ID Perancangan Interior House of Fashion Ti
ID Perancangan Interior House of Fashion Ti
Abstrak² Tiffani Meymorisa adalah salah satu desainer recognized by people of Surabaya in accordance with the
muda di Surabaya yang sedang berkembang dalam memenuhi target market, provide comfort and ease in working and
kebutuhan fashion yang menjadi tren akhir-akhir ini bagi visiting. The concept is taken from the problems and the
masyarakat dan yang sesuai dengan budget serta memperhatikan character of the designer, Tiffani Meymorisa. Elegant
peningkatan pemasaran yaitu daya jual desain serta potensi
fashion design concept by Tiffani Meymorisa is also the
bisnis dengan adanya fasilitas yang mendukung. Maka
diperlukan wadah dimana desainer dapat menjual hasil karyanya concept for the interior design by lifting the concept of
kepada masyarakat dan juga dapat memenuhi kebutuhan akan ³(OHJDQF\ RI 9RJXH´ &KDUDFWHUV IURP 7LIIDQL 0H\PRULVD
fashion dengan fasilitas yang disediakan. Masalah interior yang itself is applied to shapes, colors, and the atmosphere in the
ada yaitu space yang belum memadai meliputi fasilitas kurang, room. This design maximizes the application of Tiffani
ruang kerja yang sempit dan bercampur, tidak ada ruang fitting Meymorisa characters in each facility and its design, so
khusus, kurang ruang untuk storage, pencahayaan kurang pada that people can feel that the design quality of Tiffani
sore hari, main enterance tidak menyambut pengunjung sehingga Meymorisa is different with other designers.
diperlukan solusi penyelesaian masalah dengan mendesain
interior yang dapat menunjang dan mendesain fasilitas yang Keywords:
dapat menyambut dan memberikan kesan kualitas dari desainer,
House of Fashion, Tiffani Meymorisa, quality, facility,
memberikan fasilitas guna dapat mengembangkan karyanya agar
lebih dikenal oleh masyarakat Surabaya yang sesuai dengan elegant.
target pasar, memberi kenyamanan dan kemudahan dalam
bekerja serta berkunjung. Konsep yang ada diambil dari masalah I. PENDAHULUAN
dan karakter desainer Tiffani Meymorisa. Konsep perancangan
fashion yang elegan oleh Tiffani Meymorisa sekaligus menjadi
konsep perancangan interior dengan mengangkat konsep
F ASHION di Indonesia sekarang ini sudah bukan lagi hal
yang asing di kalangan masyarakat. Fashion sendiri dapat
diartikan bagian dari identitas perubahan era atau jaman.
³(OHJDQF\ RI 9RJXH´ .DUDNWHU GDUL 7LIIDQL 0H\PRULVD LWX
sendiri diaplikasikan pada bentuk, warna, dan suasana dalam Dan dalam konsepsi lain fashion sendiri juga dapat
ruangan. Perancangan ini memaksimalkan penerapan dari didefinisikan sebagai gaya hidup atau identitas seseorang
karakter Tiffani Meymorisa dalam setiap fasilitas dan desainnya, didalam lingkungannya. Fashion memang terus berkembang
sehingga orang yang datang dapat merasakan kualitas desain sesuai tuntutan jaman dan memang dalam kondisi yang selalu
Tiffani Meymorisa yang berbeda dengan desainer lainnya. dinamis. Perkembangannya pun semakin cepat. Dilihat dari
kebutuhan fashion Indonesia maka para desainer dengan
Kata Kunci² House of Fashion, Tiffani Meymorisa, workshop-nya sangat saling berhubungan dan dimana
fashion, kualitas, fasilitas, elegan.
merupakan tempat proses mengolah desain. Masyarakat
sendiri juga memiliki ketertarikan dengan fashion dengan
Abstract--- Tiffani Meymorisa is one of the young
menggunakan desainer. Hal ini dapat di lihat dari adanya
designers in Surabaya that is growing to meet the needs of
berbagai jenis model baju yang unik belakangan ini baik di
fashion which has become a trend for the community lately
pesta maupun di mall.
and in accordance with the budget and with regard to the
Kota besar kedua di Indonesia yaitu Surabaya ini adalah
improving marketability of design as well as business
salah satu kota yang mulai berkembang dalam dunia fashion.
