Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 12 Banda Aceh


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Larutan elektrolit dan non elektrolit
Alokasi Waktu : 9 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional.

KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual,konseptual, prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebabfenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajianyang spesifik
sesuai denganbakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah,menalar,menyaji,dan menciptadalam ranah konkret dan ranah abstrak


terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri
sertabertindak secara efektif dan kreatif,dan mampu menggunakan metodasesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.7 Menghubungkan interaksi antar ion, 4.7 Membedakan daya hantar listrik
atom dan molekul dengan sifat fisika berbagai larutan melalui perancangan
zat dan pelaksanaan percobaan

IPK dari KD 3.1 IPK dari KD 4.1


 Menganalisa larutan elektrolit dan non  Melakukan percobaan untuk
elektrolit berdasarkan daya hantarnya menyelidiki larutan elektrolit dan non
 Menganalisa kaitan interaksi antar ion, elektrolit
atom dan molekul dengan sifat fisika
zat

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik diharapkan peserta didik dapat menganalisa interaksi
antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat dengan mengembangkan nilai karakter
berpikir kritis, kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .

D. Materi Pembelajaran
 Larutan elektrolit
 Larutan non elektrolit

Prosedural
Langkah-langkah kegiatan demonstrasi

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery learning
Metode : Diskusi, demonstrasi, presentasi, tanya jawab

F. Media / Alat dan BahanPembelajaran


Media :
 Worksheet atau lembar kerja peserta didik (LKPD)
 Lembar penilaian

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis, kertas manila
 Alat dan Bahan Praktikum
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Rahardjo, Sentot Budi. 2016. Kimia Berbasis Eksperimen untuk kelas X SMA dan MA
Kelas X; Tiga Serangkai
 Sutresna,Nana. 2002 Kimia SMA Kelas IA, Grafindo
 Johari,J.M.C,et al, 2004 Kimia SMA Kelas X, Esis
 Kuswati,Tine Maria, et .al , 2016 Sains Kimia, Kelas X, Bumi Aksara
 Johari,JMC dan Rachmawati,M,2006, Kimia SMA dan MA, Kelas X, PT Gelora Aksara
Pratama

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahap Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan Guru : 30
Orientasi Menit
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Allah SWT dan
berdoa untuk memulai pembelajaran

Aperpepsi
 Melalui tanya jawab mengingat kembali materi
tentang larutan elektrolit dan non elektrolit
15
Motivasi menit
 Apabila materi ini dipahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi larutan elektrolit
dan non elektrolit

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada


pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Contoh :
Pernahkah kalian melihat orang menangkap
ikan menggunakan setrum listrik? Mengapa
ikan tersebut mati setelah setrum dicelupkan ke
dalam air ?
2 Inti a. Stimulation (memberi stimulus) 65
1. Peserta didik memperhatikan gambar seperti : Menit
larutan elektrolit dan non elektrolit melalui slide
yang ditampilkan
b. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
1. Peserta didik duduk perkelompok yang terdiri dari
4-5 orang.
2. Peserta didik bekerja sama dan penuh tanggung
jawab berdiskusi dalam kelompok untuk
menuliskan larutan elektrolit dan non elektrolit
sesuai dengan pengamatan demonstrasi diatas.
3. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-
buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan
diskusi perserta didik

c. Data Collecting (mengumpulkan data);


1. Peserta didik mencari dan mengumpulkan data dari
hasil diskusi maupun dari buku sumber tentang
larutan elektrolit dan non elektrolit.
2. Peserta didik dengan penuh tanggung jawab dan
bekerjasama terlibat aktif dalam diskusi dan
peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam
menggali informasi dari berbagai sumber yang
telah dibagikan.
3. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk
masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi
kelompok pada kertas manila yang telah disediakan
dengan kreativitas masing-masing.

d. Data Processing (mengolah data);


1. Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada lembar
aktivitas siswa
2. Salah satu kelompok dengan penuh percaya diri
mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan
kelompok lain menyimak dan menghargai hasil
diskusi kelompok penyaji.

e. Verification (memverifikasi);
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
2. Perwakilan kelompok memperhatikan
sajian/paparan serta menilai hasil karya dari
kelompok lain.
3. Perwakilan kelompok untuk memberikan
tanggapan dengan mengajukan
pertanyaan,meminta konfirmasi ataupun
memberikan masukkan terhadap kelompok
lainnya.

4. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau


tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang
satu dengan yang lain.
5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan
kelompok) dalam kelas saat berdiskusi,
merancang/melakukan penyelidikan sederhana
maupun presentasi berlangsung.

3 Penutup a. Generalization (menyimpulkan); 10


1. Peserta didik bekerja sama mengkaji ulang dan
Menit
menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok
tentang larutan elektrolit dan non elektrolit
2. Guru memberikan penguatan dengan memberikan
penjelasan pada materi
a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview
pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan guru
menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari di
masyarakat agar siswa dapat meendapatkan
pembelajaran berarti.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui
ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya
yaitu penurunan titik beku larutan elektrolit
d. Berdoa, bermaafan dan memberi salam

I. Penilaian Pembelajaran
No Aspek Jenis/teknik Penilaian Bentuk Instrumen

1. Sikap -
Observasi diskusi - Lembar Observasi
kelompok
2. Pengetahuan - Tes Tertulis - Soal pilihan ganda

3. Ketrampilan - Membuat peta konsep - Lembar Observasi


- Membuat karya ilmiah
bentuk molekul

J. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan paling banyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes
tertulis kembali.
2. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
 Peserta didik yang mencapai nilai n( ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
 Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui Banda Aceh, 4 Januari 2021


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Dra. Ramlah Zaini, M.Si Yuhana, S.Pd


NIP.196612021992032006 NIP. 19661113 200008 2 001

MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Sesuai dengan penamaan nya yang mengandung kata “larutan”, yang artinya memiliki
bentuk berupa larutan, apakah larutan itu sama dengan air biasa? Jawabannya tidak, larutan tidak
sama dengan air, melainkan merupakan suatu campuran yang bersifat homogen, yang terdiri dari
dua atau lebih zat. Yang dimaksud bersifat homogen adalah larutan memiliki komposisi yang merata
atau setiap bagian volumenya akan memiliki komposisi atau sifat yang sama. 
Dimana zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut atau solut, dan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat lain disebut pelarut, misalnya larutan gula, maka gula
merupakan zat terlarut, dan air merupakan pelarut. Larutan sendiri memiliki banyak jenisnya, namun
di artikel ini kita hanya akan membahas larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

Larutan Elektrolit
Secara sederhana larutan elektrolit dapat dikatakan larutan yang memiliki partikel-partikel berupa
ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Berdasar proses pembentukan ion ionnya (ionisasi),
larutan elektrolit memiliki dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

 Larutan Elektrolit Kuat yaitu elektrolit yang terurai sempurna menjadi ion atau mengalami
ionisasi sepenuhnya dalam larutan air atau dalam keadaan lebur. 
 Larutan Elektrolit Lemah yaitu elektrolit yang tidak terurai sempurna menjadi ion atau
mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah zat yang terurai menjadi ion tidak banyak dan
menjadi penghantar listrik yang buruk.

Larutan Non Elektrolit


Kebalikan dari larutan elektrolit, larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat
menghantarkan listrik karena zat-zat yang dilarutkan tidak menghasilkan ion atau tidak mengalami
ionisasi sama sekali. 
Gambar diatas merupakan salah satu contoh penggambaran perbedaan jumlah molekul ion
yang dimiliki oleh elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit, dimana larutan non elektrolit
tidak menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas sehingga tidak akan menghantarkan listrik,
sedangkan pada larutan elektrolit kuat maupun lemah memiliki ion-ion yang bergerak bebas,
meskipun untuk larutan elektrolit lemah tidak menghasilkan ion sebanyak elektrolit kuat sehingga
lampu yang menyala pada elektrolit lemah tidak seterang atau dapat dikatakan menyala redup
dibandingkan elektrolit kuat. 
Secara garis besar berikut perbedaan sifat dari larutan elektrolit dan non elektrolit.

