Anda di halaman 1dari 3

RESUME KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Oleh
Nama : Yulita Thadea Retanubun
Nim : 132011123037

PROGRAM ALIH JENIS 1 (B23) ANGKATAN


2020
Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga
2020
KOMPETENSI BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL
DALAM KEPERAWATAN
Untuk menjaga keberlanjutan kebudayaan, sekaligus agar selalu terjaga kelestariannya.
Yang dalam kenyataanyya, globalisasi ini dapat mengeser nilai-nilai budaya lokal oleh nilai
budaya asing yang berkembang begitu pesat didalam kehidupan masyarakat. Lebih jauh, makna
dari sebuah nilai dapat mengikat setiap individu untuk melakukan suatu tindakan
tertentu,memberi arah dan Intensitas emosional terhadap tingkah laku secara terus menerus dan
berkelanjutan.
Kebudayaan melekat dalam masyarakat dan sudah turun temurun,dan semakin terkonsep
dalam kehidupan masyarakat sehingga menjadi sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan sebuah keyakinan yang sulit dihilangkan, dari pengertian kebudayaan itu,
tampak kebudayaan sebagai wahana bagi masyarakat untuk terus menerus menyesuaikan diri
atau merespon perubahan baik yang diakibatkan dari dalam maupun perubahan dari luar.
Kebudayaan melekat dalam masyarakat dan sudah turun temurun,dan semakin terkonsep
dalam kehidupan masyarakat sehingga menjadi sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan sebuah keyakinan yang sulit dihilangkan. Pemahaman perawat bahwa
kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang berkaitan dengan etio-logi dari suatu penyakit (illness)
yang diderita-nya akan membantu perawat untuk dapat mem-bantu pasien mengatasi
penyakitnya. Andrews dan Boyle (2003) menjelaskan bahwa sejumlah masalah kesehatan yang
dialami oleh pasien dewasa dipengaruhi oleh faktor budaya. Selain faktor penyebab penyakit,
aspek-aspek yang terkait perubahan kebiasaan, gaya hidup dan sistem keluarga sebagai faktor-
faktor kebudayaan merupakan faktor penting dalam penanganan penyakit kronis
Dalam pengertian kebahasaan kearifan lokal, berarti kearifan setempat ( Local wisdom)
yang dapat dipahami sebagai gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai yang
tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya. Dalam konsep Antropologi kearifan lokal
dikenal pula sebagai pengetahuan setempat (Indegenous of local knowledge , atau kecerdasan
setempat (local genius), yang menjadi dasar identitas kebudayaan (Cultural identity).
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang perawat adalah kompetensi
kultural. Seorang perawat yang memiliki kompetensi kultural akan mempedulikan dan peka
terhadap kebutuhan budaya pasien yang menerima asuhan keperawatan. Pada saat ini,
kompetensi kul-tural perawat di Indonesia masih belum menjadi perhatian, mayoritas perawat
belum dipersiapkan kompetensi kulturalnya selama proses pendidikan.
Metode pembelajaran yang dapat dipertimbangkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran
dalam keperawatan transkultural yaitu diantara adalah
1. metode pertama berupa role play/bermain peran di ruang laboratorium.
2. metode kedua adalah praktik di lapangan secara langsung, kegiatan akan memberikan
dampak positif, mahasiswa perawat dapat melakukan implikasi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Ernie Noviestari.dkk. (2018). Jurnal Keperawatan Indonesia Volume 21 no 1. Retrieved


September 24,2020 From https://media.neliti.com/media/publications/260847-none-
01e7bc1a.pdf
Umy. (2017). Transkultural Dalam Praktik Keperawatan. Retrieved September 24,2020 From
https://www.kompasiana.com/rtasalim/58d6c2a6f27a611f18718364/transkultural-
dalam-praktik-keperawatan
Prof.Dr. I Gde Pitana.dkk(2011)“Buku Kearifan Lokal Di Tenggah Modernisasi”.penerbit pusat
penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya
Kebudayaan Dan Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik
Indonesia : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai