Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Masa bayi/balita adalah masa yang merupakan dasar dan menyeluruh


terjadinya tumbuh kembang semua anggota tubuh termasuk tumbuh kembang gigi
dan rongga mulut. Oleh karena itu sangat penting untuk merawat gigi anak sejak
usia dini agar dapat memiliki kesehatan gigi dan mulut yang lebih baik di masa
yang akan datang.
Banyak orang tua tidak menyadari bagaimana pentingnya merawat gigi
susu anaknya, sehingga apabila perawatan gigi susu ini diabaikan akan
mempengaruhi tumbuh kembang anak baik fisik maupun kecerdasannya.
Orangtua berpikir gigi susu ini pasti akan diganti dengan gigi tetap sehingga
menganggap sepele perawatan gigi susu. Padahal gigi susu ini sebisa mungkin
tetap dipertahankan sampai pada waktunya tanggal nanti. Hal ini sangat
diperlukan sebagai penuntun untuk tempat tumbuhnya gigi tetap/permanen.
Perawatan gigi sedini mungkin akan mencegah gigi berlubang dan gusi
menjadi sehat sehingga anak tidak merasakan sakit gigi, mencegah gigi susu
dicabut sebelum waktunya tanggal karena gigi rusak dan mencegah kurang
berkembangnya rahang yang berakibat kekurangan tempat untuk gigi tetapnya
sehingga gigi tetap akan tumbuh tidak beraturan atau berdesakan.
Apabila anak sampai menderita sakit gigi, maka bisa mempengaruhi
proses belajar, mengganggu aktivitas sehari-hari, mengganggu tidurnya dan
makannya. Oleh karena itu sebagai orang tua sebaiknya memperhatikan kesehatan
gigi anaknya, pertumbuhan gigi susu dan gigi tetap anaknya agar anak menjadi
percaya diri dan mencegah kebiasaan buruk pada anak, sehingga anak memiliki
penampilan yang baik untuk menunjang kehidupannya.

1
BAB II
PERTUMBUHAN GIGI SUSU ANAK

Tidak banyak yang mengetahui, mengamati perkembangan gigi susu anak


sangatlah penting untuk perkembangan mereka hingga dewasa. Dimulai saat
kemunculan gigi susu, lalu kemudian tanggal dan akhirnya digantikan dengan
tumbuhnya gigi permanen/tetap. Semua proses tersebut, jika dirawat dengan baik,
maka akan berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang anak.
Perkembangan gigi pada anak dimulai pada dari proses tumbuhnya gigi
susu dimana proses ini dikenali dengan mulai munculnya gigi susu bayi dan
keluar dari gusi. Meski sebenarnya pertumbuhan gigi sudah dimulai bahkan saat
bayi masih berupa janin dalam kandungan.
Tumbuhnya gigi susu tidak langsung sekaligus secara utuh tapi muncul
secara perlahan dan sedikit demi sedikit. Jumlah gigi susu yang tumbuh diawal
masa ini sangatlah terbatas, tidak langsung lengkap 20 buah.
Untuk memahami keseluruhan proses pertumbuhan gigi anak agar orang tua bisa
memperhatikan dan merawat giginya, maka hal-hal berikut ini bisa diperhatikan :

1. Usia 0 – 3 bulan pertama : Awal Mula Bakal Gigi Bayi


Saat bayi masih berupa janin dalam kandungan, proses pertumbahan gigi
sudah dimulai. Pertumbuhan ini tepatnya dimulai sejak janin masih berusia
kira-kira 6 minggu, bahkan belum genap 1 bulan. Perlahan-lahan janin akan
menumbuhkan jaringan cikal bakal gigi saat janin memasuki usia 3 atau 4
bulan. Sampai bayi telah terlahir pun, calon bakal gigi ini masih akan
tersembunyi dan biasanya tidak muncul hingga bayi berusia di atas 3 bulan.
Namun pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, ada bayi yang
lahir dengan gigi yang sudah tumbuh meski sangat kecil. Jika hal ini terjadi,
maka tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Gigi anak akan tetap bisa tumbuh
dengan normal tanpa masalah.

2
2. Usia 3 – 8 bulan : Gigi Susu Pertama Muncul
Pada umumnya bayi mulai tumbuh gigi rata-rata pada usia 6 bulan.
Namun tingkat pertumbuhan bayi yang berbeda-beda memungkinkan ada
kejadian dimana bayi berusia 3 bulan sudah mulai menampakkan giginya.
Atau bisa jadi juga si bayi tidak menampakkan giginya hingga berusia 8
bulan. Pada rentang usia 3 hingga 8 bulan ini, gigi susu pertama yang akan
muncul adalah gigi seri tengah bawah. Biasanya akan langsung muncul
sepasang gigi seri tersebut perlahan-lahan sehingga sering disebut dengan
istilah erupsi gigi. Setelah sepasang gigi seri bawah muncul, selanjutnya akan
muncul sepasang gigi seri tengah atas.
Pada kebanyakan kasus erupsi gigi, banyak bayi yang akan mengalami
demam dan rewel. Hal ini tidak masalah karena merupakan proses yang
alami. Bayi akan merasakan nyeri dan gatal pada gusinya. Saat-saat seperti
ini, bisa dibantu untuk meringankan gejalanya dengan mengusap gusi bayi
dengan handuk kecil yang sudah dicelupkan pada air dingin atau memberinya
teether yang telah dibekukan di lemari es. Rasa dingin dari handuk dan
teether beku ini akan meringankan nyeri dan gatal pada gusi bayi.

3. Usia 8 – 12 bulan : Pertumbuhan Gigi Seri Atas


Pertumbuhan gigi seri akan berlanjut hingga usia sekitar 12 bulan. Gigi
seri samping atas akan muncul. Saat berusia 12 atau 13 bulan, biasanya bayi
sudah memiliki gigi seri atas yang lengkap.

4. Usia 12 – 16 bulan : Pertumbuhan Gigi Seri Bawah


Pertumbuhan gigi seri atas biasanya dilanjutkan dengan pertumbuhan
gigi seri bawah. Pada usia 12 hingga 16 bulan gigi seri samping bawah akan
keluar perlahan untuk melengkapi jajaran gigi seri lengkapnya. Setelah proses
ini selesai, maka bayi akan memiliki 8 buah gigi seri lengkap. Bayi akan
mampu untuk menggigit makanan dengan lebih baik.

3
5. Usia 16 – 24 bulan : Pertumbuhan Gigi Taring dan Munculnya Geraham
Pada usia 16 hingga 22 bulan, gigi taring akan mulai tumbuh. Biasanya
yang muncul lebih dahulu adalah gigi taring atas. Pertumbuhan gigi taring
atas ini akan dilanjutkan oleh gigi taring bawah pada usia 17 hingga 24 bulan.
Setelah genap berusia 2 tahun, umumnya anak sudah memiliki gigi seri
lengkap dan gigi taring lengkap.
Di masa ini pula, gigi geraham akan mulai tumbuh untuk membantu anak
mengunyah makanan dengan lebih halus. Pertama akan muncul gigi geraham
kecil yang muncul di sebelah taring, setelah itu menyusul kemudian gigi
geraham besar setelahnya. Gigi geraham besar sangat penting untuk
menghancurkan makanan dan melumatnya hingga mudah ditelan dan dicerna.

6. Usia 2 – 4 tahun : Jumlah Gigi Susu Anak menjadi Lengkap


Pada usia 2 hingga 4 tahun, jumlah gigi susu anak akan terus tumbuh dan
menjadi lengkap 20 buah. Gigi susu ini akan terus dipakai hingga semua gigi
susu tergantikan oleh gigi dewasa. Proses pergantian ini akan berlangsung
dalam waktu yang sangat panjang antara usia 6 hingga 12 tahun.

Pertumbuhan gigi susu ini bisa saja sedikit terlambat atau lebih cepat dari
perkiraan pada umumnya dan hal ini tidak menjadi masalah. Asupan gizi dan
kondisi kesehatan anak juga turut menentukan kapan gigi susu mulai muncul dan
tumbuh sempurna. Namun apabila sangat terlambat pertumbuhannya, akan lebih
baik jika dikonsulkan kepada ahlinya yaitu dokter gigi atau dokter gigi spesialis
anak.