Jenis Sifat Contoh Senyawa Reaksi Ioniasi


Larutan

Elektrolit 1. Terionisasi SempurnaNaCl  (garam)  NaCl —> Na+ + Cl–


Kuat (Derajat ionisasi 𝛂=1). NaOH (soda api) ,  NaOH —> Na+ + OH–
2. Menghantarkan ArusH2SO4 (asam sulfat)  H2SO4 —> H+ + SO42-
Listrik atau daya hantarHCl (asam klorida), dan  HCl —> H+ + Cl–
listrik kuat. KCl KCl —> K+ + Cl–
3. Lampu Menyala Terang.
4. Terdapat banyak
gelembung gas.

Elektrolit 1. Terionisasi SebagianCH3COOH (asamCH3COOH –> H+ +


Lemah (Derajat ionisasi 0<𝛂<1) asetat),  CH3COOH–
2. Menghantarkan ArusN4OH, HCN (hidrogenHCN –> H+ + CN–
listrik atau daya hantar listriksianida), dan  Al(OH)3 –> Al3+ + OH–
lemah. Al(OH)3
3. Lampu menyala redup.
4. Terdapat sedikit
gelembung gas.

Non 1. Tidak terionisasi (DerajatC6H12O6 (larutan –


Elektrolit ionisasi 𝛂=0) glukosa), 
2. Tidak menghantarkan arusC12H22O11 (sukrosa),
listrik CO(NH2)2, dan
3. Lampu tidak menyala C2H5OH.
4. Tidak terdapat gelembung
gas sama sekali.

Elektrolit Senyawa Ion dan Kovalen


Berdasarkan dari terbentuknya ikatan ion dalam larutan, senyawa yang termasuk elektrolit
adalah senyawa ion dan kovalen polar, sedang untuk senyawa yang termasuk non elektrolit adalah
senyawa yang ikatan nya terbentuk dari senyawa kovalen non polar. 
Senyawa Ion

Sesuai namanya, senyawa ini terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas dalam pelarutnya,
contohnya larutan NaCl, dimana terdiri dari ion Na+ dan ion Cl–. senyawa NaCl hanya dapat
menghantarkan listrik jika dilarutkan atau dilelehkan, sementara jika dalam bentuk kristal atau
padatan, NaCl tidak dapat menghantarkan listrik, karena ion tidak dapat bergerak bebas. 
Senyawa Kovalen Polar

Senyawa kovalen bersifat polar apabila dilarutkan kedalam air, karena air merupakan pelarut
polar. Antara molekul air dan molekul zat terlarut akan terjadi tarik menarik yang cukup kuat untuk
memutuskan ikatan-ikatan molekul tertentu, dan membentuk ion. Sehingga dapat disimpulkan hanya
senyawa kovalen polar yang dalam bentuk larutan saja yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan
yang berbentuk lelehan dan padatan tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh larutan yang
termasuk dalam senyawa kovalen polar adalah larutan HCl atau yang biasa disebut larutan asam
klorida. 
Untuk mempermudah kalian mengingat dan memahaminya, kalian bisa tabel dibawah

ini, perbedaan elektrolit pada senyawa ion, kovalen polar, dan kovalen non polar.

Jenis Senyawa Padatan Lelehan  Larutan

Ion Isolator Konduktor Konduktor

Kovalen Polar Isolator Isolator Konduktor

Kovalen Non Polar Isolator Isolator Isolator


Sumber Tabel: emodul.kemdikbud.go.id
 Derajat Ionisasi

Derajat ionisasi adalah parameter larutan elektrolit yang berupa perbandingan antara jumlah
zat yang mengion dengan jumlah zat mula-mula, oleh karena itu digunakan persamaan sebagai
berikut

Dimana, 𝛂 = derajat ionisasi.


Dengan ketentuan sebagai berikut,
1. 𝛂=1, maka zat mengalami ionisasi sempurna, atau dapat digolongkan asam atau basa kuat. 
2. 0<𝛂<1, maka zat mengalami ionisasi sebagian, atau dapat digolongkan asam atau basa
lemah. 
3. 𝛂=0, maka tidak mengalami ionisasi sama sekali. 

