Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 12 Banda Aceh


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Interaksi Antar Molekul
Alokasi Waktu : 9 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional.

KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual,konseptual, prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebabfenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajianyang spesifik
sesuai denganbakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah,menalar,menyaji,dan menciptadalam ranah konkret dan ranah abstrak


terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri
sertabertindak secara efektif dan kreatif,dan mampu menggunakan metodasesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.6 Menghubung kan interaksi antar ion, 4.6 Menerapkan prinsip interaksi antar ion,
atom dan molekul dengan sifat fisika atom dan molekul dalam menjelaskan
zat sifat-sifat fisik zat di sekitarnya
percobaan ilmiah
IPK dari KD 3.1 IPK dari KD 4.1
 Menganalisa interaksi antar molekul  Melakukan percobaan untuk
(ikatan hidrogen, gaya Van-Der Walls) menyelidiki kepolaran suatu senyawa.
 Menganalisa kaitan interaksi antar  Menyajikan hasil diskusi dan hasil
molekul (ikatan hidrogen, gaya Van- percobaan
Der Walls) dengan sifat fisik senyawa.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik diharapkan peserta didik dapat menerapkan prinsip
interaksi antar ion, atom dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat di sekitarnya
percobaan ilmiah dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif
(kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .

D. Materi Pembelajaran
 Ikatan Hidrogen
 Gaya tarik dipol-dipol
 Gaya London

Fakta
Titik didih dan titik leleh

Konsep
Gaya Van Der Waals, ikatan hidrogen

Prosedural
Langkah-langkah kegiatan demonstrasi

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery learning
Metode : Diskusi, demonstrasi, presentasi, tanya jawab

F. Media / Alat dan BahanPembelajaran


Media :
 Worksheet atau lembar kerja peserta didik (LKPD)
 Lembar penilaian

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis, kertas manila
 Alat dan Bahan Praktikum
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Rahardjo, Sentot Budi. 2016. Kimia Berbasis Eksperimen untuk kelas X SMA dan MA
Kelas X; Tiga Serangkai
 Sutresna,Nana. 2002 Kimia SMA Kelas IA, Grafindo
 Johari,J.M.C,et al, 2004 Kimia SMA Kelas X, Esis
 Kuswati,Tine Maria, et .al , 2016 Sains Kimia, Kelas X, Bumi Aksara
 Johari,JMC dan Rachmawati,M,2006, Kimia SMA dan MA, Kelas X, PT Gelora Aksara
Pratama
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahap Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan Guru : 30
Orientasi Menit
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Allah SWT dan
berdoa untuk memulai pembelajaran

Aperpepsi
 Melalui tanya jawab mengingat kembali materi
tentang struktur lewis, ikatan kovalen dan
kepolaran senyawa. 15
menit
Motivasi
 Apabila materi ini dipahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi Ikatan
Hidrogen, Gaya van der walls dan kepolan
senyawa kovalen
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Contoh :
Mengapa pisau yang terkena getah nangka
tidak dapat dibersihkan dengan air tapi
dibersihkan dengan menggunakan minyak
goreng?
2 Inti a. Stimulation (memberi stimulus) 65
1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati Menit
demonstrasi penetesan air diatas kaca dan diatas
kaca yang dilapisi lilin yang dilakukan oleh salah
seorang peserta didik.
2. Peserta didik memperhatikan gambar seperti :
tetesan air diatas daun talas melalui slide yang
ditampilkan
b. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
1. Peserta didik duduk perkelompok yang terdiri dari
4-5 orang.
2. Peserta didik bekerja sama dan penuh tanggung
jawab berdiskusi dalam kelompok untuk
menuliskan gaya antar molekul dan pengaruhnya
terhadap sifat fisik, berupa kelarutan dalam air
sesuai dengan pengamatan demonstrasi diatas.
3. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-
buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan
diskusi perserta didik

c. Data Collecting (mengumpulkan data);


1. Peserta didik mencari dan mengumpulkan data dari
hasil diskusi maupun dari buku sumber tentang :
a. Ikatan hidrogen
b. Gaya van der wals
c. Gaya london
2. Peserta didik dengan penuh tanggung jawab dan
bekerjasama terlibat aktif dalam diskusi dan
peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam
menggali informasi dari berbagai sumber yang
telah dibagikan.

3. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk


masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi
kelompok pada kertas manila yang telah disediakan
dengan kreativitas masing-masing.

d. Data Processing (mengolah data);


1. Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada lembar
aktivitas siswa

2. Salah satu kelompok dengan penuh percaya diri


mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan
kelompok lain menyimak dan menghargai hasil
diskusi kelompok penyaji.

e. Verification (memverifikasi);
1. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan
(ditempelkan di dinding) untuk digunakan sebagai
bahan pada langkah berikutnya.

2. Perwakilan kelompok memperhatikan


sajian/paparan serta menilai hasil karya dari
kelompok lain yang telah ditempelkan pada
dinding sekitar ruang belajar, mencermatinya,
menghargai dan memiliki rasa empati untuk
membandingkan dengan hasil dari kelompoknya
sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada
kelompok masing-masing.

3. Perwakilan kelompok untuk memberikan


tanggapan dengan mengajukan
pertanyaan,meminta konfirmasi ataupun
memberikan masukkan terhadap kelompok
lainnya.(komunikasi)

4. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau


tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang
satu dengan yang lain.
5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan
kelompok) dalam kelas saat berdiskusi,
merancang/melakukan penyelidikan sederhana
maupun presentasi berlangsung.

b. Generalization (menyimpulkan);
1. Peserta didik bekerja sama mengkaji ulang dan
menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok
tentang interkasi antar molekul dan pengaruhnya
terhadap sifat fisik 10
3 Penutup 2. Guru memberikan penguatan dengan memberikan Menit
penjelasan pada materi

a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview


pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan guru
menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari di
masyarakat agar siswa dapat meendapatkan
pembelajaran berarti.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui
ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya
yaitu penurunan titik beku larutan elektrolit
d. Berdoa, bermaafan dan memberi salam

I. Penilaian Pembelajaran
No Aspek Jenis/teknik Penilaian Bentuk Instrumen

1. Sikap -
Observasi diskusi - Lembar Observasi
kelompok
2. Pengetahuan - Tes Tertulis - Soal pilihan ganda

3. Ketrampilan - Membuat peta konsep - Lembar Observasi


- Membuat karya ilmiah
bentuk molekul

J. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan paling banyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes
tertulis kembali.

2. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
 Peserta didik yang mencapai nilai n( ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
 Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui Banda Aceh, 4 Januari 2021


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Dra. Ramlah Zaini, M.Si Yuhana, S.Pd


NIP.196612021992032006 NIP. 19661113 200008 2 001
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP

I. MATERI PEMBELAJARAN

INTERAKSI ANTAR MOLEKUL

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai jenis zat yangpartikelnya berupa
molekul dan berbeda fasa. Dalam fasa gas, pada suhu tinggi dan tekanan yang relatif rendah (jauh di
atas titik didihnya), molekul-molekul benar-benar berdiri sendiri, tidak ada gaya tarik antarmolekul.
Akan tetapi, pada suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi, yaitu mendekati titik
embunnya, terdapat suatu gaya tarik-menarik antarmolekul. Gaya tarik menarik antar molekul itulah
yang memungkinkan suatu gas dapat mengembun. (James E. Brady, 1990).
Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarikmenarik antar molekul.
Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk menguapkan suatu zat cair diperlukan
energiuntuk mengatasi gaya tarik-menarik antar molekul. Makin kuat gaya tarik antar molekul,
makin banyak energi yang diperlukan untuk mengatasinya, maka semakin tinggi titik cair atau titik
didih.
1. Ikatan Hidrogen
Antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hydrogenterjadi
ikatanhidrogen.Titik didih senyawa “hidrida” dari unsur-unsur golonganA, VA, VIA, dan
VIIA, diberikan pada gambar berikut.

