NIM : 8206176003
Selamat Ujian
JAWABAN
1. Rencana judul topik penelitian saya adalah Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa
dengan menggunakan Instrumen Nature of Science Literacy Test.
2. Hasil yang diperoleh dari PISA pada tahun 2015, Indonesia berada pada peringkat 40
dari 45 negara peserta dengan skor 406 (skor rata-rata ideal 500) [4]. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah instrumen yang digunakan oleh lembaga
tersebut bersifat universal karena diterapkan di berbagai negara, sehingga siswa Indonesia
mengalami kesulitan jika soal yang dihadapi tidak sesuai dengan konteks atau
pembelajaran yang dilakukan di Indonesia. Namun demikian, hal ini juga harus disikapi
dengan baik agar siswa Indonesia dapat bersaing di level internasional. Oleh karena itu
diperlukan kemampuan literasi sains yang harus ditingkatkan.
DEDUKSI INDUKSI
Globalisasi ditandai dengan Literasi Sains di Indonesia digolongkan
meningkatnya kemajuan dalam Sains dan masih rendah, hal ini terlihat dari hasil
teknologi, yang turut membawa beberapa penilaian PISA (Programme for
dampak positif dalam kehidupan, dan di International Student Assesment) yang
sisi lain juga menimbulkan masalah yang diselenggarakan oleh OECD (Organization
kompleks. Kehidupan global for Economic Cooperation and Development)
membutuhkan sumber daya manusia yang menunjukkan bahwa peringkat literasi Sains
ulet dan memiliki kemampuan untuk siswa Indonesia pada tahun 2012 berada di
berpikir jernih serta kritis tentang masalah, urutan ke 64 (dari 65 negara) dan tahun 2015
fakta, dan fenomena di sekitarnya. Untuk berada di urutan ke 62 (dari 70 negara).
memelihara sumber daya manusia yang
berkualitas, kita perlu meningkatkan
kualitas pendidikan. Ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang pesat
belakangan ini. Fakta-fakta ini sangat dan
langsung mendorong kemajuan
pendidikan, terutama pendidikan Sains
dan teknologi. Menghasilkan pendidikan
yang berkualitas adalah jaminan untuk
dapat bertahan dan hidup dalam
kemakmuran di era globalisasi.
Di dunia industri,
keterampilan membaca secara teknis dapat
diterima begitu saja. Tetapi persyaratan
literasi telah bergeser ke arah membaca
dengan kapasitas untuk mengidentifikasi,
memahami, menafsirkan, membuat, dan
mengkomunikasikan pengetahuan,
menggunakan bahan tertulis yang terkait
dengan berbagai situasi dalam konteks
yang berubah. Keterampilan ini sekarang
telah menjadi satu persyaratan yang
universal untuk sukses di dunia industri
(Schleicher, 2010).