Anda di halaman 1dari 5

COVID-19 Mewabah, Penduduk Miskin Di Bali Meningkat

Persentase dan jumlah penduduk miskin di bali


Kenaikan persentase penduduk miskin terjadi di wilayah perkotaan di mana pada periode Maret 2020
tercatat sebesar 3,33% lebih tunggi dari periode September 2019 yang di perkirakan hanya mencapai
3,04% .

Kondisi sebaliknya justru terjadi di wilayah perdesaan yaitu turun dari 4,86% di bulan September 2019
menjadi 4,78% di periode Maret 2020.

Sejak di tetapkan sebagai pandemi global oleh WHO pertanggal 11 Maret 2020, penyebaran virus
corona menjadi mimpi buruk tidak hanya di bidang kesehatan namun juga menular ke sektor-sektor
strategis seperti ekonomi, social, politik, termasuk budaya.

Gelombang pemutusan hubungan kerja(PHK) tidak dapat di hindari sebagai akibat melesunya
perekonomian.

Data dinas tenaga kerja dan ESDM provinsi Bali menunjukan bahwa hingga 9 juni 2020 jumlah pekerjaan
di sektor formal yang di rumahkan mencapai 73.397 orang.

Sedangkan pekerja yang di PHK mencapai 2.625 orang. Jumlah tersebut di perkirakan masih berpotensi
meningkat sampai kondisi perekonomian benar-benar pulih dari jebakan pandemic covid-19.

Fenomena ini berarti ada sekelompok masyarakat yang harus kehilangan sumber pendapatan sehingga
sangat rentan terjun ke dalam jurang kemiskinan.

Untuk mengukur kemiskinan, Badan pusat statistik (BPS) menggunakan konsep kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan pendekatan ini, kemskinan di pandang sebagai ketdak mampuan dari sisi ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan kebutuhan bukan makanan yang di ukur dari sisi
pengeluaran.

Sementara saat ini untuk mencegah kemiskinan yaitu dengan cara bisnis ternak ayam kampung bali jadi
salah satu usaha yang menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir. Dari tahun ketahun, permintaan
daging ayam ini selalu naik. Semakin banyak restoran hingga warung pinggir jala yang mejual santapan
menu ayam kampung.

Harga karkas ayam kampung juga relatif stabil dibandikan ayam potong pedaging atau broiler yang
kerap kali anjlok di tingkat peternak, terutama di peternak mandiri. Selain itu, persepsi bahwa daging
ayam kampung bali lebih sehat, membuat konsumsinya di bali terus meningkat.

Ayam Bali termasuk salah satu ayam bukan ras dan sering juga di sebut sebagai ayam kampung. Ayam
Bali sendiri tergolong ayam buras lokal yang umum di pelihara oleh sebagian besar masyarakat Bali.

Hampir setiap rumah tangga di pedesaan di Bali memelihara ayam buras Bali sekalipun dalam jumlah
yang terbatas .Bagi petani, ayam Bli memiliki prospek social, ekonomi dan budaya yang sangat penting
dalam kehidupannya.

In-bottom: 15px;’’>Daging ayma buras Bali di manfaatkan sebagai sumber protein untk kosumsi sehari-
hari, di jual sebagai lauk pada menu rumah tradisional maupun modern atau sebagai bahan sarana
upacara agama hindu di Bali.
Telur ayam kampung atau kerap di di bilang ayam buras banyak di manfaatkan untuk di kosumsi, bahan
jamu, bahan makanan atau untk berbagai kebutuhan sarana upacara agama hindu di Bali.

Sebagai masyarakat Bali memanfaatkan memanfaatkan ayam buras bali jantan sebagai ayam aduan
(Tajen) sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

Populasi ayam buras di bali mencapai 4.644.548 ekor pada tahun 2010. Pada tahun 2011 terjadi
penurunan 4,396.174 ekor atau turun 248.374 ekor.

Hal ini terjadi karenan wabah penyakit, serta mahalnya harga pakan ayam buras ,sehingga tidak mampu
ditutupi oleh produktivitas yang dihasilkan.

Jadi maka itu kami menyarankan untuk peternak yang mengeluh terhadap biaya pakan yang semakin
mahal dengan cara memberikan pakan alternatif seperti fermentasi daun talas.

Tanaman talas merupakan penghasil karbohidrat dan berpotensi sebagai suplemen/subtitusi beras atau
sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain sebagainya. Umbi dan daunt alas
mengandung karbohidrat , protein dan lemak (soemantri,2006;Kususiyah;2012).

Komposisi kimia talas per 100 mg bahan mntah

Kandungan Gizi Jumlah

Energi (kj) 393

Kadar air (%) 75,4

Protein (g) 2,2

Lemak (g) 0,4

Serat (g) 0,8

Total karbohidrat 21
Dan serat (g)

Ca (mg) 34

P (mg) 62

Abu (g) 1

Sumber:FAO (1988);Kusnandar (2007);Kafah (2012)

Teknik pembuatan tepung talas : Ubi talas dikupas,kemudian dicuci dan diranjangdan dicuci dengan air
bersih , dan dijemur samapi kadar air 10% lalu di giling halus (tepung).

Data berat kering dan persentase tepun talas

Berat Berat Persentase rendemen (%)

Basah Kering

(Kg) (Tepung

talas)

(Kg)

180,9 21,5 11,88

Sumber:data penelitian,2017

Hasil Analisa proksimat, kadar serat kasar dan kadar pati sebagai berikut :

Kode K.Air K.Abu K. K.Protein

(%) (%) Lemak (%)

(%)

Tepung 7,50 5,17 3,02 9,09

Talas

Tepung 82,57 1,35 3,32 1,06

Basah
Hasil uji Labotarium menunjukan kandungan karbohidrat tepung talas rawa termasuk tinggi dan ini bisa
dijadkan sebagai alternatif pakan penghasil energy yang bisa di substitusikan dengan jagung.

Penambahan tepung talas yang di lakukan sebanyak 5% dan 10% sebagai campuran pakan menunjukan
pertambahan bobot badan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai