BAB IV
ANALISIS DAN PENCATATAN TRANSAKSI (AKUN)
Yang dimaksud dengan dasar pencatatan adalah dasar yang dipergunakan untuk
menentukan saat pencatatan suatu transaksi keuangan. Ada dua dasar pencatatan yang
dapat dipergunakan dalam akuntansi, yaitu: (a) Cash Basis, yakni pencatatan transaksi
keuangan dilakukan pada saat transaksi keuangan yang bersangkutan telah diselesaikan
secara tunai; (b) Accrual Basis, yakni pencatatan transaksi keuangan dilakukan pada saat
terjadinya transaksi yang bersangkutan, terlepas apakah transaksi tersebut telah
diselesaikan secara tunai atau belum.
Dasar pencatatan tersebut perlu dipahami terlebih dahulu karena perbedaan dasar
yang dipergunakan akan mengakibatkan hasil pencatatan yang berbeda pula. Sebagai
contoh, suatu perusahaan memperoleh penghasilan selama Desember 2016 sebesar
Rp100.000,00. Dari jumlah tersebut, yang diterima berupa uang tunai Rp 60.000,00
sedangkan sisanya akan diterima bulan Januari 2016. Dengan menggunakan Cash Basis
penghasilan bulan Desember 2016 akan dicatat sebesar Rp 60.000,00. Sedangkan jika
digunakan Accrual Basis, penghasilan bulan Desember 2016 dicatat sebesar Rp
100.000,00.
Dari kedua dasar di atas yang paling sering digunakan sebagai dasar pencatatan
dalam akuntansi adalah Accrual Basis.
HARTA (ASSETS)
HARTA (Assets) adalah sumber-sumber ekonomis yang dikuasai oleh perusahaan dan
masih memberikan kemanfaatan di masa yang akan datang. Penyajian Harta dalam neraca
disusun menurut urutan likuiditasnya, yaitu kemampuan untuk dicairkan menjadi kas.
Harta Lancar (Current Assets) adalah Kas atau Bank dan sumber-sumber ekonomis
lainnya yang dapat dicairkan atau dikonversikan menjadi kas atau bank, dijual atau habis
dipakai dalam rentang waktu satu tahun atau selama satu periode kegiatan normal
perusahaan.
Kas (Cash) adalah uang tunai, uang kertas dan uang logam, dan alat-alat pembayaran lain
yang dapat disamakan dengan uang tunai.
Surat-surat berharga (Securities) adalah penanaman uang kas yang sementara tidak
digunakan, dibelikan surat-surat berharga sebagai investasi jangka pendek. Seperti
pembelian saham, obligasi, sertifikat Danareksa. Apabila suatu saat kas tersebut
dibutuhkan, maka surat-surat berharga bisa segera dijual dijadikan uang tunai.
Piutang Dagang (Accounts Receivable) adalah sumber ekonomis milik perusahaan yang
timbul dari aktivitas penjualan barang atau penyerahan jasa yang tidak diterima tunai.
Persediaan (Merchandise Inventory) adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan
barang-barang dagangan yang berujud milik perusahaan. Persediaan ini berkaitan dengan
perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Pos-pos Transitoris dan Antisipasi adalah pos-pos yang terjadi sehubungan dengan
periodisasi akuntansi.
Investasi Jangka Panjang (Long-Term Investments) merupakan bentuk penyertaan dalam
jangka panjang atau penyertaan yang dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.
Bentuk penyertaan jangka panjang biasanya dilakukan dengan penyertaan atas saham dan
obligasi.
Akuntansi Bisnis 33
Harta Tetap (Fixed Assets) adalah sumber-sumber ekonomis yang berujud yang
perolehannya dalam kondisi siap dipakai atau dengan membangun lebih dahulu. Harta
tetap dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan normal perusahaan. Harta tetap dapat
dimanfaatkan secara permanen atau dalam rentang waktu lebih dari satu tahun. Contoh:
tanah, gedung, kendaraan, alat-alat perkantoran, mesin-mesin.
UTANG (LIABILITIES)
Utang (Liabilities) adalah klaim atau hak para kreditur terhadap perusahaan. Kreditur
menyerahkan barang atau jasa kepada perusahaan dengan mengharapkan pengembalian
ditambah imbalan tertentu yang menimbulkan kewajiban bagi perusahaan untuk melunasi-
nya.
Utang lancar (Current Liabilities) adalah kelompok utang yang akan dilunasi dengan
rentang waktu kurang dari satu tahun.
Utang dagang (Accounts Payable) adalah kewajiban perusahaan yang timbul dari kegiatan
normal perusahaan. Apabila terhadap suatu utang dagang perusahaan menyertai dengan
suatu kesanggupan tertulis untuk melunasinya pada tanggal tertentu, maka utang dagang
tersebut digolongkan ke dalam utang wesel (Notes Payable).
