Anda di halaman 1dari 2

"Kau yakin, Josar?" Tatapannya benar-benar langsung dan menusuk.

"Paduka, percayalah padaku..." Pemuda itu hampir tidak bisa menahan diri ketika berbicara. Dia
menghampirinya dan berhenti di dekat meja tempat Abgar menulis.

"Aku percaya padamu, Josar, aku percaya. Kau adalah temanku yang paling setia, dan begitulah
adanya sejak kita masih kanak-kanak.

Kau tidak pernah mengecewakanku, Josar, tetapi keajaiban-keajaiban yang dikisahkan tentang
orang Yahudi ini sangat aneh hingga aku takut keinginanmu untuk menolongku telah
mengacaukan akal sehatmu."

"Paduka, kau harus memercayaiku, karena hanya mereka yang percaya pada orang Yahudi inilah
yang akan diselamatkan. Aku sudah melihat seorang laki-laki buta yang, ketika Yesus
menyentuhkan jemarinya pada mata laki-laki itu, memperoleh kembali penglihatannya.

Aku sudah melihat seorang laki-laki lumpuh, yang kedua kakinya tidak bisa bergerak,
menyentuh pinggiran tunik Yesus dan kulihat Yesus menatap laki-laki itu dengan ramah dan
mengajaknya berjalan. Dan yang membuat semua orang takjub, laki-laki itu berdiri dan kedua
kakinya bisa menahan badannya sebagaimana kedua kakimu, Paduka, menahan badanmu. Aku
sudah melihat seorang perempuan miskin yang menderita kusta mengamati orang Nazaret ini
sambal bersembunyi dalam bayang-bayang di jalan, karena semua orang menghindarinya, namun
Yesus menghampirinya dan berkata kepadanya, 'Kau sudah sembuh,' dan perempuan itu, masih
tidak percaya, berteriak, 'Aku sembuh, aku sembuh!' Karena memang benar wajahnya kembali
seperti wajah manusia lagi, dan keduatangannya, yang sebelumnya dia sembunyikan agar tak
terlihat, utuh kembali.

The king laid down his pen and turned his eyes toward a young man of his own age,
waiting motionless and respectful at the far end of the room.
"You are certain, Josar?" The king's gaze was direct and piercing.
"My lord, believe me. . . ." The young man could barely hold himself back as he spoke. He
approached the king and stopped near the table at which Abgar had been writing.

"I believe you, Josar, I believe you. You are the most faithful friend I have, and so you
have been since we were boys. You have never failed me, Josar, but the wonders that are told of
this Jew are so passing strange that I fear your desire to aid me may have confounded your
senses."

"My lord, you must believe me, for only those who believe in the Jew are saved. I have
seen a blind man, when Jesus brushed his fingers over the man's dead eyes, recover his sight. I
have seen a lame man, whose legs would not move, touch the hem of Jesus' tunic and have seen
Jesus gaze sweetly upon him and bid him walk, and to the astonishment of all, the man stood and
his legs bore him as your legs, sire, bear you. I have seen a poor woman suffering from leprosy
watch the Nazarene as she hid in the shadows of the street, for all men fled her, and Jesus
approached her and said to her, 'You are cured,' and the woman, incredulous, cried, 'I am healed,
I am healed!' For indeed her face became that of a human once more, and her hands, which
before she hid from sight, were whole.

Anda mungkin juga menyukai