Untuk SMA/MA
Kelas X Semester 1
o
Daftar Isi
Bab I
Manusia dan Sejarah
Daftar Isi
Hakikat Sejarah
Sejarah sebagai Sartono Kartodirdjo
peristiwa menyatakan setiap
peristiwa selalu memiliki
pengaruh besar bagi
kehidupan manusia.
Merupakan hasil
Sejarah sebagai rekonstruksi atau upaya
kisah menghadirkan kembali
peristiwa masa lalu
melalui berbagai media.
Sejarah
Lokal
Menandai sebuah
peristiwa bersifat
unik.
Menerangkan kapan
terjadinya sebuah
peristiwa.
Konsep Waktu
dalam Sejarah
Menjadi pembeda
antara sejarah dan
mitos.
Menandai kondisi
suatu zaman.
Kehidupan Manusia dalam Dimensi Waktu
Konsep Perkembangan
Kesinambungan
Waktu
Carilah penjelasan
selengkap-lengkapnya
Pengulangan terkait keempat unsur
tersebut!
Perubahan dan Keberlanjutan dalam
Kehidupan manusia senantiasa diwarnaiSejarah
dengan perubahan dan keberlanjutan.
Perhatikan contoh berikut!
• Menyebabkan
kerusakan dan koban
Perubahan
jiwa.
• Menandai kekalahan
Jepang dalam Perang
Pasifik.
Pembentukan
BPUPKI Kronologi dalam sejarah berarti urutan
waktu dari sejumlah peristiwa atau
kejadian. Oleh karena itu, peristiwa
sejarah harus disusun berdasarkan urutan
waktu kejadiannya.
Konsep Diakronik
Setiap peristiwa berkembang berdasarkan waktu.
Suatu peristiwa tidak hadir sebagai peristiwa
tunggal dan pasti memiliki hubungan dengan
peristiwa sebelumnya.
Konsep
Diakronik
Multikausal atau
Seleksi kausal
kemajemukan sebab
Berdasarkan
Geologi Berdasarkan Arkeologi
• Zaman
Arkeozoikum/Azoikum
• Zaman Paleolitikum
• Zaman Paleozoikum
• Zaman Mesolitikum
• Zaman Mesozoikum
• Zaman Neolitikum
• Zaman
• Zaman Megalitikum
Neozoikum/Kenozoikum
• Zaman Logam
Manusia Purba
Trinil
Flores
Sangiran
Wajak
• Sisa-sisa kehidupan
Pithecanthropus dapat
ditemukan di Mojokerto,
Kedungbrubus, Trinil,
Beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan di
Sangiran, Sambungmacan,
Indonesia yaitu Pithecanthropus mojokertensis dan
dan Ngandong.
Pithecanthropus erectus.
Pithecanthropus mojokertensis
• Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia purba
jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di Indonesia.
Pithecanthropus mojokertensis ditemukan oleh von
Koenigswald di Mojokerto tahun 1936 pada lapisan
pleistosen bawah ini hidup sekira 2,5–1,25 juta tahun lalu.
• Fosil Pithecanthropus mojokertensis yang berhasil
ditemukan berupa tengkorak anak-anak, atap tengkorak,
rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas. Berdasarkan
temuan tersebut, ciri-ciri fisik Pithecanthropus
mojokertensis diperkirakan yaitu tulang pipi kuat, berbadan
tegap, tonjolan kening tebal, otot-otot tengkuk kukuh, muka
menonjol ke depan, dan volume otak 650–1.000 cc.
Pithecanthropus erectus atau Homo erectus
Pithecanthropus erectus memiliki
daerah persebaran paling luas.
Pada 1890 Eugene Dubois
berhasil menemukan beberapa
fosil Pithecanthropus erectus di
Kedungbrubus, Trinil, dan Ngawi.
• Pada saat ini nama ilmiah Pithecanthropus erectus adalah Homo erectus. Para ahli
paleoantropologi menduga bahwa Homo erectus berasal dari Afrika. Homo
erectus bermigrasi selama masa pleistosen sekira 2 juta tahun lalu
• Ciri fisik Pithecanthropus erectus atau Homo erectus yaitu badan tegap, hidung
lebar, dagu tidak ada, alat pengunyah kuat, berat badan 80–100 kg, tinggi badan
160–180 cm, terdapat tonjolan kening pada dahi, tulang tengkorak berbentuk
lonjong, volume otak 750–1.000 cc, dan muka didominasi oleh bagian rahang
yang menonjol.