4
BAB III
MASALAH-MASALAH GIGI SUSU

Gigi susu anak tidak terlepas dari masalah gigi. Masalah-masalah ini bisa
timbul karena kurangnya kontrol orang tua atau berbagai sebab lainnya. Oleh
karena itu, sebaiknya masalah-masalah yang sering muncul pada gigi susu ini
harus diketahui oleh orang tua agar bisa dilakukan tindakan pencegahannya sedini
mungkin.
1. Gigi Berubah Warna
Ada banyak faktor penyebab gigi bisa berubah warna. Faktor yang paling
sering ditemukan sebagai penyebabnya adalah malas sikat gigi atau anak
tidak melakukannya dengan benar. Selain itu, makan makanan tertentu
yang dikonsumsi secara rutin dan terus menerus juga bisa menyebabkan
perubahan warna gigi. Biasanya perubahan warna ini ditandai dengan gigi
yang mulai menguning atau kecoklatan.

2. Gigi Sensitif
Masalah gigi sensitif juga tidak luput dialami oleh anak-anak. Penyebab
utama gigi sensitif adalah kerusakan enamel yang melindungi bagian
terluar gigi. Kerusakan enamel ini adalah akibat dari asam yang diproduksi
oleh bakteri-bakteri di mulut saat anak tidak menyikat gigi. Gigi sensitif
membuat anak rewel karena merasa nyeri saat-saat tertentu. Biasanya rasa
nyeri ini muncul saat si anak memakan makanan panas atau dingin.

3. Gigi Berlubang
Gejala gigi sensitif pada anak seringkali jadi awal bagi masalah gigi yang
lebih serius yaitu masalah gigi berlubang. Beberapa makanan yang patut
diwaspadai adalah permen, coklat dan lainnya. Jangan biasakan anak
untuk tiduran sambil meminum susu dari botol, karena hal ini juga
menjadi penyebab kerusakan enamel gigi. Saat gigi susu dengan enamel
yang rusak terpapar makanan dan minuman manis, lalu si anak tidak

5
menyikat gigi, maka bakteri berkembang lebih jauh dan membuat asam
yang diproduksinya menimbulkan plak pada gigi. Plak yang tidak diatasi
lama kelamaan akan membuat gigi berlubang.

4. Gigi Tanggal Sebelum Waktunya


Gigi susu memang akan tanggal dan digantikan oleh gigi tetap/permanen.
Namun ada kalanya gigi susu tanggal sebelum waktunya. Banyak hal yang
bisa menjadi penyebab tanggalnya gigi susu sebelum waktunya seperti
cedera, kecelakaan atau bahkan terbentur saat bermain. Gigi susu yang
tanggal sebelum waktunya berpotensi untuk menimbulkan masalah pada
gigi permanen nantinya. Kekosongan gigi susu sebelum digantikan gigi
permanen akan menyebabkan gigi permanen tumbuh dengan tidak normal.

6
BAB IV
PERAWATAN GIGI SUSU PADA ANAK

Untuk meminimalisir masalah-masalah gigi susu pada anak, tindakan


pencegahan dan perawatan yang baik perlu dilakukan. Tentunya anak belum
mampu untuk melakukannya sendiri tanpa bimbingan orang tua. Oleh karena itu,
sangat disarankan agar orang tua selalu memantau pertumbuhan dan kondisi gigi
susu anak.
Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat gigi susu anak :
1. Begitu gigi susu pertama muncul, kenalkan anak dengan ritual menyikat gigi
Anak-anak umumnya sudah mulai bisa diajarkan menyikat gigi sejak gigi
pertamanya tumbuh. Orang tua bisa membantu menyikat gigi anak dan secara
perlahan biarlah anak belajar melakukannya sendiri. Pilih sikat gigi yang
memang didesain dan dibuat khusus untuk anak. Sikat gigi seperti ini
biasanya memiliki tingkat kelembutan ekstra yang tidak dimiliki sikat gigi
orang dewasa. Sikat gigi anak juga mempunyai bentuk yang lebih kecil,
sehingga lebih pas untuk mulut anak.
Namun jika gigi anak belum tumbuh, kita bisa membiasakan untuk
membersihkan gusinya secara perlahan dengan kain lembut setiap kali selesai
menyusu.
Di masa-masa awal mengenalkan ritual sikat gigi, kita cukup
menggunakan air tanpa pasta gigi. Basahi sikat gigi dengan air matang, lalu
gosok-gosok ke gigi susu yang baru tumbuh. Beberapa waktu kemudian, kita
bisa menggunakan pasta gigi.