potential with their supporting facilities. Therefore, a place
Dapat dilihat dari anak muda Surabaya yang fashionable dan
where designer can sell their design to the public and meet
selalu menggunakan jasa desainer dalam pembuatan pakaian
the need of fashion with provided facility is needed. The
existing interior problem is that the space is not adequate, yang diinginkannya untuk mengikuti trend fashion. Desainer-
such as less facilities, cramped and mixed work space, no desainer fashion lokal Surabaya juga mulai berkembang
room for special fitting, less space for storage, poor dengan adanya kebutuhan masyarakat Surabaya akan mode
lighting at dusk, main entrance is not welcoming the terutama desainer muda yang karyanya juga tidak kalah luar
customers, so a solution is needed by designing a biasa dan dipandang penting untuk keperluan mendesain
supporting interior and facilities that can welcome and pakaian-pakaian pesta dan lainnya.
give the quality impression of the designer, giving the Salah satu desainer fashion muda di Surabaya adalah Tiffani
facility to be able to develop his work to be more Meymorisa ini dipilih karena merupakan desainer muda
JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 771-780 772
perilaku pengguna, kebutuhan ruang, memperhatikan zoning mengevaluasinya. Sebuah workshop biasanya terdiri dari
dan grouping, karakteristik, hubungan antar ruang, analisis Pimpinan workshop, Anggota, dan Manusia Sumber.
data lapangan, framework yang menghasilkan solusi desain.
6. Skematik Desain: Solusi disimpulkan kemudian 4. Showroom
dipindahkan dalam bentuk skematik desain, dimana dalam Showroom berarti ruang atau gedung tempat memamerkan
proses skematik segala ide-ide desain yang akan diaplikasikan benda atau karya seni. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
pada obyek dapat terlihat secara mendasar. Pustaka,2001). Dalam showroom yang harus diperhatikan
7. Pengembangan Desain: Dari skematik desain yang adalah perencanaan ruang, pencahayaan dan warna harus baik
sehingga mendukung obyek yang ditunjukkan kepada
dibuat dapat dilihat dan dianalisis untuk menemukan konsep
konsumen sehingga menarik perhatian. (Pile 540)
akhir yang sesuai untuk menjawab permasalahan dari obyek
Dalam area showroom, aktivitas yang terpenting adalah
yang dirancang dan kemudian dikembangkan untuk
melihat. Makna yang ada dapat dipahami dengan cara melihat.
pencapaian hingga proses gambar penyajian akhir. Karena itu unsur pencahayaan pada display bukan hanya
8. Desain Akhir: Desain yang sudah sesuai dan menjawab menampilkan adanya cahaya secara sederhana tetapi
segala permasalahan yang telah dianalisa sebelumnya dalam bagaimana mendesain unsur pencahayaan tersebut sehingga
pengembangan desain yang diaplikasikan dalam bentuk karya dapat meningkatkan minat pengunjung terhadap obyek yang
desain divisualisasikan kedalam gambar penyajian. di-display (Park 16).
Men-display barang yang dapat menarik perhatian
E. Kajian Pustaka konsumen adalah menempatkan mata pengunjung pada arah
yang optimal. Warna sebagai unsur visual harus diperhatikan
1. Fashion agar menunjang segala aktivitasnya. Warna tidak bisa
Fashion adalah sebuah tren atau cara berpenampilan yang ditambahkan pada bagian akhir finishing dalam perencanaan
EDLN GDQ VHVXDL GHQJDQ JD\D \DQJ VHGDQJ ³LQ´ +DO LQL GDSDW ruang namun harus merupakan bagian dari konsep desain dan
dilihat dari berbagai macam kategori. Misalnya fashion dalam harus diperhitungkan dari awal perencanaan (Park 18).
hal pakaian, tata rias, dan tata rambut. Fashion sangat erat
kaitannya dengan cara dan gaya berbusana mulai dari 5. Galeri
pemilihan bahan, dan warna. Cara berpakaian ini selalu Galeri merupakan tempat untuk pameran dan menjual
berubah dari waktu ke waktu baik mengalami kemjuan, barang seni yang pada umumnya memiliki skala ruang yang
perubahan, maupun kembali pada aliran tertentu sejalan lebih kecil dari museum dan tidak disiapkan untuk menerima
dengan bergulirnya waktu (Konemann 6). pengunjung dalam jumlah besar. Dalam galeri yang harus
diperhatikan adalah perencanaan ruang, pencahayaan dan
2. Studio warna harus baik sehingga mendukung objek yang
Sebuah studio adalah ruang kerja seorang seniman atau dipamerkan. (Interior Design III 353).
pekerja, atau istilah mencakup semuanya untuk seorang Contoh perabot pada galeri:
seniman dan karyawan mereka yang bekerja dalam studio. Hal 1. Show case/ vitrine
ini dapat untuk tujuan akting, arsitektur, lukisan, tembikar Sifatnya "movable", 3 dimensi dengan jenis bervariasi, dapat
(keramik), patung, woodworking, scrapbooking, fotografi, berupa lemari massif terbuka pada satu sisi, transparan (lemari
desain grafis, pembuatan film, animasi, desain industri, siaran kaca), dengan fungsi sebagai perletakan bermacam produk
produksi radio atau televisi atau pembuatan musik. Istilah mode, digunakan juga bagi perletakan produk mode dengan
Perancis untuk studio, atelier, selain menunjuk studio artis sifat tertentu, (misal nilai komersial yang tinggi, jenis dan
digunakan untuk mengkarakterisasi studio perancang busana. ukuran bervariasi, pengamatan dapat diperoleh dari berbagai
(www.wikipedia.org, 10.01 WIB, 9 Januari 2016) arah perletakan juga bervariasi, karena sifatnya tembus
pandang
3. Workshop
Lokakarya berarti ruang atau bangunan di mana manufaktur
atau bentuk lain dari pekerjaan manual dilakukan; sebuah
kamar di kediaman pribadi, sekolah, dll, disisihkan untuk
kerajinan. (Collins English Dictionary, HarperCollins, 2003)
Pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas
Gambar 3. Show case
masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan Sumber: Time Saver Details for Store Planning and Design, Charles E.
dalam bidang keahliannya; sanggar kerja (Kamus Besar Broudy, FAIA
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,2001). Sekelompok orang
yang memiliki perhatian yang sama berkumpul bersama di 2. Penggantung
bawah kepemimpinan beberapa orang ahli untuk menggali satu Sifatnya movable, 2 dan 3 dimensi, digunakan untuk display
atau beberapa aspek khusus suatu topik. Sub-sub kelompok produk mode berupa produk±produk baru, gaun yang tidak
dibentuk untuk tujuan mendengarkan ceramah-ceramah, bisa dilipat dengan tujuan dapat dilihat langsung oleh
melihat demonstrasi-demonstrasi, mendiskusikan berbagai konsumen. Jenis dan ukuran bervariasi. Penggantung pada
aspek topik, mempelajari, mengerjakan, mempraktekkan, dan ruang butik direncanakan digunakan lemari penggantung yang
menempel pada pembatas.
JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 771-780 774
7. Fitting Room
Menurut buku "Shop a Manual of Planning and
Gambar 4. Rak Penggantung
Design",p.34 fitting room yang baik yaitu dengan luas ruang
Sumber: Time Saver Details for Store Planning and Design, Charles E.
Broudy, FAIA memadai yaitu luas ruang yang memadai desainer untuk
melayani pengunjung yaitu 1,2m x 1,8m dan mudah dicapai.
6. Display Yang perlu diperhatikan pada area fitting room adalah :
Penataan display dalam sebuah galeri dapat a. Privacy
diklasifikasikan menurut benda yang dipamerkan, antara lain: Kenyamanan dan privasi kostumer saat mencoba baju harus
a. In show case diprioritaskan terutama untuk kostumer wanita menghindari
Benda yang dipamerkan termasuk kecil, diperlukan wadah/ dari pengintipan. (Fitch 125).
kotak yang tembus pandang. b. Lighting
b. Free standing on the floor or plinth or support Pencahayaan pada fitting room harus membuat pembeli merasa
Benda yang didisplay cukup besar, diperlukan panggung atau dan terlihata bagus, rendering warna menjadi hal yang utama
ketinggian lantai untuk batas dari display. sehingga penggunaan lampu tungsten lebih baik dibandingkan
c. On walls or panels dengan lampu fluorescent (Fitch 123).
Benda karya seni ditempatkan pada dinding ruangan atau Dimensi ruang pas untuk busana khusus seperti gaun
dinding partisi yang dibentuk untuk membatasi ruangan. (Tutt, malam, membutuhkan luasan yang lebih besar dibanding ruang
Particia and Adler 289-292). pas untuk busana ready stock. Karena pada penggunaan
busana-busana khusus, diperlukan bantuan asisten untuk
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk memperoleh membantu konsumen saat mencoba. Peralatan dan fasilitas
kenyamanan dan kejelasan dalam menikmati obyek koleksi yang dibutuhkan dalam sebuah ruang pas adalah cermin,
antara lain: gantungan pakaian, papan tulis serta fasilitas duduk.
a. Letak obyek harus diperhitungkan sesuai ukuran tubuh
manusia dan perilaku manusia. Gerakan kepala yang wajar 8. Lobi
adalah 30o ke atas dan 40o ke bawah dan samping. Fungsi lobi dapat dibedakan menjadi :
b. Jarak pandang ke obyek, jangan terlalu jauh maupun terlalu a. Fungsi umum
dekat. Sebagai suatu tempat atau wadah seluruh karyawan pada
kantor dalam melaksanakan tugas mengurus serta mengelola
segala macam yang berhubungan managemen di perusahaan
tersebut.
b. Fungsi khusus
Sebagai suatu wadah dari pihak perusahaan untuk penerimaan
awal pengunjung, tempat memperoleh informasi dan melayani
segala macam keperluan dari pengunjung, tempat untuk
bertemu janji (Pile 522).
Gambar 5. Jarak sudut pandang manusia terhadap objek
Sumber: Ernst 250
9. Salon
Menurut Gail Stuart, salon adalah salah satu usaha yang
Menurut Martin, beberapa syarat pemajangan benda koleksi bergerak dibidang yang identik dengan penataan rambut dan
antara lain sebagai berikut : rias wajah. Salon berfungsi sebagai tempat dimana konsumen
a. Posisi ingin tampil lebih menawan. Fungsi salon antara lain adalah
Objek dapat diletakkan didepan objek lain, disusun lebih fungsi estetis yaitu salon berfungsi sebagai tempat untuk
tinggi atau rendah untuk menandakan urutan kepentingan menghias penampilan konsumen agar terlihat lebih menarik
b. Tekstur lewat penataan rambut.
Tekstur dapat digunakan untuk memberikan penekanan Salon menurut Heis Salusiha adalah tempat mempercantik
misalnya penggunaan tali atau lantai kayu untuk area pamer diri dengan furniture yang ditata sedemikian rupa sehingga
atau memberikan background tekstur berbeda furniture itu dapat terlihat menarik dan glamor serta harus
c. Pencahayaan menarik minat pengunjung untuk merawat keindahan diri
Cahaya membuat benda terlihat dan dapat digunakan untuk ataupun sedikitnya menjadi inspiratisi dalam penataan rambut
menyampaikan hal terpenting dengan mengubah bentuk, (Pamela 12).
tekstur.
Untuk pencayahayaannya, lampu yang digunakan 10. Studio Foto
menujukkan benda yang dipajang dan digunakan untuk Studio foto adalah ruangan yang ditata khusus untuk
menunjukkan benda, warna, tekstur benda dan dapat aktivitas fotogragi. Pengaturannya meliputi tata lampu, latar
digunakan untuk membedakan dan memberikan penekanan belakang, dan pendukung lainnya. Sebuah studio foto
JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 771-780 775
4. Zoning & Grouping fasilitas yang ada, tampil berbeda, luas, indah, serta leluasa.
Fleksibel berupa salah satu wujud dari efisien waktu yaitu
memperhatikan alur/ bentuk (simple, yang mudah disesuaikan).
3. Material
Menggunakan material alami yang dikombinasikan dengan
Gambar 11. Grouping Lantai 1 & 2 Terpilih material modern yaitu:
a. Material alami: marmer.
Zoning dan grouping yang digunakan dipilih berdasarkan b. Material alami sintetis: keramik, multiplek, HPL.
pertimbangan dan kebutuhan hubungan ruang yang saling c. Material sintetis: kaca, akrilik, karpet, wallpaper.
terkait dan sirkulasi yang efesien seperti pada main enterance 4. Pola Sirkulasi
dekat dengan lobi untuk memudahkan pengunjung Pola sirkulasi yang digunakan dalam perancangan adalah
mendapatkan informasi dan lobi dekat dengan galeri dimana pola sirkulasi radial pada galeri dengan tujuan pengunjung
dengan tujuan meningkatkan ketertarikan pada pengunjung. bebas menuju ke arah galeri dan linear pada ruang lain agar
lebih fungsional.
III. KONSEP
5. Sistem Interior
Konsep House of Tiffani Meymorisa di Surabaya ini adalah a. Pencahayaan
berdasarkan latar belakang masalah dan karakter desainer Menggunakan pencahayaan alami dengan memaksimalkan
maka disimpulkan bahwa perancangan ini dapat menciptakan pencahayaan alami (bukaan, kaca) dan pencahayaan buatan
konsep yang mencerminkan feminim karena target pasar yaitu general lighting dengan downlight bewarna warm white,
adalah wanita yaitu dengan bentukan kombinasi geometris dan spot lighting pada objek-objek yang membutuhkan
dinamis dan menciptakan konsep yang elegant berkelas sesuai pencahayaan khusus, dan accent lighting.
dengan karakter konsep desainer serta taget pasar untuk b. Penghawaan
kalangan menengah keatas yang dapat diterapkan dalam style Sistem penghawaan buatan menggunakan AC cassete agar
desain interior dan material serta warna modern. dapat menyala pada titik yang diperlukan, split, fan, dan
Dari pertimbangan masalah dan karakter maka digunakan exhaust fan.
konsep Jadi konsep "Elegancy of Vogue" yang diambol dari c. Akustik
kata Elegancy: berarti mewah, cantik, dan luwes Sistem akustik pada plafon panel dan flooring karpet untuk
1. Mewah, merupakan salah satu konsep diterapkan oleh meredam khususnya area galeri dan salon. Speaker untuk
Tiffani Meymorisa musik di tiap ruang dengan sistem central.
2. Cantik, dengan kata lain ditunjukkan untuk wanita, wanita d. Sistem Keamanan
identik dengan feminin dan juga desain yang dihasilkan untuk Pada proteksi keamanan menggunakan CCTV, Finger print,
mempercantik kaum hawa dan kunci manual
3. Luwes berarti bebas, bebas berkreasi dan berimajinasi e. Sistem Kebakaran
dalam mendesain. Pada proteksi kebakaran menggunakan sprinkler, dan smoke
Vogue: berarti mode dan kebiasaan detector.
1. Mode, identik dengan modern; mengikuti masa kini; selalu f. Sistem Komunikasi
berganti; berubah; dan berputar (fleksibel). Pada sistem komunikasi menggunakan sistem central, akses
2. Kebiasaan, ciri khas desain Tiffani Meymorisa yang tidak internet Wi-fi. Telepon dan fax untuk keluar dan sesama staff.
plain.
Konsep ini dapat diartikan sebagai suatu konsep yang
bersuasana mewah dengan style masa kini (modern) yang
fleksibel serta menampilkan karakter desainer. Mewah berupa
JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 771-780 777
6. Elemen Interior
a. Lantai
Bentuk kombinasi geometris, sebagai pembatas area,
dengan material yang mudah elegant yaitu kayu gelap,
marmer, karpet.
b. Dinding
Bentuk kombinasi geometris yang bersifat statis dengan
upaya menciptakan kesan yang luas dengan menggunakan
material kaca, marmer, cat, kayu dan wallpaper.
c. Plafon
Bentuk kombinasi geometris dan terdapat leveling pada
plafon dengan material gypsum, multipleks, akrilik. Gambar 13. Layout Lt.1
c.Tangga
Berbentuk geometris dan terdapat lighting pada tangga
dengan material kaca, kayu, dan marmer.
Gambar 14. Layout Lt.2
8. Desain Universal
a.Perabot b. Rencana Plafon
Menggunakan perabot yang sesuai standar ergonomi Pada plafon menggunakan material gypsum finishing cat
sehingga bisa digunakan secara umum. terang dan cermin bronze sehingga dapat memberikan kesan
b. Pencahayaan luas karena ketinggian plafon cukup rendah yaitu 3,10 meter
Pencahayaan yang dihitung dan sesuai standar agar tidak serta penggunaan kaca blast di ruang workshop dan rapat
terlalu terang ataupun gelap. sehingga cahaya yang turun terbagi rata.
c. Petunjuk
Adanya petunjuk yang mudah agar dapat diakses oleh
semua kalangan.
d. Sirkulasi
Menyesuaikan dengan orang yang memiliki kebutuhan
khusus. contohnya pembuatan ramp.
9. Hasil Perancangan
a. Layout
Pada layout "House of Fashion Tiffani Meymorisa"
bentukan dinamis terdapat di area dimana menjadi area utama
yang menarik serta area fasilitas untuk menyambut pengunjung
yaitu area lobi, selain itu bentukan dinamis dapat menonjolkan Gambar 15. Rencana Plafon Lt.1
area galeri dan area display kain yang merupakan nilai jual dan
untuk menarik minat pengunjung yang datang. Ruang
fungsional seperti ruang kerja, ruang ganti, ruang konsultasi,
ruang ganti, ruang rapat, ruang pantry, dan gudang dibuat
geometris yang memenuhi fungsi ruang, selain itu untuk
menonjolkan area galeri yang merupakan nilai jual dan untuk
menarik minat pengunjung yang datang.