Homo sapiens
Homo sapiens artinya manusia
cerdas. Tingkat kecerdasan
Homo sapiens salah satunya
disebabkan volume otaknya
yang jauh lebih besar daripada
jenis manusia purba
sebelumnya.
Penemuan Api Peralatan Batu dan Tulang Teknik Pembuatan Alat-Alat Batu Pembuatan Tempat Tinggal Pengolahan Logam Jenis Kepercayaan Penguburan Jenazah Benda-Benda Pemujaan Kreativitas Menjaga Lingkungan Alam Hubungan Sosial yang Harmonis
• Pada awalnya pembuatan api dilakukan
dengan cara membenturkan batu api dan
menggosokkan kayu. Percikan api yang Penemuan Api
Beberapa peneliti
dihasilkan diarahkan pada dedaunan kering memperkirakan
kemudian diperbesar dengan menambahkan penemuan api terjadi
kayu bakar. pada periode
kehidupan manusia
• Pada masa bercocok tanam manusia purba jenis Homo
menggunakan api untuk membuka hutan. erectus. Mereka
• Kepercayaa
Animisme Dinamisme Totemisme n manusia
purba mulai
muncul
Kepercayaan sejak masa
Kepercayaan
bahwa roh nenek
bahwa benda- Kepercayaan berburu dan
benda tertentu terhadap binatang-
moyang akan
seperti batu dan binatang tertentu mengumpul
selalu mengawasi
dan melindungi
pohon besar sebagai lambang kan
mempunyai nenek moyang.
mereka.
kekuatan gaib
makanan
tingkat
lanjut. Pada
zaman
megalitiku
Penguburan
Jenazah
Selain melakukan
berbagai ritual atau
pemujaan terhadap
roh nenek moyang,
masyarakat mengenal
sistem penguburan
bagi orang
meninggal. Sistem
penguburan pada
masa ini yaitu
penguburan primer
dan sekunder.
• Benda-benda pemujaan berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat terkait roh nenek moyang, kekuatan benda-benda
gaib, dan kekuatan alam. Benda-Benda
• Benda-benda pemujaan mulai muncul pada zaman Pemujaan
megalitikum. Oleh karena itu, benda-benda pemujaan pada Seiring munculnya
masa ini berukuran besar. Benda-benda tersebut yaitu menhir, kepercayaan,
dolmen, sarkofagus, punden berundak, dan kubur batu. masyarakat pada
masa praaksara
membuat benda-
benda yang
digunakan untuk
ritual pemujaan
terhadap roh nenek
moyang.
• Nilai kreativitas manusia pada masa praaksara dapat dilihat
dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat manusia
membutuhkan alat untuk memotong dahan pohon atau daging,
manusia menciptakan alat semacam pisau yang terbuat dari Kreativitas
bahan batu. Kreativitas berkaitan
• Dengan mengenali kondisi alam dan belajar dari pengalaman dengan kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan, manusia berhasil menciptakan manusia pada masa
teknologi meskipun dalam tingkat paling sederhana. praaksara
menciptakan
teknologi sederhana
• Ketergantungan terhadap alam membentuk pola pikir dan Menjaga
kebiasaan manusia pada masa praaksara. Manusia pada
masa praaksara cenderung aktif menjaga lingkungan.
Lingkungan
Apabila alam rusak, konsekuensinya mereka kesulitan Alam
mendapatkan makanan. Pemenuhan
• Pada masa sekarang masih banyak contoh kehidupan kebutuhan makanan
masyarakat yang menjunjung tinggi keselarasan dengan manusia sangat
alam. Contohnya, masyarakat suku Anak Dalam di bergantung dengan
pedalaman hutan Jambi dan suku Baduy di Banten. alam. Oleh karena itu,
mereka cenderung
turut menjaga
lingkungan alam.
• Kehidupan sosial yang harmonis ditunjukkan masyarakat
Hubungan
dengan adanya pembagian tugas yang jelas dalam
kelompok. Sosial yang
• Adanya upacara penguburan menunjukkan manusia pada Harmonis
masa praaksara mempunyai hubungan yang sangat erat satu Masyarakat pada
dengan lainnya. Mereka memiliki kepercayaan yang dianut masa praaksara hidup
bersama-sama. secara berkelompok
di gua-gua. Kondisi
tersebut mendorong
munculnya hubungan
sosial dalam
masyarakat.
”Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta.
Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa
yang akan datang.”
(Soekarno)
Terima Kasih