fluida
yaitu : kerapatan (density) p, (specific gravity)(s.g), tekanan (pressure) P, kekentalan
(viscosity).
Bilangan Reynold
Geankoplis Menyebutkan bilangan Reynold merupakan bilangan yang tak berdimensi yang
dapat membedekan suatu aliran dinamakan laminer, transisi, dan turbulen.
1. Aliran laminer
Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan– lapisan atau
lamina–lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Aliran laminar ini mempunyai nilai
bilangan Reynoldsnya kurang dari 2300 (Re < 2300).
2. Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran turbulen. Keadaan peralihan
ini tergantung pada viskositas fluida, kecepatan dan lain-lain yang menyangkut geometri aliran
dimana nilai bilangan Reynoldsnya antara 2300 sampai dengan 4000 (2300<Re<4000) .
3. Aliran Turbulen
Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida
sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala
yang sangat besar. Dimana nilai bilangan Renoldnya lebih besar dari 4000 (Re>4000).
Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernouli ideal adalah alirannya konstan sepanjang lintasan dan mengabaikan segala
kerugian yang terjadi dalam lintasan fluida.

METODELOGI PERCOBAAN
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental yaitu melakukan
pengukuran langsung dan tak langsung. Peralatan yang digunakan seperti gambar dibawah.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu sistem perpipaan dan kelengkapan nya
yang terdiri dari elbow, gate valve, globe valve, tee, flowmeter, dan pompa. Bahan yang
digunakan air.
Prosedur Percobaan
Pertama mengecek kondisi pompa dan sistem perpipaan, jika semua baik lanjut dengan
mengisi tangki dengan air hingga penuh, kemudian melakukan valve set pada sistem
perpipaan, lalu menghidupkan pompa dan mengalirkan nya ke seluruh sistem perpipaan.
Selanjutnya, mengkalibrasi flowmeter, kalibrasi dilakukan dengan bukaan valve 1 sampai
valve 7, ini dilakukan untuk menentukan laju air dan keceptan fluida. Setelah itu, dilakukan
percobaan untuk menentukan friction loss dengan melakukan pengukuran beda tekanan fluida
menggunakan manometer raksa.
Hasil Percobaan
Pada percobaan ini dilakukan kalibrasi laju air fluida menggunakan flowmeter. Fluida
yang digunakan yaitu air. Air dialirkan dari tangki melalui sistem perpipaan seperti gambar
dibawah. Pipa yang digunakan pada kalibrasi berdiameter 0.5 inch kemudian dialirkan
melewati flowmeter pada pipa berukuran 1.25 inch. Kalibrasi dilakukan dengan cara
menghitung waktu yang dibutuhkan untuk air mengalir melewati flowmeter sebanyak 0.005
m3. Pengambilan data dilakukan sebanyak tujuh kali dengan variasi bukaan valve 1 sampai 7
kalibrasi dilakukan untuk jenis bukaan yang akan digunakan sebagai variasi dalam percobaan
untuk menentukan laju alir fluida. Dari 7 data dipilih 3 sebab laju alir meningkat seiring
dengan bertambahnya bukaan valve.

Gambar . Skema instalasi aliran fluida


Pengaruh Diameter Pipa Terhadap Friction loss
Pada Percobaan ini dilakukan perhitungan friction loss baik teori maupun actual
berdasarkan diameter terhadap besar friction loss yang dihasilakan.
Variasi diameter pipa yang digunakan pada percobaan ini yaitu 0.5 in, 0.75 in dan 1 in
dengan panjang pipa 0.6 m. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa baik teori maupun
actual memiliki nilai friction loss yang semakin kecil seiring dengan bertambahnya diameter
pipa. Data tersebut telah sesuai dengan teori yang ada bahwa nilai friction berbanding terbalik
dengan diameter. Sehingga semakin besar diameter maka friction loss akan semakin kecil dan
sebaliknya.

Kesimpulan
Dari hasil percobaan aliran fluida dapat disimpulkan bahwa sifat- sifat fluida adalah
densitas, viskositas, laju alir serta friction loss. Semakin besarnya perubahan panjang pipa
dan kecepatan aliran akan memperbesar nilai frictionnya. Sedangkan dengan semakin besar
diameter pipa akan memperkecil nilai frictionnya. Untuk pengaruh fitting pada rangkaian
akan menyebabkan nilai friction semakin besar seiring dengan semakin banyaknya
kelengkapan pipa dan kerja pompa dipengaruhi oleh energy kinetic, energy potensial, beda
tekan, dan kalor.

Anda mungkin juga menyukai