Penerapan Larutan Elektrolit


Meskipun rasanya terdengar cukup asing di telinga kita, dan jarang dipakai dalam komunikasi
sehari-hari, sebenarnya manfaat dari larutan elektrolit maupun non elektrolit banyak diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari loh guys, salah satunya larutan elektrolit bagi tubuh manusia. 

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


(LKPD)

Nama Kelompok :
1. ......................................................
2. ......................................................
3. ......................................................
4. ......................................................
5. ......................................................
Kelas :.................................................................

Kompetensi Dasar :
3.6 Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat

Indikator:
3.6.1 Menganalisa interaksi antar molekul (ikatan hidrogen, gaya Van-Der Walls)
3.6.2 Menganalisa kaitan interaksi antar molekul (ikatan hidrogen, gaya Van-Der Walls) dengan
sifat fisik senyawa.

Materi :

Gaya Antar Molekul

 Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai jenis zat yang partikelnya berupa
molekul dan berbeda fasa. Dalam fasa gas, pada suhu tinggi dan tekanan yang relatif rendah
(jauh di atas titik didihnya), molekul-molekul benar-benar berdiri sendiri, tidak ada gaya
tarik antarmolekul.
 Akan tetapi, pada suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi, yaitu mendekati
titik embunnya, terdapat suatu gaya tarik-menarik antarmolekul. Gaya tarik menarik antar
molekul itulah yang memungkinkan suatu gas dapat mengembun (James E. Brady, 1990).
 Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarikmenarik antar
molekul. Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk menguapkan suatu
zat cair diperlukan energi untuk mengatasi gaya tarik-menarik antar molekul.
 Makin kuat gaya tarik antar molekul, makin banyak energi yang diperlukan untuk
mengatasinya, maka semakin tinggi titik cair atau titik didih.
Jenis Gaya Tarik Antar Molekul

1. Gaya Dipol – dipol


 Merupakan gaya tarik – menarik listrik antara ujung (pol) negative dari satu molekul dengan
ujung (pol) positif molekul lain disekitarnya
 Terdapatnya dalam senyawa kovalen polar
2. Gaya Dipol – dipol Terimbas
 Merupakan gaya tarik-menarik antara dipole dari suatu molekul polar dengan dipole
terimbas dari molekul lain disekitarnya.
 Terdapatnya antara zat polar dengan zat nonpolar
3. Gaya Dipol Sesaat Dipol Terimbas (Gaya London = Gaya Dispersi)
 Antar molekul nonpolar terjadi tarik-menarik yang lemah akibat terbentuknya dipol sesaat.
 Pada waktu membahas struktur elektron, kita mengacu pada peluang untuk menemukan
elektron di daerah tertentu pada waktu tertentu.
 Elektron senantiasa bergerak dalam orbit. Perpindahan electron dari suatu daerah ke daerah
lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar,
sehingga terbentuk suatu dipol sesaat.
 Dipol yang terbentuk dengan cara itu disebut dipol sesaat karena dipol itu dapat berpindah
milyaran kali dalam 1 detik. Pada saat berikutnya, dipol itu hilang atau bahkan sudah
berbalik arahnya. Suatu saat yang mungkin terjadi digambarkan pada gambar berikut :

 Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitarnya, sehingga
membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarik-menarik antarmolekul
yang lemah.
 Penjelasan teoritis mengenai gaya-gaya ini dikemukakan oleh Fritz London pada tahun
1928. Oleh karena
 itu gaya ini disebut gaya London (disebut juga gaya dispersi) (James E. Brady,1990).
 Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu
molekul disebut polarisabilitas.
 Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Pada
umumnya, makin banyak jumlah elektron dalam molekul, makin mudah mengalami
polarisasi.
 Oleh karena jumlah elektron berkaitan dengan massa molekul relatif, maka dapat dikatakan
bahwa makin besar massa molekul relatif, makin kuat gaya London.
 Misalnya, radon (Ar = 222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan helium (Ar =
4), 221 K untuk Rn dibandingkan dengan 4 K untuk He.
 Molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan molekul
yang kecil, kompak, dan simetris.
 Misalnya, normal pentana mempunyai titik cair dan titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan neopentana.
 Kedua zat itu mempunyai massa molekul relatif yang sama besar.
 Gaya dispersi (gaya London) merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yang molekulnya
bertarikan hanya berdasarkan gaya London, yang mempunyai titik leleh dan titik didih yang
rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekul relatifnya kira-kira sama. Jika
molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar, misalnya
hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4), dan gas-gas mulia.
4. Ikatan Hidrogen
 Antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hydrogen (senyawa
hidrida) terjadi ikatan hidrogen.
 Titik didih senyawa “hidrida” dari unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA, dan VIIA,
diberikan pada gambar