Utang bank (Bank Loan) adalah penarikan pinjaman oleh perusahaan kepada Bank.
Apabila perusahaan dibebani kewajiban untuk melunasinya dalam jangka waktu kurang
dari satu tahun, maka utang bank tersebut termasuk utang lancar.
Utang pajak (Tax Payable) adalah kewajiban-kewajiban fiskal yang sudah menjadi beban
perusahaan tetapi belum dilunasi.
Utang jangka panjang (Long-Term Liabilities) adalah utang yang pelunasannya dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun.
Utang hipotek (Mortgage Payable) adalah utang jangka panjang yang dijamin dengan
sejumlah aktiva tetap, biasanya real estate.
Utang obligasi (Bonds Payable) adalah utang kepada masyarakat dengan cara menerbitkan
Surat Utang Obligasi, yaitu kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu seperti
yang tercantum dalam surat utang obligasi dengan menambah janji ditambahkan sejumlah
bunga kepada para pemegang surat utang.
PENDAPATAN (REVENUE)
Pendapatan (Revenue) adalah tiap-tiap tambahan harta yang timbul karena kegiatan usaha
perusahaan, baik berupa penyerahan jasa-jasa maupun penjualan barang.
Akuntansi Bisnis 34
BEBAN (EXPENSE)
Beban (Expense) adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penda-
patan. Pengorbanan ekonomis dapat berupa penurunan harta atau tambahan kewajiban bagi
perusahaan.
Pada perusahaan Jasa, beban dikelompokkan pada satu kelompok beban saja yaitu Beban
Operasional (Operating Expenses). Pada perusahaan Dagang dan perusahaan pengolahan,
beban dikelompokkan menjadi:
1. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold), yaitu harga pokok barang yang telah
dijual.
2. Beban operasional (Operating Expenses), yaitu beban-beban yang dikeluarkan untuk
membantu kegiatan usaha (operasi) perusahaan. Beban operasional dibedakan menjadi
beban penjualan (selling expenses) dan beban administrasi umum (general and admin-
istrative expenses).
MODAL (EQUITY, CAPITAL)
Modal adalah istilah untuk menyatakan sisa hak atas harta di dalam perusahaan
setelah dikurangi dengan seluruh utang perusahaan. Pada perusahaan perseorangan, harta
yang disetor oleh pemilik merupakan Modal Sendiri (Owner’s Equity). Modal sendiri
merupakan hak pemilik sebagai pihak yang berani mengambil resiko, karena itu akumulasi
laba bersih tiap tahun akan menambah modal sendiri sedangkan kerugian akan mengurangi
modal sendiri.
Modal sendiri pada perusahaan persekutuan (Owners’ Equity) menampung
kontribusi modal tiap sekutu. Misalnya perusahaan Asri & Co didirikan oleh tiga orang
bersaudara: Asri, Anis dan Ary. Maka akan dibentuk 3 perkiraan modal:
- MODAL, ASRI (Asri, Capital)
- MODAL, ANIS (Anis, Capital)
- MODAL, ARIS (Aris, Capital)
Modal sendiri pada perusahaan perseroan merupakan setoran modal para pemegang saham,
sehingga disebut Modal Saham (Capital Stock).
PRIVE (DRAWING)
Akun Prive merupakan akun khusus yang dipergunakan untuk mencatat transaksi
pengambilan uang atau harta lain yang dilakukan oleh pemilik perusahaan sebagai
pengambilan bagian laba yang menjadi haknya. Disamping itu, akun prive digunakan pula
Akuntansi Bisnis 35
untuk mencatat bagian laba yang menjadi hak pemilik perusahaan. Akun prive tidak
termasuk dalam golongan akun harta, utang, modal, biaya dan pendapatan tetapi akun yang
berdiri sendiri. Transaksi yang berhubungan dengan prive hanya perusahaan perseorangan
dan perusahaan persekutuan.
Mencatat di sisi kiri disebut mendebit akun, sedangkan apabila mencatat di sisi kanan
disebut mengkredit. Secara lebih lengkap bentuk akun T dapat digambarkan sebagai beri-
kut:
Akun: (nama Akun) Kode: (nomor)
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
Akuntansi Bisnis 37
s i s i d e b i t s i s i k r e d i t
10.300.000,00
2) Rp1.000.000,00 2) Rp1.000.000,00
Untuk lebih mudah memahami, keterangan di atas dapat diringkas sebagai berikut:
4.7 LATIHAN
SOAL 4-1:
Carilah contoh Laporan keuangan untuk jenis perusahaan Jasa, Dagang dan Industri
(manufacture) melalui internet
SOAL 4-2
Buatlah nama akun-akun dan berikan kode akun yang pada laporan keuangan soal no.
4.1
Akuntansi Bisnis 41
Akuntansi Bisnis 42