2. Rutinitas sikat gigi harus dilakukan minimal dua kali sehari


Anak-anak harus diajarkan untuk rajin sikat gigi dua kali sehari sejak
dini. Tanamkan padanya untuk selalu menyikat gigi pada pagi dan malam
hari. Sikatlah gigi anak sebelum tidur dan saat bangun pagi. Menyikat gigi
setelah makan juga diperbolehkan selama tidak membuat gusi lecet dan anak
merasa kesakitan.

7
Kebiasaan ini sebenarnya mudah, hanya saja sulit untuk dijalankan
secara konsisten. Mengingat anak-anak memiliki suasana hati yang cenderung
tidak stabil. Jika hari ini anak bersemangat, belum tentu hari berikutnya
merasakan hal yang sama. Agar anak lebih bersemangat menerapkan
kebiasaan baik ini setiap hari, orang tua harus membuat rutinitas menyikat
gigi jadi kebiasaan yang menyenangkan. Hal ini bisa dimulai dari pemilihan
sikat gigi dan pasta gigi anak yang sesuai dengan karakter yang disukainya..
perlu dipahami bahwa anak adalah peniru yang ulung. Jadi kalau kita ingin
anak menerapkan kebiasaan baik ini, maka kita juga harus menerapkannya.

3. Selalu dampingi anak ketika masih belajar untuk menyikat gigi


Pendampingan ini bertujuan untuk mengajari anak cara sikat gigi yang
baik dan benar, sehingga gigi dan gusi bisa benar-benar bersih setelah proses
menyikat gigi.

4. Merawat gigi susu juga dilakukan lewat makanan


Karena bakteri pada plak memakan gula dan makanan bertepung serta
minuman ringan, cobalah untuk mengenalkan anak dengan makanan sehat
yang kaya akan nutrisi. Makanan sehat seperti buah-buahan dan sayur-
sayuran selain kaya nutrisi juga dapat membantu membersihkan gigi secara
alami. Hal ini juga membantu mencegah kerusakan gigi yang disebabkan oleh
plak.
Beberapa anak mungkin tidak suka makan sayuran karena rasanya yang
cenderung hambar. Disinilah tugas orang tua untuk berpikir kreatif membuat
menu-menu makanan yang dapat menarik hati anak.

5. Lakukan perawatan gigi secara rutin di dokter gigi setiap 6 bulan sekali
Untuk memantau kondisi gigi anak, lakukan perawatan gigi secara rutin
di dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan rutin di dokter gigi juga
sangat penting untuk membantu melakukan tindakan pencegahan jika ada gigi
yang mulai rusak dan sebagainya. Semakin dini masalah gigi dan mulut

8
terdeteksi, maka pengobatannya pun semakin mudah. Hal ini juga dapat
mencegah kerusakan gigi yang lebih parah lagi di kemudian hari.

9
BAB V
KESIMPULAN

Menjaga kebersihan mulut setiap hari itu penting. Banyak orang tua
menganggap bahwa kerusakan pada gigi susu hanya bersifat sementara dan akan
hilang dengan sendirinya ketika gigi tetap/permanen tumbuh. Akibatnya
kesehatan gigi dan mulut anak sering terabaikan. Padahal gigi susu yang rusak
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi tetap/permanennya
nanti. Oleh sebab itu, orang tua perlu mengajarkan anak untuk rajin sikat gigi
mulai dari gigi pertama mereka tumbuh. Saat anak sudah bisa menyikat gigi
sendiri, orang tua tetap perlu mengawasi anak hingga usianya menginjak 6 tahun.
Melalui pemahaman yang baik tentang struktur dan pertumbuhan serta
permasalahan terkait gigi susu anak, maka orang tua pun bisa membantu anak
dalam menjaga giginya agar senantiasa sehat.

10

Anda mungkin juga menyukai