Anda di halaman 1dari 2

World Health Organization (WHO) mencatat sebanyak lebih dari 5 juta wanita Indonesia yang

melahirkan setiap tahun dan sebanyak 15.000 yang meninggal saat hamil maupun melahirkan,
sementara jumlah kematian bayi diperkirakan sebesar 120.000. Data secara global menunjukkan
bahwa sebesar 80% penyebab kematian tersebut disebabkan oleh lima penyebab obstetri
utama yang langsung dapat menyebabkan kematian yaitu perdarahan postpartum, infeksi,
aborsi yang tidak aman, eklamsi dan partus lama.5

Menurut World Health Organization (WHO), kematian maternal tahun 2012 terjadi lebih dari
529.000 kasus per tahun di seluruh dunia. Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tercatat sekitar 359/
100.000 kelahiran hidup, mengalami kenaikan yang segnifikan jika dibandingkan dengan SDKI
tahun 2007 dimana AKI sekitar 228/ 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) AKI tahun 2015 mengalami peningkatan
dari tahun 2014 yaitu 45/ 100.000 kelahiran hidup menjadi 125/ 100.000 kelahiran hidup
(Dinkes Yogyakarta, 2016). Di kabupaten Sleman AKI tahun 2015 yaitu 28,0 per 100.000
kelahiran hidup (Dinkes Sleman, 2015). Hal tersebut menunjukkan bahwa angka kematian
maternal di Indonesia masih sangat tinggi.

Menurut World Health Organization (WHO), kematian maternal tahun 2012 terjadi lebih dari
529.000 kasus per tahun di seluruh dunia. Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tercatat sekitar 359/100.000
kelahiran hidup, mengalami kenaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan SDKI tahun 2007
dimana AKI sekitar 228/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Daerah
Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) AKI tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun 2014 yaitu
45/100.000 kelahiran hidup menjadi 125/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Yogyakarta, 2016). Di
kabupaten Sleman AKI tahun 2015 yaitu 28,0 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Sleman,
2015).

Menurut WHO Setiap hari di tahun 2017, sekitar 810 wanita meninggal karena penyebab yang dapat
dicegah terkait kehamilan dan persalinan. Antara tahun 2000 dan 2017, rasio kematian ibu (MMR,
jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup) turun sekitar 38% di seluruh dunia. 94% dari
semua kematian ibu terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

Kematian ibu sangat tinggi. Sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan
persalinan pada tahun 2017. Sebagian besar kematian ini (94%) terjadi di rangkaian sumber daya
rendah, dan sebagian besar dapat dicegah. (1)

Berdasarkan data profil kesehatan indonesia 2019 angka kematian ibu (AKI) di indonesia tercatat
sekitar 4.221/100.000 kelahiran hidup
Berdasarkan data World Health Organization 2015 diperoleh 216 kematian ibu setiap 100.000
kelahiran hidup akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Sedangkan Angka Kematian Ibu di
Negara berkembang mencapai 239 per 100.000 kelahiran hidup, 20 kali lebih tinggi dibandingkan
negara maju (WHO, 2015).

Menurut data United Nations Children’s Fund mengatakan bahwa ibu yang mengalami masalah
dalam persalinan sekitar 12.230.142 juta jiwa dari 30% diantaranya karena kecemasan sebab hamil
pertama (Sitepu, 2016). Saat ini, Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan Survei
Penduduk Antar Sensus Tahun 2015, AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup
(Kemenkes RI, 2017). Kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh tiga penyebab utama yaitu
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi (Kemenkes RI, 2017). Di Indonesia terdapat
373.000.000 orang ibu hamil, dan yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada
sebanyak 107.000.000 orang (28,7 %) (Sitepu, 2016).

Menurut WHO Setiap hari di tahun 2017, sekitar 810 wanita meninggal karena penyebab yang dapat
dicegah terkait kehamilan dan persalinan. Antara tahun 2000 dan 2017, rasio kematian ibu (MMR,
jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup) turun sekitar 38% di seluruh dunia. 94% dari
semua kematian ibu terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

Kematian ibu sangat tinggi. Sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan
persalinan pada tahun 2017. Sebagian besar kematian ini (94%) terjadi di rangkaian sumber daya
rendah, dan sebagian besar dapat dicegah. (1)

Pada saat yang sama, antara tahun 2000 dan 2017, Asia Selatan mencapai penurunan MMR terbesar
secara keseluruhan: penurunan hampir 60% (dari MMR 384 menjadi 157). Meskipun AKI-nya sangat
tinggi pada tahun 2017, sub-Sahara Afrika sebagai sub-wilayah juga mencapai penurunan AKI yang
substansial hampir 40% sejak tahun 2000. Selain itu, empat sub-wilayah lain secara kasar
mengurangi AKI mereka selama periode ini: Asia Tengah, Timur Asia, Eropa dan Afrika Utara. Secara
keseluruhan, rasio kematian ibu (MMR) di negara kurang berkembang turun di bawah 50%.

Anda mungkin juga menyukai