Gambar : Titik didih senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA, dan VIIA.
Sumber: Chemistry,The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg.2000.

Perilaku normal ditunjukkan oleh senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA, yaitu
titik didih meningkat sesuai dengan penambahan massa molekul. Kecenderungan itu sesuai dengan
yang diharapkan karena dari CH ke SnH massa molekul relatif meningkat, sehingga gaya Van der
Waals juga makin kuat. Akan tetapi, ada beberapa pengecualian seperti yang terlihat pada gambar,
yaitu HF, H2O, dan NH3. Ketiga senyawa itu mempunyai titik didih yang luar biasa tinggi
dibandingkan anggota lain dalam kelompoknya. Fakta itu menunjukkan adanya gaya tarik-menarik
antarmolekul yang sangat kuat dalam senyawa-senyawa tersebut. Walaupun molekul HF, H2O, dan
NH3bersifatpolar,gaya dipol-dipolnya tidak cukup kuat untuk menerangkan titik didih yang
mencolok tinggi itu.
Perilaku yang luar biasa dari senyawa-senyawa yang disebutkan di atasdisebabkan oleh
ikatan lain yang disebut ikatan hidrogen (James E. Brady,2000). Oleh karena unsur F, O, dan
Nsangat elektronegatif, maka ikatan F – H, O – H, dan N – H sangat polar, atom H dalam senyawa-
senyawa itu sangat positif. Akibatnya, atom H dari satu molekul terikat kuat pada atom unsur yang
sangat elektronegatif (F, O, atau N) dari molekul tetangganya melalui pasangan elektron bebas pada
atom unsur berkeelektronegatifan besar itu. Ikatan hidrogen dalam H2O disajikan pada gambar
berikut :

Gambar : Molekul polar air (kiri) dan ikatan hidrogen pada air (kanan). Sumber:Chemistry, The
Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg. 2000.

2. Gaya Tarik Dipol-dipol


Molekul yang sebaran muatannya tidak simetris, bersifat polar dan mempunyai dua
ujung yang berbeda muatan (dipol). Dalam zat polarmolekulnya cenderung menyusun diri
dengan ujung (pol) positif berdekatandengan ujung (pol) negatif dari molekul di dekatnya.
Suatu gaya tarik-menarikyang terjadi disebut gaya tarik dipol-dipoldibandingkan gaya
dispersi (gaya London), sehingga zat polar cenderungmempunyai titik cair dan titik didih
lebih tinggi dibandingkan zat nonpolaryang massa molekulnya kira-kira sama. Contohnya
normal butana dan aseton
Gaya-gaya antarmolekul, yaitu gaya dispersi (gaya London) dan gaya
dipoldipol,secara kolektif disebut gaya Van Der Waals. Gaya dispersi setiapzat, baik polar
maupun nonpolarzatpolar menambah gaya dispersi dalam zat itu. Dalam membandingkan zat
-zatyang mempunyai massa molekul relatif (Mr) kira-kira sama, adanya gayadipol-
dipoldapat menghasilkan perbedaan sifat yang cukup nyata. Misalnya,normalbutana dengan
aseton. Akan tetapi dalam membandingkan zat dengan
Massamolekul relatif (Mr) yang berbeda jauh, gaya dispersi menjadi
lebihpenting.Misalnya, HCl dengan HI, HCl (momen dipol = 1,08) lebih polar
dariHI(momen dipol = 0,38). Kenyataannya, HI mempunyai titik didih lebih
tinggidaripadaHCl. Fakta itu menunjukkan bahwa gaya Vlebihkuat daripada HCl. Berarti,
lebih polarnya HCl tidak cukup untukmengimbangikecenderungan peningkatan gaya dispersi
akibat pertambahanmassamolekul dari HI.
Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas
suatu molekul disebut polarisabilitas. Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif
(M) dan bentuk molekul. Pada umumnya, makin banyak jumlah elektron dalam molekul,
makin mudah mengalami polarisasi. Oleh karena jumlah elektron berkaitan dengan massa
molekul relatif, makadapat dikatakan bahwa makin besar massa molekul relatif, makin kuat
gaya London. Misalnya, radon (Ar = 222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan
helium (A = 4), 221 K untuk Rn dibandingkan dengan 4 K untuk He. Molekul yang
bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan molekul yang kecil,
kompak, dan simetris. Misalnya, normal pentana mempunyai titik cair dan titik didih yang
lebih tinggi dibandingkan neopentana. Kedua zat itu mempunyai massa molekul relatif yang
sama besar.
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN (TES TERTULIS)

