Anda di halaman 1dari 1

MIND MAPING ASMA PADA ANAK

DEFINISI FAKTOR RISIKO ASMA KLASIFIKASI MANIFESTASI KLINIK

Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan 1. Faktor Genetik Berdasarkan penyebabnya, asma bronchial dapat Gejala klinis yang dialami penderita saat terserang
ciri meningkatnya respon trachea dan bronkus - Hiperaktivitas diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu: asma, yaitu:
terhadap penyempitan jalan nafas yang luas - Faktor yang memodifikasi penyakit
1. Ekstrinsik (alergik) 1. Tampak bernafas cepat dan dalam
dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara genetik
2. Instrinsik (non alergik) 2. Gelisah
spontan maupun hasil dari pengobatan 2. Faktor Presipitasi
3. Asma gabungan 3. Duduk dengan menyangga ke depan
- Alergen
4. Otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan
- Perubahan cuaca
keras
5. Sesak nafas
6. Mengi (wheezing)
7. Batuk
8. Pada sebagian penderita ada yang merasa
nyeri di dada

Pada serangan asma yang lebih berat, gejala yang


PATOFISIOLOGI PENATALAKSANAAN
ASMA timbul makin banyak, antara lain:
Pengobatan pada asma bronchial
1. Silent chest
terbagi 2, yaitu:
KOMPLIKASI 2. Sianosis
1. Pengpbatan non 3. Gangguan kesadaran
farmakologik Komplikasi yang mungkin timbul 4. Hiperinlasi dada
- Memberikan adalah: 5. Takikardi
penyuluhan 6. Pernafasan cepat-dangkal
1. Status asmatikus
- Menghindari faktor PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Atelektasis
pencetus 1. Pemeriksaan radiologi 3. Hipoksemia
- Pemberian cairan 2. Pemeriksaan tes kulit 4. Pneumotorakas
- Fisioterapi 3. Elektrokardiografi 5. Emfisema
- Beri O2 bila perlu UPAYA PENCEGAHAN ASMA
4. Scanning paru
5. Spirometri Dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
2. Pengobatan farmakologik
- Bronkodilator 1. Pencegahan primer
t666667- Kromalin Ditujukan untuk mencegah sensitisasi pada bayi
- Ketolifen dengan risiko asma (orang tua asma)
2. Pencegahan sekunder
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d spasme jalan napas Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi- Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangsn antara suplai Ditujukan untuk mencegah inflamasi pada anak
(D.0149) perfusi (D.0003) dan kebutuhan oksigen yang telah tersentisisasi dengan cara menghindari
pajanan asap rokok , serta allergen dalam ruangan
Intervensi: Intervensi: Intervensi: terutama tungau debu rumah.
Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya - Monitor kelelahan fisik dan emosional 3. Pencegahan tersier
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha -
napas - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama Ditujukan untuk mencegah manifestasi asma pada
napas).
melakukan aktivitas anak yang telah menunjukkan manifestasi penyakit
- Monitor bunyi napas tambahan (mis. mengi, - Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea,
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah alergi.
wheezing, ronkhi kering) hiperventilasi)
- Posisikan semi-Fowler atau Fowler - Monitor kemampuan batuk efektif stimulus
- Berikan oksigen, jika perlu. - Monitor adanya sumbatan jalan napas - Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak - Auskultasi bunyi napas - Anjurkan tirah baring
kontraindikasi - Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi - Anjurkan strategi koping untuk mengurangi
- Anjurkan teknik batuk efektif pasien kelelahan
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, - Dokumentasikan hasil pemantauan
ekspektoran, mukolitik, jika perlu. - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

Anda mungkin juga menyukai