 Perilaku normal ditunjukkan oleh senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA, yaitu
titik didih meningkat sesuai dengan penambahan massa molekul.
 Kecenderungan itu sesuai dengan yang diharapkan karena dari CH4 ke SnH4 massa molekul
relatif meningkat, sehingga gaya Van der Waals juga makin kuat.
 Akan tetapi, ada beberapa pengecualian seperti yang terlihat pada gambar, yaitu HF, H 2O,
dan NH3. Ketiga senyawa itu mempunyai titik didih yang luar biasa tinggi dibandingkan
anggota lain dalam kelompoknya.
 Fakta itu menunjukkan adanya gaya tarik-menarik antarmolekul yang sangat kuat dalam
senyawa-senyawa tersebut. Walaupun molekul HF, H2O, dan NH3 bersifat polar, gaya dipol-
dipolnya tidak cukup kuat untuk menerangkan titik didih yang mencolok tinggi itu.
 Perilaku yang luar biasa dari senyawa-senyawa yang disebutkan di atas disebabkan oleh
ikatan lain yang disebut ikatan hidrogen (James E. Brady, 2000). Oleh karena unsur F, O,
dan N sangat elektronegatif, maka ikatan F – H, O – H, dan N – H sangat polar, atom H
dalam senyawa-senyawa itu sangat positif. Akibatnya, atom H dari satu molekul terikat kuat
pada atom unsur yang sangat elektronegatif (F, O, atau N) dari molekul tetangganya melalui
pasangan elektron bebas pada atom unsur berkeelektronegatifan besar itu.
 Ikatan hidrogen dalam H2O disajikan pada gambar

Soal

1. Gaya Van Der Walls


adalah ..............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............

2. Gaya London adalah

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

3. Ikatan hydrogen adalah

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

4. Bagaimana pengaruh gaya tarik antar molekul


terhadap sifat molekul

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

5. Kenapa titik didih H2O lebih tinggi dibanding


dengan HF ? Padahal HF merupakan molekul polar yang mempunyai perbedaan
keelektronegatifan lebih besar dibanding H2O, Jelaskan !
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN (UNJUK KERJA/ PRAKTIKUM)

INSTRUMEN PENILAIAN UNJUK KERJA / PRAKTIKUM

Nama Ketepatan Kesungguhan Ketelitian Skor


Laporan
No Peserta pemilihan dan dan keseriusan dalam Total
akhir
didik penggunaan alat dalam bekerja bekerja
1
2
3
4
5

Keterangan :
(1) Ketepatan pemilihan dan penggunaan alat : skor 1 – 25
(2) Kesungguhan dan keseriusan dalam bekerja : skor 1 – 25
(3) Ketelitian dalam bekerja : skor 1 – 25
(4) Laporan akhir : skor 1 – 25
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN (PRESENTASI DAN DISKUSI)

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI


Nama Satuan pendidikan : SMAN 12 Banda Aceh
Kelas/Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Kimia

Kelengkapan Penulisan Kemampuan


Total Nilai
No Nama Peserta didik Materi Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5

PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar
Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
Kelengkapan
1  Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai
Materi
dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
 Tulisan terbaca dengan jelas
4
 Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi  Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
 Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi 4
Kemampuan dengan baik
3
presentasi  Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI

Penguasaan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Total


Nama Peserta
No materi menjawab mengolah menyelesaikan Skor
didik
diskusi pertanyaan kata masalah
1
2
3
4
5

Keterangan :
(1) Penguasaan materi diskusi : skor 1 – 25
(2) Kemampuan menjawab pertanyaan: skor 1 – 25
(3) Kemampuan mengolah kata : skor 1 – 25
(4) Kemampuan menyelesaikan masalah : skor 1 – 25

Anda mungkin juga menyukai