A. Pilihan Ganda
1.

2.

3.

Senyawa yang mengandung ikatan hydrogen antar molekulnya adalah nomor …


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (5) dan (6)

4. Selesaikan permasalahan berikut:


Manakah diantara senyawa-senyawa berikut N2O, C3H8, SO2 dan HF, yang memiliki :
a. Titik didih paling tinggi
b. Titiki didih paling rendah
Diketahui ( Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16, F = 19 dan S = 32)

Pedoman pensekoran :

Alternatif Penyelesaian Skor


 Menggambarkan bentuk molekul H2O 0,5
 Menggambarkan bentuk molekul PCl5 0,5
 Menggambarkan bentuk molekul PCl3 0,5
 Menggambarkan bentuk molekul SF6 0,5
 Menggambarkan bentuk molekul XF2 0,5
 Mengurutkan senyawa berdasarkan kepolarannya 0,5
0,5
 Mencari Mr N2O,
0,5
 Mencari Mr C3H8,
0,5
 Mencari Mr SO2. 0,5
 Mencari Mr HF 1
 Mengurutkan senyawa berdasarkan kenaikan Mr 1
 Mengurutkan titik didh berdasarkan Mr
 Menganalisa bahwa HF mempunyai ikatan hydrogen, sehingga 1
mempunyai titik didih paling tinggi 0,5
 Menentukan senyawa yang mempunyai titik didih paling tinggi 0,5
 Menentukan senyawa yang mempunyai titik didih paling rendah
Total skor 9

a) Berdasar pada massa molar dan momen dipol dari lima senyawa dalam tabel, manakah yang
diperkirakan mempunyai titik didih tertinggi? 
Zat Massa molar Momen dipol
(g/mol) (Debye)
Propana (CH3CH2CH3) 44 0,1
Dimetileter (CH3OCH3) 46 1,3
Metilklorida (CH3Cl) 50 1,9
Asetaldehid (CH3CHO) 44 2,7
Asetonitril (CH3CN) 41 3,9

A. CH3CH2CH3
B. CH3OCH3
C. CH3Cl
D. CH3CHO
E. CH3CN

Pembahasan Soal #5:

Momen dipol (µ) merupakan jumlah vektor dari momen ikatan dan momen pasangan elektron bebas
dalam suatu molekul. Molekul dikatakan bersifat polar jika memiliki µ > 0 atau µ ≠ 0 dan dikatakan
bersifat nonpolar jika memiliki µ = 0Titik didih suatu zat itu berbanding lurus dengan momen
dipolnya bila massa molar zat-zat tersebut tidak besar perbedaannya. Semakin tinggi momen dipol
maka titik didih zat tersebut akan semakin tinggi pula. Bila massa molar memiliki perbedaan yang
besar tentu massa molar akan turut mempengaruhi. Pada soal ini tampak massa molar zat-zat yang
dibandingkan tidak relatif kecil perbedaannya.
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

(LKPD)

Nama Kelompok :
1. ......................................................
2. ......................................................
3. ......................................................
4. ......................................................
5. ......................................................
Kelas :.................................................................

