Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SARTIKA WAHYUNI SAMOSIR

NIM : 8206176003

Final Filsafat Ilmu

1. Tuliskan rencana judul topik penelitian saudara?


2. Uraikan latar belakang Masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian rencana
penelitian saudara
3. Uraikan apa yang menjadi variabel rencana penelitian saudara?
4. Uraikan dengan lengkap aspek kebenaran koheren, korespondensi dan pragmatis rencana
peneltian saudara
5. Uraikan dengan lengkap aspek pendekatan berfikir deduksi dan induksi pada rencana
penelitian saudara
6. Uraikan dengan lengkap aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi rencana penelitian
saudara?

Selamat Ujian
JAWABAN
1. Rencana judul topik penelitian saya adalah Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa
dengan menggunakan Instrumen Nature of Science Literacy Test.
2. Hasil yang diperoleh dari PISA pada tahun 2015, Indonesia berada pada peringkat 40
dari 45 negara peserta dengan skor 406 (skor rata-rata ideal 500) [4]. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah instrumen yang digunakan oleh lembaga
tersebut bersifat universal karena diterapkan di berbagai negara, sehingga siswa Indonesia
mengalami kesulitan jika soal yang dihadapi tidak sesuai dengan konteks atau
pembelajaran yang dilakukan di Indonesia. Namun demikian, hal ini juga harus disikapi
dengan baik agar siswa Indonesia dapat bersaing di level internasional. Oleh karena itu
diperlukan kemampuan literasi sains yang harus ditingkatkan.

3. Variabel bebas : Kemampuan Literasi Sains


Variabel Terikat : Menggunakan Instrumen NoSLiT

4. Aspek kebenaran koheren, korespondensi dan pragmatis

KOHEREN KORESPONDENSI PRAGMATIS


Di dunia industri, Literasi Sains di Indonesia a) Bagi siswa,
keterampilan membaca digolongkan masih rendah, mengembangkan pencapaian
secara teknis dapat diterima hal ini terlihat dari hasil kemampuan literasi Sains.
begitu saja. Tetapi penilaian PISA (Programme b) Bagi guru,
persyaratan literasi telah for International Student memberikan informasi
bergeser ke arah membaca Assesment) yang mengenai kemampuan
dengan kapasitas untuk diselenggarakan oleh OECD literasi Sains sehingga dapat
mengidentifikasi, memahami, (Organization for Economic digunakan sebagai umpan
menafsirkan, membuat, dan Cooperation and balik untuk lebih
mengkomunikasikan Development) menunjukkan meningkatkan kemampuan
pengetahuan, menggunakan bahwa peringkat literasi literasi siswa. Melalui
bahan tertulis yang terkait Sains siswa Indonesia pada evaluasi terhadap metode
dengan berbagai situasi tahun 2012 berada di urutan pembelajaran maupun
dalam konteks yang berubah. ke 64 (dari 65 negara) dan instrumen tes yang diberikan
Keterampilan ini sekarang tahun 2015 berada di urutan pada siswa.
telah menjadi satu ke 62 (dari 70 negara).
persyaratan yang universal
untuk sukses di dunia
industri

5. Aspek pendekatan berfikir deduksi dan induksi

DEDUKSI INDUKSI
Globalisasi ditandai dengan Literasi Sains di Indonesia digolongkan
meningkatnya kemajuan dalam Sains dan masih rendah, hal ini terlihat dari hasil
teknologi, yang turut membawa beberapa penilaian PISA (Programme for
dampak positif dalam kehidupan, dan di International Student Assesment) yang
sisi lain juga menimbulkan masalah yang diselenggarakan oleh OECD (Organization
kompleks. Kehidupan global for Economic Cooperation and Development)
membutuhkan sumber daya manusia yang menunjukkan bahwa peringkat literasi Sains
ulet dan memiliki kemampuan untuk siswa Indonesia pada tahun 2012 berada di
berpikir jernih serta kritis tentang masalah, urutan ke 64 (dari 65 negara) dan tahun 2015
fakta, dan fenomena di sekitarnya. Untuk berada di urutan ke 62 (dari 70 negara).
memelihara sumber daya manusia yang
berkualitas, kita perlu meningkatkan
kualitas pendidikan. Ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang pesat
belakangan ini. Fakta-fakta ini sangat dan
langsung mendorong kemajuan
pendidikan, terutama pendidikan Sains
dan teknologi. Menghasilkan pendidikan
yang berkualitas adalah jaminan untuk
dapat bertahan dan hidup dalam
kemakmuran di era globalisasi.
Di dunia industri,
keterampilan membaca secara teknis dapat
diterima begitu saja. Tetapi persyaratan
literasi telah bergeser ke arah membaca
dengan kapasitas untuk mengidentifikasi,
memahami, menafsirkan, membuat, dan
mengkomunikasikan pengetahuan,
menggunakan bahan tertulis yang terkait
dengan berbagai situasi dalam konteks
yang berubah. Keterampilan ini sekarang
telah menjadi satu persyaratan yang
universal untuk sukses di dunia industri
(Schleicher, 2010).

6. aspek ontologi, epistemologi, aksiologi


a. Ontologi
 Realita :
Literasi Sains di Indonesia digolongkan masih rendah, hal ini terlihat
dari hasil penilaian PISA (Programme for International Student Assesment)
yang diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic Cooperation
and Development) menunjukkan bahwa peringkat literasi Sains siswa
Indonesia pada tahun 2012 berada di urutan ke 64 (dari 65 negara) dan tahun
2015 berada di urutan ke 62 (dari 70 negara).
 Latar Belakang
Di dunia industri, keterampilan membaca secara teknis dapat diterima
begitu saja. Tetapi persyaratan literasi telah bergeser ke arah membaca dengan
kapasitas untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, membuat, dan
mengkomunikasikan pengetahuan, menggunakan bahan tertulis yang terkait
dengan berbagai situasi dalam konteks yang berubah. Keterampilan ini
sekarang telah menjadi satu persyaratan yang universal untuk sukses di dunia
industri
 Rumusan Masalah
Bagaimanakah kemampuan literasi Sains siswa diukur menggunakan
instrumen NOSLiT?
 Kajian Teoritis
Sains dalah serapan dari kata Bahasa Inggris Science yang diambil dari
Bahasa Latin Sciencia yang berarti Pengetahuan (Poedjiadi, 2010: 1). Selain
itu, Bundu (2006: 9) mendefinisikan Sains secara harfiah yang berasal dari
kata natural science. Natural artinya alamiah dan berhubungan dengan alam,
sedangkan science artinya ilmu pengetahuan, sehingga natural science
memiliki arti ilmu pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam.
Secara terperinci Chiappetta dan Koballa (2010: 105) mendefinisiskan
hakikat sains adalah sebagai a way of thinking, a way of investigating, a body
of knowledge, dan interaksinya dengan teknologi dan masyarakat. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sains terdapat dimensi
cara berpikir, cara investigasi, bangunan ilmu dan kaitannya dengan teknologi
dan masyarakat.
b. Epistemologi
 Rumusan Masalah
Bagaimanakah kemampuan literasi Sains siswa diukur menggunakan
instrumen NOSLiT?
 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2009), penelitian kuantitatif
deskriptif merupakan penelitian yang memperoleh data dari sampel populasi
penelitian yang dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan
untuk mendeskripsikan secara sistematis tentang fakta dan karakter dari
populasi tertentu.
 Analisis Data. Data yang diperoleh dari setiap objek penelitian selanjutnya
diolah untuk menghasilkan kesimpulan yang bersifat kuat. Dalam hal ini
jenis data yang digunakan adalah test dengan menggunakan Instrumen Soal
NOSLiT yang dikombinasikan dengan CRI. Data berupa statistik seperti
persentase dapat dihitung jika diperlukan untuk memperjelas rincian
spesifik tentang fenomena dalam penyelidikan (Fraenkel & Wallen, 2006).
Data yang terkumpul setelah dianalisis kemudian diinterpretasikan atau
ditafsirkan dan dideskripsikan agar kesimpulan-kesimpulan penting dapat
ditangkap.
c. Aksiologi
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan tentang literasi Sains dan kemampuan ilmiah baik
bagi peneliti, guru maupun pengelola pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa, mengembangkan pencapaian kemampuan literasi Sains.
b) Bagi guru, memberikan informasi mengenai kemampuan literasi Sains
sehingga dapat digunakan sebagai umpan balik untuk lebih meningkatkan
kemampuan literasi siswa. Melalui evaluasi terhadap metode pembelajaran
maupun instrumen tes yang diberikan pada siswa.
c) Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan referensi ataupun sebagai
bahan pertimbangan untuk penelitian sejenis.
3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan literasi Sains
siswa berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen NOSLiT.

Anda mungkin juga menyukai