V. KESIMPULAN
suasana semangat pada area kerja, studio, dan workshop yaitu [5] Ching, Francis D.K. Ilustrasi Desain Interior. Trans. Paul Hanoto
Adjie. Jakarta: Erlangga, 1996
percikan warna oranye yang memberi semangat serta [6] De Chiara, Joseph, Callender, John Hancock. Time Saver Standarts for
meningkatkan konsentrasi dan kreatifitas. Pada lighting Building Types 3rd Edition. Mc Graw Hill International Editions, 1990
menggunakan warna putih yang dingin dan memberikan [7] Fitch, Rodney and Lance Knobel. Retail Design. New York: BPI
semangat pada area kerja serta warna warm pada area lainnya Communications, Inc., 1990.
[8] Karlen, Mark & James Benya. Dasar-Dasar Desain Pencahayaan.
yang memberikan kesan hangat dan mewah serta Jakarta : Erlangga, 2004.
memperhatikan segi ergonomis baik pada elemen interior dan [9] Konemann. A History of Fashion in the 20th century. Germany, 2000.
perabot. Diharapkan adanya House of Fashion Tiffani [10] Laksmiwati, Triandi . Unsur ± unsur dan Prinsip ± prinsip Desain
Interior. Jakarta: CV. Rama M.G, 1998.
Meymorisa ini dapat meningkatkan daya tarik dan memenuhi [11] Mc. Govern, Thomas. Belajar Sendiri Dalam 24 Jam Fotografi Hitam
kebutuhan fashion pada masyarakat Surabaya dan nama Putih. Andi, Yogyakarta, 2003.
GHVDLQHU ³7LIIDQL 0H\PRULVD´ GLNHQDO OHELK OXDV [12] McGowan, Maryrose & Kruse, Kelsey. Interior Graphic Standart.
Canada : Wiley, 2004.
[13] Mun, David. Shops ± A manual of Planning and Design. London: The
Architectural Press Ltd., 1981.
[14] Panero, J. & Zelnik, M. Dimensi Manusia & Ruang Interior. Jakarta:
UCAPAN TERIMA KASIH Erlangga, 1979.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing [15] Pegler, Martin M. Store Presentation & Design No.3. New York: RSD
Publishing, Inc., 2010. J.
karya tugas akhir Program Studi Interior yang telah membantu [16] Pegler, Martin M. Visual Merchandising and Display. Canada:
dalam penulisan jurnal ini dan memberikan dukungan, saran Fairychild Books, 2012.
dan semangat dalam proses perancangan tugas akhir yang [17] Pile. John.F. Color In Interior Design. New York : McGraw-Hill, 1997.
[18] Pile, F.John. Interior Designer Third Edition. New Jersey: Prentice
dilaksanakan oleh penulis. hall.inc, 2003.
[19] Piotrowski, Christine M. and Elizabeth A. Rogers. Designing
Commercial Interior ± 2nd Edition. New Jersey: John Wiley & Sons,
DAFTAR PUSTAKA Inc., 2007.
[1] American Language Association. The American heritage dctionary of [20] Reznikoff.S.C. Interior Graphic and Design Standarts. New York:
English language. Washington, DC :Author, 1976. Whitney Library of Design, 1986.
[2] Arifin, Firman .Wisata Alam yang Berwahana Pendidikan Lingkungan [21] Suptandar, J. Pamudji. Desain Interior. Jakarta: Djambatan, 1999.
Sebagai Alternatif Wisata Bahari yang Alami. 2012. Wordpress. 3 [22] Tutt, Patricia dan Adler, David. New Metric Handbook: Planning and
September 2012. Design Data. Taylor & Francis Group, 1992.
[3] Barr, Vilma & Broudy, Charles.E. Designing to Sell. San Fransisco : [23] Weaver, John. Director, Spa Products Group, Takara Belmont, Dallas.
Episode, 1990. 08 Juni 2009
[4] Cerver, Francisco Asensia. :RPHQ¶V IDVKLRQ DQG PHQ¶V IDVKLRQ. New
York: McGraw-Hill Book Company, 1989.