Kompetensi Dasar :
3.6 Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat

Indikator:
3.6.1 Menganalisa interaksi antar molekul (ikatan hidrogen, gaya Van-Der Walls)
3.6.2 Menganalisa kaitan interaksi antar molekul (ikatan hidrogen, gaya Van-Der Walls) dengan
sifat fisik senyawa.

Materi :

Gaya Antar Molekul

 Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai jenis zat yang partikelnya berupa
molekul dan berbeda fasa. Dalam fasa gas, pada suhu tinggi dan tekanan yang relatif rendah
(jauh di atas titik didihnya), molekul-molekul benar-benar berdiri sendiri, tidak ada gaya
tarik antarmolekul.
 Akan tetapi, pada suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi, yaitu mendekati
titik embunnya, terdapat suatu gaya tarik-menarik antarmolekul. Gaya tarik menarik antar
molekul itulah yang memungkinkan suatu gas dapat mengembun (James E. Brady, 1990).
 Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarikmenarik antar
molekul. Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk menguapkan suatu
zat cair diperlukan energi untuk mengatasi gaya tarik-menarik antar molekul.
 Makin kuat gaya tarik antar molekul, makin banyak energi yang diperlukan untuk
mengatasinya, maka semakin tinggi titik cair atau titik didih.
Jenis Gaya Tarik Antar Molekul

1. Gaya Dipol – dipol


 Merupakan gaya tarik – menarik listrik antara ujung (pol) negative dari satu molekul dengan
ujung (pol) positif molekul lain disekitarnya
 Terdapatnya dalam senyawa kovalen polar
2. Gaya Dipol – dipol Terimbas
 Merupakan gaya tarik-menarik antara dipole dari suatu molekul polar dengan dipole
terimbas dari molekul lain disekitarnya.
 Terdapatnya antara zat polar dengan zat nonpolar
3. Gaya Dipol Sesaat Dipol Terimbas (Gaya London = Gaya Dispersi)
 Antar molekul nonpolar terjadi tarik-menarik yang lemah akibat terbentuknya dipol sesaat.
 Pada waktu membahas struktur elektron, kita mengacu pada peluang untuk menemukan
elektron di daerah tertentu pada waktu tertentu.
 Elektron senantiasa bergerak dalam orbit. Perpindahan electron dari suatu daerah ke daerah
lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar,
sehingga terbentuk suatu dipol sesaat.
 Dipol yang terbentuk dengan cara itu disebut dipol sesaat karena dipol itu dapat berpindah
milyaran kali dalam 1 detik. Pada saat berikutnya, dipol itu hilang atau bahkan sudah
berbalik arahnya. Suatu saat yang mungkin terjadi digambarkan pada gambar berikut :

 Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitarnya, sehingga
membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarik-menarik antarmolekul
yang lemah.
 Penjelasan teoritis mengenai gaya-gaya ini dikemukakan oleh Fritz London pada tahun
1928. Oleh karena
 itu gaya ini disebut gaya London (disebut juga gaya dispersi) (James E. Brady,1990).
 Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu
molekul disebut polarisabilitas.
 Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Pada
umumnya, makin banyak jumlah elektron dalam molekul, makin mudah mengalami
polarisasi.
 Oleh karena jumlah elektron berkaitan dengan massa molekul relatif, maka dapat dikatakan
bahwa makin besar massa molekul relatif, makin kuat gaya London.
 Misalnya, radon (Ar = 222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan helium (Ar =
4), 221 K untuk Rn dibandingkan dengan 4 K untuk He.
 Molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan molekul
yang kecil, kompak, dan simetris.
 Misalnya, normal pentana mempunyai titik cair dan titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan neopentana.
 Kedua zat itu mempunyai massa molekul relatif yang sama besar.
 Gaya dispersi (gaya London) merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yang molekulnya
bertarikan hanya berdasarkan gaya London, yang mempunyai titik leleh dan titik didih yang
rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekul relatifnya kira-kira sama. Jika
molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar, misalnya
hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4), dan gas-gas mulia.
4. Ikatan Hidrogen
 Antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hydrogen (senyawa
hidrida) terjadi ikatan hidrogen.
 Titik didih senyawa “hidrida” dari unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA, dan VIIA,
diberikan pada gambar

 Perilaku normal ditunjukkan oleh senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA, yaitu
titik didih meningkat sesuai dengan penambahan massa molekul.
 Kecenderungan itu sesuai dengan yang diharapkan karena dari CH4 ke SnH4 massa molekul
relatif meningkat, sehingga gaya Van der Waals juga makin kuat.
 Akan tetapi, ada beberapa pengecualian seperti yang terlihat pada gambar, yaitu HF, H 2O,
dan NH3. Ketiga senyawa itu mempunyai titik didih yang luar biasa tinggi dibandingkan
anggota lain dalam kelompoknya.
 Fakta itu menunjukkan adanya gaya tarik-menarik antarmolekul yang sangat kuat dalam
senyawa-senyawa tersebut. Walaupun molekul HF, H2O, dan NH3 bersifat polar, gaya dipol-
dipolnya tidak cukup kuat untuk menerangkan titik didih yang mencolok tinggi itu.
 Perilaku yang luar biasa dari senyawa-senyawa yang disebutkan di atas disebabkan oleh
ikatan lain yang disebut ikatan hidrogen (James E. Brady, 2000). Oleh karena unsur F, O,
dan N sangat elektronegatif, maka ikatan F – H, O – H, dan N – H sangat polar, atom H
dalam senyawa-senyawa itu sangat positif. Akibatnya, atom H dari satu molekul terikat kuat
pada atom unsur yang sangat elektronegatif (F, O, atau N) dari molekul tetangganya melalui
pasangan elektron bebas pada atom unsur berkeelektronegatifan besar itu.
 Ikatan hidrogen dalam H2O disajikan pada gambar

Soal

1. Gaya Van Der Walls


adalah ..............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............

2. Gaya London adalah

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

3. Ikatan hydrogen adalah

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
4. Bagaimana pengaruh gaya tarik antar molekul
terhadap sifat molekul

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

5. Kenapa titik didih H2O lebih tinggi dibanding


dengan HF ? Padahal HF merupakan molekul polar yang mempunyai perbedaan
keelektronegatifan lebih besar dibanding H2O, Jelaskan !

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN (UNJUK KERJA/ PRAKTIKUM)

INSTRUMEN PENILAIAN UNJUK KERJA / PRAKTIKUM

Nama Ketepatan Kesungguhan Ketelitian Skor


Laporan
No Peserta pemilihan dan dan keseriusan dalam Total
akhir
didik penggunaan alat dalam bekerja bekerja
1
2
3
4
5

Keterangan :
(1) Ketepatan pemilihan dan penggunaan alat : skor 1 – 25
(2) Kesungguhan dan keseriusan dalam bekerja : skor 1 – 25
(3) Ketelitian dalam bekerja : skor 1 – 25
(4) Laporan akhir : skor 1 – 25
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN (PRESENTASI DAN DISKUSI)

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI


Nama Satuan pendidikan : SMAN 12 Banda Aceh
Kelas/Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Kimia

Kelengkapan Penulisan Kemampuan


Total Nilai
No Nama Peserta didik Materi Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5

PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar
Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
Kelengkapan
1  Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai
Materi
dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
2 Penulisan Materi  Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point 4
 Tulisan terbaca dengan jelas
 Isi materi ringkas dan berbobot
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
 Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi 4
Kemampuan dengan baik
3
presentasi  Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI

Penguasaan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Total


Nama Peserta
No materi menjawab mengolah menyelesaikan Skor
didik
diskusi pertanyaan kata masalah
1
2
3
4
5

Keterangan :
(1) Penguasaan materi diskusi : skor 1 – 25
(2) Kemampuan menjawab pertanyaan: skor 1 – 25
(3) Kemampuan mengolah kata : skor 1 – 25
(4) Kemampuan menyelesaikan masalah : skor 1 – 25

Anda mungkin juga menyukai