PENDAHULUAN
1
BAB II
PERTUMBUHAN GIGI SUSU ANAK
2
2. Usia 3 – 8 bulan : Gigi Susu Pertama Muncul
Pada umumnya bayi mulai tumbuh gigi rata-rata pada usia 6 bulan.
Namun tingkat pertumbuhan bayi yang berbeda-beda memungkinkan ada
kejadian dimana bayi berusia 3 bulan sudah mulai menampakkan giginya.
Atau bisa jadi juga si bayi tidak menampakkan giginya hingga berusia 8
bulan. Pada rentang usia 3 hingga 8 bulan ini, gigi susu pertama yang akan
muncul adalah gigi seri tengah bawah. Biasanya akan langsung muncul
sepasang gigi seri tersebut perlahan-lahan sehingga sering disebut dengan
istilah erupsi gigi. Setelah sepasang gigi seri bawah muncul, selanjutnya akan
muncul sepasang gigi seri tengah atas.
Pada kebanyakan kasus erupsi gigi, banyak bayi yang akan mengalami
demam dan rewel. Hal ini tidak masalah karena merupakan proses yang
alami. Bayi akan merasakan nyeri dan gatal pada gusinya. Saat-saat seperti
ini, bisa dibantu untuk meringankan gejalanya dengan mengusap gusi bayi
dengan handuk kecil yang sudah dicelupkan pada air dingin atau memberinya
teether yang telah dibekukan di lemari es. Rasa dingin dari handuk dan
teether beku ini akan meringankan nyeri dan gatal pada gusi bayi.
3
5. Usia 16 – 24 bulan : Pertumbuhan Gigi Taring dan Munculnya Geraham
Pada usia 16 hingga 22 bulan, gigi taring akan mulai tumbuh. Biasanya
yang muncul lebih dahulu adalah gigi taring atas. Pertumbuhan gigi taring
atas ini akan dilanjutkan oleh gigi taring bawah pada usia 17 hingga 24 bulan.
Setelah genap berusia 2 tahun, umumnya anak sudah memiliki gigi seri
lengkap dan gigi taring lengkap.
Di masa ini pula, gigi geraham akan mulai tumbuh untuk membantu anak
mengunyah makanan dengan lebih halus. Pertama akan muncul gigi geraham
kecil yang muncul di sebelah taring, setelah itu menyusul kemudian gigi
geraham besar setelahnya. Gigi geraham besar sangat penting untuk
menghancurkan makanan dan melumatnya hingga mudah ditelan dan dicerna.
Pertumbuhan gigi susu ini bisa saja sedikit terlambat atau lebih cepat dari
perkiraan pada umumnya dan hal ini tidak menjadi masalah. Asupan gizi dan
kondisi kesehatan anak juga turut menentukan kapan gigi susu mulai muncul dan
tumbuh sempurna. Namun apabila sangat terlambat pertumbuhannya, akan lebih
baik jika dikonsulkan kepada ahlinya yaitu dokter gigi atau dokter gigi spesialis
anak.
4
BAB III
MASALAH-MASALAH GIGI SUSU
Gigi susu anak tidak terlepas dari masalah gigi. Masalah-masalah ini bisa
timbul karena kurangnya kontrol orang tua atau berbagai sebab lainnya. Oleh
karena itu, sebaiknya masalah-masalah yang sering muncul pada gigi susu ini
harus diketahui oleh orang tua agar bisa dilakukan tindakan pencegahannya sedini
mungkin.
1. Gigi Berubah Warna
Ada banyak faktor penyebab gigi bisa berubah warna. Faktor yang paling
sering ditemukan sebagai penyebabnya adalah malas sikat gigi atau anak
tidak melakukannya dengan benar. Selain itu, makan makanan tertentu
yang dikonsumsi secara rutin dan terus menerus juga bisa menyebabkan
perubahan warna gigi. Biasanya perubahan warna ini ditandai dengan gigi
yang mulai menguning atau kecoklatan.
2. Gigi Sensitif
Masalah gigi sensitif juga tidak luput dialami oleh anak-anak. Penyebab
utama gigi sensitif adalah kerusakan enamel yang melindungi bagian
terluar gigi. Kerusakan enamel ini adalah akibat dari asam yang diproduksi
oleh bakteri-bakteri di mulut saat anak tidak menyikat gigi. Gigi sensitif
membuat anak rewel karena merasa nyeri saat-saat tertentu. Biasanya rasa
nyeri ini muncul saat si anak memakan makanan panas atau dingin.
3. Gigi Berlubang
Gejala gigi sensitif pada anak seringkali jadi awal bagi masalah gigi yang
lebih serius yaitu masalah gigi berlubang. Beberapa makanan yang patut
diwaspadai adalah permen, coklat dan lainnya. Jangan biasakan anak
untuk tiduran sambil meminum susu dari botol, karena hal ini juga
menjadi penyebab kerusakan enamel gigi. Saat gigi susu dengan enamel
yang rusak terpapar makanan dan minuman manis, lalu si anak tidak
5
menyikat gigi, maka bakteri berkembang lebih jauh dan membuat asam
yang diproduksinya menimbulkan plak pada gigi. Plak yang tidak diatasi
lama kelamaan akan membuat gigi berlubang.
6
BAB IV
PERAWATAN GIGI SUSU PADA ANAK
7
Kebiasaan ini sebenarnya mudah, hanya saja sulit untuk dijalankan
secara konsisten. Mengingat anak-anak memiliki suasana hati yang cenderung
tidak stabil. Jika hari ini anak bersemangat, belum tentu hari berikutnya
merasakan hal yang sama. Agar anak lebih bersemangat menerapkan
kebiasaan baik ini setiap hari, orang tua harus membuat rutinitas menyikat
gigi jadi kebiasaan yang menyenangkan. Hal ini bisa dimulai dari pemilihan
sikat gigi dan pasta gigi anak yang sesuai dengan karakter yang disukainya..
perlu dipahami bahwa anak adalah peniru yang ulung. Jadi kalau kita ingin
anak menerapkan kebiasaan baik ini, maka kita juga harus menerapkannya.
5. Lakukan perawatan gigi secara rutin di dokter gigi setiap 6 bulan sekali
Untuk memantau kondisi gigi anak, lakukan perawatan gigi secara rutin
di dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan rutin di dokter gigi juga
sangat penting untuk membantu melakukan tindakan pencegahan jika ada gigi
yang mulai rusak dan sebagainya. Semakin dini masalah gigi dan mulut
8
terdeteksi, maka pengobatannya pun semakin mudah. Hal ini juga dapat
mencegah kerusakan gigi yang lebih parah lagi di kemudian hari.
9
BAB V
KESIMPULAN
Menjaga kebersihan mulut setiap hari itu penting. Banyak orang tua
menganggap bahwa kerusakan pada gigi susu hanya bersifat sementara dan akan
hilang dengan sendirinya ketika gigi tetap/permanen tumbuh. Akibatnya
kesehatan gigi dan mulut anak sering terabaikan. Padahal gigi susu yang rusak
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi tetap/permanennya
nanti. Oleh sebab itu, orang tua perlu mengajarkan anak untuk rajin sikat gigi
mulai dari gigi pertama mereka tumbuh. Saat anak sudah bisa menyikat gigi
sendiri, orang tua tetap perlu mengawasi anak hingga usianya menginjak 6 tahun.
Melalui pemahaman yang baik tentang struktur dan pertumbuhan serta
permasalahan terkait gigi susu anak, maka orang tua pun bisa membantu anak
dalam menjaga giginya agar senantiasa sehat.
10